Jurnal Bisnis dan Manajemen (BISMA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun.
Jurnal ini diharapkan sebagai wahana komunikasi dan media bagi para akademisi dan praktisi dalam
menuangkan ide-ide dalam bentuk kajian, pengamatan, pengalaman praktis, dan hasil penelitian
empiris, di bidang bisnis dan manajemen
SUSUNAN REDAKSI
Penanggung Jawab : Dwiarko Nugrohoseno, S.Psi. MM
Alamat Redaksi:
JURUSAN MANAJEMEN FE UNESA
Kampus Ketintang Surabaya, 60231
Telp. (031) 8299945, 8280009 PS.107 Fax. 8299946
Email : wied75@yahoo.com
BISMA
Jurnal Bisnis dan Manajemen
Volume 7 No. 1 Agustus 2014
DAFTAR ISI
3. Analisis Perbedaan Bid Ask Spread Dan Volatilitas Saham Sebelum Dan
Sesudah Pengumuman Stock Split
Noerita Febrianti 17-25
7. Reaksi Pasar Sebelum Dan Sesudah Kenaikan Harga Bbm Pada Perusahaan
Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (Bei)
Riskhy Tia Femianita, Nadia Asandimitra 53-62
Abstract
Event marketing was previously consideredas a complementary formarketing communications.
Currently event marketing is increasingly recognized as one of the effective ways to build brand image
of a company. one of the companies that use event marketing as one of the strategies is Mizone.
therefore, this study aims to investigate the influence of event marketing to the brand image. Limitation
of the studyis the respondents who attend the event or who purchase the product when the event took
place. The samples were used as much as 210 people. using purposive sampling technique. The
research instrument that used was a questionnaire, and simple linear regression analysis. This study
shows there is positive effect between event marketing to brand image Mizone isotonic water.
9
Pemasaran event mempunyai fungsi dan Nickles dalam Basu swastha
peranan yang sangat tinggi dalam membentuk (1998:279), promosi penjualan adalah
dan meningkatkan citra merek. Menurut Y. Koh kegiatan-kegiatan pemasaran selain
dan Jackson (2006), event sebagai sarana untuk penjualan perseorangan, periklanan dan
memperkenalkan citra merek dengan produknya publisitas, yang mendorong efektifitas
secara langsung, karena dapat berinteraksi pembelian konsumen dari pedagang dengan
langsung dengan konsumen. menggunakan alat-alat seperti peragaan,
Dengan citra merek yang kuat akan pameran, demonstasi dan sebagainya. Jadi
membedakan perusahaan dengan pesaingnya. secara luas fungsi promosi penjualan adalah
Karena citra merek suatu perusahaan tidak dapat rnenghubungkan antara periklanan, personal
disamakan dengan citra merek perusahaan lain. selling dan alat promosi yang lain juga
Dengan menciptakan sebuah event, perusahaan melengkapi dan mengkoordinir beberapa
bermaksud memberikan kesan mendalam bidang tersebut.
terhadap konsumen sehingga dapat Belch & Belch (2004) dalam
meningkatkan citra merek. Kennedy (2009:25), Promosi penjualan
Selain itu untuk mendapatkan suatu citra dibagi menjadi 2 yaitu yang ditujukan pada
merek dibenak konsumen, konsumen paling konsumen dan pendukung pasar. Pendukung
tidak sudah menggunakan atau mencoba suatu pasar (middleman) adalah pihak yang
produk sehingga pengalamannya saat memiliki hubungan erat dengan perusahaan,
menggunakan produk tersebut bisa menjadi khususnya sebagai rantai pemasaran
suatu gambaran atau deskripsi mengenai produk (distributor, supplier, agen, dan peritel).
yang digunakan. Akan tetapi, untuk dapat Belch & belch (2004) juga
mengetahui bentuk citra merek konsumen menambahkan bahwa terdapat delapan
tersebut positif atau negatif. bentuk kegiatan promosi penjualan yang
Maka pemasaran event yang dilakukan ditujukan kepada konsumen, yaitu sampel,
oleh Mizone terhadap citra merek akan dapat kupon, hadiah, kontes dan undian, rabat,
menjelaskannya. Bila pengalaman yang bonus kemasan, dan pemasaran event.
dirasakan selama mengikuti event menyebabkan Konsep ini sangat penting digunakan
kuatnya emosi yang dirasakan peserta, sehingga pada saat mempelajari pemasaran event. Di
menciptakan event yang positif, maka hal ini mana dalam konsep promosi penjualan
dapat menyebabkan terciptanya suatu citra terdapat permodelan bagaimana pemasaran
merek yang positif dibenak konsumen dan event terbentuk, dan bentuk bentuk promosi
begitu juga sebaliknya. penjualan yang digunakan. Berdasarkan
Menurut Jan Drengner (2008), Semakin permodelan tersebut peneliti dapat
kuat pengalaman dan emosi yang dirasakan oleh menganalisis bagaimana promosi penjualan.
konsumen disaat event berlangsung, maka Pada model promosi penjualan,Kennedy
semakin besar citra merek yang terbentuk (2009) menjelaskan“pemasaran event
dibenak konsumen. termasuk dalam promosi penjualan khusus
Dalam pemecahan masalah yang terjadi, untuk konsumen.”
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
membahas adanya pengaruh pemasaran event Pemasaran Event
terhadap citra merek minuman isotonik Mizone. Menurut Kennedy (2009:03) event
Penelitian ini dilakukan di kota Surabaya, didefinisikan sebagai suatu kurun waktu
khususnya wilayah Surabaya selatan (daerah kegiatan yang dilakukan oleh sebuah
wiyung) dan Surabaya barat (daerah lontar) organisasi dengan mendatangkan orang-
dengan batasan respondenberusia 17 – 60 tahun, orang ke suatu tempat agar mereka
dan target responden sebanyak 210 orang. memperoleh informasi atau pengalaman
penting serta tujuan lain yang diharapkan
KAJIAN PUSTAKA oleh penyelenggara.
Promosi Penjualan PPM manajemen (2008) menjelaskan
Menurut Kennedy(2009:24) promosi bahwa “Pemasaran event adalah salah satu
penjualan adalah “Upaya mempengaruhi secara cara ampuh dalam menyampaikan pesan
langsung dengan memberikan nilai tambah atau suatu Brand dengan mengajak konsumen
insentif bagi produk atau kegiatan penjualan, dan potensial konsumen untuk terlibat
distributor, atau konsumen dengan tujuan dalam sebuah event yang diadakan oleh
menciptakan penjualan secara langsung.” perusahaan.”
10
Kose (2011) menjelaskan pemasaran event Brand
adalah suatu bentuk promosi yang dilakukan Menurut Tjiptono (2008:346), merek
dan didesain untuk menarik perhatian sehingga sering diinterpretasikan secara berbeda-
mampu menciptakan suatu kesan dan beda, diantaranya sebagai logo, instrumen
pengalaman tersendiri bagi konsumen. legal (hak kepemilikan), perusahaan,
Menurut Leonard H. Hoyle (2006:2), shortband, notation, risk reducer,
“pemasaran event memerlukan suatu positioning, kepribadian, rangkaian nilai,
entertainment, excitement, serta enterprise agar visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi,
suatu event menjadi acara yang berkesan”. dan evolving entity.
O’toole (2007:11-12), Didalam menciptakan Kotler dan keller (2007) dalam
suatu event, diperlukan tema dan sasaran yang Ferrinadewi (2008:137) berpendapat bahwa
jelas dan terukur sehingga sangat mudah untuk merek adalah nama atau logo yang
mengukur keberhasilan untuk memastikan ditujukan untuk mengidentifikasikan barang
rencana terlalu dikuti. Terjadinya pemasaran atau jasa yang ditawarkan perusahaan
event, akan memberikan manfaat besar bagi sekaligus sebagai diferensiasi produk.
perusahaan yaitu terciptanya pengalaman dan Brand menurut AAA (American
memperkenalkan citra merek secara langsung Marketing Association) dalam Shimp
(PPM Manajemen, 2008). (2003:8) adalah “Nama, istilah, tanda,
Menurut O’toole (2007:11-12), Untuk simbol, desain, atau kombinasi diantaranya,
dapat mengevaluasi keberhasilan suatu event, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
harus ada pernyataan tujuan yang terukur. barang dan jasa dari satu penjual atau
Tujuan tersebut harus dievaluasi secara terus sekelompok penjual dan membedakannya
menerus pada setiap tahapan perencanaan event dari barang dan jasa para pesaingnya.
untuk memastikan apakah tujuan awalnya telah Menurut Keegen et al., (1995:318)
bergeser. Apabila sampai terjadi demikian, merek adalah sejumlah citra dan
manajer event harus melakukan perubahan pengalaman dalam benak konsumen yang
seperlunya agar keputusan-keputusan yang dikomunikasikan manfaat yang dijanjikan
dibuat tetap sejalan dengan tujuan event. Tema produk yang diproduksi oleh perusahaan
dan sasaran yang jelas dan terukur merupakan tertentu.
panduan untuk membuat perencanaan event Brand digunakan untuk mempelajari
yang berhasil. Pada akhirnya, sangat mudah lebih lanjut tentang citra merek. Dimana
untuk mengukur keberhasilan jika ada proses didalam brand terdapat pengertian, serta
untuk memastikan bahwa rencana telah diikuti. permodelan bagaimana citra merek dapat
Julie Sneat et al., (2008) dan Leonard H. terbentuk.
