Anda di halaman 1dari 98

KEJAKSAAN NEGERI MALANG

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN

Nomor Reg.Perkara :

PDM-23/MLG-9/2020

TERDAKWA :

M. Alwan Setya Prayoga

Melanggar :

Pasal 363 Ayat (1) Angka Ke-3 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
(KUHP)
KEJAKSAAN NEGERI MALANG P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
NO. REG. PERKARA :
PDM-23/MLG-9/2020

I. IDENTITAS TERDAKWA
A. TERDAKWA

Nama : M. Alwan Setya Prayoga


Tempat / Tanggal lahir : Surabaya, 10 November 1997
Jeniskelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia.
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. H. Abdul Rahman No. 69 A, Kec. Sedati,
Sidoarjo

II. RIWAYAT PENAHANAN TERDAKWA


1. Penahanan oleh Penyidik : Rutan Negara Polres Malang 21 September
2020 s/d 10 Oktober 2020
2. Diperpanjang oleh Penuntut Umum : 11 Oktober 2020 s/d 19
November 2020

III. DAKWAAN

-------- Bahwa Ia terdakwa M. Alwan Setya Prayoga pada hari minggu


tanggal 20 September 2020 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain
tahun 2020 pada sekira pukul 23:30 WIB, bertempat di Jl. Permata Jingga
III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang atau setidak-
tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk daerah hukum
Pengadilan Negeri Malang, melakukan pencurian 1 (satu) unit Kendaraan
Sepeda Motor VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna Merah
milik saksi korban RAMA PRAKAMPA yang dimana dalam menjalankan
aksinya berhasil di hentikan oleh saksi korban dan warga, dalam sebuah
rumah pada malam hari dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara – cara sebagai
berikut :------------------------------------------------
- Bahwa bermula pada hari dan tanggal sebagaimana disebut diatas
sekira pukul 18:30 sampai denga 22:30 WIB, TERDAKWA bersama-
sama dengan teman-teman NINDY CLARISSA, FAUZI, dan ULUK
als AMBON sedang cankruk mabuk didepan STMJ beralamat di Jl.
Permata Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang sebelum akhirnya memutuskan untuk pamit keluar membeli
rokok bersama dengan saksi NINDY CLARISSA, yang kemudian
pada saat membeli rokok di Ruko depan SPBU Soekarno Hatta
TERDAKWA meninggalkan saksi NINDY CLARISSA untuk
menjalankan aksinya tanpa diketahui mencuri sepeda motor dengan
berkeliling hingga kemudian membawa TERDAKWA di Perumahan
yang beralamat di Jl. Permata Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang
- Bahwa untuk melancarkan aksinya, TERDAKWA memarkirkan motornya,
berjalan kaki mengitari perumahan untuk mencari sepeda motor yang dapat
TERDAKWA curi. Hingga kemudian sekitar pukul 23:30 TERDAKWA
melihat kondisi rumah saksi korban Sdr. RAMA PRAKAMPA dengan pintu
pagar tidak dikunci, TERDAKWA merasa mendapatkan lampu hijau yang
kemudian akhirnya TERDAKWA mulai menjalankan aksinya dengan cara
memasukki garasi di kediaman (rumah) saksi dengan membuka pintu pagar
yang tidak dikunci tersebut pelan-pelan, kemudian mengeluarkan sepeda
Motor VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna Merah dengan cara
menuntunnya.
- Namun pada saat TERDAKWA menjalankan aksinya, hal tersebut
berhasil disaksikan oleh Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI selaku
istri saksi korban yang mendengar suara seperti orang membuka pagar
rumah, selanjutnya Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI intip dari
jendela ternyata ada seorang laki-laki yang sedang berusaha
mengambil sepeda motor milik saksi korban Sdr. RAMA
PRAKAMPA, yang kemudian segera membangunkan saksi korban
untuk menghentikan aksi TERDAKWA. Usai terbangun, saksi korban
segera menghubungi Pihak Keamanan RT yang selanjutnya disebut
sebagai saksi ADELIA ARI untuk meminta bantuan guna
menghentikan aksi dan mengamankan TERDAKWA
- Bahwa pada saat TERDAKWA berhasil menuntun keluar sepeda
Motor VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna Merah hanya
dalam hitungan menit, saksi korban bersama-sama denga saksi
ADELIA dan warga berhasil menghentikan aksi TERDAKWA dan
mengamankan TERDAKWA yang kemudian sekira pada hari Senin
tanggal 21 September 2020 pukul 00:30 TERSANGKA dibawa dan
diamankan oleh anggota Polres Malang guna dilakukan proses hukum
lebih lanjut.

-------- Perbuatan TERDAKWA sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam


pasal 363 Ayat (1) Angka Ke-3 Kitab Undang – Undang Hukum Pidana
(KUHP) ---------------------------------

Malang, 16 November 2020


Jaksa Penuntut Umum

(NAMA)
Law Office
C&E Law Firm
Advokat, Pengacara dan Penasehat Hukum
Malang – Jawa Timur
Jl. MT. Haryono Nomor 332 Malang Jawa Timur. Telpon 0822 1242 3242

NOTA KEBERATAN

(EKSEPSI)

Atas Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum

No. Reg.Perkara : PDM-23/MLG-9/2020

Atas Nama Terdakwa :

M.ALWAN SETYA PRAYOGA

Diajukan oleh tim Penasehat Hukum:

Clarissa Oktaviriya Prakoso, S.H., LL.M., Ph.D

Era Reforma Millennia Margono, S.H,, M.H,, Ph.D

Disampaikan pada

Sidang Pengadilan Negeri Malang

Hari Rabu 25 November 2020


DIDAKWA

----------------Sebagaimana diatur dan diancam pidana berdasarkan


ketentuan Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana.---------------------------------------------

I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum dan Saudara Terdakwayang Kami
Hormati

----------------Terlebih dahulu perkenankan kami selaku Tim Penasehat Hukum


Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertindak untuk dan atas nama
Terdakwa M.ALWAN SETYA PRAYOGA, pada kesempatan ini kami
memanjatkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwa
dengan ini kami selaku penasehat hukum terdakwa menyampaikan terimakasih
kepada majelis hakim atas kesempatan yang diberikan untuk mengajukan Nota
Keberatan (Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam perkara atas
nama M.ALWAN SETYA PRAYOGA. Eksepsi ini kami sampaikan dengan
pertimbangan bahwa ada hal-hal yang prinsipal yang perlu kami sampaikan
berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan keadilan dan demi memastikan
terpenuhinya keadilan yang menjadi Hak Asasi Manusia, sebagaimana tercantum
dalam Pasal 7 Deklarasi Universal HAM ( DUHAM ), Pasal 14 ( 1 ) Konvenan
Hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi menjadi Undang-Undang No. 12
tahun 2005 tentang Pengesahan Internasional Convenant on Civil and Political
Rights (Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Sipil dan Politik), pasal 27 (1),
pasal 28 D (1)UUD 1945, pasal 7 dan pasal 8 TAP MPR No. XVII Tahun 1998
Tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 17 Undang-Undang No 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia, dimana semua orang adalah sama dimuka hukum
dantanpa diskriminasi apapun serta berhak atas perlindungan hukum yang
sama----------------
----------------Pengajuan Eksepsi atau keberatan ini juga didasarkan pada hak
Terdakwa sebagaimana diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP yang mengatur
sebagai berikut:

" Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa
Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya Hakim
mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan ".----------------------------------------------------------------

----------------Pengajuan eksepsi yang kami buat ini, sama sekali tidak mengurangi
rasa hormat kami kepada Jaksa Penuntut Umum yang sedang melaksanakan
fungsi dan juga pekerjaanya, serta juga pengajuan eksepsi ini tidak semata – mata
mencari kesalahan dari dakwaan jaksa penuntut umum ataupun menyanggah
secara apriori dari materi ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh jaksa
penuntut umum. Namun ada hal yang sangat fundamental untuk dapat diketahui
Majelis Hakim dan saudara Jaksa Penuntut Umum demi tegaknya keadilan
sebagaimana semboyan yang selalu kita junjung bersama selaku penegak hukum
yakni Fiat Justitia Ruat
Caelum.--------------------------------------------------------------

----------------Dan juga Pengajuan eksepsi ini bukan untuk memperlambat jalanya


proses peradilan ini, sebagaimana disebutkan dalam Asas Trilogi peradilan.
Namun sebagaimana disebutkan diatas, bahwa pembuatan dari eksepsi ini
mempunyai makna serta tujuan sebagai Penyeimbang dari Surat Dakwaan yang
disusun dan dibacakan dalam sidang. Kami selaku penasihat hukum terdakwa
percaya bahwa Majelis Hakim akan mempertimbangkan dan mencermati
segala masalah hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba
untuk menggugah hati nurani majelis hakim agar tidak semata – mata melihat
permasalahan ini dari kacamata atau sudut pandang yuridis atau hukum
positif yang ada semata, namun menekankan nilai nilai keadilan yang hidup
didalam masyarakat yang tentunyadapat meringankan hukuman
terdakwa.------------------------------------------------

----------------Sebelum melangkah pada proses yang lebih jauh lagi maka


perkenankan kami selaku kuasa hukum untuk memberikan suatu adagium yang
mungkin bisa dijadikan salah satu pertimbangan majelis hakim yaitu “dakwaan
merupakan unsur penting hukum acara pidana karena berdasarkan hal
yangdimuat dalam surat itu hakim akan memeriksa surat itu “. ( Prof. Andi
Hamzah, S.H )------------------------------------------------------------------------

----------------Dalam hal ini maka Penuntut Umum selaku penyusun Surat


Dakwaan harus mengetahui dan memahami benar kronologi peristiwa yang
menjadi fakta dakwaan, apakah sudah cukup berdasar untuk dapat dilanjutkan ke
tahap pengadilan ataukah fakta tersebut tidak seharusnya diteruskan karena
memang secara materiil bukan merupakan tindak pidana. Salah satu fungsi hukum
adalah menjamin agar tugas Negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat bisa
terlaksana dengan baik dan mewujudkan keadilan yang seadil adilnya dan hukum
menjadi panglima untuk mewujudkan sebuah kebenaran dan keadilan. Melalui
uraian ini kami mengajak majelis hakim yang terhormat dan jaksa penuntut umum
bisa melihat permasalahan secara menyeluruh (komprehensif) dan tidak terburu-
buru serta bijak, agar dapat sepenuhnya menilai ulang M.ALWAN SETYA
PRAYOGA, sebagai terdakwa dalam perkara ini dan kami selaku kuasa hukum
juga memohon kepada Majelis Hakim dalam Perkara ini untuk memberikan
keadilan hukum yang seadil-adilnya.--------------

II. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN JAKSA


PENUNTUT UMUM

Majelis Hakim yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum dan Saudara Terdakwa yang Kami
Hormati

----------------M. Yahya Harahap mengatakan bahwa “pada dasarnya alasan yang


dapat dijadikan dasar hukum mengajukan keberatan agar surat dakwaan
dibatalkan, apabila surat dakwaan tidak memenuhi ketentuan Pasal 143 atau
melanggar ketentuan Pasal 144 ayat (2) dan (3) KUHAP”. (Pembahasan dan
penerapan KUHAP, pustaka Kartini, Jakarta, 1985, hlm. 663-
664)---------------------------------------------------------------------------------------------
---

----------------Berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut


Umum maka menurut kami ada beberapa hal yang perlu ditanggapi secara
saksama mengingat di dalam Surat dakwaan tersebut terdapat berbagai
kejanggalan dan ketidakjelasan yang menyebabkan kami mengajukan
keberatan.------------------------------------------------------------------------------

----------------Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa


ingin mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan oleh
Jaksa Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut :

1. Terdakwa Tidak Didampingi Oleh Pensehat Hukum

Bahwa sebagaimana yang diuraikan oleh Jaksa Penunut Umum apa yang
dilakukan oleh Terdakwa adalah tindak pidana yang diancam dengan ancaman
pidana maksimal 7 tahun penjara sebagaimana diatur didalam pasal 54 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) menyatakan bahwa “Guna kepentingan pembelaan, tersangka
atau terdakwa berhak mendapat bantuan hukum dari seorang atau lebih
penasihat hokum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan,
menurut tata cara yang ditentukan dalam undang-undang ini” kemudian didalam
pasal 55 KUHAP menyatakan bahwa “untuk mendapat penasihat hukum tersebut
dalam pasal 54, tersangka atau terdakwa berhak memilih sendiri penasihat
hukumnya” dan dipertegas dalam pasal 56 ayat (1) KUHP yaitu “dalam hal
tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih
atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun
atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat yang
bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum bagi mereka”
Namun apa yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian dan Kejaksaan justru
melakukan hal yang berbeda pada ketentuan diatas karena pada semua tingkat
pemeriksaan yang harusnya didampingi oleh Penasihat Hukum justru tidak
dilakukan oleh Terdakwa dan artinya bahwa pada semua tingkat Pemeriksaan
yang dilakukan oleh Pihak Kepolisian dan Kejaksaan adalah pemeriksaan yang
tidak berdasarkan Hukum dan Hukum Acara didalam KUHAP sebagaimana
diatur didalam pasal 56 KUHAP artinya pemeriksaan yang dilakukan adalah
Pemeriksaan yang tidak sah dan berdasar hukum.

2. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Bersifat Obscuur Libel dan


Dakwaan Tidak Cermat
Berdasarkan Pasal 143 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
dinyatakan bahwa Surat Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan salah satu
unsur syarat-syarat materiil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf
b Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yaitu dimana dakwaan tidak terang
dan tidak cermat merumuskan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan
Terdakwa maka Surat Dakwaan yang demikian harus dibatalkan. Berdasarkan
Surat Edaran Jaksa Agung Nomor SE-004/J.A/11/1993, ketentuan Pasal 143 ayat
(2) huruf b Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, syarat materiil meliputi :
“ a. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan;
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenal waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan.”

Pasal tersebut mengatur bahwa dalam penulisan surat dakwaan harus cermat yang
artinya Jaksa Penuntut Umum harus bersifat korektif dan teliti, jelas artinya
berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas dalam surat dakwaan,
sehingga Terdakwa dengan mudah memahami apa yang didakwakan terhadap
dirinya dan dapat mempersiapkan pembelaan dengan sebaik-baiknya, dan
lengkap. Tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdakwa harus menyebutkan
waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.
Maka dari itu kami sebagai penasihat hukum terdakwa menilai surat dakwaan
yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum tidak cermat, jelas dan lengkap.
Ketidakcermatan dalam surat dakwaan ini bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak
menyebutkan kualifikasi tindak pidana yang didakwakan terhadap Terdawa
namun langsung pada uraian tindak pidana. Surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa
Penuntut Umum tidak memuat uraian tindak pidana dengan jelas dan cermat. Hal
ini terlihat dalam uraian kronologi tidak disebutkan secara konsisten pihak yang
berhasil menghentikan aksi terdakwa. Dalam dakwaan disebutkan pihak yang
berhasil menghentikan aksi terdakwa adalah saksi korban dan warga, namun
selanjutnya dalam uraian tindak pidana disebutkan yang berhasil menghentikan
aksi terdakwa adalah saksi korban bersama dengan saksi ADELIA ARI dan
warga.

Mengenai tempat terjadinya tindak pidana pun tidak sesuai dengan yang telah
diatur oleh pasal 143 KUHAP. Hal ini dapat dilihat di dalam dakwaan yaitu kata
“setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk daerah hukum
Pengadilan Negeri Malang” yang menunjukkan bahwa ini masih bersifat asumsi
dan tidak ada kejelasan atas fakta di dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Dari kata-kata tersebut bisa dilihat bahwa Jaksa Penuntut Umum tidak
memberikan kejelasan terhadap tempat terjadinya tindak pidana.

Sehingga berdasarkan hal tersebut Surat Dakwaan yang dibuat Jaksa Penuntut
Umum adalah kabur atau obscuur libel karena syarat materiil tidak terpenuhi
dengan jelas. Oleh karena itu sudah seharusnya surat dakwaan dari Jaksa Penuntut
Umum cacat hukum dan karenanya menjadi BATAL DEMI HUKUM.

III. PENUTUPAN
Berdasarkan berbagai Fakta yang telah kami uraikan diatas maka kami Penasihat
Hukum terdakwa M.ALWAN SETYA PRAYOGA menyimpulkan bahwa Nota
pembelaan dan Eksepsi Penasihat Hukum adalah permohonan berdasarkan fakta
dan kebenaran dan kami penasihat hukum terdakwa mohon kepada Majelis Hakim
yang Terhormat untuk mengambil putusan sebagai berikut:
1. Menerima keberatan (eksepsi) dari penasihat hukum M.ALWAN SETYA
PRAYOGA
2. Menyatakan surat dakwaan penuntut umum Nomor Reg. Perkara: PDM-
23/MLG-9/2020 sebagai dakwaan yang dinyatakan batal demi hukum atau
harus dibatalkan atau setidak-tidaknya tidak diterima;
3. Menyatakan perkara a quo tidak diperiksa lebih lanjut;
4. Memulihkan harkat martabat dan nama baik M. ALWAN SETYA
PRAYOGA
5. Membebankan biaya perkara kepada negara;

Atau jika majelis hakim berpendapat lain mohon memberikan putusan seadil-
adilnya (et aquo et bono), Demikian Nota Keberatan dan Eksepsi kami bacakan
dan diserahkan kepada Majelis Hakim pada hari Rabu 25 November 2020 di
Pengadilan Negeri Malang.

Malang, 25 November 2020.


