SUMBER GAMBAR,FAO
Keterangan gambar,
Belalang gurun bisa berkelompok dengan cepat dan mengancam persediaan pangan dunia.
Kajian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika dan diterbitkan di jurnal Science di tahun
2018 menemukan bahwa cuaca panas membuat serangga lebih aktif dan lebih mudah
melakukan reproduksi.
Secara umum, serangga ini juga menjadi lebih lapar. Seekor belalang gurun dewasa
bisa mengkonsumsi makan sebanyak berat tubuh sendiri mereka dalam sehari.
Suhu panas meningkatkan reproduksi serangga
Peneliti memperkitakan kerusakan global yang disebabkan oleh serangga terhadap
gandum, padi dan jagung bisa meningkat dari 10% ke 25% setiap kenaikan suhu satu
derajat Celsius.
Kerusakan terberat bisa terjadi di wilayah dengan iklim sedang di mana biji-bijian
terbanyak diproduksi.
"Suhu yang lebih panas akan meningkatkan reproduksi serangga, kecuali di daerah
tropis. Akan lebih banyak serangga, dan mereka akan makan lebih banyak," tulis Curtis
Deutsch, salah satu tim peneliti di kajian tahun 2018 itu.
Serangga ini merupakan salah satu "musuh" tertua manusia, serbuan mereka dituliskan
di dalam Alkitab dan Al-Quran.
Sejarawan Roma Pliny the Elde menyatakan 800.000 orang meninggal di kawasan
yang kini disebut Libya, Aljazair dan Tunisa akibat kelaparan yang disebabkan oleh
wabah belalang.
Sedangkan di tahun 1958 di Etiopia, kawanan belalang menutupi daerah seluas 1.000
kilometer persegi dan menghancurkan 167.000 ton biji-bijian — yang cukup untuk
memberi makan satu juta orang setahun.
akarta - Wabah belalang terburuk dalam beberapa dekade terakhir melanda beberapa
wilayah di Afrika. Berikut penampakannya.
PreviousNext
Wabah belalang gurun terburuk dalam 70 tahun terakhir tengah melanda Kenya.
Bayangkan saja, ratusan juta belalang menyerbut negara itu, yang berasal dari Somalia
dan Ethiopia. Foto: Associated Press
Kawanan serangga tersebut menghancurkan tahah pertanian dan apapun yang
dilewatinya. Foto: Associated Press
“Bahkan sapi-sapi bertanya apa yang terjadi. Mereka memakan segalanya,” ujar
Ndunda Makanga yang berjam-jam coba mengusir belalang dari ladangnya. Foto:
Associated Press
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksi hal lebih buruk. Kala hujan turun
bulan Maret dan tanaman mulai tumbuh, belalang yang cepat berkembang biak itu bisa
bertambah 500 kali lipat sebelum kemarau bulan Juni menghambat mereka. Foto:
Associated Press
Penduduk coba mengusir belalang dengan cara tradisional. Foto: Associated Press
Estimasinya, butuh tindakan cepat dengan anggaran senilai USD 70 juta untuk
melawan belalang dengan pestisida. Tapi itu tak mudah, terurama di Somalia, karena
banyak konflik peperangan di sana. Foto: Associated Press
Di Kenya, sekitar 70 ribu hektar tanah diserbu belalang. Kerumunan tunggal belalang
bisa mengandung 150 juta ekor per kilometer persegi, setara dengan 250 lapangan
sepakbola. Foto: Associated Press
Anehnya lagi, ribuan belalang itu merusak dan menghabiskan semua makanan
yang dilewatinya di lahan pertanian. Setiap kawanan kecil dari belalang tersebut,
dapat menghabiskan makanan untuk 35.000 orang dalam satu hari. Petani pun
dibuat kalang kabut dengan kejadian ini.
Peristiwa ini tentu meresahkan para petani. Mereka takut kehabisan bahan
makanan dan hasil panen bisa musnah jika hal ini terus berkelanjutan. Berikut
penampakan serbuan belalang itu.
Baca Juga:
FOTO: Jutaan Belalang Serbu Lahan Pertanian di Pakistan
photo/Twitter/FAOKnowlod
ege
itter/KevinKevinmtai
ter/KevinKevinmtai
Fakta: Seekor belalang gurun dewasa dapat mengkonsumsi tumbuhan segar kira-kira
seberat tubuhnya sendiri per hari, yaitu sekitar dua gram setiap hari. Satu kelompok
kecil kawanan belalang (rata-rata sekitar satu ton belalang) bisa memakan sejumlah
makanan yang sama per hari setara dengan makanan untuk 10 ekor gajah atau 25 ekor
unta atau 2500 orang manusia.
Satu belalang tidak akan berpengaruh apa-apa. Ia hanya akan melompat-lompat dan mudah kita
tangkap. Tapi dalam jumlah banyak belalang bisa sangat merepotkan dan sulit dikendalikan. Hal ini
dijadikan contoh oleh Agur bin Yake yang mengatakan: "belalang yang tidak mempunyai raja, namun
semuanya berbaris dengan teratur." (Amsal 30:27). Dalam versi Bahasa Inggris Amplified ditulis: "The
locusts have no king, yet they go forth all of them by bands". Kata berbaris dengan teratur dalam
bahasa Inggrisnya digambarkan dengan bergabung dalam sebuah kelompok besar. Satu kelompok besar
yang bergerak bersama untuk tujuan yang sama pula. Jika melihat bagaimana manusia hari-hari ini yang
begitu sulit untuk bersatu, selalu memperbesar jurang perbedaan dan terus bertikai, kita pantas merasa
malu terhadap belalang ini. Satu gereja sekalipun masih juga bisa saling curiga, apalagi dengan saudara
saudari seiman yang berbeda tempat bertumbuhnya. Segala perbedaan selalu dijadikan alasan, kita terus
menerus merendahkan, memandang negatif dan curiga terhadap saudara seiman yang memiliki tata cara
peribadatan yang berbeda dengan kita. Padahal kita memiliki Raja yang sama, Raja diatas segala raja,
Tuhan Yesus. Jika belalang yang tidak memiliki raja bisa bersikap demikian, betapa menyedihkannya kita
yang memiliki Raja tidak bisa melakukannya.
Alkitab dalam banyak kesempatan menyatakan pentingnya bagi kita untuk tidak berjalan sendiri-sendiri.
Lihatlah apa yang dikatakan Pengkotbah berikut: "Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri.
Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik. Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya.
Tetapi kalau seorang jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat
menolongnya." (Pengkotbah 4:9-10 BIS). Dalam Perjanjian Baru pun demikian. Meski Perjanjian Baru
banyak memberi penekanan kepada pertumbuhan iman kita masing-masing, tetapi Tuhan tidak pernah
menginginkan kita untuk menjadi individu-individu yang eksklusif dan merasa paling hebat tanpa merasa
perlu untuk bergandeng tangan bersama saudara-saudari lainnya. Gereja tidak akan pernah bisa menjadi
terang dan garam jika jemaatnya memelihara sikap egois dan menutup diri dari yang lain, gereja pun
tidak akan bisa berfungsi jika hanya dibatasi oleh dinding-dinding tanpa pernah berpikir untuk bersatu
dengan saudara seiman lainnya. Jika sikap seperti ini terus dipertahankan, jangan bermimpi untuk
menjangkau lebih banyak jiwa yang berada di luar sana. Penulis Ibrani menyampaikan firman Tuhan
yang berbunyi: "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan
dalam pekerjaan baik." (Ibrani 10:24). Prinsip saling yang positif harus terus kita kembangkan, karena
kita harus menyadari bahwa kita ini terbatas dan lemah, seperti halnya belalang. Menghadapi hari-hari
yang semakin sukar ini, kita harus lebih menekankan kebersamaan, membangun hubungan kekeluargaan
dan persaudaraan erat dengan saudara-saudari kita lainnya. Apa yang dikatakan Tuhan sesungguhnya
jelas. Berhentilah menjadi pribadi yang egocentris. Belalang akan sangat lemah dan rentan jika sendirian
di tengah rerumputan luas. Begitu banyak ancaman yang bisa mencelakakan hidupnya. Kita pun
demikian di tengah dunia yang jahat ini. Sehebat-hebatnya kita, kita tidak akan bisa mencapai apa-apa
jika kita terus menutup diri dari orang lain.
Kita harus mulai berpikir sedini mungkin untuk membangun hubungan atau relasi dengan orang lain, juga
membangun link atau network untuk bisa mencapai terobosan-terobosan besar. Tidak hanya dalam
urusan pertumbuhan iman, tetapi dalam pekerjaan dan berbagai aspek-aspek kehidupan lainnya pun
sama. Kita bisa belajar memulainya dengan membangun hubungan yang erat dimana kita beribadah. Dan
Firman Tuhan pun menganjurkan hal yang sama. "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-
pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25). Lanjutan hikmat dari
Pengkotbah diatas selanjutnya berkata: "Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan
dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan." (Pengkotbah 4:12). Ingatlah bahwa
bekerja sama dengan sikap saling tolong menolong ini begitu penting untuk kita lakukan, begitu
pentingnya sehingga dikatakan bahwa sikap ini merupakan bentuk dari pemenuhan/penerapan
hukum Kristus. (Galatia 6:2). Bacalah 1 Korintus 12:12-31 dimana Paulus berbicara dengan rinci
mengenai "Banyak Anggota tetapi satu tubuh", maka anda akan mendapatkan gambaran yang lebih
lengkap lagi. Belalang cuma mahluk yang ukurannya jauh lebih kecil dari kita dan tidak berbahaya. Tetapi
kita perlu melembutkan hati untuk mau belajar dari hewan ini. Belalang jika hanya seekor akan mudah
dipatahkan, tetapi akan memiliki kekuatan yang luar biasa yang bahkan sanggup mengalahkan kita yang
jauh lebih besar, lebih pintar dan lebih kuat ketika mereka bersatu. Hari-hari yang kita jalani
sesungguhnya sulit. Oleh karena itu marilah kita lebih giat lagi bersekutu, saling dukung, saling bantu,
saling dorong, agar kita bisa bertumbuh bersama-sama di dalam Tuhan dan kemudian menjadi terang
dan garam yang membawa manfaat besar bagi sesama.
Satu lidi mudah dipatahkan, tapi sulit jika seikat