Ringkasan Akl 2
Ringkasan Akl 2
1710532023
Jika perusahaan anak yang berada di luar negri tidak melakukan pencatatan dalam currency
perusahaan induk, maka laporan keuangan anak luar negri tersebut perlu di translasi atau diukur
kembali.
Translasi : digunaka untuk menyampaikan laporan keuangan perusahaan dalam mata uang
perusahaan induk ( reporting currency).
Remeasurement : Proses mengukur kembali laporan keuangan yang didenominasi pada mata
uang lain ke mata uang perusahaan lain(induk)
Metode Translasi
Jika jumlah laporan keuangan entitas asing dinyatakan dalam mata uang fungsional selain dolar
AS, jumlah tersebut harus diterjemahkan ke dalam dolar (mata uang pelaporan AS) dengan metode
tarif saat ini. Tarif yang digunakan untuk translasi:
Current Rate : Semua jumlah neraca selain ekuitas pemilik dan dalam laporan laba rugi,
semua pendapatan dan biaya, jika praktis.
FASB mensyaratkan keuntungan dan kerugian dari transaksi mata uang asing berikut dicatat
dengan cara yang sama seperti penyesuaian mata uang asing:
a. Transaksi mata uang asing yang ditetapkan, dan efektif , lindung nilai ekonomis dari
investasi neto di entitas asing, dimulai sejak tanggal penetapan.
b. Transaksi mata uang asing antar perusahaan yang bersifat investasi jangka panjang (yaitu,
penyelesaian tidak direncanakan atau diantisipasi di masa mendatang), ketika entitas yang
bertransaksi dikonsolidasi, digabungkan, atau dicatat dengan metode ekuitas.
FASB mensyaratkan bahwa mata uang fungsional entitas asing dalam perekonomian yang sangat
inflasi harus diidentifikasi sebagai mata uang pelaporan (dolar AS untuk perusahaan multinasio na l
AS).
a. FASB mendefinisikan ekonomi yang sangat inflasi seperti inflasi kumulatif 100% atau
lebih selama periode tiga tahun.
b. Dengan demikian, laporan keuangan entitas asing di negara yang mengalami inflasi parah
diukur kembali dalam dolar AS, terlepas dari kriteria penentuan mata uang fungsional.
Prosedur alokasi pajak pendapatan antarperiode dan intraperiode konvensional dijelaskan oleh
FASB sebagai berikut:
a. Alokasi pajak antar periode untuk perbedaan temporer yang terkait dengan keuntungan dan
kerugian transaksi mata uang asing yang dilaporkan dalam periode akuntansi yang berbeda
untuk akuntansi keuangan dan pajak penghasilan.
b. Alokasi pajak antar periode untuk perbedaan temporer terkait dengan penyesuaian translasi
mata uang asing yang tidak memenuhi kriteria untuk tidak diakui kewajiban pajak
tangguhan untuk laba yang belum didistribusikan anak perusahaan asing.
c. Alokasi pajak intraperiode untuk penyesuaian translasi mata uang asing termasuk dalam
bagian ekuitas pemegang saham di neraca.
a. Dalam laporan laba rugi atau catatan atas laporan keuangan agregat keuntungan atau
kerugian transaksi mata uang asing atau suatu periode akuntansi.
b. Perubahan penyesuaian penjabaran mata uang asing (serta komponen lain dari akumulas i
pendapatan komprehensif lain) selama suatu periode akuntansi.
c. Untuk kontrak berjangka atau instrumen keuangan lainnya yang ditetapkan sebagai lindung
nilai dari eksposur mata uang asing dari investasi neto dalam operasi luar negeri.
ACCOUNTING FOR DERIVATIVES AND HEDGING ACTIVITIES
Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya
diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk
turunan" (underlying product); daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu
aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu
nilai disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok .
Kontrak perjanjian dan kesepakatan antara dua belah pihak pembeli dan penjual yang didalam
kontraknya telah disepakati sekarang, namun realisasinya dimasa yang akan dating
Hedges adalah kontrak yang melindungi dari risiko pasar – misalnya misalnya, forward options
forward, options, and swaps
Hedge dapat :
Menggeser risiko fluktuasi harga jual, biaya, suku bunga, atau nilai tukar mata uang
Membantu mengatur biaya
Mengurangi risiko untuk meningkatkan posisi keuangan
Menghasilkan keuntungan pajak
Membantu menghindari kebangkrutan
1. Forward Contracts
Perjanjian antara dua pihak (counterparties) dimana satu Perjanjian antara dua
pihak (counterparties) dimana satu pihak setuju untuk membeli dan pihak lainnya setuju
untuk menjual sejumlah tertentu (jumlah nosional) dari suatu barang dengan harga tetap
(forward rate) untuk pengiriman pada tanggal tertentu di masa depan.
Kontrak forward sama dengan kontrak future. Perbedaannya, kontrak forward dilakukan
di luar bursa resmi yang dikenal sebagai OTC (over-the-counter), sehingga kontrak
forward tidak memiliki standar.
Laporan Interim (interim report) adalah laporan yang mencakup periode waktu kurang dari
satu tahun.Banyak entitas menyiapkan laporan bulanan untuk keperluan internnya dan entitas
yang dimiliki publik diharuskan menyiapkan laporan keuangan kuartalan, setelah diterbitka n
laporan tersebut biasanya langsung mendapat reaksi dari invertor maupun calon investor.
Tujuan pelaporan interim adalah untuk menyediakan laporan terkini dari kemajuan operasi
entitas kepada investor adan pihak lain yang berkepentingan.
1. Laporan Laba Rugi untuk periode waktu kumulatif sampai dan untuk periode yang sama
tahun fiskal sebelumnya
2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca) pada akhir tengah tahun berjalan dan neraca untuk
periode yang sama pada tahun fiskal sebelumnya.
3. laporan Arus Kas pada akhir periode waktu kumulatif berjalan dan untuk periode yang
sama untuk tahun sebelumnya
3. Biaya dan beban Iainnya : Beban saat terjadi atau dialokasi diantara beban periode interim
berdasarkan manfaat atau berdasarkan dasar Iain yang rasional
4. Pajak penghasilan : Berdasarkan estimasi tarif pajak tahunan efektif
5. Pelepasan segmen atau pos luar biasa, tidak biasa, jarang terjadi, dan bersyarat
6. (kontinjen) : Diakui dalam periode interim terjadinya
7. Perubahan akuntansi:
a. Perubahan pada prinsp akauntansi: laporan (Diterapkan pada semua perubahan
dimana interim diterbitkan)
b. Perubahan pada estimasi akuntansi:
c. Kesalahan : Penyajian kembali laporan keuangan yang lalu dengan mengoreks i
kesalahan kesalahan pada
Pendapatan
Pendapatan dari penjualan produk atau atau penyediaaqn jasa harus diakui telah diperoleh
selama periode interim dasarnya = periode setahun penuh.Pendapatan dari usaha musima n
contohnya, pertanian, produk makanan, grosir dan ritel dan hiburan tidak dapat dimanupulas i
untuk menghilangkan trend musiman.
Laporan interim harus disajikan secara kumparatif dengan periode sebelumnya, dengan kondisi
sebagai berikut :
2. LKI dibandingkan dengan IXI yang sama dalam periode akuntansi yang lalu untuk
mengetahui kecendrungan berulang musiman dari kegiatan usaha.
3. LKI dibandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dari awal tahun buku s/d IXI untuk
mengetahui kontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode
berjalan
4. LKI dibandingkan dengan LK tahun buku yang lalu untuk mendapat gambaran pengaruh
dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja, dan arus kas periode
akuntansi yang lalu.
1. Menggunakan estimasi persentase laba bruto. Estimasi persentase laba bruto dapat
digunakan untuk pelaporan interim HPP, sehingga inventaris pisik tak perlu dicantumka n
dalam setiap laporan periode interim
2. Penilaian harga pokok atau harga pasar terendah. Kerugian persediaan yang disebabkan
penurunan harga pasar diakui pada periode penurunan harga dengan metode penila ia n
harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar.
3. Sistem biaya standar. Perusahaan yang menggunakan metode ini untuk persediaan. harus
menggunakan prosedur yang sama atas perhitungan dan pelaporan varian dalam periode
interim dengan yang digunakan untuk tahun fiskal.
1. Biaya perbaikan yang besar pada periode interim. Pada pelaporan interim biaya perbaikan
dapat ditangguhkan (aset dibayar dimuka) aset akru (kewajiban perkiraan) dan
dialokasikan untuk beban perbaikan ke setiap periode-periode interim yang mendapatkan
manfaat dari pengeluaran tersebut.
2. Pajak bangunan dapat ditangguhkan atau di akru pada setiap period interim daripada
mengakui secara penuh sebagai sebuah beban periode interim saat pajak itu dibayar
3. Biaya iklan yang besar dapat dialokasikan pada periode-periode interim yang menerima
manfaatnya daripada mengakuinya semata-mata dalam periode interim saat biaya itu
dikeluarkan.
Perbedaan antara Akuntansi dan pajak Penghasilan
Perbedaan parmanen dikategorikan sebagai hal-hal yang tidak dapat dimasukkan sebagai
penghasilan kena pajak untuk suatu periode fiskal , contoh :
1. Premi asuransi jiwa yang dibayar oleh perusahaan (bukan beban yang dapat mengura ngi
penghasialan kena pajak)
3. Jenis tertentu denda yang dianggap bukan beban yang dapat mengurangi pajak
2. Kategori ke dua biasa disebut dengan perbedaan temporer, Hal ini terjadi karena perbedaan
pengakuan beban dan pendapatan menurut akuntansi maupun menurut peraturan perpajakan
sehingga adanya pajak tangguhan. Contoh :
1. Sewa diterima dimuka (menurut pajak dilaporkan sebagai pendapatan dan bukan sebagai
pendapatan menurut akuntansi)
2. Beban dan rugi yang diestimasikan( dilaporkan sebagai beban menurut akuntansi dan
bukan beban menurut pajak)
3. Depresiasi yang dipercepat berdasarkan metode penurunan ganda menurut pajak dan
berdasarkan garis lurus pada laporan keuangan ( beda beban depresiasi akuntansi vs pajak)
4. Penilaian persediaan menurut biaya terendah antara harga perolehan dan harga pasar pada
laporan keuangan (penurunan diakui sebagai kerugian pada periode dihapusbuk ua n
menurut akuntansi dan pada periode dijual menurut pajak.
Aset pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan disebabkan oleh perbedaan temporer yang
dilaporkan pada tanggal neraca. Beban pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan laba rugi
merupakan penjumlahan atas utang pajak yang telah dibayar pada periode berjalan ditambah atau
dikurangi jumlah pajak tangguhan untuk periode berjalan.
Perubahan dałam prinsip akuntansi dilakukan karena ada prinsip akuntansi baru yang lebih baik
daripada prinsip akuntansi yang digunakan selama ini. Perubahan ini memungkinka n dan
membutuhkan proses penerapan rektrospektif .
b. Penerapana Retrospektif
Perubahan prinsip akuntansi akan langsung berpengaruh pada aset dan hutang. Sedangkan
pengaruh tidak langsung adalah pada arus kas atau aset lancar pada masa yang akan datang akiba t
dari perubahan prinsip akuntansi.
Perubahan estimasi akuntansi merupakan informasi baru yang harus disiapkan oleh entitas.
Perubahan ini akan disajikan pada periode berjalan dan prospektif saja, sehingga efek perubahan
hanya akan terlihat pada periode dimana perubahan tersebut terjadi, dan periode setelah dilakukan
perubahan.
PSAK 25 mewajibkan perubahan dalam metode depresiasi, amortisasi atau deplesi atas aset jangka
panjang dan aset non keuangan yang disebabkan informasi baru.