Hormat Kami,
Tim Penasehat Hukum Terdakwa

Clarissa Oktaviriya Prakoso, S.H., LL.M., Ph.D


Era Reforma Millennia Margono, S.H,, M.H,, Ph.D
KEJAKSAAN NEGERI MALANG

Jl. Simpang Panji Suroso No.5

Polowijen, Kecamatan Blimbing

KOTA MALANG

“UNTUK KEADILAN”

TANGGAPAN JAKSA PENUNTUT UMUM


TERHADAP NOTA KEBERATAN (EKSEPSI)
TIM PENASEHAT HUKUM TERDAKWA
ATAS NAMA
M. ALWAN SETYA PRAYOGA

------------------------------------------------------------------

Sidang Majelis Hakim Yang Terhormat

Para hadirin dan Saudara Penasehat hukum yang kami Hormati.

Pertama sekali terlebih dahulu kami mengucapkan puji syukur kehadiran


Tuhan Yang Maha Esa Atas Ridho dan perkenaannya serta perlindungannya,
dimana kita tetap dalam keadaan sehat walafiat sehingga sidang ini dapat berjalan
sampai hari ini.
Dan tidak lupa pula kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kami kepada Majelis Hakim yang terhormat, yang mengadili dalam memeriksa
perkara ini, begitu pula dengan saudara Penasehat hukum yang kami hormati yang
telah mengajukan Nota Keberatan/Eksepsi atas surat dakwaan kami, sehingga
pada saat sekarang ini telah diberikan kesempatan kepada kami jaksa Penuntut
umum untuk menanggapi Nota Keberatan/Eksepsi saudara Penasehat Hukum
Terdakwa M. Alwan Setya Prayoga yang telah diajukan dan dibacakan pada hari
Senin tanggal 23 November 2020.

Bahwa sebelum kami sampai pada materi dari Nota Keberatan/Eksepsi


saudara Penasehat Hukum tersebut, kiranya Majelis Hakim yang terhormat
memperkenankan kami untuk terlebih dahulu menguraikan bahwa menurut Pasal
156 ayat (1) KUHAP, yang berbunyi “Dalam hal terdakwa atau Penasehat Hukum
mengajukan keberatan bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya
atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka
setelah diberikan kesempatan kepada Penuntut Umum untuk menyatakan
pendapat, Hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya
mengambil keputusan”. Dengan kata lain ada tiga hal yang utama yang dapat
diajukan oleh terdakwa atau Penasehat Hukum berdasarkan Pasal 156 ayat (1)
KUHAP yang telah ditentukan secara limitatif antara lain: Pengadilan tidak
berwenang mengadili perkaranya, atau tidak dapat di terima atau surat dakwaan
harus dibatalkan.

I. MATERI POKOK KEBERATAN / EKSEPSI

Setelah dipelajari dengan cermat dan seksama terhadap keberatan


(Eksepsi) Penasihat Hukum terdakwa tersebut, dapat kami rangkum yang
pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa atas nama M. Alwan Setya Prayoga ketika


pemeriksaan tidak didampingi oleh Penasehat Hukum, dalam hal ini
Penuntut Umum dianggap telah melanggar Pasal 54, 55, dan 56 ayat (1)
KUHAP.

- Bahwa Surat Dakwaan dengan Nomor Register Perkara PDM-


23/MLG-9/2020 pada bagian Dakwaan bersifat obscuur libel dan tidak
cermat dengan tidak memenuhi Syarat Materiil dalam Surat Dakwaan, hal
ini dikarenakan dalam Surat Dakwaan yang didakwakan terhadap
terdakwa tidak menyebutkan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan serta tidak menguraikan secara cermat,
jelas, dan lengkap waktu dan tempat tindak pidana tersebut dilakukan
sehingga Surat Dakwaan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri menurut pasal
143 ayat (2) KUHAP adalah batal demi hukum.

II. TANGGAPAN ATAS KEBERATAN (EKSEPSI)

Bahwa kesimpulan dari materi keberatan (eksepsi) Penasehat


Hukum yang pada pokoknya menyatakan :

I. Bahwa Terdakwa Tidak Mendapatkan Pendampingan oleh


Penasehat Hukum dalam Tahap Pemeriksaan

Bahwa dalam eksepsi, dan juga berdasarkan Pasal 54, 55, dan 56
KUHAP perihal bahwa terdakwa perlu mendapatkan
pendampingan oleh penasehat hukum. Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana yang berlaku saat ini yaitu Undang-Undang
Nomor 8 tahun 1983 beberapa materi muatan pasalnya telah
menjelaskan mengenai Miranda Principles atau bentuk
perlindungan hak konstitusional tersangka. Penjelasan Miranda
Princples dalam KUHAP antara lain tercermin dalam rumusan
pasal-pasal berikut :
- Pasal 54 yang menyatakan bahwa seseorang berhak
mendapatkan bantuan hukum guna kepentingan pembelaan
selama dalam waktu pada setiap tingkatan pemeriksaan;
- Pasal 55 yang menyatakan bahwa untuk mendapatkan
penasihat hukum, tersangka atau terdakwa berhak memilih
sendiri penasihat hukumnya;
- Pasal 56 ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam hal
tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan
tindak pidana yang diancam denga pidana mati atau
ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi
mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana
lima belas tahun atau lebih yang tidak mempunyai
penasihat hukum sendiri, pejabat yang bersangkutan pada
semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib
menunjuk penasihat hukum mereka.

Terlebih khusus bagi mereka yang tidak mampu yang diancam


dengan pidana lima tahun memiliki hak untuk mendapatkan
pendampingan dari penasehat hukum. Salah satu asas Hukum
Acara Pidana yaitu tersangka/terdakwa berhak untuk mendapatkan
bantuan hukum. Namun di dalam eksepsi disebutkan bahwa
terdakwa tidak mendapatkan pendampingan oleh penasehat hukum
dalam tahapan pemeriksaan, sedangkan tahapan pemeriksaan
menurut Yahya Harahap dalam bukunya “Pembahasan
Permasalahan dan Penerapan KUHAP” bahwa tahapan
pemeriksaan dimulai ketika hakim telah memberikan putusan yang
menyatakan bahwa eksepsi ditolak, dengan demikian persidangan
baru dilanjutkan ke tahap pemeriksaan perkara atau yang sering
juga disebut dengan pembuktian.

Mengingat bahwa hingga keberatan atas eksepsi ini terbuat,


tahapan persidangan baru menggapai tahap pembacaan eksepsi
oleh Penasehat Hukum tersangka, sehingga seluruh tahapan yang
berlangsung sebelum ini serta yang berlangsung sebelum
dikeluarkannya putusan atas eksepsi oleh hakim, tidak dapat dikira
sebagai tahapan penyelidikan. Sehingga apabila dalam seluruh
tahapan yang sudah berlangsung, walaupun para tersangka sempat
ataupun awalnya tidak didampingi oleh penasehat hukum, perihal
tersebut tidak bertentangan dengan yang diasumsikan oleh
Penasehat Hukum dalam eksepsi yang melaporkan kalau tidak
didampinginya tersangka oleh Penasehat Hukum berlawanan
dengan KUHAP pasal 54, 55, serta 56 sebab bukan merupakan
ataupun belum dalam tahapan penyelidikan.

II. Bahwa Surat Dakwaan bersifat Obscuur Libels

Bahwa kesimpulan dari materi keberatan (eksepsi) Penasehat


Hukum yang pada pokoknya menyatakan Surat Dakwaan batal
demi hukum, tidak dapat diterima, karena penyusunan dan uraian
materi surat dakwaan telah dibuat secara cermat, jelas, dan lengkap
mengenai tindak pidana yang didakwakan serta waktu dan tempat
tindak pidana tersebut dilakukan. Berdasar pada ketentuan Pasal
143 ayat (2) huruf b KUHAP.

Harus dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan


cermat, jelas, dan lengkap. Berdasarkan surat edaran kejaksaan
agung Republik Indonesia No. SE-004/J.A/11/1993 tertanggal 16
Nopember 1993 bahwa pengertian cermat adalah ketelitian Jaksa
Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwan yang
didasarkan pada undang-undang yang berlaku bagi terdakwa, tidak
terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat
mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau dakwaan tidak dapat
dibuktikan. Jelas yaitu Penuntut umum harus mampu merumuskan
unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus memadukan dengan
uraian perbuatan materiil yang dilakukan terdakwa dalam surat
dakwaan. Lengkap adalah uraian dakwaan yang mencakup semua
unsur-unsur yang ditentukan secara lengkap. Dari uraian tersebut
diatas penuntut umum meyakini bahwa uraian dakwaan sudah
cermat, jelas, dan lengkap.

Bahwa penasehat hukum menyebutkan dakwaan penuntut umum


obscuur libels atau kabur adalah tidak benar karena mengenai
syarat materiil Surat Dakwaan harus memuat dengan lengkap
unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan. Bahwa dalam surat
dakwaan telah jelas disebutkan bahwa perbuatan terdakwa
memenuhi unsur pada pasal 363 ayat (1) angka ke 3 KUHP yang
selanjutnya dapat disebut sebagai delik pencurian khusus atau delik
pencurian yang diperberat beserta kronologi peristiwa pencurian
yang telah diuraikan secara jelas, cermat dan lengkap. Perbuatan
terdakwa dalam surat dakwaan telah jelas memenuhi unsur pada
pasal 363 ayat (1) angka 3 KUHP dikarenakan terdakwa
melakukan aksi pencurian di waktu malam hari disebuah rumah /
pekarangan tertutup telah jelas disebutkan dalam kronologi
kejadian yang tertera dalam surat dakwaan.

Perlu diingat pula bahwa Surat Dakwaan harus jelas memuat


semua unsur tindak pidana yang didakwakan (Voldoende en
duidelijk opgave van het feit). Jadi alasan yang dikemukakan oleh
Penasehat Hukum terdakwa adalah mengada-ada dengan menyebut
dakwaan tidak Cermat, Jelas, dan Lengkap (Obscuur libels).

III. KESIMPULAN

Majelis Hakim yang mulia;


Saudara Penasihat Hukum yang terhormat;
Hadirin Sidang yang kami hormati.
Oleh karena hal-hal tersebut di atas, kami Jaksa Penuntut Umum dengan ini
memohon agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan
mengadili perkara ini menetapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Menetapkan bahwa keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum terdakwa


dinyatakan tidak dapat diterima atau ditolak.

2. Menyatakan bahwa surat dakwaan dengan Nomor Register Perkara PDM-


23/MLG-9/2020 telah disusun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan khususnya ketentuan Pasal 54, 55, dan 56 ayat (1)
dan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.
3. Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara Terdakwa M. Alwan Setya
Prayoga tetap dilanjutkan.
4. Menangguhkan biaya perkara hingga dijatuhkannya putusan akhir.

Demikian tanggapan kami Jaksa Penuntut Umum atas Eksepsi dari Penasihat
Hukum.

Malang, 30 November 2020

JAKSA PENUNTUT
UMUM,

LAURA, SH.

JAKSA MADYA NIP. 19770907 200012 3 002

AMMAR, SH.

JAKSA MADYA NIP. 19770907 200014 7 006


PUTUSAN SELA

No. PDM-23/MLG-9/2020

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

         Pengadilan Negeri Kota Malang yang memeriksa dan mengadili perkara
pidana dalam acara biasa, menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam
perkara terdakwa:

         Nama                                  : M. Alwan Setya Prayoga 

         Tempat / Tanggal lahir       : Surabaya, 10 November 1997

         Jenis Kelamin                     : Laki-Laki

         Kewarganegaraan               : Indonesia

         Agama                                : Islam

         Pekerjaan                            : Wiraswasta

         Pendidikan                          : SMP

         Alamat                                : Jl. H. Abdul Rahman No. 69 A, Kec.


Sedati, Sidoarjo

- Terdakwa ditahan oleh Penyidik sejak tanggal 21 September 2020 sampai


dengan 10 Oktober 2020 dan diperpanjang oleh Penuntut Umum sejak
tanggal 11 Oktober 2020 sampai dengan 19 November 2020 ;...............................
- Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukumnya Clarissa Oktaviriya
Prakoso, S.H., LL.M., Ph.D dan Era Reforma Millennia Margono, S.H,,
M.H,, Ph.D. Advokat dan Asisten Advokat/Pembela Umum pada kantor
pengacara C&E Law Firm di Jl. MT. Haryono Nomor 332 Malang Jawa
Timur berdasar surat kuasa khusus tertanggal 21 September 2020 ;.......................
Pengadilan Negeri tersebut ;....................................................................................
Setelah membaca berkas perkara ;...........................................................................
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan ;......................................................
Setelah mendengar pembacaan keberatan/eksepsi ;................................................
Setelah mendengar pembacaan pendapat Penuntut Umum ;...................................

PERTAMA : Bahwa terdakwa M. Alwan Setya Prayoga, pada hari minggu,


tanggal 20 September 2020 dan setidak-tidaknya pada suatu waktu lain tahun
2020 pada sekitar pukul 23.30 WIB, bertempat di Jl. Permata Jingga III No.09,
Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang atau setidak-tidaknya disuatu
tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Malang, telah
melakukan pencurian 1 (satu) unit Kendaraan Sepeda Motor VESPA I-25 No Pol
F-28977-W tahun 2015 warna Merah milik saksi korban RAMA PRAKAMPA
yang dimana dalam menjalankan aksinya berhasil dihentikan oleh saksi korban
dan warga, dalam sebuah rumah pada malam hari dengan maksud untuk dimiliki
secara melawan hukum perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara-cara berikut:

- Bahwa bermula pada hari dan tanggal sebagaimana disebut diatas sekira
pukul 18:30 sampai denga 22:30 WIB, TERDAKWA bersama-sama
dengan teman-teman NINDY CLARISSA, FAUZI, dan ULUK als
AMBON sedang cankruk mabuk didepan STMJ beralamat di Jl. Permata
Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang 
sebelum akhirnya memutuskan untuk pamit keluar membeli rokok
bersama dengan saksi NINDY CLARISSA, yang kemudian pada saat
membeli rokok di Ruko depan SPBU Soekarno Hatta TERDAKWA
meninggalkan saksi NINDY CLARISSA untuk menjalankan aksinya
tanpa diketahui mencuri sepeda motor dengan berkeliling hingga
kemudian membawa TERDAKWA di Perumahan yang beralamat di Jl.
Permata Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang ;...................................................................................................................
- Bahwa untuk melancarkan aksinya, TERDAKWA memarkirkan
motornya, berjalan kaki mengitari perumahan untuk mencari sepeda motor
yang dapat TERDAKWA curi. Hingga kemudian sekitar pukul 23:30
TERDAKWA melihat kondisi rumah saksi korban Sdr. RAMA
PRAKAMPA dengan pintu pagar tidak dikunci, TERDAKWA merasa
mendapatkan lampu hijau yang kemudian akhirnya TERDAKWA mulai
menjalankan aksinya dengan cara memasukki garasi di kediaman (rumah)
saksi dengan membuka pintu pagar yang tidak dikunci tersebut pelan-
pelan, kemudian mengeluarkan sepeda Motor VESPA I-25 No Pol F-
2897-W tahun 2015 warna Merah dengan cara menuntunnya ;..............................
- Namun pada saat TERDAKWA menjalankan aksinya, hal tersebut berhasil
disaksikan oleh Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI selaku istri saksi
korban yang mendengar suara seperti orang membuka pagar rumah,
selanjutnya Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI intip dari jendela
ternyata ada seorang laki-laki yang sedang berusaha mengambil sepeda
motor milik saksi korban Sdr. RAMA PRAKAMPA, yang kemudian
segera membangunkan saksi korban untuk menghentikan aksi
TERDAKWA. Usai terbangun, saksi korban segera menghubungi Pihak
Keamanan RT yang selanjutnya disebut sebagai saksi ADELIA ARI untuk
meminta bantuan guna menghentikan aksi dan mengamankan
TERDAKWA ;........................................................................................................
- Bahwa pada saat TERDAKWA berhasil menuntun keluar sepeda Motor
VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna Merah hanya dalam
hitungan menit, saksi korban bersama-sama denga saksi SURYO dan
warga berhasil menghentikan aksi TERDAKWA dan mengamankan
TERDAKWA yang kemudian sekira pada hari Senin tanggal 21
September 2020 pukul 00:30 TERSANGKA dibawa dan diamankan oleh
anggota Polsek Manyar guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Menimbang, bahwa setelah Surat Dakwaan dibacakan oleh Penuntut Umum


Kejaksaan Negeri Kota Malang di persidangan, para Terdakwa menyatakan pada
pokoknya telah mengerti keseluruhan isi dan maksud surat dakwaan tersebut ;................

Menimbang, bahwa atas pembacaan Surat Dakwaan tersebut, Terdakwa


melalui Penasihat Hukumnya menggunakan hak yang dimilikinya sesuai Pasal
156 ayat (1) KUHAP untuk mengajukan keberatan ;..........................................................
Menimbang, bahwa Penasihat Hukum para Terdakwa telah mengajukan Surat
Keberatan tertanggal 26 November 2020 yang pada pokoknya mengumumkan
hal-hal sebagai berikut :

1. SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM BATAL DEMI HUKUM


KARENA SURAT DAKWAAN TIDAK MEMENUHI SYARAT MATERIIL

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Penasihat


Hukum Terdakwa mohon agar Majelis Hakim memutus sebagai berikut ;........................
1. Menerima keberatan (eksepsi) dari penasihat hukum M.ALWAN SETYA
PRAYOGA ;...........................................................................................................
2. Menyatakan surat dakwaan penuntut umum Nomor Reg. Perkara: PDM-
23/MLG-9/2020 sebagai dakwaan yang dinyatakan batal demi hukum atau
harus dibatalkan atau setidak-tidaknya tidak diterima ;..........................................
3. Menyatakan perkara a quo tidak diperiksa lebih lanjut ;.........................................
4. Memulihkan harkat martabat dan nama baik M. ALWAN SETYA
PRAYOGA ;...........................................................................................................
5. Membebankan biaya perkara kepada negara ;.........................................................

Menimbang, bahwa atas keberatan Penasihat Hukum Para Terdakwa tersebut,


Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Malang juga telah mengajukan
tanggapannya pada hari Senin tanggal 23 November 2020, yang telah dibacakan
pada persidangan hari Senin tanggal 23 November 2020 yang pada pokoknya
menolak seluruh keberatan yang diajukan oleh Penasihat Hukum Para Terdakwa
tersebut dengan alasan Surat Dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Kota Malang telah memenuhi syarat formil maupun syarat materiil serta telah
disusun secara cermat, jelas dan lengkap sebagaimana disyaratkan oleh Pasal 143
ayat (2) KUHAP. Adapun pendapat Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kota
Malang adalah sebagai berikut ;..........................................................................................

- Bahwa berdasarkan pasal 156 ayat (1) KUHAP maka ruang lingkup
keberatan (eksepsi) yang dapat diajukan oleh Para Terdakwa atau
Penasihat Hukum telah ditentukan secara limitative yaitu ;....................................
1. Dakwaan tidak dapat diterima ;...................................................................
2. Surat Dakwaan batal demi hukum ;.............................................................
- Bahwa kesimpulan dari materi keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum yang
pada pokoknya menyatakan Surat Dakwaan batal demi hukum, tidak
dapat diterima, karena penyusunan dan uraian materi surat dakwaan
telah dibuat secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai waktu, tempat,
dan perbuatan pidana yang dilakukan Para Terdakwa dengan
menyebutkan waktu, tempat, serta unsur perbuatan dalam tindak
pidana itu dilakukan, sesuai ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.-----------

Disini harus dijelaskan apa yang dimaksud dengan cermat, jelas, dan lengkap.
Berdasarkan surat edaran Kejaksaan Agung Republik Indonesia No. SE-
004/J.A/11/1993 tertanggal 16 Nopember 1993 bahwa pengertian cermat adalah
ketelitian Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan
pada undang-undang yang berlaku bagi Para Terdakwa, tidak terdapat kekurangan
dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau
dakwaan tidak dapat dibuktikan. Jelas yaitu Penuntut Umum harus mampu
merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus memadukan dengan
uraian perbuatan materiil yang dilakukan Para Terdakwa dalam surat dakwaan.
Lengkap adalah uraian dakwaan yang mencakup semua unsur-unsur yang
ditentukan secara lengkap. Dari uraian tersebut diatas Penuntut Umum meyakini
bahwa uraian dakwaan sudah  Cermat, Jelas, dan Lengkap.---------------------------------------

Bahwa penasehat hukum menyebutkan dakwaan penuntut umum kabur adalah


tidak benar karena pengertian Dakwaan tidak terang yakni mengenai syarat
materiil. Surat Dakwaan harus memuat dengan lengkap unsur-unsur tindak
pidana yang didakwakan (Vide Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP. Tentang Penyidikan dan Penuntutan Edisi kedua oleh M. Yahya
Harahap, S.H. Hal 392) dan dalam dakwaan Penuntut Umum sudah disebutkan
dan sudah dijelaskan  mengenai unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan baik
itu dakwaan primair, subsidair maupun lebih subsidair, dan perlu diingat pula
bahwa Surat Dakwaan harus jelas memuat semua unsur tindak pidana yang
didakwakan (Voldoende en duidelijk opgave van het feit). (Vide Pembahasan
Permasalahan dan penerapan KUHAP. Tentang Penyidikan dan Penuntutan
Edisi kedua oleh M. Yahya Harahap, S.H. Hal 394). Jadi alasan yang
dikemukakan oleh Penasehat Hukum Para Terdakwa adalah mengada-ada dengan
menyebut dakwaan tidak Cermat, Jelas, dan Lengkap (Obscuur libels).------------------------

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan


keberatan/eksepsi dari Penasihat Hukum Para Terdakwa tersebut sebagai berikut :-----------

Ad. 1 SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM BATAL DEMI HUKUM

KARENA TIDAK MEMENUHI SYARAT MATERIIL

1. Bahwa, Pasal 143 ayat (2) KUHAP mengatur bahwa suatu surat dakwaan
harus memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
A. Syarat Formil (Vide: Pasal 143 ayat (2) huruf a KUHAP)
- Surat Dakwaan harus menyebut identitas
lengkap Para Terdakwa/tersangka;
- Surat Dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh
Jaksa/Penuntut Umum;
B. Syarat Materiil (Vide: Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP)
- Surat Dakwaan harus memuat uraian dakwaan yang
menyebutkan waktu dan tempat delik yang dilakukan
- Surat Dakwaan harus memuat uraian dakwaan yang disusun
secara cermat, jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang
didakwakan.
2. Bahwa, KUHAP tidak memberikan penjelasan tentang pengertian cermat,
jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan sehingga
untuk mendapatkan gambaran yang lebih konkret tentang pengertian
istilah tersebut perlu ditelusuri secara gramatikal;

Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka edisi III
tahun 2005 halaman 211, halaman 465 dan 660; cermat berarti seksama,
teliti dan berhati-hati; jelas berarti terang, nyata, gamblang, tegas dan
tidak ragu-ragu atau bimbang; lengkap berarti tidak ada kurangnya,
genap, setiap segala-galanya, sempurna atau tidak kurang sedikit juga;
Menurut Profesor Dr. Andi Hamka SH, menyatakan bahwa penafsiran
suatu surat dakwaan secara jelas adalah relatif benarnya, ukurannya
konkret, yaitu apakah keadaan itu menunjukkan Para Terdakwa dirugikan
atau tidak jika Para Terdakwa telah mengetahui dan mengerti untuk apa
dan apa sebab ia didakwa maka surat dakwaan sudah memadai jelasnya;

Bahwa, selanjutnya yang dimaksud dengan uraian atau rumusan surat


dakwaan yang cermat, jelas, dan lengkap, yang merupakan persyaratan
materiil suatu surat dakwaan meskipun tidak ditemukan dalam penjelasan
dari pasal 143 KUHAP, akan tetapi dari beberapa literatur atau beberapa
pendapat ahli, yang telah diakui dan diikuti dalam praktek peradilan serta
yurisprudensi tetap Mahkamah Agung dapat diperoleh pengertian sebagai
berikut:

Pengertian “cermat”; adalah ketelitian dalam merumuskan surat dakwaan,


sehingga tidak terdapat adanya kekurangan atau kekeliruan yang dapat
mengakibatkan tidak dapat dibuktikannya dakwaan itu sendiri.

Pengertian “jelas”, adalah kejelasan mengenai rumusan unsur-unsur dan


delik yang didakwakan, sekaligus dipadukan dengan uraian perbuatan
materiel/fakta perbuatan yang dilakukan oleh Para Terdakwa dalam surat
dakwaan.

Pengertian “lengkap”, adalah uraian dari surat dakwaan yang mencakup


semua unsur-unsur delik yang dimaksud yang dipadukan dengan uraian
mengenai keadaan, serta peristiwa dalam hubungannya dengan perbuatan
material yang didakwakan sebagai telah dilakukan oleh Para Terdakwa.

3. Mengenai pengertian cermat, jelas, dan lengkap diatas, menurut


yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 492 K/Kr/1981 tanggal 8 januari
1983 jo. Putusan pengadilan Tinggi Banjarmasin tanggal 20 April 1981
No.1881/Pid.S/PT/Bjm, syarat materiil surat dakwaan adalah adanya
rumusan secara lengkap, jelas dan tepat, mengenai perbuatan-perbuatan
yang didakwakan kepada Para Terdakwa, sesuai dengan rumusan delik
yang mengancam perbuatan-perbuatan itu dengan hukuman pidana.
Dengan demikian maka dalam surat dakwaan tidak boleh tidak, harus
memuat uraian atau rumusan yang cermat, jelas, lengkap mengenai
perbuatan yang dilakukan oleh Para Terdakwa, yang keseluruhannya dapat
mengisi secara tepat, dan benar, semua unsur dari semua delik yang
ditentukan undang-undang yang di dakwakan terhadap Para Terdakwa.

Hal diatas selaras dengan Surat Edaran Jaksa Agung Tindak Pidana Umum
(JAM.PIDUM) Nomor: B.607 / E / 11 / 1993, tanggal 22 November 1993,
yang merumuskan agar Surat Dakwaan:
a. Cermat, didasarkan pada ketentuan pidana terkait, tanpa adanya
kekurangan atau kekeliruan yang menyebabkan surat dakwaan
batal demi hukum, atau dapat dibatalkan, atau dinyatakan tidak
dapat diterima;
b. Jelas, didasarkan pada uraian yang jelas dan mudah dimengerti
dengan cara menyusun redaksi yang mempertemukan fakta fakta
perbuatan Para Terdakwa dengan unsur–unsur tindak pidana yang
didakwakan, sehingga Para Terdakwa yang mendengarkan atau
membacanya akan mengerti dan mendapat gambaran tentang siapa
yang melakukan tindak pidana, tindak pidana apa yang dilakukan,
kapan dan dimana tindak pidana itu dilakukan, apa akibat yang
ditimbulkan dan mengapa Para Terdakwa melakukan tindak pidana
itu.
c. Lengkap, didasarkan pada uraian yang bulat dan utuh, yang
mampu menggambarkan unsur - unsur tindak pidana yang
didakwakan, beserta waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan;
4. Bahwa, mengingat asas legalitas dalam hukum pidana Indonesia dan
dikaitkan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI No. 003/PUU-IV/2006
yang memandang bahwa, “suatu Tindak Pidana memiliki Unsur melawan
hukum, yang harus secara tertulis lebih dahulu telah berlaku, yang
merumuskan perbuatan apa atau akibat apa dari perbuatan manusia secara
jelas dan ketat yang dilarang sehingga karenanya dapat dituntut dan
dipidana, sesuai dengan prinsip “Nullum crimen sine lege strictat”.
Dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi RI tersebut, maka Unsur
melawan hukum haruslah sesuatu yang jelas dan tertulis (melawan hukum
secara formal), termasuk mengenai manusianya (person) yang harus
bertanggung jawab;
5. Bahwa dalam surat dakwaan Penuntut Umum, penjelasan mengenai unsur-
unsur pasal 378 ATAU pasal 372 KUHP jika dikaitkan dengan fakta
hukum yang dijabarkan Penuntut Umum, kurang jelas dan kurang dapat
dimengerti. Bahwa dalam pasal 378 dan 372 merupakan delik formil dan
ditentukan secara eksplisit unsur melawan hukum nya dalam pasal, yang
berarti yang dilarang dalam KUHP adalah perbuatan seseorang dan bukan
akibatnya, serta harus dibuktikan semua unsur yang terdapat dalam pasal
378 ATAU pasal 372 tersebut. Bahwa unsur-unsur dalam pasal tersebut
Penuntut Umum tidak jelas menguraikan unsur-unsur dalam pasal
tersebut. Selain itu, bahasa Penuntut Umum terlalu berbelit-belit, tidak
jelas, dan sulit dimengerti. Surat dakwaan Penuntut Umum juga tidak
menjelaskan mengapa para Para Terdakwa melakukan perbuatan tersebut.
Bahwa atas dalil tersebut, kami berpendapat bahwa surat dakwaan
Penuntut Umum tidak memenuhi syarat materiil sesuai pasal 143 ayat (2)
huruf b KUHAP, sehingga sudah seharusnya surat dakwaan tersebut batal
demi hukum.

MENGADILI

1. Menolak keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut untuk


seluruhnya ;..................................................................................................................
2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kota
Malang Register Perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama Terdakwa M.
ALWAN SETYA PRAYOGA Adalah sah menurut hukum ;....................................
3. Memerintahkan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Kota Malang untuk
melanjutkan pemeriksaan terhadap Para Terdakwa di Persidangan Umum
Pengadilan Negeri Kota Malang ;
4. Menangguhkan biaya perkara hingga Putusan Akhir ;.................................................

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Kota Malang pada hari : Senin, 05 Desember 2020 oleh kami :
AFRA PUTRI, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, DIAN SUPRAPTO,
S.H., M.H. dan NISA QONITA S.H., M.H. masing-masing selaku Hakim –
Hakim Anggota. Putusan mana diucapkan dalam Persidangan yang terbuka untuk
umum pada hari: Kamis, 08 Desember 2020 oleh Hakim Ketua, dengan
didampingi oleh Hakim - Hakim Anggota dan oleh TIUR AZLIANI, S.H,
sebagai Panitera pada Pengadilan Negeri Kota Malang dan dihadiri pula oleh Para
Terdakwa beserta Penasihat Hukum Para Terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua

ttd ttd

DIAN SUPRAPTO, S.H., M.H. AFRA PUTRI, S.H., M.H.

ttd

NISA QONITA, S.H., M.H.

Panitera

ttd

TIUR AZLIANI, S.H


KEJAKSAAN NEGERI

Jl. Simpang Panji Suroso No.5

Polowijen, Kecamatan Blimbing

KOTA MALANG

“UNTUK KEADILAN”

SURAT TUNTUTAN
NO. REG. PERKARA : PDM-23/MLG-9/2020

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Malang dengan


memperhatikan hasil pemeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama
Terdakwa :

Nama lengkap : M. Alwan Setya Prayoga

Tempat lahir : Surabaya, 10 November 1997

Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jl. H. Abdul Rahman No. 69 A, Kec. Sedati,


Sidoarjo

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMP

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Malang,


Nomor: PDM-23/MLG-9/2020, tanggal 16 Maret 2020, terdakwa dihadapkan ke
depan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut : Pasal 363 ayat (1) ke-3
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara


berturut-turut, berupa keterangan saksi-saksi, keterangan ahli,surat,petunjuk
keterangan terdakwa yaitu :

Keterangan Saksi-Saksi :

1. RAMA PRAKAMPA , dibawah sumpah di depan persidangan pada


pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi merupakan saksi korban;
- Bahwa saksi menyatakan benar, bahwa saat saksi sedang tidur lalu
dibangunkan oleh istri saksi yaitu FATHIA NOVIANDINI PUTRI dan
mengatakan kalau ada yang mengeluarkan sepeda motor saksi dari garasi;
- Bahwa saksi menyatakan benar salah satu barang bukti yaitu sepeda motor
vespa I-25 warna merah dengan No.Pol F-2897-W merupakan milik saksi;
- Bahwa saksi menyatakan pada saat pukul 23.30 dibangunkan oleh istri
saksi yaitu FATHIA NOVIANDINI PUTRI;
- Bahwa saksi menyatakan langsung menghentikan tindakan pelaku dan
menghubungi tetangga saksi yaitu ADELIA ARI KURNIATI untuk
meminta bantuan mengamankan terdakwa sampai anggota kepolisian
POLRES MALANG datang;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada benda lain yang hilang ataupun rusak;
- Bahwa saksi menyatakan pagar rumahnya hanya di slot;
- Bahwa saksi menyatakan motor saksi dalam keadaan tidak terkunci stang;
- Bahwa saksi tidak pernah mengenali terdakwa dan tidak memiliki
hubungan darah;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

2. FATHIA NOVIANDINI PUTRI, dibawah sumpah di depan persidangan


pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan sekiranya pada pukul 23.00 wib. di Jl. Permata
Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, saat
sedang tidur saksi mendengar suara seperti ada orang yang sedang
membuka gerbang;
- Bahwa saksi menyatakan saksi mengecek melalui pintu jendela rumah
yang berada di sebelah pintu ruang tamu dan saksi melihat ada orang yang
sedang mengeluarkan sepeda motor milik suami saksi yaitu RAMA
PRAKAMPA dari dalam garasi ke jalan kampung;
- Bahwa saksi menyatakan saksi bergegas untuk membangunkan suami
saksi yaitu RAMA PRAKAMPA, mengetahui hal tersebut suami saksi
langsung bergegas keluar dan mengamankan terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.
3. ADELIA ARI KURNIATI, dibawah sumpah di depan persidangan pada
pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan pada saat saksi sedang berjaga di Pos, saksi di
telfon oleh. RAMA PRAKAMPA untuk mengamankan M. ALWAN
SETYA PRAYOGA dikarenakan terjadi pencurian sepeda motor milik
RAMA PRAKAMPA;
- Bahwa saksi menyatakan saksi mengamankan M. ALWAN SETYA
PRAYOGA hingga POLRES MALANG datang untuk mengeksekusi lebih
lanjut;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

4. GUSTI RAHMI WIDYANINGRUM, dibawah sumpah di depan


persidangan pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan sebagai saksi telah menangkap tindakan sdr M.
ALWAN SETYA PRAYOGA yang sedang berusaha mencuri speda motor
milik sdr RAMA PRAKAMPA sehingga saksi tanpa berfikir panjang
langsung mendatangi PORLES MALANG;
- Bahwa saksi menyatakan setelah sampainya saksi di PORLES MALANG,
saksi dan tim dari PORLES MALANG mendatangi lokasi kejadian dan
telah menemukan pelaku pencurian yang dilakukan oleh sdr M. ALWAN
SETYA PRAYOGA;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

5. NINDY CLARISA FEBY AYU NANDIRA, dibawah sumpah di depan


persidangan pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan setelah saksi membeli rokok, saksi melihat sdr
M ALWAN SETYA PRAYOGA sudah tidak ada;
- Bahwa saksi menyatakan saat itu saksi bingung dan tidak tahu sdr M
ALWAN SETYA PRAYOGA pergi kemana;
- Bahwa saksi menyatakan yaitu saksi mencari tumpangan untuk kembali ke
pencucian mobil AUTO RAMA, Ketika saksi tiba, sdr M ALWAN
SETYA PRAYOGA pun tidak ada,;
- Bahwa saksi mengira sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA Kembali ke
tempat bekerjanya;
- Bahwa saksi menyatakan tidak tahu dengan siapa sdr M ALWAN SETYA
PRAYOGA melakukan pencurian;
- Bahwa saksi menyatakan menerima pemberitahuan bahwa sdr M ALWAN
SETYA PRAYOGA melakukan tindak pidana pencurian melalui telfon
dari salah satu keluarga korban yang bernama ALI;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.
6. FAKHRI ALIF HAMIZAN, dibawah sumpah di depan persidangan pada
pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan mengenal terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan merupakan tetangga terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa adalah seorang karyawan yang sedang
dirumahkan;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa mempunyai 2 anak yang berumur 8
tahun sedang menempuh pendidikan sekolah dasar kelas 3 SD dan yang
bungsu berumur 6 tahun dan tahun ini akan mendaftar ke sekolah dasar.
Kemudian terdakwa juga mempunyai seorang istri yang dalam kurun
waktu 3 tahun belakangan ini pergi tanpa ada kabar. Kabar terakhir istri
terdakwa menjadi TKI di luar negeri;
- Bahwa saksi menyatakan mengetahui kasus terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan belum pernah mencurigai ataupun melihat
terdakwa melakukan hal – hal yang menurut saksi patut dicurigai dan tidak
pernah melihat hal aneh di kediaman terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

7. AMALIA NURWACHIDAH ROSYADI, dibawah sumpah di depan


persidangan pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan mengenal terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan merupakan atasan di tempat bekerja terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa mempunyai seorang istri dan 2 anak, .
Terdakwa juga bekerja di kantor dari pukul 8 pagi hingga pukul 3 sore.
Setelah itu sekitar pukul 7 hingga pukul 11 malam terdakwa berjualan nasi
goreng gerobak di salah satu taman jajan;
- Bahwa saksi menyatakan selama memperhatikan terdakwa, ia merupakan
pribadi yang baik, pekerja keras dan tidak pernah ada isu negatif tentang
terdakwa karena terdakwa selalu terbuka apabila ada masalah di kantor;
- Bahwa saksi menyatakan tidak mengetahui rencana tindak pidana tersebut.
Saksi justru terkejut dan tidak menyangka bahwa terdakwa telah
melakukan hal tersebut mengingat terdakwa hampir tidak pernah berbuat
hal yang menyimpang selama saksi kenal dengan terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan

8. GIGA FIRSTIA MAHARANI, dibawah sumpah di depan persidangan


pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan mengenal terdakwa;
- Bahwa saksi merupakan rekan kerja terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan mengetahui kasus pencurian terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa bekerja di kantor pukul 8 pagi hingga
pukul 3 sore dari hari senin sampai sabtu. Setelah itu sekitar jam 6 sore
hingga larut malam, terdakwa punya usaha berjualan nasi goreng gerobak.
Namun, 3 bulan ini usaha gerobak nasi goreng nya juga tidak terlalu
berjalan dengan baik semenjak para pegawai dirumahkan;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan

Petunjuk :

- Dari fakta-fakta keterangan saksi,surat, terdakwa serta adanya barang


bukti berupa 1 motor yang telah diajukan dalam persidangan dan satu
sama lain saling berkaitan sehingga ada persesuaian antara keterangan
terdakwa,saksi, dan barang bukti tersebut yang menunjukan telah terjadi
tindak pidana pencurian yang secara jelas akan diuraikan dalam
pembuktian.

Keterangan Terdakwa :

1. M ALWAN SETYA PRAYOGA


- Bahwa benar terdakwa telah melakukan Tindak Pidana Pencurian berupa 1
buah motor vespa I-25 warna merah dengan No.Pol F-2897-W di Jl
Permata Jingga III No. 09;
- Bahwa benar terdakwa menyatakan telah melakukan rencana untuk
mencuri 1 buah motor;
- Bahwa terdakwa menyatakan tidak pernah melakukan pencurian
sebelumnya;
- Bahwa terdakwa menyatakan tidak ada yang membantu dalam melakukan
pencurian tersebut;
- Bahwa terdakwa menyatakan saat bersama teman – teman yang sedang
cangkruk didepan STMJ di Jl. Permata Jingga sekitar pukul setengah tujuh
samapi setengah sebelas. Terdakwa membeli rokok bersama temannya di
depan pom bensin suhat lalu berkeliling perumahan Jl. Permata Jingga III
No. 09 untuk mencari sasaran sepeda motor. terdakwa melihat ada sepeda
motor vespa yang di parkir di garasi rumah kebetulan pintu gerbang tidak
dikunci, mengetahui kesempatan tersebut terdakwa masuk ke garasi rumah
dan mengambil sepeda motor vespa tersebut;
- Bahwa benar terdakwa menyatakan telah berkata sejujur-jujurnya;
- Bahwa benar terdakwa menyatakan telah menyesali perbuatannya;

Barang Bukti yang Diajukan Dalam Persidangan :

1. Sepeda motor VESPA I-25 warna merah dengan No.Pol F-2897-W


2. Plat No.Pol F-2897-W
3. Rekaman cctv

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah
menurut hukum, karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian.

Ketua Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada terdakwa


dan atau saksi oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.

Tinjauan Yuridis :

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan maka


sampailah kami kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan, yaitu:

Dakwaan tunggal pasal Pasal 363 ayat(1) ke 3 Kitab Undang-Undang Hukum


Pidana. Dengan unsur-unsur sebagai berikut:
1. barangsiapa
2. mengambil;
3. dengan maksud untuk dimiiki secara malawan hukum;
Dan merupakan kewajiban dari jaksa penuntut umum untuk
membuktikan surat dakwaan dengan membuktikan unsur-unsur pasal 363
ayat (1) ke 3 KUHP berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan
sebagai berikut :
1. Unsur Barang Siapa
Yang dimaksud dengan kata “barang siapa” disini adalah siapa
saja yang menjadi subjek hukum, yaitu sebagai pembawa hak dan
kewajiban atau siapa pelaku dari perbuatan pidana ini.
Bahwa terdakwa M ALWAN SETYA PRAYOGA selama
pemeriksaan pada setiap tingkat dalam kedudukannya sebagai
tersangka/terdakwa pelaku tindak pidana dalam perkara ini,
sehingga dengan demikian jelaslah bahwa yang dimaksud dengan
barangsiapa disini adalah M ALWAN SETYA PRAYOGA
sebagai pelaku dari perbuatan pidana. Dengan demikian unsur ke
1 telah terpenuhi
2. Unsur Mengambil
Mengambil berarti memindahkan penguasaan nyata atas suatu
barang secara nyata kedalam kekuasannya dengan penguasaan
nyata ini, orang yang mengambil dapat mempergunakan dan
menikmati barang tersebut seperti miliknya sendiri dan benar
barang yang diambil terdakwa dari tangan korban di rumah
korban berupa 1 buah motor bermerek vespa yang seluruhnya
milik korban bukan milik terdakwa, hal ini dikuatkan dengan
keterangan saksi-saksi dan pengakuan terdakwa sendiri di
persidangan ini. Dengan demikian unsur “mengambil sesuatu
barang yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain”
telah terbukti dan dipenuhi.
3. Unsur Dengan Maksud Untuk Dimiliki Secara Melawan
Hukum
Bahwa terdakwa M ALWAN SETYA PRAYOGA memiliki
barang tersebut tanpa izin pemiliknya dan benar terdakwa
mengambil 1 unit motor di rumah korban tanpa izin dari korban.
Dengan demikian unsur “dengan maksud untuk dimiliki secara
melawan hukum” telah terbukti dan terpenuhi.
Berdasarkan uraian-uraian seperti tersebut maka : terdakwa M ALWAN
SETYA PRAYOGA telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana (pencurian dengan pemberatan).

Sebelum kami sampai kepada tuntutan atas diri terdakwa perkenankan


kami mengemukakan hal hal yang kami jadikan pertimbangan dalam mengajukan
tuntutan pidana yaitu:

Hal-hal yang Memberatkan :

- Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.

Hal-hal yang Meringankan :

- Terdakwa mengakui terus terang tentang perbuatannya dan tidak


mempersulit jalannya persidangan.
- Terdakwa diharapkan dapat merubah perilakunya dikemudian hari.
- Terdakwa belum pernah melakukan kejahatan.

Berdasarkan uraian dimaksud, kami jaksa penuntut umum dalam perkara


ini, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang yang bersangkutan.

MENUNTUT

Supaya majelis hakim Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan mengatasi
perkara ini, memutuskan :

1. Menyatakan terdakwa M ALWAN SETYA PRAYOGA telah bersalah


terbukti melakukan tindak pidana “pencurian dengan pemberatan”
sebagaimana diatur dalam pasal 363 ayat (1) ke 3 KUHP tersebut dalam
dakwaan.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 3
tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa Sepeda motor VESPA I-25 warna merah
dengan No.Pol F-2897-W agar dikembalikan kepada Rama Prakampa.
4. “ Menetapkan agar terdakwa, membayar biaya perkara sebesar Rp.1000
(seribu rupiah). ”

Atau jika majelis hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-
adilnya.

Demikianlah surat tuntuan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari ini Rabu tanggal 15 Januari 2020.

JAKSA PENUNTUT UMUM,

LAURA, S.H.

JAKSA MADYA NIP.19770907 20012 3


002

AMMAR, S.H.

JAKSA MADYA NIP. 19770907 200014 7 006


PUTUSAN

No. PDM-23/MLG-9/2020

DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kota Malang yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana dalam acara biasa, menjatuhkan putusan sela sebagai berikut
dalam perkara terdakwa:

Nama                                  : M. Alwan Setya Prayoga 

         Tempat / Tanggal lahir       : Surabaya, 10 November 1997

         Jenis Kelamin                     : Laki-Laki

         Kewarganegaraan               : Indonesia

         Agama                                : Islam

         Pekerjaan                            : Wiraswasta

         Pendidikan                          : SMP

         Alamat                                : Jl. H. Abdul Rahman No. 69 A, Kec.


Sedati, Sidoarjo

- Terdakwa ditahan oleh Penyidik sejak tanggal 21 September 2020 sampai


dengan 10 Oktober 2020
- Diperpanjang penahanannya oleh Penuntut Umum sejak tanggal 11
Oktober 2020 sampai dengan 19 November 2020

Di persidangan Terdakwa yang didampingi oleh Penasihat Hukumnya:

Clarissa Oktaviriya Prakoso, S.H., LL.M., Ph.D dan Era Reforma Millennia
Margono, S.H,, M.H,, Ph.D. Advokat dan Asisten Advokat/Pembela Umum
pada kantor pengacara C&E Law Firm di Jl. MT. Haryono Nomor 332 Malang
Jawa Timur berdasar surat kuasa khusus tertanggal 21 September 2020 ; ;
………………………………………………………..
Pengadilan Negeri tersebut; ;……………………………………………………………
Setelah membaca keseluruhan berkas perkara No. PDM-23/MLG-9/2020 Atas
diri Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA beserta lampiran - lampirannya;
…………………….
Setelah mendengar keterangan saksi-saksi maupun Terdakwa;
…………………….
Setelah memperhatikan barang-barang bukti dan segala sesuatu yang terjadi di
depan persidangan dengan seksama; …………………….…………………………
Telah mempelajari Requisitor Jaksa Penuntut Umum No. Reg. PKR: PDM--
23/MLG-9/2020 tanggal 25 November 2020 yang pada Pokoknya menuntut
sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa M. Alwan Setya Prayoga terbukti
melakukan tindak pidana pencurian yang diperberat melanggar
Pasal 363 ayat (1) angka ke-3 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M. Alwan Setya Prayoga
dengan pidana penjara 3 tahun dikurangi sepenuhnya selama
terdakwa berada dalam tahanan.
3. Menetapkan supaya terdakwa tetap dalam tahanan.

4. Menetapkan supaya terpidana membayar biaya persidangan


sebesar Rp. 5000,- (lima ribu rupiah)
Telah mempelajari pembelaan Penasehat hukum Terdakwa yang pada pokoknya
mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan Putusan :
1. Menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum, melakukan tindak pidana yang didakwakan
kepadanya ;
2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan (Vrijspraak) atau
setidaktidaknya melepaskan Terdakwa dari semua tuntutan hukum
(ontslag van alle rechtvervolging) ;
3. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, nama baik,
kedudukan dan harkat martabatnya ;
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara ;

Telah mendengar tuntutan pidana Jaksa / Penutut Umum yang pokoknya dapat
disimpulkan sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa M. Alwan Setya Prayoga terbukti secara


sah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam
dalam dakwaan tunggal.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa M. Alwan Setya
Prayoga dengan pidana penjara 3 tahun dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan.

3. Menyatakan terdakwa M. Alwan Setya Prayoga secara sah dan


meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pencurian
dengan pemberatan” sebagaimana diatur dalam pasal 363 ayat
(1) angka ke-3 KUHP.

4. Menyatakan Barang Bukti berupa :


- Sepeda motor VESPA I-25 No Pol F-2897-W

Telah pula mendengar pembelaan (pledoi) secara lisan terdakwa yang pada
pokoknya mengaku bersalah dan mohon keringanan hukuman ; ---------------------

Menimbang bahwa terdakwa tersebut diajukan kepersidangan oleh Jaksa


Penuntut Umum berdasarkan surat dakwaan No. PDM-23/MLG-9/2020 tanggal
25 November 2020 adalah sebagai
berikut :-------------------------------------------------------------------
- Bahwa Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA pada hari
minggu, tanggal 20 September 2020 dan setidak-tidaknya pada suatu
waktu lain tahun 2020 pada sekitar pukul 23.30 WIB, bertempat di Jl.
Permata Jingga III No.09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota
Malang atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk
daerah hukum Pengadilan Negeri Malang, “Telah melakukan
pencurian dengan maksud untuk dimiliki secara melawan
hukum”, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa M. ALWAN
SETYA PRAYOGA dengan cara-cara berikut:
- Bahwa bermula pada hari dan tanggal sebagaimana disebut diatas sekira
pukul 18:30 sampai denga 22:30 WIB, TERDAKWA bersama-sama
dengan teman-teman NINDY CLARISSA sedang cankruk mabuk didepan
STMJ beralamat di Jl. Permata Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang  sebelum akhirnya memutuskan untuk pamit
keluar membeli rokok bersama dengan saksi NINDY CLARISSA, yang
kemudian pada saat membeli rokok di Ruko depan SPBU Soekarno Hatta
TERDAKWA meninggalkan saksi NINDY CLARISSA untuk
menjalankan aksinya tanpa diketahui mencuri sepeda motor dengan
berkeliling hingga kemudian membawa TERDAKWA di Perumahan yang
beralamat di Jl. Permata Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang ;.....................................................................................
- Bahwa untuk melancarkan aksinya, TERDAKWA memarkirkan
motornya, berjalan kaki mengitari perumahan untuk mencari sepeda motor
yang dapat TERDAKWA curi. Hingga kemudian sekitar pukul 23:30
TERDAKWA melihat kondisi rumah saksi korban Sdr. RAMA
PRAKAMPA dengan pintu pagar tidak dikunci, TERDAKWA merasa
mendapatkan lampu hijau yang kemudian akhirnya TERDAKWA mulai
menjalankan aksinya dengan cara memasukki garasi di kediaman (rumah)
saksi dengan membuka pintu pagar yang tidak dikunci tersebut pelan-
pelan, kemudian mengeluarkan sepeda Motor VESPA I-25 No Pol F-
2897-W tahun 2015 warna Merah dengan cara menuntunnya ;..............................
- Namun pada saat TERDAKWA menjalankan aksinya, hal tersebut berhasil
disaksikan oleh Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI selaku istri saksi
korban yang mendengar suara seperti orang membuka pagar rumah,
selanjutnya Sdri. FATHIA NOVIANDINI PUTRI intip dari jendela
ternyata ada seorang laki-laki yang sedang berusaha mengambil sepeda
motor milik saksi korban Sdr. RAMA PRAKAMPA, yang kemudian
segera membangunkan saksi korban untuk menghentikan aksi
TERDAKWA. Usai terbangun, saksi korban segera menghubungi Pihak
Keamanan RT yang selanjutnya disebut sebagai saksi ADELIA ARI untuk
meminta bantuan guna menghentikan aksi dan mengamankan
TERDAKWA ;........................................................................................................
- Bahwa pada saat TERDAKWA berhasil menuntun keluar sepeda Motor
VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 hanya dalam hitungan menit,
saksi korban bersama-sama denga saksi GUSTI RAHMI dan warga
berhasil menghentikan aksi TERDAKWA dan mengamankan
TERDAKWA yang kemudian sekira pada hari Senin tanggal 21
September 2020 pukul 00:30 TERSANGKA dibawa dan diamankan oleh
anggota Polres Malang guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.
- Bahwa perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana menurut Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana;......................................

--------Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal


363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana--------------------------------------------------------

• Menimbang, bahwa setelah dakwaan dibacakan di depan persidangan


Penasihat Hukum Terdakwa telah menyampaikan keberatan/eksepsi
terhadap surat dakwaan yang diajukan pada tanggal 26 November 2020
dan Penuntut Umum telah pula mengajukan tanggapannya tertanggal 30
November 2020;
• Menimbang, bahwa terhadap keberatan Penasihat Hukum Terdakwa dan
tanggapan Penuntut Umum tersebut, Majelis Hakim telah menjatuhkan
putusan Sela Nomor: PDM01/MLG/ FT.1/ VII/2020., tanggal 04
November 2020 yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
1. Menolak keberatan dari Penasehat Hukum Terdakwa tersebut
untuk seluruhnya;
2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan
Negeri Kota Malang Register Perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas
nama Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA Adalah Sah
menurut hukum; --------------------
3. Memerintahkan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Kota Malang
untuk melanjutkan pemeriksaan terhadap Para Terdakwa di
Persidangan Umum Pengadilan Negeri Kota Malang ;
------------------------------------------------------
4. Menangguhkan biaya perkara hingga Putusan Akhir ;
------------------------------

• Menimbang bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, penuntut


umum telah menghadapkan dipersidangan saksi-saksi dan atas persetujuan
Terdakwa dan Penuntut Umum keterangan saksi-saksi tersebut dibacakan
dipersidangan sebagai berikut :
9. RAMA PRAKAMPA , dibawah sumpah di depan persidangan pada
pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi merupakan saksi korban;
- Bahwa saksi menyatakan benar, bahwa saat saksi sedang tidur lalu
dibangunkan oleh istri saksi yaitu FATHIA NOVIANDINI PUTRI dan
mengatakan kalau ada yang mengeluarkan sepeda motor saksi dari garasi;
- Bahwa saksi menyatakan benar salah satu barang bukti yaitu sepeda motor
vespa I-25 warna merah dengan No.Pol F-2897-W merupakan milik saksi;
- Bahwa saksi menyatakan pada saat pukul 23.30 dibangunkan oleh istri
saksi yaitu FATHIA NOVIANDINI PUTRI;
- Bahwa saksi menyatakan langsung menghentikan tindakan pelaku dan
menghubungi tetangga saksi yaitu ADELIA ARI KURNIATI untuk
meminta bantuan mengamankan terdakwa sampai anggota kepolisian
POLRES MALANG datang;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada benda lain yang hilang ataupun rusak;
- Bahwa saksi menyatakan pagar rumahnya hanya di slot;
- Bahwa saksi menyatakan motor saksi dalam keadaan tidak terkunci stang;
- Bahwa saksi tidak pernah mengenali terdakwa dan tidak memiliki
hubungan darah;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

10. FATHIA NOVIANDINI PUTRI, dibawah sumpah di depan persidangan


pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan sekiranya pada pukul 23.00 wib. di Jl. Permata
Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, saat
sedang tidur saksi mendengar suara seperti ada orang yang sedang
membuka gerbang;
- Bahwa saksi menyatakan saksi mengecek melalui pintu jendela rumah
yang berada di sebelah pintu ruang tamu dan saksi melihat ada orang yang
sedang mengeluarkan sepeda motor milik suami saksi yaitu RAMA
PRAKAMPA dari dalam garasi ke jalan kampung;
- Bahwa saksi menyatakan saksi bergegas untuk membangunkan suami
saksi yaitu RAMA PRAKAMPA, mengetahui hal tersebut suami saksi
langsung bergegas keluar dan mengamankan terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

11. ADELIA ARI KURNIATI, dibawah sumpah di depan persidangan pada


pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan pada saat saksi sedang berjaga di Pos, saksi di
telfon oleh. RAMA PRAKAMPA untuk mengamankan M. ALWAN
SETYA PRAYOGA dikarenakan terjadi pencurian sepeda motor milik
RAMA PRAKAMPA;
- Bahwa saksi menyatakan saksi mengamankan M. ALWAN SETYA
PRAYOGA hingga POLRES MALANG datang untuk mengeksekusi lebih
lanjut;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

12. GUSTI RAHMI WIDYANINGRUM, dibawah sumpah di depan


persidangan pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan sebagai saksi telah menangkap tindakan sdr M.
ALWAN SETYA PRAYOGA yang sedang berusaha mencuri speda motor
milik sdr RAMA PRAKAMPA sehingga saksi tanpa berfikir panjang
langsung mendatangi PORLES MALANG;
- Bahwa saksi menyatakan setelah sampainya saksi di PORLES MALANG,
saksi dan tim dari PORLES MALANG mendatangi lokasi kejadian dan
telah menemukan pelaku pencurian yang dilakukan oleh sdr M. ALWAN
SETYA PRAYOGA;
- Bahwa saksi menyatakan Tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan Dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa Keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

13. NINDY CLARISA FEBY AYU NANDIRA, dibawah sumpah di depan


persidangan pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan setelah saksi membeli rokok, saksi melihat sdr
M ALWAN SETYA PRAYOGA sudah tidak ada;
- Bahwa saksi menyatakan saat itu saksi bingung dan tidak tahu sdr M
ALWAN SETYA PRAYOGA pergi kemana;
- Bahwa saksi menyatakan yaitu saksi mencari tumpangan untuk kembali ke
pencucian mobil AUTO RAMA, Ketika saksi tiba, sdr M ALWAN
SETYA PRAYOGA pun tidak ada,;
- Bahwa saksi mengira sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA Kembali ke
tempat bekerjanya;
- Bahwa saksi menyatakan tidak tahu dengan siapa sdr M ALWAN SETYA
PRAYOGA melakukan pencurian;
- Bahwa saksi menyatakan menerima pemberitahuan bahwa sdr M ALWAN
SETYA PRAYOGA melakukan tindak pidana pencurian melalui telfon
dari salah satu keluarga korban yang bernama ALI;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.

• Menimbang, bahwa selanjutnya Penasehat Hukum Terdakwa mengajukan


saksi yang meringankan Terdakwa;
1. FAKHRI ALIF HAMIZAN, dibawah sumpah di depan persidangan pada
pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan mengenal terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan merupakan tetangga terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa adalah seorang karyawan yang sedang
dirumahkan;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa mempunyai 2 anak yang berumur 8
tahun sedang menempuh pendidikan sekolah dasar kelas 3 SD dan yang
bungsu berumur 6 tahun dan tahun ini akan mendaftar ke sekolah dasar.
Kemudian terdakwa juga mempunyai seorang istri yang dalam kurun
waktu 3 tahun belakangan ini pergi tanpa ada kabar. Kabar terakhir istri
terdakwa menjadi TKI di luar negeri;
- Bahwa saksi menyatakan mengetahui kasus terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan belum pernah mencurigai ataupun melihat
terdakwa melakukan hal – hal yang menurut saksi patut dicurigai dan tidak
pernah melihat hal aneh di kediaman terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan.
2. AMALIA NURWACHIDAH ROSYADI, dibawah sumpah di depan
persidangan pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan mengenal terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan merupakan atasan di tempat bekerja terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa mempunyai seorang istri dan 2 anak, .
Terdakwa juga bekerja di kantor dari pukul 8 pagi hingga pukul 3 sore.
Setelah itu sekitar pukul 7 hingga pukul 11 malam terdakwa berjualan nasi
goreng gerobak di salah satu taman jajan;
- Bahwa saksi menyatakan selama memperhatikan terdakwa, ia merupakan
pribadi yang baik, pekerja keras dan tidak pernah ada isu negatif tentang
terdakwa karena terdakwa selalu terbuka apabila ada masalah di kantor;
- Bahwa saksi menyatakan tidak mengetahui rencana tindak pidana tersebut.
Saksi justru terkejut dan tidak menyangka bahwa terdakwa telah
melakukan hal tersebut mengingat terdakwa hampir tidak pernah berbuat
hal yang menyimpang selama saksi kenal dengan terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan

3. GIGA FIRSTIA MAHARANI, dibawah sumpah di depan persidangan


pada pokoknya memberikan keterangan sebagai berikut:
- Bahwa saksi membenarkan keterangannya sewaktu didepan penyidik dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;
- Bahwa saksi menyatakan mengenal terdakwa;
- Bahwa saksi merupakan rekan kerja terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan mengetahui kasus pencurian terdakwa;
- Bahwa saksi menyatakan terdakwa bekerja di kantor pukul 8 pagi hingga
pukul 3 sore dari hari senin sampai sabtu. Setelah itu sekitar jam 6 sore
hingga larut malam, terdakwa punya usaha berjualan nasi goreng gerobak.
Namun, 3 bulan ini usaha gerobak nasi goreng nya juga tidak terlalu
berjalan dengan baik semenjak para pegawai dirumahkan;
- Bahwa saksi menyatakan tidak ada lagi keterangan yang saksi berikan;
- Bahwa saksi menyatakan dalam memberikan keterangan ini saksi tidak
merasa dipaksa atau ditekan baik dari pihak pemeriksa maupun dari pihak
orang lain;
- Bahwa saksi menyatakan bahwa keterangan yang saksi berikan adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan hingga ke sidang pengadilan

• Menimbang bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan


terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa benar Terdakwa telah melakukan Tindak Pidana Pencurian
pada hari hari minggu, tanggal 20 September 2020 dan setidak-
tidaknya pada suatu waktu lain tahun 2020 pada sekitar pukul 23.30
WIB bertempat di Jl. Permata Jingga III No.09, Tunggulwulung, Kec.
Lowokwaru, Kota Malang.
- Bahwa benar Terdakwa mengambil sepeda motor milik korban.
- Bahwa benar yang telah diambil terdakwa berupa sepeda Motor
VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna Merah
- Bahwa benar sebelum berhasil membawa barang bukti kabur,
terdakwa berhasil ditangkap oleh para saksi dan langsung diamankan
di Polres Malang.

Bahwa barang bukti tersebut di atas telah disita secara sah menurut hukum,
saksi dan terdakwa dipersidangan membenarkannya sehinga barang bukti
tersebut dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian ;
-------------------------------------------------

• Menimbang bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut di atas


yang saling bersesuaian satu sama lain, dihubungkan dengan keterangan
terdakwa dan dihubungkan pula dengan adanya barang bukti,
sebagaimana tersebut di atas, maka ditemukan adanya fakta-fakta yuridis
sebagai berikut : ---------------------------------
Bahwa terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA pada hari hari minggu,
tanggal 20 September 2020 dan setidak-tidaknya pada suatu waktu lain tahun
2020 pada sekitar pukul 23.30 WIB bertempat di Jl. Permata Jingga III No. 09,
Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang atau setidak-tidaknya pada suatu
tempat lain dimana Pengadilan Negeri Kota Malang masih berwenang untuk
memeriksa dan mengadili perkara ini, “telah mengambil barang sesuatu, yang
seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian”. Perbuatan
tersebut dilakukan terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :

- Bahwa sebelum kejadian yakni pada hari Minggu, tanggal 20 September


2020, korban RAMA PRAKAMPA tidak mengunci stang motor miliknya
yang diparkirkan di garasi rumahnya, kemudian korban sdr RAMA
PRAKAMPA ataupun Saksi FATHIA NOVIANDINI juga lupa tidak
mengunci gerbang pagar rumahnya yang berada di Jl. Permata Jingga III
No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang atau gerbang
pagar rumahnya hanya di slot saja tetapi tidak dikunci gembok.
- Bahwa korban yang lelah dengan aktivitasnya, kemudian beristirahat
tidur di kamarnya. Istri korban sdri FATHIA NOVIANDINI yang belum
tidur kemudian mendengar suara seperti orang membuka pagar rumah,
selanjutnya Sdri FATHIA NOVIANDINI PUTRI mengintip dari jendela
ternyata ada seorang laki-laki yang sedang berusaha mengambil sepeda
motor milik saksi korban Sdr. RAMA PRAKAMPA, yang kemudian
segera membangunkan saksi korban untuk menghentikan aksi terdakwa.
Usai terbangun, saksi korban segera menghubungi Pihak Keamanan RT
sdri ADELIA ARI yang sedang berjaga di Pos untuk meminta bantuan
guna menghentikan aksi dan mengamankan terdakwa sebelum datangnya
tim Polsek Manyar.
- Bahwa Saksi Sdri GUSTI RAHMI WIDYANINGRUM melaporkan
kejadian tersebut ke Polsek Manyar pada hari Minggu, tanggal 20
September 2020 kemudian langsung mendatangi rumah korban dan
mengamankan terdakwa.
- Bahwa Petugas Polres Malang telah berhasil menangkap terdakwa M.
ALWAN SETYA PRAYOGA dengan barang bukti berupa sepeda motor
VESPA I-25 No Pol F-2897-W tahun 2015 warna merah di Jl. Permata
Jingga III No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang dan
berdasarkan pengakuan terdakwa tersebut setelah dilakukan
pengembangan dan ketika ditanyakan kepada terdakwa mengaku tidak
merencanakan terlebih dahulu perbuatannya, karena melihat gerbang
rumah yang tidak terkunci kemudian terdakwa langsung mengawasi
keadaan sekitar dan masuk ke garasi untuk langsung mengambil sepeda
motor yang tidak dikunci stang. Hanya dalam hitungan menit, saksi
korban bersama-sama dengan warga berhasil menghentikan aksi
terdakwa.

- Bahwa Terdakwa yang kemudian sekira pada hari Senin tanggal 21


September 2020 pukul 00:30 WIB, Terdakwa dibawa dan diamankan
oleh anggota Polres Malang guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.

Menimbang, bahwa dari fakta yuridis tersebut di atas Majelis Hakim akan
menilai apakah terdakwa terbukti bersalah atau tidak melanggar pasal yang
didakwakan padanya sebagai berikut :
------------------------------------------------------------------------------------------------------

• Menimbang, bahwa terdakwa tersebut oleh Jaksa Penuntut Umum dengan


surat dakwaan No. Reg. perkara No. PDM-23/MLG-9/2020 tanggal (25
November 2020) telah didakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
---------------------------------------------
5. Menyatakan terdakwa M ALWAN SETYA PRAYOGA telah bersalah
terbukti melakukan tindak pidana “pencurian dengan pemberatan”
sebagaimana diatur dalam pasal 363 ayat (1) ke 3 KUHP tersebut dalam
dakwaan.
6. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa berupa pidana penjara selama 3
tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.
7. Menyatakan barang bukti berupa Sepeda motor VESPA I-25 warna merah
dengan No.Pol F-2897-W agar dikembalikan kepada Rama Prakampa.
8. “ Menetapkan agar terdakwa, membayar biaya perkara sebesar Rp.1000
(seribu rupiah).” Atau jika majelis hakim berpendapat lain, kami mohon
putusan yang seadil-adilnya.

------Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana


dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana-----------------------------------------

• Menimbang bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut


disusun dalam bentuk dakwaan Tunggal, maka Majelis Hakim akan
mempertimbangkan dakwaan Tunggal
tersebut ;----------------------------------------------------------------------------------

• Menimbang bahwa pasal 363 ayat (1) ke 3 Kitab Undang-Undang Hukum


Pidana sebagaimana dimaksud dalam dakwaan Tunggal tersebut
memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut ;
-----------------------------------------------------------------------------------

1. Barang siapa;

2. Mengambil suatu benda yang sama sekali atau sebagian termasuk


kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki dengan
melawan hukum;

• Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis akan


mempertimbangkan sebagai berikut :

1. Unsur Barang siapa;

Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur barang siapa disini


adalah setiap orang sebagai pendukung hak dan kewajiban serta
didakwa melakukan suatu tindak pidana;

Menimbang, bahwa Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA


membenarkan, bahwa identitas yang termuat dan termaksud dalam
surat dakwaan adalah dirinya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas


Majelis berpendapat unsur ini telah terpenuhi;
2. Unsur mengambil mengambil suatu benda yang sama sekali atau
sebagian termasuk kepunyaan orang lain dengan maksud untuk
dimiliki dengan melawan hukum;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “mengambil” yaitu


membawa/ meletakkan sesuatu di bawah kekuasaannya, atau
melepaskan sesuatu dari kekuasaan pemiliknya, sedangkan yang
dimaksud dengan “benda” yaitu, baik benda berwujud maupun
benda tidak berwujud, baik benda yang bernilai ekonomis maupun
benda yang tidak bernilai ekonomis;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi maupun


keterangan Terdakwa dan dihubungkan dengan barang bukti dan
fakta-fakta yang diperoleh dipersidangan terungkap bahwa pada
hari Minggu, 20 September 2020 bahwa benar terdakwa telah
mengambil barang milik orang lain sesuai dengan keterangannya
tersebut.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “yang sama


sekali atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain” yakni,
menunjuk kepada kepemilikan benda yang diambil tersebut. Benda
yang diambil tersebut, keseluruhan ataupun sebagiannya haruslah
milik orang lain. Dengan arti kata, barang yang diambil tersebut ada
bagian yang bukan merupakan miliknya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud unsur “dengan maksud


untuk dimiliki dengan melawan hukum”, yakni “dengan maksud”
sebagai terjemahan dari kata “met het oogmerk”, yang mempunyai
arti secara sempit, yaitu maksud semata-mata untuk dapat
menguasai/ memiliki benda tersebut secara melawan hukum. Kata “
dimiliki” menurut Memorie van Toelichting, berasal dari terjemahan
“zich toeeinenen”, yang berarti menguasai suatu benda seolah-olah
ia adalah pemiliknya, yang merupakan tujuan dari tindakan
mengambil di atas. Sedangkan kata “melawan hukum” merupakan
terjemahan dari “wederrechtelijk”, yang berarti bertentangan dengan
hukum, atau bertentangan dengan hak orang lain, atau tanpa
hak/izin dari orang lain yang merupakan pemiliknya.
• Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis
berpendapat unsur ini telah terpenuhi;

• Menimbang, bahwa karena semua unsur pasal yang didakwakan kepada


Terdakwa telah terpenuhi, maka Terdakwa terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana kejahatan seperti dalam dakwaan
Primair tersebut;

• Menimbang, bahwa selama di persidangan tidak ditemukan adanya


alasan yang dapat menghapuskan kesalahan dan pemidanaan Terdakwa,
maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan oleh karenanya harus
dipidana;

• Menimbang, bahwa oleh karena selama pemeriksaan persidangan


Terdakwa ditahan maka Terdakwa agar tetap berada dalam tahanan;

• Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan, maka masa


penahanan tersebut harus dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan;

• Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan barang


bukti yang diajukan dipersidangan berupa 1 (satu) buah sepeda motor

• Menimbang, bahwa karena Terdakwa dipidana, maka harus dibebani


membayar biaya perkara;

• Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana, Majelis Hakim


terlebih dahulu akan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan
yang memberatkan;

Yang meringankan :

- Terdakwa belum pernah dihukum;

- Terdakwa menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya;

Yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat sekitarnya;

- Mengingat ketentuan Pasal 363 Ayat (1) ke-3 dan KUHP, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981, Undang-undang No.2 Tahun 1986 Jo Undang-undang
Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan Umum dan pasal-pasal lain dari
peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan perkara ini;

MENGADILI :
1. Menyatakan terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA telah
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana Pasal 363 Ayat (1) ke-3 KUHP, Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981, Undang-undang No.2 Tahun 1986 Jo
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Peradilan
Umum

2. Menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa M. ALWAN


SETYA PRAYOGA dengan pidana penjara 3 tahun dikurangi
sepenuhnya selama terdakwa berada dalam tahanan;

3. Menetapkan supaya terdakwa tetap dalam tahanan; dan

4. Menetapkan supaya terpidana membayar biaya persidangan


sebesar Rp. 1000,- (seribu rupiah).

Demikian diputus dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Malang pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2021 oleh kami : AFRA
PUTRI, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua Majelis, DIAN SUPRAPTO, S.H.,
M.H. dan NISA QONITA S.H., M.H. masing-masing selaku Hakim – Hakim
Anggota. Putusan mana diucapkan dalam Persidangan yang terbuka untuk umum
pada hari:xx, xxDesember 2020 oleh Hakim Ketua, dengan didampingi oleh
Hakim - Hakim Anggota dan oleh TIUR AZLIANI, S.H, sebagai Panitera pada
Pengadilan Negeri Kota Malang dan dihadiri pula oleh Para Terdakwa beserta
Penasihat Hukum Para Terdakwa.

Malang, 22 Januari 2021

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua

ttd ttd

DIAN SUPRAPTO, S.H., M.H. AFRA PUTRI, S.H., M.H.

Ttd
NISA QONITA, S.H., M.H.

Panitera

ttd

TIUR AZLIANI, S.H.


NASKAH SIDANG PRAKPID KELOMPOK 2

Pembagian Peran :

 Hakim Ketua (HK) : Afra Putri Zainifa


 Hakim Anggota 1 (HA1) : Dian Pertiwi Suprapto
 Hakim Anggota 2 (HA2) : Nisa Qonita
 Jaksa 1 (JPU1) : Laura Uli
 Jaksa 2 (JPU2) : Ari Muammar Hisyam
 Penasehat Hukum 1 (PH1) : Clarissa Oktaviriya Prakoso
 Penasehat Hukum 2 (PH2) : Era Reforma Millenia Margono
 Terdakwa : Muhammad Alwan Setya Prayoga
 Saksi JPU (1) : Rama Prakampa
 Saksi JPU (2) : Fathia Noviandini Putri
 Saksi JPU (3) : Adelia Ari Kurniati
 Saksi JPU (4) : Gusti Rahmi Widyaningrum
 Saksi JPU (5) : Nindy Clarisa Feby Ayu Nandira
 Saksi PH (1) : Fakhri Alif Hamizan
 Saksi PH (2) : Amalia Nurwachidah Rosyadi
 Saksi PH (3) : Giga Firstia Maharani
 Panitera (PP) : Tiur Azliani Pambajeng
 Petugas (PET) : Muhammad Thoriq Aljaad
SIDANG KE-1

25 NOVEMBER 2020

(Panitera membacakan ringkasan kaspos)

Petugas : Sebelum persidangan dimulai, saya akan membacakan tata tertib


persidangan.

Tata Tertib Persidangan Pengadilan Negeri Malang:

1. Dilarang membuat kegaduhan, baik didalam maupun diluar persidangan.


2. Duduk rapi dan sopan selama persidangan.
3. Dilarang makan dan minum di ruang sidang.
4. Dilarang merokok, baik di ruang sidang maupun didalam gedung
pengadilan.
5. Wajib mematikan telfon genggam selama berada di ruang sidang.
6. Dilarang membawa anak-anak dibawah umur 12 tahun kecuali Majelis
Hakim menghendaki anak tersebut menghadiri persidangan.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur dalam bentuk apapun di
dalam gedung pengadilan tanpa adanya ijin tertulis dari Ketua Pengadilan.
9. Untuk melakukan rekaman baik kamera, tape recorder maupun
viderecorder, di mohon untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada Majelis
Hakim.

(Penuntut Umum dan Penasehat Hukum memasuki ruang persidangan)

Petugas : Majelis Hakim memasuki ruang persidangan, Seluruh pengunjung


sidang dimohon untuk berdiri

(Majelis Hakim memasukin ruang persidangan)

HK : Silahkan Duduk

HK : Baiklah perhatian kepada semuanya persidangan akan segera dimulai.


Sebelum memulai persidangan, Majelis Hakim mengingatkan kepada
seluruh pengunjung sidang untuk menghormati persidangan, dan mentaati
seluruh tata tertib persidangan. Majelis Hakim juga memerintahkan
kepada pengunjung persidangan untuk tidak membuat kegaduhan, serta
menonaktifkan seluruh alat komunikai serta alat elektronik lainnya selama
jalannya proses persidangan. Dan kepada rekan-rekan media yang meliput,
mengambil gambar atau merekam, Majelis Hakim mempersilahkan namun
dengan syarat untuk tidak menggunakan lampu kilat. Bisa dipahami
bersama?

Pengunjung Persidangan : Bisa Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 230 ayat (3) KUHAP, ruang sidang ini sudah layak
untuk dijadikan ruangan persidangan kita pada hari ini. Berdasarkan pasal
152 KUHAP, kami dihadirkan berdasarkan 2 surat penetapan. Surat
penetapan yang pertama yaitu berasal dari Ketua Pengadilan Negeri
Malang , yang menetapkan kami sebagai Majelis Hakim, dimana saya
Afra Putri Zainifa, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, dan Dian Pertiwi
Suprapto, S.H., M.H. serta Nisa Qonita, S.H., M.H. yang masing-
masing sebagai Hakim Anggota. Dan surat penetapan yang kedua yaitu
berasal dari kami sendiri, Majelis Hakim yang menetapkan hari sidang
pada hari ini Rabu, 25 November 2020.

(HK Tanya HA 1 dan HA 2 siap atau tidak)

HK : Hakim Anggota apakah siap mengikuti persidangan?

HA1 & 2 : Siap, Majelis Hakim

HK : Panitera, benar ini berkas perkara kita pada hari ini?

PP : Benar, Yang Mulia

HK : Penuntut umum apakah sehat dan siap untuk mengikuti


persidangan?

PU1 : Sehat dan Siap, Ketua Majelis

HK : Baik, silahkan diperiksa kembali kelengkapan berkasnya.


HK : Penasehat Hukum, apakah sehat dan siap untuk mengikuti
persidangan?

PH1 : Siap, Yang Mulia. Kami dalam keadaan sehat dan siap untuk
menjalani jalannya persidangan.

HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana


umum dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa MUHAMMAD ALWAN SETYA PRAYOGA pada tanggal
25 November 2020, dengan ini dibuka dan dinyatakan terbuka untuk
umum (Ketok 3x)

HK : Penuntut Umum, silahkan hadirkan Terdakwa ke dalam ruang


persidangan

PU1 : Petugas tolong hadirkan Terdakwa ALWAN ke dalam ruang


persidangan dalam keadaan bebas

(Terdakwa masuk)

PET : Terdakwa telah hadir, Yang Mulia.

HK : Petugas silahkan kembali ke tempat. Saudara Terdakwa silahkan duduk.

HK : Saudara Terdakwa, Saudara sehat hari ini?

TDKW : Sehat, Yang Mulia.

HK : Siap mengikuti persidangan?

TDKW : Siap, Yang Mulia.

HK : Baik, berdasarkan Pasal 155 ayat (1) KUHAP, sebelumnya kami


Majelis Hakim akan memeriksa identitas Terdakwa terlebih dahulu. Harap
dijawab dengan jelas ya. Nama Saudara?

TDKW : Muhammad Alwan Setya Prayoga, Yang Mulia.

HK : Usia Saudara?

TDKW : 23 Tahun, Yang Mulia.


HK: : Tempat Tanggal Lahir ?

TDKW : Surabaya, 10 November 1997 , Yang Mulia

HK : Jenis kelamin laki – laki, berkebangsaan Indonesia, benar ?

TDKW : Benar, Yang mulia.

HK : Alamat Saudara ?

TDKW : Jl. H. Abdul Rahman No. 69 A, Kec. Sedati, Sidoarjo

HK : Agama Saudara ?

TDKW : Islam, Yang Mulia.

HK : Pekerjaan Saudara?

TDKW : Wiraswasta Yang Mulia

HK : Disini Majelis Hakim ingatkan kepada Saudara untuk memperhatikan


segala yang Saudara lihat dan Saudara dengar dalam persidangan ini, bisa
mengerti?

TDKW : Bisa, Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 54 KUHAP, Saudari berhak didampingi Penasihat


Hukum selama persidangan. Benar ini Penasihat Hukum Saudari?

TDKW : Benar, Yang Mulia.

HK : Baik, Penasihat Hukum silakan maju ke depan untuk menunjukkan kartu


advokat serta surat kuasa khusus. Pada Terdakwa serta Penuntut Umum,
silahkan maju ke depan untuk ikut memeriksa. Silahkan!

(PU2, PH1, TDKW maju, membawa surat kuasa khusus dan kartu izin praktek)

PH1 : Selamat siang, Majelis Hakim. Dengan ini kami tunjukkan kartu tanda
advokat. Kami hadir dalam persidangan ini berdasarkan surat kuasa
khusus yang telah kami registrasikan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri
Malang, Yang Mulia.
HK : Baik, di tangan hakim terdapat surat kuasa khusus atas nama
Muhammad Alwan Setya Prayoga. Benar ini tanda tangan terdakwa?
*nunjukin ke terdakwa*

TDKW : Benar, Yang Mulia

HK : Dan disini juga terdapat kartu advokat atas nama Clarissa Oktaviriya
Prakoso , apakah benar ini saudara?

PH1 : Benar, Yang Mulia.

HK : Rekan Saudara ?

PH1 : Benar yang mulia.

HK : Silahkan diperiksa. *ngasih ke penuntut umum*

HK : Sebelumnya, saudari Penasihat Hukum, saudari sudah daftarkan ke


Panitera atau belum?

PH1 : Sudah, Yang Mulia

HK : Silahkan kembali ke tempat.

HK : Baik, berdasarkan SEMA Nomor 6 Tahun 1994, Surat Kuasa Khusus


dari PH Para Terdakwa sudah memenuhi unsur-unsur kekhususannya.

HK : Acara Persidangan hari ini adalah pembacaan Surat Dakwaan dari


Penuntut Umum. Sebelumnya, Saudara Terdakwa, Apakah Saudara
sudah menerima salinan surat dakwaan?

TDKW : Sudah, yang Mulia.

HK : Baik, kami Majelis Hakim mengingatkan kepada terdakwa untuk benar-


benar memahami jalanya persidangan ini karena ini mencakup masa depan
saudara, bisa di mengerti ya?

TDKW : Bisa, Yang Mulia

HK : Apakah Penasihat Hukum sudah menerima?

PH1 : Sudah, Yang Mulia.


HK : Baik. silahkan dibacakan

JPU1 : (berdiri, baca SUDAK)

HK : Saudari Terdakwa, paham apa yang didakwakan terhadap saudari ?

TDKW : Paham, Yang Mulia.

HK : Apakah saudara akan mengajukan nota keberatan (eksepsi)?

TDKW : Saya serahkan semua ke Penasihat Hukum saya, Yang Mulia

HK : Baik, Penasihat Hukum apakah akan mengajukan Nota Keberatan?

PH2 : Terima kasih, Yang Mulia. Kami telah menerima salinan surat dakwaan
dari Penuntut Umum sebelumnya, maka dengan ini kami berketetapan
mengajukan nota keberatan kami.

HK : Kepada Terdakwa serta Penuntut Umum, perhatikan dengan seksama.


Penasihat Hukum, silahkan dibacakan.

PH2 : (berdiri, baca EKSEPSI) ….

HK : Baik. Penuntut Umum, apakah akan mengajukan tanggapan atas Nota


Keberatan dari Penasihat Hukum atau tidak ?

JPU2 : Iya, Yang Mulia. Namun kami membutuhkan waktu selama 7 hari untuk
mempersiapkannya.

HK : (diskusi beberapa detik) Penasihat Hukum, 7 hari dari sekarang ada


keberatan?

PH1 : Kami tidak keberatan, Yang Mulia.

HK : Panitera, 7 hari dari sekarang tanggal berapa?

PP : 2 Desember 2020, yang mulia.

HK : Baik. Maka hari ini sidang akan ditunda selama 7 hari dan akan
dilanjutkan pada tanggal 2 Desember 2020 dengan acara sidang
pembacaan tanggapan atas Nota Keberatan oleh Penuntut Umum.
Majelis Hakim perintahkan kepada Penuntut Umum untuk menghadirkan
kembali Terdakwa pada persidangan berikutnya dalam keadaan bebas, bisa
dimengerti?

JPU2 : Bisa, Yang Mulia

HK : Dengan ini, sidang ditutup. (ketuk palu satu kali).

SIDANG KE 2

2 DESEMBER 2020

HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum


dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA, dengan ini dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 1x)

HK : Penuntut Umum, hadirkan Terdakwa ke dalam ruang persidangan

PU1 : Petugas hadirkan Terdakwa Alwan ke dalam ruang persidangan dalam


keadaan bebas

(Terdakwa masuk)

PET : Terdakwa telah hadir, Yang Mulia.

HK : Petugas silahkan kembali ke tempat. Saudara Terdakwa silahkan duduk.

(terdakwa duduk di kursi di depan majelis hakim)

HK : Saudari Terdakwa, Saudari sehat hari ini?

TDKW : Sehat, Yang Mulia.

HK : Siap mengikuti persidangan?

TDKW : Siap, Yang Mulia.

HK : Baik. Acara Persidangan hari ini adalah pembacaan tanggapan atas


nota keberatan oleh Penuntut Umum. Apakah sudah siap pendapat atau
tanggapannya?
PU2 : Siap, Ketua Majelis.

HK : Terdakwa dimohon untuk mendengarkan dengan seksama. Penuntut


Umum, silahkan dibacakan.

PU 2 : (berdiri, membaca tanggapan atas nota keberatan)

(setelah selesai, PU2 kemudian memberikan salinan kepada MH dan PH)

HK : Setelah Majelis Hakim mendengar pembacaan Surat Dakwaan, Nota


Keberatan, dan juga Pendapat atas Nota Keberatan, berdasarkan Pasal
156 KUHAP tiba saatnya bagi Majelis Hakim untuk menentukan apakah
Nota Keberatan dari PH ini dapat diterima atau tidak. Dan oleh karena itu
MH membutuhkan waktu 7 hari dari sekarang. Maka dengan ini sidang
akan ditunda selama 7 hari dan akan dilanjutkan kembali pada tanggal 9
Desember 2020 dengan acara sidang pembacaan putusan sela oleh
Majelis Hakim. Kepada Saudara Penuntut Umum, Majelis Hakim
perintahkan kepada Saudara untuk menghadirkan Terdakwa pada sidang
berikutnya dalam keadaan bebas.
HK : Sidang hari ini ditutup. (Ketok 1x)

SIDANG KE 3

9 Desember 2020

HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum


dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA, dengan ini dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 1x)

HK : Penuntut Umum, hadirkan Terdakwa ke dalam ruang persidangan dalam


keadaan bebas

PU1 : Petugas hadirkan Terdakwa Alwan dalam ruang persidangan.

(Terdakwa masuk)
PET : Terdakwa telah hadir, Yang Mulia.

HK : Petugas silahkan kembali ke tempat. Saudara Terdakwa silahkan duduk.

(terdakwa duduk di kursi di depan majelis hakim)

HK : Saudara Terdakwa sehat?

TDKW : Sehat, Yang Mulia.

HK : Apakah Saudara Terdakwa siap mengikuti persidangan?

TDKW : Siap, Yang Mulia.

HK : Baik. Acara Persidangan hari ini adalah pembacaan putusan sela oleh
majelis hakim. Penuntut Umum, Terdakwa serta Penasihat Hukum,
perhatikan dengan seksama.

HA2 : … (berdiri Membacakan Putusan Sela)

HK : … (melanjutkan membaca mengadili) (ketuk palu 1x)

HK : Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim


pengadilan negeri Malang, Pada tanggal 9 Desember 2020, yang
dibacakan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk
umum, yang dihadiri oleh panitera, penuntut umum terdakwa, serta
penasehat hukum.

*sambil ttd*

HK : Dan kepada saudara terdakwa dan penasehat hukum, apabila saudara


berkeberatan dengan putusan sela yang telah dijatuhkan, maka saudari
dapat mengajukan perlawanan ke pengadilan tinggi Jawa Timur melalui
kepaniteraan pengadilan negeri Malang. Saudara paham?

TDKW : Paham, Yang Mulia

HK : Dengan ditolaknya nota keberatan, maka kita akan masuk ke dalam tahap
pemeriksaan alat bukti dan barang bukti dari pihak penuntut umum.
Bagaimana saudara (nunjuk PU), apakah sudah siap?
PU1 : Kami belum siap Yang Mulia, karena kami belum memanggil saksi dan
ahli tersebut. Untuk itu kami membutuhkan waktu 7 hari, Yang Mulia.

HK : Apakah Penasehat Hukum ada keberatan?

(PH bisik-bisik)

PH2 : Kami tidak keberatan, Yang Mulia.

HK : Baik. Dengan demikian, Sidang akan ditunda selama 7 hari, dan akan
dilanjutkan pada tanggal 16 Desember 2020 dengan acara persidangan
PEMBUKTIAN DARI PENUNTUT UMUM. Dengan demikian, sidang
ditutup. (ketuk palu 1x)

SIDANG KE-4

(PEMBUKTIAN PU)

16 Desember 2020

HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum


dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA, dengan ini dibuka dan
dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 1x)

HK : Penuntut Umum, hadirkan Terdakwa ke dalam ruang persidangan dalam


keadaan bebas

PU1 : Petugas hadirkan Terdakwa ALWAN ke dalam ruang persidangan.

(Terdakwa masuk)

PET : Terdakwa telah hadir, Yang Mulia.

HK : Petugas silahkan kembali ke tempat. Saudara Terdakwa silahkan duduk.

(terdakwa duduk di kursi di depan majelis hakim)

HK : Saudara Terdakwa sehat?


TDKW : Sehat, Yang Mulia.

HK : Apakah Saudara Terdakwa siap mengikuti persidangan?

TDKW : Siap, Yang Mulia.

HK : Baik. Acara Persidangan hari ini adalah pembuktian oleh Penuntut


Umum. Saudara Penuntut Umum, Apakah sudah siap dengan saksi atau
ahli yang akan dihadirkan dalam persidangan?

PU2 : Siap, Yang Mulia

HK : Baik. Terdakwa silahkan untuk duduk di samping Tim Penasehat


Hukumnya.

(Terdakwa berdiri dan duduk di samping penasehat hukumnya)

HK : Persidangan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan Saksi dan Ahli, Kami


Majelis Hakim meminta kepada terdakwa untuk tetap memperhatikan
jalannya persidangan.

HK : Saudara Penuntut Umum, dalam persidangan ini akan menghadirkan


berapa saksi dan atau ahli?

PU2 : Kami akan menghadirkan 5 orang saksi, Yang Mulia.

HK : Apakah saksi telah ada di dalam ruang sidang?

PU2 : Sudah, Yang Mulia.

HK : Baik, Penuntut Umum silakan hadirkan saksi pertamanya.

PU2 : Petugas hadirkan Saksi RAMA PRAKAMPA ke dalam ruang sidang.

PET : Saudara Saksi RAMA PRAKAMPA telah hadir, Yang Mulia.

HK : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?

PU2 : Saksi di sini, merupakan Saksi Korban, Yang Mulia

HK : Baik, petugas silahkan kembali ke tempat dan Saudara Silahkan duduk.


Saudara saksi, sehat?
SAKSI 1 : Sehat, Yang Mulia.

HK : Siap mengikuti persidangan hari ini?

SAKSI 1 : Siap, Yang Mulia.

HK : Disini Saudara diminta untuk menjelaskan hal-hal mengenai Terdakwa.


apakah Saudara bersedia memberikan kesaksian pada persidangan hari ini
atau tidak?

SAKSI 1 : Bersedia, Yang Mulia

SAKSI 1 RAMA PRAKAMPA

RAMA PRAKAMPA Lahir 15 Januari 1975 di Malang, Pekerjaan Karyawan


Swasta, Jenis kelamin Laki-laki, Tempat tinggal di Jalan Jl. Permata Jingga III
No. 09, Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Agama
Islam, Kewarganegaraan Indonesia (Share Screen Panitera KTP/Identitas Saksi)

HK : Baik, sebelum Saudara dimintai keterangan, berdasarkan Pasal 160 ayat


(2) KUHAP, Majelis Hakim akan memeriksa identitas saudara terlebih
dahulu. Saudara silahkan berdiri dan menyerahkan kartu identitas saudara.

HK : Nama saudara?

SAKSI 1 : Rama Prakampa, Yang Mulia

HK : Tempat tanggal lahir dan Alamat?

SAKSI 1 : Malang, 15 Januari 1975, Jl. Permata Jingga III No. 09,
Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Yang
Mulia.

HK : Pekerjaan?

SAKSI1 : Karyawan Swasta, Yang Mulia.

HK : Agama Saudara?

SAKSI1 : Islam, Yang Mulia

HK : Apakah saudara mengenal Terdakwa?


SAKSI1 : saya tidak mengenal terdakwa, Yang Mulia.

HK : Baik. Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil
sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

SAKSI1 : Baik, Yang Mulia

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH* Peran Rohaniawan, mengangkat al-quran ketika saksi di


sumpah

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya
dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

SAKSI1 : saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan


sebenarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : Apakah saudara saksi telah diperiksa sebelumnya dalam tahap


penyidikan?

SAKSI1 : Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia

(Kemudian Majelis Hakim menunjukkan Berita Acara Penyidikan kepada Saksi)

HK : apakah benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam berita Acara
Pemeriksaan Saksi adalah benar milik saudara?

SAKSI1 : benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam Berita Acara
pemeriksaan Saksi adalah milik saya, Yang Mulia

HK : Apakah pada saat memberikan keterangan di tahap penyidikan, Saudara


Saksi berada dalam keadaan tertekan maupun ditekan?

SAKSI1 : Tidak, Yang Mulia

HK : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa


dalam persidangan ini?
SAKSI1 : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian sepeda motor
yang terjadi di rumah saya.

HK : Baik silahkan sudara jelaskan saat saudara mengetahui kejadian


pencurian sepeda motor saudara.

SAKSI1 : Begini Yang Mulia, saat saya sedang tidur lalu dibangunkan oleh
istri saya FATHIA NOVIANDINI PUTRI dan mengatakan kalau ada yang
mengeluarkan sepeda motor saya dari garasi.

HK : Baik, cukup. saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang


bukti ke Majelis Hakim.

PU2 : Baik, Yang Mulia. (JPU maju membawa barang bukti ke meja Hakim
Share Screen)

HK : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik saudara?

SAKSI1 : Iya benar Ibu Hakim, barang tersebut plat sepeda motor vespa
saya

HK : Kepada Penuntut Umum, apakah akan mengajukan pertanyaan?

PU1 : Iya, yang mulia.

HK : Silahkan!

PU2 : Saudara saksi, kapan anda menyadari sepeda motor anda itu telah hilang
atau dicuri?

SAKSI1 : Pada saat itu sekitar pukul 23.30 saat dibangunkan oleh istri saya
FATHIA NOVIANDINI PUTRI

PU2 : Pada saat anda mengetahui ada seseorang yang mengambil motor anda,
apa yang anda lakukan setelah itu?

SAKSI1 : Saya langsung menghentikan tindakan pelaku dan menghubungi


tetangga saya ADELIA ARI KURNIATI untuk meminta bantuan
mengamankannya sampai anggota kepolisian POLRES MALANG datang.

PU2 : Apakah apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
SAKSI1 : Tidak ada pak.

PU2 : Baik Yang Mulia, pertanyaan dari kami cukup.

HK : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan yang ingin di


tanyakan kepada saksi?

PH1 : Ada Yang Mulia. Terimakasih.

PH1 : Apakah pada saat saudara mengetahui adanya seseorang yang mengambil
motor saudara, apakah saudara yakin bahwa pagar rumah saudara pada
saat itu sudah benar- benar terkunci?

SAKSI1 : Kebetulan pagar rumah saya hanya saya slot.

PH2 : Apakah saudara yakin pada saat itu stang sepeda motor saudara sudah
terkunci?

SAKSI1 : Motor saya dalam keadaan tidak terkunci stang, bu

PH2 : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup. Terima Kasih, Yang
Mulia.

HK : Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara Saksi?

HA1 : Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi ingin saya tanyakan kembali,
apakah saudara mengenal terdakwa atau memiliki hubungan sedarah,
semenda atau pekerjaan dengan Terdakwa?

SAKSI 1 : Tidak sama sekali Yang Mulia

HA1 : Baik Cukup Yang Mulia.

HK : Silahkan Hakim Anggota 2 Apakah ada pertanyaan untuk Saudara Saksi?

HA2 : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.

HK : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di tanyakan lagi
kepada Saksi?

PU1 : Tidak ada Yang Mulia

HK : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi?


TDKW : Benar Yang Mulia.

HK : Baik keterangan dari saksi Pertama dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi
Pertama lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir
kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat
yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli
lainnya.

HK : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.

PU1 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi kedua (2) atas nama
FATHIA NOVIANDINI PUTRI ke Persidangan!

PET : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama FATHIA NOVIANDINI PUTRI di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Saksi II : Baik, Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil


sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya

Saksi II : saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan


sebenarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya
HK : Apakah saudara saksi telah diperiksa sebelumnya dalam tahap
penyidikan?

Saksi II : Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia

(Kemudian Majelis Hakim menunjukkan Berita Acara Penyidikan kepada Saksi)

HK : apakah benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam berita Acara
Pemeriksaan Saksi adalah benar milik saudara?

Saksi II : benar keterangan dan tanda tangan yang ada dalam Berita Acara
pemeriksaan Saksi adalah milik saya, Yang Mulia

HK : Apakah pada saat memberikan keterangan di tahap penyidikan, Saudara


Saksi berada dalam keadaan tertekan maupun ditekan?

Saksi II : Tidak, Yang Mulia

HK : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa


dalam persidangan ini?

Saksi II : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian sepeda motor


yang terjadi di rumah saya.

HK : Baik silahkan sudara jelaskan saat saudara mengetahui kejadian


pencurian sepeda motor saudara.

Saksi II: sekiranya pada pukul 23.00 wib. di Jl. Permata Jingga III No. 09,
Tunggulwulung, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, saat saat sedang tidur
saya mendengar suara seperti ada orang yang sedang membuka gerbang,
lalu saya mengecek melalui pintu jendela rumah yang berada di sebelah
pintu ruang tamu dan saksi melihat ada orang yang sedang mengeluarkan
sepeda motor milik suami saya dari dalam garasi ke jalan kampung,
sehingga saya bergegas untuk membangunkan suami saya, mengetahui hal
tersebut suami saya langsung bergegas keluar dan mengamankan pelaku

HK : Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih

HK : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.


PU1 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi ketiga (3) atas nama
ADELIA ARI KURNIATI ke Persidangan!

PET : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama ADELIA ARI KURNIATI di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Saksi III : Baik, Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil


sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya

Saksi III : saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan


sebenarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : Apakah saudara saksi telah diperiksa sebelumnya dalam tahap


penyidikan?

Saksi III : Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia

(Kemudian Majelis Hakim menunjukkan Berita Acara Penyidikan kepada Saksi)

HK : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa


dalam persidangan ini?

Saksi III : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian sepeda motor
milik sdr RAMA PRAKAMPA
HK: Baik, silahkan berikan keterangan

Saksi III: pada saat saya sedang berjaga di Pos, saya di telfon oleh sdr. RAMA
PRAKAMPA untuk mengamankan M. ALWAN SETYA PRAYOGA
dikarenakan terjadi pencurian sepeda motor milik sdr RAMA
PRAKAMPA

PU1: Apakah anda langsung melakukan penahanan terhadap terdakwa?

Saksi III: Tentu, saya mengamankan M. ALWAN SETYA PRAYOGA hingga


POLRES MALANG datang untuk mengeksekusi lebih lanjut

HK: Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih

HK : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.

PU1 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi ketiga (4) atas nama
GUSTI RAHMI WIDYANINGRUM ke Persidangan!

PET : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama GUSTI RAHMI


WIDYANINGRUM di persilahkan memasuki ruang Sidang.

HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi IV : Ya Yang Mulia, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Saksi IV : Baik, Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil


sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya
Saksi IV : saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan
sebenarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : Apakah saudara saksi telah diperiksa sebelumnya dalam tahap


penyidikan?

Saksi IV: Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia

(Kemudian Majelis Hakim menunjukkan Berita Acara Penyidikan kepada Saksi)

HK : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa


dalam persidangan ini?

Saksi IV : Saya mengetahuinya Yang Mulia , terkait pencurian sepeda motor


milik sdr RAMA PRAKAMPA

HK: Baik, silahkan berikan keterangan

Saksi IV: saya sebagai saksi telah menangkap tindakan sdr M. ALWAN SETYA
PRAYOGA yang sedang berusaha mencuri speda motor milik sdr RAMA
PRAKAMPA sehingga saya tanpa berfikir panjang langsung mendatangi
PORLES MALANG

PU2: Apakah ada tindakan yang dilanjut oleh POLRES MALANG?

Saksi IV: setelah sampainya saya di PORLES MALANG, saya dan tim dari
PORLES MALANG mendatangi lokasi kejadian dan telah menemukan
pelaku pencurian yang dilakukan oleh sdr M. ALWAN SETYA
PRAYOGA

HK: Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih

HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi V: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

Saksi V : Baik, Yang Mulia


HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil
sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya

Saksi V : saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan


sebenarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : Apakah saudara saksi telah diperiksa sebelumnya dalam tahap


penyidikan?

Saksi V : Iya, telah diperiksa dalam tahap penyidikan, Yang Mulia

(Kemudian Majelis Hakim menunjukkan Berita Acara Penyidikan kepada Saksi)

HK : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara diperiksa


dalam persidangan ini?

Saksi V : Saya mengetahuinya Yang Mulia, terkait pencurian sepeda motor


milik sdr RAMA PRAKAMPA

HK: Baik, silahkan berikan keterangan

Saksi V: setelah saya membeli rokok, saya melihat sdr M ALWAN SETYA
PRAYOGA sudah tidak ada, saat itu saya bingung dan tidak tahu sdr M
ALWAN SETYA PRAYOGA pergi kemana, lalu saya mencari
tumpangan untuk Kembali ke pencucian mobil AUTO RAMA, Ketika
saya tiba, sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA pun tidak ada, saya
mengira sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA Kembali ke tempat
bekerjanya

PU1: apakah anda mengetahui dengan siapa sdr M ALWAN SETYA PRAYOGA
melakukan pencurian?
Saksi V: Tidak pak, saya mengetahui bahwa sdr M. ALWAN SETYA
PRAYOGA melakukan pencurian saat salah satu keluarga saksi atas nama
ALI memberitahu melalui telfon

HK: Baik keterangan dari saksi kelima dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih.

HK : Baik. Dengan demikian, Sidang akan ditunda selama 7 hari, dan akan
dilanjutkan pada tanggal 2 Januari 2020 dengan acara persidangan
PEMBUKTIAN SAKSI PENASIHAT HUKUM. Dengan demikian,
sidang ditutup. (ketuk palu 1x)

SIDANG KE 5

HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum


dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama Terdakwa M.
ALWAN SETYA PRAYOGA , dengan ini dibuka dan dinyatakan terbuka untuk
umum. (Ketuk palu 1x)

HK : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
keterangan saksi a de charge atau saksi yang meringankan terdakwa. Kepada
penasihat hukum dipersilahkan untuk memanggil saksi pertama..

PH 1 : baik, Yang Mulia. Petugas silahkan hadirkan saksi pertama atas nama
FAKHRI ALIF HAMIZAN ke dalam ruang persidangan.

PET : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama FAKHRI ALIF HAMIZAN di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

HK1 : Saudara saksi apakah saudara sehat jasmani dan rohani pada hari ini dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi 1 : ya, saya sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan
keterangan dalam sidang pada hari ini Yang Mulia.
HK : Baik, bisa lihat kartu identitas saudara berupa KTP?

HK : Baik, terimakasih. Saudara saksi saya akan menanyakan identitas diri


saudara dan saya minta saudara menjawab dengan jelas.

HK : nama saudara? / TTL? / Jenis Kelamin saudara? / umur saudara? / agama


saudara? / alamat saudara? / pekerjaan saudara? / saudara berkebangsaan
Indonesia betul?

(SAKSI 1 MENJAWAB SESUAI DENGAN BIODATA SAKSI 1)

HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi 1: saya mengerti Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil


sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

SAKSI1: Baik, Yang Mulia

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain
dari pada yang sebenarnya

SAKSI1: saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : baik, apakah saudara mengenal terdakwa?

Saksi 1: ya, saya mengenal terdakwa Yang Mulia

HK : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?


Saksi : tidak Yang Mulia

HK : baik. Silahkan Penasihat Hukum untuk mengajukan beberapa


pertanyaan.

PH1 : Terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi, Apakah anda memiliki


hubungan saudara dengan terdakwa?

Saksi : Hubungan saya dengan terdakwa hanya sebatas tetangga sebelah


rumahnya saja Yang Mulia, namun saya cukup dekat dengan terdakwa
karena saya sering ngobrol bersama dengan terdakwa Yang Mulia

PH2 : Apakah saudara mengetahui kegiatan sehari – hari terdakwa?

Saksi : ya. Saya mengetahui kegiatan sehari – hari terdakwa. Dalam


kesehariannya terdakwa merupakan seorang karyawan swasta namun
sedang dirumahkan.

PH2 : Apakah saudara saksi mengetahui hal lain selain hal yang telah
saudara jelaskan?

Saksi 1: Sepengetahuan saya, terdakwa mempunyai 2 anak yang berumur 8


tahun sedang menempuh pendidikan sekolah dasar kelas 3 SD dan yang
bungsu berumur 6 tahun dan tahun ini akan mendaftar ke sekolah dasar.
Kemudian terdakwa juga mempunyai seorang istri yang dalam kurun waktu
3 tahun belakangan ini pergi tanpa ada kabar. Kabar terakhir istri terdakwa
menjadi TKI di luar negeri.

PH 1 : Apakah saudara saksi mengetahui terkait tindak pidana pencurian


yang dilakukan oleh terdakwa?

Saksi : ya Bu. saya baru saja mengetahuinya dan saya terkejut karena saya
tidak menyangka terdakwa akan melakukan hal tersebut.

PH 1 : Saudara saksi, apakah saudara pernah mengetahui atau melihat


terdakwa membawa atau melakukan sesuatu yang mencurigakan?
Saksi : tidak Bu. Sebelumnya saya belum pernah mencurigai ataupun
melihat terdakwa melakukan hal – hal yang menurut saya patut dicurigai
dan saya tidak pernah melihat hal aneh di kediaman terdakwa.

HK : Baik, penasihat hukum apakah ada yang ingin ditambahkan?

PH 2 : Sudah cukup pertanyaan dari kami, Yang Mulia

HK : Baik, hakim anggota apakah ada hal yang ingin ditanyakan kepada
saudara saksi?

HKA1 : cukup ketua majelis

HK : baik, saudara JPU apakah ada hal yang ingin ditanyakan ?

JPU 2 : Cukup yang mulia

HK : Saudara saksi apakah ada yang ingin ditambahkan?

Saksi : cukup yang Mulia

HK : Baik keterangan dari saksi Pertama dianggap cukup, dan kami


ucapkan terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari
saksi Pertama lagi, kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk
hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju
tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau
ahli lainnya.

HK : Saudari Penasihat Hukum silahkan hadirkan Saksi berikut.

PH 2 : Baik Yang Mulia Petugas Mohon Hadirkan Saksi kedua (2) atas
nama Amalia Nurwachidah Rosyadi ke dalam Persidangan!

PET : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama AMALIA NURWACHIDAH


ROSYADI di persilahkan memasuki ruang Sidang.

HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap
untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi II: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini
HK : Baik, terimakasih. Saudara saksi saya akan menanyakan identitas
diri saudara dan saya minta saudara menjawab dengan jelas.

HK : nama saudara? / TTL? / Jenis Kelamin saudara? / umur saudara? /


agama saudara? / alamat saudara? / pekerjaan saudara? / saudara
berkebangsaan Indonesia betul?

(SAKSI 2 MENJAWAB SESUAI DENGAN BIODATA SAKSI 2)

HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,


untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi II: saya mengerti Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil


sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

Saksi II : Baik, Yang Mulia

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis


hakim. saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya
dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

Saksi II: saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan


sebenarnya dan tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut,


untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka
saudara dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun
sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi II : Ya, Saya mengerti Yang Mulia


HK : Baik Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?

Saksi II : Ya saya mengetahuinya Yang Mulia, terkait kasus pencurian yang


dilakukan oleh terdakwa M ALWAN SETYA PRAYOGA Yang Mulia.

HK : baik, apakah saudara mengenal terdakwa?

Saksi 1: ya, saya mengenal terdakwa Yang Mulia

HK : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

Saksi : Tidak Yang Mulia. Saya adalah Atasan dari tempat terdakwa
bekerja yang Mulia

HK : baik. Silahkan Penasihat Hukum mengajukan beberapa pertanyaan

PH 1 : Baik, terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi apakah saudara


mengetahui aktifitas seharai-hari terdakwa?

Saksi II : Sepengetahuan saya, terdakwa mempunyai seorang istri dan


2 anak, Bu. Terdakwa juga bekerja di kantor dari pukul 8 pagi hingga pukul
3 sore. Setelah itu sekitar pukul 7 hingga pukul 11 malam terdakwa
berjualan nasi goreng gerobak di salah satu taman jajan.

PH 1 : Apakah selama di tempat terdakwa bekerja terdakwa pernah


melakukan hal – hal yang mencurigakan?

Saksi II : Selama saya memperhatikan terdakwa, ia merupakan


pribadi yang baik, pekerja keras dan tidak pernah ada isu negative tentang
terdakwa karena terdakwa selalu terbuka apabila ada masalah di kantor.

PH 2 : Saudara saksi apakah saudara mengetahui niat dan rencana dari


terdakwa mengenai pencurian yang akan dilakukan ini?

Saksi II : Tidak Bu, Saya tidak mengetahuinya. Saya justru terkejut


dan tidak menyangka bahwa terdakwa telah melakukan hal tersebut
mengingat terdakwa hampir tidak pernah berbuat hal yang menyimpang
selama saya kenal dengan terdakwa.
PH 2 : Sudah cukup pertanyaan dari kami, Yang Mulia.

HK : Baik Saudara JPU apakah ada hal yang ingin ditanyakan?

JPU : Tidak yang Mulia

HK : Baik Saudara HKA apakah ada hal yang ingin ditanyakan?

HKA : Tidak Bu Ketua.

HK :   Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan


lain ?
Saksi II :    Cukup Yang Mulia.

HK : Baik keterangan dari saksi kedua dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi Pertama lagi,
kami berharap saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudara saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan
dan jangan bercakap-cakap dengan saksi atau ahli lainnya.

HK : Saudara Penasihat Hukum apakah ada saksi lain yang akan dihadirkan
lagi ke dalam ruang persidangan ? Jika ada, silahkan dihadirkan saksi selanjutnya.

PH 1 : ada Yang Mulia, Baik, Yang Mulia. Petugas mohon hadirkan saksi ketiga
atas nama GIGA FIRSTIA MAHARANI

PET : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama GIGA FIRSTIA MAHARANI di


persilahkan memasuki ruang Sidang.

HK : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Saksi III: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam
persidangan ini

HK : Baik, terimakasih. Saudara saksi saya akan menanyakan identitas diri


saudara dan saya minta saudara menjawab dengan jelas.
HK : nama saudara? / TTL? / Jenis Kelamin saudara? / umur saudara? / agama
saudara? / alamat saudara? / pekerjaan saudara? / saudara berkebangsaan
Indonesia betul?

(SAKSI 3 MENJAWAB SESUAI DENGAN BIODATA SAKSI 3)

HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi III: saya mengerti Yang Mulia

HK : Berdasarkan Pasal 160 ayat (3) KUHAP, Saudara wajib diambil


sumpahnya terlebih dahulu berdasarkan kepercayaan Saudara.

Saksi III: Baik, Yang Mulia

HK : Baik. Saudara silahkan berdiri.

*DIAMBIL SUMPAH*

HK : Baik, saudara saksi. Harap untuk mengikuti kata-kata majelis hakim.


saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan tiada lain
dari pada yang sebenarnya

Saksi III: saya bersumpah bahwa saya akan menerangkan dengan sebenarnya dan
tiada lain dari pada yang sebenarnya

HK : Saudara Saksi telah berjanji menurut agama yang saudara anut, untuk itu
kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam
dengan pidana penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal
242 KUHP, apakah saudara saksi mengerti?

Saksi III: Ya, Saya mengerti Yang Mulia

HK : Baik Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara


diperiksa dalam persidangan ini?
Saksi III: Ya saya mengetahuinya Yang Mulia, terkait kasus pencurian yang
dilakukan oleh terdakwa M ALWAN SETYA PRAYOGA Yang Mulia.

HK : baik, apakah saudara mengenal terdakwa?

Saksi III: ya, saya mengenal terdakwa Yang Mulia

HK : apakah saudara memiliki hubungan darah dengan terdakwa?

SAKSI III: Tidak Yang Mulia. Saya adalah rekan kerja terdakwa yang mulia.

HK : baik. Silahkan Penasihat Hukum mengajukan beberapa pertanyaan

PH 1 : Baik, terimakasih Yang Mulia. Saudara saksi apakah saudara


mengetahui aktifitas sehari -hari terdakwa?

Saksi III: Sepengetahuan saya, terdakwa bekerja di kantor pukul 8 pagi hingga
pukul 3 sore dari hari senin sampai sabtu. Setelah itu sekitar jam 6 sore hingga
larut malam, sepengetahuan saya terdakwa punya usaha berjualan nasi goreng
gerobak. Namun, 3 bulan ini sepengetahuan saya, usaha gerobak nasi goreng nya
juga tidak terlalu berjalan dengan baik semenjak para pegawai dirumahkan Bu

PH 2 : Apakah selama anda mengenal terdakwa, terdakwa pernah melakukan


hal – hal yang mencurigakan?

Saksi III: menurut saya tidak Bu. Terdakwa memang sering bercerita tentang
permasalahan yang sering terdakwa alami namun terdakwa selalu bersih keras
agar selalu bekerja keras dll, Bu. Bahkan saya tidak menyangka bahwa terdakwa
sampai melakukan tindak pidana seperti ini, Bu.

PH 2 : Sudah cukup pertanyaan dari kami,Yang Mulia.

HK : Baik Saudara JPU apakah ada hal yang ingin ditanyakan?

JPU : Tidak yang Mulia

HK : Baik Saudara HKA apakah ada hal yang ingin ditanyakan?

HKA : Tidak Bu Ketua.


HK :   Saudara saksi, apakah saudara saksi ingin menambahkan keterangan
lain ?

Saksi III :    Cukup Yang Mulia.

HK : Baik, apakah sdr penasihat hukum masih ada saksi yang akan
dihadirkan?

PH 1 : Tidak Yang Mulia.

HK : baiklah Sidang hari ini Tanggal 2 Januari 2020 kami rasa cukup dan
kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari Tanggal 9 Januari
2020 dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami
beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya, serta
menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang akan datang dan kepada
Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG KE 6

PEMBUKTIAN KETERANGAN TERDAKWA

HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum


dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA alias ALWAN, dengan ini
dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 1x)

HK : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat
kembali didepan. Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani,
rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?

TDKW : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini

HK : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam BAP. Maka


kita lanjutkan saja persidangan ini.

HK : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban?

TDKW : Tidak yang mulia

HK : Saudara terdakwa, apa benar benda berupa 1 buah plat F-2897-W adalah
bagian dari barang yang akan saudara curi?

TDKW : Ya, benar yang mulia

HK : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU : Ada yang mulia, Baik saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara
merencanakan pencurian tersebut?

TDKW: Iya.

JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian sepeda motor ?

TDKW : Tidak.

JPU : Saudara terdakwa, apakah ada orang lain yang ikut membantu saudara
dalam melakukan pencurian tersebut?

TDKW : Tidak.

JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan pencurian


tersebut.

TDKW : Saat saya dan teman – teman yang sedang cangkruk didepan STMJ di Jl.
Permata Jingga sekitar pukul setengah tujuh samapi setengah sebelas.
Setelah itu saya membeli rokok bersama teman saya di depan pom bensin
suhat lalu dia saya tinggal keliling perumahan Jl. Permata Jingga III No.
09 untuk mencari sasaran sepeda motor. Kebetulan saya melihat ada
sepeda motor vespa yang di parkir di garasi rumah kebetulan pintu
gerbang tidak dikunci, mengetahui kesempatan tersebut saya masuk ke
garasi rumah dan mengambil sepeda motor vespa tersebut.

JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

HK : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin


diajukan untuk Terdakwa ?

PH 1 : Ada, yang mulia. Saudara Terdakwa saat anda dimintai keterangan


apakah anda sudah memberikan atau mengatakan semua keterangan
dengan sejujur-jujurnya?

TDKW: Iya. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan terbuka.

PH 2 : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda sudah


mengakui semua perbuatan anda?

TDKW: Iya, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan menceritakan
semua kronologinya.

PH 2 : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar anda masuk ke


dalam rumah dengan pagar yang tidak terkunci dan mengambil sepeda
motor?

TDKW: Iya.

PH 1 : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum dari


tindakan saudara?

TDKW: Iya.

PH 1 : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan pencurian itu?

TDKW: Iya, saya sangat menyesal.

PH 2 : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

HK : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.


HK 2 : Terimakasih Yang Mulia, Saudara terdakwa untuk tujuan apa saudara
berniat untuk mencuri sepeda motor tersebut?

TDKW: saya jual untuk....

HK 2 : Baik Cukup Pak Ketua.

HK : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.

HK 3 : Cukup, yang mulia.

HK : Kepada JPU apakah ada yang ingin ditanyakan lagi kepada Terdakwa?

JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim

HK : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut Umum,
apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?

JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami mohon ke Majelis


Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar
kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.

HK : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1 minggu


ke depan?

PH 2 : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.

HK : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari ini 9 anuari


2020 kami rasa cukup dan kami tunda selama 1 (satu) minggu kedepan,
yaitu pada tanggal 15 Januari 2020 dengan Agenda Pembacaan putusan
akhir, pastikan para terdakwa tetap ditahan dan kepada Penasehat Hukum
agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa dipanggil
kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda
dan ditutup (ketuk palu 3 kali).

SIDANG KE 7

TUNTUTAN JPU
HK : Sidang Pengadilan Negeri Malang yang mengadili perkara pidana umum
dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020 atas nama
Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA alias ALWAN, dengan ini
dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum. (Ketuk palu 1x)

(PRE MEMORY)

HK : Baik, agenda sidang kita hari ini adalah pembacaan tuntutan dari PU,
silakan dibacakan tuntutannya

PU : Baik Ketua Majelis, kami juga mohon izin untuk membagikan salinannya
setelah tuntutan selesai dibacakan

HK : Baik

(Tuntutan dibacakan)

HK : Terdakwa, mengerti ya dengan tuntutannya?

T : Mengerti, pak

HK : Lalu, apakah saudara akan mengajukan nota pembelaan?

T : (BERDISKUSI DULU) Kami menyerahkan semuanya ke PH kami

HK : PH bagaimana?

PH 1 : Kami akan mengajukan nota pembelaan, Yang Mulia,

HK : Baik silahkan dibacakan

PH 1 : Baik, Yang Mulia, kami mohon izin untuk membagikan salinannya juga

HK : Silakan

HK : Baik, agenda sidang kita selanjutnya adalah pembacaan putusan akhir


dari kami MH. Namun, kami membutuhkan waktu selama 14 hari untuk
mempersiapkannya. PP, 14 hari dari sekarang tanggal berapa?

PP : Tanggal 15 Januari 2020,Yang Mulia


HK : Baik, maka sidang akan kita lanjutkan pada tanggal 22 januari 2020
dengan agenda sidang pembacaan putusan akhir dari kami MH. PU,
pastikan Terdakwa tetap ditahan dan dihadirkan dalam persidangan
selanjutnya

PU : Baik, Yang Mulia

HK : Dengan ini sidang kami tunda

(ketuk palu 1x)

SIDANG KE-8

PEMBACAAN PUTUSAN

HK : Sidang lanjutan dengan nomor register perkara PDM-23/MLG-9/2020


atas nama Terdakwa M. ALWAN SETYA PRAYOGA alias ALWAN
dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum

(ketuk palu 1x)

HK : PU, hadirkan Para Terdakwa ke dalam ruang persidangan

PU : Petugas, hadirkan Para Terdakwa ke dalam ruang persidangan

PET : Baik, bu

(Para Terdakwa masuk)

HK : Baik saudara, silakan duduk

TDKW : Terima kasih, bu

HK : Hari ini dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan?

TDKW : Sehat dan siap bu


HK : Selama dalam tahanan, apakah mendapatkan perlakuan yang baik?

TDKW: Cukup baik, bu

HK : Agenda sidang kita pada hari ini adalah pembacaan putusan akhir dari
kami MH. PU, PH, dan Terdakwa, tolong diperhatikan ya

(MH membacakan putusan akhir)

HK : Bagaimana Para Terdakwa, memahami putusannya?

TDKW: Kami memamahaminya, bu

HK : Berdasarkan Pasal 196 ayat (3) KUHAP, saudara memiliki hak yaitu
menerima/menolak putusan, mempelajari putusan, meminta penangguhan
pelaksanaan putusan, dan pengajuan banding. Saudara akan menggunakan
hak yang mana?

TDKW: Kami akan mengajukan banding.

HK : Baik kalau begitu. Berdasarkan Pasal 233 KUHAP, saudara Terdakwa


dan PHnya berhak mengajukan banding dalam waktu 7 hari sesudah
dijatuhkannya putusan akhir. Dengan demikian, sidang Pengadilan Negeri
Malang yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat
pertama dalam acara pemeriksaan biasa dengan nomor perkara PDM-
23/MLG-9/2020 atas nama Terdakwa MUHAMMAD ALWAN SETYA
PRAYOGA alias ALWAN bertempat di ruang sidang utama dengan ini
dinyatakan selesai dan ditutup.

(ketuk palu 3x)

Anda mungkin juga menyukai