Anda di halaman 1dari 3

Risma Shintia Putri

1910010098 / II C

UAS Sosiologi Hukum

1. Hukum sebagai alat social control, Arti dari social control sendiri sebenarnya adalah
mengatur tindakan masyarakat yang sekarang dan mungkin yang akan datang melihat dari
kebiasaan (hukum) yang telah terjadi sebelumnya, Yang artinya posisi hukum sebagai social
control atau pengendali masyarakat adalah agar masyarakat dalam pergaulannya tetap dalam
koridor yang telah ditentukan hukum sebelumnya. Ada indikator tertentu dalam hukum
melakukan pengendalian terhadap masyarakat.

2. Interprestasi yang dapat dilakukan yakni :


1. studi tentang aspek sosial yang aktual dari lembaga hukum
2. tujuan dari pembuat peraturan hukum yang efektif
3. studi tentang sosiologi dalam mempersiapkan hukum
4. studi tentang metodologi hukum
5. arti penting tentang alasan - alasan dan solusi dari kasus - kasus individual yang pada
angkatan terdahulu berisi tentang keadilan yang abstrak dari suatu hukum yg abstrak

3. Fungsi hukum dalam perkembangan masyarakat yaitu sebagai berikut :


1. Fungsi hukum sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat, yang berarti
bahwa hukum berfungsi menunjukkan manusia untuk memilih yang baik atau yang
buruk, sehingga segala sesuaut dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
2. Fungsi hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin.
3. Hukum berfungsi untuk menentukan orang yang bersalah dan yang tidak bersalah,
dapat memaksa agar peraturan dapat ditaati dengan ancaman sanksi bagi
pelanggarnya.
4. Fungsi hukum sebagai sarana penggerak pembangunan. Daya ikat memaksa dan
hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk menggerakkan pembangunan.
Hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju.
5. Hukum befungsi sebagai penentu alokasi wewenang secara terperinci siapa yang
boleh melakukan pelaksanaan (penegak) hukum, siapa yang harus menaatinya, siapa
yang memilih sanksi yang tepat dan adil, seperti konsep hukum konstitusi negara.

4. Maksud dari hukum di pandang sebagai produk atau hasil dari kebudayaan yaitu, hukum
terbentuk dari nilai-nilai dan norma-norma yang hidup dan berkembang di masyarakat,
mempunyai tugas ganda, yaitu di satu pihak untuk menjaga nilai-nilai yang sudah ada dan
berkembang dalam masyarakat dan di lain pihak untuk membentuk kebudayaan baru dan
mengembangkan hak-hak manusia. Karena hukum hakikatnya adalah produk dari
masyarakatnya sendiri. Yang mana kebudayaan itu timbul di masyarakat. Menurut Kohler,
hukum dan kebudayaan akan selalu berkembang, yang disebabkan oleh pergeseran-
pergeseran nilai-nilai norma baru dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya inovasi
nilai-nilai norma baru. Di samping itu, perubahan kebudayaan dan hukum juga dipengaruhi
oleh permasalahan-permasalahan politik, ekonomi, dan kemiliteran. Terlepas apakah pola-
pola perilaku yang dibiarkan terjadi terus-menerus itu baik atau buruk bagi kehidupan hukum
di dalam masyarakat, maka demikianlah suatu budaya hukum akan tercipta. Di sini berlaku
hukum tidak tertulis, bahwa pola perilaku yang berulang-ulang akhirnya akan ”disepakati”
mengikat bagi seluruh warga masyarakat. Budaya hukum yang baik akan berkontribusi
membentuk sistem hukum yang sehat, sementara budaya hukum yang tidak baik akan
mendorong timbulnya sistem hukum yang sakit.

5. Fungsi keberadaan hukum itu akan dapat dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu : 1. Pada
masa lalu, hukum dipandang sebagai produk atau hasil kebudayaan (as to the past as a
product of civilization) 2. Masa sekarang, hukum dipandang sbg pemelihara kebudayaan (as
to the present as a means of maintaining civilization) 3. Pada masa yang akan datang, hukum
dipandang sbg alat untuk memperkaya kebudayaan (as ti the future as a means of furtherung
civilization). Maksud dari hukum di pandang sebagai produk atau hasil dari kebudayaan
yaitu, hukum terbentuk dari nilai-nilai dan norma-norma yang hidup dan berkembang di
masyarakat, mempunyai tugas ganda, yaitu di satu pihak untuk menjaga nilai-nilai yang
sudah ada dan berkembang dalam masyarakat dan di lain pihak untuk membentuk
kebudayaan baru dan mengembangkan hak-hak manusia. Karena hukum hakikatnya adalah
produk dari masyarakatnya sendiri. Yang mana kebudayaan itu timbul di masyarakat.
Menurut Kohler, hukum dan kebudayaan akan selalu berkembang, yang disebabkan oleh
pergeseran-pergeseran nilai-nilai norma baru dalam masyarakat yang disebabkan oleh adanya
inovasi nilai-nilai norma baru. Di samping itu, perubahan kebudayaan dan hukum juga
dipengaruhi oleh permasalahan-permasalahan politik, ekonomi, dan kemiliteran. Terlepas
apakah pola-pola perilaku yang dibiarkan terjadi terus-menerus itu baik atau buruk bagi
kehidupan hukum di dalam masyarakat, maka demikianlah suatu budaya hukum akan
tercipta. Di sini berlaku hukum tidak tertulis, bahwa pola perilaku yang berulang-ulang
akhirnya akan ”disepakati” mengikat bagi seluruh warga masyarakat. Budaya hukum yang
baik akan berkontribusi membentuk sistem hukum yang sehat, sementara budaya hukum
yang tidak baik akan mendorong timbulnya sistem hukum yang sakit.

6. Sosiologi hukum dan antropologi hukum memiliki objek yang jelas yaitu manusia.
Antropologi hukum mengkaji suatu budaya yang terjadi pada kelompok masyarakat dan
sosiologi hukum lebih menitik beratkan pada pada manusia dan berbagai proses hubungan
sosialnya. Adanya antropologi hukum dan sosiologi hukum membuat kehidupan masyarakat
menjadi lebih teratur. Berbagai bentuk penyimpangan sosial memang kerap kali terjadi di
lingkungan masyarakat, namun ada banyak langkah pencegahan yang bisa dilakukan dan
salah satunya dengan mempelajari ilmu sosiologi hukum serta ilmu antropologi hukum.

Anda mungkin juga menyukai