Bahan - Bahan Kimia Incompatible
Bahan - Bahan Kimia Incompatible
• Asam pengoksidasi (misalnya, asam nitrat, asam perklorat) dengan bahan yang
mudah terbakar (misalnya, kertas, alcohol, solvent). Dapat mengakibatkan
kebakaran.
• Solid oxidizer(misalnya, permanganates, iodat, nitrat) dengan bahan yang mudah
terbakar (misalnya, kertas, alcohol, solvent ). Dapat mengakibatkan kebakaran.
• Hidrida (misalnya, natrium hidrida) dengan air. Dapat membentuk gas hidrogen
yang mudah terbakar.
• Fosfida (misalnya, natrium phosphide) dengan air. Dapat membentuk gas fosfin
yang sangat beracun.
• Senyawa tak jenuh (misalnya, zat yang mengandung karbonil atau ikatan ganda)
dengan adanya asam atau basa, bisa terjadi proses polimerisasi yang keras.
3
Tabel baham – bahan reaktif bila tercampur menghasilkan reaksi hebat
yang berupa kebakaran/ledakan
Tidak dapat dielakkan lambat laun akan mengalami kerusakan karena lama
pemakaian maupun lama disimpan, atau disebabkan oleh keadaan lingkungan.
Sumber-sumber kerusakan yang disebabkan keberadaan dan bahan-bahan kimia di
dalam lingkungannya dapat digolongkan menjadi tujuh golongan, yaitu sebagai
berikut:
1. Udara: mengandung oksigen dan uap air, bahan-bahan kimia yang sifatnya
higroskopis harus disimpan di dalam botol yang dapat ditutup rapat. Bahan-bahan
kimia semacam ini jika menyimpannya tidak benar, maka akan berair, bahkan
dapat berubah menjadi larutan. Bahan-bahan yang mudah dioksidasi, dengan
adanya oksigen di udara akan mengalami oksidasi. Misalnya bahan kimia kristal
besi (II) sulfat yang berwarna hijau muda, akan segera berubah menjadi besi (III)
sulfat kristal berwarna coklat muda. Hal itu terjadi bila botol tempat penyimpanan
tidak segera ditutup atau tidak rapat menutupnya.
2. Cairan: air, asam, basa, cairan lainnya Usahakan semua bahan kimia dalam
keadaan kering dan tempatkan bahan dalam tempat yang kering. Bahan mudah
rusak bila dibiarkan dalam keadaan basah. Bahan-bahan kimia harus disimpan
dalam tempat yang kering. Apalagi bahan kimia yang reaktif terhadap air. Logam-
logam seperti Na, K, dan Ca bereaksi dengan air menghasilkan gas H2 yang
langsung terbakar oleh panas reaksi yang terbentuk. Zat-zat lain yang bereaksi
dengan air secara hebat, seperti asam sulfat pekat, logam halide anhidrat, oksida
non logam halide harus dijauhkan dari air atau disimpan dalam ruangan yang
kering dan bebas kebocoran di waktu hujan. Kebakaran akibat zat-zat di atas tak
dapat dipadamkan dengan penyiraman air. Cairan yang bersifat asam mempunyai
daya merusak lebih hebat dari air.
Asam yang sifatnya gas gas, misalnya asam klorida lebih ganas lagi.
Sebab bersama udara akan mudah berpindah dari tempat asalnya. Cara yang
paling baik adalah dengan mengisolir asam itu sendiri, misalnya menempatkan
3
botol asam yang tertutup rapat dan ditempatkan dalam lemari khusus, atau di
lemari asam.
b. Adanya panas yang cukup tinggi, yang dapat mengubah bahan baker
menjadi uap yang dapat terbakar (mencapai titik bakarnya)
c. Adanya oksigen (di udara, di sekitar kita) Maka pada saat yang
demikian itulah, oksigen yang mudah bereaksi dengan bahan baker
yang berupa uap yang sudah mencapai titik bakarnya akan
menghasilkan api. Api inilah yang selanjutnya dapat mengakibatkan
kebakaran. Maka untuk menghindari terjadinya kebakaran haruslah
salah satu dari komponen segitiga api tersebut harus ditiadakan. Cara
termudah ialah menyimpan bahan-bahan yang mudah terbakar di
tempat yang dingin, sehingga tidak mudah naik temperaturnya dan
tidak mudah berubah menjadi uap yang mencapai titik bakarnya.
