Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN PADA PROSES

HEMOSTASIS : RETRAKSI BEKUAN -


FIBRINOGEN
Hendro Kasmanto,dr.M.KM
RETRAKSI BEKUAN
RETRAKSI BEKUAN

 Merupakan tes untuk mengetahui fungsi trombosit dan


fibrinogen dalam proses koagulasi; dipengaruhi oleh
hematokrit.
 Benang-benang fibrin (jaring fibrin) akan memerangkap
eritrosit dan trombosit  bekuan/ gumpalan/ trombosis
 bekuan akan “memeras” serum  serum terpisah
dari bekuan darah nya  serum cair; bekuan kenyal-
padat.
Prinsip Kerja

 Menempatkan sejumlah darah pada tabung agar


membeku dan memisahkan diri dengan serum dalam
jangka waktu tertentu.
 Padatan akan terbentuk mengikuti bentuk tabung-
kenyal dengan volume tertentu, terpisah dengan serum.
 Volume bekuan akan diukur; sebagai gambaran fungsi
trombosit dan fibrinogen; dipengaruhi oleh hematokrit.
 Konsistensi bekuan dinilai secara kualitatif.
Alat - Bahan

Alat :
 Tabung dengan skala ukur
 Lidi / batang besi panjang
 Timer/ jam

Bahan :
 Darah vena : 5 mL
Cara Kerja

 Masukkan sampel darah ke dalam tabung


 Tempatkan lidi secara tegak lurus dalam tabung
tersebut
 Biarkan selama 1 jam pada suhu 37oC; 2 jam pada suhu
kamar
 Angkat lidi agar bekuan darah terpisah dgn serum
 Hitung volume serum = (Vol.serum / Vol.Darah) x 100%
Nilai Normal dan Interpretasi
 Nilai normal cairan terperas/ serum: 40 – 60 % dr vol.darah
 Kondisi bekuan : kenyal dan padat
Interpretasi :
 <40% : vol serum sedikit, bekuan banyak  abnormal, tdk efektif dlm
hemostasis
 >60%: vol serum banyak, bekuan sedikit  hematokrit rendah
 Bekuan rapuh/ lunak : trombositopenia, hipofibrinogenia, policitemia vera
Pengukuran Volume Cairan
Bekuan
 Bekuan yg terjadi tebentuk dari sel darah merah, sel
darah putih dan trombosit (hematokrit) yg
terperangkap benang fibrin dengan cairan bekuan.
 Maka menghitung Vol.% cairan bekuan : vol.% Bekuan –
hematokrit
 Vol.% bekuan = Vol.% Darah – Vol.% Serum
 Semua hitungan dalam vol.%
 Nilai normal vol.% cairan bekuan : 0 – 20 %
Contoh
 Dik :  Jawab :
 Vol  Vol.% cairan serum :
darah : 5 cc
(vol.serum/vol.darah) x100%
 Hematokrit : 45% = (2/5) x 100% = 40 %
 Vol serum : 2 cc (normal)
 Vol.% bekuan : Vol.% darah
 Tanya : – vol.% serum = 100 – 40 =
 Vol % cairan serum 60%
 Vol  Vol.%cairan bekuan : vol.%
% bekuan
bekuan – hematokrit : 60 –
 Vol % cairan bekuan 45 = 15% (Normal)
Pemeriksaan fibrinogen
Fibrinogen

 Fibrinogen : glikoprotein merupakan prekursor fibrin yg


berperan dlm hemostasis.
 Sintesis di liver dan sel megakariosit : 1,7 – 5 gr/hari
 Kadar pada plasma darah (anak-dewasa): 200 – 400
mg/dL. Bayi baru lahir: 150 – 300 mg/dL
 Diaktifkan oleh thrombin dan didegradasi oleh plasmin.
Fibrin distabilkan XIIIa.
Pemeriksaan Fibrinogen

 Tujuan : mengetahui kadar fibrinogen baik secara


semikuantitatif maupun kuantitatif
 Prinsip pemeriksaan
 Semikuantitatif : fibrinogen (faktor2 lain tidak) akan
tedenaturasi pada suhu 56oC  mengendap  hitung
endapan & konversikan
 Kuantitatif : fibrinogen + thrombin  (benang) fibrin 
hitung pada grafik
 Kuantitatif (Fotometer) : fibrinogen terdenaturasi pd suhu
56oC dlm 15-20 mnt  plasma keruh  hitung secara
fotometric
Semikuantitatif  Heat method

 Alat : microtube, microsentrifuge, waterbath, hematocrite calculator


 Bahan: darah vena (2cc), antikoagulan sitrat, creatoseal.
Cara kerja
 Sample darah + sitrat  ambil plasma & tutup dgn creatoseal  panaskan
pd suhu 56oC (dlm waterbath) dlm 15 menit.
 Sentrifuge 1000 rpm, 5 menit  hitung endapan dgn hematocrit calculator
5
 Perhitungan : nilai % x 100 mg% (N : 200-400 mg%)
Titer Fibrinogen
 Merupakan cara pemeriksaan yang tercepat
Cara pemeriksaan :
 Sederetan tabung reaksi  Dimasukkan plasma dengan pengenceran 1 ;
1/2 ; 1/4 ; dst.
 Pada tiap tabung dimasukkan lar.thrombin. Tabung pertama = Thrombine
Time (TT)  Dimasukkan ke dalam waterbath 37oC; 10 menit.
 Titer Fibrinogen adalah pengenceran tertinggi dari plasma yang masih
terlihat clottnya (dengan mata biasa).
Normal : 1/28 – 1/256
 Afibrinogenemia : pada tabung yang pertama (tanpa pengenceran), clott
sudah tidak terlihat.
 Hypofibrinogenemia : titer fibrinogen hanya sampai 1/8.
Kuantitatif  Clauss
 Alat : tabung reaksi+rak; sentrifuge; waterbath; hematocrit calc; clinipet
100 & 200μL + tip kuning-biru; timer
 Bahan : darah vena; Na-sitrat; aquadest; kit fibrinogen (referens plasma,
thrombin, QFA buffer
Cara kerja
 Larutan = darah : antikoagulan = 9:1  putar 2000 rpm, 10 menit
 Ambil plasma + buffer = 1 : 9  ambil 200 μL, masukkan tabung bersuhu
37oC; biarkan 5 mnt
 Tambah 100 μL thrombin  perhatikan bentukan benang fibrin; catat
waktu  baca pada grafik (N : 123 – 370 mg/dL)
Kuantitatif  Fotometer
 Alat : tabung reaksi; waterbath; spektrofotometer, sentrifuge
 Bahan : darah vena; antikoagulan citrat
Cara kerja
 Larutan : darah + sitrat = 1 : 9 (4-5 mL)  sentrifuge  ambil plasma
 Panaskan plasma pd suhu 56oC dlm waterbath 15-20 menit
 Ukur transmittan dgn spektrofotometer dgn λ = 620 nm.
 Baca pada tabel
Peningkatan Fibrinogen
 Infeksi akut
 Kerusakan jaringan
 Keganasan
 Infark miokard
 Stroke
 Inflamasi (rhematoid arthritis, Glomerulonephritis)
 Kehamilan
 Merokok
 Kontrasepsi oral : estrogen
 Penggunaan heparin
Penurunan fibrinogen
 Akut :
 Peningkatan konsumsi/ penggunaan fibrinogen : Disseminted Intravascular
Coagulation-DIC (krn sepsis), fibrinolisis berlebih, hemodilusi krn transfusi,
trauma.
 Obat : steroid, urokinase, streptokinase
 Kronis :
 Kelainan kongenital (sejak lahir): afibrinogenemia, hipofibrinogenemia.
 Kelainan dapatan : malnutrisi, gangguan liver stadium akhir
Patofisiologis

 Peningkatan kadar fibrinogen  peningkatan viskositas,


peningkatan koagulasi, peningkatan availabilitas untuk
adhesi dan agregasi trombosit  infark miokard, stroke,
penyakit arteri perifer.
 Penurunan kadar fibrinogen  penurunan kemampuan
koagulasi
Hatur nuhun...

Anda mungkin juga menyukai