Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FINAL MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR

MODAL
PT BAYAN RESOURCES Tbk

OLEH :
ICA PUTRI UTAMI
C0218336
AKUNTANSI C
ANGKATAN 2018

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
SEMESTER GANJIL 2020/2021
DESEMBER 2020
1. PROFIL PT BAYAN RESOURCES Tbk
Bayan Group dibangun berdasarkan kekuatan pengalaman kami di Indonesia. Minat bisnis
Direktur Utama dan Pendiri Bayan Group, Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, bermula di Indonesia
pada tahun 1973 saat beliau mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) sebagai kontraktor
pekerjaan tanah, pekerjaan umum, dan struktur kelautan. JSI dengan cepat menjadi perintis
dalam pekerjaan fondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks dan menjadi kontraktor
terkemuka di Indonesia di bidang-bidang di atas selama era 1980an dan 1990an.  Pada tahun
1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak dan menjadi kontraktor tambang
terkemuka hingga tahun 1998, saat Dato’ Dr. Low mengakuisisi PT. Gunungbayan Pratamacoal
(GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP). Saat itu GBP belum memulai pertambangan
dan Balikpapan Coal Terminal (di bawah DPP) memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun. 

Di bawah kepemimpinan Dato’ Dr. Low, Bayan Group dengan cepat bertransformasi menjadi
perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses dan bereputasi. Bayan Group
dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batubara dan didirikan dengan prestasi
terbukti dalam mengembangkan tambang batubara baru (greenfield). 

Secara khusus, di tahun-tahun terakhir Proyek Tabang/Pakar telah berekspansi dari operasional
tambang skala kecil yang hanya memproduksi 1,9 juta ton pada tahun 2014 menjadi produsen
sekitar 22,7 juta ton batubara pada tahun 2018. Hal ini telah secara pesat meningkatkan posisi
Bayan di pasar batubara, menjadi 5 besar produsen batubara di Indonesia. Pertumbuhan lebih
lanjut telah direncanakan untuk tahun-tahun berikutnya, dengan target untuk meningkatkan
Proyek Tabang/Pakar agar memproduksi sekitar 50 juta ton per tahun. 

Bayan Group merupakan inovator di bidang industri pertambangan batubara dan terus menilik
metode dan teknologi baru untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen batubara
berbiaya terendah di Indonesia. Bayan Group misalnya adalah perusahaan tambang pertama di
Indonesia yang memanfaatkan through-seam blasting di tambang Wahana, metode pertambangan
dozer-push di tambang Tabang, dan saat ini menggunakan beberapa truk pengangkutan batubara
terbesar di Indonesia dengan kapasitas 200-220 ton. Kami mengharapkan tren ini akan terus
berlanjut selagi kami mengkaji berbagai peluang lain.
Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia dengan
kepemilikan atas Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating
Transfer Barge (KFT). Fasilitas-fasilitas ini mencakup kemampuan untuk membongkar batubara,
menimbun batubara, dan memuat kapal pada kecepatan antara 3.000 – 8.000 ton per jam.
Beberapa fasilitas ini juga dapat mencampur batubara dari berbagai tempat penimbunan
(stockpile) dan kualitas. Kami terus berinvestasi untuk memperluas fasilitas-fasilitas ini apabila
diperlukan, memberikan fleksibilitas kepada pelanggan dalam hal kapal yang digunakan serta
redundansi kapasitas kami.
Bayan Group dibangun berdasarkan kekuatan pengalaman kami di Indonesia. Minat bisnis
Direktur Utama dan Pendiri Bayan Group, Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, bermula di Indonesia
pada tahun 1973 saat beliau mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) sebagai kontraktor
pekerjaan tanah, pekerjaan umum, dan struktur kelautan. JSI dengan cepat menjadi perintis
dalam pekerjaan fondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks dan menjadi kontraktor
terkemuka di Indonesia di bidang-bidang di atas selama era 1980an dan 1990an.  Pada tahun
1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak dan menjadi kontraktor tambang
terkemuka hingga tahun 1998, saat Dato’ Dr. Low mengakuisisi PT. Gunungbayan Pratamacoal
(GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP). Saat itu GBP belum memulai pertambangan
dan Balikpapan Coal Terminal (di bawah DPP) memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun. 

Di bawah kepemimpinan Dato’ Dr. Low, Bayan Group dengan cepat bertransformasi menjadi
perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses dan bereputasi. Bayan Group
dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batubara dan didirikan dengan prestasi
terbukti dalam mengembangkan tambang batubara baru (greenfield). 

Secara khusus, di tahun-tahun terakhir Proyek Tabang/Pakar telah berekspansi dari operasional
tambang skala kecil yang hanya memproduksi 1,9 juta ton pada tahun 2014 menjadi produsen
sekitar 22,7 juta ton batubara pada tahun 2018. Hal ini telah secara pesat meningkatkan posisi
Bayan di pasar batubara, menjadi 5 besar produsen batubara di Indonesia. Pertumbuhan lebih
lanjut telah direncanakan untuk tahun-tahun berikutnya, dengan target untuk meningkatkan
Proyek Tabang/Pakar agar memproduksi sekitar 50 juta ton per tahun. 

Bayan Group merupakan inovator di bidang industri pertambangan batubara dan terus menilik
metode dan teknologi baru untuk mengukuhkan posisinya sebagai salah satu produsen batubara
berbiaya terendah di Indonesia. Bayan Group misalnya adalah perusahaan tambang pertama di
Indonesia yang memanfaatkan through-seam blasting di tambang Wahana, metode pertambangan
dozer-push di tambang Tabang, dan saat ini menggunakan beberapa truk pengangkutan batubara
terbesar di Indonesia dengan kapasitas 200-220 ton. Kami mengharapkan tren ini akan terus
berlanjut selagi kami mengkaji berbagai peluang lain.
Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia dengan
kepemilikan atas Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating
Transfer Barge (KFT). Fasilitas-fasilitas ini mencakup kemampuan untuk membongkar batubara,
menimbun batubara, dan memuat kapal pada kecepatan antara 3.000 – 8.000 ton per jam.
Beberapa fasilitas ini juga dapat mencampur batubara dari berbagai tempat penimbunan
(stockpile) dan kualitas. Kami terus berinvestasi untuk memperluas fasilitas-fasilitas ini apabila
diperlukan, memberikan fleksibilitas kepada pelanggan dalam hal kapal yang digunakan serta
redundansi kapasitas kami.
Bayan Group dibangun berdasarkan kekuatan pengalaman kami di Indonesia. Minat bisnis
Direktur Utama dan Pendiri Bayan Group, Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, bermula di Indonesia
pada tahun 1973 saat beliau mendirikan PT. Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) sebagai kontraktor
pekerjaan tanah, pekerjaan umum, dan struktur kelautan. JSI dengan cepat menjadi perintis
dalam pekerjaan fondasi tumpuk (pile foundation) yang kompleks dan menjadi kontraktor
terkemuka di Indonesia di bidang-bidang di atas selama era 1980an dan 1990an.  Pada tahun
1988, JSI merambah ke pertambangan batubara kontrak dan menjadi kontraktor tambang
terkemuka hingga tahun 1998, saat Dato’ Dr. Low mengakuisisi PT. Gunungbayan Pratamacoal
(GBP) dan PT. Dermaga Perkasapratama (DPP). Saat itu GBP belum memulai pertambangan
dan Balikpapan Coal Terminal (di bawah DPP) memiliki kapasitas 2,5 juta ton per tahun. 

Di bawah kepemimpinan Dato’ Dr. Low, Bayan Group dengan cepat bertransformasi menjadi
perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang sukses dan bereputasi. Bayan Group
dibentuk melalui sejumlah akuisisi strategis di sektor batubara dan didirikan dengan prestasi
terbukti dalam mengembangkan tambang batubara baru (greenfield). 
2. ANALISIS SAHAM DAN DIVIDEN PT BAYAN RESOURCES Tbk

TABEL 1. PERKEMBANGAN HARGA SAHAM PT BAYAN RESOURCES Tbk

Tahun Kode Saham Nama perusahaan Saham Penutupan


2017 BYAN Pt Bayan Resources tbk 10.600
2018 BYAN Pt Bayan Resources tbk 19.875
2019 BYAN Pt Bayan Resources tbk 15.900
2020 BYAN Pt Bayan Resources tbk 15.500

Anda mungkin juga menyukai