Anda di halaman 1dari 38

Market Brief 2017

HS7501
Nickel

International Trade Promotion Centre


(ITPC) Osaka
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 2
BAB II POTENSI PRODUK HS75 DI PASAR JEPANG 8
2.1 Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang 11
2.2 Profil Konsumsi Produk HS7501 di Pasar Jepang 12
BAB III INFORMASI PASAR 12
3.1 Tren Konsumsi HS7501 di Jepang 12
3.2 Segmentasi pasar dan profil pengguna 15
3.3.Perilaku Pembeli Akhir 16
BAB IV INFORMASI PERDAGANGAN 18
4.1.Impor Produk HS7501 di Jepang 18
4.2.Analisa Pesaing 20
4.3.Peran Indonesia dalam Ekspor Produk HS7501 ke Jepang 23
4.4.Saluran Distribusi Produk HS7501 30
BAB V STRATEGI PERDAGANGAN 31
BAB IV INFORMASI PENTING 34

Market Brief: HS75 Nickel 1


BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia diberkahi dengan sumber daya alam yang melimpah ruah, baik yang berada di

permukaan maupun di dalam perut bumi. Sumber daya alam baik hayati maupun non

hayati tersebar luas dari bumi Sabang hingga Merauke.

Salah satu kekayaan alam Indonesia yang merupakan komoditas ekspor andalan adalah

Nikel. Berdasarkan data US Geological Survey tahun 2016, Indonesia merupakan

produsen nikel terbesar nomor 6 di dunia dengan produksi sebesar 168.500 metric ton.

Produser Nikel terbesar adalah Filipina dengan produksi sebesar 500.000 metric ton ,

diikuti Rusia dengan produksi 256.000 metric ton, dan Kanada dengan produksi

255.000 metric ton.

Penggunaan nikel untuk konsumsi tentunya beragam, mulai dari perabotan rumah

tangga, komponen elektronik, sparepart kapal, mobil atau motor, bahkan dapat

digunakan untuk bahan dasar mata uang logam. Ekspor nikel merupakan salah satu

pundi uang pendapatan negara, dimana salah satu BUMN pemerintah Indonesia, PT

Aneka Tambang (ANTAM) mengandalkan penambangan nikel sebagai penyumbang

pendapatan terbesar bagi bisnisnya.

Besarnya pendapatan dari nikel sangat tergantung pada kontrak perdagangan nikel.

Seluruh perdagangan untuk ekspor dan impor nikel ditentukan oleh kontrak

perdagangan yang tercatat pada London Metal Exchange. Harga nikel mengalami

Market Brief: HS75 Nickel 2


penurunan terburuknya pada awal januari 2016. Harga nikel per metrik ton menyentuh

US$8300, dimana perlambatan ekonomi Tiongkok memicu lemahnya permintaan

terhadap nikel. Hal ini menyebabkan ekspor dunia untuk nikel secara keseluruhan

mengalami penurunan pada 2016 dengan volume penurunan yang cukup signifikan

yaitu senilai US$5 Milyar.

Gambar 1 Harga Nikel (World Price, dalam US$) pada London Metal Exchange

Majoritas jenis nikel yang diekspor indonesia keluar adalah Nikel laterit. Nikel laterit

umumnya banyak ditemukan pada pulau Sulawesi, Halmahera, dan Papua. Berdasarkan

data Neraca Sumber Daya Mineral dari Badan Geologi Nasional, tahun 2012, total

potensi nikel di Indonesia sebesar 3.398.269.997 ton. Potensi terbesar ada di pulau

Sulawesi dengan cadangan sebesar 10.045.573 ton.

Market Brief: HS75 Nickel 3


Gambar 2 Potensi Cadangan Nikel di Indonesia tahun 2011

Mengikuti tren permintaan Nikel, produksi nikel di Indonesia juga mengalami fluktuasi.

Produksi nikel di Indonesia pernah menyentuh level tertingginya pada tahun 2013

dengan volume 60 juta ton pada tahun 2013, namun menurun tajam sebesar 40% pada

tahun 2014 dengan volume 39 juta ton. Tren menurun disebabkan pengetatan ekspor

bijih nikel ke luar. Pengetatan ekspor dikarenakan kebijakan pemerintah untuk

membatasi ekspor bijih nikel tanpa melalui pengolahan (smelting), sesuai dengan

amanat Undang-Undang Mineral dan Batubara bahwa ekspor komoditas dari Indonesia

harus mempunyai nilai tambah (value added).

