1 PB
1 PB
Pemahaman Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UKM
Understanding of Taxes and Knowledge of Taxes on Compliance with SME Taxpayers
Abstract. The purpose of this study is to determine the influence of understanding and knowledge of tax
on SME taxpayer compliance. The research method used is the explanatory method. The population in
this study is the SMEs in Cimahi City with the number of sample of 200 respondents. The sampling
technique used is a simple random sampling. The data retrieval technique used is a questionnaire by
using Likert instrument measuring scale. Data analysis technique used is Multiple Linear Regression.
The results showed that there is a positive influence of understanding of taxes and tax knowledge
variables on the taxpayer compliance of SMEs in Cimahi City.
Keywords: understanding of taxes, tax knowledge, taxpayer compliance
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemahaman dan pengetahuan pajak
terhadap kepatuhan wajib pajak UKM. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksplanatory.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku UKM di Kota Cimahi dengan jumlah sampel sebanyak 200
orang responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik penarikan
data yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala ukur instrument likert. Teknik
analisis data yang digunakan adalah Regresi Lineaar Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapt pengaruh positif variabel pemahaman dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak
UKM di Kota Cimahi.
Kata Kunci: Pemahaman pajak, Pengetahuan Pajak,, Kepatuhan Wajib Pajak
Corresponding author. Alamat: Jl Terusan Jenderal Sudirman Universitas Jenderal Achmad Yani, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Gedung Marpaha. Email: Rizki.indrawan20@gmail.com
How to cite this article. Rizki Indrawan, Bani Binekas. (2018). Pengaruh Pemahaman Pajak dan Pengetahuan Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UKM. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Program Studi Akuntansi Fakultas
Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, 6(3), 419-428. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/4670
History of article. Received: September 2018, Revision: November 2018, Published: December 2018
Online ISSN: 2541-061X.Print ISSN: 2338-1507. DOI: 10.17509/jrak.v4i3.4670
Copyright©2016. Published by Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Program Studi Akuntansi. FPEB. UPI
membagi faktor kepatuhan pajak menjadi pengetahuan pajak dan kepatuhan wajib pajak
dua, yaitu faktor ekonomi dan non-ekonomi. pelaku umkm yang berada di kota cimahi.
Salah satu faktor nonekonomi adalah Hasil penelitian ini diharapkan mampu
keadilan pajak. Teori ini didukung oleh memberikan jawaban atas permasalahan yang
richardson [28], yang menggambarkan terjadi terkait pemahaman pajak, pengetahuan
bahwa salah satu variabel non-ekonomi yang pajak dan kepatuhan wajib pajak.
mempengaruhi perilaku kepatuhan pajak
adalah persepsi keadilan pajak. Rajif [26] KAJIAN LITERATUR
menyatakan faktor yang memiliki pengaruh Theory of Planned Behavior
signifikan terhadap kepatuhan pajak yaitu Kerangka teori yang menjadi dasar dalam
pengetahuan pajak. Hasil penelitian yang penelitian ini adalah Theory of Planed
dilakukan oleh prasetyo (2006) menyatakan Behavior . Ajzen (1991) menjelaskan bahwa
bahwa pengetahuan pajak berpengaruh Theory of Planed Behavior adalah teori yang
negatif signifikan terhadap kepatuhan pajak. memprediksi niat seseorang untuk terlibat
Tanpa pengetahuan pajak, wajib pajak tidak dalam perilaku pada waktu dan tempat
mau mematuhi hukum pajak, sengaja atau tertentu. Hal ini menyatakan bahwa perilaku
tidak [19,31] (fauziati et.al, 2016) individu didorong oleh niat perilaku.
Theory of Planned Behavior (TPB)
Atawodi dan stephen (2010) dalam
menjelaskan bahwa perilaku yang ditampilkan
penelitiannya mengatakan bahwa terdapat 3
oleh individu dapat timbul karena adanya niat
faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib
untuk berperilaku Munculnya niat berperilaku
pajak antara lain: tarif pajak dan mekanisme
dapat ditentukan oleh 3 faktor penentu bahwa
pembayaran pajak dan kesadaran membayar
niat perilaku dapat dilihat dari tiga fungsi
pajak. Selain itu, handayani (2012)
determinan yaitu sikap seseorang terhadap
mengatakan terdapat 4 faktor yang
perilaku, norma subjektif, dan kontrol
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yaitu
perilaku yang dirasakan (Ajzen, 1991).
kesadaran membayar pajak, pengatahuan dan
pemahaman peraturan perpajakan, persepsi Ajzen (1991) mengatakan bahwa dari
yang baik atas efektifitas sistem perpajakan ke 3 faktor diatas, norma sosial (Subjective
dan tingkat kepercayaan terhadap sistem Norm/Normative Beliefs) yang memiliki
perpajakan. Selanjutnya sulistiyono (2012) dampak terhadap perilaku wajib pajak
mengatakan terdapat 1 faktor yang dikarenakan norma social dibangun melalui
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak tekanan sosial dan pengaruh orang-orang
yaitu motivasi. Sedangkan dalam penelitian sekitar wajib pajak yang dianggap penting.