1. Bahan kimia yang beracun, yang paling keras dan sering dijumpai di
laboratorium sekolah antara lain: sublimate (HgCl2), persenyawaan sianida, arsen,
gas karbon monoksida (CO) dari aliran gas. Syarat penyimpanan: - ruangan dingin
dan berventilasi - jauh dari bahaya kebakaran - dipisahkan dari bahan-bahan yang
mungkin bereaksi - kran dari saluran gas harus tetap dalam keadaan tertutup rapat
jika tidak sedang dipergunakan - disediakan alat pelindung diri, pakaian kerja,
masker, dan sarung tangan
2. Bahan korosif Contoh bahan korosif, misalnya asam-asam, anhidrida asam, dan
alkali. Bahan ini dapat merusak wadah dan bereaksi dengan zat-zat beracun.
3
Syarat penyimpanan: - ruangan dingin dan berventilasi - wadah tertutup dan
beretiket - dipisahkan dari zat-zat beracun.
3. Bahan mudah terbakar Banyak bahan-bahan kimia yang dapat terbakar sendiri,
terbakar jika terkena udara, terkena benda panas, terkena api, atau jika bercampur
dengan bahan kimia lain. Fosfor (P) putih, fosfin (PH 3), alkil logam, boran (BH3)
misalnya akan terbakar sendiri jika kena udara. Pipa air, tabung gelas yang panas
akan menyalakan karbon disulfide (CS2). Bunga api dapat menyalakan bermacam-
macam gas. Dari segi mudahnya terbakar, cairan organik dapat dibagi menjadi 3
golongan:
b) Cairan yang dapat terbakar pada temperatur antara -4℃ -21℃, misalnya
etanol (C2H5OH), methanol (CH3OH).
4. Bahan mudah meledak Contoh bahan kimia mudah meledak antara lain:
ammonium nitrat, nitrogliserin, TNT. Syarat penyimpanan: - ruangan dingin dan
berventilasi - jauhkan dari panas dan api - hindarkan dari gesekan atau tumbukan
mekanis Banyak reaksi eksoterm antara gas-gas dan serbuk zat-zat padat yang
dapat meledak dengan dahsyat. Kecepatan reaksi zat-zat seperti ini sangat
tergantung pada komposisi dan bentuk dari campurannya. Kombinasi zat-zat yang
sering meledak di laboratorium pada waktu melakukan percobaan misalnya:
• natrium (Na) atau kalium (K) dengan air - ammonium nitrat (NH4NO3), serbuk
seng (Zn) dengan air.
• kalium nitrat (KNO3) dengan natrium asetat (CH3COONa) - nitrat dengan eter.
• asam nitrat (HNO3) dengan seng (Zn), magnesium atau logam lain
• Fosfor (P) dengan asam nitrat (HNO3), suatu nitrat atau klorat
• jauhkan dari sumber api dan panas, termasuk loncatan api listrik dan bara rokok
• jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah terbakar atau reduktor
6. Bahan reaktif terhadap air Contoh: natrium, hidrida, karbit, nitrida. Syarat
penyimpanan:
3
• jauhkan dari sumber api, panas, dan asam
• disediakan alat pelindung diri seperti kacamata, sarung tangan, pakaian kerja.
Gas bertekanan Contoh: gas N2, asetilen, H2, dan Cl2 dalam tabung silinder. Syarat
penyimpanan:
• jauh dari bahan korosif yang dapat merusak kran dan katub-katub.
• Pada saat menggunakan bahan kimia yang mudah terbakar, harus bekerja di
dalam lemari asam yang ventilasinya bekerja dengan baik.
• Hindari bekerja dekat dengan sumber api. - Perhatikan flash point (titik nyala).
2. Pengoksidasi (Oxidizing)
• Hindari tertelan, terhirup dan kontak dengan kulit dan mata Korosif (Corrosive)
• Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
3
• Antisipasi tumpahan bahan kimia
Pemakaian
2) Beri tanggal pada label (tanggal pemakaian) apabila bahan kimia yang hendak
dipergunakan belum pernah dibuka (dipergunakan).
3) Bahan kimia yang telah selesai dipakai segera dikembalikan ke tempat semula.
Tidak dibenarkan ditinggal di meja timbangan, di meja kerja, di meja alat-alat, di
ruang asam dan lain - lain.
4) Semua bahan kimia yang mudah terbakar sama sekali tidak dibenarkan dibuka
di ruang asam di mana terdapat nyala api atau hot plate.
