Bismillah
Diantara aqidah Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah –yang juga merupakan aqidah para
as-Salaf as-Sholeh- bahwasanya Allah berada di atas langit.
Aqidah Al-Imam Asy-Syafi’i tentang Allah di atas telah diakui oleh para ulama Asy-
Syafi’iyah diantaranya Imam Al-Baihaqi, Al-Imam Adz-Dzahabi, dan Al-Barzanji
rahimahumullah.
Ar-Rahman berada di atas ‘Arsy tanpa ditanya bagaimananya. Dan atsar dari para
salaf tentang yang seperti ini banyak. Dan madzhab Al-Imam Asy-Syafi’i radhiallahu
‘anhu menunjukkan berada di atas jalan ini, dan ini juga merupakan madzhab Ahmad
bin Hanbal, dan Al-Husain bin Al-Fadhl Al-Bajali dan dari kalangan para ulama
mutaakhirin adalah Abu Sulaiman Al-Khotthoobi” (Al-Asmaa’ wa as-Shifaat 2/308)
Artinya:
Artinya:
َ ت َغ
ض ب ِي ِ ْق ْال َعر
ْ َ ِإ َّن َرحْ َمتِي َغلَب-ش َ ْفَهُ َو ِع ْن َدهُ' فَو- َب فِي ِكتَابِ ِ'ه َ ضى هَّللا ُ ْال َخ ْل
َ ق َكت َ َلَ َّما ق
ِ ْ ثُ َّم ا ْستَ َوى َعلَى ْال َعر،ضي َ'ْن َو َما بَ ْينَهُ َما' فِي ِست َّ ِ'ة َأي ٍَّام
ش ِ ت َواَْأل َر َ َ ِإ َّن هللا َ َخل،َيَا َأبَا هُ َر ْي َرة
َّ ق ال
ِ س َما َوا
“Wahai Abu Hurairah, sesungguhnya Allah menciptakan langit dan bumi serta apa-
apa yang ada diantara keduanya dalam enam hari, kemudian Dia berada di atas
‘Arsy (singgasana).”(HR. An-Nasai dalam As-Sunan Al-Kubra, dishahihkan Al-Albani
dalam Mukhtasharul ‘Uluw)
Mengapa banyak yang mengaku sebagai Syafi’iyah malah jauh dari aqidah yang dipegang oleh ulama
Syafi’iyah. Coba perhatikan nukilan Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni berikut.
ٍ تَدُلُّ َعلَى َأ َّن هَّللا َ تَ َعالَى ع: يل ” َأوْ َأ ْزيَ ُد
َال ٍ ِ فِي ْالقُرْ آ ِن ” َأ ْلفُ َدل: ب ال َّشافِ ِع ِّي
ِ قَا َل بَعْضُ َأ َكابِ ِر َأصْ َحا
“Sebagian ulama besar Syafi’iyah mengatakan bahwa dalam Al Qur’an ada 1000 dalil atau lebih yang
menunjukkan Allah itu berada di ketinggian di atas seluruh makhluk-Nya. Dan sebagian mereka lagi
mengatakan ada 300 dalil yang menunjukkan hal ini.”
Banyak yang mengaku Syafi’iyah namun menolak jika Allah dinyatakan berada di atas, padahal keyakinan
ini didukung oleh 1000 dalil. Sungguh aneh!
Aqidah Al-Imam Asy-Syafi’i tentang Allah di atas telah diakui oleh para ulama Asy-
Syafi’iyah diantaranya Imam Al-Baihaqi, Al-Imam Adz-Dzahabi, dan Al-Barzanji
rahimahumullah.
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdillah Al-Haafiz, ia berkata : Inilah naskah
kitab yang didiktekan oleh Syaikh Abu Bakr Ahmad bin Ayyuub tentang madzhab Ahlus Sunnah,
tentang apa yang terjadi antara Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah dengan para sahabatnya…
dan ia menyebutkan diantaranya :
Ar-Rahman berada di atas ‘Arsy tanpa ditanya bagaimananya. Dan atsar dari para salaf tentang
yang seperti ini banyak. Dan madzhab Al-Imam Asy-Syafi’i radhiallahu ‘anhu menunjukkan
berada di atas jalan ini, dan ini juga merupakan madzhab Ahmad bin Hanbal, dan Al-Husain bin
Al-Fadhl Al-Bajali dan dari kalangan para ulama mutaakhirin adalah Abu Sulaiman Al-Khotthoobi”
(Al-Asmaa’ wa as-Shifaat 2/308)
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata, “Dan yang lebih aku sukai jika ia menguji sang budak
tentang pengakuannya terhadap hari kebangkitan setelah kematian dan yang semisalnya”. Dan
Al-Imam Asy-Syafii menyebutkan hadits Mu’aawiyah bin Al-Hakam, bahwasanya Ia berkata
kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata tentang budak wanita yang ditampar
olehnya, “Apakah wajib bagiku untuk membebaskan seorang budak?”. Maka Rasulullah bertanya
kepada budak wanita tersebut, “Dimanakah Allah?”. Sang budak berkata, “Di langit”. Lalu
Rasulullah bertanya lagi, “Siapakah saya?”. Maka sang budak wanita berkata, “Anda adalah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Maka Rasulullah berkata, “Bebaskan budak wanita ini”
(Manaaqib Asy-Syaafi’i 1/394)
Lihatlah dalam nukilan di atas ternyata Al-Imam Asy-Syafi’i menjadikan hadits tentang
dimananya Allah sebagai dalil untuk menguji keimanan dan islamnya seorang budak, sehingga
jika diketahui bahwa ia seorang budak muslimah maka bisa sah sebagai kaffarah pembebasan
budak.
semoga Allah memberi kita petunjuk dan senantiasa menjaga Ustadz Firanda
Hafizhahullah .