Anda di halaman 1dari 24

PROFIL PERUSAHAAN

PT.ADARO ENERGY Tbk

Kelompok :
Ketua : Donna P.C Geddy
Anggota :1.Justusine D Suebu
2.Prainis S Pongdatu
3.Yansen Sagrim
4.Inaviati Keba
5.Ian M Manibuy
Mengenal PT.ADARO ENERGY Tbk
Adaro Energy adalah perusahaan energi yang
terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan bisnis
di sektor batubara, energi, utilitas dan infrastruktur
pendukung. Adaro Energy memiliki model bisnis
terintegrasi yang terdiri dari delapan pilar: Adaro
Mining, Adaro Services, Adaro Logistics, Adaro Power,
Adaro Land, Adaro Water, Adaro Capital dan Adaro
Foundation.
Lokasi utama tambang Adaro Energy terletak di
Kalimantan Selatan, tempat ditambangnya Envirocoal,
batubara termal dengan kadar polutan yang rendah.
Adaro Energy juga memiliki aset batubara metalurgi
yang beragam mulai dari batubara kokas semi lunak
sampai batubara kokas keras premium.
Walaupun batubara tetap merupakan DNA perusahaan,
Adaro Energy terus mengembangkan bisnis non-
batubara untuk mendapatkan dasar penghasilan
yang lebih stabil dan mengimbangi volatilitas sektor
batubara.
Visi
Menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka.

Misi
Adaro bergerak di bidang pertambangan dan energi untuk:
• Memuaskan kebutuhan pelanggan.
• Mengembangkan karyawan.
• Menjalin kemitraan dengan pemasok.
• Mendukung pembangunan masyarakat dan negara.
• Mengutamakan keselamatan dan kelestarian lingkungan.
• Memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
Perjalanan Sejarah Adaro
Menembus Rawa Kalimantan, Meniti Jalan menuju Sukses

