A. Pengantar
Abraham Lincoln adalah presiden Amerika Serikat ke-16 dan dianggap sebagai
salah satu pahlawan terbesar Amerika karena perannya sebagai penyelamat Persatuan dan
emansipator orang-orang yang diperbudak. Kebangkitannya dari awal yang sederhana
untuk mencapai jabatan tertinggi di negeri ini adalah kisah yang luar biasa. Bahkan pada
akhir hidupnya, Lincoln dibunuh pada saat negaranya membutuhkannya untuk
menyelesaikan tugas besar menyatukan kembali bangsa. Dukungannya yang kuat
terhadap demokrasi dan desakan bahwa Persatuan layak diselamatkan mewujudkan cita-
cita pemerintahan sendiri yang berusaha dicapai oleh semua negara. Kepribadian Lincoln
yang sangat manusiawi dan pengaruh yang luar biasa pada bangsa telah memberinya
warisan yang abadi.
Setelah pindah dari rumah, Lincoln bersama-sama memiliki sebuah toko umum
selama beberapa tahun sebelum menjual sahamnya dan mendaftar sebagai kapten milisi
yang membela Illinois dalam Perang Black Hawk tahun 1832. Black Hawk, seorang
kepala Sauk, percaya bahwa dia telah ditipu oleh kesepakatan tanah baru-baru ini dan
berusaha untuk merelokasi kepemilikan lamanya. Lincoln tidak melihat pertempuran
langsung selama konflik singkat, tetapi pemandangan medan perang yang dipenuhi mayat
di Stillman's Run dan Kellogg's Grove sangat mempengaruhinya. Sebagai kapten, ia
mengembangkan reputasi pragmatisme dan integritas. Suatu kali, dihadapkan dengan
pagar rel selama manuver latihan dan lupa instruksi lapangan parade untuk mengarahkan
anak buahnya ke atasnya, dia hanya memerintahkan mereka untuk jatuh dan berkumpul
kembali di sisi lain semenit kemudian. Di lain waktu, dia menghentikan anak buahnya
sebelum mereka mengeksekusi penduduk asli Amerika yang berkeliaran sebagai mata-
mata. Melangkah di depan senapan mereka yang dibesarkan, Lincoln dikatakan telah
menantang anak buahnya untuk bertempur demi kehidupan penduduk asli yang
ketakutan. Anak buahnya mundur.
Setelah perang, dia belajar hukum dan berkampanye untuk mendapatkan kursi di
Badan Legislatif Negara Bagian Illinois. Meskipun tidak terpilih dalam upaya
pertamanya, Lincoln bertahan dan memenangkan posisi tersebut pada tahun 1834,
melayani sebagai Whig.
C. Konsep Kepemimpinan
Sudut Pandang Pemimpin Jika mengacu pada definisi seorang pemimpin global,
Abraham Lincoln bukanlah seorang pemimpin global. Dia memang seorang Presiden AS
yang mempunyai kiprah sangat besar bagi kesetaraan di AS, bahkan di dunia sekalipun.
Seorang pemimpin global diartikan sebagai individu yang bisa membawa dampak
perubahan positif dalam organisasinya dengan cara membangun komunitas dengan cara
membangun kepercayaan, mau mengatur struktur organisasi, dan proses kedua hal
tersebut harus dalam situasi dimana ia melibatkan banyak pemangku kepentingan yang
sifatnya lintas otoritas, lintas budaya, dan lintas geografis. Jadi jika mengacu pada definisi
diatas, Abraham Lincoln memang seorang individu yang membawa dampak perubahan
positif dalam organisasinya, dimana beliau berjuang untuk mendapat persetujuan dari
House of Resepresentatives AS untuk mendapat persetujuan agar beliau dapat
mengamandemenkan konstitusi AS yang berkaitan dengan pembebasan budak dan
kesetaraan. Hal ini dilakukan dengan cara membangun kepercayaan terhadap anggota
House of Resepresentatives sehingga pada akhirnya mereka menyetujui untuk setuju
dengan ide Abraham Lincoln mengenai konstitusi tersebut. Beliau terbukti sebagai salah
satu Presiden AS terbaik sepanjang masa karena kontribusinya. Namun sayangnya,
pembuatan kebijakan yang membawa dampak positif ini hanya dilakukan di lingkungan
Pemerintah AS saja, tidak melibatkan pemangku kepentingan dari lintas budaya, lintas
otoritas, dan lintas geografis. Dan kebijakan pada awalnya hanya ditujukan untuk
konstitusi AS, namun hal ini mempengaruhi pandangan dunia mengenai kesetaraan pada
jaman sekarang.