Anda di halaman 1dari 16

Efisiensi dan Perawatan

Boiler
Neraca Energi Boiler
Konversi energi di dalam boiler terjadi dari panas
pembakaran bahan bakar menjadi :
1. Panas untuk produksi steam
2. Panas untuk pemanasan ulang steam
3. Panas terbuang dalam blowdown
4. Panas terbuang sbg rugi-rugi lain

produk uap
gas cerobong m2 , h2

produk uap
m 4 ,h 4
air umpan
m 1, h 1

uap bekas
m3 , h3

bahan bakar
m fuel,, LHV blowdown
m5 , h5

Gb. Neraca entalpi boiler


Pers. neraca energi boiler :
mfuel.LHV.b = m1.h1 – m2.h2 – m3.h3 – (rugi2 panas)
dengan :
mfuel = konsumsi bhn bakar, massa/waktu
LHV = efisiensi termal boiler
b = panas pembakaran rendah, energi/massa
mI = laju alir steam atau air, massa/waktu
hI = entalpi steam/air, energi/massa

Konsumsi bahan bakar kadang dinyatakan dalam heat


rate, panas/energi yg terkandung dalam bahan bakar utk
setiap satuan waktu.
Panas pembakaran dinyatakan dalam panas
pembakaran rendah ( LHV, lower heating value), panas yg
timbul jika pembakaran menghasilkan H2O dalam bentuk
uap air (steam).
HHV, higher heating value, panas pembakaran tinggi.
Konversi HHV mjd LHV dapat dilakukan jika diketahui jml
air yg terbentuk dlm pembakaran, sbg hasil reaksi hidrogen
dg oksigen dan air yg terkandung dalam bhn bakar.

LHV = HHV -  (9H + W)


Dengan : H = fraksi massa elemen hidrogen (dasar kering)
W = massa air dlm bahan bakar (dasar kering)
 = panas penguapan air ( 1040 Btu/lb atau 2400 kJ/kg)
Harga panas pembakaran bhn bakar tgt jenis bhn bakar,
contoh :
a. LHV BBM 9000 – 150000 Btu/gal

11300 – 19000 Btu/lb


26500 – 44000 kJ/kg
b. LHV Batu bara 7500 - 15500 Btu/lb
17500 - 36000 kJ/kg
c. HHV gas alam 1050 Btu/cuft (STP)
39000 kJ/m3 (STP)

Panas pembakaran dp diperkirakan dg pers. Empirik


berdasar sifat fisik atau kimiawi :
a. Bahan bakar minyak(kJ/kg)
LHV = 51916 – 8792 . spgr
Dengan :spgr = specific gravity pada 15 oC
b. Batu bara (pers. Dulong, kJ/kg)
LHV = 338200 C + 1442800 (H – O/8) + 94200 S
Dengan : C, O, S = fraksi massa elemen karbon,
oksigen dan belerang dlm bhn bakar (dasar kering,
bebas air).
c. Campuran gas-gas
LHV camp =Σ yi . NHVi
Dengan : yi = fraksi mol gas i dlm campuran
Proses Pembakaran dalam Boiler

steam

gas cerobong

bahan bakar Q
proses ruang
pembakaran penguapan

udara

air

Gb. Aliran massa di boiler

entalpi
Hi

( m b b . C p b b + m u d . C pu d ).(Ti - 2 9 8 )

Q = (He -Hi)

HV `

He

mgc . Cpgc . (Te - 298)

Te
298 Ti temperatur

Gb. Diagram H-T pada proses pembakaran

Panas yg dilepas oleh pembakaran adalah :


Q = He – HI (dimana : W = 0)
Entalpi masuk, HI terdiri dari : panas pembakaran bhn
bakar, panas sensibel bhn bakar dan panas sensibel udara
pembakar. Panas sensibel ini khususnya terjadi pada
sistem pemulihan panas (heat recovery) melalui
pemanasan awal bhn bakar dan pemanasan awal udara
(fuel and air preheater).
Hi = mbb.HV + mbb.Cpbb.(Ti-298) + mud.Cpud.(Ti-298)
Dengan : HV = heating value, panas pembakaran, kJ/kg
bb = bahan bakar
ud = udara
Entalpi keluar, He adalah panas sensibel gas cerobong
yg memp. susunan utama : CO2, H2O, N2 dan O2

