“UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
Nomor Reg.Perkara :
PDM-23/MLG-9/2020
TERDAKWA :
Melanggar :
Pasal 363 Ayat (1) Angka Ke-3 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
(KUHP)
KEJAKSAAN NEGERI MALANG P-29
“UNTUK KEADILAN”
SURAT DAKWAAN
NO. REG. PERKARA :
PDM-23/MLG-9/2020
I. IDENTITAS TERDAKWA
A. TERDAKWA
III. DAKWAAN
(NAMA)
Law Office
C&E Law Firm
Advokat, Pengacara dan Penasehat Hukum
Malang – Jawa Timur
Jl. MT. Haryono Nomor 332 Malang Jawa Timur. Telpon 0822 1242 3242
NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI)
Disampaikan pada
I. PENDAHULUAN
" Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa
Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya Hakim
mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan ".----------------------------------------------------------------
----------------Pengajuan eksepsi yang kami buat ini, sama sekali tidak mengurangi
rasa hormat kami kepada Jaksa Penuntut Umum yang sedang melaksanakan
fungsi dan juga pekerjaanya, serta juga pengajuan eksepsi ini tidak semata – mata
mencari kesalahan dari dakwaan jaksa penuntut umum ataupun menyanggah
secara apriori dari materi ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh jaksa
penuntut umum. Namun ada hal yang sangat fundamental untuk dapat diketahui
Majelis Hakim dan saudara Jaksa Penuntut Umum demi tegaknya keadilan
sebagaimana semboyan yang selalu kita junjung bersama selaku penegak hukum
yakni Fiat Justitia Ruat
Caelum.--------------------------------------------------------------
Bahwa sebagaimana yang diuraikan oleh Jaksa Penunut Umum apa yang
dilakukan oleh Terdakwa adalah tindak pidana yang diancam dengan ancaman
pidana maksimal 7 tahun penjara sebagaimana diatur didalam pasal 54 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) menyatakan bahwa “Guna kepentingan pembelaan, tersangka
atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih
penasihat hokum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan,
menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang ini” kemudian didalam
pasal 55 KUHAP menyatakan bahwa “untuk mendapat penasihat hukum tersebut
dalam pasal 54, tersangka atau terdakwa berhak memilih sendiri penasihat
hukumnya” dan dipertegas dalam pasal 56 ayat (1) KUHP yaitu “dalam hal
tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih
atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun
atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum bagi mereka”
Namun apa yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian dan Kejaksaan justru
melakukan hal yang berbeda pada ketentuan diatas karena pada semua tingkat
pemeriksaan yang harusnya didampingi oleh Penasihat Hukum justru tidak
dilakukan oleh Terdakwa dan artinya bahwa pada semua tingkat Pemeriksaan
yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian dan Kejaksaan adalah pemeriksaan yang
tidak berdasarkan Hukum dan Hukum Acara didalam KUHAP sebagaimana
diatur didalam pasal 56 KUHAP artinya pemeriksaan yang dilakukan adalah
Pemeriksaan yang tidak sah dan berdasar hukum.
Pasal tersebut mengatur bahwa dalam penulisan surat dakwaan harus cermat yang
artinya Jaksa Penuntut Umum harus bersifat korektif dan teliti, jelas artinya
berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam surat dakwaan,
sehingga Terdakwa dengan mudah memahami apa yang didakwakan terhadap
dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan sebaik-baiknya, dan
lengkap. Tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa harus menyebutkan
waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
Maka dari itu kami sebagai penasihat hukum terdakwa menilai surat dakwaan
yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum tidak cermat, jelas dan lengkap.
Ketidakcermatan dalam surat dakwaan ini bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak
menyebutkan kualifikasi tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdawa
namun langsung pada uraian tindak pidana. Surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa
Penuntut Umum tidak memuat uraian tindak pidana dengan jelas dan cermat. Hal
ini terlihat dalam uraian kronologi tidak disebutkan secara konsisten pihak yang
berhasil menghentikan aksi terdakwa. Dalam dakwaan disebutkan pihak yang
berhasil menghentikan aksi terdakwa adalah saksi korban dan warga, namun
selanjutnya dalam uraian tindak pidana disebutkan yang berhasil menghentikan
aksi terdakwa adalah saksi korban bersama dengan saksi ADELIA ARI dan
warga.
Mengenai tempat terjadinya tindak pidana pun tidak sesuai dengan yang telah
diatur oleh pasal 143 KUHAP. Hal ini dapat dilihat di dalam dakwaan yaitu kata
“setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk daerah hukum
Pengadilan Negeri Malang” yang menunjukkan bahwa ini masih bersifat asumsi
dan tidak ada kejelasan atas fakta di dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Dari kata-kata tersebut bisa dilihat bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak
memberikan kejelasan terhadap tempat terjadinya tindak pidana.
