LINGUA
Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Terakreditasi Sinta 3 berdasarkan Keputusan Dirjend Penguatan Riset
dan Pengembangan, Kemenristek Dikti No 21/E/KPT/2018
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lingua
Sejarah artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis wacana tekstual dan kontekstual
Diterima dalam naskah drama Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontani. Jenis penelitian ini
Mei 2019 menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa teknik
Disetujui catat. Sumber data yakni berupa teks dokumen pada naskah drama Bunga Rumah Makan.
Juni 2019 Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menjaring dan mencatat data dalam
Dipublikasikan naskah drama Bunga Rumah Makan. Analisis data dilakukan dengan cara mereduksi
Juli 2019 data, penyajian data dan verifikasi data berdasarkan analisis tekstual dan kontekstual.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya analisis tekstual dan kontekstual ditemukan 25
data. Terdapat 23 data yang menunjukkan analisis tekstual yang terdiri dari pengacuan
Kata Kunci:
(reference), penyulihan (substitution), pelesapan (ellipsis), dan perangkaian (conjunction).
wacana, tekstual,
Adapun aspek leksikal dalam analisis tekstual yang meliputi repetisi (pengulangan),
kontekstual sinonimi (padan kata), antonimi (lawan kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi
(hubungan atas-bawah), dan ekuivalensi (kesepadanan). Sedangkan terdapat 2 data
Keyword: yang menunjukkan analisis kontekstual terdiri dari prinsip penafsiran personal, prinsip
discourse, textual, penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, dan prinsip analogi.
contextual
ABSTRACT
The Objective of the research is describing the analysis of textual and contextual discourse
on Bunga Rumah Makan drama script by Utuy Tatang Sontani. This research use descriptive
qualitative approach. The researcher use note taking technique to collecting the data. The
sources of the data is the document on Bunga Rumah Makan Script. To collecting the data,
the researcher netting and take notes the data on Bunga Rumah Makan drama script. To
analyze the data, the researcher use data reduction, data presentation, and data verification
based on textual and contextual analysis. The result of this research indicate that there are 25
data on textual and contextual analysis. There are 23 data that indicate the textual analysis
which consist of reference (pengacuan), subtitution (penyulihan), ellipsis (pelepasan) and
conjunction (perangkaian). the lexical aspect on the textual analysis such as repetition
(pengulangan), synonim (padan kata), antonym (lawan kata), collocation (sanding kata),
hyponym (hubungan atas bawah), and equivalence (kesepadanan). Where as, there are 2
data that indicate contextual analysis which consist of personal interpretation principle,
locational interpretation principle, temporal interpretation principle, and analogy principle.
223
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
224
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
225
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
fenomena yang ada yang dikumpulkan satuan lingua yang mengacu pada
berupa teks, simbol dan gambar. Sumber satuan lingua lain yang mendahului
data dalam penelitian ini berupa teks atau mengikutinya. Terdapat tiga jenis
dokumen pada naskah drama Bunga pengacuan dalam wacana naskah drama
Rumah Makan. Teknik pengumpulan data Bunga Rumah Makan yaitu pengacuan
dilakukan dengan teknik simak. Cara persona, pengacuan demonstratif, dan
menyimak dilakukan dengan menjaring pengacuan komparatif.
data dari naskah drama Bunga Rumah
Pengacuan persona
Makan. Analisis data dilakukan dengan cara
Dalam naskah drama Bunga Rumah
mereduksi data yaitu memilih hal-hal yang
Makan ditemukan data pengacuan persona.
menjadi pemfikusan penting mengenai
Pengacuan persona itu terbagi menjadi
analisis tekstual dan kontekstual, penyajian
tiga, yaitu pengacuan persona pertama
data dilakukan dengan mendisplay data
(persona I), kedua (persona II), dan ketiga
berdasarkan apa yang sudah dilakukan
(persona III), baik tunggal maupun jamak.
dan dipahami oleh peneliti dan terakhir
Hasil temuan data pengacuan persona
yaitu menyimpulkan mengenai sussunan
sebagai berikut.
deskripsi dari hasil observasi berdasarkan
analisis tekstual dan kontekstual. (1) Ani : “Baiklah, mas, saya akan
menyiapkan kopi susu. Kalau
PEMBAHASAN
ada apa-apa panggillah saya.”
Analisis Tekstual
(2) Iskandar : “Setiap orang yang punya
Menurut Sumarlan (2010:108)
masalah baik dan buruk
mengatakan bahwa struktur tekstual
seperti masalahmu pasti
wacana dapat dibagi ke dalam dua aspek,
semua akan terselesaikan.”
yaitu aspek gramatikal dan aspek leksikal.
(3) Usman : “Sebab Karnaen dan tuan
Aspek gramatikal dalam analisis tekstual
Sudarma mereka adalah
meliputi pengacuan (reference), penyulihan
pemilik rumah makan
(substitution), pelesapan (ellipsis), dan
sambara.”
perangkaian (conjunction). Adapun
aspek leksikal dalam analisis tekstual Kutipan (1) merupakan pengacuan
yang meliputi repetisi (pengulangan), pronomina I tunggal bentuk bebas saya.
sinonimi (padan kata), antonimi (lawan Bentuk pengacuan persona I tunggal bentuk
kata), kolokasi (sanding kata), hiponimi bebas saya ini mengacu pada tokoh Ani
(hubungan atas-bawah), dan ekuivalensi sebagai penutur dalam tuturan tersebut.
(kesepadanan). Kata saya (1) merupakan jenis kohesi
gramatikal pengacuan endofora (karena
Aspek Gramatikal
acuannya berada dalam teks) yang bersifat
Pengacuan
anaforis karena acuannya disebutkan
Pengacuan atau referensi adalah
terlebih dahulu. Kutipan (2) menunjukkan
226
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
adanya persona kedua tunggal. Bentuk demonstratif tempat dekat dengan penutur.
terikat kanan -mu dalam kata masalahmu Pada kutipan (6) terdapat kata disana
yang mengacu kepada Ani sebagai lawan sebagai penanda pengacuan demonstratif
bicara penutur dalam tuturan (2). Pada tempat jauh dengan penutur.
kutipan (3) terdapat pengacuan persona
Pengacuan komparatif
ketiga jamak. Hal itu dapat dilihat dengan
Pengacuan komparatif dapat
adanya penggunaan kata mereka yang
ditandai dengan penggunaan kata seperti,
mengacu pada Karnaen dan Sudarma
bagai, bagaikan, laksana, sama dengan,
yang merupakan pemilik warung makan
tidak berbeda dengan, persis seperti, dan
sambara.
persis sama dengan. Dalam naskah drama
Bunga Rumah Makan ditemukan data
Pengacuan demonstratif
pengacuan komparatif sebagai berikut.
Dalam naskah drama Bunga
Rumah Makan ditemukan data pengacuan (7) Rukayah : “Tak usah, nanti seperti aku,
demonstratif. Keempat macam sukar mendapat tunangan , ya
demonstratif, baik demonstratif waktu sekarang aku mengiri padamu.
maupun tempat memiliki ciri khas Sungguh aku mengiri An, aku
tersendiri. Pada naskah Bunga Rumah takut kalu engkau tak lagi jadi
Makan ditemukan data pengacuan kawanku.”
demonstratif waktu dan pengacuan (8) Ani : “Ya, tidak seperti yang banyak,
demonstratif tempat. tidak tahu adat kesopanan,
duduk bukan ditempatnya
(4) Ani : “Ah, masa, Ruk. Kita sekarang
duduk.”
masih berteman kok.”
(9) Iskandar : Hmm, manusia itu
(5) Iskandar : “Ayo pergi. Jangan
pakaiannya saja yang bagus,
mendongeng pula dan lekas
tak tahu ia, bahwa hatinya
jangan datang lagi disini.”
lebih kotor bagai kakus.”
(6) Sudarma : “Eh, jika nanti Usman
(10) Ani : “Tidak berbeda dengan
datang disana, suruh dia
Suherman yang Mas anggap
menyusul aku ke kantor
sebagai saingan.”
pertemuan. Dan engkau
jangan bepergian.” Penyulihan
Penyulihan atau substitusi adalah
Pada data kutipan (4) menunjukkan
proses penghasilan dari pergantian unsur
adanya penggunaan pengacaun
bahasa oleh unsur satuan yang lebih besar
demonstratif waktu kini yang ditandai
untuk memperoleh unsur yang berbeda.
dengan penggunaan kata sekarang,
penyulihan atau substitusi dibedakan
sedangkan pada kutian (5) dan terdapat
menjadi empat jenis, yaitu substitusi
kata disini sebagai penanda pengacuan
nominal, substitusi verbal, substitusi frasal,
227
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
dan substitusi klausal. Dalam naskah Bunga hubungan antara unsur yang satu dengan
Rumah Makan ditemukan data penyulihan unsur yang lain dalam sebuah wacana.
(substitution), yaitu: Unsur yang dirangkai dapat berupa
satuan lingual kata, frasa, klausa, maupun
(11) Karnaen : Sangkaku perkataanmu kalimat. Dalam naskah drama Bunga
tak sedap di dengar dan tak Rumah Makan dapat ditemukan data yang
enak di rasa.” berupa perangkaian. Perangkaian dalam
naskah drama tersebut ditandai dengan
Pada data kutipan (11) terdapat
penggunaan kata tapi, dan, atau, sebab,
substitusi nominal yang ditemukan adalah
setelah, lalu, kalaupun, dan kecuali.
kutipan diatas yang disampaikan oleh tokoh
Karnaen, “Sedap?”, “Enak?”. Pada kutipan (13) Ani : “Apa artinya Ruk, bila
di atas tejadi penggantian nominal sedap perempuan ingin
menjadi enak. Kutipan tersebut dituturkan menyerahkan segenap jiwa
oleh tokoh si kurus kepada si tua sebagai dan raganya kepada laki-
mitra tuturnya. laki?”
(14) Rukayah : “Sebab menurut
Pelesapan
pendapatku cinta itu baru
Pelesapan adalah proses benar, jika pikiran turut
penghilangan kata atau satuan kebahasaan menghitungnya. Tapi ini
yanglain. Di dalam analisis wacana, hanya pendapatku saja.”
unsur yang dilesapkan ditandai dengan (15) Suherman : “Ani, kau adalah gadis
konstituen nol atau zero (dengan lambang baik, untuk itu kau pilih aku
Ø) pada tempat terjadinya pelesapan atau dia yang hanya membuat
unsur tersebut. Dalam naskah drama keonaran disini saja.”
Bunga Rumah Makan ditemukan data yang
Pada data kutipan (13-15) termasuk
merupakan pelesapan sebagai berikut.
ke dalam konjungsi koordinatif yang
(12) Ani : “Besok lagi kesini ya?” ditandai dengan kata hubung dan, tapi, atau
yang berfungsi untuk menggabungkan kata
Pada data kutipan (12) ditemukan dengan kata, frasa dengan frasa, klausa
adanya pelesapan kata yang seharusnya dengan klausa dan kalimat dengan kalimat.
ditulis besok datang lagi kesini ya? Maka dari
itu tanda Ø digunakan untuk melesapkan Aspek Leksikal
kata datang dalam kutipan data tersebut Repetisi
Repetisi adalah pengulangan satuan
Perangkaian lingual berupa bunyi, suku kata, kata, atau
Perangkaian atau konjungsi bagian kalimat yang dianggap penting
merupakan salah satu jenis kohesi untuk memberi tekanan dalam sebuah
gramatikal yang ditandai dengan adanya konteks yang sesuai. Dalam naskah drama
228
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
Bunga Rumah Makan ditemukan repetisi berlawanan atau beroposisi dengan satuan
sebagai berikut. lingual yang lain. Dalam naskah Bunga
Rumah Makan ditemukan adanya data
(16) Polisi : “Tiada sangkaan, kalau- sebagai berikut.
kalau orang itu gila.”
(19) Ani : “Ya disini rumah makan
Pada data kutipan (16) terlihat
sambara, tidak ada tuan belum
adanya repetisi pengulangan kata yang
datang. Ayo pergi aku benci
sama pada kata kalau-kalau yang berfungsi
melihat kau.”
untuk memberi tekanan guna membangun
(20) Iskandar : “Hhh, manusia itu
keutuhan wacana.
pakaiannya saja yang bagus,
Sinonimi tak tahu ia bahwa itu hatinya
Sinonimi dapat diartikan sebagai lebih kotor daripada kakus.”
nama lain untuk benda atau hal yang sama
atau ungkapan yang maknanya kurang lebih Pada data kutipan (19) menunjukkan
sama dengan ungkapan lain. Dalam naskah adanya penggunaan antonimi pada kata
drama Bunga Rumah Makan ditemukan pergi yang memiliki lawan kata datang.
data sinonimi sebagai berikut. Pada kutipan (20) menunjukkan adanya
(17) Iskandar : “Engkau yang gampang penggunaan antonimi kotor yang memiliki
membuat mulut memainkan lawan kata bersih dan indah.
bibir. Kau sangka bibirmu Kolokasi
itu bagus dipandang oleh Kolokasi atau sanding kata adalah
semua orang.” asosiasi tertentu dalam menggunakan
(18) Ani : “Ayo pergi! Aku benci melihat pilihan kata yang cenderung digunakan
kau.” secara berdampingan. Dalam naskah drama
Pada data kutipan (17) menunjukkan Bunga Rumah Makan ditemukan adanya
adanya penggunaan sinonimi pada kata data kolokasi sebagai berikut:
bagus yang memiliki persamaan kata indah
(21) Karnaen : “Ani adalah gadis cantik
dan baik. Pada kutipan (18) menunjukkan
pelayan rumah makan
adanya penggunaan sinonimi benci yang
sambara.”
memiliki persamaan kata marah, dan
jengkel. Data kutipan (21) menunjukkan
adanya kolokasi yaitu pada kata gadis
Antonimi cantik, kata gadis berkolokasi dengan
Antonimi dapat diartikan sebagai kata cantik, sedangkan kata cantik dan
nama lain untuk benda atau hal yang gadis cantik dalam wacana diatas yaitu
lain atau satuan lingual yang maknanya berdampingan dengan kata bunga.
229
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
230
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
231
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
232
Lingua. Volume XV. Nomor 2. Juli 2019
233