Anda di halaman 1dari 63

BIOLOGI SEL (SI)

Teori sel
KULIAH kedua & KETIGA
Tim pengajar biologi sel
2020

1
SEL DAN BAGIAN BAGIANNYA

 Sel Prokaryot
◼ Umumnya berbentuk bulat atau
batang dan berukuran beberapa
m.
◼ Struktur umum terdiri dari: dinding
sel, selaput plasma yang pada
tempat tertentu melipat-lipat dan
membentuk suatu badan yang
disebut mesosom
◼ Sitoplasma, di dalamnya terdapat
nukleoid dan ribosom
2
◼ Mesosom ( Kondrioid )
 Berperan sebagai pengatur pembe lahan
dan mengatur proses fotosin tesa
 Mesosom bersama-sama dengan ribosom
berperan untuk mensintesa protein

◼ Nukleoid
 Merupakan kumpulan bahan informasi
genetik yang terdapat pada bakteri
 Pada saat membelah bahan informasi gene
tik ditransfer kesel anakkan tanpa melalui
proses terbentuknya kromosom

4
 Sel eukaryot
◼ Tumbuhan
 Terdapat beberapa jenis organela, yaitu:

retikulum endoplasma, ribosom,mitokon


dria, badan golgi, sentrosom, vakuola,
plastid.
 Di dalam sitoplasma dijumpai juga tim
bunan hasil metabolisme yang belum di
gunakan. Hasil metabolisme yang ditim
bun disebut paraplasma.
 Nukleoplasma beserta selubungnya dise
but nukleus. Di dalam nukleoplasma ter
dapat anyaman kromatin yang dapat ter
lihat pada stadium interfase atau disebut
juga kromosom yang terlihat pada saat
proses mitosis.
5
 Hewan
◼ Struktur organisasi sel hewan mirip
dengan sel tumbuhan, dengan cata
tan bahwa pada sel hewan tidak di
jumpai plastida (kloroplast) maupun
dinding sel.
◼ Organisme multiseluler merupakan
organisasi yang kompleks dari sel-
sel yang bekerjasama.
◼ Terdapat mekanisme komunikasi
dan pengaturan atau regulasi dari
sel ke sel (antar sel ).

6
Sel Tumbuhan
Bagian sel, terbagi menjadi 3 komponen:
 Membran ( Plasmodema )
 Struktur yang membatasi sel
 Merupakan selaput tipis
 Tidak dapat dilihat dengan mata biasa
 Tersusun atas keping-keping Lippoprotein
◼ Bagian teratur dan terdalam berupa protein
◼ Bagian tengah berupa lipid/lemak

 Perannya
◼ Mengatur keluar masuknya zat
◼ Memberi respon terhadap perubah suasana
7
 Fungsi mebran pada transportasi sel:
Pergerakan material melewati membran
terjadi dengan 3 cara :

◼ Transpor aktif
terjadi di membran permeable dengan melanggar
gradien konsentrasi
◼ Transpor pasif
▪ Difusi : terjadi di membran yang permeable
▪ Osmosis : terjadi di membran yang semi
permeable
▪ Filtrasi : terjadi di membran yang permeable
◼ Transpor yang dibantu

 Permeabilitas selektif
Kemampuan membran sel melakukan
transport pasif bagi molekul tertentu dan
tidak bagi molekul lain.

8
 Plasma ( Sitoplasma / cairan sel )

 Merupakan cairan dengan sistem koloid, karena


mengandung senyawa-senyawa komplek yang
berupa gel dan larutan
 Mengandung :
◼ Bahan-bahan kimia organik
◼ Bahan-bahan kimia anorganik
◼ Organella (bagian yang hidup)
 Organella
◼ Terdiri dari senyawa kimia anorganik dan
organik yang kompleks dan larut
(makromolekul)
◼ Berbentuk padat / tidak padat

9
.Plasma/sitoplasma/hialoplasma

◼ Masa yang homogen,yang mengan


dung gas, mineral, KH, lemak,
protein, Asam nukleat, Vitamin,
Hormon.
◼ Merupakan tempat terjadinya / lin
tasan metabolisme tertentu, seperti :
glikolisis, sintesa lemak, dan sintesa
protein.

10
Plasma terdiri dari :
◼ Retikulum endoplasma
◼ Ribosom
◼ Mitokondria
◼ Badan golgi
◼ Lisosom
◼ Sentrosom
◼ Vakuola
◼ Plastid

11
Retikulum endoplasma (RE)

◼ Suatu organella yang mempunyai


bentuk seperti: ruang sel yang
direndami plasma terdiri dari
saluran-saluran halus (canaliculi)
yang sangat banyak seperti jaring
mempunyai membran yang saling
berhubungan.
◼ Tersusun atas : Lippoprotein, hampir
sama dengan membran hanya lebih
tipis.
◼ Fungsi : tempat transit protein

12
Rough endoplasmic
reticulum (RER)

A network of interconnected
membranes forming
channels within the cell.
Covered with ribosomes
(causing the "rough"
appearance) which are in
the process of synthesizing
proteins for secretion or
localization in membranes.

13
◼ Berdasarkan bentuknya terbagi atas :
 Sisterna (gepeng)
 Tubuler (tabung)

 Visikuler (butir-butir/gelembung-gelembung
yang berlepasan)
◼ ER ada 2 macam :
 rER (rough endoplasmic reticulum/granular
endoplasmic reticulum)
Protein yang dihasilkan ribosom (enzyme)
akan ditampung dalam ruangan ER kemudian
diangkut ke badan golgi selanjutnya dikeluar
kan ke sub unit besar dari rER melekat pada
membran Visikal. Sedangkan sub unit kecil
terdapat bebas. Bagian yang berhubungan
dengan mem bran nukleus

14
◼ Visikel siklitoris
Terletak pada bagian tepi sakula
◼ Transfer visikel
Tempat pelepasan ER kasar

15
 sER ( smooth endoplasmic/
agranular endoplasmic reticulum)
sebagian besar berbentuk tubuler
dan berhubungan dengan vesikel,
sistema dari ER kasar.
◼ Fungsi
 Metabolisme lipid kolesterol, hormon
 Pembentukan glikol dalam sel-sel
hepar dan otot
 Metabolisme mineral
 Penawar racun pada hati
(detoksifikasi)

16
Ribosom

◼ Bentuk : butiran dengan diameter 250 Å


◼ Tempat : melekat pada reticulum endoplasma
dan terlepas pada plasma
◼ Fungsi : tempat sintesa protein

17
Ribosomes

Protein and RNA complex


responsible for protein synthesis.
Smooth endoplasmic reticulum
(SER)
A network of interconnected
membranes forming channels
within the cell. A site for synthesis
and metabolism of lipids. Also
contains enzymes for detoxifying
chemicals including drugs and
pesticides.

18
Mitokondria

Mitokondria
◼ Mitos : benang Kondrion : butir-butir
◼ Bentuk : lonjong, diameter 0,2 m. jumlahnya
ratusan dan berisi cairan matrix
◼ Membelah diri secara amitosis
◼ Didalamnya ditemukan DNA, RNA, Ribosom
◼ Mampu memproduksi protein sendiri
◼ Tempat respirasi sel, tansfer energi
◼ Membran luar adalah tempat terjadinya oksidasi
biologis dengan sifat semi otonom

19
Mitochondria

Surrounded by a
double membrane with
a series of folds called
cristae. Functions in
energy production
through metabolism.
Contains its own DNA,
and is believed to have
originated as a
captured bacterium.
20
Badan golgi
◼ Letak : dekat dan berhubungan dengan
inti

◼ Bentuk : seperti gelembung yang diselimuti mem


bran, warna jernih, tidak mengandung ribosom

◼ Sakula (gelembung gepeng)


Tersusun bertumpuk-tumpuk yang terpisah oleh
celah tipis dan memiliki 2 permukaan, yaitu :
 Immature face (forming face) menghadap inti
 Mature face sebaliknya

21
Golgi apparatus

A series of stacked membranes.


Vesicles (small membrane
surrounded bags) carry materials
from the RER to the Golgi
apparatus. Vesicles move between
the stacks while the proteins are
"processed" to a mature form.
Vesicles then carry newly formed
membrane and secreted proteins to
their final destinations including
secretion or membrane localization.
22
◼ Fungsi :

 Berhubungan dengan rER


 Berhubungan dengan sER
 Berhubungan dengan membran plasma
 Berhubungan dengan lisosom
 Membungkus dan menggetahkan zat
keluar dari sel

23
Lisosom

◼ Bentuk bundar tak teratur dengan ukuran


hampir sama besar dengan Mitokondria :
hanya terdapat pada hewan
◼ Fungsi : merombak (lisis) berbagai
molekul kompleks
◼ Memakan benda asing dengan cara :
 Fagositosis
 Pinositosis
 Sistem pencernaan:
◼ Fagolisosom
◼ Eksositosis
◼ Autofag
◼ autolisis

24
Lysosymes

A membrane bound organelle


that is responsible for
degrading proteins and
membranes in the cell, and
also helps degrade materials
ingested by the cell.

25
Sentrosom

◼ Suatu badan (soma) terletak dipusat sel

dekat inti. Memiliki serat-serat radial sehing ga


tampak seperti bola yang berduri. Didalamnya
terdapat sentrophere yang mengandung
sentriol.
◼ Ke 2 sentriol tegak lurus sesamanya. Masing -
masing terdiri atas 9 filament (benang halus)
membentuk silinder.
◼ Fungsi : orientasi pembelahan dan tempat
menggantung serat gelondong

26
◼ Fibril dan filament
 Berbentuk benang (fibril).
 Berbentuk serat (filament), terdapat pada
otot disebut myofibril/miofilamen.
Pada otot :
 Filamen tipis disebut aktin
 Filamen tebal disebut myosin

◼ Tonofibril dan tonofilamen terdapat pada


usus
◼ Neurofibril dan neurofilamen terdapat pada
syaraf.
27
Vakuola

◼ Pada hewan jarang atau kurang


berkembang namun pada tumbuhan
berperan penting sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan hasil
fotosintesis
◼ Memiliki selaput yang memisah kannya
dari plasma dan disebut tonoplast.
◼ Rongga berisi cairan, bentuk rongga
seperti gelembung dalam plasma

28
◼ Fungsi :

 Menyimpan bahan makanan


 Menyimpan ampas metabolisme
 Mewarnai sel
 Tempat penyimpanan hasil produksi
 Mendekatkan plasma ke dinding agar
keluar dan masuknya zat lancar dan
cepat
 Protozoa memiliki 2 vakuola :
◼ Vakuola makanan
◼ Vakuola berdenyut

29
Plastid

◼ Bahan ini hanya terdapat pada tumbuh


tumbuhan.
◼ Ada 3 macam :
 Leukoplast
Tidak berwarna tetapi dapat
tumbuh menjadi kromoplast dan
kloroplast
 Kromoplast (pigmen)
Mengandung berbagai zat warna
yang memberi warna pada bunga,
buah, daun, umbi, dll.

30
 Kloroplast
Mengandung pigmen klorofil dan sedikit
pigmen lain seperti yang dimiliki kromo
plast. Kebanyakan bakteri dan jamur
tak memiliki kloroplast.

¤ Fungsi kloroplast : Berperan dalam


proses fotosintesis

31
Chloroplasts (plastids)

Surrounded by a double
membrane, containing
stacked thylakoid
membranes. Responsible for
photosynthesis, the trapping
of light energy for the
synthesis of sugars.
Contains DNA, and like
mitochondria is believed to
have originated as a
captured bacterium.

32
Inti (Nukleus )

 Bentuk :
◼ Bundar atau lonjong
◼ Melengkung / bergelembung
 Ukuran :
◼ Diameter ± 10m
◼ Panjang ± 20 m

33
 Bakteri, ganggang biru, eritrosit
mamalia : tidak berinti
 Protozoa : flagelata, ciliata memiliki
makro dan mikro nukleus
 Terdiri dari 4 bagian :
◼ Membran nukleus
◼ Nukleolus ( anak inti )
◼ Kromatin
◼ Kryolemphe

34
◼ Membran inti (karyotheca )
Karyo : (inti ) Theca : (selaput)

 Terdiri dari lippoprotein yang tipis dan


pada banyak tempat terdapat pori. Pada
bagian lain dari membran ini akan
berhubungan dengan badan golgi dan
ER.
 Terdiri dari 2 lapisan :
◼ Bagian luar kurang padat : ditempeli
ribosom
◼ Bagian dalam rata dan ditempeli kromatin

35
 Antara lapisan luar dan terdalam
dipisahkan oleh spasium perinuklearis

 Pada selubung inti terdapat cincin atau


canulus dan lubang-lubang atau porus

 Nuklearis yang bergabung membentuk


suatu kompleks lubang yang disebut
“pore komplek”.

