Anda di halaman 1dari 34

PENGANTAR

RISET
OPERASIONAL 1
1. Dr. Mochtar Luthfi M,SE.,M.Si
2. Nufajrin Maulana, S.Si.,M.Si
TUJUAN
Mata kuliah ini bermaksud
untuk memperkenalkan MATA KULIAH
riset operasional mulai dari
latar belakang munculnya
riset operasional sampai
dengan teknik-teknik riset
operasional dan
penggunaannya dengan
bantuan komputer.
RISET OPERASI
(PENELITIAN) (OPERASIONAL)
Berhubungan dengan proses
atau berlangsungnya suatu
kegiatan (proses produksi,
Penggunaan metode
proses pengiriman
ilmiah barang/militer/senjata, proses
pemberian pelayanan melalui
suatu antrean yang panjang)

Riset operasional tidak sepenuhnya berhubungan dengan "riset"


(penelitian), apalagi dengan "operasi" (operasional)
Riset operasional menjadi
satu rangkaian kata yang
memiliki arti tersendiri,
yaitu sebagai disiplin
ilmu yang mempelajari
pemodelan matematik
dalam proses
pengambilan keputusan
Menurut Bustanul Arifin Noer

Serangkaian kegiatan analisis dan pemodelan


matematik untuk keperluan pengambilan keputusan

Menurut Prof Johannes Supranto


Definisi
Aplikasi metode ilmiah terhadap permasalahan yang
Riset kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan
sistem yang luas mengenai kehidupan manusia,
Operasional mesin-mesin, material dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintahan, dan pertahanan

Menurut Frederick S.Hillier dan Gerald J.Lieberman


Pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan
yang melibatkan operasi sistem organisasi
Pengambilan Keputusan
Psikologi
Ilmu Perilaku

Analitik Riset Operasi Analitik

Metode Kuantitatif
Matematika
Statistik
Ekonomi (Ekonometrik)
RISET OPERASIONAL
=
RESEARCH ON MILITARY OPERATION

Suatu alat manajemen (management's tool) yang sudah


menunjukkan manfaatnya di kalangan militer, sekarang telah
berkembang dengan pesat di sektor industri untuk memecahkan
persoalan agar diperoleh pemecahan yang kuantitatif
Nama lain dari : Management
Science
Riset Operasional

Quantitative Quantitative
Analysis
5 2 Management

Quantitative System
Method
4 3 Analysis
OR di jalan tol, perhatikan berapa banyak jumlah
loket pembayaran dan operator yang sebaiknya
disiapkan, serta berapa jalur pembayaran?

OR di tempat belanja, berapa banyak jumlah kasir


yang diperlukan, serta bagaimana pengaturan lay out
barang dan rak, area parkir, dan sebagainya?

OPERATIONS OR di rumah sakit, bagaimana mengatur jadwal


tugas semua karyawan, baik para medis, dokter,

RESEARCH persediaan obat, dan sebagainya? Bagaimana


merencanakan persediaan obat dan lainnya untuk 6

(OR) bulan ke depan?

ANYWHERE !! OR di pabrik, bagaimana mengatur jadwal produksi,


persediaan bahan baku, jadwal kerja karyawan,
problem distribusi, dan sebagainya?
OR di instansi Angkatan Laut untuk keamanan
kawasan timur Indonesia, bagaimana mengatur
penempatan kapal patroli beserta awaknya untuk
tiap wilayah kerja dan permasalahan lainnya?

OR di sebuah universitas, bagaimana mengatur


jadwal kuliah di tiap jurusan, menyusun kebutuhan
tenaga dosen dan karyawan untuk 5 tahun ke depan
pada masing-masing jurusan atau fakultas, dan
sebagainya?
OPERATIONS
OR di DInas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) suatu
kota besar, bagaimana mengatur jadwal dan rute RESEARCH
angkutan kota yang ada sehingga optimal?
Bagaimana mengatur lampu pengatur lalu lintas (OR)
(traffic light system) secara terpusat?
ANYWHERE !!
OR di banyak sektor lainnya di kehidupan manusia,
seperti militer, sekolah, pasar, dan sebagainya?
TUJUAN UTAMA
RISET OPERASIONAL
Untuk menerapkan pendekatan ilmiah
guna memecahkan permasalahan atau
persoalan memikirkan serta memecahkan
atau menganalisis permasalahan,
mengambil langkah-langkah dan strategi
yang tepat serta target yang sesuai secara
sistematis dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditentukan, yakni mendapatkan
solusi optimal
Namum dalam praktik manajerial lebih
dipentingkan solusi yang memuaskan
(satisficing)
Dalam memahami
mata kuliah Riset
Operasional,
gunakan formula
4 in 1 yaitu Telinga-
Otak-Mata-Tangan
TELINGA OTAK
Telinga (EARS) untuk mendengarkan semua Otak (BRAINS) untuk memikirkan dan
pembicaraan. Dengarkan dengan cermat apa memahami yang dibahas.
yang disampaikan, barangkali ada penekanan Tidak hanya mendengarkan, namun
khusus dan penjelasan yang lebih muda untuk disertai pula dengan memikirkan dan
dipahami dengan cara mendengarkan merespon bahan materi yang dibahas
langsung oleh pemateri secara aktif

TANGAN MATA
Tangan (HANDS) untuk menuliskan apa yang Mata (EYES) untuk memperhatikan
diperlukan. Buatlah catatan kecil yang semua yang disajikan. Kadang ada
diperlukan untuk review di waktu mendatang - bagian pembahasan yang dituliskan
yang pasti sangat berguna bagi Anda - pada whiteboard, cobalah Anda
mungkin berupa tulisan "jelek" menyerupai perhatikan secara seksama sehingga
bagan yang hanya dapat Anda pahami sendiri lebih bermanfaat bagi Anda
SEJARAH SINGKAT
RISET OPERASI

Kata Riset Operasional Berbagai operasi Tim ni dibentuk dengan tujuan


pertama kali digunakan pada menggunakan sumber daya untuk menentukan
perang dunia II. Perang telah terbatas yang sama. Oleh penggunaan sumber daya
menyebakan alokasi sumber karena itu, militer USA dan kemiliteran yang terbatas
daya terbatas yang dimiliki Inggris memanggil para untuk dapat bekerja paling
angkatan militer USA dan ilmuwan untuk efektif.
inggris menjadi masalah mengaplikasikan pendekatan
ilmiah
Tertarik kepada suksesnya penerapan RO di bidang militer, maka
para pengusaha dalam bidang industri mulai menaruh perhatian
kepada RO dan kemungkinan penerapannya dalam bidang usaha
(bisnis) pada khususnya dan bidang ekonomi yang sifatnya makro

Setelah Perang Dunia II ada dua faktor yang mendorong


perkembangan RO dengan cepat :
Pertama, adanya beberapa ahli yang memberikan kontribusi
SEJARAH terhadap pemecahan permasalahan RO secara matematis

SINGKAT Antara lain, George Danzig, pada tahun 1947 menemukan


metode simpleks untuk memecahkan persoalan linear

RISET programming yang merupakan salah satu teknik dari RO


Kedua, berkembangnya penggunaan Electric Data Processing
OPERASI (Computer) yang mempunyai kemampuan menghitung
ribuang bahkan jutaan kali kemampuan manusia
ILMU DAN SENI RISET OPERASI
Istilah RO seringkali diasosiasikan hampir secara ekslusif dengan penggunaan
teknik-teknik matematika untuk membuat model dan menganalisis masalah
keputusan. Walaupun teknik dan model matematis merupakan inti dari RO, akan
tetapi pemecahan masalah tidaklah hanya sekedar pengembangan dan
pemecahan model-model matematis.

Secara khusus, masalah-masalah keputusan biasanya mencakup faktor-faktor


penting yang tidak terwujud (intagible) dan dapat diterjemahkan secara langsung
dalam bentuk model matematis. Faktor yang paling utama dari faktor-faktor
tersebut adalah kehadiran unsur manusia sebagai si pengambil
keputusan.
ILMU DAN SENI RISET OPERASI
Sebagai sebuah teknik pemecahan masalah, riset operasi dapat dipandang
sebagai seni dan ilmu. Aspek ilmu terletak pada penyediaan teknik-teknik
matematik dan algoritma untuk memecahkan masalah yang dihadapi;
sedangkan sebagai seni, keberhasilan dari solusi model matematis ini sangat
bergantung pada kreativitas dan kemampuan seseorang sebagai pengambil
keputusan dalam memecahkan masalah tersebut.
Jadi pengumpulan data untuk pengembangan model, penentuan keabsahan
model, dan penerapan dari pemecahan yang diperoleh akan bergantung pada
kemampuan kelompok peneliti RO yang bersangkutan untuk membentuk
komunikasi yang baik dengan sumber-sumber informasi maupun dengan
individu-individu yang bertanggung jawab atas solusi yang disarankan.
Tahapan-Tahapan
Riset Operasional

Identifikasi Pembentukan Pemecahan


1 2 3
Permasalahan Model Model

Implementasi Hasil
4 Validasi Model 5
Pemecahan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

Tahap pertama, dalam identifikasi permasalahan


harus merumuskan atau mendefinisikan persoalan
yang akan dipecahkan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai berdasarkan keadaan objektif.

Biasanya harus memperhatikan tiga hal yaitu :


1. Uraian yang tepat mengenai tujuan yang akan
dicapai,
2. Identifikasi adanya alternatif dalam keputusan
yang menyangkut suatu sistem
3. Mengenali adanya pembatasan-pembatasan
(limitation, restriction dan juga persyaratan-
persyaratan yang diperlukan sistem yang
bersangkutan dengan pemecahan persoalan
PEMBENTUKAN MODEL

Tahap kedua, berkenaan dengan pembentukan


model matematis, Misalnya dengan menggunakan
persamaan dan ketidaksamaan linear seperti di
dalam linear programming;
1. Persamaan linear mencerminkan fungsi objektif
(apa yang akan dicapai.
2. Ketidaksamaan linear mencerminkan
pembatasan-pembatasan yang ada seperti tidak
boleh melebihi input yang tersedia atau harus
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti
besarnya permintaan minimal harus sekian.

Model harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat


mewakili kenyataan yang sebenarnya dari sistem
yang akan dipecahkan,
PEMECAHAN MODEL

Berkenaan dengan pemecahaan model, yang pada


umumnya memecahkan persamaan/ketidaksamaan
matematika

Didalam model matematika, pemecahan ini dicapai


dengan teknik optimisasi dan model menghasilkan
suatu pemecahan optimum.
Teknik optimasi adalah suatu teknik penyelesaian
terhadap sebuah persoalan matematis yang akan
menghasilkan sebuah jawaban optimal (Siswanto,
2007)
Sebuah model keputusan
semata-mata merupakan
alat untuk "meringkaskan"
sebuah masalah
keputusan dengan cara
uang memungkinkan di
identifikasi dan evaluasi MODEL
secara sistematis terhadap Since 2012

semua pilihan keputusan


dari suatu masalah
MODEL DALAM RISET OPERASI

Model adalah gambaran ideal dari suatu situasi (dunia) nyata,


sehingga sifatnya yang kompleks dapat disederhanakan

MODEL-MODEL MODEL ANALOG/ MODEL SIMBOLIS/


01 IKONIK/FISIK
02 DIAGRAMATIS
03 MATEMATIKA

04 MODEL SIMULASI 05 MODEL HEURISTIK


01 Penggambaran fisik dari suatu
sistem, baik dalam bentuk ideal
maupun dalam skala yang
berbeda.
MODEL Contoh : foto, peta, mainan
IKONIS/FISIK anak-anak, maket, histogram.
Model-model ini dapat

02 menggambarkan situasisituasi yang


dinamis, dan model ini lebih banyak
digunakan daripada model-model
ikonis karena sifatnya yang dapat
dijadikan analogi bagi karakteristik
MODEL sesuatu yang dipelajari.

ANALOG / Contoh : kurva distribusi frekuensi pada


statistik, flow chart, peta dengan

DIAGRAMATIS bermacammacam warna untuk


menggambarkan kondisi sebenarnya.
Penggambaran dunia nyata melalui simbol-
simbol matematis. Model ini menggunakan
seperangkat simbol matematik untuk

03 menunjukkan komponenkomponen dari


sistem nyata. Namun demikian, sistem nyata
tidak selalu dapat diekspresikan dalam
rumusan matematik.
Model matematik dapat dibedakan menjadi

MODEL dua kelompok, yaitu: deterministik dan


probabilistik. Model deterministik dibentuk

ANALOG / dalam situasi penuh kepastian, sedangkan


model probabilistik meliputi kasus-kasus

DIAGRAMATIS dimana diasumsikan penuh ketidakpastian.


Contoh :
Persamaan garis lurus y = ax + b;
Persamaan linier z = x1+x2+x3
Model-model yang meniru tingkah laku
sistem dengan mempelajari interaksi
komponen-komponennya. Karena tidak

04 memerlukan fungsi-fungsi matematis


secara eksplisit untuk merealisasikan
variabel-variabel sistem, maka model-
model simulasi ini dapat digunakan
untuk memecahkan sistem kompleks

MODEL yang tidak dapat diselesaikan secara


matematis. Namun model-model ini
SIMULASI tidak dapat memberikan solusi yang
benar-benar optimum.
Contoh :
Simulator pesawat, simulator bisnis.
Kadang-kadang formulasi matematis
bersifat sangat kompleks untuk dapat

05
memberikan suatu solusi yang pasti, atau
mungkin suatu solusi optimum dapat
diperoleh, akan tetapi memerlukan proses
perhitungan yang sangat panjang dan
tidak praktis. Untuk mengatasi kasus
seperti ini dapat digunakan metode
MODEL heuristik, yaitu suatu metode pencarian
yang didasarkan atas intuisi atau aturan-
HEURISTIK aturan empiris untuk memperoleh solusi
yang lebih baik daripada solusi-solusi yang
telah dipelajari sebelumnya.
Tahapan-Tahapan
Riset Operasional

Identifikasi Pembentukan Pemecahan


1 2 3
Permasalahan Model Model

Implementasi Hasil
4 Validasi Model 5
Pemecahan
VALIDASI MODEL

Tahap keempat, melakukan pengujian atau


melakukan validasi dari model.
Suatu model dikatakan sah (valid), apabila dapat
memberikan prediksi yang dapat dipercaya dari
hasil proses suatu sistem, di samping diakui adanya
ketidaktepatan dari model tersebut untuk mewakili
keadaan yang sebenarnya terjadi (real world).

Cara yang paling sering dipergunakan ialah dengan


membandingkan hasil proses dari sistem dengan
data yang menggambarkan kejadian yang sudah
terjadi.
Model akan dianggap sah/valid apabila dengan
input yang sama diperoleh output yang tidak jauh
berbeda.
IMPLEMENTASI HASIL AKHIR

Tahap kelima merupakan tahap akhir, tahap ini


merupakan tahap untuk implementasi hasil
pemecahan model yang telah diuji validitasnya.

Tugas melakukan implementasi ini merupakan


tugas peneliti operasi (operation researchers)

Implementasi ini pada dasarnya meliputi :


Penerjemahan dari hasil pengujian model ke
dalam bentuk instruksi-instruksi yang sifatnya
operasional praktis (bukan teoritis/filosofis) yang
mudah dimengerti oleh para individu yang
mengadministrasikan
Pengoperasian sistem yang akan dipecahkan
Penyelesaian kelima langkah yang dijelaskan di atas
bukan berarti proses ini telah selesai. Hasil model dan
keputusan yang tersedia memberikan umpan balik pada
model awal
DAFTAR Bernard W. Taylor III, (1996). Sains

PUSTAKA Manajemen, Edisi keempat, Jakarta


Salemba Empat
Hamdy A. Taha. (1992). Operation Research.
An Introduction, MacMillan.
Sri Mulyani. Riset Operasional. LPEM, UI.
Tjutju, T. & Dimyati, A., (2002), Operation
Research, Edisi Lima, Sinar Baru Algasindo
Bandung.
Lukmanul Hakim Almamalik, (2011), Modul
Riset Operasional, PIKSI GANESHA,
Bandung.
Siagian, P. (1987). Penelitian Operasional,
Teori dan Praktek. Penerbit UI, Jakarta.
THANK YOU!

Do you have questions??

Anda mungkin juga menyukai