muhammarsyah (2011) mengatakan bahwa Wajib pajak pada akhirnya akan
faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib terpengaruh dengan orang-orang yang ada
pajak umkm yaitu peran account sekitar lingkungan wajib pajak yang dianggap
representative, pemahaman prosedur penting dan memiliki sikap positif terhadap
perpajakan wajib pajak dan kualitas kepatuhan pajak, maka Wajib Pajak tersebut
pelayanan tempat pelayanan terpadu. akan patuh membayar pajak. Sebaliknya, jika
orang-orang di sekitar lingkungan Wajib
Fokus penelitian ini adalah untuk
Pajak yang dianggap penting memiliki sikap
mengetahui seberapa besar pengaruh
negatif terhadap kepatuhan pajak, maka
pemahaman pajak dan pengetahuan pajak
Wajib Pajak akan menghindari pajak (Basri,
terhadap kepatuhan wajib pajak umkm.
Surya, Fitriasari, Novriyan, dan Tania, 2013,
Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian
Rizki, 2016).
ini adalah menganalisis pengaruh pemahaman
pajak dan pengetahuan pajak terhadap Pemahaman Pajak
kepatuhan wajib pajak umkm di kota cimahi.
Sebagai solusi atas permasalahan yang terjadi Tingkat pemahaman pajak apabila
terkait masalah pemahaman pajak, dilihat dari perspektif hukum adalah suatu
perikatan yang timbul karena adanya undang- terhadap pajak. Meningkatnya pengetahuan
undang yang menyebabkan timbulnya perpajakan baik formal maupun non formal
kewajiban warga negara untuk menyetorkan akan berdampak positif terhadap pemahaman
sejumlah penghasilan tertentu kepada negara dan kesadaran wajib pajak dalam membayar
dan negara mempunyai kekuatan untuk pajak. Kantor pajak yang melakukan
memaksa dan uang pajak tersebut harus penyuluhan pajak secara intensif dan terus
dipergunakan untuk penyelenggaraan menerus akan meningkatkan kontribusi wajib
pemerintahan. Pendekatan hukum ini pajak dalam memahami pemenuhan
memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut kewajiban membayar pajak sebagai wujud
harus berdasarkan undang-undang sehingga kepentingan untuk pembiayaan dan
menjamin adanya kepastian hukum, baik pembangunan nasional pemerintah
bagi fiskus sebagai pemungut pajak maupun (Hidayatulloh, 2015).
wajib pajak sebagai penyetor pajak (Soemitro,
2010). Palil, Wan, Richardson (2013)
mengatakan percayalah bahwa pengetahuan
Prasetyo (2006) dalam penelitiannya pajak memainkan peran penting, orang harus
yang berjudul Faktor-Faktor yang dilengkapi dengan pendidikan pajak sehingga
Mempengaruhi Pemilik Usaha Kecil setiap orang memiliki pengetahuan yang cukup
Menengah dalam Pelaporan Kewajiban terhadap wajib pajak yang kompeten, artinya
Perpajakan menunjukkan hasil bahwa apabila wajib pajak telah memiliki
pemahaman pengusaha UKM terhadap pengetahuan yang cukup akan meningkatkan
peraturan perpajakan mempunyai pengaruh kepatuhan dalam melaksanakan pemenuhan
positif dan berpengaruh kuat terhadap kewajiban perpajakannya.
kesadaran wajib pajak dalam pelaporan
kewajiban perpajakannya. Adiputra (2014) Bagaimana wajib pajak akan
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Tingkat mematuhi peraturan perpajakan apabila
Pemahaman Peraturan Pajak Wajib Pajak dan mereka tidak mengetahui bagaimana aturan
Kualitas Pelayanan Fiskus terhadap Tingkat perpajakan yang berlaku, artinya bagaimana
Kepatuhan Wajib Pajak PPh Pasal 25 Badan wajib pajak dapat menyerahkan Surat
menunjukkan hasil bahwa tingkat pemahaman Pemberitahuan (SPT) tepat waktu jika mereka
peraturan pajak berpengaruh signifikan tidak mengetahui batas waktu penyerahan
terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak. Surat Pemberitahuan tersebut. Maka
Karena semakin tinggi tingkat pemahaman pengetahuan akan peraturan perpajakan
wajib pajak mengenai peraturan pajak maka penting dalam menumbuhkan perilaku patuh
tingkat kepatuhan wajib pajak dalam (Witono, 2008)
memenuhi kewajiban perpajakannya juga Kepatuhan Wajib Pajak
akan semakin tinggi. Oleh karena itu, tingkat
pemahaman peraturan pajak wajib pajak Kamus Umum Bahasa Indonesia
diduga berpengaruh terhadap kewajiban mendefinisikan kepatuhan s e b a g a i s i k a p
perpajakan. tunduk atau patuh pada ajaran atau suatu
aturan (2018). Kepatuhan dalam perpajakan
Pengetahuan Pajak dapat diartikan sebagai sikap ketaatan,
Pentingnya aspek pengetahuan sangat tunduk, dan patuh dalam melaksanakan
mempengaruhi sikap wajib pajak terhadap ketentuan kewajiban perpajakannya. Wajib
sistem perpajakan yang adil. Kualitas pajak yang taat dan memenuhi kewajiban
pengetahuan yang semakin baik akan serta melaksanakan kewajiban perpajakan
memberikan sikap memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
dengan benar melalui adanya sistem perundang-undangan perpajakan dapat
perpajakan suatu Negara yang dianggap adil. dikatakan wajib pajak yang patuh (Devano
Kesadaran wajib pajak akan meningkat apabila dan Rahayu, 2006).
