Anda di halaman 1dari 6

Kuliah 3

Wednesday, 18 September 2019 14.38

HAK CIPTA

Audio 1

Audio recording started: 14.40 Wednesday, 18 September 2019

Salah satu pelanggaran merek, yang paling sering disebut adalah apabila suatu
merek "pada pokoknya" sama dengan merek lain yg sudah terdaftar.

Cara taunya gimana? Hanya dengan membandingkan dua merek, tanpa


membandingkan cara proses pembuatannya dan tujukan kenapa persamaan
tersebut menimbulkan kebingungan pada konsumen.

Dalam hak cipta, pola pikir tersebut tidak boleh digunakan.

Misalnya dalam lagu, ada dua lagu yang sepintas terdengar nama. Nah, kalau
disini, jangan gunakan persamaan-persamaan kayak merek tadi. Kalau hak cipta
pokoknya jangan dibandingkan.

Karena hak cipta tidak didaftarkan, maka ada syarat-syarat materil yang harus
dipenuhi (Pasal 1 ayat (1) UU hak cipta)
- Dengan prinsip deklaratif

Hak Cipta (dalam pasal 1 ayat (1) UU hak cipta) = hak eksklusif pencipta yang
timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
- Yang dimaksud dengan "hak eksklusif" adalah hak yang hanya
diperuntukkan bagi Pencipta, sehingga tidak ada pihak lain yang dapat
memanfaatkan hak tersebut tanpa izin Pencipta. To exclude =
mengecualikan. Hak itu hanya dimiiki oleh single party. Dia bisa
mengecualikan siapapun kalau dia mau.
- Hak cipta adalah hak monopoli? Kenapa yang dipakai hak eksklusif bukan
hak monopoli? Kan hanya ada single player
diperuntukkan bagi Pencipta, sehingga tidak ada pihak lain yang dapat
memanfaatkan hak tersebut tanpa izin Pencipta. To exclude =
mengecualikan. Hak itu hanya dimiiki oleh single party. Dia bisa
mengecualikan siapapun kalau dia mau.
- Hak cipta adalah hak monopoli? Kenapa yang dipakai hak eksklusif bukan
hak monopoli? Kan hanya ada single player
○ Monopoli itu punya syarat = hanya ada satu penyedia di market
○ Memiliki haki tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi
monopolis.
○ Bisa ga seorang pemilik haki juga seklaligus monopolis? Karena setiap
monopolis itu kan menguasai pasar, bisa menaruh harga semau dia
○ Haki mana yang paling mahal? Haki mana yang jika diperoleh maka
akan diperoleh kesmepatan untuk memonopolinya? Hak cipta.
Karena chance untuk monopolinya sangat besar
- Otomatis? Tidak perlu pendaftaran. Tapi harus diumumkan/deklarasi.
Gimana caranya? UU ga ngasih tahu. Bisa lewat notaris terus minta notaris
buat buatin akta, dsb. Tapi sekarang juga bisa dengan diupload ke media
sosial kemudian bisa punya bukti bahwa ide anda sudah di publish
- Idea and expression dicotomy = ide tidak bisa mendapatkan perlindungan
hak cipta. Semua ide unprotected. Lalu gimana kalau lg di bisnis agency?
Kan harus pitching ke perusahaan2 yang mau hire, terus apa yang harus
ditampilkan? Di sini blm punya hak cipta.
○ Saat pitching, sebutkan yang diperlukan saja dan didokumentasikan.
○ Cara pembuatan bukanlah expression, melainkan ide. Jadi cara
pembuatan pun tidak mendapatkan perlindungan. Meniru proses
bukanlah meniru expression. Misalnya batik. Tertarik batik bukan krn
motifnya, melainkan cara membuatnya.

Apa persamaan dari literary works, artistic words dan scientific works? (dalam
hubungannya dengan pasal 1 angka 3 UU hak cipta mengenai ciptaan)
- Adanya kreatifitas.
- Hak cipta hanya bisa dilanggar terhadap hal yang sudah punyai hak cipta.
- Kerja keras belum tentu ada kreatifitas di dalamnya.
- Namun, di sisi lain, hal-hal yang terkesan remeh, bisa saja mengandung
kreatifitas sehingga

Labor theory (oleh John Locke) = banyak dijadikan justifikasi ttg aturan hukum
kebendaan
Setiap orang yang sudah melakukan pekerjaan, mengolah sesuatu di alam
semesta ini, maka ia berhak memperoleh hasil dari pekerjaannya tersebut.
- Teori ini digunakan untuk menjustifikasi orang-orang inggris yang
bermigrasi ke benua amerika. Jadi begitu sampai sana, mereka butuh
justifikasi untuk tidak dianggap mencuri hak-haknya orang Indian: "tuhan
sudah menciptakan alam semesta untuk dikelola dengan sebaik-baiknya,
maka manusia-manusia yang sudah mengelolanya alam ini ia menjadi
berhak untuk mendapatkan hasil apa yang sudah diusahakan. Manusia-
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola alam ini sehingga bisa
bermigrasi ke benua amerika. Jadi begitu sampai sana, mereka butuh
justifikasi untuk tidak dianggap mencuri hak-haknya orang Indian: "tuhan
sudah menciptakan alam semesta untuk dikelola dengan sebaik-baiknya,
maka manusia-manusia yang sudah mengelolanya alam ini ia menjadi
berhak untuk mendapatkan hasil apa yang sudah diusahakan. Manusia-
manusia yang memiliki kemampuan untuk mengelola alam ini sehingga bisa
memberikan nilai tambah dan hasilnya bisa digunakan untuk masyarakat
luas akan mempunyai hak yang lebih besar dibanding manusia-manusia
yang mengelola alam hanya untuk diri sendiri atau sekedar bertahan hidup"
- Orang indian berhak untuk memiliki hewan yang sudah mereka buru,
namun mereka tidak berhak untuk mengklaim hutan dan tanah dimana
hewan yang mereka buru itu tinggal dengan alasan orang indian itu gabisa
mengelola hutan dan tanah. Sedangkan eropa, dimana mereka udh bisa
mengelola industri dll, maka mereka berhak untuk mengelola semuanya.
Jadi cikal bakal kolonisasi inggris.
- Doktrin labor theory ini kemudian diaplikasikan ke bidang haki. Siapapun
yang karena olah pikirannya menghasilkan sebuah karya, maka dia akan
mendapatkan hak terhadap propertinya dan hak terhadap intelectual
propertynya (ini dua hal yang berbeda
○ Seseorang memang mempunyai laptop, namun orang tersebut tidak
mempunyai HAKI atas laptop tersebut. --> balik lagi ke labor theory.
Siapa yang bekerja kerja, dia yang berhak untuk mendapatkan
hasilnya.
- Dalam dunia haki, labor theory ini kemudian dikembangakan di amerika
denga doktrin sweat of the brow.

"sweat of the brow" = barang siapa yang sudah berkeringat, sudah bekerja keras,
berhak memperoleh hasil dari usaha yang sudah dilakukan --> ditinggalkan dan
kemudian diganti dengan teori "minimum creativity"
- Sesuatu itu baru bisa diberikan hak cipta apabila hal tersebut setidaknya
mengandung kreatifitas walaupun hanya sedikit
- Tahun 1920an, ada kasus antara … vs …
○ Pokoknya A punya 10rb pelanggan. Kemudian dia punya kewajiban
untuk menerbitkan buku telfon (white pages). Isinya berisi nama dan
nomor telfon semua orang yang menjadi pelanggannya. Buku telfon
tadi disusun secara alfabetis (untuk memudahakn pencarian)
○ B = kompetitor. Hanya punya 1rb pelanggan. B meng-copy 10rb nama
yang ada di buku A ke buku B. walaupun customernya lebih sedikit,
buku telfonnya jadi tebel.
○ Apakah tindakan peng-copy-an atau reproduksi itu merupakan
pembajakan? Apakah buku telfon tadi termasuk dalam suatu karya?
§ Cek dulu apakah karya tersebut coprighted works atau bukan.
Kalau dia bukan copyrighted works, yaitu copy aja. Karena hak
cipta hanya berlaku bagi ciptaan yang sudah memiliki hak cipta.
○ Argumen A = buku telfon adalah copy righted works. Pake
pendekatan sweat of the brow. Bikinnya susah dan lama.
○ Argumen B = bedakan kerja keras dan kreatifitas. Tidak menyangkal
Kalau dia bukan copyrighted works, yaitu copy aja. Karena hak
cipta hanya berlaku bagi ciptaan yang sudah memiliki hak cipta.
○ Argumen A = buku telfon adalah copy righted works. Pake
pendekatan sweat of the brow. Bikinnya susah dan lama.
○ Argumen B = bedakan kerja keras dan kreatifitas. Tidak menyangkal
buat buku telfon ini A udah bekerja keras. Tapi dalam konteks hak
cipta, labor saja tidak cukup. Kenapa? Karena dalam berne
convention menyatakan "berne convention for the literary, artistic
and scientific works". Apa persamaan ketiganya? Ada kreatifitas.
Jangan gunakan argumen sudah bekerja keras karena belum tentu
ada kreatifitas.
○ Apakah pembuatan white pages itu ga ada kreatifitas? Kenapa white
pages dianggap sebagai karya yang gada kreatifitas? Ga ada, karena
udah ada guidance dan rulesnya, jadi hasilnya kalau dilakukan sama
siapapun akan sama aja. Kalo yellow pages itu baru ada. Ada warna
yang berbeda, tulisannya digedein dsb. Ini yang disebut sbg
kreatifitas. KERJA KERAS BELUM TENTU ADA KREATIFITAS. Kerjaan
yang keliatan remeh malah justru ada kreatifitas.
○ Dengan argumen tersebut, MA di AS menyatakan bahwa white pages
tidak punya hak cipta. Maka tindakan yg dilakukan B menjadi legal.
Tidak perlu minta izin. Sejak putusan tersebut, teori sweat of the
brow diganti dengan teori minimum creativity.
§ Minimum creativity = agar suatu ciptaan dapat mendapat
perlindungan hak cipta, maka harus dibuktikan memiliki suatu
kreatifitas dalam kadar yang paling minim --> Pasal 1 angka 3

Bagaimana membedakan karya yang terinspirasi dengan karya yang


mencontek? Bagaimana supaya litigasi hak ciptanya itu gampang?
Jangan pakai argumen infringement, melainkan piracy (unauthorized
reproduction = perbanyakan suatu ciptaan namun tanpa izin dari si pemegang
hak cipta)
- Yang diperbanyak apakah harus seluruhnya? Tidak harus. Ada yang
namanya full reproduction dan juga partial reproduction.
- Jadi kalo di kasus queen vs vanilla ice, si queen ga bilang secara general
bahwa vanilla aice meniru lagi mereka. Tapi mereka bilang kalo si vanilla
ice, melodi bassnya itu identik dengan melodi bass di lagu milik queen. Dan
ini pake argumen piracy.
- Jadi kalo ada kasus yang kayak gini, cari yang identik aja.

Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata (Pasal 1
angka 3 UU hak cipta)

Non-humans tidak memiliki hak sebagai pencipta. Oleh karena itu, semua yang
bukan manusia, as in robot, AI, dsb bukanlah pencipta.
keterampilan, atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata (Pasal 1
angka 3 UU hak cipta)

Non-humans tidak memiliki hak sebagai pencipta. Oleh karena itu, semua yang
bukan manusia, as in robot, AI, dsb bukanlah pencipta.

Authorship vs ownership
- Pencipta adalah seorang atau beberapa orang yang secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan
pribadi.
- Pencipta pas memiliki hak moral, tetapi belum tentu memiliki hak ekonomi
(kalo misalnya si pencipta aslinya udah mengalihkan hak ekonominya ke
orang lain)
- Pemegang hak cipta sudah pasti memiliki hak ekonomi, tetapi belum tentu
memiliki hak moral

Ketika seseorang menciptakan sesuatu, maka ia menjadi pemegang hak ekonomi


dan hak moral. Dalam hak cipta melekat dua kategori hak, hak moral dan
ekonomi
- Hak ekonomi = hak2 yang sepenuhnyaa berkaitan dengan bagaimana
mengkomersialkan suatu ciptaan. Bisa dimonetisasi, berbayar.
○ Merupakan hak yang bisa dialihkan kepemilikannya. Bisa dijual
○ Hak untuk memperbanyak, menyewakan, emmaerkan,
mempergunakan, mendistribusikan
- Hak moral = berkaitan dengan perlindungan terhadap reputasi atau nama
baik si pencipta dan integritas atau keutuhan dari karya yang dia ciptakan.
○ Bukan urusan ekonomi
○ Melekat seumur hidup pada si pencipta yang kemudian nanti bisa
diwariskan
○ Tidak bisa dialihkan

Assignment of ownership = beralihnya hak eko dari si pencipta ke pihak lain.


Pihak lain ini disebut sebagai pemegang hak cipta (orang perorangan atau pribadi
hukum).
- Pencipta (author?) = pasti punya hak moral. Karena tidak akan boleh dan
tidak akan bisa dijual. Tapi belum tentu dia punya hak ekonomi karena bisa
aja udah dijual
- Pemegang hak cipta (copyright owner) = pasti punya hak ekonomi. Tapi
belum tentu dia punya hak moral

Ciptaan yang dilindungi dengan hak cipta


- Ciptaan yang original dan telah difiksasi pada media tertentu; cukup
mendeklarasikan saja, tidak perlu didaftarkan
- Secondary/derivative work memperoleh hak cipa tersendiri untuk
orisinalitasnya, tetapi harus menyebutkan kredit ke pencipta first
work/source work dan pendapatan royalti harus dibagi ke pemilik hak cipta
dari firk work/work source
- Ciptaan yang original dan telah difiksasi pada media tertentu; cukup
mendeklarasikan saja, tidak perlu didaftarkan
- Secondary/derivative work memperoleh hak cipa tersendiri untuk
orisinalitasnya, tetapi harus menyebutkan kredit ke pencipta first
work/source work dan pendapatan royalti harus dibagi ke pemilik hak cipta
dari firk work/work source

Misalnya, novel bahasa inggris yang diterjemahkan ke bahasa indonesia. Karena si


penulis novel tentu gabisa bahasa indonesia, maka akan proses penerjemahannya
dan akan ada si penerjemahnya. Kalo gitu hak ciptanya gimana?
- Hasil terjemahannya itu akan menjadi ciptaan yang tersendiri. Nah ini
jadinya secondary/derivative work. Istilah derivative lebih populer karena
artinya akan terus ke bawah. Si penerjemah akan menjadi pencipta
terjemahan novel tersebut.
- Kemudian buku tersebut akan diterbitkan lagi sama penerbit lain. Izinnya ke
siapa? Si penerjemah pertama (yang udah dapat lisensi dari penulis) atau
dari penulisnya atau penerbit di indonesia yang pertama ?
○ Si penerjemah pertama gapunya hak untuk melarang orang untuk
menerjemahkan buku yang sama. Jadi si penerbit baru, bisa minta
izin ke penerbit pertama atau langsung ke penulisnya
○ Kalo misalnya mau menerjemahkan novel yang populer, pastikan
dalam perjanjian lisensinya, kontraknya itu sifatnya eksklusif. Karena
kalo engga, bisa dikasih ke siapa aja. Kalo penerbit lain juga mau
nerbitin, pilihannya cuman dua. Dapetin lisensi langsung dari penulis,
atau dapetin sublisensi dari penerbit pertama.
○ Kewajiban sebagai penerjemah apa? Setiap revenue yang diperoleh
ada kewajiban untuk memberikan sebagai porsinya kepada penulis
dan penerbit bahasa inggrisnya. Karena karyanya merupakan karya
derivative

The right to prevent, dimana si pemilik hak mempunyai hak untuk mencegah
siapapun untuk menggunakan karyanya. Kalo tidak mau menjalankan haki ini,
maka ada hak untuk membuat perjanjian atau the right to licensed.

Anda mungkin juga menyukai