t h
KEHAMILAN 35 MINGGU 4 HARI DENGAN LETAK LINTANG
e
DI PUSKESMAS PANCUR BATU
b
TAHUN 2018
is a
l
STUDI KASUS
E
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Akhir
a
t
Pendidikan D3 Kebidanan STIKes Santa Elisabeth Medan
a n
s S
K e
T I
S an
e d
M Disusun Oleh :
YENNI RAJAGUKGUK
022015075
t h
be
isa
E l
t a
a n
s S
K e
T I
S an
e d
M
3
t h
be
isa
E l
t a
a n
s S
K e
T I
S an
e d
M
4
CURICULUM VITAE
t h
be
is a
E l
t a
a n
S
Nama : Yenni Rajagukguk
Tempat / Tanggal Lahir : Ajibata,13 Januari 1995
s
Agama : Khatolik
e
Jenis Kelamin : Perempuan
K
Jumlah Bersaudara : 2 bersaudara
I
Anak ke : Anak Ke 2 dari 3 bersaudara
T
Alamat : Ajibata
S an
Kecamatan Ajibata
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 173670 Ajibata Tahun 2000-2006
d
3. SMP HKBP Parapat Tahun 2006-2009
e
4. SMA Negeri 1 Parapat Tahun 2009-2012
M
5. Sedang menjalani pendidikan D3 Kebidanan
Tahun 2015 Sekarang di STIKes St. Elisabeth
Medan.
Pekerjaan : Mahasiswi
Status : Belum Nikah
Suku/Bangsa : Batak/Indonesia
5
t h
be
isa
E l
t a
a n
s S
K e
T I
S an
e d
M
6
t h
be
isa
E l
t a
a n
s S
K e
T I
S an
e d
M
7
t h
Yenni Rajagukguk1, Flora Naibaho2
be
a
INTISARI
l is
Latar belakang : Kehamilan dengan letak lintang adalah sumbu memanjang janin
E
menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus menedekati 900.yang
a
disebabkan oleh fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD, hidrosefalus, ansefalus,
t
plasenta previa,dan tumor-tumor pelvis.
n
Tujuan : Untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
a
kebidanan pada Ny.S usia 26 Tahun G1P0A0 dengan Kehamilan Letak Lintang di
S
Puskesmas Pancur BatuTahun 2018 dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan Helen Varney.
s
Metode : Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriktif
e
yaitu melihat gambaran kejadian tentang asuhan kebidanan yang dilakukan di
K
lokasi tempat, pemberian asuhan studi kasus ini di lakukan pada Ny.S usia 26
I
tahun G1P0A0 dengan Kehamilan Letak Lintang di Puskesmas Pancur Batu
T
Tahun 2018.
S an
Hasil : Pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.S adalah Keadaan Umum
cemas,Fundus uteri ibu teraba kosong dan melakukan palpasi Leopold I-IV perut
bagian kiri dan kanan ibu terasa penuh, DJJ berada di bawah pusat. masalah ini
d
belum teratasi dan diharapkan kepada semua tenaga kesehatan untuk lebih
e
menerapkan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil dengan Letak Lintang sesuai
M
dengan prosedur yang ada.
Kesimpulan : Letak lintang merupakan kondisi kegawatdaruratan pada
kehamilan yang dimana punggung berada jalan lahir, Pada Ny. S perut kiri dan
kanan terasa penuh dan telah dianjurkan untuk melakukan posisi kneechest setiap
hari pagi dan sore.
vii
8
h
2018
e t
Yenni rajagukguk1,Flora naibaho2
b
ABSTRACT
is a
Background: the latitudinal pregnency is the elongated axis of the fetus crossing
l
the axis extending the mother perpendicularly toword 900. Caused by head
E
fixation no indication of CPD, hydrocephalus, ansefagus, placenta prevail, and
a
pelvic tumors.
t
Objective: to gain real experience in implementing midwifery care at 26-year-old
n
Ny. S G1P0A0 with latitude pregnancy at pancur batu community center in 2018
a
using Helen Varney’s obstetric management approach.
S
Method: the data colletin method used is the descriptive method that is to see the
description of the incident about midwifery care done in the location of the place,
s
giving the case study was done on the year of G1P0A0 Ny. S with latitude
e
pregnancy at pancur batu community center in 2018.
K
Result: the examination done on Mrs. S anxious General Condition, fundus uteri
I
mother is palpableempty and palpation leopold I-IV left and is expected to all
T
health personnel to further implement midwifery care in the case of pregnant
S an
women with latitude locatin in accordance with existing procedures.
Conclusions: the location of latitudes is an emergency condition in pregnancy
d
where the back is the birt canal, in Ny. S left and right abdomen fell full and is has
e
been advisable to perform knee chest positions every day morning and evening.
1
The title of ase study
2
Study prodi D3 obstetrics STIKes Santa Elisabeth Medan
3
Lecture STIKes Santa Elisabeth Medan
viii
9
KATA PENGANTAR
t h
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
e
dan kasihNya sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan
a b
is
Laporan Tugas Akhir yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Usia 26
E l
Tahun GIP0A0 Usia Kehamilan 35 Minggu 4 Hari Dengan Letak Lintang Di
a
Puskesmas Pancur Batu ” Laporan Tugas Akhir ini dibuat sebagai persyaratan
n t
menyelesaikan pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Program Studi D3
Kebidanan.
S a
es
Penulis menyadari banyak kesalahan baik isi maupun bahasa nya dan
I K
masih jauh dari sempurna. Dengan hati terbuka dan lapang dada penulis memohon
T
kepada semua pihak agar dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
S an
membangun guna ini menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.
M
bantuan dan bimbingan yang sangat berarti dari berbagai pihak, baik dalam
bentuk moral, material, maupun spiritual. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
ix
10
3. Flora Naibaho, S.ST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir dan
h
juga selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Risda Mariana manik, S.ST,
e t
M.Kes selaku Koordinator Laporan Tugas Akhir yang telah memberikan
a b
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan di STIKes Santa
l is
Elisabeth Medan.
4.
a E
Kepada ibu Oktafiana Manurung, S.ST., M.KM dan Ibu Desriati Sinaga,
n t
S.ST., M.Keb selaku dosen Penguji, terimakasih buat masukan, arahan dan
S a
nasehat yang ibu berikan kepada penulis sehingga penulis dapat mengetahui
s
kekurangan dari Laporan Tugas Akhir penulis dan memperbaiki menjadi
K e
lebih baik lagi.
T
5.
I Seluruh Staf Dosen, Karyawan karyawati pendidikan di STIKes Santa
S an Elisabeth Medan yang telah member ilmu, nasehat dan bimbingan kepada
d
penulis selama menjalani Program Studi D3 Kebidanan baik Teori maupun
e
M
Praktek.
6. Bidan Helen Tarigan, SST, yang telah member ijin bagi penulis untuk
8. Kepada Sr.Avelina FSE beserta tim ibu asrama, yang sabar membimbing dan
x
11
9. Kepada Orang tua tercinta Ayahanda Jamaren Rajagukguk dan Ibunda Risten
h
Sirait, abang saya Patrick Rajagukguk, dan adik saya Jernih Yanti
e t
Rajagukguk yang menjadi motivasi penulis, yang selalu bersedia mendoakan
a b
dan mendukung, baik materi maupun moral serta terima kasih yang tak
l is
terhingga karena telah membesarkan dan memotivasi selama penulis
a E
mengikuti Pendidikan di STIKes Santa Elisabeth Medan.
n t
10. Kepada Mahasiswa D3 Kebidanan Stikes St.Elisabeth Medan angkatan XV
S a
yang selalu setia bersama penulis dalam suka maupun duka, yang selalu
s
bersama serta berbagai cerita selama penulis menjalani pendidikan di STIKes
K e
Santa Elisabeth Medan ini.
S an
Semoga segala bantuan yang diberikan mendapat balasan dari tuhan Yang Maha
e d
Esa. Penulis berharap semoga Laporan Tugas akhir ini dapat berguna bagi
M
pembaca.
Penulis
(Yenni Rajagukguk)
xi
12
DAFTAR ISI
h
Halaman
t
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
e
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii
b
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
a
HALAMAN CURICULUM VITAE......................................................... iv
is
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ...................................... v
l
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... vi
E
INTISARI ................................................................................................... vii
a
ABSTRAC................................................................................................... vii
t
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
n
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
a
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
s S
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................
1
1
e
B. Tujuan............................................................................................... 4
K
1. Tujuan Umum ............................................................................ 4
I
2. Tujuan Khusus ........................................................................... 4
T
C. Manfaat ............................................................................................. 5
S an
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................
A. Kehamilan. .......................................................................................
6
6
d
1. Pengertian Kehamilan ................................................................ 6
e
2. Tujuan Asuhan Antenatal ........................................................... 6
M
3. Diagnosa Kehamilan .................................................................. 7
B. Kehamilan Letak Lintang ................................................................. 27
1. Pengertian Letak Lintang ........................................................... 27
2. Etiologi Letak Lintang ............................................................... 28
3. Diagnose Letak Lintang ............................................................. 28
4. Mekanisme Persalinan ............................................................... 29
5. Prognosis Letak Lintang ............................................................ 29
6. Komplikasi Letak Lintang.......................................................... 30
7. Penanganan Letak Lintang ......................................................... 30
C. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan .......................................... 30
D. Metode Pendokumentasian ............................................................ 33
xii
13
th
B. Pembahasan ...................................................................................... 50
e
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 55
b
A. Kesimpulan....................................................................................... 55
a
B. Saran ................................................................................................. 57
l is
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a E
n t
S a
es
I K
T
S an
e d
M
xiii
BAB I
h
PENDAHULUAN
e t
A. Latar belakang
a b
l is
Tingginya AKI di Indonesia yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI,
a E
1994) tertinggi di ASEAN, menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program
n t
prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia, seperti halnya dinegara
S a
lain adalah perdarahan, infeksi dan eklampsia. Ke dalam perdarahan dan infeksi
s
sebagai penyebab kematian, sebenarnya tercakup pula kematian akibat abortus
K e
terinfeksi dan partus lama. Hanya sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh
T I
penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi
S an
yang kronis. Selain itu, keadaan ibu sejak pra-hamil dan dapat berpengaruh
d
terhadap kehamilanya. Penyebab tak langsung kematian ibu ini antara lain adalah
e
M
anemia, kurang energi kronis (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda/tua,
sering dan banyak). Tahun 1995, kejadian anemia ibu hamil sekitar 51%, dan
kejadian risiko KEK pada ibu hamil (lingkar/ lengan atas kurang dari 23,5%)
Kematian ibu hingga saat ini masih menjadi masalah utama dalam di
bidang kesehatan ibu dan anak. Hal ini perlu mendapat perhatian karena bayi yang
ditinggal mati oleh ibunya, dibandingkan dengan bayi yang masih memiliki kedua
orang tua, memiliki kemungkinan 3-10 kali lebih besar untuk meninggal dunia
indonesia (SDKI) pada tahun 2002/2003 menunjukkan bahwa angka kematian ibu
1
2
(AKI) mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ini menurunkan pada
h
tahun 2007 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, angka ini masih
e t
tinggi jika dibandingkan dengan AKI di negara tetangga di asia tenggara. Angka
a b
ini 20-30 kali besar dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura. Tingginya
l is
AKI di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal yang dikenal dengan istilah 4
a E
terlalu dan 3 terlambat, yakni terlalau muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan,
n t
terlalu banyak, terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan, terlambat mendapat
S a
pertolongan, serta terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan.
s
Secara berturut-turut penyebab kematian ibu adalah perdarahan (28%), eklamsia
K e
(24%), infeksi (11%), komplikasi masa nifas(8%), emboli(5%), abortus (5%),
T I
trauma obsetrik (5%), persalinan macet (partus lama) (5%), dan penyebab lain
S an
(11%) (Lyndon, 2015).
d
Kesakitan dan kematian ibu terutama disebabkan karena pendarahan pasca
e
M
persalinan, eklamsi, sepsis, dan komplikasi akibat keguguran. Kematian ibu
yang diberikaan pada ibu bersalin. Angka yang cukup tinngi 85-90% persalinan
dapat berlangsung dengan normal, hanya sekitar 10-15% saja persalinan dengan
penyulit. Ibu bersalin adalah persalinan bersih dan aman, serta mencegah
terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi. Fokus yang di utamakan pada asuhan ibu
bersalin adalah patograf, manajemen aktif kala III, serta mencegah hipotermi pada
bayi baru lahir. Asuhan ini lebih pada pendekatan pencegahan terjadinya
Angka kejadian Letak Lintang berkisar antara 0,5-2%.Dari beberapa rumah sakit
h
pendidikan di Indonesia dilaporkan :Medan 0,6%,Jakarta0,1 %(1948),Bandung
e t
1,9%, Greenhill melaporkan 0,3%. Penyebab dari letak lintang sering merupakan
a b
kombinasi dari berbagai faktor yaitu karena panggul sempit,hidrosefalus,plasenta
l is
previa, dan tumor-tumor pelvis. sering pula penyebabnya tetap merupakan suatu
misteri. (Rustam,2016).
a E
n t
Kehamilan dengan letak lintang adalah sumbu memanjang janin
a
menyilang sumbu memanjang ibu secara tegak lurus menedekati 900.yang
S
s
disebabkan oleh fiksasi kepala tidak ada indikasi CPD, hidrosefalus, ansefalus,
K e
plasenta previa,dan tumor-tumor pelvis (Ai yeyeh,2010).
T I Dampak bagi ibu dapat terjadi rupture uteri, partus lama, ketuban pecah
S an
dini, infeksi intrapartum. Dampak bagi janin yaitu prolapsus funikuli, trauma
d
partus, hipoksia karena kontraksi uterus terus menerus.(Ai Yeyeh,2010).
e
M
Data yang diperolah dari tanggal 08 maret 2018- 14 maret 2018, didapatkan angka
kehamilan IUGR 1 orang, kehamilan dengan HIV- AIDS 1 orang, kehamilan letak
2018).
tertarik untuk mengambil kasus dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ny. S usia
4
h
Pancur Batu Maret 2018.
B. Tujuan :
e t
1. Tujuan Umum
a b
l is
Diharapkan mahasiswa mampu, mengerti dan memahami serta dapat
a E
memberikan asuhan kebidanan pada Ny.Sdengan UK : 35 minggu 4 hari di
n t
Puskesmas Pancur Batu tanggal 08-03-2018 dengan manajemen hellen varney.
S
2. Tujuan khusus
a
s
Tujuan khusus dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah:
K e
a. Mampu melaksanakan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny. S
S an lintang.
d
b. Mampu merumuskan interprestasi data Mampu pada Ny. S umur 26 tahun
e
M
UK : 35 minggu 4 hari G1P0A0 Dengan kehamilan letak lintang.
h
Dengan Letak Lintang.
e t
g. Mampu melakukan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan pada Ny. S
a
umur 26 tahun G1P0A0 Dengan Letak Lintang.
b
l is
h. Mampu membuat evaluasi pada Ny. S umur 26 tahun UK : 35 minggu 4
a E
hari G1P1A0 Dengan kehamilan letak lintang
C. Manfaat
n t
S a
1. Bagi Institusi Pendidikan
s
Sebagai bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi
K e
kasus selanjutnya, dan bahan bacaan bagi pembaca diperpustakaan STIkes
d
Dapat meningkatkan mutu pelayanan yang berkualitas berdasarkan
e
M
standar pelayanan kebidanan pada kasus gawat darurat terutama kehamilan
3. Bagi Ibu/Klien
h
TINJAUAN PUSTAKA
e t
A. Kehamilan
a b
l is
1. Pengertian Kehamilan
a E
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
n t
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
S a
haid terakhir. Kehamilan dinagi menjadi 3 triwulan yaitu triwulan pertama
s
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
K e
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
S an
perubahan sosial di dalam keluarga. Pada umumnya kehamilan berkembang
d
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
e
M
lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sistem
penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
6
7
h
mungkin terjadi selama hamil,termasuk riwayat penyakit secara
e t
a b
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan,melahirkan dengan selamat,
l is
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
a E
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
asi eksklusif.
n t
S a
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
s
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.(Sarwono 2009).
K e
3. Diagnosa Kehamilan
T I
a.Tanda Tidak Pasti Hamil (Probable Signs)
S an
1. Amenorea
d
Bila seorang wanita dalam masa mampu hamil, apabila sudah menikah
e
M
mengeluh tidak mendapat haid, maka pikirkan bahwa dia hamil, meskipun
haid.
Mual dan muntah merupakan gejala umum , mulai dari rasa tidak enak sampai
3. Mengidam
h
Sering meminta makanan / minuman tertentu terutama pada bulan-bulan
e t
triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan. Dan biasanya tidak tahan dengan
suatu bau-bauan.
a b
l is
4. Anoreksia
a E
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu
n t
5. Pingsan
S a
s
Bila berada pada tempat tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa
K e
pingsan.
T I
6. Mammae membesar
d
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar
e
M
montgomery terlihat membesar.
7.Sering Miksi
Miksi sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
8.Konstipasi / obstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon
steroid.
9
9. Pigmentasi kulit
h
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai
e t
di muka (Chloasma gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea
nigra=grisea).
a b
l is
10.Epulis
a E
Biasanya dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
n t
11.Pemekaran vena-vena (varises).
S a
Terjadi pada kaki, betis dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai pada
s
triwulan akhir(Fitramaya, 2010).
K e
b. Tanda Tanda Kemungkinan Hamil
T I
1.Terjadi Pembesaran Abdomen
S an Pembesaran perut menjadi nyata setelah minggu ke- 16, karena pada saat
d
itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi rongga perut.
e
M
2.Tanda Hegar
daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah
mulai terlihat pada mnggu ke-6 dan menjadi nyata pada minggu ke 7-8 .
3.Tanda Goodell’s
4.Tanda Chadwick
5.Tanda McDon
h
Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan
e
tergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.
t
6.Kontraksi Uterus
a b
l is
Tanda ini muncul belakangan pada pasien mengeluh perutnya kencang
a E
tetapi tidak disertai rasa sakitPemeriksaan Tes Biologis kehamilanPada
n t
pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu .
S a
c .Tanda Tanda Pasti Kehamilan
s
1. Denyut Jantung Janin
K e
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Pada orang
T I
gemuk, lebih lambat. Dengan stetoskope ultrasonic(doppler), DJJ dapat
S an
didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12. Melakukan auskultasi pada
d
janin bisa juga mengidentifikasi bunyi bunyi yang lain, seperti: bising tali pusat,
e
M
bising uterus dan nadi ibu.
2. Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah
minggu ke-22. Gerakan janin dapat dirasakan dengan jelas setelah minggu ke-24 .
Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap janin. Salah satu hal yang
menakjubkan adalah bahwa hampir semua perubahan ini akan kembali seperti
e. Sistem Reproduksi
h
1.Uterus
e t
Selama kehamilan akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil
a b
konsepsi (janin, plasenta, amnion ) samapai persalinan. Uterus mempunyai
l is
kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dengan cepat selama
a E
kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu
n t
setelah persalinan.Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 g dan
S a
kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan uterus akan berubah menjadi
s
suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata
K e
pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l
T I
atau lebih dengan rata-rata 1100 g.
d
sementara produksi miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu
e
M
terjadi akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja
sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada
kehamilan akan menipis. Pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1,5
cm bahkan kurang.
estrogen dan sedikit oleh progesteron. Pembesaran uterus pada perabaan tinggi
fundus uteri ibu hamil, dapat ditafsirkan secara kasar seperti berikut ini :
h
16 minggu : pertengahan simfisis ke pusat
e t
24 minggu : pinggir atas pusat
a b
l is
28 Minggu : sepertiga pusat ke xyphoid
32 minggu
a E
: pertengahan pusat xyphoid
n t
36-42Minggu : 3 jari dibawah xyphoid
2. Serviks
S a
s
Satu bulan setelah konsepsi seviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.
K e
Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada
T I
seluruh serviks, bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasi pada
S an
kelenjar-kelenjar serviks.Berbeda dengan kontras dan korpus, serviks hanya
d
memiliki 10-15 % otot polos.Jaringan ikat ekstraseluler seviks terutama kolagen
e
M
tipe 1 dan 3 dan sedikit tipe 4 pada membrana basalis.Di antara molekul-molekul
sulfat, asam hialuronat, dan heparin sulfat.Juga di temukan fibronektin dan elastin
ostium interna.Baik elastin maupun otot polos semakin menurun jumlahnya mulai
3. Ovarium
baru juga di tunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat di temukan di ovarium.
Folikelini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
13
setelah ituakan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang felatif
h
minimal.
4. Payudara
e t
a b
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi
l is
lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-
a E
vena di bawak kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar,
n t
kehitaman, dan tegak. Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan di
S a
sebut kolostrum dapat keluar.Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus
s
yang mulai bersekresi.
K e
5. Vagina dan perineum
S an
pada kulitdan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan
d
terliahat berwarna keunguan yang di kenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini
e
M
meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi
d. Sistem Kardiovaskular
Pada munggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan ini
terjadi untuk mengurangi resistensi vaskular sistemik. Selain itu, juga terjadi
perubahan pada aliran pulsasi arterial. Kapasitas vaskular juga akan meningkat
14
h
terjadinya vasodilatasi dan penurunan resistensi vaskular perifer.
e. Sistem Muskuloskeletal
e t
1. Pembesaran payudara
a b
l is
Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul memungkinkan untuk
terjadinya lordosis.
a E
2. Nyeri punggung
n t
S a
Ibu sering mengalami nyeri dibagian punggung dan pinggang karena
s
mempertahankan posisi stabil, beban meningkat pada otot punggung dan kolumna
K e
vertebrae.
T I
3. Adaptasi muskulosketal
S an
a. Pengaruh hormonal
d
- Relaksasi persendian karena pengaruh hormone relaksin
e
M
- Mobilitas dan pliabilitas (pelunakan) meningkat pada sendi sakroiliaka dan
b.Pengaruh mekanik
f. Sistem Endokrin
1. Kelenjar tiroid
2. Kelenjar paratiroid
h
a. Kehamilan menginduksi hiperparitoid sekunder ringan, suatu
e t
reflekspeningkatan kebutuhan kalsium (Ca) dan Vitamin D
l is
kehamilan) kadar parathormon plasma meningkat, kadar meningkat antara usia
a
kehamilan minggu ke-15 dan ke-35.
E
3. Pankreas
n t
S a
a. Janin butuh glukosa sebagai bahan bakar pertumbuhan, tidak hanya
s
menghasilkan simpanan glukosa ibu tetapi juga menurunkan kemampuan
K e
ibu menyintesis glukosa dengan menyedot habis asam amino ibu.
T Ib. Kadar glukosa ibu menurun, insulin ibu tidak dapat menembus plasenta
d
meningkatkan produksi insulin
e
M
c. Seiring peningkatan usia kehamilan, plasenta bertumbuh dan
4. Prolaktin Hipofisis
h
- Aldosteron mempertahankan natrium
e t
-
a b
Paratiroid mengontrol metabolism kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
l is
- Human placental lactogen (HPL) berperan sebagai hormon pertumbuhan
a E
kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metabolic yang
mengiringinnya.
n t
-
S a
Human chorionic gonadotropin (HCG) menginduksi mual dan muntah
s
pada beberapa wanita selama awal kehamilan
K e
g. Sistem Respirasi
d
2. Pemendekan paru-paru yang disebabkan oleh pembesaran uterus
e
M
a. Pergeseran diafragma keatas oleh uterus
pernapasan .
h.Sistem Integumen
2. Hiperpigmentasi
h
5. Hidung, pipi dan dahi memperlihatkan perubahan pigmentasi yangdikenal
e t
6. Striae gravidarum dan lenea nigra
a b
l is
7. Perubahan payudara seperti perembesan kolostrum
a E
8. Eritema palmaris dan peningkatan angioma
n t
9. Rambut dan kuku tumbuh lehih cepat tetapi menjadi lebih tipis dan
Lebihlunak.
S a
s
10. Sistem Gastrointestinal
K e
11. Pembengkakan gusi akibat peningkatan kadar estrogen, gusi dapat
S an
12. Pergeseran intestinum kelateral dan posterior
d
13. Pergeseran lambung ke superior dan lateral
e
M
14. Perlambatan motilitas intestinal dan waktu pengosongan lambung
18. Sistem PerkemihanDilatasi ureter dan pelvis renis yang disebabkan oleh
h
progesteron dan tekanan dari uterus yang membesar
e t
a b
20. Peningkatan retensi natrium karna pengaruh hormonal
l is
21. Peningkatan vaskularitas, edema, hipertropi dan hiperflasia kelenjar
a E
22. Peningkatan sekret vagina dengan pH 3,5 menjadi pH 6
n t
23. Penghentian opulasi dan maturasi polikel yang baru
S a
24. Penebalan mukosa vagina, pelonggaran jaringan ikat dan hipertropi selsel
s
otot yang kecil
K e
25. Perubahan gairah seksual
d
gairah sexsual meningkat selama trimester keduaakibat peningkatan
e
M
aliran darah pelvis.
pertama ialah timbulnya rasa cemas dan ragu sekaligus disertai rasa bahagia.
Munculnya rasa ragu dan khawatir sangat berkaitan pada kualitas kemampuan
untuk merawat dan mengasuh bayi dan kandungannya, sedangkan rasa bahagia
dikarenakan dia merasa sudah sempurna sebagai wanita yang dapat hamil.
19
b. Perubahan Emosional.
h
Perubahan-perubahan emosi pada trimester pertama menyebabkan adanya
e t
penurunan kemauan berhubungan seksual, rasa letih dan mual, perubahan suasana
a b
hati, cemas, depresi, kekhawatiran ibu tentang kesejahteraannya dan bayinya,
l is
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik dan sebagainya.
c. Sikap Ambivalen
a E
n t
Sikap ambivalen menggambarkan suatu konflik perasaan yang bersifat
S a
simultan, seperti cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu atau kondisi.7
s
Meskipun sikap ambivalen sebagai respon individu yang normal, tetapi ketika
K e
memasuki fase pasca melahirkan bisa membuat masalah baru. Penyebab
T I
ambivalensi pada ibu hamil yaitu perubahan kondisi fisik, pengalaman hamil yang
S an
buruk, ibu karier, tanggung jawab baru, rasa cemas atas kemampuannya menjadi
d
ibu, keuangan dan sikap penerimaan keluarga terdekatnya.
e
M
Awal minggu kehamilan, ibu sering tidak merasa tidak yakin pada
kehamilannya. Dan hal ini diperparah lagi jika ibu memiliki masalah emosi dan
mencari kepastian bahwa dirinya sedang hamil dan harus membutuhkan perhatian
d. Perubahan Seksual
h
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering kali pikiran ibu lebih
e t
berfokus kepada kondisi dirinya sendiri, bukan kepada janin.Meskipun demikian
a b
bukan berarti ibu kurang memperhatikan kondisi bayinya.Ibu lebih merasa bahwa
l is
janin yang dikandungnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
f. Stres
a E
n t
Kemungkinan stres yang terjadi pada masa kehamilan trimester pertama
S a
bisa berdampak negatif dan positif, dimana kedua stres ini dapat mempengaruhi
s
perilaku ibu.Terkadang stres tersebut bersifat instrinsik dan ekstrinsik.Stres
K e
ekstrinsik timbul karena faktor eksternal seperti sakit, kehilangan, kesendirian dan
T I
masa reproduksi.
S an g. Goncangan Psikologis
d
Terjadinya goncangan jiwa diperkirakan lebih kecil terjadi pada trimester
e
M
pertama dan lebih tertuju pada kehamilan pertama.
Selama fase trimester kedua kehidupan psikologi ibu hamil tampak lebih
tenang, namun perhatian ibu mulai beralih pada perubahan bentuk tubuh,
kehidupan seks, keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi yang dikandungnya,
serta peningkatan kebutuhan untuk dekat dengan figur ibu, melihat dan meniru
a. Rasa Khawatir/Cemas
h
Kekhawatiran yang mendasar pada ibu ialah jika bayinya lahir sewaktu-
e t
waktu. Keadaan ini menyebabkan peningkatan kewaspadaan terhadap datangnya
a b
tanda-tanda persalinan.Hal ini diperparah lagi dengan kekhawatiran jika bayi
l is
yang dilahirkannya tidak normal. Paradigma dan kegelisahan ini membuat
a E
kebanyakan ibu berusaha mereduksi dengan cara melindungi bayinya dengan
n t
memakan vitamin, rajin kontrol dan konsultasi, menghindari orang atau benda-
S a
benda yang dianggap membahayakan bayinya.
s
b. Perubahan Emosional
K e
Perubahan emosional trimester II yang paling menonjol yaitu periode
T I
bulan kelima kehamilan, karena bayi mulai banyak bergerak sehingga ibu mulai
S an
memperhatikan bayi dan memikirkan apakah bayinya akan dilahirkan sehat atau
d
cacat. Rasa kecemasan ini terus meningkat seiring bertambahnya usia
e
M
kehamilannya.
kebanyakan ibu menjadi khawatir jika dia berhubungan seksual apakah ini dapat
sering terjadi adalah apakah ada kemungkinan janinnya cedera akibat penis,
seks pada masa hamil tidak berpengaruh karena janin dilindungi cairan amnion di
dalam uterus.
22
h
a. Rasa Tidak Nyaman
e t
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali padatrimester ketiga
a b
dan pada kebanyakan ibu merasa bentuk tubuhnya semakin jelek. Selain itu,
l is
perasaan tidak nyaman juga berkaitan dengan adanya perasaan sedih karena akan
a E
berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
n t
hamil sehingga ibu membutuhkan dukungan dari suami, keluarga, bidan.
S a
b. Perubahan Emosional
s
Pada bulan-bulan terakhir menjelang persalinan perubahan emosi ibu
K e
semakin berubah-ubah dan terkadang menjadi tak terkontrol.Perubahan emosi ini
T I
bermuara dari adanya perasaan khawatir, cemas, takut, bimbang dan ragu jangan-
S an
jangan kondisi kehamilannya saat ini lebih buruk lagi saat menjelang persalinan
d
atau kekhawatiran dan kecemasan akibat ketidakmampuannya dalam menjalankan
e
M
tugas-tugas sebagai ibu pasca kelahiran bayinya.
a. Oksigen
pada masa kehamilan. Kebutuhan oksigen pada masa kehamilan sangat meningkat
sebagai respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah
b. Nutrisi
23
Gizi pada ibu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu
h
hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan
e t
minum cukup cairan.Nutrisi dan gizi yang baik pada masa kehamilan akan sangat
a b
membantu ibu hamil dan janinnya melewati masa tersebut. Pada dasarnnya menu
l is
makan yang diperlukan adalah pola makan yang sehat.Hanya saja Ibu hamil harus
a E
lebih berhati-hati ketika memilih makanan.Dengan kebutuhan nutrisi yang
n t
meningkat seperti kalsium, zat besi, asam folat, dan sebagainya, ibu hamil pun
S a
perlu dikontrol kenaikan berat badannya.Jenis – jenis kebutuhan nutrisi pada
s
ibu hamil sebagai beriukut :
K e
c. Kalori
T I Pada masa kehamilan kebutuhan kalori naik antara 300-400 kkal per
S an
harinya.Kalori ini dapat dipenuhi dari sumber makanan yang bervariasi, dengan
d
menu 4 sehat 5 sempurna sebagai acuaannya. Sebaiknya 55% didapatkan dari
e
M
umbi-umbian serta nasi sebagai sumber karbohidrat, lemak nabati dan hewani 35
d. Protein
uterus, plasenta. Sumber protein yang mudah dipenuhi yaitu seperti daging, susu,
telur, keju dan ikan karena mengandung komposisi asam amino yang lengkap.
e. Mineral
24
h
buah–buahan, sayur – sayuran dan susu untuk mencegah kemungkinan terjadinya
defisiensi.
e t
f. Personal Hygiene
a b
l is
Kebersihan harus dijaga pada masa kehamilan karena ibu hamil cenderung
a E
untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama pada
n t
lipatan kulit dijaga agar tidak lembab.Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat
S a
perhatian karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang dan dapat menimbulkan
s
karies gigi karena rasa mual selama kehamilan dapat mengakibatkan perburukan
K e
hygiene mulut.
T I
g. Pakaian Selama Hamil
S an Pakaian hendaknya digunakan yang longgar dan mudah dipakai dan bahan
d
yang mudah menyerap keringat. Hal yang harus diperhatikan yaitu sabuk dan
e
M
stoking yang terlalu ketat karena akan mengganggu aliran balik. Sepatu dengan
hak tinggi akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah.
h. Eliminasi
infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan alat kelamin
yaitu dengan membersihkan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih
atau buang air besar dan menggunakan handuk bersih untuk mengeringkannya.
25
i. Kebutuhan seksual
h
Selama kehamilan berjalan normal melakukan hubungan suami istri
e t
diperbolehkan jika tidak ada keluhan.Meningkatnya vaskularisasi pada vagina
a b
dapat meningkatkan sensitifitas seksual sehingga meningkatkan seksualitas.
l is
j. Mobilisasi dan Body Mekanik
a E
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama tidak
n t
terlalu melelahkan. Exercise ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan
S a
cara berjalan–jalan dipagi hari, olahraga ringan dan senam hamil.
s
k. Istirahat
K e Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik karena istirahat
T I
dan tidur teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
S an
kepentingan perkembangan dan pertumbuhan janin.Tidur pada malam hari
d
seharusnya kurang lebih 8 jam/hari dan pada siang hari kurang lebih 1 jam/hari.
e
M
l. Imunisasi
kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang
perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil,
yaitu:
26
h
Antigen Interval (selang waktu Lama %
t
minimal) perlindungan perlindungan
e
TT I Pada kunjungan antenatal - -
b
pertama
is a
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 Tahun 80
l
TT 3 6 Bulan setelah TT 2 5 Tahun 95
E
TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 Tahun 99
a
TT 5 1 Tahun setelah TT 4 15 Tahun 99
t
(Sumber : Fitramaya, 2010).
a n
m. Beberapa Gejala Dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan
s S
Pada umumnya 80-90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya
K e
10-12% kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi
I
kehamilan patologis. Kehamilan patologis sendiri tidak tidak terjadi secara
T
S an
mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung
d
secara bertahap dan berangsur angsur.Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama
adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat
dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik
mudah dengan uji kehamilan yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak
sesuai dari usiakehamilan dan adanya massa di adnetsa biasanya disebabkan oleh
pada kehamilan mudah dan ukuran pembesaran uterus yang diatas normal pada
27
h
atau diatas 20 minggu pada umunya disebabkan oleh plasenta previa.
e t
1. Pengertian
a b
l is
Letak Lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak
E
ta
lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu .Bila sumbu memanjang itu
an
membentuk sudut lancip,disebut letak lintang oblik,yang biasanya sementara
S
karena kemungkinan akan berubah menjadi posisi longitudinal pada
s
persalinan.(Icesmi,2016).
K e
a. Menurut letak kepala terbagi atas :
d
b. Menurut posisi punggung terbagi atas :
e
M
- Dorso anterior (di depan)
panggul sehingga rongga panggul seluruhnya terisi bahu dan bagian-bagian tubuh
lainya. Janin tidak dapat turun lebih lanjut dan terjepit dalam rongga panggul. Bila
janin kecil, sudah mati, dan menjadi lembek, kadang-kadang persalinan dapat
berlangsung spontan. Janin lahir dalam keadaan terlipat melalui jalan lahir
28
h
Denman atau Douglas.(Icesmi,2016)
2. Etiologi
e t
Beberapa penyebab dari Letak lintang adalah :
a b
l is
a. Dinding perut yang kendur (multiparietas)
b. Kesempitan panggul
a E
c. Plasenta previa
n t
S a
d. Prematuritas
s
e. Kelainan bentuk rahim (uterus arcuatus)
K e
f. Moima uteri
T I g. Kehamilang ganda
S an 3. Diagnosa
d
Kelainan ini dapat didukung dengan hasil pemeriksaan secara inspeksi
e
M
dimana perut tampak melebar ke samping,dan pada kehamilan cukup bulan,tinggi
fundus uteri lebih rendah dari biasanya,hanya beberapa jari diatas pusat. Pada
pemeriksaan palpasi, bagian besar janin teraba pada samping kiri atau kanan
diatas fosa iliaka. Letak lintang juga sering kali dibarengi dengan salah satu
a. Pemeriksaan luar : Uterus lebih melebar dan fundus uteri lebih rendih,
tidak sesuai dengan umur kehamilan. Fundus uteri kosong, kepala janin
disekitar umbilikus.
29
h
(teraba skapula dan ruas tulang belakang)/dada (teraba klavikula).
e t
Kadang-kadang teraba tali pusat yang menumbung.(Icesmi,2016).
4. Mekanisme persalinan
a b
l is
Mekanisme persalinan dengan letak lintang pada awalnya terjadi versio
a E
pontanea yang hanya mungkin terjadi jika ketuban masih utuh. Letak janin yang
n t
menetap dalam letak lintang, pada umumnya tidak dapat lahir spontan. Akan
S a
tetapi,pada janin berukuran kecil atau mati dan sudah mengalami maserasi, dapat
s
lahir secara spontan.
K e
5. Prognosis
T I
Letak lintang merupakan letak janin yang tidak mungkin dapat lahir melalui
S an
persalinan secara spontan dan berbahaya baik untuk ibu maupun anaknya.pada
d
umumnya, walaupun lahirnya spontan, akan ada kecenderungan anak yang
e
M
dilahirkan mati. Hal ini disebabkan karena prolapsus funiculi dan asfiksia akibat
kontraksi rahim yang terlalu kuat. Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan
kematian adalah tekukan leher yang terlalu kuat. Hal ini sangat tergantung pada
saat pecahnya ketuban. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk
menangani hal tersebut adalah mengusahakan agar ketuban tetap utuh selama
mungkin, misalanya dengan meminta ibu tidak mengejan, ibu tidak diberi obat
augmentasi his, serta pada saat pemeriksaan dalam jangan sampai memecahkan
ketuban.
Apabila ketuban pecah, bahaya akan bertambah karena hal-hal berikut ini :
h
c. Tali pusat dapat menumbung.
e t
6. Komplikasi
a b
l is
Cedera tali pusat, timbul sepsis setelah ketuban pecah dan lengan
a E
menumbung melalui vagina, kematian janin, rupture uteri.
7. Penanganan
n t
S a
Dalam kehamilan, setelah didiagnosa, letak lintang diusahankan untuk
s
dilakukan versi luar dengan segera. Jika tindakan ini berhasil,langkah selanjutnya
K e
adalah mendorong kepala agar masuk ke dalam pintu atas panggul agar kepala
T I
terfiksasi oleh pintu atas panggul sehingga tidak memutar kembali. Selain itu,
S an
sebaiknya ibu disarankan untuk memakai gurita agar janin tidak berputar kembali
d
terutama pada multipara sesudah versi luar berhasil.jika tidak
e
M
memungkinan,dilakukan versi luar dalam kehamilan dan persalinan telah dimulai.
Oleh karena itu, ibu dengan janin letak lintang sesegera mungkin harus masuk
rumah sakit. Saat persalinan, masih dapat dicoba untuk dilakukan versi luar
dengan syarat pembukaan lebih kecil dari 3-4 cm dan ketuban masih utuh. Jika
tindakan versi luar tidak berhasil, sebaiknya dilakukan sectio caesarea karena
versi dan ekstraksi mengandung resiko yang besar,untuk bagi ibu maupun
anaknya.(Jenni,2016)
h
untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
e t
Proses manajemen terdiri dari 7 ( tujuh) langkah berurutan dimana setiap
a b
langkah berurutan dimana setiap langkah disempurnakan secara periodic. Proses
l is
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh
a E
langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang diaplikasikan dalam
n t
situasi apapun. Akan tetapi setiap langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah-
S a
langkah yang lebih rinci dan bisa berubah sesuai dengan kondisi klien.
s
Langkah Manajemen Kebidanan Menurut Varney adalah sebagai berikut :
K e
Langkah I (pertama) : Identifikasi Data dasar
T I Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari
S an
semua yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk memperoleh data dapat
d
dilakukan dengan cara anamnesa, pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan
e
M
pemerikasa tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.
Pada langkah ini merupakan langkah awal yang akan menentukan langkah
berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan
menentukan proses interprestasi data yang benar atau tidak dalam tahap
selanjutnya, sehingga dalam pendekatan ini harus yang komprenship meliputi data
Identifikasi Masalah
32
h
merumuskan diagnosa atau masalah yang spesifik. Rumusan diagnosa dan
e t
masalah keduanya digunakan karena masalah tidak dapat didefenisikan seperti
a b
l is
Langkah III (ketiga) : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
a E
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial
n t
berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah
S a
ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil
es
mengawasi pasien bidan bersiap-siap bila masalah potensial benar-benar terjadi.
I K
Langkah IV (keempat): Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang
T
Memerlukan Penanganan Segera dan Kolaborasi
e d
konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
M
sesuai kondisi klien.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
teridentifikasi dari kondisi atau masalah klien, tapi juga dari kerangka pedoman
dan apakah pasien perlu dirujuk karena masalah-masalah yang berkaitan dengan
masalah kesehatan lain. Pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan dapat
h
dilaksanakan secara efisien seluruhnya oleh bidan, dokter dan tim kesehatan lain.
e t
a b
Pada langkah ke VII ini melakukan evaluasi hasil dari asuhan yang telah
l is
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
a E
terpenuhi sesuai dengan diagnosa atau masalah.
D. Metode Pendokumentasian
n t
S a
Pendokumentasian kebidanan dalam bentuk SOAP, Yaitu:
s
1. Subjektif (S)
T I anamnesa.
S an b) Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien,
d
suami atau keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat menarche,
e
M
riwayat KB, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan,
2. Objektif (O)
c) Data ini memberi bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan
h
dengan diagnosa.
3. Assesment (A)
e t
a b
a) Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau
l is
informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau
disimpulkan.
a E
n t
b) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi data
S a
subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi:
s
1. Diagnosa/masalah
T I kondisi klien.
d
kebutuhan klien terganggu.
e
M
c. Antisipasi masalah lain atau diagnosa potensial
4. Planning (P)
h
METODE STUDI KASUS
e t
A. Jenis Studi Kasus
a b
l is
Jenis studi kasus yang digunakan pada laporan tugas akhir ini adalah
a E
dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang
n t
dilaksanakan oleh penulis melalui pendekatan manajemen kebidanan. Kasus yang
S a
diamati penulis dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah Ibu Hamil Ny.S Usia
s
26TahunUK : 35 minggu 4 hari G1P0A0Di Puskesmas Pancur Batu.
K e
B. Tempat DanWaktu Studi Kasus
S an
Alasan saya mengambil kasus dipuskesmas pancur batu karena puskesmas pancur
d
batu merupakan salah satu lahan praktek klinik yang dipilih institusi sebagai
e
M
lahan praktik. Waktu pelaksaan asuhan kebidanan ini dilakukan pada tanggal 08
Maret 2018 yaitu dimulai dari pengambilan kasus sampai dengan penyusunan
Dalam pengambilan kasus ini penulis menggambil subjek yaitu Ny.S umur
Dengan alasan mengambil Ny. S sebagai subjek karena Ny.S merupakan pasien
35
36
h
1. Metode
e t
Metode yang dilakukan untuk asuhan kebidanan dalam studi kasus ini
a b
adalah asuhan ibu Hamil dengan manajemen 7 langkah HelenVarney,
l is
2. Jenis Data
a. Data primer
a E
1. PemeriksaanFisik
n t
S a
Pemeriksaan fisik dilakukan meliputi tanda-tanda vital, pemeriksaan
s
abdomen, keadaan umum.
K e
2. Wawancara
S an Ny.S
d
3. Observasi
e
M
Observasi dilakukan secara langsung pada Ny.S Usia 26
kebidanan pada ibu Hamil untuk mendapatkan data. Pada kasus ini
b. Data Sekunder
1. Studi Dokumentasi
h
menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu Hamil.
3. Studi kepustakaan
e t
a b
Studi kasus kepustakaan diambil dari buku terbitan tahun 2008– 2018
l is
a E
n t
S a
es
IK
T
S an
e d
M
BAB IV
h
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
e t
A. Tinjauan Kasus
a b
l is
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PADA NY. S UMUR 26
E
TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 35 MINGGU 4 HARI
a
DENGANKEHAMILAN LETAK LINTANG
t
DI PUSKESMASPANCUR BATU
n
TAHUN 2018
S a
Tanggal masuk : 08-03 2018 Tgl pengkajian : 08-03- 2018
s
Jam masuk : 10.00 wib Jam pengkajian : 11:10wib
Tempat
T I
No. Register :
S an
I. PENGUMPULAN DATA
d
A. DATA SUBJEKTIF
e
M
Nama ibu : Ny. Samtina Nama suami : Tn. Ramin
38
39
h
1. Alasan kunjungan : Ingin memeriksa kehamilannya
e t
2. Keluhan utama : Ibu merasakan perut samping bagian kanan kiri terasa
penuh.
a b
l is
3. Riwayat menstruasi
E
ta
Menarche : 13 thn, siklus 28 hari, teratur/tidak teratur
n
Lama : 3-4 hari, banyak :
Keluhan
S a
: Tidak ada
s
4. Riwayat kehamilan/ persalinan yang lalu
Tgl
K e Penolon
I
Komplikasi Bayi Nifas
Lahir Usia Jenis Tempat g
T
No Kehamila
Persalinan Persalinan Kea- Lak-
Umur n
S an
Ibu Bayi PB/BB/JK
daan tasi
d
1 H A M I L I N I
e
M 5. Riwayat kehamilan sekarang
a. GI P0 A0
c. UK : 35 minggu 4 hari
f. Kecemasan : Ada
h
b. Hipertensi : Tidak ada
c. DM : Tidak ada
e t
d. Malaria : Tidak ada
a b
l is
e. Ginjal : Tidak ada
f. Asma
a E
: Tidak ada
g. Hepatitis
n t: Tidak ada
S a
h. Riwayat operasi abdomen/SC : Tidak ada
s
7. Riwayat penyakit keluarga
K e
a. Hipertensi : Tidak ada
T I b. DM : Tidak ada
d
d. Lain-lain : ada/ Tidak riwayat kembar
e
M
8. Riwayat KB:Tidak ada
9. Riwayat psikososial
- Frekuensi : 2 x sehari
41
h
- Keluhan/pantangan : Tidak ada
b. Pola istirahat
e t
- tidur siang : 2 jam
a b
l is
- Tidur malam : 6-8 jam
E
ta
c. Pola eliminasi
an
- BAK : 7-8 kali/hari, Warna : Kuning jernih
S
- BAB :2 kali/hari, konsistensi : Kecoklatan
s
d. Personal hygiene
K e - Mandi : 2 kali/hari
S an e. Pola aktivita
d
- Pekerjaan sehari-hari : Membersihkan rumah, memasak.
e
M
f. Kebiasaan hidup
2. Tanda-tanda vital
- Nadi : 80 x/menit
42
- Suhu : 36,7 0C
h
- RR : 22 x/i
e t
-
a b
BB sebelum hamil : 46 kg,kenaikan BB selama hamil : 8 kg BB hamil
l is
: 52 kg
- Tinggi badan
a E
: 155cm
- LILA
n t : 26 cm
4. Pemeriksaan fisik
S a
s
a. Postur tubuh : Lordosis
K e
b. Kepala : Bersih,
d
- Hidung : Simetris polip : Tidak ada
e
M
- Gigi dan mulut/bibir : Bersih, tidak ada stomatitis
d. Payudara : Simetris
Palpasi :
h
ibu Teraba lunak dan tidak melenting (bokong janin) disisi kanan ibu.
c) Leopold III
e t
: Teraba panjang,keras,memapan (punngung janin).
a b
l is
e) TBJ : 1826 kg
f) TFU : 24 cm
a E
g) Kontraksi :
n t
-
S a
Auskultasi :
s
- DJJ : 148x/menit
K e
h) Ekstermitas
T I - Atas : Simetris
S an - Bawah : Simetris
d
i) Genetalia
e
M
- Anus : Tidak ada hemoroid
5. Pemeriksaan panggul
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
h
USG : dilakukan oleh Bidan
e t
Tampak janin tunggal, intra uteri, hidup, letak lintang, kepala kanan
a b
l is
Diagnosa : Ny.S tahun UK : 35 minggu 4 hari G1P0A0 janintunggal hidup
a E
Intra uteri, dengan kehamilan letak lintang.
Data Dasar :
n t
DS :
S a
s
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
K e
ibu mengatakan senang dengan kehamilannya.
S an - ibu mengatakan perut bagian samping bagian kanan kiri terasa penuh .
d
DO :
e
M
- Keadaan umum : Baik
Nadi : 80x/menit
RR : 20X/menit
Suhu : 36,50 C
TFU : 24 cm
LILA : 26 cm
TBBJ : 1826 kg
45
h
Leopold I : TFU 24 fundus teraba kosong
Leopold II
e t
: Teraba bulat, keras, melenting, (kepala janin) disisi kiri ibu.
a b
Teraba lunak dan tidak melenting (bokong janin) disisi kanan
l is
ibu.
Leopold III
a E
: Teraba panjang, keras, memapan (punggung janin).
Leopold IV
n t
: Belum masuk PAP
Masalah
S a
: Ibu mengatakan cemas terhadap kondisi janinnya
s
Kebutuhan :
d
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL
e
M
Pada ibu :
Pada Bayi :
h
NO Intervensi Rasional
1.
e t
Beritahu ibu hasilpemeriksaannya Agar ibu mengetahui keadaan saat
b
yang telah dilakukan ini.
2 Menganjurkan ibu
is
untuk Agar
a mempermudah proses
l
melakukan posisi/bersujud persalinan
E
Kneechest Dan mengubah letak bayi kesemula
t a
3 Memberitahu ibu tentang Agar ibu tidak kekurangan nutrisi
n
kebutuhan nutrisi pada kehamilan untuk saat ini
a
4 Beritahu pola aktifitas dan Agar ibu dapat tercukupi pola
S
kebutuhan istirahat istirahat dan agar ibu lebih nyaman.
5 Memberitahu ibu tentang personal Agar ibu terhindar dari infeksi
s
hygine yaitu selama kehamilan
K e
Memantau DJJ Agar ibu mengetahui DJJ bayinya
I
normal 120-140x/i
T
7 Memberikan ibu Tablet FE dan Agar ibu terhindar dari anemia dan
S an
B-COM kurang nutrisi
d
8 Menganjurkanibu untuk Agar mengetahui perkembangan
e
melakukan kunjungan ulang bayinya
M
6 Menganjurkan ibu untuk Agar mengetahui perkembangan
melakukan kunjungan ulang dan bayinya
apabila ibu merasakan adanya
tanda-tanda bahaya pada
kehamilan.
47
t h
be
a
VI. IMPLEMENTASI
l is
Pada tanggal : 08 Maret 2018 oleh : yenni rajagukguk
E
NO PUKUL IMPLEMENTASI paraf
t a
1. 10:15 Memberitahu kepada ibu pemeriksaannya yang Yenni
n
dilakukan dalam batas normal yaitu :
a
TD: 110/80 MmHg
S
RR : 20x/i
s
N : 80x/i
e
S:36,5 C
K
TFU : 24 cm
I
BB sebelum hamil :45 kg
T
BB saat hamil : 52 kg
S an
Ev: ibu sudah mengetahui keadaannya saat ini
d
2 10 : 40 Menganjurkan ibu untuk melakukan Yenni
e
posisi/bersujud Kneechest pagi dan sore selama
M
10-15 menit tiap hari.
Ev : ibu mengerti dan bersedia untuk
melakukanya.
3 11 : 00 Memberitahu ibu tentang kebutuhan nutrisi Yenni
pada kehamilan yaitu menu seimbang dapat
didapatkan dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein dari daging, telur,
kacang-kacangan, karbohidrat, vitamin, ibu
juga memenuhi kebutuhan cairan dengan
minum minimal 8 gelas dan bila perlu susu 1
gelas. Sebaiknya ibu memenuhi kebutuhan
kalori selama kehamilan dengan cara makan-
makanan selingan di sela-sela waktu makan
pagi siang daan malam ibu juga diharapkan
makan-makanan yang manis supaya pada saat
janin ibu lahir ibu lahir tidak berat badan bayi
lahir rendah (BBLR)
48
h
memenuhinya.
e t
b
4 11: 00 Memberitahu ibu tentang pola aktifitas dan Yenni
a
kebutuhan istirahat yaitu ibu boleh melakukan
is
pekerjaan yang tidak memberatkan serta
l
membuat ibu kelehanan, ibu disarankan untuk
E
tidak mengangkat barang yang berat-berat,
a
serta ibu memenuhi kkebutuhan istirahat yaitu
t
tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 1-2 Jam
a n
perhari
S
Ev: ibu sudah mengetahui tentang pola aktifitas
dan istirahat pada ibu hamil
es
5
T
selama kehamilan sebaiknya ibu menjaga
S an
personal hygine yaitu dengan mandi 2 kali
dalam sehari gosok gigi 3x sehari, keramas 3x1
dan ganti pakaian dalam minimal selesai
e d
BAB/BAK serta saat lembab.
M
Ev: ibu sudah mengetahui tentang
kebersihanpada ibu hamil.
6 12.40 Memberikan ibu Tablet FE dan B-COM dan Yenni
untuk menghindari ibu agar tidak kekurangan
darah dan tidak kurang nutrisi pada ibu.
Ev : ibu sudah mendapatkan Terapy dari bidan
dan bersedia untuk mengkomsumsinya.
7 12:30 Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan
ulang di puskesmas 2 minggu sekali saat ibu
ada keluhan
Ev: ibu bersedia melakukan kunjungan ulang di
puskesmas
t h
be
is a
VII. EVALUASI
E l
S:
t a
a n
-
s S
ibu mengatakan telah diperiksa kehamilanya
K e
- ibumengatakan sudah mengetahui tentang keadaanya saat ini.
I
- ibu mengatakan sudah paham dan mengerti denganpenjelasan yang
T
S O: n
diberikan Bidan
da
e
M keadaan umum
- TD : 110/80 MnHg
- RR : 20 X/i
- Nadi : 80x/i
- Suhu : 36,5
- BB : 52 kg
- TFU : 22 cm
- TBBJ : 1826 cm
50
h
Leopold I-V
Leopold I
e t
: TFU : 24 dibagian fundus ibu teraba kosong
Leopold II
a b
: Teraba bulat,keras,melenting,(kepala janin)disisi kiriibu.Teraba
l is
lunak dan tidak melenting(bokong janin) disisi kanan ibu.
Leopold III
a E
: Teraba panjang,keras,memapan (punggung janin).
Leopold IV
n t
: Belum masuk PAP
A:
S a
es
I K
Ny. S usia 26 tahun UK : 35 minggu 4 hari GIP0A0 janin
T
tunggal,hidup,intrauteri,dengan letak lintang.
e d Kebutuhan :
M
- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Anjurkan ibu untuk melakukan posisi Kneechest setiap pagi dan sore
P:
- Pantau keadaan umum
h
- Beri Therapi
B. Pembahasan
e t
a b
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan kesenjangan-kesenjangan yang ada
l is
dengan cara membandingkan antara teori dan praktek yang ada dilahan yang mana
a E
kesenjangan tersebut menurut langkah-langkah dalam manajemen kebidanan,
n t
yaitu pengkajian sampai dengan evaluasi. Pembahasan ini dimaksudkan agar
S a
dapat diambil kesimpulan dan pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada
s
sehingga dapat digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan
K e
kebidanan yang tepat, efektif, dan efisen, khususnya pada ibu hamil dengan
T I
hipertensi gestasional.
S an
1) Pengkajian
d
Pada pengumpulan data subyektif Ny. S diketahui kehamilan ini adalah
e
M
kehamilan yang pertama, ibu merasakan perut bagian kiri dan kanan terasa penuh.
Saat dilakukan pemeriksaan data obyektif didapatkan hasil tekanan darah normal
janin)disisi kiri ibu.Teraba lunak dan tidak melenting(bokong janin) disisi kanan
tersedianya alat dan refleks patella tidak dilakukan karena keterbatasan dalam
52
pemakaian Sehingga dalam hal ini ditemukan kesenjangan antara teori dan
h
praktek.
2) Interprestasi data
e t
a b
Dalam manajemen kebidanan, didalam interprestasi data terdapat diagnosa
l is
kebidanan, masalah, dan kebutuhan. Yang akan ditegakkan berdasarkan hasil
E
ta
pengkajian yang telah diperoleh Pada kasus Ny. S diagnosa kebidanan yang dapat
n
ditegakkan adalah: Dalam teori (Icesmi 2016) disebutkan bahwa
S a
diagnosakehamilan dengan letak lintang tampalebih rendah,tidak sesuai dengan
s
umur kehamilan.fundus uteri teraba kosong,kepala janin berada di samping.
T I
subjektif, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Dalam kasus Ny. S
S an
diagnosa kebidanan ditegakkan adalah Ny.S usia 26 tahun Primigravida UK: 35
d
minggu 4 hari,janin tunggal hidup, intrauterin,belum masuk PAP,dengan
e
M
kehamilan letak lintang diagnosa tersebut ditegakkan berdasarkan data subjektif
dan objekitif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan, sehingga tidak ditemukan
ditemukan dari hasil pengkajian atau sering menyertai diagnosa. Masalah yang
mungkin timbul pada ibu hamil dengan kehamilan letak lintang adalah cemas.
h
dalam hal ini klien tidak menyadari pada kasus Ny.S membutuhkan
e t
posisikneechest secara teraturdan memberikan dukungan emosional kepada ibu.
a b
Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
l is
3) Diagnosa potensial dan antisipasi penaganannya
a E
Berdasarkan Buku Acuan Sinopsis Obstetrik 2016 Kehamilan Letak lintangjarang
n t
ditemukan,kecuali adanya tanda perut membuncit kesamping.Salah satu
S a
Penyebabnya yaitu fiksasi kepala tidak ada,karena panggung sempit. Dalam
s
kasus ini, setelah diberi beberapa anjuran untuk melakukan senam kneechst dan
K e
untuk menjaga pola istirahat agar tidak terjadi bentuk janin dalam kehamilan letak
T I
lintang dan sehingga ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
S an
4) Kebutuhan terhadap tindakan segera
d
Dalam hal ini bidan dapat mengindentifikasi dengan tindakan
e
M
menyarankan ibu agar melakukan senam kneechst setiap pagi dan sore selama 10-
Dalam kasus ini potensial terjadi kehamilan letak lintang. Maka sebagai
mahasiswa perlu melakukan tindakan segera yaitu menganjurkan ibu untuk senam
kneechst setiap pagi dan sore 10-15 menit tiap hari,istirahat dan diet seimbang
serta, kolaborasi dengan dokter SpOG untuk penanganan lebih lanjut. Maka
dalam tahap ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
5) Intervensi
memberikan arah pada kegiatan asuhan kebidanan, tahap ini meliputi proritas
54
masalah dan menentukan tujuan yang akan tercapai dalam merencanakan tindakan
h
sesuai prioritas masalah. Dalam kasus ini, rencana asuhan disusun dengan standar
e t
asuhan sehingga pada tahap ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
a b
praktek, karena mahasiswa merencanakan tindakan sesuai dengan standar asuhan
l is
kebidanan ibu hamil serta adanya kerja sama yang bailk antara pasien serta
keluarga pasien.
a E
6) Implementasi
n t
S a
Pelaksanaan dilakukan setiap pemeriksaan antenatal bidan mengukur
s
tekanan darah, palpasi,dan melakukan USG memantau keadaan pada ibu dan
K e
janin.(Rustam 2016).
S an
tindakan yang telah penulis rencanakan. Hal ini didukung oleh latar belakang ibu,
d
sehingga sangat memudahkan dalam bekerja sama dalam proses manajemen
e
M
kebidanan dan pengobatan sebagai untuk mencapai kelancaran kahamilan Ny. S
umur 26 tahun Uk :35 minggu 4 hari dalam tahap ini tidak ditemukan adanya
7) Evaluasi
telah mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan ibu dan mengetahui sejauh
yang timbul pada ibu hamil dengan kehamilan letak lintang (Varney,2007).
55
h
ibu untuk melakukan senam kneescht, mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan
e t
menjaga kondisi tubuhnya. Sehingga dalam tahap ini penulis menemukan adanya
a b
l is
a E
n t
S a
es
I K
T
S an
e d
M
BAB V
h
PENUTUP
e t
A. Kesimpulan
a b
l is
Berdasarkan studi kasus Ny. S kehamilan Letak Lintang menggunakan 7 langkah
a E
varney dapat disimpulkan yang meliputi :
n t
1. Pengkajian pada kasus ibu hamil pada Ny. S dengan Letak Lintang didapat
S a
data subjektif dengan keluhan utama ibu yaitu ibu megatakan peut bagian
s
kanan dan kiri terasa penuh .Hasil data objektif keadaan umum baik, kesadaran
K e
compos mentis,TTV : TD : 120/80 mmHg,Temp :36,5C, Nadi : 80x/i, RR : 20
T I
x/i, palpasi: : Leopold I : TFU : 24 cm,pada fundus teraba kosong,Leopold II :
d
tidak melenting (bokong bayi),Leopold III : Teraba memanjang,memapan
e
M
(punggung janin),Leopold IV :Belum masuk PAP.
2. Interpestasi data dasar kasus ibu hamil pada Ny. S dengan Letak Lintang
yang muncul adalah cemas dikarenakan hasil pemeriksaan palpasi dan USG
3. Diagnosa masalah potensial pada kasus ini ibu hamil pada Ny. S dengan Letak
Lintang persalinan seksio, namun belum terjadi masih dalam masa penangan.
56
57
4. Antisipasi masalah potensial yang dilakukan pada Ny. S dengan Letak Lintang
h
adalaha menganjurkan ibu untuk melakukan posisi kneescht setiap hari pagi
e t
a b
is
5. Rencana tindakan pada Ny. S dengan Letak Lintang sesuai dengan kebutuhan
E l
pasien yaitu : melakukan kunjungan ulang,penkes pola istirahat, penkes
a
pemantauan gerakan janinya, dan pemberian terapy sesuai dengan kebutuhan
pasien.
n t
S a
6. Pelaksanaan pada ibu hamil Ny. S dengan Letak Lintang adalah dilaksanakan
es
sesuai dengan rencana tindakan yaitu penkes tentang pemantauan gerakan janin
I K
dan DJJ.
T
S an
7. Evaluasi pada ibu hami Ny.S dengan Letak Lintang didapatkan hasil keadaan
d
umum baik,kesadaran compos mentis,TTV : TD :120/80 mmHg,Temp : 36,50
e
M
C, Nadi : 80x/menit, RR : 20 x/menit, penkes posisi kneechst dan terapy obat
yang telah diberikan, ibu merasa tenang dan tidak cemas lagi.
58
B. SARAN
h
1. Bagi institusi pendidikan
e t
Penulis mengharapkan laporan studi kasus ini dapat menjadi bahan acuan
a b
l is
2. Bagi Puskesmas
a E
Diharapakan puskesmas dan petugas kesehatan lainya dapat lebih
n t
meningkat pelayanan dalam menangani kasus kehamilan Letak Lintang,baik bagi
S a
segi sarana prasarana maupun tenaga kesehatan yang ada di institusi kesehatan.
s
3. Bagi Klien
T I
atau tenaga kesehatan sesuai kebutuhan untuk mengetahui keadaan,kehamilanya
S an
sehingga tidak terjadi komplikasi dan mencegah kegawatdaruratan, dan klien
d
hendaknya dapat melakukan posisi kneechst setiap hari pagi dan sore 10-15 menit
e
M
agar posisi janin kembali normal.
59
DAFTAR PUSTAKA
t h
Benson, R. C., & Pernoll, M. L. (2008). Buku Saku Obstetri & Ginekologi.
e
Jakarta : EGC
a b
FandiAhmad(2014).Jurnal-Kista-Ovarium, https ://www.scribd.com/doc/2167165
is
diunduh tanggal 15 Mei 2018
E l
Hidayat. (2013). Jurnal-Kista-Ovarium, https://www.scribd.com/doc/151018656
a
di unduh tanggal 15 Mei 2018
n t
Maimunah, Siti. (2005). Kamus Istilah Kebidanan, Jakarta : EGC
S a
Manuaba. (2008). Gawat darurat obsetri ginekologi dan obsetri ginekologi sosial
untuk profesi bidan. Jakarta : EGG
es
Nugroho, Taufan. (2010). Buku Ajar Ginekologi untuk Mahasiswi Kebidanan.
K
Yogyakarta : Nuha Medika
T I
Prawiroharjo. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono
S an
Puput lifvaria. (2017). Defenisi-Kista-Ovariumhttps://www.scribd.com/document/
356750639, diunduh tanggal 16 Mei 2018
e d
Sarwono. (2003). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Gravido Persada
Yatim, Faisal. (2005). Penyakit Kandungan, Myom, Kista, Indung Telur, Kanker
Rahim/Leher Rahim, serta Gangguan lainnya. Jakarta : Pustaka Populer
Obor
t h
be
isa
E l
t a
a n
s S
K e
T I
S an
e d
M