Anda di halaman 1dari 23

Komunikasi Risiko Vaksinasi COVID-19: Bagaimana

Cara Menangkal Hoaks dan


Mewujudkan Masyarakat Tangguh?
Prof. Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19
Illustrations by Stories Freepik 1

One Health dalam Penanganan COVID-19 dan Vaksinasi


a

d pengetahuan dan teknologi.


p

Surveilans Penyakit Infeksi


Emerging (PIE) Terintegrasi

Koordinasi, Kolaborasi, dan


Komunikasi Multisektoral

One
Tata Kelola Kelembagaan yang Health
Efektif dan Efisien
02

Pendekatan One Health


2

terhadap pengembangan
e

vaksin, memiliki korelasi yang


o

O Respon Kebijakan dan Solusi kuat dalam peningkatan Vaksinasi


terhadap Tantangan PIE
6

:
strategi pengendalian COVID-19
a

t penyakit infeksi emerging di


masa mendatang sesuai
a

t Penanganan COVID-19 dengan perkembangan ilmu


Hoax vs Fakta Seputar Vaksinasi
COVID-19
Illustrations by Stories Freepik
Hoax 1: Vaksinasi yang sudah berjalan gagal dan harus diulang
Apa kunci kesuksesan program
Keberhasilan vaksinasi vaksinasi? 1. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
belum bisa
terlihat sekarang, (SDM, logistik, fasyankes, cold chain, dan sistem
karena per informasi
tanggal 16 Februari, baru Kesehatan
sejumlah 2. Edukasi dan komunikasi untuk membangun kepercayaan
1.120.963 masyarakat dari masyarakat
kalangan tenaga Kesehatan telah 3. Koordinasi pusat-daerah pada seluruh unsur yang terlibat
divaksinasi. 4. Tetap berupaya meningkatkan testing, tracing dan
treatment untuk mendeteksi dan menangani penyakit
sedini mungkin
Program vaksinasi dapat dikatakan berhasil jika 5. Komitmen masyarakat untuk tetap menjalankan protokol
kekebalan komunitas telah terbentuk. Kesehatan agar dapat menekan penularan
Hoax 2: Vaksin COVID-19 memiliki efek samping yang buruk (autisme, mengubah genome, dll)
Sejauh ini, belum ada penelitian yang
Vaksin COVID-19 yang tersedia di Indonesia 0
:

saat ini telah melewati serangkaian uji klinis dan


t

0
mengungkapkan kaitan antara vaksinasi dengan
a

2
D

mendapatkan EUA (emergency used e

e
kejadian autisme, perubahan genetik, fertilitas,
t

b a

authorization) dari Badan POM RI sehingga d

t
kanker maupun kelainan janin.
p

k
U

dijamin keamanannya.
O
Apa itu KIPI?
6
KIPI adalah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau
efek samping yang mungkin dirasakan setelah proses Demam, bengkak kemerahan pada area suntik, nyeri otot
vaksinasi. lengan, sakit kepala, kelelahan, nyeri maupun iritasi kulit.
Penting untuk diketahui bahwa manfaat vaksinasi jauh
Apa efek samping dari Vaksin COVID lebih besar dibandingkan efek sampingnya.
19?

Hoax 3: Vaksin yang sudah disuntikkan pada masyarakat adalah vaksin uji coba dan
masyarakat dijadikan kelinci percobaan

Vaksin yang saat ini telah disuntikkan kepada 1.120.963 masyarakat Indonesia
merupakan vaksin Sinovac yang telah lolos uji klinis di Indonesia dan telah
mendapatkan EUA dari Badan POM, yang berarti bahwa vaksin tersebut
merupakan produk siap pakai dan sudah selesai uji coba.

Bagaimana kita dapat membedakan vaksin uji coba dan vaksin yang akan
disuntikkan kepada masyarakat?
Hal yang paling mudah adalah dengan melihat lebih teliti pada kemasannya.
t
p

k
U

O
Kemasan vaksin uji coba menggunakan tipe
6

pre-filled syringe (PFS) dimana wadah dan


jarum suntik ada pada 1 kemasan. Selain itu,
:

02 a

0 a
terdapat tulisan “Only for Clinical Trial”.
Kemasan
2 D

r e

b
t

a
vaksin untuk
o d
program vaksinasi berbentuk vial berukuran terpisah dan tidak terdapat tulisan “Only for
2 ml berisi 1 dosis, dengan jarum suntik Clinical Trial”, serta terdapat barcode.

Hoax 4: Vaksin mengandung boraks dan formalin, bahan pengawet, sel vero, virus
yang masih hidup dan chip untuk melacak keberadaan masyarakat
mengandung:
Vaksin COVID-19 yang tersedia di
Vaksin Sinovac yang saat ini tersedia di Indonesia
Indonesia saat ini telah menjamin kualitas vaksin selama
melewati serangkaian uji coba 1 Virus yang sudah dimatikan proses penyimpanan dan
dan (inactivated virus) dan sama sekali distribusi
tidak mengandung virus yang masih
mendapatkan EUA dari Badan
POM RI sehingga dapat
hidup atau dilemahkan 4 Larutan natrium klorida sebagai
dipastikan tidak ada Alumunium hidroksida yang berfungsi isotonis untuk memberikan
bahan-bahan berbahaya seperti
2 kenyamanan saat penyuntikan.
untuk meningkatkan kerja vaksin
formalin dan boraks didalamnya.
Fosfat sebagai stabilisator untuk
3
Tidak ada chip pelacak pada vaksin. Adapun barcode yang tertera pada kemasan, semata-mata
Apakah terdapat chip pelacak?
untuk pelacakan distribusi dan tidak dapat difungsikan untuk melacak keberadaan
masyarakat.
Hoax 5: Vaksin belum selesai uji klinis tetapi sudah disuntikkan
Apa saja tahapan yang telah dilalui vaksin Sinovac di Indonesia? 1.
Vaksin COVID-19 yang tersedia di 0

Indonesia saat ini telah Uji klinis fase 3 sejak Agustus 2020 melibatkan 1.620 orang
2

mendapatkan EUA dari Badan


r

e
e
b

POM RI (11/1/21) yang ditandai Uji Klinis Fase 3.


t
o
a
t
d
k
p

dengan adanya nilai efikasi 65,3% relawan usia 18-59 tahun


2. Setelah menilik proses produksi dan bahan yang digunakan pada
O

vaksin, serta sidang pleno yang terlaksana oleh Komisi Fatwa, maka
6

berdasarkan laporan interim 3


:
ditetapkan vaksin Sinovac halal dan suci pada 8 Januari 2021
a

t
3. Dari hasil evaluasi uji klinis fase 3, Badan POM RI mengeluarkan EUA
a
Vaksin Sinovac dengan efikasi 65,3% pada 11 Januari 2021
bulan pasca suntikan kedua dari
D
U

Mewujudkan
Masyarakat Tangguh
Illustrations by Stories Freepik

Perkembangan Kasus Aktif dan Keterisian Tempat Tidur


1

0
2

0
2

2
0

2
r

r
a

e
u

r
b

b
o

t
e

k
F

1
6

:
:

a
a

t
t

a
a

D
D

e
e

t
t

a
a

d
d

p
p

U
U

Perkembangan Kasus Positif dan Monitoring Kepatuhan Protokol Kesehatan 1


0
2

0
2

2
0

2
r

r
a

e
u

r
b

b
o

t
e

k
F
O

1
6

:
:

a
a

t
t

a
a

D
D

e
e

t
t

a
a

d
d

p
p

U
U

Lindungi Bangsa: Mengubah Kedaruratan


menjadi Ketahanan Kesehatan Masyarakat
COVID-19 864.410 Tenaga
6

Risiko Penyakit Infeksi


Emerging (PIE) dan
Kesehatan
0

2
(berdasarkan data BPPSDMK
0
Kemenkes per 2019)
Reemerging lainnya :
2

Fasyankes
r

267 juta
e

Kedaruratan HIV, SARS, Lyme disease,


Kesehatan
b

o
penduduk Konsorsium Ristek
Masyarakat demam dengue, virus Zika,
t
Indonesia untuk Covid-19 Lab
k
Mikrobiologi dan Parasitologi
Universitas, K/L, RS dan
Pandemi
O

virus West Nile, influenza,


Industri di bawah Kemenristek Ketahanan Kesehatan
BRIN Masyarakat

Farmasi
Tersertifikasi CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik)
oleh BPOM per 2018

Ahli dan
Kepakaran
209 Industri Meningkatkan
Klinik Utama (Pusdatin Kemenkes per
D

disease, polio, campak, dsb. 2019) 8.281 Klinik Pratama (Pusdatin


t

a
Kemenkes per 2019)
d

malaria, kolera, TB, 2.925 RS (SIRS Kemkes)


a

t
10.134 Puskesmas (Pusdatin
Semangat Gotong
a

pertusis, pneumococcal
Kemenkes per 2019) 924 Royong

138 RS

Pendidikan (ARSPI)

Vaksinasi: Kekebalan untuk Kita dan dari Kita

Jika sebagian kecil tervaksinasi


6

Jika sebagian besar tervaksinasi

r
Lingkaran penularan meluas
e

Lingkaran penularan menyempit


b

a
Sehat, divaksinasi Sehat, tidak divaksinasi Tidak divaksinasi, sakit, menular
D

U
Sumber: CDC
Swiss Cheese Model: Vaksin dan Protokol Kesehatan Saling Melengkapi

a
t

p
Kewajiban Pribadi Kewajiban Bersama
U

*Based on the Swiss Cheese Model of Accident Causation, by James T Reason, 1990

Protokol Kesehatan dan Vaksinasi: Melibatkan Tokoh Agama


dan Tokoh Masyarakat

Amplifikasi

Kampanye
Tokoh Agama
dalam Program Vaksinasi
untuk menangkal hoax
0

3M Pelibatan

Tokoh Masyarakat dan


:

a
MEMAKAI TANGAN
MASKER
t

dp
MENCUCI
U
JARAK

MENJAGA
Illustrations by Stories Freepik

BERSATU LAWAN COVID-19


MEMAKAI MASKER • MENCUCI TANGAN • MENJAGA JARAK
Laporan Analisis Data COVID-19 ini disusun oleh Tim Pakar Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19

Anda mungkin juga menyukai