Anda di halaman 1dari 15

-

 Fatma Amini Andalasia (12070322013)


 Ade Cindy Ariska (12070320773)
 Fakhrul Syakirin (12070317310)

Dosen Pengampu : Febri Delmi Yetti, S.E.I.,


-
Masyrakat Badui Masyarakat Hadhari
(kampung) (Perkotaan)
Masyarakat badui adalah  Penduduk yang tinggal
penduduk yang tinggal di di wilayah subur
desa dan menggantungkan
sumber kehidupannya  Penduduk yang bekerja
dengan beternak, mereka di bidang perniagaan
berpindah-pindah mengiring atau perdagangan,
hewan ternaknya ke daerah
yang sedang musim hujan
atau ke padang rumput.
A. Penduduk Yang Tinggal di Wilayah Subur
Penduduk yang tinggal di wilayah subur, seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar dan Makkah. Warga
pada daerah ini menggantungkan sumber kehidupan melalui pertanian. Hasil pertanian mereka antara lain
sayur dan buah-buahan. Hasil pertanian itu kemudian dijual ke kota-kota seperti makah dan madinah.
Ada tiga sistem yang dipakai oleh para pemilik ladang atau sawah dalam mengelola pertanian mereka
pada saat itu, Yaitu :

Sistem Sewa Sistem Bagi Hasi Sistem Pendigo


Menyewa Produk yakni seluruh
Yaitu dengan misalnya separuh modal datang
emas logam untuk pemilik dari pemilik,
mulia lain, dan separuh sementara
gandum, atau untuk penggarap, pengairan,
produk pertanian dengan bibit dan pemupukan, dan
sebagai alat ongkos perawatannya di
pembayaran. penggarapan dari kerjakann oleh
pemilik. penggarap.
B. Penduduk Yang Bekerja di Bidang Perniagaan
Masyarakat Arab terutama Makkah dikenal sebagai bangsa pedagang. Makkah merupakan pusat perniagaan, warga
makkah dipandang lebih istimewa oleh orang-orang arab lain karena kedudukan mereka sebagai warga kota suci. Suku
Quraisy menjadi suku yang paling piawai dalam berniaga, baik dalam bentuk syirkah maupun mudharabah, yang
membawa mereka kepada kemakmuran dan kekuasaan. Mereka berdagang hingga keluar keluar Jazirah Arab,
misalnya negeri Mesir, Syiria, Sundan, Oman, dan sebagainya. Tata cara berdagang bangsa Arab adalah sebagai
berikut:
Pengelompokkan Perdagangan dilakuakan Cara pengaturan waktu
perjalanan perdagangan dengan cara perjalanan perdagangan
Pemimpin dan penguasa suku berombongan (kafilah) Ada dua musim perjalanan
Quraisy yang di tunjuk suku Quraisy dikenal sebagai yang dilakukan oleh bangsa
memimpin perjalanan besar pedagang yang tangguh. Quraisy, yaitu musim panas
pedagang yaitu : Mereka sering mengadakan dan musim dingin.
• Hasyim,memimpin ke perjalanan peerdagangan ke Perjalanan musim panas
negeri Syam (Syiria) luar negeri dengan digunakan untuk perjalanan
• Abdus Syam,memimpin ke rombongan besar. Hal ini dagang ke negeri Syam,
negeri Habasiyah (Ethopia) dimaksudkan untuk menjaga sedangkan pada musim
• Abdul Muttalib memimpin keamanan, baik ketika dalam dingin untuk perjalanan
ke negeri Yaman perjalanan maupun setelah kenegri Yaman.
• Naufal, memimpin kafilah sampai di tempat tujuan.
ke negeri Persia
-
• Pada masa Arab pra-Islam atau yang wring disebut masa jahiliyah sudah
biasa melakukan transaksi berbau riba.

• Ath-Thabari menyatakan: "Pada masa jahiliyah, praktik riba terletak


pada penggandaan dan kelebihan jumlah umur satu tahun.