Hoyle (2006:02) menjelaskan terdapat 3 Perusahaan harus membangun ekuitas
karakteristik yang mendasari dari evaluasi merek agar mereknya mampu bersaing
pemasaran event, yang pertama, entertainment, dengan pesaing. Menurut Aaker (1991: 6)
yang menjelaskan bagaimana suatu event yang merek yang memiliki ekuitas merek akan
dilaksanakan memberikan manfaat yang baik mempu meiliki keunggulan bersaing yang
terhadap peserta yang berkunjung dengan alasan menjdaikan hambatan yang nyata bagi para
memberikan hiburan dan merasakan langsung pesaingnya.
terhadap event yang diadakan. Ekuitas merek telah didefinisikan
Kedua, excitement, bagaimana peserta dalam berbagai cara dan berbagai
merasakan kebahagian, kepuasan, dan pendekatan telah dikembangkan untuk
kesenangan dari acara yang diadakan dengan mengukurnya. equity/ekuitas berarti nilai.
memberikan manfaat yang sangat baik dan Nilai sebuah merek sebenarnya didapatkan
mampu menciptakan semangat yang positif. dari kata-kata dan tindakan konsumennya.
Ketiga, enterprise, dimana Keputusan pembelian konsumen didasarkan
perusahaanmembuat sebuah acara yang inovatif pada faktor-faktor yang menurut mereka
untuk menarik para peserta agar langsung penting, semakin banyak faktor yang dinilai
mengetahui dan merasakan langsung, dimana penting maka merek tersebut dapat ikatakan
pihak perusahaan membuat suatu acara yang sebagai merek yang bernilai (Ferrinadewi,
inovatif, kreatif, dan atraktif untuk mengajak 2008: 168).
Audience untuk datang. Aaker (1991) dalam Ferrinadewi
(2008:169), mendefinisikan brand equity
atau ekuitas merek sebagai sejumlah asset
dan kewajiban yang berhubungan dengan
11
merek, namanya, dan simbol, yang menambah merek dapat memuaskan keinginan dan
atau mengurangi nilai produk atau jasa bagi kebutuhan mereka. Hal ini dapat terbentuk
perusahaan atau bagi pelanggannya. karena adanya komunikasi yang telah
Shimp (2003:10) menjelaskan bahwa dilakukan sebelum nilai atau manfaat yang
ekuitas merek dalam perspektif konsumen didapat konsumen.
terdiri atas 2 bentuk pengetahuan tentang merek, Uniqueness of brand association
Kesadaran merek (brand awareness) dan citra adalah asosiasi merek yang dapat
merek (brand image). ditimbulkan dengan membuat perbandingan
secara langsung dengan produk atau jasa
sejenis dari pesaing, sehingga produk atau
jasa tersebut mempunyai asosiasi yang unik
Citra Merek dalam benak konsumen. Asosiasi yang
Citra merek menurut Keller (1993) dalam terjalin pada suatu merek dapat membantu
Wang & Yan (2010) adalah “Persepsi tentang proses mengingat kembali informasi yang
merek yang merupakan refleksi memori berkaitan dengan produk. Sehingga dengan
konsumen akan asosiasi pada merek tersebut”. adanya asosiasi tersebut maka akan dapat
Menurut Shimp (2007: 38) citra merek menimbulkan perasaan berbeda terhadap
tergantung dari variasi assosiasi yang suatu produk dibandingkan dengan produk
dikembangkan oleh pelanggan, sehingga merek pesaing yang sejenis (Aaker, 1991:160).