He = mgc.Cpgc.(Te-298); Cpgc=  (yI . CpI)


Dengan : y = fr mol atau fr massa sesuai dg satuan CpI
gc = gas cerobong
i = komponen i, CO2, H2O, N2 dan O2

Udara Pembakaran

Pada setiap pembakaran diperlukan jumlah udara


minim (teoritis, stoikiometri) agar bhn bakar terbakar
sempurna. Jumlah udara teoritik yg dipakai dihitung

9
berdasar reaksi kimia. Jika komposisi elemen/atom bhn
bakar diketahui, maka :
mud,t = 11,52 C + 34,26 (H – O/8) + 4,32 S
dengan : mud,t = massa udara teoritik per massa bhn bakar
C, H, O, S = fr massa atom karbon, hidrogen, oksigen dan
sulfur di dalam bhn bakar
Dalam satuan volume (STP : 1 kmol udara memp. volume
22,4 m3 )pers. diatas menjadi :

22,4
Qud,t = 11,52 C + 34,26 (H – O/8) + 4,32 S 28,84

dengan : Qud,t = m3 udara teoritik utk 1 kg bhn bakar

Karena pembakaran dg udara teoritis sulit


menghasilkan konversi bhn bakar secara sempurna, maka
pembakaran selalu dilakukan dg kelebihan udara.
mud mud,t
Ax x100%
mud,t
dengan : mud = massa udara nyata per massa bhn bakar
Ax = persen kelebihan udara pembakaran

Catatan : Dalam praktek


 Nilai persen kelebihan udara tgt pada jenis bhn bakar dan konfigurasi
burner
 Kelebihan udara akan mengakibatkan rugi-rugi gas cerobong
 Udara lebih dihitung berdasar pengukuran komposisi gas cerobong :
O2
Ax  x100%
0,266 xN 2

dengan: O2, N2 = frmol O2 dan N2 dlm gas cerobong

Gas Cerobong
Terdiri dari : CO2, H2O, O2 dan N2.
 Adanya CO menunjukkan pembakarang kurang
sempurna dan harus dihindari

 Polusi gas CO sangat beracun


 Efisiensi termal rendah

Jika semua bhn bakar terbakar, maka jml gas


cerobong kering (tanpa ) utk setiap satuan massa bhn
bakar adalah :
44xCO2  32xO2  28xCO 28N2
m fg  x
12x(CO2 CO)

dengan :
mfg = massa gas cerobong per massa bhn bakar
CO2, H2O, O2 dan N2 = fr mol gas CO2, H2O, O2 dan N2 dlm
gas cerobong
 = faktor konversi, tgt jenis bhn bakar

11
Jumlah gas cerobong basah (termasuk air) diperkirakan dg
pers:

mfg,wet  mfg (9HW)


dengan : H = fr massa atom hidrogen dlm bhn bakar
W = massa air lembab dlm bhn bakar per massa
bhn bakar bebas air

Efisiensi dan Rugi-rugi Panas


Tidak semua energi dlm bhn bakar dapat
termanfa’atkan dan dibawa keluar boiler. Efisiensi boiler
didefinisikan sbg fraksi energi bhn bakar yg terbawa uap.
Efisiensi boiler berdasar panas pembakaran netto :
  m.h  m .h  m .h  (rugi rugi.panas)/m .LHV
b 1 1 2 2 3 3 fuel

Efisiensi boiler berdasar panas pembakaran bruto :

(m fuel .LHV )  (rugi  rugi.panas)


b  x100%
(m fuel .LHV )

Rugi-rugi panas :
a. DGL (dry gas losses) adl rugi-rugi panas terbawa sbg
panas sensibel gas cerobong.
DGL  m fg .Cp fg .(T fg  Tref )
dengan : Tfg = temperatur gas cerobong

Tref = temperatur referensi entalpi


Cpfg = kapasitas panas gas cerobong

Di dalam perhitungan DGL, komposisi gas cerobong hrs


diketahui utk menentukan kapasitas panas (Cp) dan massa
molekul gas (M) :
Cpfg = (yi.Cpi)
Mfg = (yi.Mi)
Cpi adalah kapasitas panas tiap mol. Komposisi gas, yi
diperoleh dr pengukuran atau perhitungan neraca massa
pembakaran.

b.ML (moisture losses) mrp rugi-rugi akibat panas yg


terkandung dlm uap air di dlm gas cerobong :
ML = Cpuap air(9H+W)(Tfg – Tref), Btu/lb.bhn bakar
Cpuap air=0,46 Btu/(lb uap air.oF)
ML + DGL =rugi-rugi cerobong (atas dasar gas basah)

c.MCAL (moisture incombustion air losses) adl rugi-rugi


semacam ML , untuk uap air dari udara pembakar. Harga MCAL
sering diabaikan.
d. ICL (incomplete combustion losses) adl rugi-rugi akibat
pembakaran tak sempurna terutama pembentukan CO.
Nilai ICL dihitung dari komposisi gas cerobong dasar
kering.

28.CO
ICL  m fg 4380,.Btu /lb.bhn.bakar
44.CO  28.CO  28.N  32.O
2 2 2

4380 adl panas pembakaran CO, Btu/lb

e.UCL (uncombustion carbon losses) mrp rugi-rugi panas


akibat sebagian karbon dr bhn bakar tidak terbakar.
Terjadi akibat :
 Udara yg dipakai sangat kurang
 Kontak bahan bakar dg udara kurang baik
Asap hitam menunjukkan adanya jelaga atau partikel C
yang tak terbakar. Pada pembakaran bhn bakar padat UCL
mungkin tjd dlm padatan sisa pembakaran campuran abu +
karbon.

f.RUL (radiation and un-accounted for losses) adl rugi-rugi


selain kelima besaran diatas, terutama akibat panas lolos
lewat dinding boiler. Pada boiler dengan isolasi baik, RUL =
3% - 5% dari energi masuk.
PERAWATAN BOILER
(Chemical Cleaning)

1. PENDAHULUAN

Air yang dipakai dalam industri memerlukan persyaratan tertentu


tergantung pada keperluannya. Misalnya air untuk minum, air umpan
boiler, air pendingin dan lain sebagainya oleh karena itu air yang diperoleh
di alam (dari sungai, laut, air tanah) harus diolah terlebih dahulu.
Pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi deposit pada alat pengolahan
air proses lebih lanjut.

Secara umum ada beberapa cara yang sering dilakukan dalam upaya
menghilangkan deposit tersebut yaitu secara mekanik, kimia, suhu,
ataupun kombinasi dari metode-metode tersebut.
Dalam perkembangan teknologi mengindikasikan bahwa
penggunaan chemical cleaning (pembersihan secara kimiawi) lebih
disukai karena sangat praktis untuk menghilangkan kontaminan seperti
minyak, lemak dan bahan-bahan alkali detrjen. Secara umum cleaning
agent cocok untuk menghilangkan lemak dan bahan-bahan alkali
deterjen. Secara umum cleaning agent cocok untuk menghilangkan
lemak dan kotoran yang berupa lapisan film seperti mill scale, kerak
akibat korosi dan juga akibat aliran steam.

2. PENGOLAHAN DENGAN ASAM

Penggunaan asam sebagai cleaning agent sangatlah luas, hal ini


disebabkan asam mampu membentuk senyawa dengan inhibitor dan
weting agent serta mampu menghilangkan berbagai lapisan kerak yang
tidak bisa dihilangkan oleh bahan yang lain. Sebagai contohnya Acid
Pickling Process, telah sering digunakan untuk membersihkan shell,
plate, tube pada heat exchanger dan juga pada mill pembuat baja dan
alloy. Chemical cleaning agent ini bekerja dengan cepat, sehingga
sangat menguntungkan jika ditinjau secara ekonomi.

Pada pembersihan kerak dalam permukaan boiler terbukti sangat


efektif, meskipun demikian untuk pekerjaan ini tetap membutuhkan

tenaga kerja terlatih untuk menghindari kemungkinan timbulnya


bahaya kerusakan bahan-bahan yang tidak tahan korosif pada alat
yang akan dibersihkan.
Selain itu acid cleaning agent ini sering digunakan pada alat-alat
berikut:
a. Boiler, economizer, superheater
b. Daerator, condenser,heater
c. Pipa, katub dan perlengkapannya
d. Permukaan condenser

3. BIAYA PROSES PEMBERSIHAN

Biaya pembersihan, misalnya pada boiler dan alat lainnya


tergantung pada jenis alat, jenis bahan yang akan dihilangkan, kondisi
pabrik serta sejumlah factor lainnya. Bagaimanapun juga biaya yang
dikeluarkan untuk proses ini lebih murah daripada menggunakan
metode mekanik, jika semua factor yang ada dijadikan pertimbangan
misalnya saja factor alat-alat tambahan yang dibutuhkan untuk proses
pembersihan, penggantian peralatan dan tenaga operator yang jelas
lebih sedikit dibandingkan dengan proses mekanik.

4. PEMBERSIHAN AIR UMPAN BOILER (BFW) DENGAN ASAM


Sebagai suatu contoh untuk menunjukkan prosedur pembersihan
dengan metode ini adalah pembersihan boiler :

a. Mendinginkan, mengosongkan dan mengecek boiler


b. Memasang ventilasi pipa untuk menghubungkan bagian atas
steam drum ke lokasi luar yang aman, dan berhati-hati terhadap
kemungkinan gas yang keluar.
c. Menghubungkan pipa tempat pemasukan asam ke bagian bawah
sehingga bagian paling bawah dari boiler akan terisi oleh asam
tersebut.

d. Membuat penyesuaian suhu logam (dengan pendingin ataupun


pemanasan) sesuai dengan sifat-sifat fisis bahan yang akan
dihilangkan.

e. Mengisi boiler sampai pada ketinggian tertentu dengan asam


yang telah tertentu kekuatan, komposisi serta suhunya.

f. Merendam boiler untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan


biasanya sekitar 6-8 jam sebagaimana kondisi yang dibutuhkan.

g. Melakukan tes yang penting untuk menentukan kekuatan asam


dalam sample dari titk sample yang tersedia. Jika kekuatan asam
di dalam boiler turun dengan cepat, kemungkinan boiler perlu
dikuras dan dikeringkan utnuk kemudian diisi lagi dengan asam
segar. Konsentrasi bahan yang terlarut dalam asam yang
dikeluarkan dari unit harus di cek.

h. Jika proses telah selesai unit harus secepatnya dikeringkan


(untuk menghindari korosi yang timbul akibat suasana asam) dan
melakukan pengetesan terhadap asam yang tersisa.

i. Kemudian unit diisi dengan air segar dan dikosongkan lagi, ini
dilakukan sekitar dua atau tiga kali untuk menghilangkan asam
sisa, kerak ataupun garam-garam logam yang terbentuk selama
proses.

j. Isi kembali dengan larutan alkali dengan kadar sekitar 0.5-1%


untuk menetralkan kondisi unit.
k. Memanaskan unit dengan pemanasan yang mengontrol tekanan
untuk mensirkulasi larutan alkali tersebut. Tekanan tersebut dapat
bervariasi tergantung pada disain dan kapasitas unit.

l. Dinginkan lagi dan kemudian terakhir di kospngkan kembali

m. Proses selesai.

5. FAKTOR-FAKTOR DALAM PROSES PENGOLAHAN

a. Komposisi dan konsentrasi asam


b. Keadaan dan komposisi inhibitor. (inhibitor adalah sejenis bahan
yang ditambahkan dalam proses chemical cleaning dimana bahan
ini bertujuan untuk menekan korosi pada logam yang ditimbulkan
oleh cleaning agent, akan tetapi tidak menghambat proses
penghilangan deposit dari permukaan logam)

c. Suhu metal dan larutan

d. Sirkulasi bahan

e. Komposisi metal

f. Komposisi fisika dan kimia bahan yang akan dihilangkan

g. Bahaya dari proses tersebut

h. Bentuk dan lokasi alat

i. Prosedur yang diikuti

Anda mungkin juga menyukai