Pasien Safety
Pasien Safety
yang harus dihafalkan dan dipahami. Nah, edisi ini dan selanjutnya mulai akan masuk
dalam pembahasan yang lebih rinci dari masing-masing pokja, mulai dari pokja 1 (SKP)
sampai dengan pokja 15 (MFK). Dengan harapan para staf dan pimpinan RSUD Dr. M.
Ashari mampu melaksanakan pelayanan sesuai standar akreditasi.
Keselamatan pasien adalah unsur yang paling penting dalam pelayanan kesehatan,
oleh karena itu SKP merupakan salah satu bab DASAR dalam penilaian akreditasi
selain HPK, PPK dan PMKP.
Penting!, mengingat nama dan identitas pasien yg lain adalah wajib. Oleh karena itu :
1. Untuk mengidentifikasi nama pasien dengan tepat, RSUD Dr. M. Ashari memasang
gelang pasien yang mencakup minimal 4 (empat) warna a.l :
3. Pada gelang pasien tertera minimal dua identitas, yaitu nama dan nomor RM.
Identitas tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.
4. Lakukan identifikasi dan klarifikasi kecocokan identitas nama pasien antara yang
diucapkan pasien dg yang tertera pada gelang pasien
INGAT !
Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh
resipien/penerima akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat secara elektronik, lisan, atau tertulis.
Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan secara
lisan dan yang diberikan melalui telpon. Komunikasi lain yang mudah terjadi kesalahan
adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan klinis, seperti laboratorium klinis menelpon
unit pelayanan untuk melaporkan hasil pemeriksaan segera /cito.
a. Jika pesan lisan meragukan, segera Klarifikasi dengan phonetic alfabeth
kepada pemberi pesan, sbb :
A Alfa N November
B Bravo O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Foxtrot S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Uniform
I India V Victor
J Juliet W Whiskey
K Kilo X X ray
L Lima Y Yankee
M Mike Z Zulu
b. Komunikasi tertulis wajib menggunakan tulisan yang mudah dibaca minimal oleh
3 orang.
2. Perintah lisan dan yang melalui telepon ataupun hasil pemeriksaan dituliskan secara
lengkap oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
3. Perintah lisan dan melalui telpon atau hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan
kembali oleh penerima perintah atau hasil pemeriksaan tersebut.
4. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh individu yang memberi perintah
atau hasil pemeriksaan tersebut
1. Elektrolit pekat (KCl 7.46%, Meylon 8.4%, MgSO4 20%, NaCl 3%) tidak disimpan
dalam unit pasien kecuali dibutuhkan secara klinis, dan tindakan dilakukan untuk
mencegah penggunaan yang tidak seharusnya pada area yang diijinkan sesuai
kebijakan.
2. Elektrolit pekat yang disimpan dalam unit perawatan pasien memiliki label yang
jelas dan disimpan di tempat dengan akses terbatas.
3. Obat-obatan yang memerlukan kewaspadaan tinggi lainnya : Golongan opioid,
anti koagulan, trombolitik, anti aritmia, insulin, golongan agonis adrenergic,
anestetik umum, kemoterapi, zat kontras, pelemas otot dan larutan kardioplegia.
Tips :
1. Menggunakan tanda yang mudah dikenali untuk identifikasi lokasi operasi dan
mengikutsertakan pasien dalam proses penandaan.
2. Menggunakan checklist atau proses lain untuk verifikasi lokasi yang tepat,
prosedur yang tepat, dan pasien yang tepat sebelum operasi, dan seluruh
dokumen serta peralatan yang dibutuhkan tersedia, benar dan berfungsi.
3. Seluruh tim operasi membuat dan mendokumentasikan prosedur time out sesaat
sebelum prosedur operasi dimulai.
- Ambil kertas tissue atau kain lap disposable, keringkan kedua tangan
- Tutup kran dengan sikut atau bekas kertas tissue yang masih di tangan.
1. Amati dengan teliti di lingkungan kerja anda terhadap fasilitas, alat, sarana dan
prasarana yang berpotensi menyebabkan pasien cidera karena jatuh
2. Laporkan pada atasan atas temuan risiko fasilitas yang dapat menyebabkan
pasien cidera
3. Lakukan asesmen risiko jatuh pada setiap pasien dg menggunakan skala (Skala
Humpty Dumpty untuk pasien anak, Skala Risiko Jatuh Morse (MSF) untuk
pasien dewasa, dan skala geriatric pada pasien geriatric.