36
◼ Nukleolus

 Melekat pada selaput inti dan kromatin


 Mengandung RNA : tidak tentu
 Tidak mengandung histon atau DNA
 Fungsi : mengontrol pengadaan kromatin
 Nukeolus umumnya terdapat 1 pada setiap sel
pada manusia atau sel bawang lebih dari satu
 Tdd : asam nukleat dan protein
 Umumnya terdapat pada sel-sel muda dan
masih giat membelah diri

37
Nukleoid
 Nukleoid merupakan kumpulan
bahan informasi genetik yang
terdapat pada bakteria.
 Pada saat bakteria membelah,
bahan informasi genetik dibagi ke
sel anakan tanpa mengalami
perubahan menjadi kromosom

38
◼ Kromatin

 Bagian dari kromosom yang


bergelung
 Bentuk seperti benang benang halus
 Ada 2 tipe:
◼ Heterokromatin (heteropiknotik) :
bergelung
◼ Eukromatin (hialopiknotik) : tidak
bergelung
39
Pada hepar ada 3 macam kromatin :

◼ Periperal kromatin
◼ Kromatin granules
◼ Nukleolus associated kromatin

 Benang benang halus ini banyak


menyerap zat warna sehingga
dinamakan retikulum kromatin (badan
yang berupa jala halus dan berwarna).

40
◼ Karyolimphe

. Cairan dalam inti yang berupa koloid


berfungsi merendam anak inti dan
kromatin.

ORGANELLA YANG MENGANDUNG DNA


. Mitokondria.
. Kloroplas.
. sentriol

41
Hal ini perlu diingat dan diperhatikan
karena tidak semua organella mengan
dung DNA.
DNA memegang peranan penting karena
merupakan pembawa sebagian besar
bahkan keseluruhan sifat genetik yang
khas dalam kromosom sehingga sering
disebut DNA adalah Gen

42
Struktur dasar Selaput Sel

• Selaput sel merupakan selaput plasma


yang berfungsi membatasi isi sel dari
lingkungannya;
• Selaput plasma mempunyai sifat-sifat
hidrofobik di bagian tengah dan sifat
hidrofilik di permukaan luar maupun
permukaan sitosolik;
• Selaput plasma terdiri dari senyawa-
senyawa lipida, protein, dan karbohidrat;
43
• Sifat hidrofobik terutama disebabkan oleh
komponen lipida, walaupun DEMIKIAN PADA
LIPID terdapatJUGA bagian tertentu yang
memberikan sifat hidrofilik, yaitu bagian
molekul lipida yang berikatan dengan gugus
fosfat dan senyawa organik yang bersifat
hidrofilik;
44
• Senyawa protein dan karbohidrat memberikan
sifat hidrofilik; Struktur dasar selaput
plasma ini sangat mendukung fungsinya
sebagai ; 1. pembatas lingkungan luar dari
lingkungan dalam sel,

2. lingkungan luar organela dari


lingkungan
45
 Fungsi selaput plasma selain sebagai
pembatas :

1.Mengatur permeabilitas terhadap


senyawa-senyawa atau ion-ion yang
melewatinya. Permeabilitas ini terutama
diatur oleh protein integral;
2.Protein selaput berfungsi sebagai protein
pengenal atau sebagai reseptor molekul-
molekul khusus (hormon, antigen,
metabolit) dan agensia khas (bakteri,
virus);
 46
3. Protein selaput berfungsi sebagai
enzim khusus, misalnya pada selaput
mitokondria, kloroplast, retikulum
endoplasma, aparatus Golgi, selaput
sel, dll.;
4. Selaput sebagai kelompokan molekul
juga dapat berfungsi sebagai reseptor
terhadap perubahan lingkungan seperti
perubahan suhu, jenis dan intensitas
cahaya.
47
 Komposisi

◼ 1. Lipida,
◼ 2. Protein
◼ 3. Karbohidrat
Pada glikoprotein dan glikolipida bervariasi
sesuai dengan macam selaputnya dan
dapat berubah sesuai dengan tingkat
perkembangan sel, umur dan lingkungan.