Hari-hari awal: Pengiriman pertama Envirocoal


meninggalkan lokasi tambang Adaro Indonesia di
Kalimantan Selatan pada tahun 1991.
Sejarah Adaro dimulai dari guncangan minyak dunia pada tahun 1970an. Hal ini menyebabkan Pemerintah Indonesia merevisi
kebijakan energinya, yang pada saat itu berfokus kepada minyak dan gas, untuk mengikut sertakan batubara sebagai bahan
bakar untuk penggunaan dalam negeri. Dengan meningkatnya fokus terhadap batubara pada tahun 1976, Departemen
Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan membuka tender untuk blok-blok tersebut.
Perusahaan Pemerintah Spanyol, Enadimsa, memasang tawaran untuk Blok 8 di wilayah Tanjung, Kalimantan Selatan, karena
batubara diketahui keberadaannya di daerah tersebut dari singkapan yang telah dipetakan oleh ahli-ahli geologi Belanda pada
tahun 1930an dan dari perpotongan pada sumur minyak yang telah dibor oleh Pertamina pada tahun 1960an.
Tidak ada perusahaan lain yang memasang tawaran untuk blok tersebut, karena pada waktu itu lokasi tersebut dianggap terlalu
jauh di pedalaman dan memiliki kualitas batubara yang rendah.
Mengapa ‘Adaro’?
Nama ‘Adaro’ dipilih oleh perusahaan Enadimsa dalam rangka menghormati keluarga Adaro, yang sangat terkenal dalam sejarah
Spanyol, yang berperan besar dalam kegiatan penambangan di Spanyol selama beberapa abad. Dengan demikian lahirlah PT
Adaro Indonesia.
Perjanjian Kerjasama Batubara Adaro Indonesia (CCA) ditandatangani pada tanggal 2 November 1982. Enadimsa melaksanakan
kegiatan eksplorasi di area perjanjian dari tahun 1983 hingga 1989, ketika konsorsium yang terdiri dari perusahaan Australia dan
Indonesia membeli 80% kepemilikan Adaro Indonesia dari Enadimsa.
Pada bagian awal tahun 1990an, Adaro melaksanakan studi kelayakan untuk meletakkan dasar pembangunan proyek. Hal yang
penting adalah memilih rute transportasi untuk pengangkutan batubara, dan keputusan diambil untuk membangun jalan
pengangkutan batubara sepanjang 80km yang terletak di sebelah barat Sungai Barito, daripada membangun jalan sepanjang 130
km yang terletak sebelah timur dari Adang Bay di pesisir Kalimantan karena akan lebih cepat dan murah, dan terutama karena
dapat menghindari jalan yang melintasi Pegunungan Meratus.
Produksi batubara juga diputuskan untuk dimulai dari tambang Paringin karena memiliki nilai panas yang lebih tinggi daripada tambang
Tutupan, dan juga tambang tersebut memiliki lapisan penutup yang mengandung batulumpur, batuan keras yang cocok dalam
konstruksi jalan. Pengembangan tambang ini dipercepat demi membawa batubara kepada pasar secepat mungkin untuk membangun
basis pelanggan.
Perusahaan memutuskan untuk berintegrasi sebanyak mungkin dengan masyarakat setempat, dimana seluruh karyawan, baik asing
maupun lokal, tinggal di kota-kota setempat, dan rekrutmen difokuskan pada masyarakat setempat dengan komitmen untuk
mengadakan pelatihan dalam skala besar. Penggunaan jasa kontraktor secara maksimum juga dijadikan fokus operasional, terutama
jasa kontraktor dan pemasok lokal bila memungkinkan.
Langkah yang pertama dalam pengembangan deposit batubara adalah pengumpulan dana dan di bulan Mei 1990, dilakukan
pendekatan dengan sejumlah bank untuk memperoleh pembiayaan proyek sebesar AS$28 juta. Namun semua bank yang didekati
menolak memberikan pembiayaan karena pertimbangan adanya masalah yang terkait dengan kualitas batubara karena jenis batubara
sub-bituminus Adaro belum diperdagangkan secara internasional dengan volume yang signifikan dan pasar domestik pada saat itu
relatif kecil.
Ada keraguan tentang kelayakan konstruksi jalan angkutan batubara, terutama karena 27 km dari jalan yang diusulkan melintasi daerah
rawa, yang bila dianggap layak secara teknis pun akan menimbulkan biaya konstruksi yang tinggi.
Oleh karena itu, para pemegang saham memberikan dana pembangunan sebesar AS$20 juta dengan suku finansial komersial untuk
konstruksi dan pembangunan kegiatan operasional Adaro dengan syarat bahwa kebutuhan dana yang lebih bersumber dari arus kas
perusahaan.
Penambangan Perdana
Konstruksi jalan angkutan batubara dimulai pada bulan September 1990 dan menghabiskan waktu sekitar satu tahun yang disebabkan
oleh kesulitan dalam peletakan jalan sepanjang 27 km diatas rawa-rawa di sisi Sungai Barito. Konstruksi sistem penghancuran,
stockpiling dan pemuatan tongkang sebesar 2 juta tonne per tahun di Sungai Kelanis dimulai pada bulan Maret 1991.
Pit Paringin dengan lapisan tunggalnya setebal 30 meter dibuka di bulan Maret 1991 dengan menggunakan jasa kontraktor lokal.
Batubara yang pertama diuji coba pada run-of-mine stockpile dan sampel kemudian dikirim ke Australia untuk uji pembakaran.
Hasilnya baik dan menunjukkan beberapa potensi hal positif dari penggunaan batubara pada pemanas komersial. Pembukaan
resmi tambang Paringin dilaksanakan pada bulan Agustus 1991.
Selama tahun 1990, dikembangkan suatu program pemasaran yang berfokus pada pasar potensial dimana batubara Adaro yang
mengandung tingkat sulfur dan abu yang sangat rendah dapat menawarkan manfaat yang besar. Untuk membantu kegiatan
pemasaran, diputuskan untuk mengadopsi merek dagang untuk batubara yang akan mencerminkan kualitas-kualitas tersebut dan
setelah “aquacoal” didiskusikan dan ditolak, nama “envirocoal” terpilih untuk digunakan sebagai merek batubara Adaro.
Penjualan pertama batubara Adaro adalah kepada Krupp Industries dari Jerman yang tertarik dengan karakter ramah lingkungan
Envirocoal. Kapal perusahaan, MV Maersk Tanjong, yang memiliki peralatan roda gigi dan pengeruknya sendiri berlayar ke Eropa
pada tanggal 22 Oktober dengan 68,750 ton Envirocoal.
Setelah uji coba lebih lanjut, pengiriman dilakukan pada tahun 1992 kepada beberapa pelanggan potensial dan dengan
penyelesaian pembangunan infrastruktur batubara dan pembentukan basis pelanggan, Adaro dinyatakan beroperasi secara
komersil pada tanggal 22 Oktober 1992.
Sejak hari-hari awal tersebut, tambang Adaro Indonesia telah bertumbuh menjadi lokasi tambang tunggal terbesar di belahan bumi
bagian selatan, dan produksi telah bertumbuh dari awal mula 1 juta ton pada tahun 1992, dan beberapa tahun mencetak
pertumbuhan yang luar biasa. Sebagai contoh, pada tahun 2006, Adaro Indonesia meningkatkan produksi sebanyak lebih dari 28%
dari tahun sebelumnya menjadi 34,4 juta ton.
Hingga hari ini, produksi dan penjualan batubara Adaro Indonesia telah memiliki tren pertumbuhan stabil, dan pada tahun 2018
produksi batubara Adaro mencapai 54 juta ton.
BAHAN TAMBANG YANG DI TAMBANG DI PT.ADARO ENERGY Tbk

Bahan utama yang di tambang adalah batubara.


Produk batubara Adaro memiliki kandungan abu dan belerang yang sangat
Rendah sehingga proses pembakarannya praktis tidak menimbulkan
Pencemaran lingkungan. Dengan spesifikasi ramah lingkungan yang dimiliki,
Produk batubara Adaro dipasarkan dengan merek dagang Envirocoal.
METODE PENAMBANGAN YANG DIGUNAKAN PT.ADARO ENERGY Tbk

Saat ini Adaro menerapkan sistem penambangan terbuka (surface open-cut


mining) di lokasi tambang Tutupan, Paringin dan Wara. Karena secara
alamiah batubara Adaro sudah bersih maka proses pencucian tidak diperlukan lagi,
kecuali proses peremukan yang dilakukan di Kelanis, tepian
Sungai Barito, yang terletak kurang lebih 80 km dari lokasi tambang Tutupan.
Kegiatan pengupasan batuan penutup dan pengangkutan batubara dari
tambang ke lokasi peremukan PT ADARO INDONESIA dikerjakan oleh lima
kontraktor utama yaitu, PT PAMAPERSADA NUSANTARA, PT BUKIT
MAKMUR MANDIRI UTAMA, PT RAHMAN ABDI JAYA, PT SAPTAINDRA
SEJATI dan PT RANTE MUTIARA INSANI.
Memperkenalkan 8 pilar bisnis PT.ADARO ENERGY Tbk

AE sangat menyadari sifat industri batubara yang bersiklus, fluktuasinya dan dampaknya terhadap bisnisnya, sehingga
diversifikasi ke luar pertambangan batubara bukan hanya layak melainkan keputusan yang tepat. AE telah menambah unit-unit
bisnis dan saat ini mengoperasikan delapan pilar yang umumnya dikelompokkan menjadi pertambangan batubara dan non
pertambangan batubara. Dalam setiap pilar, anak-anak perusahaan AE bekerja sebagai pusat laba dan terus berupaya
meningkatkan bisnis pihak ketiga di samping melayani Grup Adaro. Setelah anak-anak perusahaan ini mengembangkan bisnisnya,
dan jika dipandang akan menciptakan nilai, AE mungkin akan mendaftarkan mereka di bursa.
Adaro Mining

PT Adaro Indonesia
PT Adaro Indonesia (AI) merupakan perusahaan pertambangan terbesar Grup Adaro yang beroperasi di kabupaten Tanjung
provinsi Kalimantan Selatan di bawah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) dengan Pemerintah
Indonesia. Perjanjian ini valid sampai 2022 dengan hak untuk memperpanjang periode kontrak. Pada tanggal 17 Januari 2018, AI
dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Batubara menandatangani amandemen PKP2B yang mengandung penyesuaian
terhadap ketentuan PKP2B dalam rangka mematuhi ketentuan UU no. 4 tahun 2009 mengenai Pertambangan Mineral dan
Batubara sesuai persyaratan yang dinyatakan dalam pasal 169 UU tersebut.
Adaro Power (Ketenagalistrikan)

Kurangnya kapasitas listrik Indonesia (lihat panel) mendorong Adaro untuk mendirikan PT Adaro Power (AP) yang dapat semakin
mendiversifikasi dan memperkuat bisnisnya dari tambang hingga ketenagalistrikan.

AP didirikan pada tahun 2010 sebagai unit usaha strategis untuk partisipasi aktif perusahaan dalam pengembangan pembangkit listrik di
Indonesia.
Ekspansi Adaro ke sektor ketenagalistrikan akan mendayagunakan keunggulan kompetitifnya dalam mengamankan suplai batubara serta
menjamin kepastian pasar batubaranya, meningkatkan posisi di pasar domestik, menjamin pendapatan yang stabil dan pengembalian investasi
yang baik, meningkatkan daya tawar terhadap produsen boiler dan meminimalkan dampak bisnis batubara yang fluktuatif dan mengikuti siklus.
Pemerintah Indonesia baru-baru seja telah meluncurkan program elektrifikasi 35GW. Diresmikan Presiden Joko Widodo pada bulan April 2015,
program yang ambisius ini ditargetkan untuk direalisasikan pada tahun 2019.
Dari 35 GW yang direncanakan, pembangkit listrik berbahan bakar batubara mendapatkan porsi terbesar sebanyak 20GW, diikuti gas dan energi
terbarukan. Pembangunan pembangkit listrik batubara sebesar 20GW ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan batubara sebanyak 80 juta
ton per tahun.
Adaro Land

Adaro Land adalah bagian dari pilar pendukung AE yang didirikan untuk menjadi perusahaan strategis aset pertanahan dan
infrastruktur yang berkontribusi terhadap pertumbuhan dan kelangsungan operasi bisnis-bisnis Grup Adaro. Tugas Adaro Land
meliputi pengelolaan aset pertanahan, properti dan aset lainnya, pengembangan dan konstruksi infrastruktur pendukung,
rehabilitasi dan reklamasi lahan, dan pengelolaan hutan.
Konsumen utama Adaro Land adalah perusahaan lainnya dalam Grup Adaro Group, yang sebagian besar merupakan perusahaan
batubara atau perusahaan yang terkait dengan pertambangan batubara. Sentimen positif terhadap batubara pada tahun 2018
mendorong perusahaan-perusahaan ini untuk mengeksekusi bisnis dan investasi mereka dan dengan demikian juga membawa
dampak positif terhadap Adaro Land. Adaro Mining, Adaro Power dan Adaro Logistics merupakan pilar-pilar yang menggunakan
keahlian Adaro Land dalam tahun ini.
Dengan tujuan untuk memperkuat bisnis inti dan meningkatkan pencapaian dan kelanjutan bisnis di jangka waktu menengah dan
panjang.
Adaro Capital

Grup Adaro telah bertransformasi menjadi rantai pasokan batubara yang terintegrasi secara lengkap dari pertambangan batubara
sampai ketenagalistrikan. Operasinya telah tumbuh secara vertical menjadi jauh lebih besar serta secara horizontal dengan
meliputi berbagai industri, yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan bisnis intinya. Bersama transformasi ini
juga datang peluang untuk terus meningkatkan operasi di dalam maupun luar negeri serta kebutuhan untuk mengoptimalkan
keuangan grup melalui investasi instrumen keuangan di pasar internasional.
Pada tahun 2017, AE menambahkan pilar bisnis Adaro Capital untuk mengambil peran ini. Pilar ini disiapkan untuk memanfaatkan
sumber daya keuangan dan jaringannya yang luas untuk menangkap peluang investasi internasional yang menguntungkan dan
akan memberikan hasil yang signifian bagi pemegang saham.
Melalui anak perusahaannya, Adaro Capital telah membuka jalan untuk menjelma menjadi pusat laba grup dengan melakukan
beberapa transaksi bisnis dan sedang meningkatkan perannya dalam Grup Adaro dengan selalu mencari peluang yang
menguntungkan di luar Indonesia, di sektor rill maupun sektor keuangan.
Adaro Services

Jasa Pertambangan
PT Saptaindra Sejati
PT Saptaindra Sejati (SIS) merupakan salah satu kontraktor pertambangan yang terkemuka di Indonesia yang menyediakan
berbagai layanan kepada perusahaan pertambangan batubara, dengan mencakup berbagai aspek dari kontrak pertambangan,
rencana tambang, pekerjaan sipil, pembangunan infrastruktur, logistik pertanahan, dan reklamasi area pertambangan. Karena
banyak melayani pelanggan di sektor pertambangan batubara, SIS dapat terkena dampak langsung flktuasi harga batubara.
Adaro Logistics

PT Adaro Logistics
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Adaro pada saat awal beroperasi adalah transportasi dan logistik. Adaro Indonesia
memiliki salah satu tambang batubara di Indonesia yang terletak jauh ke dalam wilayah daratan. Tambang ini berjarak 240 km dari
lokasi transshipment di Taboneo, dan 80 km dari pelabuhan tongkang di Terminal Khusus Batubara Kelanis.
PT Adaro Logistics (AL) ditugaskan untuk berkoordinasi dan mengelola kegiatan logistik pada rantai pasokan Adaro. AL
mengintegrasi beberapa unit bisnis logistik Adaro untuk meningkatkan nilainya sebagai penyedia jasa logistik pelabuhan ke
pelabuhan bagi Adaro
AL memberikan kontribusi yang signifikan terhadap rantai pasokan batubara Adaro yang terintegrasi, dimulai dari pemuatan
batubara ke tongkang di Terminal Khusus Batubara Kelanis sampai mengangkut dan mengirimkan batubara di pusat atau
pelabuhan bongkar.
Adaro Water

Akses air bersih dan fasilitas sanitasi untuk masyarakat di Indonesia, terutama yang tinggal di perkotaan, masih belum merata.
Sebagai bagian dari pembangunan besar-besaran dalam bidang sarana publik, pemerintah beraspirasi untuk membuat air bersih
terjangkau oleh sebanyak-banyaknya anggota masyarakat dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga pihak swasta
ditawarkan peluang untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan dan pengoperasian sarana pengolahan air dan memasok air
bersih kepada PDAM, karena cara ini akan mempercepat peningkatan akses air bersih di Indonesia.
Dengan pengalaman bertahun-tahun mengolah air tambang menjadi air bersih dan mendistribusikannya ke masyarakat sekitar
wilayah operasi di Kalimantan Selatan, Grup Adaro memutuskan untuk memanfaatkan pengalaman ini dengan memperluas bisnis
ke sektor pengolahan air di Indonesia. Maka dari itu, pada tahun 2017, Adaro Tirta Mandiri (ATM) dan anak-anak perusahaannya
yakni PT Drupadi Tirta Gresik (DTG) dan PT Drupadi Tirta Intan (DTI) membentuk pilar Adaro Water, yang mendiversifiasi bisnis
grup ke bidang pengolahan air bersih, pengolahan air limbah, pengelolaan jaringan distribusi, dan jasa solusi air.
Dalam perjalanannya, Adaro Water juga diharapkan untuk menjadi salah satu pilar yang memberikan kontribusi penting terhadap
upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan ketersediaan air bersih. Dengan kata lain,
Grup Adaro meyakini bahwa segmen bisnis ini bukan hanya akan menghasilkan laba, melainkan juga menjadi manifestasi inisiatif
sosialnya bagi negara.
Adaro Foundation

Bagian terakhir dari delapan pilar Grup Adaro adalah Adaro Foundation, melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN), sebuah
organisasi nirlaba yang dibentuk pada April 2009, untuk menjalankan program-program pengembangan masyarakat agar tercipta
komunitas yang mandiri saat dan setelah kegiatan operasional Grup Adaro. Melalui YABN, Grup Adaro berharap untuk menjadi
contoh perusahaan yang memperlakukan CSR bukan sebagai kewajiban melainkan sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan
dengan penduduk sekitar dan membuat perubahan untuk tercapainya standar hidup yang lebih baik. Hal ini merupakan dasar bagi
Grup Adaro untuk berkontribusi melebihi persyaratan pemerintah dengan menargetkan dampak jangka-panjang dalam lima bidang
utama: kemerdekaan ekonomi, peningkatan pendidikan, peningkatan kesehatan, promosi sosial-budaya dan konservasi lingkungan
hidup.
Nilai-nilai PT.ADARO ENERGY Tbk
Integrity
 Melindungi aset Perusahaan dari penyalahgunaan, pencurian dan penggunaan yang tidah sah;
 Memprioritaskan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi;
 Hanya memberikan data dan informasi yang berdasarkan fakta.
Meritocracy
• Bersaing dengan adil dan beretika dengan membangun kompetensi dan memberikan kinerja yang terbaik;
 Mendukung pengembangan bawahan dengan memberikan peluang yang sama;
 Menilai kinerja bawahan secara objektif.
Openness
 Berani menyampaikan pendapat yang berbeda demi kepentingan Perusahaan;
 Berani mengakui kesalahan;
 Terbuka terhadap masukan yang membangun dari orang Iain.
Respect
 Berperilaku baik terhadap orang Iain dan menghindari penggunaan bahasa yang kasar;
 Memperlakukan semua orang dengan rasa hormat dengan menghargai perbedaan yang ada;
 Menunjukkan rasa hormat képada orang Iain dengan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian.
Excellence
 Melaksanakan Plan, Do, Check, dan Action (PDCA) secara konsisten demi mencapai tujuan Perusahaan;
 Memberikan upaya yang terbaik untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara kualitas dan efisiensi;
 Berusaha semaksimal mungkin untuk melampaui harapan pelanggan.
Kode Etik PT.ADARO ENERGY Tbk
1. Ruang Lingkup
2. Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
3. Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham
4. Komunikasi dengan Pemegang Saham atau Investor
5. Perdagangan oleh Orang Dalam (Insider Trading) dan Penggunaan Informasi Perusahaan
6. Anti Korupsi dan Anti Fraud
7. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)
8. Tanggung Jawab dan Kebijakan terhadap Karyawan
9. Tanggung Jawab dan Kebijakan terhadap Pelanggan
10. Tanggung Jawab dan Kebijakan terhadap Pemasok
11. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
12. Aset yang Dimiliki Perusahaan
13. Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup
14. Pemenuhan Hak-hak Kreditur
15. Keterbukaan Informasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai