Anda di halaman 1dari 13

SISTEM OPERASI

Manajemen Proses

Dosen Pengampu :
Yuni Puspita Sari, S.Kom.,M. T. I

Disusun oleh :
Viqri Ardiansyah (2111010134)
I Kadek Febriyana (2111010137)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU


KOMPUTER INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS
DARMAJAYA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sistem operasi adalah suatu program yang bertindak sebagai perantara antara
user, program aplikasi dan perangkat keras. Mata kuliah sistem operasi merupakan
salah satu mata kuliah wajib yang harus diajarkan kepada mahasiswa yang
mengambil jurusan / program studi teknik informatika / sistem informasi / teknologi
informasi. Mata kuliah ini memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai konsep
sistem operasi, jenis-jenis sistem operasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, layanan-layanan umum yang dimiliki oleh sistem operasi, dan mempelajari
teknik dan algoritma yang digunakan dalam penerapan / pengelolaan layanan di
sistem operasi[1].
Pengertian sistem operasi secara umum ialah pengelola seluruh sumber-daya
yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (system
calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta
pemanfaatan sumber- daya sistem komputer[2].
Keberadaan sistem operasi dalam sistem komputer adalah sebagai perangkat
lunak yang mempunyai tugas mengendalikan dan mengkoordinasikan seluruh
hardware dan software sebagai sumber daya komputer sekaligus memberikan
pelayanan kepada program aplikasi dan pemrogram untuk memudahkan
pemanfaatan sumber dayanya. Proses sebagai suatu entitas yang dinamis
mengandung sejumlah instruksi, data, program counter, kumpulan register serta
stack yang berisi alamat memori. Proses juga dapat dikatakan sebagai program yang
sedang dieksekusi (program aplikasi / sistem operasi). Proses dapat dikatakan
sebagai unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya – sumber
daya dan dijadwalkan oleh sistem operasi[2].
BAB II
PEMBAHASAN
1.Manajemen Proses
Manajemen proses dalam sistem operasi merupakan suatu konsep yang digunakan
untuk mengatur dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya pada suatu sistem
operasi. Tujuan dari manajemen proses adalah untuk memastikan bahwa setiap proses
dijalankan secara efisien dan efektif.
Manajemen proses meliputi beberapa aspek, seperti scheduling, allocation of resources,
dan monitoring. Scheduling merupakan proses penjadwalan tugas-tugas yang akan
dilakukan oleh sistem operasi. Allocation of resources berkaitan dengan pemberian
sumber daya pada setiap proses, seperti CPU time, memory, dan I/O devices.
Sedangkan monitoring merupakan proses pemantauan kinerja sistem operasi dan
proses-proses yang berjalan di dalamnya.
1.1. Definisi Proses
Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara lain :
1. Merupakan konsep pokok dalam sistem operasi, sehingga masalah
manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan sistem
operasi.
2. Proses adalah program yang sedang dieksekusi.
3. Proses adalah unit kerja terkecil yang secara individu memiliki sumber daya
dan dijadwalkan oleh sistem operasi[3].
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sedangkan program
adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi.
Sebuah proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya.
Sumber daya tersebut dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat M/K. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya
tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika proses
tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali semua sumber
daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
manajemen proses seperti:

 Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Sistem operasi
bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan
kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai
agar dapat digunakan untuk proses lainnya.
 Menunda atau melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur proses apa
yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari
proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri
untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki
prioritas paling besar.
 Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi akan
mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya
adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data
yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses
berjalan dengan lancer.

 Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi menyediakan


mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi
(contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa
menyebabkan terganggunya proses lainnya.
 Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock adalah suatu
keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber
daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya
yang sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut
deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan
mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus
dapat memulihkan kondisi sistemnya[2], [3].

2.2 Konsep Proses


Terdapat 4 konsep dasar manajemen proses :
 Multiprogramming, salah satu teknik penjadwalan dimana tugas (task) yang
sedang berjalan tetap berjalan sampai ia melakukan operasi yang membutuhkan
waktu untuk menunggu respon dari luar (external event), misalnya membaca
data dari disket/CD/dsb, atau sampai komputer memaksa untuk menukar tugas
yang sedang berjalan dengan tugas lainnya.
 Pseudoparallelism, eksekusi proses secara paralel pada sistem.
 Multiprcessing, kemampuan pemrosesan komputer yang dilakukan secara
serentak. Istilah ini juga dapat merujuk kepada dukungan sebuah sistem untuk
mendukung lebih dari satu prosesor dan mengalokasikan tugas kepada
prosesor-prosesor tersebut.
 Distributed Processing, Mengerjakan semua proses pengolahan data secara
bersama antara komputer pusat dengan beberapa komputer yang lebih kecil dan
saling dihubungkan melalui jalur komunikasi

2.3 Pembuatan proses


Penciptaan proses dapat disebabkan beragam sebab. Penciptaan proses meliputi
beberapa tahap :
1) Beri satu identifier unik ke proses baru. Isian baru ditambahkan ke tabel
proses utama yang berisi satu isian perproses.
2) Alokasikan ruang untuk proses.
3) PCB harus diinisialisasi.
4) Kaitan-kaitan antar tabel dan senarai yang cocok dibuat.
5) Bila diperlukan struktur data lain maka segera dibuat struktur data itu.

- Status Proses
Saat proses dieksekusi maka setiap proses akan mengalami perubahan status /
kondisi. Jika dikelompokkan, maka perubahan status proses ada lima tahapan
yaitu :
a. New yaitu proses yang sedang dibuat.
b. Running yaitu proses yang dapat dieksekusi karena CPU tidak ada tugas
atautugas selesai.
c. Ready yaitu proses menuggu jatah waktu dari processor.
d. Waiting yaitu proses sedang menunggu beberapa event.
e. Terminated yaitu proses yang sudah selesai dieksekusi[2].
2.4 Hal yang menyebabkan pembuatan proses

 Pada lingkungan batch, sebagai tanggapan atas pemberian satu kerja


(job).
 Pada lingkungan interaktif, ketika pemakai baru berusaha log on.
 Sebagai tanggapan suatu aplikasi, seperti permintaan pencetakan file,
sistem operasi dapat menciptakan proses yang akan mengelola
pencetakan itu.
 Proses menciptakan proses lain (proses anak).
- Proses yang menciptakan proses disebut proses induk (parent
process).
- Proses anak-pun kembali dapat menciptakan proses - proses anak.
- Proses-proses dapat membentuk pohon hirarki proses[2].
Penyebab Penciptaan
Deskripsi

Terdapat batch job baru SO dengan kendali batch job, setelah menciptakan proses baru,
kemudian melanjutkan membaca job selanjutnya

Satu pemakai interaktif Seorang pemakai pada satu terminal sedang melakukan
logon logon ke sistem
SO menciptakan proses SO menciptakan proses untuk memenuhi satu fungsi pada program
untuk memberi layanan pemakai, tanpa mengharuskan pemakai menunggu

Proses menciptakan Untuk mencapai modularitas atau mengeksploitasi kongkuransi,


proses anak program pemakai memerintahkan pembuatan sejumlah proses[2]

2.5 Penghentian Proses


 Penundaan (suspension) adalah operasi penting dan telah diterapkan
dengan beragam cara. Penundaan biasanya berlangsung singkat.
Penundaan sering dilakukan sistem untuk memindahkan proses-proses
tertentu guna mereduksi beban sistem selama beban puncak.
 Proses yang ditunda (suspended process) tidak berlanjut sampai proses
lain me-resume. Untuk jangka panjang, sumber daya-sumber daya
proses dibebaskan (dilucuti). Keputusan membebaskan sumber daya-
sumber daya bergantung sifat masing-masing sumber daya. Memori
utama seharusnya segera dibebaskan begitu proses tertunda agar dapat
dimanfaatkan proses lain. Resuming (pengaktifan kembali) proses yaitu
menjalankan proses dari titik (instruksi) dimana proses ditunda[2].
2.6 komunikasi Antar Proses

2.6.1 Sistem Berbagi Memori


Sistem Berbagi Memori atau yang disebut juga sebagai Shared Memory
System merupakan salah satu cara komunikasi antar proses dengan cara
mengalokasikan suatu alamat memori untuk dipakai berkomunikasi antar
proses. Alamat dan besar alokasi memori yang digunakan biasanya
ditentukan oleh pembuat program. Pada metode ini, sistem akan mengatur
proses mana yang akan memakan memori pada waktu tertentu sehingga
pekerjaan dapat dilakukan secara efektif.

2.6.2 Sistem Berkirim Pesan


Sistem berkirim pesan adalah proses komunikasi antar bagian sistem untuk
membagi variabel yang dibutuhkan. Proses ini menyediakan dua operasi
yaitu mengirim pesan dan menerima pesan. Ketika dua bagian sistem ingin
berkomunikasi satu sama lain, yang harus dilakukan pertama kali adalah
membuat sebuah link komunikasi antara keduanya. Setelah itu, kedua bagian
itu dapat saling bertukar pesan melalui link komunikasi tersebut. Sistem
berkirim pesan sangat penting dalam sistem operasi. Karena dapat
diimplementasikan dalam banyak hal seperti pembagian memori, pembagian
bus, dan melaksanakan proses yang membutuhkan pengerjaan bersama
antara beberapa bagian sistem operasi.

Terdapat dua macam cara berkomunikasi, yaitu:


1. Komunikasi langsung.
Dalam komunikasi langsung, setiap proses yang ingin berkirim pesan
harus mengetahui secara jelas dengan siapa mereka berkirim pesan. Hal
ini dapat mencegah pesan salah terkirim ke proses yang lain.
Karakteristiknya antara lain:
a. Link dapat otomatis dibuat
b. Sebuah link berhubungan dengan tepat satu proses komunikasi
berpasangan
c. Diantara pasangan itu terdapat tepat satu link
d. Link tersebut biasanya merupakan link komunikasi dua arah
2. Komunikasi tidak langsung.
Berbeda dengan komunikasi langsung, jenis komunikasi ini
menggunakan sejenis kotak surat atau port yang mempunyai ID unik
untuk menerima pesan. Proses dapat berhubungan satu sama lain jika
mereka membagi port mereka. Karakteristik komunikasi ini antara lain:
a. Link hanya terbentuk jika beberapa proses membagi kotak surat
mereka
b. Sebuah link dapat terhubung dengan banyak proses
c. Setiap pasang proses dapat membagi beberapa link komunikasi
d. Link yang ada dapat merupakan link terarah ataupun link yang tidak
terara[3].
2.7 Persaingan antar proses
Persaingan antar proses dalam sistem operasi terjadi ketika beberapa proses
berusaha untuk mengakses sumber daya sistem yang terbatas seperti CPU,
memori, perangkat I/O, atau file. Persaingan ini bisa menyebabkan masalah
seperti penundaan (delay) atau deadlock jika tidak dikelola dengan baik.

Beberapa jenis persaingan antar proses yang umum terjadi dalam sistem
operasi meliputi:
 Race Condition: Terjadi ketika dua atau lebih proses mencoba
mengakses atau memodifikasi sumber daya bersamaan tanpa
sinkronisasi, sehingga hasil akhirnya menjadi tidak terduga.
 Deadlock: Terjadi ketika beberapa proses saling menunggu satu sama
lain untuk membebaskan sumber daya yang dibutuhkan, sehingga tidak
ada proses yang dapat dilanjutkan.
 Starvation: Terjadi ketika satu atau lebih proses tidak mendapatkan akses
yang cukup ke sumber daya sistem karena terus-menerus didahulukan
oleh proses lainnya.
 Penanganan persaingan antar proses dalam sistem operasi dilakukan
melalui mekanisme sinkronisasi seperti mutex, semaphore, atau kondisi.
Mekanisme sinkronisasi ini memungkinkan proses untuk saling
mengkoordinasikan dan saling memerintah satu sama lain untuk
mengakses sumber daya sistem secara aman dan terstruktur[4].

2.8 Kerjasama antar proses


Proses kerja sama dapat berkoordinasi satu sama lain dengan berbagi data
atau pesan. Metode yang diberikan di bawah ini:
2.8.1 Kerjasama dengan berbagi
Proses dapat bekerja sama dengan berbagi data, termasuk variabel, memori,
database, dll. Bagian kritis memberikan integritas data, dan penulisan saling
eksklusif untuk menghindari data yang tidak konsisten.

Di sini, Anda melihat diagram yang menunjukkan kerja sama dengan


berbagi. Dalam diagram ini, Proses P1 dan P2 dapat bekerja sama dengan
menggunakan data bersama seperti file, database, variabel, memori, dll.

2.8.2 Kerjasama dengan Komunikasi

Proses kerja sama dapat bekerja sama dengan menggunakan pesan. Jika setiap proses
menunggu pesan dari proses lain untuk menjalankan tugas, ini dapat menyebabkan
kebuntuan. Jika suatu proses tidak menerima pesan apa pun, itu dapat menyebabkan
kelaparan.
Di sini, Anda telah melihat diagram yang menunjukkan kerja sama melalui
komunikasi. Dalam diagram ini, Proses P1 dan P2 dapat bekerja sama dengan
menggunakan pesan untuk berkomunikasi[2], [4].

2.9 Tujuan dan Keuntungan Kerjasama antar proses

Tujuan dari proses kerjasama dalam sistem operasi:

1. Berbagi Informasi

Proses kerja sama dapat digunakan untuk berbagi informasi antara berbagai proses. Itu
bisa melibatkan memiliki akses ke file yang sama. Diperlukan teknik agar proses dapat
mengakses file secara bersamaan.

2. Modularitas

Modularitas mengacu pada pembagian tugas kompleks menjadi subtugas yang lebih
kecil. Proses kerja sama yang berbeda dapat menyelesaikan subtugas yang lebih kecil
ini. Akibatnya, tugas-tugas yang diperlukan diselesaikan lebih cepat dan efisien.

3. Percepatan Perhitungan

Proses kerja sama dapat digunakan untuk menyelesaikan subtugas dari satu tugas secara
bersamaan. Ini meningkatkan kecepatan komputasi dengan memungkinkan tugas
diselesaikan lebih cepat. Meskipun, itu hanya mungkin jika sistem berisi beberapa
elemen pemrosesan.
4. Kenyamanan

Ada banyak tugas yang harus dilakukan pengguna, seperti mencetak, menyusun,
mengedit, dll. Akan lebih mudah jika aktivitas ini dikelola melalui proses kerja sama.

Eksekusi bersamaan dari proses yang bekerja sama membutuhkan sistem yang
memungkinkan proses untuk berkomunikasi dan menyinkronkan tindakan mereka.

Beberapa keuntungan dari proses Kerjasama dalam System Operasi

 Dengan bantuan berbagi data dan informasi, proses dapat dijalankan dengan
kecepatan dan efisiensi yang jauh lebih cepat karena proses dapat mengakses file
yang sama secara bersamaan.
 Modularitas memberikan keuntungan dengan memecah tugas kompleks menjadi
beberapa modul yang kemudian disatukan untuk mencapai tujuan eksekusi
proses yang lebih cepat.
 Proses kerja sama memberikan kemudahan karena berbagai proses yang berjalan
pada saat yang sama dapat bekerja sama tanpa ada gangguan di antara mereka.
 Kecepatan perhitungan proses meningkat dengan membagi proses menjadi
subproses yang berbeda dan mengeksekusinya secara paralel pada waktu yang
bersamaan[5]–[7].
BAB III
KESIMPULAN
Manajemen proses pada sistem operasi adalah suatu mekanisme pengelolaan sumber
daya dan tugas-tugas yang dijalankan oleh komputer atau perangkat yang menjalankan
sistem operasi. Beberapa kesimpulan penting tentang manajemen proses pada sistem
operasi antara lain:
1. Proses adalah suatu program yang sedang berjalan pada komputer dan memiliki
alokasi sumber daya yang diperlukan seperti memori, CPU, dan input/output.
2. Manajemen proses bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya
dan memastikan bahwa proses berjalan secara efisien dan efektif.
3. Sistem operasi menggunakan beberapa algoritma manajemen proses, seperti
algoritma penjadwalan, algoritma deadlock avoidance, dan algoritma alokasi
sumber daya.
4. Algoritma penjadwalan digunakan untuk menentukan urutan eksekusi proses,
sedangkan algoritma deadlock avoidance digunakan untuk mencegah terjadinya
kondisi deadlock.
5. Manajemen memori dan manajemen input/output juga merupakan bagian
penting dari manajemen proses pada sistem operasi, karena keduanya dapat
mempengaruhi kinerja sistem operasi secara keseluruhan.
6. Dalam manajemen proses, terdapat beberapa konsep penting seperti proses
utama, proses anak, proses fork, dan proses join.
7. Selain itu, ada juga mekanisme interproses komunikasi (IPC) yang digunakan
untuk memungkinkan proses untuk berkomunikasi dan berbagi sumber daya.
Dengan demikian, manajemen proses pada sistem operasi sangat penting dalam
menjaga kinerja sistem operasi agar tetap optimal dan efisien. Algoritma manajemen
proses, konsep proses, dan mekanisme IPC harus dipahami dengan baik untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memastikan kinerja sistem operasi yang
optimal[7].

 
REFERENSI
[1] E. Yulianto, G. Abdul, and F. Maulani, “SIMULASI PEMBELAJARAN CONCURRENCY PADA MATA
KULIAH SISTEM OPERASI BERBASIS MULTIMEDIA,” Jurnal PETIK, vol. 4, no. 2, pp. 2018–149.

[2] Dosen, “MAKALAH MANAGEMENT PROSES SISTEM OPERASI.”

[3] “Pengantar Sistem Operasi Komputer Download ( 276 Pages | Free ).”
https://www.pdfdrive.com/pengantar-sistem-operasi-komputer-d45918878.html (accessed
Apr. 07, 2023).

[4] P. Ke, C. A. Sari, M. Kom, and M. Cs, “MANAJEMEN PROSES.”

[5] “Cooperating Process in Operating System - javatpoint.”


https://www.javatpoint.com/cooperating-process-in-operating-system (accessed Apr. 07,
2023).

[6] H. Setiadi, “KONGKURENSI (KEBERSAMAAN)”.

[7] “OPERATING SYSTEM 2”.


 

Anda mungkin juga menyukai