48
 Komposisi masing-masing fraksi selaput
plasma terutama fraksi lipida sangat
menentukan kecairan selaput.

 Pengertian kecairan menyangkut ciri-ciri

◼ kekenyalan,
◼ kekentalan atau kemudahan melakukan
perubahan sifat fisikokimia,

untuk tetap dapat mempertahankan keutuhan


fungsi selaput plasma.
49
Komposisi selaput plasma pada
berbagai organela (dalam %)
Selaput Protein Lipid Karbohidrat

Myelin 18 79 3

Selaput sitoplasmik :
eritrosit manusia 49 43 6
sel hati mencit 44 52 4
Amoeba 54 42 4
Halobacteriu 75 25 0

Mitokondria : selaput dalam 76 24 0

Kloroplast Bayam : lamella 70 30 0


50
Perkembangan Model Selaput Plasma
Model Danielli – Davson

• Berdasarkan struktur selaput plasma :


Dilakukan melalui penelitian fisiko-kimia dengan
membandingkan tegangan permukaan yang terjadi
antara tetes minyak pada ekstrak selaput plasma
dan air.
• Pengamatan ini menghasilkan model selaput plasma
yang disebut Model Danielli- Harvey.

51
❖ Model ini disempurnakan lagi sebagai Model
Danielli-Davson, yang menunjukkan adanya
dwilapis lipida yang dilapis secara “sandwiched”
oleh molekul protein globular.
➢ Beberapa kelemahan kedua model tersebut
adalah tentang tidak adanya ketebalan selaput
yang jelas apabila selaput plasma mengalami
hidratasi.

52
• Model Robertson

Melalui mikroskop elektron melakukan


pengamatan, dan mengusulkan konsep selaput
merupakan kesatuan, digambarkan lapisan lipida
sebagai dua lembaran molekul lipida, disebut
dwilembar lipida (Bimolecular leaflet) yang bagian
hidrofiliknya bersinggungan dengan lapisan
molekul protein berkonfigurasi memanjang atau
berkonfigurasi-β.
53
• Dengan model ini dapat diduga
bahwa lapisan lipida membentuk
ketebalan 3,5 nm dan lapisan
molekul protein setebal 2.0 nm.
• Dengan demikian model ini dapat
menjelaskan ketebalan selaput
plasma yang umumnya mencapai
7,5 nm.
54
Model Singer – Nicolson

• Dengan diketemukannya teknik pengelupasan


beku (freeze –fractured) pada pengamatan
mikroskopi elektron, teknik-teknik pelacakan
seperti dikroisme sirkuler dan teknik
penandaan protein, timbul gagasan baru
tentang struktur selaput plasma yaitu bahwa
lapisan molekul protein tidak merupakan
lapisan yang berkesinambungan, melainkan
sebagai sebaran molekul-molekul protein yang
terpisah-pisah. 55
•Orientasi protein dalam interaksinya
dengan lapisan lipida dapat berbeda-beda :
yaitu dengan adanya protein yang terbenam
dalam lapisan lipida, protein ini disebut
protein integral, protein yang menempel
pada permukaan lapisan lipida diberi nama
protein perifer.

56
57
58
• Terdapat dua kelompok protein integral ;
kelompok pertama terentang dari
permukaan dalam sampai ke permukaan
luar dan disebut protein transmembran,
kelompok yang lain molekulnya sebagian
terbenam dalam lembaran lipida dan
selebihnya tersembul ke luar dari lapisan
dwilembar lipida.
• Membran memiliki ketebalan sekitar 8,5
nm. Ketebalan ini sesuai dengan adanya
molekul protein globuler pada selaput
plasma.
59
60
Skema lapisan membran model Robertson 61
62
63
Peranan Selaput Plasma
 Selaput Plasma sebagai penyekat
 Selaput Plasma sebagai Pengatur
Permeabilitas
 Difusi sederhana
 Difusi dipermudah (terfasilitasi)
 Transpor aktif
 Pengangkutan Makromolekul lewat
Selaput Plasma
64

Anda mungkin juga menyukai