Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012

Analisis Sosial
Kelompok-kelompok Identifikasi
itulah yang Problem
menjadi target dariSosialSosial-Identifikasi
pemberdayaan. Tentu saja ini
untuk meluruskan kembali hakekat permbangunan sebagai proyek kemanusian
Timrakyat
dimana peran Mata Kuliah Pemberdayaan
sebagai Masyarakat
inti pelaku sekaligusDalam Agribisnis mendapat
pembangunan
Lab.Komunikasi dan pemberdayaan masyarakat, Faculty of Agriculture,Komunikasi
perhatian utama.
Universitas Brawijaya
1.2 TUJUAN

Penguasaan materi dalam modul ini, yang dirancang sebagai landasan dasar
1. PENDAHULUAN
identifikasi target pemberdayaan, akan dapat
- Pengantar 3. IDENTIFIKASI
MODUL
Menjelaskan proses social exclusion di masyarakat baik pedesaan maupun
- Tujuan DETERMINAN FAKTOR
perkotaan.

3
3.1 Struktur politik
- Definisi
3.2 Struktur Ekonomi
Menjelaskan
2. MAPPING PROBLEMfaktor-faktor yang melingkupi lahirnya konsep pemberdayaan
3.3. Sistem sosial budaya
masyarakat
SOSIAL
1.1. Identifikasi Problem Sosial
1.2.Menjelaskan
Karakteritikisasi pengertian
Problem terkini pemberdayaan masyarakat
Sosial
1.3. DEFINISI SELF-
PROPA
1. PENDAHULUAN GATIN
2. MAPPING PROBLEM SOSIAL
1.1 PENGANTAR G
2.1. Identifikasi Problem Sosial pemberdayaan masyarakat adalah ENTRE
Pada dasarnya sasaran
masyarakat yang tersisihkan secara struktural oleh proses PRENE
Social exclusion adalah
pembangunan definisi
atau juga yang diberikan
masyarakat kepada
yang secara sebuah proses pembangunan yang
alamiah URIAL
secara sengaja dan tidak sengaja meminggirkan kelompok
memerlukan bantuan seperti kaum penyandang cacat, lansia, tertentu masyarakat dari EDUCA
manfaat pembangunan. Bahkan
atau kelompok-kelompok ia menjadi korban-korban pembangunan seperti
minoritas.kelompok TION
penggusuran, kemiskinan, tidak memiliki akses terhadap kesehatan, pendidikan dan
Proses struktural yang berpotensi meminggirkan kelompok DEVEL
perumahan yang layak serta lain-lain.
tertentu dikenal dengan istliah “social ecxclusion) dimana orang
OPMEN
terlempar
Isyarat palingdari
umumorbitdari
ekonomi
social dan politikadalah
exclusion juga kehidupan
fenomenasosialri
kemiskinan. Kenapa? Karena
lainnya.
T
kemiskinan adalah alasan uatama kenapa perlu pembangunan paling tidak dari segi
Kelompok tersebut
kesejahteraan biasanya
fisik. Jika menjadi
kita fokus korban dari
ke kemiskinan proses
maka berikut uraian rinci sebab-
pembangunan
sebabnya baik yangyang hanyastruktural
bersifat mengejar(ketimpangan
pertumbuhan akses)
ekonomiatau kultural (proses sosial)
tanpa
dan mempertimbangkan
sebab-sebab fisik sebagaikeadilas
sesuatu sosial.
yang telah diterima begitu sajaoleh masyarakat
karena faktor alam. Berikut adalah ringkasannya:
Tidak ada subsidi pupuk bagi petani, import beras atau garam
saat petani panen, tidak ada pelatihan ketrampilan bagi petani,
Tabel: 2.1. Sebab umum kemiskinan
tidak dibangun jalan desa, penggusuran, penangkapan pedagang
kali lima, penggusuran prostitusi, tidak ada kelas untuk orang
miskin di rumah sakit pemerintah, tidak ada fasilitas bagi orangbagi
catat, tidak ada ruang khusus bagi ibu ibu dan lansia, atauibu-ibu
penyerbotan-penyerobotan tanah oleh negara dan swastapenyerobotan
dengan mengatasnamakan pembangunan.
Tidak hanya itu, pemetaan lahan hutan sehingga penduduk
sekitar tidak bisa mengakses, pembukaan tambang dikawasantambang
konservasi yang merugikan masyarakat sekitar, pembangunan
waduk tanpa kopensasi berarti dari pemerintah juga menjadi
Sumber: Stan Bukley (2002)
bagian dari proses social exclusion.
Berikut masing-masning akan coba diuraian tentang sebab-sebab kemiskinan dari
berbagai dimensi dan dari berbagai level analisis.

Page 2 of 5
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
a. Kemiskinan karena masalah fisik. Kemiskinan tipe ini pada tingkat lokal lebih
banyak karena masalah alam seperti lahan yang gersang, curah hujan yang
kurang, kurang sumberair, kekuarangan sumberday alam lainnya, juga kondisi
alam yang kurang menguntungkan secara geografis. Pada level nasional, biasanya
terjadi permasalahan kerusakan sumberdaya alam seperti deforestasi, erosi, over
penggembalaan, juga langkanya sumber energy. Pada skala internasional sebab
kemiskinan bisa karena lokasi negara yang terpencil dari rute perdagangan (tidak
punya laut-land locked nation)

b. Selain fisik maka kemiskinan juga disebabkan oleh masalah sosial atau yang
banyak kita kenal sebagai kemiskinan struktural atau bagian penting dari sosial
exclusion. Pada level lokal kekuarangan pengetahuan, skills, kesadaran, dan
kerjasama antar masyrakat menjadi penyebab cukup umum dari fenomena
kemiskinan. Sebab lain seperti pemikiran yang selalu tergantung, kurangnya
inisiatif dan resistensi untuk berubah sering kita temua dimasyarakat kita. Ketidak
percayaan, korupsi dan lain-lain juga menjadi peryebab kemiskinan yang sangat
potensial. Sementara itu diskala nasional perbedaan etnik, kelas sosial, korupsi,
mismanajemen, serta sisa-sisa kolonialisme menjadi penyebab kemiskinan.
Destruksi terhadap lahan, erosi, deforestasi, over penggembalaan, juga kurangnya
sarana pendidikan dan kurikulum yang buruk serta rendahnya kemampuan negara
memberi pelayanan kesehatan juga menjadi masalah pokok kemiskinan. Ditingkat
internsional disisi lain sebab kemiskinan karena masalah sosial antara lain neo-
kolonialism dan kecemburuan ras.
c. Selain masalah sosial, kemiskinan juga bisa disebabkan oleh masalah politik
terutama dinegara-negara yang belum menerapkan pemerintahan yang bersih atau
daerah konflik. Pada level lokal, lemahnya pemerintahan lokal, sektarianisme,
nepotisme dan favouritisme menjadi penyebab cukup penting. Pemilihan pemimpin
karena popularitas sebagai misal dapat menyebabkan kemiskinan karena orang
tidak memilih sesuai dengan kapasitasnya. Selain itu kurangnya partisipasi
masyarakat dan kecilnya pendidikan politik juga menjadi penyebab kemiskina.
Pengkerdilan gerakan politik selama orde baru sebagai misal masih menyisakan
masalah pelik hingga sat ini seperti kualitas perwakilan yang buruk, pemimpin-
pemimpin yang lahir tidak kredible dan banyak lagi masalah karena masyarakat
belum memikili knowledge yang memadai tentang bagaimana berdemokrasi. Pada
level nasional, ketidakstabilan politik, perang sipil, kurangnya demokrasi dalam
pengambilan keputusan, lemahnya keinginan penduduk lokal, sisa-sia hukum
kolonial,KKN-korupsi-kolosi-nepotisme dan rendahnya kualitas pemerintahan
menjadi kendala juga selain lemahnya penerjemahan hukum pada level nasional.
Pada level internasional, neo-kolonialisme, blok-blok politik, rivalitas nasional dan
pengungsi juga potensial menjadi penyebab kemiskinan.
d. Masalah lain adalah ekonomi. Pada tingkat lokal kurangnya ketersediaan kapital,
simpanan, kredit, tenaga kerja ahli, enterpreneur, gudang penyimpan, alat dan
bahan, serta exploitasi oleh pedagang menjadi penyebab kemiskinan. Pada kasus
Indonesia rendahnya entrepreneur menjadi kendala bagi pertumbuhan ekonomi
karena intrepreneur identik dengan inovasi dan kemajuan. Tengkulak atau
pedagang perantara juga menjadi kendala klasik pembangunan pedesaan di
Indonesia selain lemahnya sistem logistik yang mampu menjangkau hasil petani.
Pada level nasional, inflasi, pasar terpusat, sedikitnya tanaman komersial dan
keterlambatan atau ketergesaan pembayaran juga potensial menyebabkan
kemiskinan. Ijon (ketergesaan) dan konsinasi (bayar belakang) sering kita temua
di masyarakat kita. Disisi pedagangan sedikitnya product exsport dan lemahnya
permintaan pasar juga menjadi kendala selain tidak efisiennya lembaga penyangga
seperti bulog dan lain-lain. Tentu saja infrastruktur yang kurang memadai akan
Page 3 of 5
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
potensial menjadikan masyarakat miskin. Pada level internasional, neo-
kolonialisme, fluktuasi harga komoditi, tarif dan quota, perdagangan tidak fair, dan
hutang luar negeri juga potensial menjadi penyebab kemiskinan.

Jika kita amati satu persatu maka terlihat bahwa hampir seluruh penyebab kemiskinan
lebih banyak akibat tidak berjalannya sistem daripada karena masalah fisik yang lebih
banyak karena determinasi alam. Dengan demikian kemiskinan lebih banyak merupakan
proses social exclusion daripada sesuai yang “given”. Pemberdayaan dalam hal ini adalah
usaha untuk memberikan alternatif pemikiran dan praktik pembangunan yang mampu
menghilangkan penyebab-penyebab kemiskinan, terutama karena penyebab struktural.

2.2. Karakteritikisasi Problem Sosial


Kemiskinan adalah fenomena sosial paling menyita perhatian seluruh kalangan karena
merupakan masalah klasik dan pelik. Tidak hanya peneliti, politikus, dan pemerintah,
tokoh agama sekalipun tak hentinya memikirkan bagaimana cara keluar dari krisis tidak
hanya seruan moral tetapi juga langkah-langkah praktis di lapang. Hingga saat ini hampir
enam dasawarsa setelah Marshall Plan menuai hasil fantastis di Eropa serta kebangkitan
Jepang dan Korea selatan dalam mendominasi ekonomi dunia kemiskinan tetap
memprihatinkan bahkan lebih buruk menurut bebarapa ahli (Friedmann, 1992).

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi hampir sepuluhkali lipat di penghujung abad 20
dan memasuki abad 21, masih ada hampir setengah milyard penduduk dunia mengalami
kemiskinan. Bahkan sepertiga dari jumlah itu ditengarai berada pada kondisi kekurangan
atau bahkan sulit mendapat akses makan, minum, dan tempat tinggal sebagai kebutuhan
dasar. Di Indonesia sendiri data statistik menunjukan hampir tiga puluh juta jiwa berada
dibawah garis kemiskinan. Bahkan penelitian beberapa ahli lebih buruk lagi hanya jika
ukuran kemiskinan tidak dua dolar tetapi dua setengah dolar dimana akan lebih dari
seratus jiwa penduduk Indonesia adalah miskin.

Gambar: 2.2. Lingkaran setan kemiskinan

Konsep paling jitu untuk menggambarkan kemiskinan adalah lingkaran setan di atas.
Ibarat lilin orang miskin terjebak dalam kondisi harus mengeluarkan energi di sisi lain
input bahan tidak pernah bertambah hingga akhirnya mati. Pemberdayaan dalam konteks
ini tentunya mampu untuk memutus lingkaran tersebut dengan menggunakan
kemampuan mereka sendiri sebagai sumber perubahan.

Page 4 of 5
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2012
Gambar: 2.3. Kemiskinan sebagai kekurangan akses pada kekuasaan sosial dasar

Sumber: Friedmann (1992)

3. IDENTIFIKASI DETERMINAN FAKTOR

3.1 Struktur politik

3.2 Struktur Ekonomi

3.3. Sistem sosial budaya

REFERENSI
Robert Adams (2003) Social Work and Empowerment-Third edition, PALGRAVE
MACMILLAN

PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)
1.

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)


1.

C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)

Page 5 of 5

Anda mungkin juga menyukai