5) Gunakan beaker glass/wadah untuk menuang pelarut yang akan dipakai. Tidak
dibenarkan memipet langsung dari wadah/ botol.
6) Letakkan etiket/ label dari bahan kimia larutan pada posisi atas apabila hendak
menuang bahan kimia tersebut agar etiket/ label dari bahan kimia tersebut tidak
terbasahi.
7) Semua yang melibatkan pelarut organik yang mudah terbakar atau pun asam
kuat, basa kuat yang sangat berbau dilakukan di dalam ruang asam.
8) Alat-alat gelas/wadah yang dipergunakan untuk asam kuat, basa kuat dan lain
lain harus dibilas/ dinetralkan dahulu sebelum dibawa keluar dari ruang asam
untuk dicuci. Untuk menetralkan bahan kimia dapat dilihat pada MSDS
Penyediaan
1. Pemesanan/ pembelian bahan kimia dilakukan oleh Laboran, teknisi TFME dan
Kepala Lab berdasarkan kebutuhan pertahun sesuai hasil meeting yang dilakukan
di awal tahun . Pemesanan dilakukan secukupnya agar tidak terjadi stok bahan
kimia yang berlebihan.
2. Formulir Permintaan Pembelian Barang yang telah disetujui oleh Kepala Lab
TFME, dikirimkan kepada pengadaan untuk pembuatan PO.
3. Daftar minimum stok berada pada daftar bahan kimia yang ditempelkan pada
tiap-tiap rak.
4. Pemakai bahan kimia harus memperhatikan daftar tersebut, melihat stok fisik
bahan kimia dan melakukan pemesanan apabila bahan kimia sudah mencapai
minimum stok.
Keterangan :
Keterangan :
Keterangan :
3
dan kerusakan mata serius.
Keterangan:
Keterangan :
Keterangan :
Iritasi kulit
Iritasi mata
Efek-efek narkotika
Gas Cylinder/Gas under pressure =
Gas-gas di bawah tekanan
Keterangan :
Gas-gas termampatkan
Gas-gas tercairkan
Gas-gas terlarutkan
Xn = Harmful (berbahaya)
Keterangan :
3
National Fire Protection
Association(NFPA) Code
• Kuning = reaktifitas
0 = tidakadabahaya
1 = slight (sedikit)
2 = menengah
3 = keras
4 = extreme
3
Asam Asam
Asam Anorgani Organi Reaktif Pela
An- Organi Basa Oksidator
Oksidator k Racun k racun air org
organik k
Asam
An- X X X X X X
organik
Asam
X X X X X X
oksidator
Asam
X X X X X X X
organik
Basa X X X X X X
Oksidato
X X X X
r
An-
organik X X X X X X
racun
Organik
X X X X X X
racun
Reaktif
X X X X X X
air
Pelarut
X X X X X
organik
Permanganat, KMnO4
Aseton
Campuran asam nitrat dan asam sulfat pekat, (HNO 3 pkt +
H2SO4 pkt); Basa kuat, NaOH, KOH
CH3COCH3
Asetilen
Flor, F2; Klor, Cl2; Brom, Br2; Tembaga, Cu; Perak, Ag; Raksa,
Hg
C2H2
Logam alkali
Air, H2O; Karbon tetraklorida, CCl4; Hidrokarbon terklorinasi,
CH3Cl; Karbon dioksida, CO2; halogen, F2, Cl2, Br2, I2
Li, Na, K
Amonia anhidros,
Raksa, Hg; Kalsium, Ca; Klor, Cl 2; Brom, Br2; Iod, I2; Asam
florifa, HF; Hipoklorit, HClO, Ca(ClO)2
NH3
Amonium nitrat,
Asam; serbuk logam; cairan dapat terbakar; Klorat, ClO3– ;
Nitrit, NO2–; belerang, S8; serbuk organik; bahan dapat terbakar
NH4NO3
Anilin Asam nitrat, HNO3;
3
CCl4
Garam amonium; asam; Serbuk logam; Belerang, S 8; Bahan
Klorat, ClO3–
organik serbuk; Bahan dapat terbakar
Asam kromat, Asam asetat, CH3COOH; Naftalen, C10H8; Kamper, C10H16O;
H2Cr2O4; Krom gliserol, HOCH2CH(OH)CH2OH; Gliserin; terpentin; alkohol;
trioksida, Cr2O3 cairan mudah terbakar
Ammonia, acetylene, butadiene, butane, methane, propane (or
Klor, Cl2 other petroleum gases), hydrogen, sodium carbide, turpentine,
