Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ASKEB KOMUNITAS

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

DOSEN PENGAMPUH : DEWA AYU PUTU M.K, S.Si,M.Kes

OLEH :

NAMA : ANGELIN AMALO

NIM : PO5303240194

TINGKAT : 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEBIDANAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian ilmu
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari, laporan yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN TEORI ……………………………………………………………………………………………………………………..3
BAB III LAPORAN PITA LILA ………………………………………………………………………………………………………………..6
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 9

ii
i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya lebih
produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah berkembang
di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, atau
yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi sederhana dan proses
pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok
masyarakat tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan tingkat isolasi
dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna perlu disesuaikan
dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada keadaan lingkungan
geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Teknologi yang demikian
itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh
masyarakat tentang nilai dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern
dan diperkenalkan dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah
kebiasaan tradisional dalam proses pembangunan atau peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari teknologi tepat guna pada kehamilan?
2. Apa fungsi dari teknologi tepat guna pada kehamilan?
3. Apa manfaat dari teknologi tepat guna pada kehamilan?
4. Apa dampak dari teknologi tepat guna pada kehamilan?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian teknologi tepat guna pada kehamilan.
2. Untuk mengetahui fungsi dari teknologi tepat guna pada kehamilan.
3. Untuk mengetahui manfaat dari teknologi tepat guna pada kehamilan

2
4. Untuk mengetahui dampak dari teknologi tepat guna pada kehamilan.

BAB II

3
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Teknologi Tepat Guna pada Kehamilan


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna
adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan
fungsinya.
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi
maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi
yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi
tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan
berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada
umumnya bermisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.
Teknologi tepat guna pada kehamilan biasanya menggunakan alat-alat yang sudah
mulai modern, tetapi jika petugas kesehatan tidak dapat menggunakan alat yang modern
tersebut di tempat tertentu, maka diperlukannya alat cadangan atau pengganti yang
tradisional dan sesuai dengan fungsinya.

B. Fungsi Teknologi Tepat Guna pada Kehamilan


1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan pada masa kehamilan.
2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.

C. Manfaat Teknologi Tepat Guna pada Kehamilan


1. Teknologi tepat guna mampu meningkatkan taraf hidup serta kesejahteraan klien/ibu
hamil.
2. Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga
kesehatan dan klien.

4
3. Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna
tersebut.
4. Masyarakat/klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan .
5. Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat.

D. Dampak Teknologi Tepat Guna pada Kehamilan


1. Dampak positif sebagai berikut :
a. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan
mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
b. Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan
lebih sederhana dan mudah.
2. Dampak negatif sebagai berikut :
a. Jika dalam penggunaan teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang
memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman,
disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan kebudayaan
masyarakat disana.
b. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk
terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang
tidak tepat.
c. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman pedalaman dengan tenaga yang
tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.

5
BAB III

LAPORAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA : MEMBUAT PITA LILA

A. MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK DI MASYARAKAT


Masalah kesehatan ibu dan anak di NTT masih sangat banyak, terutama pada saat
Pandemi Covid-19. Masyarakat tidak bisa leluasa pergi ke fasilitas kesehatan untuk
memeriksakan dirinya.
Dilihat dan diamati dari permasalahan yang ada di RT 12 / RW 04 Kelurahan
Bakunase 2, ditemukan bahwa masyarakat terutama ibu-ibu tidak dapat membawa anaknya
untuk dilakukan pemeriksaan rutin setiap bulan di posyandu. Salah satunya yaitu
pemeriksaan status gizi bayi dan balita. Oleh karena itu, dibuatnya “Pita Lila” untuk
mempermudah ibu di rumah untuk menilai status gizi bayi, balitanya.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Pensil warna/spidol warna (merah, kuning, hijau )
2. Pensil & pulpen
3. Gunting
4. Isolasi bening yang besar
5. Kertas karton warna putih
6. Penggaris
7. Penghapus
8. Gunting
9. Cutter

C. CARA PENGERJAAN
1. Buatlah garis sepanjang 35 cm dan lebar 1,2 cm. lalu sambung kedua garis sesuai
bentuk pita lila. Kemudian gunting pada garis yang telah di gambar.
2. Buatlah garis-garis kecil di pinggir kertas dan tulis angka tiap jaral 1 cm.
3. Beri warna merah dari 6 cm – 11,5 cm, warna kuning dari 11,5 cm – 12,5 cm dan warna
hijau dari 12,5 cm – 33 cm.

6
4. Gunting isolasi bening sepanjang 35 cm kemudian tutupi seluruh permukaan kertas
karton.
5. Pita lila siap digunakan.

D. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah model perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan atau kelebihan (strengths), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
1. Kelebihan (strengths)
a. Membantu ibu untuk tidak perlu ke posyandu saat Pandemi Covid-19
b. Memudahkan ibu untuk mengetahui status gizi bayi, balitanya
2. Kekurangan
Kekurangannya yaitu ibu bisa salah menilai status gizi dan digunakan bayi balita
untuk bermain.
3. Peluang (Opportuntty)
Dengan adanya pita lila ini membuka peluang yang baik bagi petugas tenaga
kesehatan maupun bagi ibu karena dapat membantu tugas dari tenaga kesehatan
dalam memantau status gizi bayi balita.
4. Ancaman (Thearty)
Ancamannya yaitu pita lila ini mudah rusak karena terbuat dari kertas.

E. ANGGARAN
1. Kertas karton Rp. 2.000,-
2. Isolasi bening Rp. 15.000,-
Total = Rp. 17.000,-

7
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan
mata pencaharian pokok masyarakat setempat.Sebelum menggunakan TTG, terlebih
dahulu kita lakukan penerapan dari TTG tersebut kepada masyarakat. Dengan adanya
penerapan ini di harapkan masyarakatnya berubah dan mengerti tentang manfaat TTG dan
mampu menggunakan TTG tersebut dengan sebaik mungki. Sehingga penggunaa dari TTG
tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi kebutuhan individu atau
masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin hari semakin meningkat.

B. SARAN
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan memeperoleh hasil
yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rukiyah. 2009. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta : Trans Info Medika.

Mufdlilah. 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai