Anda di halaman 1dari 11

Fajri Rahman

1710532023

Ringkasan Materi Akl 2

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN ANAK DI LUAR NEGERI

Jika perusahaan anak yang berada di luar negri tidak melakukan pencatatan dalam currency
perusahaan induk, maka laporan keuangan anak luar negri tersebut perlu di translasi atau diukur
kembali.

Translasi : digunaka untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaan dalam mata uang
perusahaan induk ( reporting currency).

Remeasurement : Proses mengukur kembali laporan keuangan yang didenominasi pada mata
uang lain ke mata uang perusahaan lain(induk)

Metode Translasi

1. Current / Noncurrent method : Rates yang digunakan dalam translasi yaitu :


a. Current rate : Current Asset dan current liablities
b. Historical rate : Semua other asset, liabilitas, dan ekuitas pemilik, depresiasi,
amortisasi, beban di income statement
c. Average rate : Semua other revenue and expense
2. Monetary/ Non monetary Method
Translasi focus pada karakteristik asset dan liabilitas :
a. Current rate : Monetary asset dan liabilitas
b. Historeical Rate : Semua other asset, liabilitas, ekuitas pemilik di neraca saldo,
COGS, depresiasi, amortisasi beban pada asset dan laporan laba rugi.
c. Average rate : Semua other revenue and expense
3. Current Rate Method
a. Current rate : Semua Jumlah di neraca selain ekuitas pemilik dan di income
statement, semua pendapatan dan beban, if practical
b. Historical rate : ekuitas pemilik
c. Average rate : Semua other revenue and expense
TRANSLATION OF A FOREIGN ENTITYS FINANCIAL STATEMENTS

Jika jumlah laporan keuangan entitas asing dinyatakan dalam mata uang fungsional selain dolar
AS, jumlah tersebut harus diterjemahkan ke dalam dolar (mata uang pelaporan AS) dengan metode
tarif saat ini. Tarif yang digunakan untuk translasi:

Current Rate : Semua jumlah neraca selain ekuitas pemilik dan dalam laporan laba rugi,
semua pendapatan dan biaya, jika praktis.

Historical Rate : Ekuitas pemilik.

Average Rate : Semua pendapatan dan pengeluaran lainnya.

Aspek Lain dari translation Mata Uang Asing

Pernyataan FASB No. 52 juga mencakup topik-topik berikut:

a. Keuntungan dan kerugian transaksi dikecualikan dari laba bersih.


b. Mata uang fungsional dalam ekonomi yang sangat inflasi.
c. Pajak penghasilan terkait penjabaran mata uang asing.
d. Pengungkapan penjabaran mata uang asing.

Keuntungan dan Kerugian Transaksi Dikecualikan dari Pendapatan Bersih

FASB mensyaratkan keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang asing berikut dicatat
dengan cara yang sama seperti penyesuaian mata uang asing:

a. Transaksi mata uang asing yang ditetapkan, dan efektif , lindung nilai ekonomis dari
investasi neto di entitas asing, dimulai sejak tanggal penetapan.
b. Transaksi mata uang asing antar perusahaan yang bersifat investasi jangka panjang (yaitu,
penyelesaian tidak direncanakan atau diantisipasi di masa mendatang), ketika entitas yang
bertransaksi dikonsolidasi, digabungkan, atau dicatat dengan metode ekuitas.

Mata Uang Fungsional di Ekonomi yang Sangat Inflasi

FASB mensyaratkan bahwa mata uang fungsional entitas asing dalam perekonomian yang sangat
inflasi harus diidentifikasi sebagai mata uang pelaporan (dolar AS untuk perusahaan multinasio na l
AS).
a. FASB mendefinisikan ekonomi yang sangat inflasi seperti inflasi kumulatif 100% atau
lebih selama periode tiga tahun.
b. Dengan demikian, laporan keuangan entitas asing di negara yang mengalami inflasi parah
diukur kembali dalam dolar AS, terlepas dari kriteria penentuan mata uang fungsional.

Pajak Penghasilan Terkait Terjemahan Mata Uang Asing

Prosedur alokasi pajak pendapatan antarperiode dan intraperiode konvensional dijelaskan oleh
FASB sebagai berikut:

a. Alokasi pajak antar periode untuk perbedaan temporer yang terkait dengan keuntungan dan
kerugian transaksi mata uang asing yang dilaporkan dalam periode akuntansi yang berbeda
untuk akuntansi keuangan dan pajak penghasilan.
b. Alokasi pajak antar periode untuk perbedaan temporer terkait dengan penyesuaian translasi
mata uang asing yang tidak memenuhi kriteria untuk tidak diakui kewajiban pajak
tangguhan untuk laba yang belum didistribusikan anak perusahaan asing.
c. Alokasi pajak intraperiode untuk penyesuaian translasi mata uang asing termasuk dalam
bagian ekuitas pemegang saham di neraca.

Pengungkapan Translasi Mata Uang Asing

FASB membutuhkan pengungkapan:

a. Dalam laporan laba rugi atau catatan atas laporan keuangan agregat keuntungan atau
kerugian transaksi mata uang asing atau suatu periode akuntansi.
b. Perubahan penyesuaian penjabaran mata uang asing (serta komponen lain dari akumulas i
pendapatan komprehensif lain) selama suatu periode akuntansi.
c. Untuk kontrak berjangka atau instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan sebagai lindung
nilai dari eksposur mata uang asing dari investasi neto dalam operasi luar negeri.
ACCOUNTING FOR DERIVATIVES AND HEDGING ACTIVITIES

 Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya
diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk
turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu
aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu
nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok .
 Kontrak perjanjian dan kesepakatan antara dua belah pihak pembeli dan penjual yang didalam
kontraknya telah disepakati sekarang, namun realisasinya dimasa yang akan dating
 Hedges adalah kontrak yang melindungi dari risiko pasar – misalnya misalnya, forward options
forward, options, and swaps

Menggunakan Derivatif sebagai Hedges

Hedge dapat :

 Menggeser risiko fluktuasi harga jual, biaya, suku bunga, atau nilai tukar mata uang
 Membantu mengatur biaya
 Mengurangi risiko untuk meningkatkan posisi keuangan
 Menghasilkan keuntungan pajak
 Membantu menghindari kebangkrutan

Hedge Accounting (akuntansi lindung nilai / resiko)

 Hedge Accounting adalah teknik manajemen risiko dengan


menggunakan derivatif atau instrumen hedging lainnya untuk mengkompensasi (offset)
perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas terkait asset, kewajiban, dan transaksi-
transaksi di masa depan
 Terdapat dua unsur dalam aktivitas hedging:
 Instrumen hedging. Instrumen hedging mencakup derivatif, asset keuangan non-derivatif,
atau kewajiban keuangan non-derivatif.
 Item yang dilindungi. Item yang dilindungi (hedged item) mencakup asset, kewajiban,
komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi di masa depan, atau investasi netto
dalam operasi luar negeri.
Derivative instrument

1. Forward Contracts

Perjanjian antara dua pihak (counterparties) dimana satu Perjanjian antara dua
pihak (counterparties) dimana satu pihak setuju untuk membeli dan pihak lainnya setuju
untuk menjual sejumlah tertentu (jumlah nosional) dari suatu barang dengan harga tetap
(forward rate) untuk pengiriman pada tanggal tertentu di masa depan.

Kontrak forward sama dengan kontrak future. Perbedaannya, kontrak forward dilakukan
di luar bursa resmi yang dikenal sebagai OTC (over-the-counter), sehingga kontrak
forward tidak memiliki standar.

Bukan kontrak standar karena tidak diperdagangkan di bursa :

 Mereka memerlukan risiko rekanan -


 Mereka dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pihak rekanan -
 Mereka melibatkan biaya transaksi yang lebih rendah. Mereka melibatkan biaya
transaksi yang lebih rendah
2. Kontrak Masa Depan (Future Contracts )
 Kontrak masa depan mirip dengan kontrak berjangka kecuali bahwa itu adalah kontrak
standar dan diperdagangkan di bursa
 Kontrak berjangka ditandai-ke-pasar dan diselesaikan di pasar harian
 Kontrak berjangka membutuhkan pembayaran deposit margin yang harus
dipertahankan selama periode kontrak
 Beragam kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa - Futures komoditas -
Futures suku bunga - Futures mata uang

Types of Hedge Accounting

a. Akuntansi lindung nilai nilai wajar.


 Item yang dilindungi nilai adalah aset atau posisi kewajiban yang ada atau komitme n
pembelian atau penjualan perusahaan.
 Dalam hal ini, item yang dilindungi nilai dan derivatifnya ditandai dengan nilai wajar
pada akhir kuartal atau akhir tahun pada pembukuan.
 Keuntungan atau kerugian barang-barang ini segera tercermin dalam pendapatan.
Risiko yang dilindungi nilainya adalah variabilitas nilai wajar aset atau liabilitas.
b. Akuntansi lindung nilai arus kas.
 Derivatif melindungi eksposur terhadap variabilitas arus kas masa depan yang
diharapkan terkait dengan risiko.
 Eksposur tersebut mungkin terkait dengan aset atau liabilitas yang diakui (seperti
instrumen keuangan dengan suku bunga variabel) atau dengan transaksi yang
diperkirakan seperti pembelian atau penjualan yang diperkirakan.
 Derivatif tersebut ditandai dengan nilai wajar pada akhir tahun dan dicatat sebagai aset
atau liabilitas. Bagian efektif dari pengakuan keuntungan atau kerugian terkait
ditangguhkan sampai transaksi yang diperkirakan tersebut mempengaruhi pendapatan.
c. Keuntungan atau kerugian dimasukkan sebagai komponen dari akumulasi pendapatan
komprehensif lain (AOCI) pada bagian ekuitas pemegang saham neraca.

FOREIGN CURRENCY DERIVATIVES AND HEDGING ACTIVITIES

FOREIGN CURRENCY - TAGIHAN DAN KEWAJIBAN YANG DITENTUKAN

 Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan segera diakui dalam pendapatan;


 Premi atau diskon berjangka adalah perbedaan antara kurs forward yang dikontrak dan kurs
spot yang berlaku saat kontrak ditandatangani.
PELAPORAN SEGMEN DAN INTERIM

 Laporan Interim (interim report) adalah laporan yang mencakup periode waktu kurang dari
satu tahun.Banyak entitas menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan internnya dan entitas
yang dimiliki publik diharuskan menyiapkan laporan keuangan kuartalan, setelah diterbitka n
laporan tersebut biasanya langsung mendapat reaksi dari invertor maupun calon investor.
 Tujuan pelaporan interim adalah untuk menyediakan laporan terkini dari kemajuan operasi
entitas kepada investor adan pihak lain yang berkepentingan.

Format Laporan Keuangan Interim

1. Laporan Laba Rugi untuk periode waktu kumulatif sampai dan untuk periode yang sama
tahun fiskal sebelumnya

2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir tengah tahun berjalan dan neraca untuk
periode yang sama pada tahun fiskal sebelumnya.

3. laporan Arus Kas pada akhir periode waktu kumulatif berjalan dan untuk periode yang
sama untuk tahun sebelumnya

4. Catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan saldo yang disajikan


dalam laporan keuangan. .

Prinsip Akuntansi Laporan Laba Rugi Interim

1. Pendapatan : Diakui telah diperoleh selama periode interim menggunakan dasar =


pelaporan tahunan
2. Biaya produk untuk periode interim diakui dasarnya= pelaporan tahunan, kecuali u
interim: estimasi untuk laba bruto dapat digunakan untuk menentukan HPP interim

a. Metode penilaian terendah atau biaya perolehan dan pasar memungkinka n


pulihnya kerugian karena adanya peningkatan harga pasar di periode interim
berikutnya dalam tahun fiskal yang sama
b. Sistem biaya standar harus menggunakan prosedur = pelapotan tahunankec ua li
varian harga atau volume atau varian kapasitas yang diharapkan akan diserap
pada akhir tahun harus ditangguhkan

3. Biaya dan beban Iainnya : Beban saat terjadi atau dialokasi diantara beban periode interim
berdasarkan manfaat atau berdasarkan dasar Iain yang rasional
4. Pajak penghasilan : Berdasarkan estimasi tarif pajak tahunan efektif
5. Pelepasan segmen atau pos luar biasa, tidak biasa, jarang terjadi, dan bersyarat
6. (kontinjen) : Diakui dalam periode interim terjadinya
7. Perubahan akuntansi:
a. Perubahan pada prinsp akauntansi: laporan (Diterapkan pada semua perubahan
dimana interim diterbitkan)
b. Perubahan pada estimasi akuntansi:
c. Kesalahan : Penyajian kembali laporan keuangan yang lalu dengan mengoreks i
kesalahan kesalahan pada

Pendapatan

Pendapatan dari penjualan produk atau atau penyediaaqn jasa harus diakui telah diperoleh
selama periode interim dasarnya = periode setahun penuh.Pendapatan dari usaha musima n
contohnya, pertanian, produk makanan, grosir dan ritel dan hiburan tidak dapat dimanupulas i
untuk menghilangkan trend musiman.

Laporan interim harus disajikan secara kumparatif dengan periode sebelumnya, dengan kondisi
sebagai berikut :

1. Laporan keuangan interim (LKI) dibandingkan dengan laporan keuangan interim


sebelumnya untuk mengetahui kecendrungan posisi keuangan

2. LKI dibandingkan dengan IXI yang sama dalam periode akuntansi yang lalu untuk
mengetahui kecendrungan berulang musiman dari kegiatan usaha.

3. LKI dibandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari awal tahun buku s/d IXI untuk
mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode
berjalan
4. LKI dibandingkan dengan LK tahun buku yang lalu untuk mendapat gambaran pengaruh
dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja, dan arus kas periode
akuntansi yang lalu.

Harga Pokok Penjualan dan Persediaan

PSAK3 membolehkan modifikasi praktis berikut atas aturan umum HPP :

1. Menggunakan estimasi persentase laba bruto. Estimasi persentase laba bruto dapat
digunakan untuk pelaporan interim HPP, sehingga inventaris pisik tak perlu dicantumka n
dalam setiap laporan periode interim

2. Penilaian harga pokok atau harga pasar terendah. Kerugian persediaan yang disebabkan
penurunan harga pasar diakui pada periode penurunan harga dengan metode penila ia n
harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar.

3. Sistem biaya standar. Perusahaan yang menggunakan metode ini untuk persediaan. harus
menggunakan prosedur yang sama atas perhitungan dan pelaporan varian dalam periode
interim dengan yang digunakan untuk tahun fiskal.

BIAYA DAN BEBAN YANG LAIN

Kapan pengeluaran dapat ditangguhkan dan dialokasikan ke beberapa periode seperti


terlihat pada tabel berikut :

1. Biaya perbaikan yang besar pada periode interim. Pada pelaporan interim biaya perbaikan
dapat ditangguhkan (aset dibayar dimuka) aset akru (kewajiban perkiraan) dan
dialokasikan untuk beban perbaikan ke setiap periode-periode interim yang mendapatkan
manfaat dari pengeluaran tersebut.