menjadi mirip dengan manusia dimana dianggap
memiliki bentuk keunikan tersendiri. Pemasaran Event dan Citra Merek
Menurut Sutisna (2001:83), citra merek Pemasaran event memiliki pengaruh
merepresentasikan keseluruhan persepsi yang besar karena keterlibatan konsumen
terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan didalamnya. Menurut Sumardy dan Yoris
pengalaman masa lalu terhadap merek itu.Suatu Sebastian, pengamat marketing, dalam dua
asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan tahun terakhir, event atau brand activation
dengan ingatan mengenai sebuah merek. memiliki peranan yang cukup besar dalam
asosiasi dan pencitraan keduanya mewakili kegiatan komunikasi pemasaran. Padahal,
berbagai persepsi yang mungkin mencerminkan sebelumnya event dianggap sebagai
realitas dan objektifitas tentang suatu produk pelengkap kegiatan komunikasi lainnya
(Aaker, 1991:161). karena perusahaan masih banyak
Menurut Shimp (2003: 10) dan mengandalkan kegiatan above the line atau
Ferrinadewi (2008:165) faktor pembentuk citra pemasangan iklan pada media massa (PPM
merek adalah dukungan/sikap positif, keunikan, Manajemen, 2008).
kekuatan asosiasi merek. Hal ini diperkuat Menurut pengusaha-indonesia.com,
dalam Wang dan Yan (2010) “Brand image can terdapat beberapa fungsi lain dari
be characterized by strength, favorability, and pemasaran event yaitu memperkuat brand
uniqueness of brand association”. positioning dan image sebuah
Strength of brand association merupakan merek,menarik pelanggan pesaing (brand
asosiasi merek yang terbentuk oleh informasi switching), dan menciptakan brand
yang masuk kedalam ingatan konsumen dan awareness yang tinggi dan instan.
bagaimana informasi tersebut dan bertahan Y. Koh dan Jackson (2006)
sebagai bagian dari citra merek. Ada dua faktor menyatakan bahwa event sebagai sarana
yang memfasilitasi kekuatan asosiasi merek untuk memperkenalkan citra merek dengan
yaitu popularitas dan kredibilitas suatu merek. produknya langsung, karena dapat
Popularitas perusahaan merupakan seberapa berinteraksi langsung dengan konsumen.
besar atau sejauh mana perusahaan diingat atau Kennedy (2009:03) event merupakan
dikenal semua pihak. Sedangkan kredibilitas suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan
perusahaan merupakan kualitas, kapabilitas, oleh perusahaan dengan mendatangkan
atau kekuatan dari perusahaan untuk orang ke suatu tempat agar mereka
menimbulkan suatu kepercayaan. Dengan dua memperoleh informasi atau pengalaman
hal tersebut akan mempermudah konsumen penting serta tujuan lain yang diharapkan
dalam proses pengolahan informasi. oleh penyelenggara. pemasaran Event kini
Favorability of brand association adalah semakin diakui sebagai salah satu cara yang
asosiasi merek yang timbul karena adanya efektif dalam membangun brand image
kepercayaan konsumen bahwa atribut-atribut suatu perusahaan.
dan manfaat-manfaat yang diberikan suatu
12
Dalam PPM Manajemen (2008) juga khusus anatara variabel bebas (pemasaran
dijelaskan bahwa Salah satu keunggulan dari event) dengan variabel terikatnya (citra
event marketing adalah memperkenalkan brand merek) pada event penjualan minuman
image dan produknya secara langsung. isotonic Mizone di Surabaya.
Berdasarkan kajian teoritis dan Lokasi yang digunakan dalam
empiris yang diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini adalah kota Surabaya
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini khususnya Surabaya selatan (daerah
yaitu terdapat pengaruh pemasaran event Wiyung) dan Surabaya barat (daerah
terhadap citra merek Minuman Isotonik Mizone. Lontar). Populasi yang digunakan adalah
responden yang berumur 17 – 60 tahun.
METODE PENELITIAN Jumlah sampel yang ditetapkan minimal
Penelitian ini menggunakan desain sebanyak 210 dengan teknik penarikan
penelitian Purposive dengan jenis penelitian sampel purposive sampling.
causal dimana penelitian ini bertujuan untuk Adapun rancangan penelitian ini dapat
menguji suatu hipotesis mengenai hubungan digambarkan sebagai berikut:
13
konsumen memiliki tingkat pengetahuan antara pemasaran event terhadap citra merek
tentang produk yang kuat. minuman isotonik Mizone adalah sebagai
Hasil analisis data menggunakan regresi berikut.
linier sederhana yang menjelaskan pengaruh
1,971
n event 5 6 ,000
R = 0,630
R
square = 0,387
Variabel Terikat (Y): Citra merek
14
yang positif. Dalam menciptakan suatu event Y1.3.1 Mizone memiliki bentuk yang khas
Mizone membuat acara yang mampu menarik yang mudah diingat, pernyataan Y1.3.2
minat konsumen untuk datang dan Mizone memiliki 5 rasa unik yang
menyebabkan konsumen merasakan menyegarkan, pernyataan Y1.3.3 Iklan dan
pengalaman tersendiri setelah mengikuti event Mizone sangat berkesan sehingga
kegiatan event sehingga dari pengalaman mudah diingat. Secara keseluruhan jawaban
tersebut terciptaimage positif mengenai produk responden sebesar 4,12.
Mizone. Hasil penelitian ini telah berkesesuaian
Hasil jawaban responden pengaruh dengan pendapat diatas dimana dalam uji t
pemasaran event terhadap citra merek minuman telah terlihat bahwa variabel pemasaran
isotonik Mizone. Variabel pemasaran event event memiliki nilai thitung (5,411) > ttabel
meliputi indikator Entertaiment (X1.1) dengan 4 (1,971) dan nilai signifikansi (0,000)< 0,5.
item pernyataan yaitu pernyataan X1.1.1 kegiatan Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
event sudah bagus dan menarik, pernyataan pemasaran event(X) memiliki pengaruh
X1.1.2mampu memahami kegiatan acara dalam yang kuat terhadap variabel citra merek
event, pernyataan X1.1.3merasa puas terhadap (Y). Juga berdasarkan dari nilai koefisien
informasi yang didapat, pernyataan X1.1.4Sangat dari variabel pemasaran event sebesar
bersemangat dalam mengikuti acara. Secara 0.345, ini menunjukkan adanya
keseluruhan jawaban responden sebesar 3,92. hubungan positif antara pemasaran event
Excitement (X1.2) dengan 5 item dan citra merek. Jadi semakin positif atau
pernyataan, yaitu pernyataan X1.2.1kegiatan baik yang dilakukan oleh Mizone maka
dalam event mampu mengembalikan semangat citra merek juga semakin positif atau baik.
yang hilang, pernyataan X1.2.2 event Mizone Jika dilihat dari hasil jawaban responden
mampu menciptakan semangat positif (be terhadap varibel pemasaran event dimana
100%), pernyataan X1.2.3 Sangat tersesan dengan nilai mean total pada variabel ini adalah
acara yang ada, pernyataan X1.2.4 sangat 3,91 (setuju). Ini berarti ketertarikan
menyukai suasana tempat maupun kegiatan konsumen untuk datang mengikuti event
event. Pernyataan X1.2.5 jika mengadakan acara yang dilakukan Mizone sudah cukup kuat,
lagi pasti akan ikut. Secara keseluruhan jawaban sehingga citra merek yang dihasilkan dari
responden sebesar 3,92. event yang diadakan adalah sebesar 3,93
Enterprise (X1.3) dengan 4 item pernyataan, (setuju).
yaitu pernyataan X1.3.1 Kreatifitas Mizone dalam Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
dalam tulisan dan gambar saat event pemasaran event(X) memiliki pengaruh
memberikan kesan yang menarik, pernyataan terhadap variabel citra merek (Y). Juga
X1.3.2 Bentuk game dan acara sangat unik dan berdasarkan dari nilai koefisien dari variabel
kreatif, pernyataan X1.3.3pihak Mizone sangat pemasaran event sebesar 0.345, ini
profesional, pernyataan X1.3.4 dengan mengikuti menunjukkan adanya hubungan positif
event mampu memberikan pengetahuan bau, antara pemasaran event dan citra merek.
unik, menarik dan bermanfaat. Secara Maka semakin positif atau baik event yang
keseluruhan jawaban responden sebesar 3,91. dilakukan oleh Mizone maka citra merek
Variabel citra merek(Y) meliputi indikator juga semakin positif dan baik.
