Anda di halaman 1dari 5

KISI-KISI FARMAKOGNOSI

1. Tahapan pembuatan simplisia?


Jawab :
 Pengumpulan bahan baku
 Sortasi basah
 Pencucian (Pengeringan Haksel 24 Jam)
 Perajangan
 Pengeringan (Pemeriksaan kadar air simplisia)
 Sortasi kering
 Pengepakan dan penyimpanan
 Pemeriksaan mutu
2. Pemeriksaan atau penetapan kadar air (Tujuan) ?
Jawab :
 kadar air
Tujuan dari penetapan kadar air adalah untuk mengetahui batasan maksimal atau
rentang tentang besarnya kandungan air di dalam bahan. Hal ini terkait dengan
kemurnian dan adanya kontaminan dalam simplisia tersebut. Dengan demikian,
penghilangan kadar air hingga jumlah tertentu berguna untuk memperpanjang daya
tahan bahan selama penyimpanan. Simplisia dinilai cukup aman bila mempunyai
kadar air kurang dari 10%. Penetapan kadar air dapat dilakukan dengan tiga cara
yaitu:
 Metode titrimetri
metode ini berdasarkan atas reaksi secra kuantitatif air dengan larutan anhidrat
belerang dioksida dan iodium dengan adanya dapar yang bereaksi dengan ion
hidrogen.Kelemahan metode ini adalah stoikiometri reaksi tidak tepat dan
reprodusibilitas bergantung pada beberapa faktor seperti kadar relatif komponen
pereaksi, sifat pelarut inert yang digunakan untuk melarutkan zat dan teknik yang
digunakan pada penetapan tertentu.Metode ini juga perlu pengamatan titik akhir
titrasi yang bersifat relatif dan diperlukan sistem yang terbebas dari kelembaban
udara.
 Metode azeotropi
( destilasi toluena ) metode ini efektif untuk penetapan kadar air karena terjadi
penyulingan berulang kali di dalam labu dan menggunakan pendingin balik untuk
mencegah adanya penguapan berlebih. Sistem yang digunakan tertutup dan tidak
dipengaruhi oleh kelembaban. kadar air ( v/b) = volume air yang terukur / bobot awal
simplisia x 100%
 Metode gravimetri
Dengan menghitung susut pengeringan hingga tercapai bobot tetap.
3. Pengumpulan bahan baku ?
Jawab:
1. Tanaman yang pada saat panen diambil bijinya yang telah tua seperti Parkia
roxburgii, pengambilan biji ditandai dengan telah mengeringnya buah. Sering pula
pemetikan dilakukan sebelum kering benar, yaitu sebelum buah pecah secara alami
dan biji terlempar jauh misalnya pada Ricinus comunis.
2. Tanaman yang pada saat panen diambil buahnya, waktu pengambilan sering
dihubungkan dengan tingkat kemasakan yang ditandai adanya perubahan kekerasan
pada buah seperti Cucurbitae moschata. Perubahan warna, misalnya asam
(Tamarindus indica) kadar air buah, misalnya belimbing wuluh (Averhoa bilimbi),
jeruk nipis (Citrus aurantifolia). perubahan bentuk buah misalnya mentimun (Cucumis
sativus), pare (Momordica caranthia)5
3. Tanaman pada saat panen diambil daun pucuknya. Pengambilan dilakukan pada
saat tanaman megalami perubahan pertumbuhan dari vegetatif ke generatif. Pada saat
itu penumpukan senyawa aktif dalam kondisi tinggi sehingga mempunyai mutu yang
terbaik, contoh tanaman yang diambil daun pucuknya adalah Orthosiphon stamineus.
4. Tanaman yang pada saat panen diambil daun yang telah tua, daun yang diambil
dipilih yang telah membuka sempurna dan terletak dibagian cabang atau batang yang
menerima sinar matahari sempurna. Pada daun tersebut terjadi asimilasi sempurna,
contoh panenan ini adalah : Tanam sembung (Blumea balsamifera)
5. Tanaman yang saat panen diambil kulit batang, pengambilan dilakukan padaa saat
tanaman telah cukup umur. Agar pada sat pengambilan tidak mengganggu
pertumbuhan antara lain menjelang musim kemarau.
6. Tanaman pada sat panen diambil umbi lapis, pengambilan dilakukan pada saat
panen umbi mencapai besar maksimum dan pertumbuhan pada bagian diatas tanah
berhenti, misalnya Alium cepa.
7.Tanaman yang saat panen diambil rimpangnya, pengambilan dilakukan pada
musim kering. Dengan tanda mengeringnya bagian atas tanaman. Dalam keadaan ini
rimpang dalam keadaan besar maksimum.
Panen dapat dilakukan dengan tangan menggunakan alat atau menggunkan mesin
dalam hal ini ketrampilan memetik diperlukan agar diperoleh simplisia yang benar
dan tidak tercampur dengan bagian lain dan tidak merusak tanaman induk. Alat/mesin
yang digunakan untuk memetik perlu dipilih dan sesuai. Alat yang terbuat dari logam
sebaiknya tidak digunakan bila diperkirakan akan merusak senyawa aktif simplisia
seperti fenol dan glikosida.
4. Sortasi basah (Bagaimana cara mensortir, perajangan, tujuan) ?
Jawab :
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing
lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia yang dibuat dari akar, bahan
organik asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta
pengotoran lainnya yang harus dibuang. Tanah mengandung berbagai macam
mikroorganisme dalam jumlah yang tinggi,oleh karena itu pembersihan simplisia dari
tanah yang terikut dapat mengurangi jumlah mikroba awal.
Perajangan Beberapa jenis bahan simplisia adalah perlu mengalami proses
perajangan. Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses
pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Tanaman yang baru diambil jangan
langsung dirajang tetapi dijemur dalam keadaan untuh selama 1 hari. Perajangan
dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajang khusus yang dikehendaki.
Sebagai contoh suatu alat yang disebut RASINGKO (Perajang Singkong) yang dapat
digunakana untuk merajang singkong atau bahan lainnya sampai ketebalan 3 mm atau
lebih. Alat ini juga dapat digunkan untuk merajang bahan simplisia yang berasal dari
akar, umbi, rimpang dan lain-lain.
5. Ketentuan tata nama ?
Jawab :
 Tata Nama Simplisia
Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia
nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau spesies nama tananman, diikuti
nama bagian tanaman yang digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisisa
nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh
 Genus + nama bagian tanaman : Cinchonae Cortex, Digitalis Folium, Thymi
Herba, Zingiberis Rhizoma.
 Petunjuk spesies + nama bagian tanaman : Belladonnae Herba, Serpylli Herba.
 Genus+petunjuk spesies+nama bagian tanaman : Capsici frutescentis Fructus.

Tata Nama Latin Tanaman


 Nama latin tananman terdidri dari 2 kata, kata pertama mennnjukkan genus dan kata
kedua menunjukkan spesies, misalnya nama latin pada Oryza sativa, jadi Oryza
adalah genusnya sedangkan sativa adalah spesiesnya. Huruf pertama dari genus
ditulis dengan huruf besar dan huruf pertama dari petunjuk spesies ditulis dengan
huruf kecil. 
 Nama latin tanaman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata (3 kata),
2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-). Contoh : Hibiscus rosa-
sinensis
 Kadang-kadang terjadi penggunaan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda,
hal ini disebut homonim dan keadaan ini terjadi sehingga ahli botani lain keliru
menggunakan nama latin yang bersangkutan terhadap tanaman lain yang juga cocok
dengan uraian morfologis tersebut. 
6. Pemeriksaan mutu simplisia?
Jawab :
 Pemeriksaan Organoleptik.Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kekhususan
bau dan rasa simplisia yang diuji.
 Pemeriksaan Makroskopik.Dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau
tanpa alat, untuk mencari kekhususan morfologi, ukuran dan warna simplisia yang
diuji.
 Pemeriksaan Mikroskopik.Dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang derajat
pembesarannya disesuaikan dengan keperluan. Simplisia yang diuji dapat berupa
sayatan maupun serbuk. Tujuannya adalah untuk mencari unsur-unsur anatomi
jaringan yang khas.
 Pemeriksaan secara fisika.Dilakukan penetapan daya larut, Bobot jenis, rotasi optic,
titik lebur, kadar air, sifat-sifat simplisia.
 Pemeriksaan secara kimiawi.Berdasarkan uji kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya zat aktif dalam simplisia,dilakukan dengan
cara perubahan reaksi warna, pengendapan, timbulnya gas.Uji kuantitatif bertujuan
untuk mengetahui berapa banyak zat aktif yang terkandung dari simplisia.
 Pemeriksaan secara kromatografi.Pemeriksaan dengan menggunakan alat plat KLT,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi zat aktif yang terdapat pada simplisia
7. Identifikasi pendahuluan ?
(Modul praktikum farmakognosi Unit III)
8. Pemeriksaan saponin, Alkaloid (preaksi yang digunkan) , Skinin fitokimia ?
Jawab :
Pemeriksaan Alkaloid
sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di
tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari hewan).
Pereaksi : Prx mayer dan Prx Buchardat
Hasil : Terbentuk endapan putih.
Pemeriksaan saponin
9. Pereaksi iod, serta perubahan warna pada amilum ?
Jawab :
Pati jagung hasil berwarna ungu menandakan positif amilum
Pati beras berwarna biru keunguan menandakan positif amilum
Pati singkong berwarna biru keunguan menandakan positif amilum
Pati gandum berwarna ungu menandakan positif amilum.

10. Tujuan amilum, metode kerja, dan bentuk-bentuk amilum?


Jawab :
Tujuan
Mahasiswa mengetahui dan dapat membedakan macam-macam amilum yang umum
digunakan dalam sediaan farmasi
Metode kerja
 Pemeriksaan amilum dengan larutan iodium
Buat larutan amilum 2%, panaskan 5 menit (mendidih) lalu dinginkan, untuk semua
jenis amilum yang diperiksa masukan dalam tabung reaksi. Tambahkan 3 tetes
larutan iodium. Catat warna yang terjadi saat dipanaskan dan didinginkan untuk
masing-masing jenis amilum yang diperiksa, lalu bandingkan hasilnya dengan
litenature yang tersedia.
 Pemeriksaan amilum secara mikroskopi
Ambil sedikit amilum (secukupnya). Letakan di atas gelas obyek, tetesi dengan
sedikit air dan tutup dengan gelas penutup. Amati di bawah mikroskop dengan
perbesaran lemah dan perbesaran kuat. Analisis bentuk amilum dari masing-masing
spesies tanaman.

  1.Amylum manihot
Nama latin : Manihot utillissima Pohl
Mikroskopik:
bentuknya butir tunggal atau bergelombolan. Biasanya butir tunggal itu berbentuk lonjong
atau topi baja dengan ukuran antar 5-25um. Hilusnya terletak di  tengah dengan jelas
seperti titik atau kadang-kadang segitiga.  Lamela ada tapi kurang jelas.

  2.Amylum solani
Nama latin : Solanum tuberosum L.
Mikroskopik   :
Butiran berbentuk bulat telur atau tidak beraturan dengan    ukuran bervariasi antara 30-
100 um.Hilus terdapat sebagai titik  pada bagian yang sempit.Lamela terletak
eksentri,terlihat jelas.
  3.Amylum tritici
Nama latin : Triticum vurgare L.
Mikroskopik:
Butir tunggla besar,dilindungi oleh butiran kecil .Bentuk serupa lensa bundar atau
jorong,kadang-kadang berbentuk ginjal. Hilus terletak ditengah tidak jelas, Berupa titik atau
celah.Lamela tidak jelas. kalo dari gambar bentuk nya emang hampir mirip sama Amylum
solani, cuma yang bikin berbeda itu adalah butiran butian dari Amylum tritici lecih renggang
dan kecil.

  4.Amylum maidis
Nama latin : Zea mays L.
Mikroskopik:
biasanya sebagian besar berupa butiran poligonal dengan sudut membulat  atau butiran
hampir bulat ,garis tengah  sampai lebih kurang 35 um ,hilus ditengah berupa titik atau
bintang. yah begitulah seperti gambar disamping.

 5.Amylum oryzae
Nama latin : Oryza sativa  L.
Mikroskopik:
Butiran kecil dengan  ukuran 3-12 um, berbentuk poligonal bersudut tajam. biasanya bisa
ditemukan di  dalam    butiran majemuk yang berukuran 2-100  butir.Hilus hanya tampak
pada granul yang besar dan tredapat di tengah. dan sayangnya.. Lamela tidak jelas. 

Anda mungkin juga menyukai