Anda di halaman 1dari 2

A.

Riwayat Hidup
1. Riwayat hidup singkat

Theresia Martin dilahirkan di kota Alençon, Perancis, pada tanggal 2 Januari 1873.
Ketika Theresia masih kanak-kanak, ibunya meninggal.
Sepeninggal isterinya, ayah Theresia memutuskan untuk pindah ke kota Lisieux, di
mana kerabat mereka tinggal.  Pauline, kakaknya masuk biara Karmel di Lisieux. Hal itu
amat berat bagi Theresia. Theresia sangat kehilangan Pauline hingga ia sakit parah. Meskipun
sudah satu bulan Theresia sakit, tak satu pun dokter yang dapat menemukan penyakitnya.
Ayah Theresia dan keempat saudarinya berdoa memohon bantuan Tuhan. Hingga, suatu hari
patung Bunda Maria di kamar Theresia tersenyum padanya dan ia sembuh sama sekali dari
penyakitnya!
Suatu ketika, Theresia mendengar berita tentang seorang penjahat yang telah
melakukan tiga kali pembunuhan dan sama sekali tidak merasa menyesal. Theresia mulai
berdoa dan melakukan silih bagi penjahat itu (seperti menghindari hal-hal yang ia sukai dan
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang kurang ia sukai). Ia memohon pada Tuhan untuk
mengubah hati penjahat itu. Sesaat sebelum kematiannya, penjahat itu meminta salib dan
mencium Tubuh Yesus yang tergantung di kayu salib. Theresia sangat bahagia!  Ia tahu
bahwa penjahat itu telah menyesali dosanya di hadapan Tuhan.
Theresia sangat mencintai Yesus. Ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya bagi-
Nya. Ia ingin masuk biara Karmel agar ia dapat menghabiskan seluruh harinya dengan
bekerja dan berdoa bagi orang-orang yang belum mengenal dan mengasihi Tuhan. Tetapi
masalahnya, ia terlalu muda. Jadi, ia berdoa dan menunggu dan menunggu dan berdoa.
Hingga akhirnya, ketika umurnya lima belas tahun, atas ijin khusus dari Paus, ia diijinkan
masuk biara Karmelit di Liseux.
Apa yang dilakukan Theresia di biara? Tidak ada yang istimewa. Tetapi, ia
mempunyai suatu rahasia: CINTA. Suatu ketika Theresia mengatakan, "Tuhan tidak
menginginkan kita untuk melakukan ini atau pun itu, Ia ingin kita mencintai-Nya." Jadi,
Theresia berusaha untuk selalu mencintai. Ia berusaha untuk senantiasa lemah lembut dan
sabar, walaupun itu bukan hal yang selalu mudah. Para suster biasa mencuci baju-baju
mereka dengan tangan. Seorang suster tanpa sengaja selalu mencipratkan air kotor ke wajah
Theresia. Tetapi Theresia tidak pernah menegur atau pun marah kepadanya. Theresia juga
menawarkan diri untuk melayani suster tua yang selalu bersungut-sungut dan banyak kali
mengeluh karena sakitnya. Theresia berusaha melayani dia seolah-olah ia melayani Yesus. Ia
percaya bahwa jika kita mengasihi sesama, kita juga mengasihi Yesus. Mencintai adalah
pekerjaan yang membuat Theresia sangat bahagia.
Hanya sembilan tahun lamanya Theresia menjadi biarawati. Ia terserang penyakit
tuberculosis (TBC) yang membuatnya sangat menderita. Kala itu belum ada obat yang dapat
menyembuhkan penyakit TBC. Dokter hanya bisa sedikit menolong. Ketika ajal menjelang,
Theresia memandang salib dan berbisik, "O, aku cinta pada-Nya, Tuhanku, aku cinta pada-
Mu!" Pada tanggal 30 September 1897, Theresia meninggal dunia ketika usianya masih
duapuluh empat tahun. Sebelum wafat, Theresia berjanji untuk tidak menyerah pada
rahasianya. Ia berjanji untuk tetap mencintai dan menolong sesama dari surga. Sebelum
meninggal Thresesia mengatakan, "Dari surga aku akan berbuat kebaikan bagi dunia." Dan ia
menepati janjinya! Semua orang dari seluruh dunia yang memohon bantuan St. Theresia
untuk mendoakan mereka kepada Tuhan telah memperoleh jawaban atas doa-doa mereka.

2. Nilai-Nilai Luhur yang perlu diikuti dari Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus
- Tidak berambisi,
- rendah hati
- lemah lembut
- Bertobat
3. Hari Peringatan Pesta : 1 Oktober

B. Sikap dan tindakan yang perlu diteladani:


Bagi Gereja:
- Rendah hati dan lembut hati melayani
- Tidak berambisi
- Selalu melayani setiap orang dengan penuh cinta
- Tidak berambisi
Bagi Negara:
- Menjadi warga negara yang baik
- Bertahan dalam membela kebenaran

C. Kata-kata Bijak
“Melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar”

Anda mungkin juga menyukai