Strength of brand association (Y1.1) dengan 2
item pernyataan, yaitu pernyataan Y1.1.1dengan KESIMPULAN
slogannya, Mizone mampu membantu semangat Berdasarkan hasil analisis dan
yang K.O jadi O.K lagi, pernyataan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
Y1.1.2Mizone menggunakan iklan yang menarik. pemasaran event berpengaruh positif
Secara keseluruhan jawaban responden sebesar terhadap citra merek pada produk minuman
3,83. isotonik Mizone. Berdasarkan hasil
Favorability of brand association (Y1.2) penelitian dan pengamatan yang dilakukan
dengan 2 item pernyataan, yaitu pernyataan dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
Y1.2.1 Kuatnya nama Mizone dikalangan berikut:(1) Implikasi teoritis, bagi peneliti
masyarakat, pernyataan Y1.2.2 Mizone mampu selanjutnya disarankan untuk melakukan
mengembalikan ion tubuh lebih baik daripada penelitian diluar variabel bebas yang
minuman isotonik lainnya. Secara keseluruhan digunakan dalam penelitian ini atau
jawaban responden sebesar 3,91. mengkombinasikan antara kepercayaan
Uniqueness of brand association (Y1.3) merek dengan variabel lain sebab dalam
dengan 3 item pernyataan, yaitu pernyataan penelitian ini pemasaran event memiliki
15
pengaruh yang terhadap citra merek minuman Image in Event Marketing". Journal of
isotonik Mizone, (2) Peneliti selanjutnya juga Advertisng Research.Blanchard, A.
bisa mengkombinasikan antara pemasaran event L., & Markus, M. L. (2002). Sense of
dengan variabel lain sebab dalam penelitian ini Virtual Community- Maintaining the
pemasaran event memiliki pengaruh yang kuat Experience of Belonging. System
terhadap citra merek konsumen. Oleh sebab itu Sciences , 3566-3575 Vol. 48 issue 1,
Mizone disarankan untuk dapat lebih banyak hal 138.
menggunakan pemasaran event sebagai Duncan, Tom. 2005. “The Principles of
strateginya. Advertising and IMC”. New York:
McGraw Hill.
DAFTAR ACUAN Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek & Psikologi
Aaker, David A. 1991. Managing Brand Equity: Konsumen: Implikasi pada Strategi
Capitalizing on the Value of a Brand Name. Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Graha
New York. The Free Press. Ilmu.
Barata, Atep adya. 2004. Dasar-dasar pelayanan Hoyle, Leonard H. 2006. Event Marketing.
prima: Cetakan kedua. Jakarta: Elex Media Jakarta: Penerbit PPM.
Komputindo. Huseyin, Kose, Mehpore Tokay Argan and
Belch, George. E and Belch, Michael E. 2004. Metin Argan. 2011. “Special Event
Advertising and Promotion: An Intergrated Management and Event Marketing: A
Marketing Communication Perspective Case Study of TKBL all Star 2011 in
Eight Edition. New York: McGraw Hill. Turkey. Journal of Management and
Drengner, Jan, Hansjoerg Gaus and Steffen Jahn. Mareting Research: special event
2008. “Does Flow Influence the Brand management hal 03..
Julie Z. Sneat dan R. Zachary Finney. 2008. Shimp, Terense, A. 2003. Periklanan Promosi
“An IMC Approach to Event Marketing dan Aspek Tambahan Komunikasi
The Effect of Sponshorship and Pemasaran Terpadu. Jakarta: Penerbit
Experience on Customer Attitude. Journal Erlangga.
of Advertising Research Vol 45 issue 4 Shimp, Terence, A. 2007, Integrated Marketing
hal. 373. Communication In Advertising and
Kennedy, John E. 2009. Manajemen Even. Promotion, Edisi Ketujuh, New York,
Jakarta: Penerbit BPI Khoon Y. Koh, PhD McGrawHill.
dan Anita A. Sutisna, SE, ME, 2001, Perilaku Konsumen
Jackson, PhD. 2006. “Special Event Marketing: & Komunikasi Pemasaran, Rosda,
An Analysis of a Country Fair”. Journal of Bandung.
Convention & Event Tourism, Vol. Swastha, Basu. 1998, Manajemen Penjualan,
8 hal 2. Edisi Tiga, Yogyakarta: BPFE.
Kotler, Phillip dan Keller, Kevin. 2007. Tjiptono, Fandy. 2008. Pemasaran Strategik.
Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Yogyakarta: Penerbit Andi.
Belas Jilid 1. New Jersey: Pearson Wang, Xuehua & Zhilin Yang. 2010. The effect
Prentice Hall dan Indeks. of brand credibility on customer brand
Majalah Marketing. 2012-2013 purchase intention in emerging economies:
O’Toole, William dan Mikolaitis, Phyllis. 2007. The moderating role of Brand awarness and
Corporate Event Management. Jakarta: brand image. Journal of Global Marketing
Penerbit PPM. Vol23 hal. 108. www.pengusaha-
PPM Riset Manajemen. 2008. Event Marketing. indonesia.com
Seminar Event Marketing That Sell!.
Jakarta.
16