benzene, finely divided metals
Klor dioksida, ClO2 Ammonia, metana, fosfin, Asam sulfida
Tembaga Asetilen, hidrogen peroksida
Cumene
Asam, organik atau anorganik
hidroperoksida
Sianida Asam
Amonium nitrat, Asam kromat, hidrogen peroksida, Asam
Cairan dapat terbakar
nitrat, Natrium peroksida, halogen
Hidrokarbon Flor, klor, brom, ASam kromat, Natrium peroksida
Asam sianat Asam nitrat, Basa
Asam florida Ammonia, aqueous or anhydrous
Tembaga, Krom, Besi, Kebanyakan logam atau garamnya,
Hidrogen peroksida Alkohol, Aseton, bahan organik, Anilin, Nitrometan, Cairan
dapat terbakar
Asam nitrat berasap, Asam lain, Gas oksidator, Asetilen,
Asam sulfide
Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Hipoklorit Asam, Karbon aktif
Iod Asetilen, Amonia (berair atau anhidros), Hidrogen
Raksa Asetilen, Asam fulmanat, Amonia
Nitrat Asam sulfat
Asam asetat, Anilin, Asam kromat, Asam sianat, Asam sulfida,
Asam nitrat (pekat) Cairan dapat terbakar, Gas dapat terbakar, Tembaga,
Kuningan, Logam berat
Nitrit Asam
Nitroparafin Basa anorganik, Amina
Asam oksalat Perak, Raksa
Oksigen Oli, Lemak, hidrogen; Cairan, padatan, dan Gas dapat terbakar
Asetat anhidrid, Bismut dan aliasinya, Alkohol, Kertas, Kayu,
Asam perklorat
Lemak dan oli
Asam (organik atau mineral), Hindari gesekan, Simpan di
Peroksida, organic
tempat dingin
Fosfor (putih) Udara, Oksigen, Basa, Bahan reduktor
Kalium Karbon tetraklorida, Karbon dioksida, Air
Kalium klorat dan
Asam sulfat dan asam lain
Perklorat
Kalium permanganat Gliserin, Etilen glikol, Benzaldehid, Asam sulfat
Selenida Bahan reduktor
Asetilen, Asam oksalat, Asam tartrat, Senyawa amonium,
Perak
Asam fulmanat
Natrium Karbon tetraklorida, Karbon dioksida, Air
Natrium Nitrit Amonium nitrat dan Garam amonium lain
Etil atau metil alkohol, Asam asetat glacial, Asetat anhidrida,
Natrium peroksida Benzaldehid, Karbon disulfida, Gliserin, Etilen glikol, Etil
asetat, Metil asetat, furfural
Sulfida Asam
Kalium klorat, Kalium perklorat, kalium permanganat (atau
Asam sulfat
senyawa dari logam ringan seperti natrium, litium, dll.)
Telurida Bahan reduktor
From: Manufacturing Chemists’ Association, Guide for Safety in the Chemical
Laboratory, pp. 215-217, Van Nostrand Reinhold
3
bahan flammable, kuning untuk bahan oksidator, biru untuk bahan toksik, putih
untuk bahan korosif, dan hijau untuk bahan yang bahayanya rendah.
Di samping pemberian label pada lokasi penyimpanan, pelabelan pada botol
reagent jauh lebih penting. Informasi yang harus dicantumkan pada botol reagen
diantaranya:
Nama kimia dan rumusnya
Konsentrasi
Tanggal penerimaan
Tanggal pembuatan
Lama hidup
Tingkat bahaya
Semua cairan kimia berbahaya harus disimpan dalam tray (nampan) untuk
meminimalkan efek karena tumpahan atau bocoran. Kapasitas tray 110 % volume
botol terbesar atau 10% dari seluruh volume.
Rak penampung disesuaikan dengan sifat bahan (cairan) yang disimpan dalam
botol. Jangan menggunakan bahan aluminium.
3
DAFTAR PUSTAKA
Zulfiah,Arrida.2017. Penyimpanan-Dan-Penataan-Bahan-Kimia.
Juanda,Agus. 2011.kesehatan kerja.
Soemanto Imamkhasani. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium
Kimia.Jakarta: Penerbit PT. Gramedia