Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yulia Arizka

Tutorial Kelompok 3 Blok 1

LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan terminologi di bidang kedokteran


2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan terminologi di kedokteran gigi
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tujuan dari penggunaan terminologi di
kedokteran dan kedokteran gigi
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang nomenklatur gigi

BELAJAR MANDIRI

1. Terminologi di bidang kedokteran


 Bidang coronal (koronalis)/bidang frontalis : bidang vertikalis yang membagi
tubuh atas dua bagian yaitu bagian depan (anterior) dan bagian belakang
( posterior)
 Bidang transversalis/bidang cross-sectional/horizontalis : bidang yang tegak lurus
terhadap sumbu panjang dari tubuh atau organ, sehingga membagi tubuh atau
organ mnejadi bagian superior (atas) dan bagian inferior (bawah)
 Bidang sagitalis/ bidang medialis : bidang yang dibuat melalui sumbu vertikalis
pada tubhu atau organ, sehingga membagi tubuh atau organ menjadi bagian
kanan dan kiri

2. Terminologi Kedokteran Gigi


 Maksila : Rahang atas
 Mandibula : Rahang bawah
 Garis median : garis vertical yang melalui: tengah-tengah dari muka dan yang
seolah olah membagi muka menjadi dua bagian yang sama besarnya kiri dan
kanan; titik kontak gigi sentral insisivus kiri, kanan, atas, dan bawah; titik
pertemuan antara raphe palatine kedua dan ketiga; tengah-tengah antara kedua
fovea palatine; fosa insisivus; median palatine suture; spina medalis
 Superior : atas
 Inferior : bawah
 Dextra/dexter : kanan
 Sinistra/sinister : kiri
 Gigi antagonis : gigi atas/bawah yang mengadakan kontak dengan gigi lawannya
 Succedaneous teeth : gigi tetap yang menggantikan tempat kedudukan dari gigi-
gigi susu yaitu gigi I1,I2,C,P1,P2
 Labia : bibir (labium)
 Lingua : lidah
 Fasial : muka
 Palatum : langit-langit
 Sisi mesial : sisi yang berhadapan dengan garis median
 Sisi distal : sisi yang bertolak belakang dengan garis median
 Sisi bukal : sisi yang menhadap ke pipi
 Permukaan proksimal : permukaan gigi yang berhadapan dengan permukaan gigi
sebelahnya yang terletak dalam satu lengkung gigi
 Permukaan oklusal : permukaan gigi yang menghadap kea rah garis
oklusi/kunyah yang digunakan untuk mneghaluskan, menyobek, dan menggiling
makanan dimana terdapat tonjolan-tonjolan dan lekukan-lekukan
 Oklusi : hubungan kontak antara gigi-gigi di rahang atas dengan gigi-gigi di
rahang bawah waktu mulut dalam keadaan tertutup
 Insisivus : gigi seri
 Kaninus : gigi taring
 Premolar : gigi geraham kecil
 Molar : gigi geraham besar
 Diphyodont : gigi geligi yang mengalami 2 kali erupsi
 Monophyodont : gigi geligi yang mengalami 1 kali erupsi
 Poliphyodont : gigi geligi yang mengalami beberapa kali erupsi
 Haplodont : gigi geligi yang mempunyai mahkota yang datar, tidak mempunyai
tepi/ridge
 Taurodont : gigi geligi yang mempunyai rongga pulpa yang meluas ke daerah
akar
 Selenodont : gigi geligi yang mempunyai tonjolan bentuknya tajam-tajam seperti
kambing
 Lophodont : gigi geligi yang permukaannya menunjukkan bentuk tepi yang nyata
sekali
 Hypsodont : gigi geligi yang mempunyai mahkota-mahkota gigi yang tinggi
 Mahkota/korona : bagian gigi yang dilapisi jaringan enamel dan normal terletak
di luar jaringan gusi/gingiva
 Akar/radix : bagian gigi yang dilapisi jaringan sementum dan ditopang oleh
tulang alveolar dari maksila dan mandibular
 Garis servikal : batas antara jaringan sementum dan email yang merupakan
pertemuan antara mahkota dan akar gigi
 Ujung akar/apeks : titik yang terujung dari suatu benda yang runcing atau
berbentuk kerucut seperti akar gigi
 Tonjolan/cusp : tonjolan pada bagian korona gigi kaninus dan gigi posterior
 Jaringan keras : jaringan yang mengandung bahan kapur
 Email dan sementum : bagian yang melindungi dentin
 Dentin : bentuk pokok dari gigi; bagian terbesar dari gigi dan merupakan dinding
yang membatasi dan melindungi rongga yang berisi jaringan pulpa
 Sudut garis (line angle) : pertemuan antara dua permukaan dan disebut menurut
kombinasi dari kedua permukaan tersebut
 Sudut titik (point angle) : pertemuan antara tiga permukaan dan disebut
menurut kombinasi dari ketiga permukaan yang membentuknya
 Titik kontak : tempat dimana permukaan proksimal dari suatu gigi mengenai
permukaan proksimal gigi sebelumnya dalam satu lengkung rahang
 Titik puncak : titik terluar dari garis luar labial/bukal atau palatal/lingual dari
suatu gigi
 Singulum : suatu tonjolan kecil pada bagian sepertiga servikal dari permukaan
palatal/lingual dari suatu gigi
 Tulang alveolar/prosesus alveolar : bagian dari rahang dimana akar-akar dari gigi
terletak , yang mengikat suatu gigi dalam suatu posisi relasi terhadap lainnya do
dalam lingkaran gigi.
 Alveolus/alveoli : lubang dimana akar-akar dari gigi terikat pada bagian rahang
 Gingiva/gusi : jaringan lunak dalam mulut yang meliputi tulang alveolar dan yang
mengelilingi gigi geligi
 Ridge/edge : tonjolan kecil dan panjang pada permukaan suatu gigi dan
dinamakan menurut letak dan bentuknya
 Fosa : lekukan yang bundar, lebar, dangkal, dan tak rata yang terdapat pada
permukaan gigi
 Groove : suatu lekukan/depresi yang dangkal, sempit, dan panjang yang terdapat
pada suatu permukaan gigi
 Pit : depresi kecil, besarnya seujung jarung yang terdapat pada permukaan
oklusal dari gigi molar
 Fissure : suatu celah yang dalam dan memanjang pada permukaan gigi
 Tuberkel : elevasi/tonjolan kecil pada beberapa bagian dari korona gigi yang
dihasilkan dari pembentukan enamel yang berlebihan
 Lobe : bagian menonjol yang merupakan bagian permulaan dari pembentukan
gigi pada pertumbuhan korona gigi

Itjingningsih. Anatomi Gigi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.1991.


3. Terminologi medis adalah ilmu peristilahan medis (istilah medis) yang merupakan
bahasa khusus antar profesi medis/kesehatan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan;
sarana komunikasi antara mereka yang berkecimpung langsung maupun tidak langsung
di bidang asuhan/pelayanan kesehatan; serta sumber data dalam pengolahan dan
penyajian dari diagnosis dan tindakan medis/operasi khususnya di bidang aplikasi ICD,
ICOPIM, ICHI yang memerlukan akurasi dan presisi tinggi yang merupakan data dasar
otentik bagi statistic morbiditas dan mortalitas (Nurhayati,2011).

Menurut Kasim dan Erkadius dalam Hatta (2013) terminology medis merupakan system
yang digunakan untuk menata daftar kumpulan istilah medis penyakit, gejala, dan
prosedur. Istilah-istilah penyakit atau kondisi gangguan kesehatan harus sesuai dengan
istilah yang digunakan dalam suatu klasifikasi penyakit.

Agustine, Defa Miftara, dan Rita Dian Pratiwi. 2017. Hubungan Ketepatan Terminologi
Medis dengan Keakuratan Kode Diagnosis Rawat Jalan oleh Petugas Kesehatan di
Puskesmas Bambanglipuro Bantul. Jurnal Kesehatan Vokasional. 2(1), 113-121

Terminologi medis merupakan ilmu tentang istilah medis yang digunakan sebagai sarana
komunikasi antar tenaga kesehatan. Penulisan terminologi medis yang benar, jelas, dan
informative dapat membantu petugas coding dalam melakukan pengkodean penyakit.

Penggunaan terminologi medis bertujuan untuk keseragaman pada istilah yang


dituliskan dokter di seluruh dunia.

Rosita, Riska. 2018. Hubungan Ketepatan Penulisan Terminologi Medis Diagnosis Utama
Dengan Keakuratan Kode Kasus Penyakit Dalam Pasien Rawat Inap. Indonesian Journal
on Medical Science. 5(1), 38-42.

Menurut Hatta (2011), istilah-istilah penyakit atau gangguan kesehatan yang didaftar
dalam nomenklatur harus sesuai dengan istilah yang digunakan didalam suatu system
klasifikasi penyakit.

Maryati, Warsi. 2016. Hubungan Antara ketepatan penulisan diagnosis dengan


keakuratan Kode Diagnosis Kasus Obstetri di RS Muhammadiyah Sukoharjo. Infokes.
6(2), 1-7.

4. Menurut KBBI, nomenklatur merupakan penamaan yang dipakai dalam bidang tertentu
atau ilmu tertentu atas dasar kesepakatan internasional.
cara pemberian nama melibatkan asas-asas yang diatur oleh peraturan-peraturan yang
dibuat dan disepakati bersama.
Nomenklatur gigi ada berbagai cara, yaitu :
1) Zsigmondy
2) Palmer’s
Cara yang paling mudah dan universal untuk dental record.
3) Amerika
Dengan menghitung dari atas kiri, ke kanan, ke bawah kanan, lalu ke bawah kiri.
4) Applegate
Kebalikan dari cara Amerika, yaitu dengan menghitung dari atas kanan, ke kiri, ke
bawah kiri, lalu ke bawah kanan.
5) Haderup
6) Scandinavian
Tidak begitu banyak digunakan.
7) G.B Denton
8) Sistem 2 angka dari Internationale Dental Federation
Keuntungan dengan cara ini ialag mudah dimengerti, diajarkan, dicetak, ditulis,
dan dipindahkan ke computer.
9) Utrecht/Belanda

Nomenklatur adalah cara menulis gigi geligi.

Itjingningsih. Anatomi Gigi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.1991.

Anda mungkin juga menyukai