• Misalnya, seorang berhutang. Ketika sudah jatuh tempo, datanglah


pemberi hutang untuk menagihnya seraya berkata, Engkau akan
membayar hutangmu atau kah akan memberikan tambahan (bunga)
nya sajakepadaku? Jika ia memiliki sesuatu yang dapat ia bayarkan
maka iapun membayarnya. Jika tidak, maka ia akan
menyempurnakannyahingga satu tahun ke depan.
-
• Jika hutangnya berupa ibnat umakhadh (anak unta yang berumur satu
tahun), maka pembayarannya menjadi ibnatu labun (anak unta yang
berumur duatahun) pada tahun kedua.
• Kemudian la akan menjadikannya hiqqah (anak unta yang berumur tiga
tahun)
• kemudian menjadikannya jadzah (unta dewasa). Selanjutnya kelipatan
empat ke atas."
Riba Juga berlaku dalam hal hutang emas ataupun uang.
Sebagai pusat perdagangan, pada masa Jahiliyah transaksi riba merata di
Semenanjung Arab.
Bisa jadi mereka terjangkiti penyakit ini karena pengaruh orang-orang
Yahudi yang menghalalkan transaksi riba. Islam datang menghapuskan transaksi
riba, karena riba hanya merusak tatanan perekonomian.
1. Pasar Yang Ada di Arab Pra-Islam :
• Pasar Dzumatul jandal. Pasar ini terletak dipertemuan jalan penting antara Irak, syam, dan
jazirah Arab. Musim pasar ini berlangsung pada pertengahan bulan Rabi’ul Awwal. Pasar
tersebut terletak di kota Al Jauf sekarang.
• Pasar Al Musyaqqar. Pasar ini terletak didekat kota al hajir. Dan pasar ini berlangsung pada
bulan Jumadats tsaniah.
• Pasar Hajar. Pasar yang terkenal dengan penjualan buah kurmanya ini, terletak di Bahrain dan
berlangsung pada bulan Rabi’ul Awwal.
• Pasar Dibba’. Pasar ini juga disebut sebagai pasar Oman. Banyak orang arab yang mengunjungi
pasar ini sebagai tempat bermukim sampai akhir Jumadal ula. Pedagang berbagai penjuru dunia
juga terjalin di pasar ini, diantaranya pedagang dari India, Indus (Sindh), Persia, Ethiopia dan
bangsa arab sendiri. Biasanya bangsa arab mengunjungi pasar ini selepas aktifitas dari pasar
Hajar.
• Pasar Hubasyah. Terletak disebelah selatan makkah. Pasar ini terkenal dengan sebutan pasar
Tihamah kuno dan bukan termasuk pasar haji. Perhelatan pasar ini pada bulan Rajab. Dalam
sejarah, Rasulullah pernah singgah dipasar ini saat membawa barangnya siti Khadijah.
• Pasar Shuhar. Tempat ini merupakan kota yang paling ramai. Letaknya diatas laut oman. Pasar ini
diadakan pada bulan yang sama dengan pasar Hubasyah.
• Pasar Asy Syihr. Asy Syihr sendiri merupakan tepi pantai selatan antara Aden dan Oman,
sehingga banyak pedagang laut yang berdatangan. Pasar ini diadakan pada bulan Sya’ban.
2. Sistem Akuntansi Sederhana Pada masa Arab Pra-Islam
Bagi orang-orang Arab pra Islam, perhitungan keuntungan dilakukan dengan cara
mengetahui kelebihan pada modal murni antara awal dan kahir (saldo akhir) masa
perdagangn. Bagi orang-orang Arab Hijaz, keuntungan dihitung dua kali:
• pertama setelah perjalanan dagang ke Yaman pada musim dingin,
• kedua setelah perjalanan dagang ke Syam pada musim panas.

