Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN REKAYASA ULANG ITERATIF PADA SISTEM

INFORMASI AKADEMIK FTIF ITS SURABAYA

Siti Rochimah, Choiru Zain, Darlis Heru Murti


Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) –
Surabaya
Kampus ITS, Jl. Raya ITS, Sukolilo – Surabaya 60111, Tel. + 62 31 5939214, Fax. + 62 31 5939363
Email: siti@its-sby.edu, choy01@inf.its-sby.edu, darlis@its-sby.edu

ABSTRAK
Selama penggunaannya, sistem warisan (legacy) dapat terjadi banyak aktifitas pemeliharaan (maintenance)
yang dapat menyebabkan penurunan kualitas sistem. Ketika sistem mengalami penurunan sampai tingkat kritis,
sistem warisan perlu direkayasa ulang.Untuk mempertahankan keberadaan dan keberlangsungan sistem perlu
dilakukan rekayasa ulang secara bertahap dalam domain aplikasi sistem warisan. Dalam prosesnya, pada
sistem warisan dilakukan rekayasa ulang komponen demi komponen baik program maupun data membentuk
sistem tujuan yang telah direkayasa ulang. Proses ini berakhir sampai akhirnya sistem warisan habis menjadi
sistem tujuan. Metode ini dinamakan Rekayasa Ulang Iteratif.
Metode Rekayasa Ulang Iteratif memperhatikan satu hal yang sangat penting dari metode rekayasa ulang
lain yaitu memastikan pembagian data dan fungsi antara sistem warisan dan sistem yang telah direkayasa
ulang. Selain itu selama proses rekayasa ulang antara komponen warisan dan komponen yang telah direkayasa
ulang dapat berjalan bersamaan. Implementasi dari Rekayasa Ulang Iteratif dalam penelitian ini dilakukan
pada studi kasus Sistem Informasi Akademik FTIF ITS Surabaya. Hasil dari Rekayasa Ulang Iteratif ini telah
dapat menyelesaikan permasalahan rekayasa ulang sistem warisan menjadi sistem yang telah direkayasa ulang
sebagian yaitu pada proses login, frs, dan perwalian.
Rekayasa ulang yang dilakukan pada ketiga proses tersebut menunjukkan bahwa proses Rekayasa Ulang
Iteratif berhasil dilakukan karena diantara proses yang sudah direkayasa ulang dan sistem warisan dapat
berjalan bersama. Dengan demikian proses Rekayasa Ulang Iteratif berlangsung tanpa membekukan Sistem
Informasi Akademik FTIF ITS Surabaya yang merupakan sistem warisan. Dalam hal ini sistem warisan selain
proses login, frs, dan perwalian yang masih ada masih terus berjalan sampai sistem warisan secara keseluruhan
berhasil direkayasa ulang.

Kata kunci: Rekayasa Ulang Iteratif, Sistem Warisan, Peremajaan Sistem Warisan.

1. PENDAHULUAN sistem warisan perlu direkayasa ulang secara


bertahap, berulang dan sedikit demi sedikit. Lebih
Pentingnya sistem warisan untuk suatu
dari itu, setiap program harus direkayasa ulang
organisasi atau perusahaan yang memilikinya
dengan periode waktu sesingkat mungkin agar tidak
diibaratkan sebagai “tulang punggung” dari aliran
banyak mengganggu aktifitas bisnis.
informasi organisasi atau perusahaan dan
Tujuan penelitian ini adalah menerapkan model
memainkan peran utama untuk penyediaan
Rekayasa Ulang Iteratif pada studi kasus Sistem
informasi bisnis. Sistem dan data yang diproses di
Informasi Akademik FTIF ITS Surabaya. Penelitian
sistem warisan merupakan aset yang vital bagi
ini menerapkan proses rekayasa ulang pada domain
organisasi atau perusahaan tersebut.
aplikasi sistem warisan. Proses rekayasa ulang ini
Seiring dengan penggunaannya, sistem warisan
dilakukan secara iteratif, bertahap dengan sedikit
akan mengalami banyak aktifitas yang
fungsi atau prosedur pada setiap waktunya dan
menyebabkan penurunan kualitas dari sistem.
sesingkat mungkin. Sedangkan manfaat dari
Selain karena penggunaan, penurunan sistem juga
Rekayasa Ulang Iteratif adalah perubahan sistem
dapat disebabkan oleh aktifitas pemeliharaan
warisan ke sistem yang baru (tujuan) tidak
(maintenance). Ketika penurunan kualitas sistem
mengganggu pengguna sistem dalam melakukan
warisan telah melewati batas kritis, sistem perlu
direkayasa ulang untuk melindungi aset yang proses bisnis.
berada di sistem warisan. Dalam penelitian ini, permasalahan yang
Dalam proses rekayasa ulang perlu dibahas adalah:
diperhatikan bahwa aktifitas sistem harus dijamin 1. bagaimana melakukan proses rekayasa ulang
terus berjalan dengan pertimbangan kepentingan dengan metode Iteratif pada studi kasus Sistem
bisnis tertentu yang akan menjadi sangat kritis Informasi Akademik FTIF ITS Surabaya; dan
apabila dihentikan. Dengan pertimbangan tersebut, 2. bagaimana menganalisis proses Rekayasa
Ulang Iteratif dimana sistem tetap berjalan

19
Volume 5, Nomor 1, Januari 2006 : 19 - 25

walaupun proses rekayasa ulang masih


berlangsung.
Dari permasalahan di atas, maka batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Proses Rekayasa Ulang Iteratif dilakukan
dengan menitikberatkan pada berjalannya dua
sistem, yaitu sistem warisan dan sistem tujuan
yang telah direkayasa ulang, tidak secara
khusus membahas masalah rekayasa ulang
data.
2. Rekayasa ulang hanya melakukan permodelan Gambar 1. Arsitektur sistem pada saat rekayasa
dari proses Rekayasa Ulang Iteratif tanpa lebih ulang berlangsung
rinci membahas masalah kinerja sistem antara
sistem yang lama (warisan) dan sistem baru Gambar 1 menunjukkan sistem arsitektur
(tujuan). perangkat lunak ketika eksekusi dari proses
3. Sebagai studi kasus, rekayasa ulang ini Rekayasa Ulang berjalan. Arsitektur yang
dilakukan hanya pada proses login, frs, dan ditunjukkan pada Rekayasa Ulang terpisah baik
perwalian pada Sistem Informasi Akademik dari komponen warisan maupun dari komponen
FTIF ITS Surabaya. yang direkayasa ulang. Dalam hal ini, baik warisan
maupun komponen yang direkayasa ulang masing-
masing berjalan.
2. PENGERTIAN REKAYASA ULANG Eksekusi sistem dioperasikan baik di
ITERATIF komponen warisan, maupun di komponen yang
Proses Rekayasa Ulang Iteratif adalah rekayasa telah direkayasa ulang. Masing-masing komponen
ulang sistem secara bertahap. Dalam Rekayasa ini harus sama-sama berjalan dan bekerjasama
Ulang Iteratif yang dilakukan secara bertahap untuk meyakinkan keberlangsungan sistem.
tersebut terdapat berbagai macam tahap komponen. 3. METODE DAN PROSES REKAYASA
Berdasarkan spesifikasi UML komponen adalah ULANG ITERATIF
bagian dari sistem yang dapat digantikan yang Metode Rekayasa Ulang Iteratif melibatkan
mengimplementasikan dan menyediakan realisasi dua hal yang sangat penting, yaitu Rekayasa Ulang
dari sekumpulan antarmuka. Setiap komponen data dan Rekayasa Ulang fungsi, prosedur, atau
dalam sistem dapat terdiri dari beberapa keadaan komponen. Fitur inofatif yang ditawarkan dalam
selama proses eksekusi Rekayasa Ulang Iteratif Rekayasa Ulang data adalah dapat mengeliminasi
berlangsung. Komponen terdiri dari beberapa fase gejala penuaan di basis data warisan. Sedangkan
evolusi sistem yaitu [1]: Rekayasa Ulang prosedur adalah melakukan
perubahan dari program warisan menjadi program
 Warisan, adalah komponen dari sistem warisan
yang sudah diadaptasikan sehingga sedikit demi
atau komponen yang belum direkayasa ulang.
sedikit dapat berintegrasi dengan data yang telah
 Restored, adalah komponen yang dimunculkan
direkayasa ulang.
kembali dari sistem warisan dan bertujuan agar
Proses Rekayasa Ulang Iteratif, termasuk
dapat beradaptasi dengan data yang telah
breaking down sistem, terbagi menjadi beberapa
direkayasa ulang.
bagian. Proses ini adalah proses reverse
 Reengineered, adalah komponen dari sistem engineering. Yaitu menganalisis data, mendesain
warisan yang sudah dimodifikasi dan menjadi ulang data, adaptasi data warisan, perpindahan data,
bentuk yang baru dan mencapai level tertentu. tes ekivalensi, kemudian iterasi kembali yang
 New, adalah komponen yang tidak terdapat di menjadi ciri khas metode ini. Untuk penghapusan
sistem warisan, tetapi ditambahkan untuk metadata dan basis data residual dapat dilakukan
melengkapi sistem yang telah ada di domain setelah proses rekayasa ulang secara keseluruhan
aplikasi yang sama. selesai.
Metode Rekayasa Ulang Iteratif dilakukan Adapun proses Rekayasa Ulang Iteratif
berdasarkaan evolusi secara bertahap dari sistem digambarkan dalam Gambar 2. berikut ini.
warisan. Dengan metode Rekayasa Ulang Iteratif
ini komponen sistem warisan ini akan terjamin
berjalan dalam semua proses. Arsitektur sistem
yang mengalami evolusi pada saat rekayasa ulang
berlangsung dijelaskan dalam gambar di bawah ini

20
Rochimah, Penerapan Rekayasa Ulang Iteratif pada Sistem Informasi Akademik

(c) Desain Ulang Data


Selama desain ulang basis data, berbagai
macam data yang sudah diklasifikasikan harus
direstrukturisasi di basis data tujuan agar lebih
efektif. Restrukturisasi ini adalah mendesain ulang
organisasi data, identifikasi relasi, dependensi,
primary key, foreign key diantara entitas pada basis
data tujuan. Proses ini dinamakan normalisasi.
(d) Mengadaptasikan Program Warisan
Setiap program di sistem warisan yang
mengakses data yang direkayasa ulang sebelumnya
harus diadaptasikan agar dapat mengakases basis
data tujuan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
program harus dianalisis untuk mengidentifikasi
instruksi pengaksesan data. Instruksi ini akan
Gambar 2. Proses Rekayasa Ulang Iteratif diganti oleh service request melalui data locator.
Masing–masing pengertian dari proses-proses
(e) Perpindahan Data
pada gambar 2 adalah sebagai berikut ini.
Perpindahan data penting di basis data warisan
(a) Analisis Sistem Warisan secara bertahap dipindahkan ke basis data tujuan,
Fase ini membutuhkan identifikasi, analisis, sedangkan data yang tidak penting dipindahkan ke
dan interpretasi dari komponen dan data di sistem residual basis data.
warisan. Proses adalah analisis komponen dari
(f) Desain Ulang Fungsi
sistem warisan untuk menentukan komponen-
komponen yang dapat dipecah. Komponen ini Dalam tahap ini dilakukan proses desain ulang
dipartisi dan bertujuan agar tidak ada saling fungsi dan komponen, sehingga fungsi secara
ketergantungan antar komponennya. Komponen struktur menjadi lebih baik. Hal- hal yang
yang berdiri sendiri ini dapat mulai direkayasa dilakukan pada tahap ini adalah merestrukturisasi
ulang. Setelah dilakukan proses Rekayasa Ulang komponen, menyatukan prosedur yang berbeda-
akan menghasilkan komponen baru dan berada di beda namun memiliki fungsi yang sama, melakukan
sistem tujuan. Dalam hal ini Rekayasa Ulang update data manajemen akses, memperbaiki
komponen antara iterasi yang pertama tidak algoritma yang digunakan, memperbaiki user
tergantung oleh Rekayasa Ulang komponen pada interface dan modul interface, melakukan update
tahap yang lainnya. Selanjutnya setelah satu bahasa pemrograman ke bahasa yang lebih modern,
komponen direkayasa ulang harus dipastikan bahwa dan mengeksekusi hasil komponen yang
komponen tersebut dapat berinteraksi dengan dimunculkan kembali.
komponen di sistem warisan yang masih tersisa
(g) Tes Ekivalensi
tanpa menghilangkan fungsionalitas sistem warisan
yang pernah ada. Tentu saja jika pernah ada proses Sistem informasi yang diperoleh di tahap
rekayasa ulang dari iterasi sebelumnya, komponen sebelumnya yang telah siap untuk di jalankan, yang
yang baru direkayasa ulang ini dapat juga memiliki fungsi yang sama dengan sistem warisan
berinteraksi dengan komponen-komponen di sistem di tes untuk memastikan bahwa sistem yang
tujuan. direkayasa ulang memiliki persamaan dengan
sistem warisan.
(b) Klasifkasi Data
(h) Membersihkan Data Residual
Fase ini terdiri dari identifikasi, dan interpretasi
dari data yang disimpan di basis data warisan dan Pada akhir Rekayasa Ulang data residual akan
relasinya. Fase ini juga biasa dikenal dengan dihapus. Karena tidak ada fungsi yang mengakses
Rekayasa Balik (reverse engineering). data ini.
Pengklasifikasian data ini ditekankan pada
(i) Iterasi
pengelempokan data menjadi data essensial atau
primer dan data residual. Pada umumnya data Setiap rekayasa ulang komponen dilakukan dan
adalah data primer, oleh karena itu lebih mudah jika data telah dipindahkan dari sistem warisan ke
pengklasifikasian data difokuskan pada penentuan sistem tujuan dan telah mengalami tahap analisis
data residual, yaitu data kontrol, data redundan sampai dengan tes ekivalensi, akan dilakukan hal
sturktural, data redundan semantik, data redundan yang sama sampai keseluruhan komponen dan data
komputasi.

21
Volume 5, Nomor 1, Januari 2006 : 19 - 25

direkayasa ulang. Hal ini yang menjadi ciri khas dengan proses login, frs, dan perwalian dapat
dari metode Rekayasa Ulang Iteratif. dilihat dalam Tabel 1.
(j) Membersihkan Metadata
Tabel 1. Data Redundan yang ada di BasisData
Ketika seluruh sistem warisan direkayasa Tabel Kolom Fungsi yang Jenis Data
berhubungan
ulang, metadata hanya terdiri dari data yang
Mahasiswa MA_IPS UpdateIPSe Data
terfokus pada data yang dicatat pada desain basis mesterLalu Redundan
data tujuan. Semua data dalam metadata akan tidak Komputasi
berguna, dan data ini dapat dihapus pada akhir Mahasiswa MA_IPK UpdateIPKM Data
rekayasa ulang. hs Redundan
Komputasi
4. PROSES REKAYASA ULANG ITERATIF Mahasiswa MA_SKSLulus UpdateSKSL Data
PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK ulus Redundan
FTIF ITS SURABAYA Komputasi
Mahasiswa MA_SKSTempuh UpdateSKST Data
(a) Analisis Sistem Warisan empuh Redundan
Komputasi
Dalam proses analisis sistem warisan, terdapat Kelas KE_Terisi Update dari Data
pemisahan sistem menjadi beberapa sub komponen jumlah di Redundan
yang saling berdiri sendiri, sehingga proses tabel _temp Komputasi
Rekayasa Ulang pada suatu komponen tidak akan
tergantung pada komponen yang lain. Pemisahan (c) Desain Ulang Data
ini juga berfungsi untuk menentukan, komponen
apa saja yang sebaiknya direkayasa ulang terlebih Fase ini data mahasiswa.MA_IPS,
dahulu sehingga meminimalisir waktu pembekuan mahasiswa.MA_IPK, mahasiswa.MA_SKSLulus,
dari komponen tersebut. Untuk menentukan apakah mahasiswa.MA_SKSTempuh dan Kelas.Ke_terisi
sebuah komponen layak atau tidak menjadi sebuah akan dihilangkan karena bersifat redundan. Sebagai
komponen tunggal ataukah masih perlu dipecah gantinya akan dibuatkan fungsi agregasi untuk
lagi, secara umum digunakan rumus MTMR (mean menampilkan data tersebut. Dalam kasus ini tabel
time to maintenance request). _temp dapat dihilangkan pada desain basis data
tujuan.
Desain ulang data yang dilakukan di basis data
tujuan adalah mendesain basis data sesuai dengan
desain basis data warisan. Hanya saja dalam
Gambar 3. Rumus penentuan komponen Rekayasa Ulang Iteratif ini desain basis data tujuan
tunggal yang perlu untuk dipecah lagi dibedakan oleh klasifikasi data primer dan data
Merupakan waktu rata-rata akses data setiap residual saja. Desain hasil rekayasa ulang ini pun
kali komponen sistem melakukan tugasnya. Jika sudah ditambahkan relasi yang memungkinkan
perkiraan waktu merekayasa ulang suatu komponen konsistensi data di basis data tujuan.
RTi lebih dari MTTMRi, maka perlu adanya (d) Mengadaptasikan Program Warisan
pemecahan lagi menjadi komponen yang lebih
kecil. Ini digunakan sebagai acuan untuk Dalam proses adaptasi program warisan ke
meminimalisir waktu pembekuan komponen. basis data tujuan, terdapat analisis fungsi
Dalam kasus Sistem Informasi Akademik FTIF pengaksesan data pada sistem warisan. Proses ini
ITS Surabaya tidak diperlukan karena tidak ada mencari manakah program warisan yang berkaitan
permintaan perubahan fungsionalitas, hanya dengan data yang direkayasa ulang dan
diperlukan pengubahan platform dari ASP dan ASP mengadaptasikan fungsi baru untuk mengakses
.Net. basis data tujuan. Fungsi baru tersebut akan
Dalam proses ini juga terdapat analisis ditempatkan dalam file datalocator.asp sehingga
hubungan antara komponen dengan data sehingga memudahkan akses basis data.
diketahui data-data mana yang bersifat esensial Dalam kasus Sistem Informasi Akademik FTIF
maupun data yang residual. ITS Surabaya terdapat beberapa fungsi yang
terdapat di datalocator.asp untuk aplikasi warisan.
(b) Klasifkasi Data datalocator.asp merupakan komponen baru yang
Tahap ini adalah proses pengklasifikasian basis dibuat agar aplikasi warisan yang mengakses data
data warisan. Proses klasifikasi data ini akan residual dapat mendapatkan data tanpa mengakses
dibatasi hanya pada data yang berhubungan dengan basis data residual. Fungsi-fungsi yang terdapat di
proses Login, Frs, dan Perwalian. Data secara datalocator.asp seperti yang dilihat pada Tabel 2.
umum bersifat primer atau esensial, namun ada
beberapa data yang bersifat residual. Data residual
yang terdapat dalam entitas yang berhubungan

22
Rochimah, Penerapan Rekayasa Ulang Iteratif pada Sistem Informasi Akademik

Tabel 2. Fungsi yang berada di datalocator.asp Data banker adalah kelas yang dibuat untuk
Nama Fungsi Fungsi Tabel yang menyediakan akses basis data bagi aplikasi
berhubungan yang direkayasa ulang.
getIPSLalu() Menghasilkan kuliah,
IPS matakuliah, 2. Manajemen session
Mahasiswa val_nilai Dalam interaksi antara sistem warisan dan
getIPK() Menghasilkan Kuliah, sistem tujuan diperlukan manajemen session
IPK MataKuliah, yang dibuat oleh aplikasi yang sudah untuk
Mahasiswa val_nilai,
NilaiMinimalLul
digunakan oleh aplikasi warisan.
us 3. Desain Ulang Sistem Login
getIPKMhsEqiuvalensi() Menghasilkan Kuliah, Pengecekan login dan penyimpanan session
IPK hasil MataKuliah, untuk dipakai aplikasi warisan
ekivalensi val_nilai,
NilaiMinimalLul
4. Desain Ulang Sistem FRS
us Pembuatan kelas dalam sistem yang baru
getSKSLulus() Memproses MataKuliah dengan fungsi yang berhubungan dengan
jumlah SKS proses FRS
lulus 5. Desain Ulang Sistem Perwalian
getSKSTempuh() Mendapatkan MataKuliah
Jumlah SKS Pembuatan kelas dalam sistem yang baru
tempuh dengan fungsi yang berhubungan dengan
getJumlahPesertaKelas() Menghasilkan Kuliah proses Perwalian
Jumlah 6. Desain Ulang Sistem Header
Peserta Kelas
Pembuatan kelas dalam sistem yang baru
dengan fungsi yang berhubungan dengan menu
(e) Perpindahan Data yang ada di header
Proses perpindahan data dilakukan dengan
memanfaatkan fasilitas DTS (Data Transformation (g) Tes Ekivalensi
Service) pada SQL Server. Pada proses ini
Tes ekivalensi adalah pengecekan hasil
dilakukan pemindahan data dari SQL Server ke
rekayasa ulang apakah terdapat kesalahan atau
Oracle. Dalam implementasinya, keseluruhan tabel
ketidaksesuaian dengan aplikasi lama. Untuk
dipindahkan dari basis data warisan ke basis data
melakukan pengetesan, komponen yang baru
termasuk data residual yang ada. Dalam hal ini
diletakkan dalam domain warisan dalam hal ini
dapat dilakukan pemindahan data tabel secara
ASP. Dalam konteks ini, file default.aspx
sekaligus, karena pada dasarnya pemindahan data
menggantikan file default.asp, dan frs.aspx
tidak mempengaruhi basis data warisan yang masih
menggantikan file frs.asp dan jika fungsi-fungsi
dipakai oleh aplikasi warisan.
didalamnya memiliki kesamaan , maka tes
Setelah tabel dipindahkan ke basis data tujuan,
ekivalensi dapat dikatakan berhasil. Dalam proses
basis data tujuan berisi struktur tabel yang sama
ini dilakukan pembekuan komponen lama untuk
dengan basis data warisan. Selanjutnya
sementara waktu. Dan jika berhasil maka file
ditambahkan relasi-relasi serta primary key untuk
default.asp dan file frs.asp sudah direkayasa ulang.
menjaga konsistensi data. Dalam hal ini basis data
yang ada siap untuk digunakan oleh komponen (h) Membersihkan Data Residual
warisan yang siap direkayasa ulang.
Pada implementasi penelitian ini tempat data
(f) Desain Ulang Fungsi residual berada pada basis data tujuan bersamaan
dengan data primer. Data residual disimpan dalam
Dalam pengerjaan desain ulang fungsi ini tiap
tempat yang sama dengan data primer, namun
komponen utama akan dibuatkan dua kelas. Kelas
hanya dianggap sebagai catatan bahwa data tertentu
pertama bertanggung jawab menangani masalah
merupakan data residual yang pada akhir proses
tampilan dan kelas control yang bertanggung jawab
rekayasa ulang akan dihapus karena tidak ada
menangani masalah fungsionalitas. Untuk
komponen warisan yang menggunakannya.
kemudahan pemeriksaan kesamaan fungsi,
penamaan file pada sistem tujuan akan disamakan (i) Iterasi
dengan file yang lama, misalkan frs.asp menjadi
Proses kembali kepada analisis sistem warisan
frs.aspx. Untuk kelas control apabila diperlukan
dan melakukan hal yang sama berdasarkan pada hal
akan dinamakan Clsfrs.vb.
yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya,
Dalam kasus Sistem Informasi Akademik FTIF
karena prosesRekayasa Ulang Iteratif hanya
ITS Surabaya terdapat beberapa proses penting
melibatkan komponen kecil dan data yang sedikit
dalam desain ulang fungsi di sistem
pada setiap proses iterasinya.
Desain ulang fungsi dalam masing-masing
proses adalah sebagai berikut:
1. Data Banker

23
Volume 5, Nomor 1, Januari 2006 : 19 - 25

(j) Membersihkan Metadata Pengetesan dengan memasukkan ID


(NRP/NIP) dan password, apabila berhasil,
Pada implementasi penelitian ini metadata
maka masuk ke halaman utama.asp.
tidak perlu dicatat, karena baik basis data warisan
dalam hal ini SQL Server maupun basis data tujuan 2. Sub Sistem FRS
Oracle telah mencatat sistem metadatanya sendiri.  Adaptasi Sistem Warisan
Sehingga jika semua sistem telah direkayasa ulang a. Pembuatan datalocator untuk program
dan basis data warisan sudah tidak dipakai lagi, yang mengakses data residual
secara otomatis metadatanya juga sudah terhapus. b. Pengubahan connection string
5. IMPLEMENTASI DAN UJI COBA c. Pengubahan sintaks sql sehingga
Implementasi disini berkaitan dengan hal-hal mendukung oracle
yang bersifat implementatif dalam Rekayasa Ulang  Perpindahan data
Iteratif yaitu : Memindahkan tabel _sekarang, Kelas, Kuliah,
1. Mengadaptasikan sistem warisan Matakuliah, Pegawai
2. Perpindahan data  Rekayasa ulang prosedur/komponen
3. Rekayasa ulang prosedur/komponen Pembuatan kelas ClsFrs untuk mengatur
4. Tes ekivalensi yang merupakan bagian fungsionalitas FRS
dari uji coba di setiap tahap iterasi.  Tes ekivalensi yang merupakan bagian dari uji
Tahapan implementasi ini diterapkan pada coba di setiap tahap iterasi.
beberapa sub sistem, yaitu: Pengetesan yang dilakukan pada semua fungsi
1. Sub Sistem Login yang mengatur fungsionalitas FRS seperti
penambahan mata kuliah, pengecekan fungsi
 Adaptasi Sistem Warisan
frsdisetujui, pengecekan pembayaranSPP.
a. Mengubah query yang mendukung sql
server menjadi mendukung oracle. 3. Sub Sistem Perwalian
Pengubahan query dalam sistem login  Adaptasi Sistem Warisan
pada aplikasi warisan dan aplikasi yang a. Menggantikan data residual komputasi
sudah direkayasa ulang seperti dilihat pada untuk akses terhadap data redundan
Gambar 4. dan Gambar 5. b. Pengubahan sintaks sql sehingga
"SELECT DISTINCT HAP_KodeJurusan, PS_Nama FROM mendukung oracle
HakAksesPegawai, ProgramStudi WHERE  Perpindahan data
PS_FA_ID+PS_JU_ID+PS_ID=HAP_KodeJurusan AND Memindahkan tabel FrsDisetujui ke basis data
HAP_PE_Nip='" +NIP+ "' AND HAP_GU_ID='"
tujuan
&GU_ID&"' ORDER BY HAP_KodeJurusan"
 Rekayasa ulang prosedur/komponen
Pembuatan kelas clsPerwalian untuk
Gambar 4. Query pada aplikasi warisan SQL menangani fungsionalitas perwalian dengan
Sever prosedur menampilkan data anak wali dan da
nrp sebagai parameter link
 Tes ekivalensi yang merupakan bagian dari uji
"SELECT DISTINCT HAP_KodeJurusan, PS_Nama FROM
coba di setiap tahap iterasi.
HakAksesPegawai, ProgramStudi WHERE
PS_FA_ID||PS_JU_ID||PS_ID=HAP_KodeJurusan AND Pengetesan fungsionalitas sistem dalam
HAP_PE_Nip='" +NIP+ "' AND HAP_GU_ID='" menampilkan data anak wali beserta link-link
&GU_ID&"' ORDER BY HAP_KodeJurusan" yang menyertainya
Gambar 5 Query pada aplikasi tujuan Oracle 4. Sub Sistem Header
 Adaptasi Sistem Warisan
b. Mengubah conection string sehingga dapat Pengubahan connection string
mengakses basis data baru  Perpindahan data
 Perpindahan data Pemindahan tabel Modul, ModulGroup, dan
Memindahkan data Mahasiswa, Pegawai, HakAksesModul ke basis data tujuan
Group User, HakAksesPegawai ke basis data  Rekayasa ulang prosedur/komponen
tujuan Merekayasa ulang komponen yang telah
 Rekayasa ulang prosedur/komponen direkayasa ulang yaitu header.aspx untuk
Permbuatan kelas Data Banker, pembuatan menggantikan komponen warisan yaitu
manajemen session, pengubahan kode program _header.asp. Header yang telah direkayasa
pada login yaitu prosedur ulang ini tetap memiliki fungsi menampilkan
SimpanHakAksesJurusan dan pilihan modul dan menampilkan data UID.
SimpanArrayHakAksesGroup.  Tes ekivalensi yang merupakan bagian dari uji
 Tes ekivalensi yang merupakan bagian dari uji coba di setiap tahap iterasi.
coba di setiap tahap iterasi. Uji Coba dilakukan dengan membandingkan
apakah prosedur dalam header dapat mengubah

24
Rochimah, Penerapan Rekayasa Ulang Iteratif pada Sistem Informasi Akademik

tampilan seperti yang juga dilakukan header Saran dari penelitian ini adalah sebagai
pada sistem warisan. berikut.
Sedangkan untuk sub sistem yang lain tetap 1. Perlu dilakukan studi banding mengenai
mempergunakan yang telah ada dalam sistem metode rekayasa ulang lain yang pernah ada
warisan. sebelumnya yaitu Chicken Little Strategy
dan Butterfly Methodology.
2. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai
6. KESIMPULAN DAN SARAN Rekayasa Ulang Iteratif terutama yang
Adapun kesimpulan penelitian ini adalah berkaitan dengan analisis data di sistem
sebagai berikut. warisan, karena pada Tugas Akhir ini
1. Rekayasa ulang yang telah dilakukan telah menitikberatkan pada saling berinteraksinya
menunjukkan bahwa sistem dapat direkayasa dua sistem, yaitu sistem warisan dan sistem
ulang sedikit demi sedikit, dengan tujuan.
melibatkan komponen yang kecil dan
bertahap dengan proses yang telah
dijabarkan walaupun hanya sub sistem login, 7. DAFTAR PUSTAKA
perwalian, dan frs. 1. Bianchi, Alessandro, Danilo Caivano, Society,
2. Dalam Rekayasa Ulang Iteratif diperlukan Vittorio Marengo, Iterative Reengineering of
analisis platform sistem warisan terlebih Legacy Systems, IEEE Transactions on
dahulu sebelum menentukan sistem tujuan Software Engineering, 2003.
agar sistem warisan dan sistem yang sedang 2. Sommerville, Ian, Software Engineering, 5th
dalam proses rekayasa ulang dapat edition. Chapter 34, 1995.
berkomunikasi dan berjalan bersama 3. G.Visaggio, “Ageing of a Data Intensive
3. Perpindahan data yang dilakukan dalam Legacy System: Symptoms and Remedies,”
rekayasa ulang ini dilakukan ternyata juga Journal on Software Maintenance and
dapat dilakukan dengan duplikasi data. Evolution,vol. 13, no. 5, pp. 281-308, 2001.
Duplikasi ini dilakukan dengan perpindahan
tabel per tabel dengan penambahan struktur
data berupa constraint seperti primary key.

25

Anda mungkin juga menyukai