1. Pancasila sebagai sistem filsafat perlu dipelajari mahasiswa karena mata kuliah umum menuntut mahasiswa untuk berpikir kontemplatif, yaitu kesadaran merenungkan peristiwa sejarah yang memunculkan pikiran filosofis dari pendiri bangsa. Selain itu, agar mahasiswa mempunyai jiwa yang luas, berpikir komprehensif, dan bertingkah laku berdasar nilai filosofis Pancasila. 2. Pancasila lebih dari sekedar teks yang dihafal, nilai-nilai Pancasila harus dihayati, dijiwai, dan menjadi dasar berperilaku individu, masyarakat, dan bernegara. 3. Kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat dalam Philosphische Grondslag berarti filsafat negara bersifat teoritis dan abstrak dengan cara memandang realita sedalam-dalamnya untuk memperoleh kebenaran. 4. Kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat dalam Weltanschauung berarti pandangan hidup yang bersifat praktis serta tumbuh dan berkembang di masyarakat. 5. Pancasila menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia karena perumusan pada sidang pertama BPUPKI bersumber pada nilai-nilai luhur yang dijunjung pendahulu. 6. Dinamika Pancasila sebagai sistem filosofis mengalami naik turun dari masa ke masa misal, dalam era Soekarno yang menekankan Panasila merupakan filsafat asli Indonesia yang diambil dari alkulturasi budaya Indonesia. Sedangkan, pada era Soeharto, kedudukan Pancasila lebih praktis karena ada penataran P-4. 7. Dinamika menghasilkan tantangan kapitalisme yang melahirkan individualisme, monopoli, dan gaya hidup konsumerisme. Selanjutnya, tantangan komunisme yang membuat peran pemerintah mendominasi sehingga peran rakyat diabaikan 8. Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi way of life dan way of thinking karena seringkali kedua hal ini tidak seimbang sehingga muncullah kerusakan mental dan lingkungan.