3. Keadaan Ekonomi Arab Pra- Islam disaat Peperangan


Karena banyaknya terjadinya Peperangan di Arab masa Pra-Islam membuat keedaan
ekonomi Arab khususnya dalam bidang perdagangan terpuruk
Di antara konflik yang terjadi di masa jahiliyah adalah:
• Perang al-Basus
• Perang Dahis dan Ghubara
• Yaum Bi’ats
• Perang Fijar
• Yaum Awarah
• Yaum al-Kulab al-Awwal
4. Letak Geografis Jazirah Arab Pra)-Islam
• Letak Geografis Jazirah Arab sebelum Islam adalah antara Kekaisaran Romawi Timur di
barat dan Kekaisaran Persia (Dinasti Sasaniyah) di timur.
• Jazirah Arab adalah nama lain dari Semenanjung Arabia, sebuah semenanjung yang terletak di benua
Asia bagian barat.
• Istilah Jazirah Arab secara harfiah berarti Pulau Arab dalam bahasa Arab, meski ini adalah
semenanjung, bukan pulau, namun dikelilingi perairan sekitarnya.
• Semenanjung ini dibatasi oleh Teluk Persia di timur, Laut Merah di bagian barat, Laut Arab dan
Samudera Hindia di selatan, serta Semenanjung Anatolia (Turki) di utara.
• Di seberang Laut Merah, terletak Benua Afrika. Benua Afrika ini juga terhubung dengan Jazirah Arab
melalui semenanjung Sinai di Mesir.
• Pada masa sebelum Islam, lokasi Jazirah Arab ini terletak strategis di jalur perdagangan, antara
Kekaisaran Romawi dan Persia (Dinasti Sasaniyah), serta dekat benua Afrika. Karena itu banyak
bangsa Arab yang hidup menjadi pedagang.
• Pada masa sebelum Islam ini, Kaum Quraisy dari Mekah berdagang sebagai mata pencaharian
mereka. Pada musim dingin orang- orang Quraisy berdagang ke Yaman, sedangkan pada musim
panas mereka berdagang ke negeri Syam atau Syria.
• Wilayah Semenanjung Arabia sebagian besar terdiri dari padang pasir. Wilayah ini memiliki iklim
kering karena berada di wiliayah subtropis, sehingga memiliki udara panas dan curah hujan
rendah. Akibatnya pertanian hanya dapat dilakukan di mata air atau oasis serta sungai besar saja.
5. Letak Astronomis Arab Pra-Islam
Pengertian letak astronomis sendiri adalah letak berdasarkan posisi garis lintang dan garis
bujur. Arab memiliki letak astronomis 15°LU – 32° LS dan 34° BT – 57° BT. Dengan letak
astronomis demikian maka dapat dikatakan bahwa Arab Saudi dilalui oleh garis lintang 0°
atau garis khatulistiwa karena terdapat lintang utara dan lintang selatan. Kemudian karena
wilayah bujurnya hanya bujur timur maka Arab Saudi ini tidak dilalui oleh garis bujur 0° atau
garis meridian. Dengan melihat letak garis lintang, kita juga bisa menebak iklim matahari
Arab Saudi ini berupa Iklim Tropis dengan sebagian wilayahnya adalah iklim Sub Tropis.
6. Mata Uang Pada Masa Arab Pra-islam

Mata uang pada masa arab pra-islam terdiri, dari dua macam yaitu Dinar dan
Dirham.
• Mata uang Dirham terbuat dari perak,terdiri dari tiga jenis: Bughliyah, Jaraqiyah,
dan Thabariyah. Ukurannya beragam. Bughliyah beratnya 4,66 gram, Jaraqiyah
beratnya 3,40 gram, dan Thabariyah beratnya 2,83 gram.
• Mata uang Dinar terbuat dari emas. Pada masa jahiliyah dan Syam dan Hijaz
menggunakan mata uang Dinar yang seluruhnya adalah mata uang Romawi.
Mata uang ini dibuat di negeri Romawi, berukiran gambar raja, bertuliskan huruf
Romawi. Sate dinar pads masa itu setara dengan 10 dirham.1
7. Mata Pencaharian bangsa Arab Pra-Islam
Mata pencaharian bangsa Arab pra-Islam sebagian besar adalah bertani dan berkebun, terutama di
daerah Najran. Selain itu juga mereka membuat alat-alat dari besi dan baja, seperti perhiasan dan
senjata. Bangsa Arab masa pra-Islam sebagian besar menganut kepercayaan terhadap banyak dewa
yang diwujudkan melalui bentuk-bentuk berhala dan patung.

Jadi penduduk bangsa Arab Pra-Islam juga banyak yang bermata pencaharian sebagai pembuat
patung dan berhala. Kala itu berhala tersebut berpusat di Ka'bah. Berhala-berhala yang sangat
diagungkan penduduk di Arab pra-Islam meliputi berhala Hubal, berhala Latta, dan berhala Uzza,
karena mereka percaya bahwa berhala tersebut memiliki kekuatan yang hebat dibandingkan dengan
berhala lainnya.

Bangsa Arab pra-Islam sangat menjunjung tinggi budaya mereka, sangat menjaga keutuhan budaya
dan bangga dengan budaya mereka, namun bangsa Arab Pra-Islam sangat sensitif dengan penduduk
dari luar. Penduduk Arab Pra-Islam juga memiliki postur tubuh yang lebih ideal jika dibandingkan
dengan penduduk Eropa. Perawakan bangsa Arab lebih gagah dan perkasa, hal tersebut mungkin
juga dipengarui oleh pekerjaan sehari-hari mereka, yaitu bercocok tanam, yang memerlukan banyak
tenaga.
1. Jelaskan bagaiamana kondisi ekonomi bangsa arab sebelum islam datang?​

pendapatan terbesar bangsa Arab didapatkan dari berdagang. Mereka sering melakukan
perjalanan untuk berdagang. Aktifitas perdagangan tersebut tidaklah mudah bagi mereka
karena dipengaruhi oleh keamanan.

