Berkah Heriyansyah
Nim : A031191173
Rangkuman Materi Kuliah PPN dan PPnBM (2)
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) :
1. Harga Jual
Nilai berupa uang
Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual Barang Kena
Pajak.
Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum dalam faktur pajak.
Yang termasuk dalam pengertian biaya yang merupakan unsur harga jual, antara lain :
pengangkutan, asuransi, bantuan teknik, pemeliharaan, dan garansi.
2. Penggantian
Nilai berupa uang
Termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena
penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak
Tidak Berwujud.
Tidak termasuk PPN dan potongan harga yang tercantum dalam faktur pajak.
3. Nilai Impor
Nilai berupa uang yang menjadi Dasar penghitungan bea masuk
Ditambah pungutan yang dikenakan sesuai Undang-Undang Pabean.
Tidak termasuk PPN/PPn BM.
Nilai Impor = Harga Impor (CIF) + Bea Masuk
PPN = 10% x Nilai Impor
4. Nilai Ekspor
Nilai berupa uang
Termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir, yaitu, nilai yang
tercantum dalam dokumen PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang yang telah difiat muat
oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai).
PPN Ekspor = 0% x Nilai Ekspor
5. DPP Nilai Lain
Jenis-jenis nilai lain :
a. Harga jual atau penggantian setelah dikurangi laba kotor
b. Perkiraan harga jual rata-rata
c. Harga pasar wajar
d. Persentase tertentu dari harga jual, tagihan atau imbalan-Harga faktual yang dianggap
wajar
Pemakaian Sendiri :
DPP = Harga Pokok Penjualan (Harga jual atau Penggantian dikurangi laba bruto)
PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan.
Pemberian Cuma-Cuma :
DPP = Harga Pokok Penjualan (Harga Jual atau Penggantian dikurangi laba bruto)
PPN = 10% X Harga Pokok Penjualan
Penyerahan BKP dan/atau JKP dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan penyerahan
BKP dan/atau JKP antar cabang DPP = Harga Jual atau penggantian dikurangi laba kotor
PPN = 10% x Harga Jual atau penggantian dikurangi laba kotor
DPP atas Transaksi dengan Valuta Asing
• Apabila harga jual atau penggantian menggunakan valuta asing, Dasar Pengenaan Pajak-nya
dihitung dengan :
– Nilai konversi menurut Keputusan Menteri Keuangan (Kurs KMK) yang berlaku
pada saat pembuatan Faktur Pajak (per tanggal Faktur Pajak).
– Dalam hal penyerahan kepada Pemungut PPN (WAPU), menggunakan nilai konversi
menurut KMK yang berlaku pada saat pembayaran atas harga jual BKP/JKP yang
bersangkutan (Lihat ; Pemungut PPN)
– Kurs menurut KMK tersebut di atas diumumkan secara periodik (setiap pekan sekali)
yang berlaku untuk masa satu pekan
Tarif PPN
Tarif PPN yaitu sebesar 10%
Kecuali untuk ekspor yang dikenakan tarif 0%
- ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;
- ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud; dan
- ekspor Jasa Kena Pajak.
Kode Transaksi
1) penyerahan kepada selain Pemungut PPN
2) penyerahan kepada Pemungut PPN Bendaharawan Pemerintah
3) penyerahan kepada Pemungut PPN Lainnya (selain Bendaharawan Pemerintah)
4) penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain kepada selain Pemungut PPN;
5) penyerahan yang Pajak Masukannya di Deemed kepada selain Pemungut PPN;
6) penyerahan Lainnya kepada selain Pemungut PPN;
7) penyerahan yang PPN atau PPN dan PPn BM-nya Tidak Dipungut kepada selain
Pemungut PPN;
8) digunakan untuk penyerahan yang Dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPn
BM kepada selain Pemungut PPN;
9) digunakan untuk penyerahan Aktiva Pasal 16D kepada selain Pemungut PPN
Kode Status
0 Normal
1 Penggantian
Nomor Seri Faktur Pajak Standar
• 2 (dua) digit Tahun Penerbitan; dan
• 8 (delapan) digit Nomor Urut.
• Nomor Urut pada Nomor Seri Faktur Pajak Standar harus dibuat secara berurutan, tanpa
perlu dibedakan antara Kode Transaksi, Kode Status Faktur Pajak Standar dan mata uang
yang digunakan.
Penomoran Faktur
Penerbitan Faktur Pajak Standar dimulai dari Nomor Urut 1 (satu) pada setiap awal tahun
takwim mulai bulan Januari, kecuali bagi Pengusaha Kena Pajak yang baru dikukuhkan,
Nomor Urut 1 (satu) dimulai sejak Masa Pajak Pengusaha Kena Pajak tersebut dikukuhkan.
Penghapusan Piutang
Penghapusan piutang tidak mengakibatkan penyesuaian (koreksi) atas :
Pajak Keluaran bagi Pengusaha Kena Pajak penjual, artinya PKP Penjual tidak
diperkenankan membatalkan (menarik kembali) Pajak Keluaran yang telah dilaporkan
dalam SPT-nya.
Pajak Masukan bagi PKP pembeli atau penerima jasa, artinya PKP Pembeli tidak perlu
membatalkan Pajak Masukan yang telah dikreditkan dalam SPT-nya.
Pedagang Eceran
menyediakan Barang Kena Pajak yang diserahkan di tempat penjualan secara eceran
tersebut;
melakukan transaksi jual beli secara spontan tanpa didahului dengan penawaran tertulis,
pemesanan tertulis, kontrak atau lelang dan pada umumnya bersifat tunai, dan pembeli
pada umumnya datang ke tempat penjualan tersebut langsung membawa Barang Kena
Pajak yang dibelinya.
Pengusaha Selain Pedagang Eceran
Untuk penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan Pengusaha Kena Pajak selain
Pedagang Eceran, sebesar 70% (tujuh puluh persen) dikalikan dengan Pajak Keluaran
Untuk penyerahan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak, sebesar 40% (empat puluh
persen) dikalikan dengan Pajak Keluaran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.