dalam masyarakat muncul persepi positif
Tabel 1
Hasil Uji Normalitas Data Residual
N 200
Standar Deviation 4,74
Absolute 0,70
Kolmogorov-Smirnov 0,70
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov penganggu atau residual berdistribusi secara
untuk residual adalah sebesar 0,70 dengan nilai normal, dengan kata lain model regresi layak
signifikansi 0,519. Oleh karena nilai digunakan karena telah memenuhi asumsi
signifikansi yang dihasilkan residual lebih normalitas data.
besar dari taraf nyata signifikansi penelitian ( >
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 2 menunjukan hasil pengujian Factor (VIF) kurang dari 10. Sehingga dapat
multikolinieritas data. Dari data yang disajikan dinyatakan bahwa tidak ada masalah
pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai multikolinearitas antar variabel independen
tolerance yang diperoleh kedua variabel bebas dalam model regresi dan asumsi normalitas
lebih dari 0,1 dan nilai Variance Inflation data terpenuhi.
Gambar 2
Grafik Pengujian Heteroskadasititas
R 0,656
RSquare 0,431
Adjusted R 0,425
Unstandardized Residual
Keterangan t Sig
B Std Error
Pemahaman Wajib 0,522 0,060 8,742 0,000
Pajak
pada KPP Pratama Tampan Palil, Mohd Rizal., Mohd Rusyidi Md Akir dan
Pekanbaru). Universitas Riau. Wan Fadillah Bin Wan Ahmad. (2013).
Handayani, Sapti Wuri; Agus Fatkhurokhman The Perception of Tax Payers on Tax
dan Umi Pratiwi. (2012). Faktor- Knowledge and Tax Education with
Faktor yang mempengaruhi Kemauan Level of Tax Compliance: A Study The
Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Influences of Religiosity. ASEAN
Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Journal of Economics, Management
Bebas. Dalam jurnal Universitas and Accounting 1 (1) : 118-129. ISSN
Jendral Soedirman. Purwokerto: 2338-9710.
Universitas Jendral Soedirman. Prasetyo, Ferry Dwi. “Analisis Faktor-Faktor
Hidayatulloh, H.A. (2013). Pengaruh Kualitas yang Mempengaruhi Pemilik Usaha
Pelayanan Pajak dan Pengetahuan Kecil Menengah dalam Pelaporan
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Kewajiban Perpajakan Di Daerah
Pajak (Survey Pada KPP Pratama Jogjakarta”. (2006) Universitas Islam
Bandung Cicadas). Jurnal Jurusan Indonesia Yogyakarta
Akuntansi Universitas Komputer Sulistiono, Adincha Ayuvisda. (2012).
Indonesia. Pengaruh Motivasi Terhadap
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kepatuhan Wajib Pajak dalam
Keempat, (2018), Gramedia Pustaka Membayar Pajak Penghasilan Orang
Utama, Jakarta. Pribadi Usahawan. Dalam jurnal
Muhammarsyah, Nanda. (2011). Pengaruh Universitas Negeri Surabaya.
Peran Account Representatif, Surabaya: Universitas Negeri
Pemahaman Prosedur Perpajakan Surabaya.
Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan Witono, Banu. (2008). Peranan Pengetahuan
Tempat Pelayanan Terpadu di Kantor Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak.
Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Volume 7, Nomor 2.
perpajakannya. Dalam skripsi UIN Yusro, Heny Wachidatul & Kiswanto, (2014).
Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: “Pengaruh Tarif Pajak, Mekanisme
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembayaran Pajak dan Kesadaran
Mukhlis, Imam & Simanjuntak, Timbul Membayar Pajak Terhadap Kepatuhan
Hamonangan, (2016). “Tax Wajib Pajak UMKM di Kabupaten
Compliance for Bussinessmen of Jepara. Accounting Analysis Journal.
Micro, Small and Medium Enterprises AAJ 3 (4) 2014. Jurusan Akuntansi,
Sector In The Regional Economy”. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
International Journal of Economics, Semarang, Indonesia. November 2014.
Commerce and Management. Vol. IV, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.ph
Issue 9, September 2016. ISSN 2348 p/aaj
0368. United Kingdom. https://limawaktu.id/ekonomi/ribuan-umkm-
http://ijecm.co.uk/ di-cimahi-belum-urus-perizinan
Palil, M. R. (2005). Taxpayers Knowledge: A diakses 3 Mei 2018
Descriptive Evidence On Demographic http://www.cimahikota.go.id/news/detail/2038
Factors In Malaysia. Jurnal Akuntansi diakses 3 Mei 2018
dan Keuangan7 (1): 11-21.