Jika situasi kurang aman dan banyak peperangan, mereka memilih untuk menepi dan tidak
berdagang. Itulah kenapa mereka memiliki asyhurul hurum, yaitu bulan-bulan yang
disucikan, karena disucikan, maka bulan-bulan tersebut diwajibkan untuk berhenti
berperang atau gencatan senjata. Bulan-bulan yang termasuk dalam Asyhurul Hurum ini
adalah Muharram, Rajab, Dzulkaidah dan Dzulhijjah. Pada bulan-bulan inilah pasar-pasar
seperti Ukkadz, Dzil Majjah dan Majannah rame dan menemui hari-hari
keberuntungannya.

Adapun terkait rumah produksi atau pabrik, baik dalam hal produk tenun dan produk kulit,
bangsa Arab merupakan bangsa yang tertinggal jauh dengan bangsa-bangsa sekitarnya,
seperi Yaman dan Syam. Di area jazirah Arab sendiri memang terdapat perkebunan,
peternakan, bahkan beberapa perempuan Arab mengisi aktifitas sehari-hari dengan
memintal. Namun kondisi ekonomi masyarakat Arab tersebut segera habis dan ludes
akibat peperangan, dan masyarakat jatuh dalam ‘kubang’ kemiskinan dan kelaparan.
2. Mengapa Bangsa Arab Pra-Islam Disebut dengan Arab Jahiliyah?
Bangsa Arab sebelum mengenal islam dinamakan bangsa Jahiliyah karena
kebodohan atau ketidaktahuan mereka terhadap ajaran Allah SWT. Kata 'Jahilliyah'
berasal dari akar kata 'jahala' yang berarti bodoh, bersikap bodoh atau tidak peduli.
Pada Bangsa Arab sebelum mengenal islam dinamakan bangsa Jahiliyah karena
kebodohan atau ketidaktahuan mereka terhadap ajaran Allah SWT. Kata 'Jahilliyah'
berasal dari akar kata 'jahala' yang berarti bodoh, bersikap bodoh atau tidak peduli.
Pada saat masa pra-Islam dan awal masa penyebaran Islam oleh Nabi Muhammad
SAW, banyak diantara mereka yang menyembah berhala, membunuh bayi
perempuan (karena dianggap aib bagi kaumnya) dan memiliki ritual berdoa di
tanah Mekkah sekarang dengan tanpa busana. Hal itulah yang juga menunjukkan
kebodohan mereka. masa pra-Islam dan awal masa penyebaran Islam oleh Nabi
Muhammad SAW, banyak diantara mereka yang menyembah berhala, membunuh
bayi perempuan (karena dianggap aib bagi kaumnya) dan memiliki ritual berdoa di
tanah Mekkah sekarang dengan tanpa busana.
3. Perekonomian bangsa arab pra islam mengandalkan dari 2 sektor utama apa? Dan tolong
jelaskan
1. Perdagangan
Mayoritas aktifitas perdagangan bangsa Arab adalah diperkotaan, dan mereka memiliki pasar
musiman untuk perdagangan berbagai jenis barang kebutuhan. Pasar musiman ini didatangi oleh
orang yang ingin berdagang dan melakukan jual-beli. Sebagaimana orang-orang yang haji juga
datang ke Makkah untuk memanfaatkan diadakannya pasar tersebut ketika menjelang musim haji,
dimana mereka datang ke pasar untuk menjual barang yang mereka miliki dan membeli sesuatu
yang mereka butuhkan.
Sesungguhnya bangsa Quraisy memiliki ciri khas dalam hal perdagangan. Perdagangan merupakan
aktifitas ekonomi utama bagi mereka

2.Pertanian;
Terdapat aktifitas pertanian di sebagian daerah yang subur di jazirah Arab, seperti Yaman, Thaif,
daerah utara, dan sebagian lahan pertanian di Hijaz dan pertengahan jazirah.
Di antara daerah pertanian yang penting adalah Madinah Al-Munawwarah dan sekitarnya.
Pertanian adalah aktifitas yang umum bagi penduduknya disebabkan kesuburan tanahnya, dan
banyak airnya.Kurma dan gandum merupakan dua hasil pertanian terpenting di Madinah. Itu di
samping perhatian penduduk Madinah terhadap pertanian gandum dan sebagian buah-buahan.
Tapi sarana mereka dalam melakukan aktifitas pertanian masih konvensional dan sangat
sederhana.
Nampaknya, bahwa hasil pertanian mereka tidak merealisasikan kecukupan mereka; dimana
mereka mengimpor sebagian kebutuhan pokok mereka dari Syam. Ini berlangsung hingga setelah
lahirnya Islam.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai