0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merangkum standar operasional dalam pemberian kompres dingin untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat cedera, yang meliputi tujuan, alat, dan tahapan pra-interaksi, orientasi, kerja, terminasi, serta dokumentasi.
Dokumen tersebut merangkum standar operasional dalam pemberian kompres dingin untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat cedera, yang meliputi tujuan, alat, dan tahapan pra-interaksi, orientasi, kerja, terminasi, serta dokumentasi.
Dokumen tersebut merangkum standar operasional dalam pemberian kompres dingin untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat cedera, yang meliputi tujuan, alat, dan tahapan pra-interaksi, orientasi, kerja, terminasi, serta dokumentasi.
NIM : 1611123564 Kelp : 4 Grup 1 (KMB-KGD) Standar Operasional
1. Definisi Kompres dingin merupakan praktik yang rutin dilakukan setelah
menghadapi cedera akut, seperti terkilir, dan otot yang tertarik. Selain itu, kompres dingin juga memiliki peran dalam penanganan pasien pasca operasi otot maupun sendi, seperti operasi sendi lutut. 2. Tujuan Untuk mengurangi rasa nyeri, pembengkakan, dan peradangan akibat cedera 3. Alat a. Es b. Lap kerja c. Perlak pengalas d. Sarung tangan e. Alat tulis f. Air dalam wadah 4. Tahap a. Mencuci tangan Pra b. Mengumpulkan data pasien Interaksi c. Merencanakan kontrak
5. Tahap a. Membina rasa saling percaya
Orientasi b. Menggali perasaan c. Kontrak waktu d. Menjelaskan tujuan
6. Tahap a. Memasang perlak dan alasnya. Mencegah air membasahi kasur
Kerja pasien. b. Memakai sarung tangan. Pencegahan infeksi. c. Memasang kompres pada bagian Memberikan efek kompres tubuh yang memerlukan dan hanya yang optimal. pada jangka waktu yang telah ditentukan guna menghindari efek yang mebahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan. d. Membereskan alat- alat. e. Merendam sarung tangan dalam Dekontaminasi. larutan klorin. f. Mencuci tangan. Pencegahan infeksi.
7. Tahap a. Mengevaluasi perasaan
Terminasi b. Rencana tindak lanjut
8. Tahap Pencatatan yang tepat pada waktunya mencegah kesalahan dalam
Dokumen pemberian kompres (misal, pengulangan pemberian atau pemberian tasi terlewat).