Audio 1
Audio 2
HAK CIPTA
Lisensi sebagai bagian penting dari hak cipta
LITERATUR/KARYA TULIS
Banyak karya tulis yang dihasilkan dan sifatnya copyrights-able, mulai dari naskah
buku, naskah komik, artikel jurnal, novel, artikel di kornel, cerpen, puisi. Dalam UU
Hak Cipta, buku disebut sebagai hak cipta, padahal kurang pas karena akan
membingungkan ketika berbicara "siapa yang punya hak cipta tersebut?".
Ketika membicarakan hak cipta atas literasi, seharusnya tidak membahas buku,
melainkan membahas naskahnya.
(contoh komik)
- Buat komik tapi ga bisa gambar. Jadi hanya menulis naskah ceritanya. Ada
orang lain yg buat ilustrasi gambarnya. Jadi di dalamnya ada dua pemegang
hak cipta, yaitu si penulis dan pembuat ilustrasi. Penerbitnya pihak ketika
(orang lain)
- Jadi komik tersebut:
○ Pemegang hak cipta atas naskah = a
○ Pemegang hak cipta atas gambarnya = b
○ Pemegang hak atas penerbitan = c
- Jadi bisa juga dalam suatu karya, pemegang hak ciptanya itu berbeda-beda
Hak cipta = seumur hidup + 70 tahun setelah meninggal. Jadi disini berlaku hukum
waris, siapa ahli waris yang memegang hak cipta atas naskah bukunya (NASKAH
BUKU TIDAK SAMA DENGAN BUKU) bukan hak cipta atas buku.
- Kalau udah lewat 70 tahun gimana? Itu adalah hak otonominya, bukan hak
moral
- Ketika sebuah tulisan, penciptanya sudah lewat dari 70 tahun meninggal,
maka sebenarnya siapa saja bisa memproduksi ulang
- Pertanyaannya, di dalamnya kan ada "hak moral" yang nempel sm nama si
pencipta/penulis, disini ada dua teori, yaitu yang dari jerman dan perancis.
Intinya balik lg ke etikanya tuh gimana untuk penerbitan ulang kalau si penulis
udah meninggal, masa adil ketika si AW masih ada tapi dia ga dapet royalti
dari penerbitan ulang itu
○ Jerman = kalo AW masih ada dan novel diterbitkan ulang, maka hak
royalti atas penerbitan namanya itu, maka akan ada kemungkinan si AW
itu minta royalti (atas dasar hak moral), walaupun secara hak ekonomi
mungkin seharusnya dia ga dapet
License agreement bisa berlaku untuk berbagai keperluan dari sebuah karya cipta.
Harus dipahami dan merinci hak-hak apa aja yang mungkin untuk dikomersialkan
sehingga perincian dalam license agreementnya itu jelas.
KARYA MUSIK
Hak cipta atas lagunya (pencipta lagu/composer)
Hak lain yang terkait, yaitu:
- Hak cipta pemusiknya
- Hak cipta penyanyi
- Hak cipta produser (yang memproduce lagu itu menjadi rekaman musik/lagu)
Ketika lagu itu diperdengarkan di publik (di mall, restauran, radio), itu semua
merupakan bnetuk performing dari lagu tersebut. Siapa yang berhak atas hak cipta?
- Composer
- Hak terkait, yaitu para performer berupa performing rights