Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata, ‘Wahai Muhammad atau wahai Abul Qâsim, kami mendapati (dalam Taurat) bahwa Allâh meletakkan langit-langit di atas satu jari, bumi-bumi di atas satu jari, pohon-pohon di atas satu jari, air di atas satu jari, tanah di atas satu jari, dan seluruh makhluk di atas satu jari, kemudian Dia berfirman, ‘Aku-lah Raja. Aku-lah Raja.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa (sehingga gigi gerahamnya terlihat) karena senang mengakui kebenaran ucapan ulama Yahudi tersebut. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allâh Azza wa Jalla , “Dan mereka tidak mengagungkan Allâh dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Dia dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” [az- Zumar/39:67] TAKHRIJ HADITS Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh: al-Bukhari dalam Shahîh- nya (no. 4811, 7414, 7415, 7451, 7513), Muslim dalam Shahîh-nya (no. 2786), Ahmad (1/429, 457), an-Nasâ-i dalam Kitab at-Tafsîr (no. 470, 471, 472) dan as-Sunan al-Kubra (no. 11386-11388), at-Tirmidzi dalam Sunannya (no. 3238, 3239), Ibnu Khuzaimah dalam at-Tauhîd (1/180-181 no. 123, 124, 128), Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitab as-Sunnah (no. 541-544), al-Âjurri dalam asy-Syari’ah (no. 736, 737, 738), al-Lâlikâ-i dalam Syarh Ushûl I’tiqâd Ahlis Sunnah wal Jamâ’ah (no. 706), ‘Abdullah bin Imam Ahmad dalam Kitâbus Sunnah (no. 490), al-Baihaqi dalam al-Asmâ’ was Shifât (II/68-69), Ibnu Mandah dalam ar-Radddu ‘alal Jahmiyyah (no. 64). at- Thabari dalam tafsirnya (no. 30217-30219). Hadits ini diriwayatkan juga dari Shahabat Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhu, Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dan Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhu . قَ""ال: َع ِن َع ْب ِد هللا ب ِْن ُع َمر قَ""ال "و َم ْ "َت ي َّ "وي هللا ِ الس" َما َوا ِ "طْ َ ي: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس"لَّ َم َ َرس ُْول هللا أَي َْن، ك ُ ِ أَنَ""ا ْالـ َمل:ُ ثُ َّم يَقُ" ْ"ول، ثُ َّم يَأْ ُخ ُذهُ َّن بِيَ ِد ِه ْالـيُ ْمنَى، ْالـقِيَا َم ِة ِ "وي اأْل َ َر ، ض"ي َْن ِب ِش" َمالِ ِه ْ َْالـ َجبَّار ُْون ؟ أَي َْن ْالـ ُمتَ َكبِّر ُْون ؟ ثُ َّم ي ِ ط أَي َْن ْالـ َجبَّار ُْو َن ؟ أَي َْن ْالـ ُمتَ َكبِّر ُْون ؟، ك ُ ِ أَنَا ْالـ َمل:ُ ثُ َّم يَقُ ْولDari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma , Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda, “Pada hari Kiamat Allâh menggulung langit-langit kemudian mengambilnya dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia berfirman, “Aku adalah Maharaja, dimana orang-orang yang menyombongkan diri ? Kemudian Allâh menggulung bumi (yang berlapis tujuh), kemudian Dia mengambilnya dengan tangan kiri-Nya, kemudian Dia berfirman, ‘Aku adalah Maharaja, dimana orang-orang yang menyombongkan diri ? Dimana orang-orang yang merasa besar (angkuh) dan menolak kebenaran ?’”[1]
seorang dari pendeta yahudi. Dia lihai dalam mengolah, membaguskan dan memperindah pembicaraan. Dinamakan habr (orang alim) karena ilmunya berpengaruh ke dalam hati manusia. اَلثَّ َرى : (ats-tsara) artinya tanah yang basah, dan maksudnya di sini adalah bumi. َسائِ ُر ْالـ َخ ْلق : (sâ-irul khalq) artinya yang tersisa dari mereka (dari makhluk yang lain). ال َّش َج ُر : (asy-syajaru) artinya tumbuhan yang mempunyai batang yang kuat, seperti pohon kurma dan yang lain. Maksudnya semua jenis ِ نَ َو: (nawâjidzuhu), jamak dari اج ٌذ pohon. ُاج ُذه ِ َن (nâjidzun), yaitu gigi geraham yang paling ujung, ada yang mengatakan : gigi taring. Ada juga yang mengatakan, apa yang ada di antara gigi seri dan gigi geraham. Ada pula yang mengatakan, gigi yang terlihat pada saat tertawa. ُّ يَه: ُ"""""زهُ َّن (yahuzzuhunna), yaitu menggerakkannya. اَ ْل ّجبَّار ُْو َن: (al-jabbârûn), jamak dari jabbâr, yaitu yang sombong dan berkuasa. اَ ْلـ ُمتَ َكبِّر ُْون: (al-mutakabbirûn), jama’ dari Mutakabbir, yaitu orang yang merasa dirinya besar (angkuh) dan menolak kebenaran. SYARAH HADITS Seorang ‘alim dari ulama Yahudi menyebutkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam apa yang mereka dapatkan dalam kitab mereka, Taurat, yaitu penjelasan tentang keagungan Allâh, kecilnya semua makhluk di hadapan-Nya Azza wa Jalla, dan bahwa Allâh meletakkannya di atas jari jemari-Nya. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenarkannya, senang dengannya, dan membacakan ayat al-Qur’ân yang membenarkannya. Hadits-hadits di atas dan yang semakna dengannya menunjukkan keagungan Allâh Azza wa Jalla , keagungan kekuasaan-Nya. Allâh Azza wa Jalla telah memperkenalkan diri-Nya kepada para hamba-Nya dengan sifat-sifat-Nya dan keajaiban makhluk-makhluk-Nya. Semuanya menunjukkan dan mengenalkan kesempurnaan-Nya, bahwa Dia satu-satunya yang berhak diibadahi, tidak ada sekutu bagi- Nya dalam rububiyyah dan uluhiyyah-Nya. Firman Allâh Azza wa Jalla : ق َ ِٰ َذل ُّ ك بِأ َ َّن هَّللا َ هُ َو ْال َح اط"" ُل َوأَ َّن هَّللا َ هُ"" َو ْال َعلِ ُّي ْال َكبِ""ي ُر ِ َون ِم ْن ُدونِ"" ِه ْالب َ َوأَ َّن َم""ا يَ"" ْد ُع Demikianlah, karena sesungguhnya Allâh, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allâh itulah yang batil; dan sesungguhnya Allâh Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. [Luqmân/31:30] "اق َوفِي أَ ْنفُ ِس" ِه ْم ِ "ََس"نُ ِري ِه ْم آيَاتِنَ""ا فِي اآْل ف ك أَنَّهُ َعلَ ٰى ُك" ِّل َش" ْي ٍء ِ "ۗ أَ َولَ ْم يَ ْك ق َ ِّ"ف ِب َرب ُّ "َحتَّ ٰى يَتَبَي ََّن لَهُ ْم أَنَّهُ ْال َح َش"""" ِهي ٌدKami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al- Qur’ân itu benar. Dan apakah Rabbmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” [Fush- shilat/41:53] Hadits-hadits di atas menetapkan sifat-sifat bagi Allâh sesuai dengan kebesaran dan kemuliaan-Nya dengan tanpa tamtsîl dan juga menetapkan kesucian Allâh Azza wa Jalla dari sifat-sifat yang tidak layak tanpa ta’thîl. Inilah yang ditunjukkan oleh nash-nash al-Qur’ân dan as-Sunnah, yang diyakini oleh salaful ummah dan para Imam mereka, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, serta meneladani jejak mereka di atas Islam dan iman. Perhatikanlah apa yang terkandung dalam hadits-hadits shahih ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengagungkan Rabb-nya dengan menyebutkan sifat-sifat kesempurnaan-Nya sesuai dengan keagungan dan kemuliaan-Nya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membenarkan berita orang-orang Yahudi tentang sifat-sifat Allâh yang menunjukkan kebesaran-Nya. Perhatikanlah hadits-hadits ini, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menetapkan sifat ‘uluww (sifat ketinggian) bagi AllâhAzza wa Jalla di atas ‘Arsy-Nya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang sifat-sifat Allâh dengan jelas dan tegas.