Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) : Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dokter Internsip
Laporan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) : Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dokter Internsip
(UKM)
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Dokter Internsip
Oleh :
dr. Prananingrum Dwi Oktarina
Pusat Kesehatan Masyarakat Karanganyar
Jawa Tengah
B. CAKUPAN KEGIATAN
1. PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT
1.1 Rumah Tangga PHBS
adalah yang berperilaku sesuai dgn 10 indikator PHBS yakni : (target 65%)
Melahirkan oleh tenaga kesehatan
Bayi diberi ASI Ekslusif sampai umur 6 bulan
Mempunyai Jaminan pemeliharaan kesehatan
Tidak merokok
Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Makan sayur dan buah setiap hari
Tersedianya air bersih
Tersedianya jamban
Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni (minimal 8 m2/orang)
Lantai rumah bukan dari tanah
Sasaran :
Jumlah seluruh keluarga (RT) yang ada dalam 1 tahun tersebut
Target Sasaran :
65% dari jumlah seluruh keluarga(RT) yang ada dalam 1 th tersebut
Pencapaian :
Jumlah RT(Keluarga) yang dilakukan penyuluhan ber –PHBS dalam 1 tahun tersebut
Sub Variabel :
Pencapaian x100%=….%
Target Sasaran
Rencana kegiatan : September 2015
Pelaksanaan kegiatan : tahunan sesuai PoA awal tahun
1.2 Institusi Pendidikan (sekolah) yang memenuhi 8 Indikator PHBS yakni : (target 80%)
Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
Mengikuti kegiatan olahraga yang teratur dan terukur di sekolah
Membuang sampah pada tempatnya
Mengukur tinggi badan dan menimbang berat badan tiap bulan
Tidak merokok di sekolah
Pemberantasan jentik nyamuk di sekolah
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat di sekolah
Sasaran :
Jumlah seluruh sekolah yang ada dalam 1 tahun tersebut
Target Sasaran :
80% dari sasaran
Pencapaian :
Jumlah sekolah yang dilakukan penyuluhan PHBS dalam 1 tahun tersebut
Sub Variabel :
Pencapaian x100%=….%
Target Sasaran
Rencana pelaksanaan : Agustus-September 2015, di tingkat SD
1.3 Institusi sarana kesehatan yang memenuhi 10 Indikator PHBS yakni : (target sasaran 80%)
Tidak merokok
Lingkungan bersih
Kamar mandi bersih
Ada jamban yang bersih
Tersedia air bersih
Ada tempat Sampah
Ada SPAL
Ventilasi memenuhi syarat
Ada tempat cuci tangan
Ada pencegahan serangga
Sasaran :
Jumlah seluruh sarkes yang ada diwilayah kerja dalam 1 tahun tersebut
Target Sasaran :
80% dari sasaran
Pencapaian :
Jumlah Sarkes yang dilakukan penyuluhan PHBS diwilayah kerja dalam 1 tahun tersebut
Sub Variabel :
Pencapaian x100%=….%
Target Sasaran
A. DEFINISI OPERASIONAL
Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan pada kabupaten /kota dengan kriteria
minimal 4 dari 6 kriteria yang meliputi:
1. Memiliki Desa/kel melaksanakan STBM minimal 20%
2. Menyelenggarakan kab/kota sehat
3. Melakukan pengawasan kualitas air minum minimal 30%
4. TPM memenuhi syarat kesehatan minimal 31%
5. TTU memenuhi syarat kesehatan minimal 30%
6. RS melaksanakan pengelolaan limbah medis minimal 10%
Desa/Kelurahan yang terverifikasi sebagai desa yang melaksanakan STBM yaitu
Desa/Kelurahan yang memenuhi kriteria sbb : telah dilakukan pemicuan STBM, telah
memiliki natural leader, telah memiliki Rencana Kerja Masyarakat (RKM).
RS yang melakukan pengelolahan limbah medis adalah RS yang melakukan
pemilahan dan pengolahan limbah medis sesuai aturan. Pemilahan adlh telah memisahkan
antara limbah medis dan non medis. Pengolahan adlh proses pengolahan akhir limbah yang
dilakukan sendiri atau melalui pihak ketiga yg berizin.
Pengawasan kualitas air minum adalah penyelenggara air minum yang diawasi
kualitas hasil produksinya secara eksternal oleh Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota
dan KKP yang dibuktikan dengan jumlah sampel pengujian kualitas air.
Penyelenggara air minum adalah :
1. PDAM/BPAM/PT yang terdaftar di Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia
(Perpamsi)
2. Sarana air minum perpipaan non PDAM
3. Sarana air minum bukan jaringan perpipaan komunal
TTU (Tempat0Tempat Umum) yang memenuhi syarat kesehatan adalah tempat dan
fasilitas umum minimal sarana pendidikan dan pasar tradisional yang memenuhi syarat
kesehatan berdasarkan hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan sesuai standar di wilayah
kab/kota dalam kurun waktu 1 tahun.
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) siap saji yang terdiri dari Rumah
Makan/Restoran, Jasa Boga, Depot Air Minum, Sentra Makanan Jajanan yang memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi yang dibuktikan dengan sertifikat laik hygiene sanitasi.
Kab/kota yang menyelenggarakan kawasan sehat adalah kab/kota yang
menyelenggarakan pendekatan Kab/Kota Sehat dengan membentuk Tim Pembina dan
Forum Kab/Kota Sehat yang menerapkan minimal 2 Tatanan dari 9 Tatanan Kawasan Sehat
yaitu :
(1). Kawasan Permukiman, Sarana, dan Prasarana Umum
(2). Kawasan Sarana Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan
Transportasi (3). Kawasan Pertambangan Sehat
(4). Kawasan Hutan Sehat
(5). Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat
(6). Kawasan Pariwisata Sehat
(7). Ketahanan Pangan dan Gizi
(8). Kehidupan Masyarakat yang Mandiri
(9). Kehidupan Sosial yang Sehat.
D. Pendataan TPM
Sarana TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) : Rumah makan, restoran, warung makan,
jasa catering, IRT makanan minuman, PKL / Pedagang Kaki Lima, sentra / kawasan
makanan kantin
C. CAKUPAN KEBERHASILAN
A. DEFINISI OPERASIONAL
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan
anak balita serta anak prasekolah.
Peranan ibu terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini.
Ibu sangat berperan dalam kehidupan buah hatinya disaat anaknya masih bayi hingga
dewasa, bahkan sampai anak yang sudah dilepas tanggung jawabnya.
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal., bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera(NKKBS) serta meningkatnya
derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimalyang merupakan
landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
B. CAKUPAN KEGIATAN
Dilakukan setiap kali dalam skrining ibu hamil terdapat ibu hamil dengan resiko
tinggi. Yang dimaksud dengan ibu hamil beresiko tinggi adalah ibu hamil dengan peluang
atau kemungkinan untuk terjadi suatu keadaan gawat yang tidak diinginkan dikemudian
hari. Misalnya terjadinya kematian, kesakitan atau kecacatan pada ibu dan bayinya.
d. Jarak persalinan terakir dan kehamilan sekarang kurang dari dua tahun
Dilakukan setiap satu bulan sekali, dengan penekanan setiap ibu hamil dipastikan
mendapatkan 3x pertemuan. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan
meiningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan,
perawatan nifas,dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan buku KIA. Tujuan
dilakukan kelas ibu hamil adalah untuk meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan
perilaku ibu agar memahami tenatang kehamilan, perubahan tubyh serta keluhan selama
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,
mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular, dan akte kelahiran.
Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu mempunyai anak berusia 0 sampai
5 tahun secara bersama sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasipertumbuhan dan perkembangannya
dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA.
Tujuannya dalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan
menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang Balita yang optimal.
Penyelenggaran kelas ibu balita dilakukan setiap 3 sampai6 bulan sekali.
7. Safari KB
Merupakan usaha intensifikasi program KB, untuk menyukseskan program KB
nasional. Safari KB dilakukan setahun sekali atau dilakukan jika target KB Nasional
dalam puskesmas tidak mmenuhi target.
A. DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetik
masyarakat, kelompok, individu, atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi,
makanan, dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau
sakit.
B. CAKUPAN KEGIATAN
1. Pemberian Tablet Fe
Adalah jumlah ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tablet Fe (Fe3) selama periode
kehamilannya. Cakupan keberhasilan sebesar 80%.
2. Balita Ditimbang
Adalah jumlah anak usia 0 – 59 bulan yang ditimbang di seluruh Posyandu yang melapor di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
3. Balita
Adalah jumlah seluruh Balita/dibawah 5 tahun (usia 0 – 59 bulan) di suatu wilayah, diperoleh
dari hasil pendataan setiap bulan.
7. Vit A Bayi
Adalah jumlah bayi usia 6 – 11 bulan yang mendapat 1 (satu) kapsul vitamin A yang
mengandung vitamin A dosis tinggi, yaitu 100.000 satuan Internasional (SI) untuk bayi.
A. DEFINISI OPERASIONAL
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dan tidak menular
(P2PTM) yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/ infeksi (misalnya TB, DBD, kusta, diare, dll).
Tujuan program P2PM/TM ini yaitu menurunkan angka kesakitan, kematian, dan
kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit
menular yang akan ditanggulangi adalah Malaria, DBD, diare, polio, TB, HIV/AIDS,
pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung
dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan kanker.
B. CAKUPAN KEGIATAN
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi
teknis pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;
Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahn dan penanggulangan faktor risiko;
2. Peningkatan imunisasi:
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi
teknis peningkatan imunisasi;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi
teknis penemuan dan tatalaksana penderita;
Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya penemuan dan tatalaksana penderita;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi
teknis peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah;
Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi
teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan
pemberantasan penyakit;
Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan komunikasi informasi dan
edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;
C. CAKUPAN KEBERHASILAN