Anda di halaman 1dari 11

TUGAS LAPORAN PEMBUATAN UKL/UPL

Disusun oleh:

1. Angelina Mbuka Mere (1714100xx)


2. Anggi Rahmawati (171410067)
3. Ismawati Sholihah (171410029)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN
SUMBER DAYA MINERAL
POLITEKNIK ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL AKAMIGAS
PEM Akamigas

Cepu, Desember 2019


Latar Belakang

Semenjak revolusi industri di Eropa tahun 1800an, perkembangan


industrialisasi saat ini begitu pesat dan merupakan syarat mutlak dalam
pembangunan di setiap negara. Saat ini perkembangan industri selalu diikuti
dengan perkembangan teknologi yang kian hari kian berkembang. Pergeseran
teknologi dari tenaga manusia ke tenaga mesin sudah cukup dirasakan dampak
positifnya yaitu kemudahan-kemudahannya dalam upaya pencapaian produktifitas
yang setinggi-tingginya akan tetapi apabila dalam penggunaan teknologi tersebut
tidak memperhatikan aspek lingkungan maka akan timbul dampak negatif yaitu
adanya pencemaran lingkungan.

Namun dewasa ini semua perusahaan sudah mulai sadar pentingnya masalah
lingkungan dan mereka berusaha untuk mencapai dan menunjukkan kinerja
lingkungan yang baik dengan mengendalikan dampak dari kegiatan produk atau
jasanya pada lingkungan, dengan memperhitungkan kebijakan dan tujuan
lingkungannya. Sementara pertumbuhan industri yang cepat sangat
menguntungkan untuk perluasan lapangan kerja dan export, pola dan kecepatan
pertumbuhan sektor industri telah meningkatkan kekhawatiran akan masa depan
penggunaan sumber daya alam serta biaya sosial dan ekonomi akibat
kecenderungan meningkatnya pencemaran dari kegiatan ini. Tidak efisiennya
penggunaan dan alokasi sumber daya utama, serta berlanjutnya degradasi dari
ekosistem telah menimbulkan pertanyaan akan kesinambungan ataupun tingkat
kegiatan ekonomi pada beberapa sektor kegiatan ekonomi.

Industri besar merupakan sumber yang penting bagi pencemaran lokal dan
merupakan sumber yang harus diperhitungkan bagi pencemaran udara regional.
Pencemaran industri ini dikombinasikan dengan pencemaran sumber di perkotaan,
merupakan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia. Penggunaan
bahan kimia yang terus meningkat dan tersebar luas di semua sektor telah diikuti
oleh akumulasi efek negatifnya, termasuk pencemaran pada tanah, air dan udara
yang pada akhirnya bahan-bahan tersebut dapat masuk ke dalam rantai makanan
yang dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Untuk menjamin
pengelolaan bahan kimia agar ramah lingkungan dan dicapainya derajat keamanan
yang tinggi, dengan berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan
lingkungan dan peningkatan kualitas hidup manusia, maka diperlukan peningkatan
upaya pengelolaan baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

Apabila pengelolaan dan penggunaan bahan kimia berbahaya dan beracun


tidak benar atau terjadi penyalahgunaan maka zat-zat tersebut dapat mengakibatkan
dampak yang merugikan kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan. Yang
paling penting dalam pembangunan industri adalah bagaimana meningkatkan
dampak positif dan menekan dampak negatif Dampak positif pembangunan
industri adalah kesejahteraan rakyat dan dampak negatifnya terjadi pencemaran dan
kerusakan lingkungan dimana-mana. Hal ini disebabkan industri sangat berpotensi
merusak lingkungan.

Dampak negatif pembangunan industri dapat ditekan dengan berbagai macam


peraturan perundangan yang sifatnya memaksa. Untuk memaksa kegiatan industri
memperhatikan lingkungan, perlu pengawasan yang ketat setiap waktu. Oleh
karena itu yang paling baik adalah dengan menyadarkan pihak industri bahwa
fungsi lingkungan sangat penting bagi kesejahteraan manusia. Dengan pelaksanaan
sistem manajemen lingkungan ISO 14001 industri dapat menjamin konsumennya
dan masyarakat luas bahwa mereka benar-benar melindungi lingkungan.

Standar ISO 14001 merupakan dokumen spesifikasi atau dokumen


persyaratan sistem manajemen lingkungan. Dokumen ini berisi unsur-unsur yang
harus dipenuhi perusahaan bila ingin menetapkan sistem manajemen lingkungan
menurut ISO 14001. Unsur-unsur yang dirinci dalam ISO 14001 harus diterapkan,
didokumentasikan dan dilaksanakan sehingga lembaga sertifikasi sistem
manajemen lingkungan, selaku pihak ketiga nantinya akan memberikan sertifikat
SML kepada perusahaan berdasarkan bukti yang dapat dipertanggungjawabkan,
bahwa perusahaan tersebut telah menetapkan sistem manajemen lingkungan
dengan baik.
ISO 14001 didesain pula untuk perusahaan yang ingin memberikan
pernyataan diri yang diberikan kepada pihak kedua tanpa keterlibatan pihak ketiga,
yang menyatakan bahwa perusahaan telah menjalankan dengan baik ketentuan-
ketentuan di dalam standard ISO 14001. Tantangan utama bagi perusahaan yang
menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 adalah dalam
melaksanakan kegiatan agar berkelanjutan, antara lain bagaimana menetapkan
aspek lingkungan menjadi bagian integral dari kegiatan dunia usaha sehingga
masalah tersebut bukan sebagai bagian yang terpisah dari kegiatan bisnis yang
menimbulkan biaya tambahan.
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UPAYAPEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP INSTITUSI
BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA LOKASI PERIODE PENGELOLA
SUMBER JENIS BESARAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN DAN
DAMPAK DAMPAK PEMANTAUAN
DAMPAK LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP
HIDUP

Tahap Pra
Konstruksi
• Penurunan • Parameter Truk pengangkut Lokasi pada Selama • Melakukan Daerah Setiap bulan selama • Pelaksana: PT.
1.Penyiapan pemantauan
Kualitas kualitas udara peralatan dan radius 500 m kegiatan disekitar desa kegiatan penyiapan EP Jaya
Lahan dilengkapi dengan dari areal terhadap lahan pada tahap pra • Pengawas:
Udara ambient konstruksi kualitas udara Sukomulyo konstruksi
perijinan yang kegiatan Ditjen Migas,
berdasarkan pembangunan ambient pembangunan BLH Kab.
berlaku di Jawa Pembangunan
• Gangguan Baku Mutu Refinery berdasarkan Refinery Natural Gresik, Dishub,
Lalu Lintas SK.Gub.Jatim Timur (kapasitas Refinery Natural Gas Baku Mutu. Gas dan PT Maspion
muatan dan uji emisi Natural Gas • Melakukan Prasarananya PT.
No. 10/2009 yang standar) dan dan Industrial Estate
dan pemantauan EP Jaya
opersionalnya Prasarananya Prasarananya terjadinya
• Pelaporan: BLH
• Kerusakan Kab.Gresik
• Jumlah terjadwal. Jadwal PT. EP Jaya PT. EP Jaya gangguan lalin,
Jalan
gangguan mobilisasi dan kerusakan jalan
Lalu lintas demobilisasi di radius 500 m
• Penurunan peralatan dan
dari areal
• Jumlah
Kesehatan kegiatan
terjadinya material disesuaikan Pembangunan
Masyrakat kerusakan dengan jadwal Refinery
jalan pengangkutan Natural Gas
barang dan material dan
• Jumlah
di Kawasan Industri • Prasarananya
pengaduan Maspion Gresik. PT. EP Jaya
gangguan Jalan yang dilewati Melakukan
kesehatan truk pengangkut pemantauan
oleh peralatan dan terjadinya
masyarakat material disesuaikan pengaduan
dengan kelas kesehatan
kendaraan. masyarakat
Tahap
Konstruksi

1. Mobilisasi dan Terjadinya Jumlah a. Operasional Areal dengan Selama Memantau Areal dengan Setiap bulan • Pelaksana: PT.
Demobilisasi gangguan lalin kemacetan lalu mobilisasi dan radius 500 meter kegiatan terjadinya radius 500 selama kegiatan EP Jaya
Peralatan dan darat dan laut lintas di darat dan demobilisasi dari meter dari mobilisasi dan • Pengawas:
di laut pada peralatan dan pembangunan
konstruksi kemacetan lalu demobilisasi
Material pada radius 500 pembangunan Ditjen Migas,
radius 500 meter material terjadwal Refinery Natural pembangunan lintas di darat peralatan dan BLH Kab.
meter dari areal Refinery
kegiatan
dari areal disesuaikan dengan Gas dan Refinery dan di laut pada material pada Gresik, Dishub,
kegiatan Refinery jadwal transportasi Natural Gas tahap konstruksi
Refinery
Prasarananya Natural Gas radius 500 meter PT Maspion
Natural Gas dan darat dan laut dan dan pembangunan
Natural Gas dan dari areal Prasarananya Industrial Estate
Prasarananya peraturan yang Refinery Natural
dan berlaku di Kawasan Prasarananya kegiatan Gas dan
• Pelaporan: BLH

Prasarananya Refinery Natural Kab.Gresik


Maspion Industrial Prasarananya
Estate. Gas dan
Prasarananya
b. Pekerjaan inlet
separation &
molecular sieve
dehydration
system; cryogenic
NGL recovery &
residue
compression
system; pentane
syatem, hot oil
system dan utility
system dilakukan
sesuai standar
Internasional
2.Pemasangan • Potensi • Terjadinya • Menyediakan Areal disekitar Selama Memantau Areal Setiap bulan • Pelaksana: PT.
Perpipaan kebakaran fasilitas kebakaran pemasangan kegiatan terjadinya disekitar selama EP Jaya
kebakaran
Gas dan (APAR) dan kebakaran dan pemasangan kegiatan
memanfaatkan pipa dan flare konstruksi
Jumlah kecelakaan pemasangan • Pengawas:
Flare Gas • pemasangan pipa dan
• Kecelakaan fasilitas pemadam
kerja (pentaatan Ditjen Migas,
terjadinya kebakaran yang pipa dan flare flare pipa dan flare
kerja terhadap BLH Kab.
kecelakaan ada di Kawasan pada tahap Gresik, Dishub,
kerja Maspion Permenaker konstruksi PT Maspion
berdasarkan Industrial Estate No. 05 Tahun pembangunan Industrial Estate
seperti air hidran 1996) Refinery
Permenaker
dan sistemnya Natural Gas
No. 05 tahun • Pelaporan:
BLH
• Tenaga ahli
1996 dan Kab.Gresik
memiliki standard
Prasarananya
juru las 6G
(sertifikasi
MIGAS atau
DEPNAKER)
• Perpipaan
mengacu pada
ASME dan API
• Tenaga ahli
mempunyai
sertifikat
kelayakan
penggunaan
peralatan (SKPP)
dan sertifikat
kelayakan
penggunaan
instalasi (SKPI)
dari Migas
• Flare diletakkan
di areal di dekat
Jetty dan laut
untuk menangani
kelebihan gas
Pengukuran
tekanan pipa
induk
menggunakan
Dead Weight
Tester dan
Pressure Recorder
Chart sebagai
data pembanding
• Pengukuran pipa
service
menggunakan
Pressure
Recorder Chart
3. Pemasangan • Potensi • Terjadinya Menyediakan
• Areal Selama kegiatan Memantau Areal disekitar Setiap bulan • Pelaksana:
PT
kebakaran fasilitas kebakaran disekitar konstruksi terjadinya pemasangan selama PT. EP Jaya
Unit Refinery kebakaran (APAR) dan
Natural Gas pemasangan pemasangan kebakaran dan pipa dan flare kegiatan
memanfaatkan
• Kecelakaan • Jumlah fasilitas pemadam unit refinery unit refinery gas kecelakaan kerja pemasangan • Pengawas: :
terjadinya kebakaran yang gas (pentaatan pipa dan flare Ditjen Migas,
kerja
ada di Kawasa terhadap pada tahap BLH Kab.
kecelakaan Industrial Permenaker konstruksi Gresik,
kerja Maspion seperti No.05 Tahun pembangunan Dishub, PT
berdasarkan air hidran dan
sistemnya
1996) Refinery Maspion
Permenaker Industrial
No. 05 tahun • Tenaga
mempunyai
ahli Natural Gas
Estate
1996 dan
sertifikat
kelayakan Prasarananya
• Pelaporan:
penggunaan
BLH
peralatan (SKPP)
dan sertifikat Kab.Gresik
kelayakan
penggunaan
instalasi (SKPI)
dari Migas
• Tenaga ahli yang
memiliki
sertifikasi dari
Ortloff
Engineers
Tahap
Operasional
1. Rekruitment • Kesempatan • Jumlah • UMR disesuaikan Lokasi Refinery Selama kegiatan • Memantau Kantor PT. EP Setiap tahun • Pelaksana:
Tenaga tenaga kerja tenaga kerja dengan peraturan di Natural Gas dan operasional besarnya gaji Jaya selama PT. EP Jaya
Kerja • Peningkatan dari Gresik, Kabupaten Gresik Prasarananya Refinery Natural karyawan kegiatan • Pengawas:
PAD Surabaya Gas dan (sebagai acuan operasional Ditjen Migas,
dan • Membayar pajak UMR disesuaikan BLH Kab.
Prasarananya Refinery
sekitarnya untuk Daerah dengan peraturan Gresik,
di Kabupaten Natural Gas
Kabupaten Gresik Dishub, PT
• Peningkatan Gresik) dan Maspion
sesuai peraturan Prasarananya
PAD • Memantau Industrial
yang berlaku di
Gresik secara tepat pembayaran Estate
pajak untuk • Pelaporan:
waktu
Daerah BLH
Kabupaten Gresik Kab.Gresik
sesuai peraturan
yang berlaku di
Gresik secara
tepat waktu
ISO 14001
Aspek Lingkungan
Jenis Kegiatan
No Kode Aspek
Uraian Kapasitas Uraian Kuantitas Dampak
1 TK.1 Penimbunan produk bensin 125.000 Liter/batch Leakage dari tanki 0,01 % Pencemaran tanah/air

2 TK.2 Penimbunan produk bensin 125.000 Liter/batch Emisi dari vent 0,01 % Pencemaran udara

Panjang pipa 1000 m, Diamtere 4 Bocoran pada sistem Pencemaran udara, tanah
3 PP1 Distribusi minyak dengan pipa Tak ada data
inch pipa dan air

Pembuang an isolasi
4 PP2 Perawatan pipa Panjang 1000 m, Diameter 4 inch 1 ton / tahun Pencemaran tanah
pipa

5 TK.3 Tank cleaning 10 buah / tahun Pembuangan sludge 10 ton / tahun Pencemaran tanah dan air

Perawatan compressor di Timbulnya pelumas


6 CPS 1 3 kali per tahun 3 kali 50 liter Pencemaran tanah
Transmisi berkas
Emisi N2 Pencemaran udara
- -
7 PP 3 Purging pipa saat commisioning Kesehatan, ketakutan
Timbul bising
pada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai