4.1 Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi Menu 4.1.1 Perencanaan Menu Berdasarkan standart pelayanan menu gizi menurut Kemenkes RI 2013 (Perencanaan Menu), perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun dan memadukan hidangan dalam variasi yang serasi, beragam, harmonis yang memenuhi kecukupan gizi, cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen/pasien dan kebijakan institusi. Tujuan tersusunnya menu yang memenuhi kecukupan gizi, selera konsumen serta untuk memenuhi kepentingan penyelenggaraan makanan di rumah sakit (Kemenkes RI, 2013). Sedangkan perencanaan menu menurut Rumah Sakit “X” adalah rangkaian kegiatan penyusunan menu yang akan diolah dengan variasi yang serasi untuk memenuhi selera konsumen/pasien dan disesuaikan dengan kebutuhan zat gizi yang memenuhi prinsip gizi seimbang. Tujuannya untuk mempermudah proses penyusunan/perencanaan menu agar tersedia siklus menu dan pedoman menu untuk pasien rawat inap menurut kelas perawatan. Rumah Sakit “X” mempunyai data berupa SPO (Standar Prosedur Operasional) dalam perencanaan menunya. Data perencenaan menu yang telah ditetapkan Rumah Sakit X memiliki prosedur sebagai berikut : 1. Kumpulkan data - data dan hasil evaluasi dari tanggapan - tanggapan tentang keluhan konsumen terhadap menu yang lalu dengan cara menyebarkan kuisioner 2. Buat rincian macam konsumen yang akan dilayani 3. Kumpulkan berbagai jenis hidangan untuk pagi, siang dan sore 4. Susun pola menu/master menu 10 hari dan menu 31 5. Tentukan hidangan lauk hewani yang serasi, warna, komposisi dan variasinya sesuai tarif kelas perawatan. 6. Tentukan hidangan lauk nabati,sayur, buah dan snack sesuai tarif kelas perawatan 7. Evaluasi hasil menu melalui uji cita rasa managemen komplain, survey kepuasan pelanggan, survei daya terima dan pengamatan sisa makanan. 8. Buat perbaikan menu 9. Usulkan menu yang sudah dibuat dan diperbaiki kepada Kepala Instalasi Gizi. Berdasarkan data yang terdapat pada SPO Rumah Sakit “X” perencanaan menu yang dilakukan belum sesuai dengan SPO yang tercantum dalam Permenkes No.78 Tahun 2013 yaitu tentang pembentukan tim kerja khusus perencanaan menu serta tidak memiliki pedoman menu yang terstandar sesuai dengan kebutuhan pasien. Sedangkan penyusunan menu di Rumah Sakit “X” sudah sesuai berdasarkan standart pemberian makanan yang berlaku, sesuai dengan kelas pasien di Rumah Sakit. Kelas yang dilayani yaitu kelas I, II, III, VIP dan VVIP. Siklus menu yang digunakan di Rumah Sakit “X” juga sudah sesuai yaitu siklus menu 10 hari + menu ke-31. Tujuan penggunaan siklus menu seperti ini yaitu untuk mengurangi kebosanan terhadap konsumsi makanan pada konsumen atau pasien. Menu yang biasa disajikan terdiri dari makanan pokok (nasi, bubur, kentang), protein hewani (ayam, telur, ikan, daging, udang), protein nabati (tahu, tempe, jamur, kacang polong, taoge), sayur dan buah (terong, pisang, kangkung, kray, manisah, daun telo, wortel, bayam, gambas, kenikir, melon, semangka, buncis, brokoli, apel, pir, jeruk, tomat, nanas, pepaya). Rumah Sakit “X” juga sudah memiliki standart menu berdasarkan bentuk makanan dan jenis diet sesuai kondisi pasien. Bentuk makanannya ada yang berupa makanan biasa, BK (Bubur Kasar), BS/BC (Bubur Saring/Bubur Cair). Sedangkan jenis dietnya ada yang berupa RS (Rendah Serat), anak, RPRG (Rendah Protein Rendah Garam) dan diet DMRG (Diabetes Melitus Rendah Garam).