Anda di halaman 1dari 4

Kuliah 5

Wednesday, 02 October 2019 14.03

Audio 1

Audio recording started: 14.13 Wednesday, 02 October 2019

Audio 2

Audio recording started: 15.25 Wednesday, 02 October 2019

HAK CIPTA
Lisensi sebagai bagian penting dari hak cipta

Ada dua bagian besar dari istilah hak cipta, yaitu:


- Hak untuk meng-copy
○ Makanya dalam bhs inggris ada yg disebut copy rights
○ Variannya banyak, tergantung pada bentuk hak ciptanya
- Hak untuk mem-publish/mengumumkan
○ Karena kaarya cipta, ketika akan dimanfaatkan, tentu akan melalui
proses dimana karya itu available untuk publik
○ Variannya banyak, bergantung pada hak ciptanya

LITERATUR/KARYA TULIS
Banyak karya tulis yang dihasilkan dan sifatnya copyrights-able, mulai dari naskah
buku, naskah komik, artikel jurnal, novel, artikel di kornel, cerpen, puisi. Dalam UU
Hak Cipta, buku disebut sebagai hak cipta, padahal kurang pas karena akan
membingungkan ketika berbicara "siapa yang punya hak cipta tersebut?".

Apa isi lisensinya? (dalam konteks hak cipta)


- Memperbanyak tulisan ke dalam bentuk buku
- Mempublish (menjual yang sudah diperbanyak)
Apa isi lisensinya? (dalam konteks hak cipta)
- Memperbanyak tulisan ke dalam bentuk buku
- Mempublish (menjual yang sudah diperbanyak)

Ketika membicarakan hak cipta atas literasi, seharusnya tidak membahas buku,
melainkan membahas naskahnya.

Lisence agreement memberikan izin untuk menerbitkan tulisan-tulisan dari buku-


buku tersebut. Disini penerbit adalah pemegang copyrightsnya. Di dalamnya juga
ada publishing rights.

(contoh bukunya prof agus)


- Pencipta naskah bukunya = prof agus
- Pencipta cover buku
- Pencipta ilustrasi gambar
Nah ini hak cipta atas bukunya ada di siapa? Yang bener itu "hak cipta atas
naskahnya ada pada siapa? Hak cipta atas cover bukunya ada di siapa? Hak cipta
atas ilustrasinya ada di siapa?". Nah dalam contoh ini maka hak cipta semuanya ada
di prof agus karena dalam perjanjian lisensinya si prof agus bilang kalo hak cipta atas
tulisannya itu ttp di dia, namun penerbitan dan reproduksinya ada di penerbitnya.
Terus si yang buat cover buku sama ilustrasi gimana? Mereka semua ada di bawah
penerbit, makanya pas prof agus bilang hak cipta ada di dia, hak cipta cover buku
sama ilustrasinya jadi milik dia.

(contoh komik)
- Buat komik tapi ga bisa gambar. Jadi hanya menulis naskah ceritanya. Ada
orang lain yg buat ilustrasi gambarnya. Jadi di dalamnya ada dua pemegang
hak cipta, yaitu si penulis dan pembuat ilustrasi. Penerbitnya pihak ketika
(orang lain)
- Jadi komik tersebut:
○ Pemegang hak cipta atas naskah = a
○ Pemegang hak cipta atas gambarnya = b
○ Pemegang hak atas penerbitan = c
- Jadi bisa juga dalam suatu karya, pemegang hak ciptanya itu berbeda-beda

(buku akan di filmkan = mengalihwujudkan dari literary work jadi cinematography


works)
Bukunya akan difilmkan. Yang bikin film bukan si penulis buku, melainkan orang lain.
Hasilnya akan dituangkan dalam platform edukasi untuk dipelajari kontennya. Siapa
pencipta dari cinematographynya?
- Cinematopgraphy adalah salah satu jenis dari hak cipta.
- Naskah asli adalah si penulis buku. Tapi penulis skenarionya bisa orang yang
berbeda, yaitu orang lain yang bisa membuat tulisan itu menjadi skenario
(script). Skenario itu yang kemudian ditampilkan dalam bentuk film. Dari
skenario itu bisa menjadi adegan film yang bagus pun kerja komputer dari
orang lain.
- Cinematopgraphy adalah salah satu jenis dari hak cipta.
- Naskah asli adalah si penulis buku. Tapi penulis skenarionya bisa orang yang
berbeda, yaitu orang lain yang bisa membuat tulisan itu menjadi skenario
(script). Skenario itu yang kemudian ditampilkan dalam bentuk film. Dari
skenario itu bisa menjadi adegan film yang bagus pun kerja komputer dari
orang lain.
- Siapa pencipta filmnya? Bukan si penulis, namun naskah yang ada dalam film
itu, milik penulis. Musiknya? Desainnya? Bukan si penulis buku.
- Jadi perubahan literary works ke cinematopgraphy works melalui banyak
proses yang masing-masing berhubungan dengan "siapa pemegang haknya"
dalam perspektif pemegang hak ciptanya.
- Jadi kalo ditanya hak ciptanya itu ada di siapa, itu ga ada jawabannya. Tapi
kalo pemegang copy rightsnya itu bisa produser/sutradara (DENGERIN VN-
NYA ARIN JANGAN LUPA )
- Maka kemudian akan ada lisensi berupa hak cipta untuk
mengalihwujudkan/adaptasi.
- Hak mengcopy/distribusi sepenuhnya ada pada produser atau sutradara
(tergantung sm perjanjiannya). Maka segala bentuk dari penayangan film itu
sepenuhnya ada pada salah satu dari mereka. Penulisnya dapet apa? Dapat
royalti atas naskah novelnya yang dijadikan film.

Hak cipta = seumur hidup + 70 tahun setelah meninggal. Jadi disini berlaku hukum
waris, siapa ahli waris yang memegang hak cipta atas naskah bukunya (NASKAH
BUKU TIDAK SAMA DENGAN BUKU) bukan hak cipta atas buku.
- Kalau udah lewat 70 tahun gimana? Itu adalah hak otonominya, bukan hak
moral
- Ketika sebuah tulisan, penciptanya sudah lewat dari 70 tahun meninggal,
maka sebenarnya siapa saja bisa memproduksi ulang
- Pertanyaannya, di dalamnya kan ada "hak moral" yang nempel sm nama si
pencipta/penulis, disini ada dua teori, yaitu yang dari jerman dan perancis.
Intinya balik lg ke etikanya tuh gimana untuk penerbitan ulang kalau si penulis
udah meninggal, masa adil ketika si AW masih ada tapi dia ga dapet royalti
dari penerbitan ulang itu
○ Jerman = kalo AW masih ada dan novel diterbitkan ulang, maka hak
royalti atas penerbitan namanya itu, maka akan ada kemungkinan si AW
itu minta royalti (atas dasar hak moral), walaupun secara hak ekonomi
mungkin seharusnya dia ga dapet

License agreement bisa berlaku untuk berbagai keperluan dari sebuah karya cipta.
Harus dipahami dan merinci hak-hak apa aja yang mungkin untuk dikomersialkan
sehingga perincian dalam license agreementnya itu jelas.

Royalti? Siapa yang lebih banyak?


Bergantung pada posisi tawar dari masing-masing pihak (pencipta dan penerbit).
Pada umumnya si pencipta dapat 12,5% dari keuntungan. Misalnya bukunya dijual
100rb, maka si penulis dapat 12,5% dari 100rb/buku itu)
Royalti? Siapa yang lebih banyak?
Bergantung pada posisi tawar dari masing-masing pihak (pencipta dan penerbit).
Pada umumnya si pencipta dapat 12,5% dari keuntungan. Misalnya bukunya dijual
100rb, maka si penulis dapat 12,5% dari 100rb/buku itu)

KARYA MUSIK
Hak cipta atas lagunya (pencipta lagu/composer)
Hak lain yang terkait, yaitu:
- Hak cipta pemusiknya
- Hak cipta penyanyi
- Hak cipta produser (yang memproduce lagu itu menjadi rekaman musik/lagu)

Ketika lagu itu diperdengarkan di publik (di mall, restauran, radio), itu semua
merupakan bnetuk performing dari lagu tersebut. Siapa yang berhak atas hak cipta?
- Composer
- Hak terkait, yaitu para performer berupa performing rights

LMK = lembaga manajemen kolektif


- Ada LMK hak pencipta ada juga LMK hak terkait

Anda mungkin juga menyukai