Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmaanirrahiim

Pertama-tama, saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah, Tuhan yang memberikan
berbagai anugerah kenikmatanNya, sehingga kita semua dapat melaksanakan
aktivitas sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

Kedua, semoga sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
rasulullah Muhammad, saw. Nabi yang telah memberikan jalan petunjuk dan syafaat
kepada kita dan semoga kita semua sebagai umatnya mendapatkan syafaat dari
beliau, baginda rasulullah Muhammad, saw.

Sahabat Pengurus IKA-PMII yang berbahagia,


Tantangan yang ada dihadapan kita saat ini adalah arus pertarungan ideologi
dengan berbagai segmentasinya yang sangat krusial bagi kehidupan keberagamaan
dan kebangsaan serta kompetisi antarormas,antar partai politik, dan berbagai varian
kelompok sosial dengan berbagai kepentingannya masing-masing, yang tidak jarang
mengarah pada praktik kompetisi yang tidak sehat dan meningkat eskalasinya.

Kita berharap dalam periode kepengurusan, kita bisa memanfaatkan secara optimal
peletakan dasar visi kepengurusan selama satu periode ini sebagai satu jalan yang
tidak boleh ditawar-tawar di bawah panji-panji ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah.
Realitas masyarakat kita yang multikultural memberikan konskuensi bagi keharusan
sosial dan struktural untuk menerapkan paradigma pembangunan multikultural.
Suatu paradigma pembangunan yang berbasis keberagaman yang relevan dan
kontinu untuk kemashlahatan bersama. Tidak boleh ada satu kelompok masyarakat
manapun yang dapat dipinggirkan dan diabaikan akses dan posisinya.

Dengan visi besar tersebut, tidaklah mungkin dapat dicapai kalau tidak dilakukan
penguatan dan peningkatan kapasitas institusional. Penguatan dan peningkatan
kapasitas instititusional itu dapat dilakukan dengan cara beberapa hal, yang
kemudian diharapkan dapat dilaksanakan pada bidang-bidang kepengurusan.

Pertama, pentingnya penegasan kembali IKA-PMII ini sebagai organisasi


masyarakat (ormas) yang senantiasa memiliki kemauan yang tinggi untuk
meningkatkan kapasitas institusionalnya yang selalu bersifat prinsipial, visional, dan
adaptif dengan dinamika zaman.
Kedua, dalam tataran akademis dan advokatif, pentingnya IKA-PMII
mengembangkan studi  dan advokasi yang secara aksiologis mampu meletakkan
dasar keberpihakan kepada kelompok mustadl’afiin, demi perubahan yang lebih baik
dalam konteks sosial, politik, ekonomi, dan kebudayaan. Kerangka kerja akademis
dan advokatif demikian ini semoga menjadi amal sosial dan amal ibadah jam’iyah
kita bersama..
Ketiga, agenda penting lain yang perlu dirumuskan adalah membangun sistem
silaturrahim antaralumni yang memberikan peluang dan akses bagi distribusi dan
penguatan alumni sekaligus. Hal itu dapat dilakukan dengan mengandaikan adanya
kondisi kelembagaan yang dapat dibangun sedemikian rupa secara efektif, berupa
fasilitasi media yang bersifat kompleks.
Keempat, bahwa IKA-PMII sebagai bagian organisasi pergerakan Islam-
Kebangsaan, penting untuk merumuskan suatu program yang mengambil kedua isu
tersebut sekaligus sebagai instrument perjuangannya. Keindonesiaan merupakan
narasi besar yang perlu diderivasikan dalam tataran praksis. Di sisi lain, keislaman
mengandung konskuensi perjuangan bagi hadirnya nilai ukhuwah-Islamiyah, tidak
hanya pada tataran keindonesiaan itu sendiri; akan tetapi, dalam jaringan Islam
Nusantara yang lebih luas.
Semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah, S.W.T, untuk mampu
menjalankan amanah organisasi ini sebaik-baiknya. Semoga amal segala amal
institusional organisasi ini dicatat sebagai ibadah. Aamiin.

Wallahul muwaafiq ila aqwaamith thariiq

Anda mungkin juga menyukai