Anda di halaman 1dari 4

Nama Lengkap : Fadila Septi Damayanti

NPM : 193515516069

Mata Kuliah : Filsafat dan Dasar-dasar Logika (R.09)

Hari/Tanggal : Jum’at, 7 Agustus 2020

Dosen Penguji : Khairul Fuad, MA.

1. Nilai kebenaran pernyataan majemuk dapat digolongkan menjadi tiga: tautologi, kontradiksi
dan kontigensi. Jelaskan ketiganya dan berikan contoh masing-masing.
Jawaban:
 Tautologi
Tautologi adalah proporsi majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan
nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan komponennya. Sebuah Tautologi yang
memuat pernyataan Implikasi disebut Implikasi Logis. Untuk membuktikan apakah suatu
pernyataan Tautologi, maka ada dua cara yang digunakan
Contohnya:
“Jika Toni pergi kuliah, maka Dini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Dini pergi kuliah.
Dengan demkian, jika Toni pergi kuliah atau Siska tidur, maka Dini pergi kuliah.”

Diubah ke variabel proposional:


A Toni pergi kuliah
B Dini pergi kuliah
C Siska tidur
Setelah diubah ke bentuk variabel maka diubah ubah lagi menjadi ekspresi logika yang
terdiri dari premis-premis, sedangkan ekspresi logika 3 adalah kesimpulan.
1). A B (premis)
2). C B (premis)
3). (A ˅ C) B (kesimpulan)

Maka sekarang dapat ditulis: ((A → B) ʌ (C → B)) → ((A V C) → B


 Kontradiksi
Kontradiksi adalah proporsi majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan
kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi nilai pembentuknya. . Untuk
membuktikan apakah suatu pernyataan tersebut kontradiksi, maka ada dua cara yang
digunakan. Cara pertama dengan menggunakan tabel kebenaran, yaitu jika semua pilihan
bernilai F atau salah maka disebut kontradiksi, dan cara kedua yaitu dengan melakukan
penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum-hukum
Ekuivalensi Logika.
Contohnya:
1) (A˄ A)
Pembahasan:
A ~A (A ʌ ~A)

B S S
S B S

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pernyataan majemuk (A˄ A) selalu salah.

 Kontingensi
Kontingensi adalah suatu ekspresi logika yang mempunyai nilai benar dan salah di dalam
tabel kebenarannya, tanpa memperdulikan nilai kebenaran dari proposisi-proposisi yang
berada di dalamnya.
Contoh dari kontingensi antara lain:
1) Disjungsi
2) Konjungsi
3) Implikasi
4) Biimplikasi
5) NAND, NOR, XOR
Contoh pada tabel kebenaran:

P Q R PVQ (PVQ)→R

B B B B B

B B S B S

B S B B B

B S S B S

S B B B B

S B S B S

S S B B B

S S S S B
2. Agama memiliki persamaan, perbedaan dan titik temu dengan filsafat. Jelaskan bagaimana
filsafat dapat membantu penganut agama menjadi lebih yakin terhadap ajaran agamanya.
Jawaban:
Filsafat agama mempunyai hubungan yang sangat dominan dengan manusia, dikarenakan
keduanya mempunyai keterkaitan, keduanya tidak bisa berkembang apabila tidak ada alat
dan tenaga utama yang berada dalam diri manusia. Tiga alat dan tenaga utama manusia
adalah akal pikiran, rasa, dan keyakinan.
Karena dapat disimpulkan, filsafat membutuhkan agama (wahyu) karena ada masalah-
masalah yang berkaitan dengan dengan alam gaib yang tak bisa dijangkau oleh akal filsafat.
Sementara agama juga memerlukan filsafat untuk memahami ajaran agama.
Berdasarkan perspektif ini, adalah tidak logis apabila ajaran agama dan filsafat saling bertolak
belakang.
Dengan demikian, filsafat dapat membantu penganut agama menjadi lebih yakin terhadap
ajarannya dengan cara meyakinkan kepada penganut agama, bahwa agama sangat penting
dan merupakan pedoman hidup manusia.

3. Logical Fallacy sangat efektif dan manjur untuk melakukan sejumlah aksi amoral, seperti
mengubah opini publik, memutar balik fakta, pembodohan publik, provokasi sektarian,
pembunuhan karakter, memecah belah, menghindari jerat hukum, dan meraih kekuasaan
dengan janji palsu. Berikan contoh 3 bentuk logical fallacy dalam bentuk kalimat yang
menunjukkan tujuan-tujuan di atas.
Jawaban:
Contoh bentuk kalimat yang menunjukkan tujuan-tujuan di atas:
 kalimat yang menyatakan pernyataan ’’paling tidak ada 70 persen masyarakat yang
muak dengan presidennya’’.
 Kalimat yang menyatakan pernyataan bahwa global warming itu tidak ada dan hanya
akal-akalan’’.
 Kalimat yang menyatakan pernyataan ’’ ide bu menteri untuk meledakkan kapal-kapal
pencuri ikan adalah hal yang konyol dan bodoh karena dia hanya lulusan SMP’’.

4. “Semua korban Covid-19 adalah siksa Allah akibat sikap dan perilaku dosanya baik yang
terlihat maupun yang tersembunyi sebagaimana dikatakan seorang pemuka agama”.
Berikan kemungkinan-kemungkinan penjelasan kesesatan pernyataan tersebut dari
perpsektif logika
Jawaban:
 Pandangan Sains terhadap Covid-19
Covid-19 yang tergolong virus penyakit zoonatik yang menular dari hewan ke
manusia memang memakan ribuan manusia meninggal, memang secara ilmiah covid-19
yang berasal dari SARS-CoV-2 belum pernah menular ke manusia sebelumnya. Namun
beberapa virus sejenis ini tidak hanya sekali telah mewabah dan menghebohkan dunia,
seperti wabah MERS CoV yang juga menelan banyak korban terutam di Timur Tengah.
Pada abad ke 14 wabah sampar juga membunuh lebih dari 200 juta manusia Eropa, Asia,
dan Timur Tengah, selain itu pernah juga muncul virus H1N1 yang berasal dari unggas
dan babi telah menyebar ke seluruh dunia dan mematikan sekitar 50 juta orang dari 500
juta yang tertular.
Lalu, ada corak pemikiran ’al-burhan’ yang mengedepankan pendekatan sains
alam (natural sciences) dalam memahami realitas. bagi corak pemikiran al-burhan, kita
mesti mengawali dari persoalan yang belum ada jawabannya. Dan banyak ayat al Quran
yang menganjurkan umat Islam untuk menggunakan akalnya. Posisi wahyu justru
memandu umat untuk mengkaji, menilai, menyaring, menginterpretasi dan
memformulasikan jawaban berdasarkan bukti-bukti di lapangan secara detail.
Dari pernyataan Harari, Teori evolusi, baginya, telah menjelaskan mengapa dan
bagaimana penyakit baru muncul dan penyakit lama menjadi ganas. Genetika
memungkinkan para ilmuwan menelusuri instruksi manual patogen itu sendiri. Masyarakat
abad pertengahan tidak akan mungkin menemukan penyebab wabah Black Death.
Tetapi sekarang, hal itu dimungkinkan dan hanya butuh waktu dua minggu bagi
para ilmuwan untuk mengidentifikasi virus corona baru, mengurutkan genomnya dan
mengembangkan tes teruji untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi. Begitu para
ilmuwan memahami apa yang menyebabkan wabah, maka menjadi lebih mudah untuk
melawannya. Vaksinasi, antibiotik, peningkatan kebersihan, dan infrastruktur medis yang
jauh lebih baik telah memungkinkan manusia menaklukan predator yang tidak terlihat
(Harari).
Itu artinya sejarah menunjukkan bahwa corak pemikiran al-burhan jauh lebih
akurat, ketimbang al-bayan, ketika memahami wabah penyakit menular. Dalam konteks
itulah, sikap kita sebaiknya bertolak dari corak pemikiran al-burhan.
 Pandangan Agama terhadap Covid-19
Pandangan Agama Islam Terkait Wabah Covid-19 ini ada kaitanya dalam al quran
jawabannya adalah terkait seperti dalam Surah Al Baqarah Ayat 26 yang berbunyi:
"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang
lebih rendah (kecil) dari itu." (QS. Al-Baqarah [2]: 26). Penjelasannya ada dalam tafsir
Ibn Katsir dituliskan bahwa Abdurrazzaq meriwayatkan dari Ma'mar, dari Qatadah,
menurutnya, "Ketika Allah Ta'ala menyebutkan laba-laba dan lalat, orang-orang musyrik
pun bertanya, "Untuk apa laba dan lalat itu disebut?" Lalu Allah menurunkan ayat ini (Al-
Baqarah: 26).
Ibn Katsir menjelaskan bahwa Allah tidak memandang remeh ciptaan-Nya berupa
nyamuk atau lebih kecil lagi. Itu juga berarti bahwa Allah tidak takut untuk membuat
perumpamaan apa saja baik dalam bentuk yang kecil maupun besar.
Belakangan ternyata ditemukan bahwa diameter virus corona diperkirakan
mencapai 125 nanometer atau 0,125 mikrometer. Satu mikrometer sama dengan 1000
nanometer. Kecil sekali dan tak mungkin pandangan telanjang manusia mampu
melihatnya. Sekalipun sangat kecil dan manusia yang tak mau berpikir meremehkannya,
virus ini mampu bertahan lebih dari 10 menit di permukaan, termasuk tangan.
"Menurut saya jangan juga di anggap kecil atau menyepelekan penyakit ini sudah
jelas virus ini berbahaya seperti contoh tafsir yang ada di atas surat al baqarah ayat 26
disana menjelakan bahwa allah itu tidak pernah menyepelekan ciptaanya hewan kecil pun
Allah tidak meremehkan ciptaannya sendiri karena setiap ciptaan yang diciptakan oleh
Allah memiliki alasan yang baik contohnya saja dengan cerita Rasullulah yang terjebak di
gua hiro saat itu binatang kecil saja menyelamatkan rasulullah."

Anda mungkin juga menyukai