2. Pajak bangunan dapat ditangguhkan atau di akru pada setiap period interim daripada
mengakui secara penuh sebagai sebuah beban periode interim saat pajak itu dibayar

3. Biaya iklan yang besar dapat dialokasikan pada periode-periode interim yang menerima
manfaatnya daripada mengakuinya semata-mata dalam periode interim saat biaya itu
dikeluarkan.
Perbedaan antara Akuntansi dan pajak Penghasilan

1. Kategori pertama adalah perbedaan parmanen atau perbedaan nontemporer,

Perbedaan parmanen dikategorikan sebagai hal-hal yang tidak dapat dimasukkan sebagai
penghasilan kena pajak untuk suatu periode fiskal , contoh :

1. Premi asuransi jiwa yang dibayar oleh perusahaan (bukan beban yang dapat mengura ngi
penghasialan kena pajak)

2. Dana yang diterima dari perusahaan asuransi

3. Jenis tertentu denda yang dianggap bukan beban yang dapat mengurangi pajak

4. Pendapatan lain yang telah dikenakan, contohnya dividen


Hal tersebut diatas termasuk dalam laporan laba rugi, sehingga perlu disesuaikan dengan dari
laporan akuntansi agar sesuai dengan ketentuan perpajakan.

2. Kategori ke dua biasa disebut dengan perbedaan temporer, Hal ini terjadi karena perbedaan
pengakuan beban dan pendapatan menurut akuntansi maupun menurut peraturan perpajakan
sehingga adanya pajak tangguhan. Contoh :

1. Sewa diterima dimuka (menurut pajak dilaporkan sebagai pendapatan dan bukan sebagai
pendapatan menurut akuntansi)

2. Beban dan rugi yang diestimasikan( dilaporkan sebagai beban menurut akuntansi dan
bukan beban menurut pajak)

3. Depresiasi yang dipercepat berdasarkan metode penurunan ganda menurut pajak dan
berdasarkan garis lurus pada laporan keuangan ( beda beban depresiasi akuntansi vs pajak)

4. Penilaian persediaan menurut biaya terendah antara harga perolehan dan harga pasar pada
laporan keuangan (penurunan diakui sebagai kerugian pada periode dihapusbuk ua n
menurut akuntansi dan pada periode dijual menurut pajak.
Aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan disebabkan oleh perbedaan temporer yang
dilaporkan pada tanggal neraca. Beban pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan laba rugi
merupakan penjumlahan atas utang pajak yang telah dibayar pada periode berjalan ditambah atau
dikurangi jumlah pajak tangguhan untuk periode berjalan.

PERUBAHAN AKUNTANSI DI PERIODE INTERIM

a. Perubahan Prinsip Akuntansi (Penerapan Rektrospektif)

Perubahan dałam prinsip akuntansi dilakukan karena ada prinsip akuntansi baru yang lebih baik
daripada prinsip akuntansi yang digunakan selama ini. Perubahan ini memungkinka n dan
membutuhkan proses penerapan rektrospektif .

b. Penerapana Retrospektif

Perubahan prinsip akuntansi akan langsung berpengaruh pada aset dan hutang. Sedangkan
pengaruh tidak langsung adalah pada arus kas atau aset lancar pada masa yang akan datang akiba t
dari perubahan prinsip akuntansi.

c. Perubahan Estimasi Akuntansi (Penerapan Saat ini dan Prospektif)

Perubahan estimasi akuntansi merupakan informasi baru yang harus disiapkan oleh entitas.
Perubahan ini akan disajikan pada periode berjalan dan prospektif saja, sehingga efek perubahan
hanya akan terlihat pada periode dimana perubahan tersebut terjadi, dan periode setelah dilakukan
perubahan.

d. Perubahan pada Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi

PSAK 25 mewajibkan perubahan dalam metode depresiasi, amortisasi atau deplesi atas aset jangka
panjang dan aset non keuangan yang disebabkan informasi baru.

Anda mungkin juga menyukai