Sehingga berdasarkan hal tersebut Surat Dakwaan yang dibuat Jaksa Penuntut
Umum adalah kabur atau obscuur libel karena syarat materiil tidak terpenuhi
dengan jelas. Oleh karena itu sudah seharusnya surat dakwaan dari Jaksa Penuntut
Umum cacat hukum dan karenanya menjadi BATAL DEMI HUKUM.
III. PENUTUPAN
Berdasarkan berbagai Fakta yang telah kami uraikan diatas maka kami Penasihat
Hukum terdakwa M.ALWAN SETYA PRAYOGA menyimpulkan bahwa Nota
pembelaan dan Eksepsi Penasihat Hukum adalah permohonan berdasarkan fakta
dan kebenaran dan kami penasihat hukum terdakwa mohon kepada Majelis Hakim
yang Terhormat untuk mengambil putusan sebagai berikut:
1. Menerima keberatan (eksepsi) dari penasihat hukum M.ALWAN SETYA
PRAYOGA
2. Menyatakan surat dakwaan penuntut umum Nomor Reg. Perkara: PDM-
23/MLG-9/2020 sebagai dakwaan yang dinyatakan batal demi hukum atau
harus dibatalkan atau setidak-tidaknya tidak diterima;
3. Menyatakan perkara a quo tidak diperiksa lebih lanjut;
4. Memulihkan harkat martabat dan nama baik M. ALWAN SETYA
PRAYOGA
5. Membebankan biaya perkara kepada negara;
Atau jika majelis hakim berpendapat lain mohon memberikan putusan seadil-
adilnya (et aquo et bono), Demikian Nota Keberatan dan Eksepsi kami bacakan
dan diserahkan kepada Majelis Hakim pada hari Rabu 25 November 2020 di
Pengadilan Negeri Malang.
KOTA MALANG
“UNTUK KEADILAN”
------------------------------------------------------------------
Bahwa dalam eksepsi, dan juga berdasarkan Pasal 54, 55, dan 56
KUHAP perihal bahwa terdakwa perlu mendapatkan
pendampingan oleh penasehat hukum. Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana yang berlaku saat ini yaitu Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1983 beberapa materi muatan pasalnya telah
menjelaskan mengenai Miranda Principles atau bentuk
perlindungan hak konstitusional tersangka. Penjelasan Miranda
Princples dalam KUHAP antara lain tercermin dalam rumusan
pasal-pasal berikut :
- Pasal 54 yang menyatakan bahwa seseorang berhak
mendapatkan bantuan hukum guna kepentingan pembelaan
selama dalam waktu pada setiap tingkatan pemeriksaan;
- Pasal 55 yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan
penasihat hukum, tersangka atau terdakwa berhak memilih
sendiri penasihat hukumnya;
- Pasal 56 ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam hal
tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan
tindak pidana yang diancam denga pidana mati atau
ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi
mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana
lima belas tahun atau lebih yang tidak mempunyai
penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada
semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum mereka.
III. KESIMPULAN
Demikian tanggapan kami Jaksa Penuntut Umum atas Eksepsi dari Penasihat
Hukum.
JAKSA PENUNTUT
UMUM,
LAURA, SH.
AMMAR, SH.
No. PDM-23/MLG-9/2020
Pengadilan Negeri Kota Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana dalam acara biasa, menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam
perkara terdakwa:
- Bahwa bermula pada hari dan tanggal sebagaimana disebut diatas sekira
pukul 18:30 sampai denga 22:30 WIB, TERDAKWA bersama-sama
dengan teman-teman NINDY CLARISSA, FAUZI, dan ULUK als
AMBON sedang cankruk mabuk didepan STMJ beralamat di Jl. Permata
Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang
sebelum akhirnya memutuskan untuk pamit keluar membeli rokok
bersama dengan saksi NINDY CLARISSA, yang kemudian pada saat
membeli rokok di Ruko depan SPBU Soekarno Hatta TERDAKWA
meninggalkan saksi NINDY CLARISSA untuk menjalankan aksinya
tanpa diketahui mencuri sepeda motor dengan berkeliling hingga
kemudian membawa TERDAKWA di Perumahan yang beralamat di Jl.
Permata Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang ;...................................................................................................................
- Bahwa untuk melancarkan aksinya, TERDAKWA memarkirkan
motornya, berjalan kaki mengitari perumahan untuk mencari sepeda motor
yang dapat TERDAKWA curi. Hingga kemudian sekitar pukul 23:30
TERDAKWA melihat kondisi rumah saksi korban Sdr. RAMA
PRAKAMPA dengan pintu pagar tidak dikunci, TERDAKWA merasa
mendapatkan lampu hijau yang kemudian akhirnya TERDAKWA mulai
menjalankan aksinya dengan cara memasukki garasi di kediaman (rumah)
saksi dengan membuka pintu pagar yang tidak dikunci tersebut pelan-
pelan, kemudian mengeluarkan sepeda Motor VESPA I-25 No Pol F-
2897-W tahun 2015 warna Merah dengan cara menuntunnya ;..............................
- Namun pada saat TERDAKWA menjalankan aksinya, hal tersebut berhasil
disaksikan oleh Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI selaku istri saksi
korban yang mendengar suara seperti orang membuka pagar rumah,
selanjutnya Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI intip dari jendela
ternyata ada seorang laki-laki yang sedang berusaha mengambil sepeda
motor milik saksi korban Sdr. RAMA PRAKAMPA, yang kemudian
segera membangunkan saksi korban untuk menghentikan aksi
TERDAKWA. Usai terbangun, saksi korban segera menghubungi Pihak
Keamanan RT yang selanjutnya disebut sebagai saksi ADELIA ARI untuk
meminta bantuan guna menghentikan aksi dan mengamankan
TERDAKWA ;........................................................................................................
- Bahwa pada saat TERDAKWA berhasil menuntun keluar sepeda Motor
VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna Merah hanya dalam
hitungan menit, saksi korban bersama-sama denga saksi SURYO dan
warga berhasil menghentikan aksi TERDAKWA dan mengamankan
TERDAKWA yang kemudian sekira pada hari Senin tanggal 21
September 2020 pukul 00:30 TERSANGKA dibawa dan diamankan oleh
anggota Polsek Manyar guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.
- Bahwa berdasarkan pasal 156 ayat (1) KUHAP maka ruang lingkup
keberatan (eksepsi) yang dapat diajukan oleh Para Terdakwa atau
Penasihat Hukum telah ditentukan secara limitative yaitu ;....................................
1. Dakwaan tidak dapat diterima ;...................................................................
2. Surat Dakwaan batal demi hukum ;.............................................................
- Bahwa kesimpulan dari materi keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum yang
pada pokoknya menyatakan Surat Dakwaan batal demi hukum, tidak
dapat diterima, karena penyusunan dan uraian materi surat dakwaan
telah dibuat secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai waktu, tempat,
dan perbuatan pidana yang dilakukan Para Terdakwa dengan
menyebutkan waktu, tempat, serta unsur perbuatan dalam tindak
pidana itu dilakukan, sesuai ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.-----------
Disini harus dijelaskan apa yang dimaksud dengan cermat, jelas, dan lengkap.
Berdasarkan surat edaran Kejaksaan Agung Republik Indonesia No. SE-
004/J.A/11/1993 tertanggal 16 Nopember 1993 bahwa pengertian cermat adalah
ketelitian Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan
pada undang-undang yang berlaku bagi Para Terdakwa, tidak terdapat kekurangan
dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau
dakwaan tidak dapat dibuktikan. Jelas yaitu Penuntut Umum harus mampu
merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus memadukan dengan
uraian perbuatan materiil yang dilakukan Para Terdakwa dalam surat dakwaan.
Lengkap adalah uraian dakwaan yang mencakup semua unsur-unsur yang
ditentukan secara lengkap. Dari uraian tersebut diatas Penuntut Umum meyakini
bahwa uraian dakwaan sudah Cermat, Jelas, dan Lengkap.---------------------------------------
1. Bahwa, Pasal 143 ayat (2) KUHAP mengatur bahwa suatu surat dakwaan
harus memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
A. Syarat Formil (Vide: Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP)
- Surat Dakwaan harus menyebut identitas
lengkap Para Terdakwa/tersangka;
- Surat Dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh
Jaksa/Penuntut Umum;
B. Syarat Materiil (Vide: Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP)
- Surat Dakwaan harus memuat uraian dakwaan yang
menyebutkan waktu dan tempat delik yang dilakukan
- Surat Dakwaan harus memuat uraian dakwaan yang disusun
secara cermat, jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang
didakwakan.
2. Bahwa, KUHAP tidak memberikan penjelasan tentang pengertian cermat,
jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan sehingga
untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkret tentang pengertian
istilah tersebut perlu ditelusuri secara gramatikal;
Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka edisi III
tahun 2005 halaman 211, halaman 465 dan 660; cermat berarti seksama,
teliti dan berhati-hati; jelas berarti terang, nyata, gamblang, tegas dan
tidak ragu-ragu atau bimbang; lengkap berarti tidak ada kurangnya,
genap, setiap segala-galanya, sempurna atau tidak kurang sedikit juga;
Menurut Profesor Dr. Andi Hamka SH, menyatakan bahwa penafsiran
suatu surat dakwaan secara jelas adalah relatif benarnya, ukurannya
konkret, yaitu apakah keadaan itu menunjukkan Para Terdakwa dirugikan
atau tidak jika Para Terdakwa telah mengetahui dan mengerti untuk apa
dan apa sebab ia didakwa maka surat dakwaan sudah memadai jelasnya;
Hal diatas selaras dengan Surat Edaran Jaksa Agung Tindak Pidana Umum
(JAM.PIDUM) Nomor: B.607 / E / 11 / 1993, tanggal 22 November 1993,
yang merumuskan agar Surat Dakwaan:
a. Cermat, didasarkan pada ketentuan pidana terkait, tanpa adanya
kekurangan atau kekeliruan yang menyebabkan surat dakwaan
batal demi hukum, atau dapat dibatalkan, atau dinyatakan tidak
dapat diterima;
b. Jelas, didasarkan pada uraian yang jelas dan mudah dimengerti
dengan cara menyusun redaksi yang mempertemukan fakta fakta
perbuatan Para Terdakwa dengan unsur–unsur tindak pidana yang
didakwakan, sehingga Para Terdakwa yang mendengarkan atau
membacanya akan mengerti dan mendapat gambaran tentang siapa
yang melakukan tindak pidana, tindak pidana apa yang dilakukan,
kapan dan dimana tindak pidana itu dilakukan, apa akibat yang
ditimbulkan dan mengapa Para Terdakwa melakukan tindak pidana
itu.
c. Lengkap, didasarkan pada uraian yang bulat dan utuh, yang
mampu menggambarkan unsur - unsur tindak pidana yang
didakwakan, beserta waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan;
4. Bahwa, mengingat asas legalitas dalam hukum pidana Indonesia dan
dikaitkan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 003/PUU-IV/2006
yang memandang bahwa, “suatu Tindak Pidana memiliki Unsur melawan
hukum, yang harus secara tertulis lebih dahulu telah berlaku, yang
merumuskan perbuatan apa atau akibat apa dari perbuatan manusia secara
jelas dan ketat yang dilarang sehingga karenanya dapat dituntut dan
dipidana, sesuai dengan prinsip “Nullum crimen sine lege strictat”.
Dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi RI tersebut, maka Unsur
melawan hukum haruslah sesuatu yang jelas dan tertulis (melawan hukum
secara formal), termasuk mengenai manusianya (person) yang harus
bertanggung jawab;
5. Bahwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum, penjelasan mengenai unsur-
unsur pasal 378 ATAU pasal 372 KUHP jika dikaitkan dengan fakta
hukum yang dijabarkan Penuntut Umum, kurang jelas dan kurang dapat
dimengerti. Bahwa dalam pasal 378 dan 372 merupakan delik formil dan
ditentukan secara eksplisit unsur melawan hukum nya dalam pasal, yang
berarti yang dilarang dalam KUHP adalah perbuatan seseorang dan bukan
akibatnya, serta harus dibuktikan semua unsur yang terdapat dalam pasal
378 ATAU pasal 372 tersebut. Bahwa unsur-unsur dalam pasal tersebut
Penuntut Umum tidak jelas menguraikan unsur-unsur dalam pasal
tersebut. Selain itu, bahasa Penuntut Umum terlalu berbelit-belit, tidak
jelas, dan sulit dimengerti. Surat dakwaan Penuntut Umum juga tidak
menjelaskan mengapa para Para Terdakwa melakukan perbuatan tersebut.
Bahwa atas dalil tersebut, kami berpendapat bahwa surat dakwaan
Penuntut Umum tidak memenuhi syarat materiil sesuai pasal 143 ayat (2)
huruf b KUHAP, sehingga sudah seharusnya surat dakwaan tersebut batal
demi hukum.
MENGADILI
ttd ttd
ttd
Panitera
ttd
KOTA MALANG
“UNTUK KEADILAN”
SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERKARA : PDM-23/MLG-9/2020
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Keterangan Saksi-Saksi :
Petunjuk :
Keterangan Terdakwa :
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah
menurut hukum, karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian.
Tinjauan Yuridis :
MENUNTUT
Supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengatasi
perkara ini, memutuskan :
Atau jika majelis hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-
adilnya.
Demikianlah surat tuntuan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari ini Rabu tanggal 15 Januari 2020.
LAURA, S.H.
AMMAR, S.H.
No. PDM-23/MLG-9/2020
DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Clarissa Oktaviriya Prakoso, S.H., LL.M., Ph.D dan Era Reforma Millennia
Margono, S.H,, M.H,, Ph.D. Advokat dan Asisten Advokat/Pembela Umum
pada kantor pengacara C&E Law Firm di Jl. MT. Haryono Nomor 332 Malang
Jawa Timur berdasar surat kuasa khusus tertanggal 21 September 2020 ; ;
………………………………………………………..
Pengadilan Negeri tersebut; ;……………………………………………………………
Setelah membaca keseluruhan berkas perkara No. PDM-23/MLG-9/2020 Atas
diri Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA beserta lampiran - lampirannya;
…………………….
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi maupun Terdakwa;
…………………….
Setelah memperhatikan barang-barang bukti dan segala sesuatu yang terjadi di
depan persidangan dengan seksama; …………………….…………………………
Telah mempelajari Requisitor Jaksa Penuntut Umum No. Reg. PKR: PDM--
23/MLG-9/2020 tanggal 25 November 2020 yang pada Pokoknya menuntut
sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa M. Alwan Setya Prayoga terbukti
melakukan tindak pidana pencurian yang diperberat melanggar
Pasal 363 ayat (1) angka ke-3 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M. Alwan Setya Prayoga
dengan pidana penjara 3 tahun dikurangi sepenuhnya selama
terdakwa berada dalam tahanan.
3. Menetapkan supaya terdakwa tetap dalam tahanan.
Telah mendengar tuntutan pidana Jaksa / Penutut Umum yang pokoknya dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Telah pula mendengar pembelaan (pledoi) secara lisan terdakwa yang pada
pokoknya mengaku bersalah dan mohon keringanan hukuman ; ---------------------
Bahwa barang bukti tersebut di atas telah disita secara sah menurut hukum,
saksi dan terdakwa dipersidangan membenarkannya sehinga barang bukti
tersebut dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian ;
-------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari fakta yuridis tersebut di atas Majelis Hakim akan
menilai apakah terdakwa terbukti bersalah atau tidak melanggar pasal yang
didakwakan padanya sebagai berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Barang siapa;
Yang meringankan :
Yang memberatkan :
- Mengingat ketentuan Pasal 363 Ayat (1) ke-3 dan KUHP, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981, Undang-undang No.2 Tahun 1986 Jo Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum dan pasal-pasal lain dari
peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan perkara ini;
MENGADILI :
1. Menyatakan terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana Pasal 363 Ayat (1) ke-3 KUHP, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981, Undang-undang No.2 Tahun 1986 Jo
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan
Umum
ttd ttd
Ttd
NISA QONITA, S.H., M.H.
Panitera
ttd
Pembagian Peran :
25 NOVEMBER 2020
HK : Silahkan Duduk
HK : Berdasarkan Pasal 230 ayat (3) KUHAP, ruang sidang ini sudah layak
untuk dijadikan ruangan persidangan kita pada hari ini. Berdasarkan pasal
152 KUHAP, kami dihadirkan berdasarkan 2 surat penetapan. Surat
penetapan yang pertama yaitu berasal dari Ketua Pengadilan Negeri
Malang , yang menetapkan kami sebagai Majelis Hakim, dimana saya
Afra Putri Zainifa, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, dan Dian Pertiwi
Suprapto, S.H., M.H. serta Nisa Qonita, S.H., M.H. yang masing-
masing sebagai Hakim Anggota. Dan surat penetapan yang kedua yaitu
berasal dari kami sendiri, Majelis Hakim yang menetapkan hari sidang
pada hari ini Rabu, 25 November 2020.
PH1 : Siap, Yang Mulia. Kami dalam keadaan sehat dan siap untuk
menjalani jalannya persidangan.
(Terdakwa masuk)
HK : Usia Saudara?
HK : Alamat Saudara ?
HK : Agama Saudara ?
HK : Pekerjaan Saudara?
(PU2, PH1, TDKW maju, membawa surat kuasa khusus dan kartu izin praktek)
PH1 : Selamat siang, Majelis Hakim. Dengan ini kami tunjukkan kartu tanda
advokat. Kami hadir dalam persidangan ini berdasarkan surat kuasa
khusus yang telah kami registrasikan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri
Malang, Yang Mulia.
HK : Baik, di tangan hakim terdapat surat kuasa khusus atas nama
Muhammad Alwan Setya Prayoga. Benar ini tanda tangan terdakwa?
*nunjukin ke terdakwa*
HK : Dan disini juga terdapat kartu advokat atas nama Clarissa Oktaviriya
Prakoso , apakah benar ini saudara?
HK : Rekan Saudara ?
PH2 : Terima kasih, Yang Mulia. Kami telah menerima salinan surat dakwaan
dari Penuntut Umum sebelumnya, maka dengan ini kami berketetapan
mengajukan nota keberatan kami.
JPU2 : Iya, Yang Mulia. Namun kami membutuhkan waktu selama 7 hari untuk
mempersiapkannya.
HK : Baik. Maka hari ini sidang akan ditunda selama 7 hari dan akan
dilanjutkan pada tanggal 2 Desember 2020 dengan acara sidang
pembacaan tanggapan atas Nota Keberatan oleh Penuntut Umum.
Majelis Hakim perintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadirkan
kembali Terdakwa pada persidangan berikutnya dalam keadaan bebas, bisa
dimengerti?
SIDANG KE 2
2 DESEMBER 2020
(Terdakwa masuk)
SIDANG KE 3
9 Desember 2020
(Terdakwa masuk)
PET : Terdakwa telah hadir, Yang Mulia.
HK : Baik. Acara Persidangan hari ini adalah pembacaan putusan sela oleh
majelis hakim. Penuntut Umum, Terdakwa serta Penasihat Hukum,
perhatikan dengan seksama.
*sambil ttd*
HK : Dengan ditolaknya nota keberatan, maka kita akan masuk ke dalam tahap
pemeriksaan alat bukti dan barang bukti dari pihak penuntut umum.
Bagaimana saudara (nunjuk PU), apakah sudah siap?
PU1 : Kami belum siap Yang Mulia, karena kami belum memanggil saksi dan
ahli tersebut. Untuk itu kami membutuhkan waktu 7 hari, Yang Mulia.
(PH bisik-bisik)
HK : Baik. Dengan demikian, Sidang akan ditunda selama 7 hari, dan akan
dilanjutkan pada tanggal 16 Desember 2020 dengan acara persidangan
PEMBUKTIAN DARI PENUNTUT UMUM. Dengan demikian, sidang
ditutup. (ketuk palu 1x)
SIDANG KE-4
(PEMBUKTIAN PU)
16 Desember 2020
(Terdakwa masuk)
HK : Nama saudara?
SAKSI 1 : Malang, 15 Januari 1975, Jl. Permata Jingga III No. 09,
Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Yang
Mulia.
HK : Pekerjaan?
HK : Agama Saudara?
HK : Baik. Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil
sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.
HK : apakah benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam berita Acara
Pemeriksaan Saksi adalah benar milik saudara?
SAKSI1 : benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam Berita Acara
pemeriksaan Saksi adalah milik saya, Yang Mulia
SAKSI1 : Begini Yang Mulia, saat saya sedang tidur lalu dibangunkan oleh
istri saya FATHIA NOVIANDINI PUTRI dan mengatakan kalau ada yang
mengeluarkan sepeda motor saya dari garasi.
PU2 : Baik, Yang Mulia. (JPU maju membawa barang bukti ke meja Hakim
Share Screen)
HK : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara?
SAKSI1 : Iya benar Ibu Hakim, barang tersebut plat sepeda motor vespa
saya
HK : Silahkan!
PU2 : Saudara saksi, kapan anda menyadari sepeda motor anda itu telah hilang
atau dicuri?
SAKSI1 : Pada saat itu sekitar pukul 23.30 saat dibangunkan oleh istri saya
FATHIA NOVIANDINI PUTRI
PU2 : Pada saat anda mengetahui ada seseorang yang mengambil motor anda,
apa yang anda lakukan setelah itu?
PU2 : Apakah apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
SAKSI1 : Tidak ada pak.
PH1 : Apakah pada saat saudara mengetahui adanya seseorang yang mengambil
motor saudara, apakah saudara yakin bahwa pagar rumah saudara pada
saat itu sudah benar- benar terkunci?
PH2 : Apakah saudara yakin pada saat itu stang sepeda motor saudara sudah
terkunci?
PH2 : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup. Terima Kasih, Yang
Mulia.
HA1 : Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi ingin saya tanyakan kembali,
apakah saudara mengenal terdakwa atau memiliki hubungan sedarah,
semenda atau pekerjaan dengan Terdakwa?
HK : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?
HK : Baik keterangan dari saksi Pertama dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi
Pertama lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli
lainnya.
PU1 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi kedua (2) atas nama
FATHIA NOVIANDINI PUTRI ke Persidangan!
HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
*DIAMBIL SUMPAH*
HK : apakah benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam berita Acara
Pemeriksaan Saksi adalah benar milik saudara?
Saksi II : benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam Berita Acara
pemeriksaan Saksi adalah milik saya, Yang Mulia
Saksi II: sekiranya pada pukul 23.00 wib. di Jl. Permata Jingga III No. 09,
Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, saat saat sedang tidur
saya mendengar suara seperti ada orang yang sedang membuka gerbang,
lalu saya mengecek melalui pintu jendela rumah yang berada di sebelah
pintu ruang tamu dan saksi melihat ada orang yang sedang mengeluarkan
sepeda motor milik suami saya dari dalam garasi ke jalan kampung,
sehingga saya bergegas untuk membangunkan suami saya, mengetahui hal
tersebut suami saya langsung bergegas keluar dan mengamankan pelaku
HK : Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih
HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
*DIAMBIL SUMPAH*
Saksi III : Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia
Saksi III : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian sepeda motor
milik sdr RAMA PRAKAMPA
HK: Baik, silahkan berikan keterangan
Saksi III: pada saat saya sedang berjaga di Pos, saya di telfon oleh sdr. RAMA
PRAKAMPA untuk mengamankan M. ALWAN SETYA PRAYOGA
dikarenakan terjadi pencurian sepeda motor milik sdr RAMA
PRAKAMPA
HK: Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih
PU1 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi ketiga (4) atas nama
GUSTI RAHMI WIDYANINGRUM ke Persidangan!
HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi IV : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
*DIAMBIL SUMPAH*
Saksi IV: Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia
Saksi IV: saya sebagai saksi telah menangkap tindakan sdr M. ALWAN SETYA
PRAYOGA yang sedang berusaha mencuri speda motor milik sdr RAMA
PRAKAMPA sehingga saya tanpa berfikir panjang langsung mendatangi
PORLES MALANG
Saksi IV: setelah sampainya saya di PORLES MALANG, saya dan tim dari
PORLES MALANG mendatangi lokasi kejadian dan telah menemukan
pelaku pencurian yang dilakukan oleh sdr M. ALWAN SETYA
PRAYOGA
HK: Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih
HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi V: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
*DIAMBIL SUMPAH*
Saksi V: setelah saya membeli rokok, saya melihat sdr M ALWAN SETYA
PRAYOGA sudah tidak ada, saat itu saya bingung dan tidak tahu sdr M
ALWAN SETYA PRAYOGA pergi kemana, lalu saya mencari
tumpangan untuk Kembali ke pencucian mobil AUTO RAMA, Ketika
saya tiba, sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA pun tidak ada, saya
mengira sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA Kembali ke tempat
bekerjanya
PU1: apakah anda mengetahui dengan siapa sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA
melakukan pencurian?
Saksi V: Tidak pak, saya mengetahui bahwa sdr M. ALWAN SETYA
PRAYOGA melakukan pencurian saat salah satu keluarga saksi atas nama
ALI memberitahu melalui telfon
HK: Baik keterangan dari saksi kelima dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih.
HK : Baik. Dengan demikian, Sidang akan ditunda selama 7 hari, dan akan
dilanjutkan pada tanggal 2 Januari 2020 dengan acara persidangan
PEMBUKTIAN SAKSI PENASIHAT HUKUM. Dengan demikian,
sidang ditutup. (ketuk palu 1x)
SIDANG KE 5
HK : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
keterangan saksi a de charge atau saksi yang meringankan terdakwa. Kepada
penasihat hukum dipersilahkan untuk memanggil saksi pertama..
PH 1 : baik, Yang Mulia. Petugas silahkan hadirkan saksi pertama atas nama
FAKHRI ALIF HAMIZAN ke dalam ruang persidangan.
HK1 : Saudara saksi apakah saudara sehat jasmani dan rohani pada hari ini dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi 1 : ya, saya sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam sidang pada hari ini Yang Mulia.
HK : Baik, bisa lihat kartu identitas saudara berupa KTP?
HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
*DIAMBIL SUMPAH*
SAKSI1: saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya
PH2 : Apakah saudara saksi mengetahui hal lain selain hal yang telah
saudara jelaskan?
Saksi : ya Bu. saya baru saja mengetahuinya dan saya terkejut karena saya
tidak menyangka terdakwa akan melakukan hal tersebut.
HK : Baik, hakim anggota apakah ada hal yang ingin ditanyakan kepada
saudara saksi?
PH 2 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi kedua (2) atas
nama Amalia Nurwachidah Rosyadi ke dalam Persidangan!
HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
HK : Baik, terimakasih. Saudara saksi saya akan menanyakan identitas
diri saudara dan saya minta saudara menjawab dengan jelas.
*DIAMBIL SUMPAH*
Saksi : Tidak Yang Mulia. Saya adalah Atasan dari tempat terdakwa
bekerja yang Mulia
HK : Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi Pertama lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.
HK : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan
lagi ke dalam ruang persidangan ? Jika ada, silahkan dihadirkan saksi selanjutnya.
PH 1 : ada Yang Mulia, Baik, Yang Mulia. Petugas mohon hadirkan saksi ketiga
atas nama GIGA FIRSTIA MAHARANI
HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi III: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
*DIAMBIL SUMPAH*
Saksi III: saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya
HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?
SAKSI III: Tidak Yang Mulia. Saya adalah rekan kerja terdakwa yang mulia.
Saksi III: Sepengetahuan saya, terdakwa bekerja di kantor pukul 8 pagi hingga
pukul 3 sore dari hari senin sampai sabtu. Setelah itu sekitar jam 6 sore hingga
larut malam, sepengetahuan saya terdakwa punya usaha berjualan nasi goreng
gerobak. Namun, 3 bulan ini sepengetahuan saya, usaha gerobak nasi goreng nya
juga tidak terlalu berjalan dengan baik semenjak para pegawai dirumahkan Bu
Saksi III: menurut saya tidak Bu. Terdakwa memang sering bercerita tentang
permasalahan yang sering terdakwa alami namun terdakwa selalu bersih keras
agar selalu bekerja keras dll, Bu. Bahkan saya tidak menyangka bahwa terdakwa
sampai melakukan tindak pidana seperti ini, Bu.
HK : Baik, apakah sdr penasihat hukum masih ada saksi yang akan
dihadirkan?
HK : baiklah Sidang hari ini Tanggal 2 Januari 2020 kami rasa cukup dan
kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Tanggal 9 Januari
2020 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami
beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya, serta
menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG KE 6
HK : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat
kembali didepan. Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani,
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
TDKW : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini
HK : Saudara terdakwa, apa benar benda berupa 1 buah plat F-2897-W adalah
bagian dari barang yang akan saudara curi?
HK : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?
JPU : Ada yang mulia, Baik saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara
merencanakan pencurian tersebut?
TDKW: Iya.
TDKW : Tidak.
JPU : Saudara terdakwa, apakah ada orang lain yang ikut membantu saudara
dalam melakukan pencurian tersebut?
TDKW : Tidak.
TDKW : Saat saya dan teman – teman yang sedang cangkruk didepan STMJ di Jl.
Permata Jingga sekitar pukul setengah tujuh samapi setengah sebelas.
Setelah itu saya membeli rokok bersama teman saya di depan pom bensin
suhat lalu dia saya tinggal keliling perumahan Jl. Permata Jingga III No.
09 untuk mencari sasaran sepeda motor. Kebetulan saya melihat ada
sepeda motor vespa yang di parkir di garasi rumah kebetulan pintu
gerbang tidak dikunci, mengetahui kesempatan tersebut saya masuk ke
garasi rumah dan mengambil sepeda motor vespa tersebut.
TDKW: Iya. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.
TDKW: Iya, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan menceritakan
semua kronologinya.
TDKW: Iya.
TDKW: Iya.
HK : Kepada JPU apakah ada yang ingin ditanyakan lagi kepada Terdakwa?
HK : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut Umum,
apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
SIDANG KE 7
TUNTUTAN JPU
HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum
dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA alias ALWAN, dengan ini
dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 1x)
(PRE MEMORY)
HK : Baik, agenda sidang kita hari ini adalah pembacaan tuntutan dari PU,
silakan dibacakan tuntutannya
PU : Baik Ketua Majelis, kami juga mohon izin untuk membagikan salinannya
setelah tuntutan selesai dibacakan
HK : Baik
(Tuntutan dibacakan)
T : Mengerti, pak
HK : PH bagaimana?
PH 1 : Baik, Yang Mulia, kami mohon izin untuk membagikan salinannya juga
HK : Silakan
SIDANG KE-8
PEMBACAAN PUTUSAN
PET : Baik, bu
HK : Agenda sidang kita pada hari ini adalah pembacaan putusan akhir dari
kami MH. PU, PH, dan Terdakwa, tolong diperhatikan ya
HK : Berdasarkan Pasal 196 ayat (3) KUHAP, saudara memiliki hak yaitu
menerima/menolak putusan, mempelajari putusan, meminta penangguhan
pelaksanaan putusan, dan pengajuan banding. Saudara akan menggunakan
hak yang mana?