PENCEGAHAN KORUPSI
b. Kriminalisasi
Hal penting lain yang diatur dalam konvensi adalah mengenai
kewajiban negara untuk mengkriminalisasi berbagai perbuatan yang
dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi termasuk
mengembangkan peraturan perundang-undangan yang dapat memberikan
hukuman (pidana) untuk berbagai tindak pidana korupsi.
Hal ini ditujukan untuk negara-negara yang belum
mengembangkan aturan ini dalam hukum domestik di negaranya.
Perbuatan yang dikriminalisasi tidak terbatas hanya pada tindak pidana
penyuapan dan penggelapan dana publik, tetapi juga dalam bidang
perdagangan, termasuk penyembunyian dan pencucian uang (money
laundring) hasil korupsi. Konvensi juga menitikberatkan pada
kriminalisasi korupsi yang terjadi di sektor swasta.
c. Kerjasama internasional
Kerjasama internasional dalam rangka pemberantasan korupsi
adalah salah satu hal yang diatur dalam konvensi. Negara-negara yang
menandatangani konvensi ini bersepakat untuk bekerja sama dengan satu
sama lain dalam setiap langkah pemberantasan korupsi, termasuk
melakukan pencegahan, investigasi dan melakukan penuntutan terhadap
pelaku korupsi.
Negara-negara yang menandatangani Konvensi juga bersepakat
untuk memberikan bantuan hukum timbal balik dalam mengumpulkan
bukti untuk digunakan di pengadilan serta untuk mengekstradisi
pelanggar. Negara-negara juga diharuskan untuk melakukan langkah-
langkah yang akan mendukung penelusuran, penyitaan dan pembekuan
hasil tindak pidana korupsi.
d. Pengembalian aset-aset hasil korupsi.
Salah satu prinsip dasar dalam konvensi adalah kerjasama dalam
pengembalian aset-aset hasil korupsi terutama yang dilarikan dan
disimpan di negara lain. Hal ini merupakan isu penting bagi negara-
negara berkembang yang tingkat korupsinya sangat tinggi. Kekayaan
nasional yang telah dijarah oleh para koruptor harus dapat dikembalikan
karena untuk melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi, terutama di
negara-negara berkembang, diperlukan sumber daya serta modal yang
sangat besar.
Modal ini dapat diperoleh dengan pengembalian kekayaan negara
yang diperoleh dari hasil korupsi. Untuk itu negara-negara yang
menandatangani konvensi harus menyediakan aturan-aturan serta
prosedur guna mengembalikan kekayaan tersebut, termasuk aturan dan
prosedur yang menyangkut hukum dan rahasia perbankan.
Berikut beberapa konferensi internasional dalam konteks
implementasi United Nations Convention against Corruption (UNCAC) yang
telah diselenggarakan dan dihadiri oleh berbagai negara di dunia :
The Conference of the States Parties to the United Nations Convention
against Corruption (Amman, 10-14 December 2006), the first session.
The Conference of the States Parties to the United Nations Convention
against Corruption (Nusa Dua, Indonesia, 28 January-1 February
2008), the second session.
The Conference of the States Parties to the United Nations Convention
against Corruption (Doha, 9-13 November 2009), the third session.
Untuk Conference of the States Parties to the United Nations
Convention against Corruption sesi ke-empat akan diselenggarakan di
Marrakech, 24-28 October 2011.