Gambar 3 Produksi Nikel di Indonesia periode 2002-2015

Market Brief: HS75 Nickel 4


Tentu saja, negara pengonsumsi nikel adalah negara-negara maju dengan kekuatan

industri manufaktur yang mumpuni. Tiongkok menjadi negara terbesar pengkonsumsi

nikel dengan porsi dari impor dunia tahun 2015 sebanyak 19,2%, diikuti dengan

Amerika Serikat dengan porsi 9,7% dari impor dunia.

Jepang menduduki peringkat ketiga sebagai importir nikel terbesar dengan porsi sebesar

8,7% dari impor dunia, nilai impornya cukup besar dengan nilai US$ 2,3 Milyar.

Adapun total aggregate demand dari produk HS75 sebesar 2,5 juta ton, porsi demand

terbesar adalah HS7502, yaitu Nikel mentah (unwrought nickel) dengan total impor

sebesar 1,1 juta ton pada tahun 2016, sementara porsi demand kedua adalah HS7501,

yaitu bijih nikel (nickel mattes) dengan total impor sebesar 947 ribu ton, dan sisanya

adalah olahan nikel (plat, kawat, pipa, dan lain-lain) kemudian residual dari olahan nikel

(scrap nickel).

Lebih rinci pada HS7501, pengimpor produk terbesar adalah Jepang dengan nilai impor

mencapai US$ 1 milliar. Dengan nilai tersebut, Jepang memiliki pangsa pasar sebesar

24,1% dari nilai impor dunia untuk produk HS7501. Kemudian diikuti dengan

Norwegia (22,1%), Cina (18,7%) dan UK (10,2%).

Tabel 1; Impor Produk HS7501 pada tahun 2016

Negara Impor (Ton) Nilai Impor Share Impor (%)

(Juta US$)

Jepang 212,448 1,062.73 24.2

Norwegia 162,122 969.54 22.1

Market Brief: HS75 Nickel 5


Negara Impor (Ton) Nilai Impor Share Impor (%)

(Juta US$)

Cina 325,304 820.62 18.7

UK 68,651 448.48 10.2

Khusus tentang sisi supply dari produk HS7501 (bijih nikel), negara yang memiliki

pangsa penyupply terbesar adalah Kanada dengan nilai ekspor sebesar US$ 1.3 Miliar,

nilai ini setara dengan 37,1% dari total agregat supply. Eksporter bijih nikel terbesar

kedua adalah Indonesia dengan nilai ekspor US$ 584.14 juta, nilai ini setara dengan

16,6% dari total supply. Pengekspor terbesar yang lainnya adalah New Caledonia

dengan pangsa pasar 9,7% dan Filipina dengan pangsa pasar 7,3%.

Tabel 2; Ekspor Produk HS7501 pada tahun 2016

Negara Ekspor (Ton) Nilai Ekspor Share Ekspor (%)

(Juta US$)

Kanada 145,303 1,301.9 37.1

Indonesia 98,531 584.14 16.6

New Caledonia 82,250 340.87 9.7

Filipina 57,668 255.37 7.3

Berdasarkan data diatas, tentu dapat diinduksi bahwa untuk wilayah Asia, penguasa

pasar ekspor untuk produk Nikel adalah Indonesia dan Filipina. Sementara untuk pasar

Asia, sasaran pasar terbesar adalah Jepang. Oleh karena itu, dalam isu market brief ini

akan dibahas tentang potensi produk Nikel (HS75) pada pangsa pasar Jepang.

Market Brief: HS75 Nickel 6


BAB II

POTENSI PRODUK NIKEL (HS 75) DI PASAR JEPANG

Dalam bab sebelumnya, sudah diberikan analisa mengenai justifikasi pemilihan produk

Nikel (HS 75) untuk dipasarkan di Jepang. Dalam Bab ini dibahas mengenai detil

produk Nikel (HS 75) di pasar Jepang dan kriteria produk yang dipasarkan di Jepang.

Namun, untuk mempertajam analisa produk, market brief ini akan menjustifikasi

pemilihan produk dalam 4 digit, yang terpilih adalah HS 7502 (bijih nikel).

Dikarenakan impor terbesar jepang untuk produk Nikel adalah bijih nikel (HS7502).

Tabel 3 menunjukan nilai impor Jepang untuk produk HS75 jika dirinci menjadi 4 digit,

61% dari seluruh nilai impor untuk produk Nikel adalah bijih nikel (HS 7501), 17%

adalah nikel mentah (HS 7502) dan sisanya berupa produk olahan dan residual.

Tabel 3; Impor Jepang untuk Produk Nikel (HS75) pada tahun 2016

Kode Label Impor Nilai Impor Share

(HS) (Ton) (Ribu US$) (%)


7501 Nickel mattes, nickel oxide sinters and other 212,448 1,062,733 60.8
intermediate products of nickel metallurgy :
7502 Unwrought nickel 31,277 306,415 17.5
7508 Articles of nickel, n.e.s. (excluding powder, 9,248 91,167 5.2
flakes, bars, profiles, wire, plates, sheets, . . .
7504 Powders and flakes, of nickel (excluding nickel 5,526 83,525 4.7
oxide sinters)
7506 Plates, sheets, strip and foil, of nickel (excluding 2,601 65,691 3.7
expanded plates, sheets or strip)
7503 Waste and scrap, of nickel (excluding ingots or 1,940 62,239 3.5
other similar unwrought shapes, of remelted . . .
7505 Bars, rods, profiles and wire, of nickel 612 60,725 3.4

Market Brief: HS75 Nickel 7


Kode Label Impor Nilai Impor Share

(HS) (Ton) (Ribu US$) (%)


(excluding electrically insulated products)
7507 Tubes, pipes and tube or pipe fittings "e.g., 441 13,297 0.7
couplings, elbows, sleeves", of nickel

Bijih Nikel sangat dibutuhkan untuk impor jepang karena untuk wilayah Asia, Jepang

merupakan produser terbesar untuk produk ferro nikel, yang bahan utamanya adalah

bijih nikel. Jepang sendiri memiliki banyak smelter yang memproduksi bahan baku baja,

besi dan produk logam olahan. Namun sumber daya alam yang terbatas menyebabkan

jepang harus mengimpor dari negara yang kaya sumber daya alam salah satunya

Indonesia. Bijih nikel banyak diimpor untuk menghasilkan logam campuran seperti

stainless steel, ferro-nikel, ferro-mangan, Nickel-Cadmium (Ni-Cad), dan lain-lain.

2.1. Karakteristik Produk HS 7501 di Pasar Jepang

Dalam turunannya, hanya ada 2 produk turunan HS 7501 yang dikenal. Adapun detil

dari 2 produk tersebut adalah sebagai berikut:

1. HS 750110; Bijih Nikel (Nickel Mattes)

Bijih nikel merupakan produk tambang dari

endapan laterit yang diekstrak sehingga

menghasilkan bijih nikel (Nickel mattes). Bijih

nikel secara unsur kimia terdiri dari Nikel dan

Sulfur (Ni3S3-Nikel (I,II) Sulfida). Ekstraksi dari bijih nikel ini akan menghasilkan

nikel murni yang nantinya digunakan untuk produk logam campuran (metal alloys).

Market Brief: HS75 Nickel 8


Pada umumnya, bijih nikel merupakan unsur alami yang kualitasnya seluruhnya

sama dimanapun, namun yang membedakan adalah biaya ekstraksi bijih nikel dan

kadar konsentrat pada tiap negara. Indonesia sendiri kaya akan tanah ferro-laterit

sehingga menekan biaya ekstraksi. Proses ekstraksi bijih nikel umumnya melalui 10

prosedur sehingga menghasilkan bijih nikel siap ekspor.

Gambar 4 menunjukan contoh skema pemurnian bijih nikel hingga siap ekspor.

Kadar nikel pada bijih nikel ekstraksi dari Indonesia mencapai 78% (sumber: Vale

Indonesia). Bijih-bijih nikel ini langsung diekspor ke Jepang khususnya pabrik

smelting di Jepang yang nantinya menghasilkan logam campuran.

2. HS 750120; Nickel Oxide Sinters dan Produk Nikel Metalurgi (selain nikel

murni)

Nikel Oksida merupakan salah satu produk

campuran nikel yang bereaksi dengan Oksigen,

berbeda dengan bijih nikel yang ditemukan bereaksi

dengan sulfur. Pada endapan ferro-laterit, konsentrat

Nikel Oksida (NiO, Ni2O3, atau NiO3) sangat kecil

porsinya dibandingkan Nikel sulfida. Ada juga yang

memproduksi Nikel Oksida melalui sintesis kimia dibandingkan melalui pemurnian

dari hasil tambang. Nikel Oksida dapat digunakan untuk campuran baterai cas Nikel

Cadmium (Ni-Cad) , Anoda pada rangkaian elektronik, atau campuran keramik

untuk resistor.

Market Brief: HS75 Nickel 9


Market Brief: HS75 Nickel 10
2.2. Profil Konsumsi Produk HS 7501 di Pasar Jepang

Konsumer produk HS7501 adalah pabrik smelter yang berada di Jepang. Pabrik ini

mengimpor bijih nikel yang tentu saja masih dalam bentuk bahan baku, nantinya

diolah menjadi logam campuran (metal alloys) seperti stainless steel, nickel ore,

ferro-nickel, dan sebagainya. Beberapa perusahaan Jepang yang terlisting untuk

mengolah bijih nikel (Nickel Smelter) adalah Mitsui Co Ltd, Nippon Steel &

Sumitomo Metal, Nippon Yakin Kogyo Co Ltd, Pacific Metals Co Ltd, dan

Sumitomo Metal Mining Co Ltd.

Market Brief: HS75 Nickel 11


BAB III

INFORMASI PASAR

Bab ini membahas informasi pasar produk HS 7501 di Jepang. Bab ini terdiri dari trend

produk HS7501 di Jepang, Segmentasi dan profil pengguna, dan perilaku pembeli.

3.1. Trend dan Prospek Konsumsi HS7501 di Jepang

Sebagai trading house di wilayah Asia, Jepang memiliki posisi sebagai intermediate

market yang menyerap raw material dan mengekspor barang setengah jadi atau barang

jadi. Bersaing dengan Cina, Jepang memiliki posisi besar untuk menyerap natural

resources seperti minyak, batubara, besi, tembaga, dan nikel.

Dikarenakan permintaan nikel di Jepang didominasi oleh industri, hanya sedikit

pemain yang mengontrol konsumsi nikel di Jepang. Seluruhnya adalah perusahaan

kimia dan logam yang memiliki market capital yang besar dan terdaftar di Bursa Efek

Jepang.

Prospek produk HS7501 di Jepang belum begitu menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari

sisi supply dan demand. Dari sisi demand, belum ada peningkatan signifikan dari

industry manufaktur Jepang, yang menyebabkan ekonomi hanya stagnan. Gambar 4

menunjukan data Japan Purchasing Manufacturing Index (JPMI) selama 10 tahun.

Pada umumnya data manufaktur Jepang stagnan pada rentang 48-55, tidak ada

peningkatan signifikan beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat diartikan bahwa produksi

manufaktur jepang yang stabil berarti demand pasar untuk raw material tidak

Market Brief: HS75 Nickel 12


mengalami peningkatan (stagnan).

Gambar 4; Japan Purchasing Manufacturing Index (JPMI)

Namun jika ditarik trend terhadap harga nikel, grafik mingguan yang ditunjukan pada

gambar 5 menunjukan penurunan harga untuk produk nikel (data London Metal

Exchange – LME). Tren turun harga nikel sangat kuat jika menurut analisa teknikal

(price trend).

Gambar 5; Harga Mingguan Kontrak Komoditas Nikel (LME)

Faktor penggerak harga nikel lebih disebabkan kepada supply yang terus menguat

Market Brief: HS75 Nickel 13


yang dihadapkan dengan stagnannya demand. Berdasarkan data inventory nikel pada

gudang London Metal Exchange, terjadi peningkatan inventory nikel selama sepuluh

tahun, artinya supply nikel masih menumpuk

Gambar 6; Harga Nikel (Garis Kuning) dan Inventory Nikel (Area Abu-abu)

Oleh karena itu, prospek produk Nikel (raw material) tidak begitu menjanjikan

walaupun kontribusinya untuk kegiatan ekonomi Indonesia cukup besar. Tren harga

nikel semakin turun menyebabkan pendapatan dari sektor ini tidak terlalu cerah.

Namun jika ada trend kuat pembalikan harga seperti menguatnya produksi manufaktur

Jepang dan penurunan produksi dalam jangka waktu menengah (3-5 tahun) maka akan

cukup menjanjikan. Ditambah perubahan sumber daya energi dari tidak diperbarui ke

diperbarui khususnya teknologi solar panel dimana komponennya membutuhkan nikel,

maka prospek nikel cukup menjanjikan.

Untuk diketahui, pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang

MINERBA yang mengharuskan produk raw material yang diekspor paling kurang

Market Brief: HS75 Nickel 14


memiliki nilai tambah (value added). Bijih nikel merupakan produk material yang

memiliki nilai tambah yang kecil. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah belakangan

ini mendorong pengolahan nikel menjadi logam campuran (metal alloys) dengan

membangun smelters nikel di Indonesia, yang memproduksi stainless steel, ferro-nikel,

dan lain-lain.

3.2. Segmentasi pasar dan profil pengguna

Sebagai trading partner utama Jepang dalam perdagangan nikel, pasar perdagangan

nikel antara Jepang dan Indonesia hanya dikuasai beberapa pemain (oligopoly market).

Hal ini disebabkan ekstraksi nikel tidak terlalu menguntungkan untuk penambang kecil,

namun menguntungkan untuk perusahaan yang memiliki modal besar. Kemudian

tujuan ekspor nikel ke Jepang hanya ditujukan untuk beberapa perusahaan pengolah

raw material (mining atau chemical).

Oleh karena itu, beberapa perusahaan besar yang menambang dan mengolah nikel di

Indonesia sudah memiliki kontrak dagang dengan perusahaan Jepang. Lebih lanjut,

perusahaan produksi nikel terbesar seperti Vale Resources Indonesia, 20%

kepemilikannya dimiliki oleh Sumitomo Metal Mining Co Ltd. Vale Resource

Indonesia memproduksi bijih nikel hampir 80% dari seluruh total produksi di

Indonesia, yang sebagian besar hasilnya langsung diekspor langsung ke Sumitomo

Metal Co Ltd.

Berikut beberapa profil perusahaan pengolah nikel di Jepang yang dapat disasar untuk

potensi market:

Market Brief: HS75 Nickel 15


Nama Perusahaan Market Subsidiary Company untuk Industri

Capital Nikel

Mitsui Co Ltd JPY 2.89T  Mitsui Co Asia (Filipina)

 Sumic Nickel (New Caledonia)

Nippon Steel & JPY 2.35T  PT Indonesia Nippon Steel Pipe

Sumitomo Metal (INP)

 PT Plat Timah Nusantara

Sumitomo metal mining JPY 857M  PT Vale Resource Indonesia

Co Ltd  PT Plat Timah Nusantara

Nippon Yakin Kogyo JPY 33.55 M -

Co Ltd

Pacific Metal JPY 68.9 M  Pacific Metal (Indonesia Branch)

 Pacific Metal (Philipine Branch)

3.3. Perilaku Pembeli Akhir

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, pembeli produk HS7501 adalah pabrik

smelting nikel. Tentunya konsumsi produk ini dalam skala besar sehingga transaksi

yang dilakukan adalah dalam bentuk kontrak pengiriman. Walaupun harga nikel

mengalami penurunan, namun pembeli akhir belum menunjukan penurunan

permintaan untuk pengiriman produk nikel dari Indonesia ke Jepang.

Market Brief: HS75 Nickel 16


Sebagai salah satu contoh, dalam laporan korporasi Sumitomo Metal Mining untuk

visi produksi hingga tahun 2018, diusahakan peningkatan produksi Nikel sulfide dari

olahan HS 7501 pada Smelter Harima dan Niihama.

Gambar 7; Produksi Nikel Sulfida oleh Sumitomo Metal

Sebagai informasi, hampir seluruh raw input dari pabrik smelter di Harima dan

Niihama di supply oleh Vale Resources Indonesia, khususnya projek tambang di

Sorowaki dan Pomalaa, Sulawesi.

Sebagai industry pengolah bahan mentah, perilaku pembeli akhir nikel sangat sensitif

dengan harga kontrak nikel pada LME. Namun korporasi Jepang sebagai pembeli akhir,

factor kebijakan ekspor pemerintah Indonesia lebih sensitif. Mengutip artikel reuters

(Juni 2014), kebijakan pemerintah Indonesia untuk moratorium ekspor nikel mentah

mengganggu produksi smelter nikel di Jepang, yang berakibnat pada gangguan

produksi stainless steel. Oleh karena itu, kondisi pemerintahan Indonesia yang stabil

Market Brief: HS75 Nickel 17


dan kebijakan yang konsisten sangat diharapkan oleh pembeli akhir.

Market Brief: HS75 Nickel 18


BAB IV

INFORMASI PERDAGANGAN

Bab ini membahas impor produk HS7501 oleh Jepang, analisa pesaing, peran Indonesia

dalam ekspor produk, dan saluran distribusi produk HS7501.

4.1. Impor Produk HS7501 di Jepang

Impor Jepang untuk produk HS0302 mengalami tren penurunan dari tahun 2012 hingga

tahun 2016. Penurunan impor bukan disebabkan melemahnya permintaan dalam negeri

Jepang, namun lebih kepada melemahnya supply dari negara partner pengekspor.

Penurunan ekspor dikarenakan karena kebijakan pembatasan ekspor nikel mentah juga

dilakukan di Filipina, karena penambangan nikel merusak lingkungan. Sementara di

Indonesia, pelarangan ekspor nikel mentah dikarenakan tidak ada nilai tambah berarti

untuk produk nikel. Hanya Finlandia dan new caledonia yang menambah ekspor nikel,

walaupun tidak dalam volume besar.

Gambar 8; Tren Volume Impor HS 0302 di Jepang

Market Brief: HS75 Nickel 19


Jika dilihat lebih dalam menjadi kode 6 digit, impor jepang terbanyak untuk produk

HS7501 adalah HS750110, yaitu bijih nikel (nickel mattes). Sebanyak 63% porsi impor

pada produk ini. Menurut data UN Comtrade tahun 2016, Negara pemasok produk ini

adalah Indonesia (Nilai impor US$ 578 juta), Australia (Nilai impor US$ 40.6 juta), dan

Finlandia (Nilai impor US$ 26.3 juta).

Gambar 9; Porsi Impor HS750110 (Bijih Nikel)

Jepang berdasarkan negara pengekspor

Finland
Australia 4%
6%

Indonesia
90%

Kemudian untuk produk HS750120 (Nickel Oxide Sinters and others) mempunyai

porsi sebesar 37% dari total impor Jepang untuk produk HS7501. Negara pemasok

produk ini adalah Filipina (Nilai impor US$ 397 juta), Australia (Nilai impor US$ 8.9

juta), dan New Caledonia (Nilai impor US$ 8.6 juta).

Market Brief: HS75 Nickel 20


Gambar 10; Porsi Impor HS750120 (Nikel Oxide)

Jepang berdasarkan negara pengekspor

Cuba
New Caledonia
1%
2% Australia
2%

Philippines
95%

Dapat disimpulkan bahwa untuk produk HS7501, partner utama Jepang adalah

Indonesia dan Filipina dengan lebih dari 90% pasokan produk nikel berasal dari dua

negara ini. Dalam subbab selanjutnya akan dibahas kondisi negara pesaing Indonesia

untuk produk HS7501.

4.2. Analisa Pesaing

Indonesia sudah memiliki posisi yang sangat kuat sebagai trading partner utama

Jepang, tetapi analisa pesaing cukup penting untuk memperkuat posisi Indonesia

dalam perdagangan. Ada dua negara yang cukup bersaing untuk produksi nikel di

Asia, yaitu Filipina dan Australia.

4.3.1. Filipina

Menurut statistik impor UN Comtrade, Filipina tidak bersaing dengan Indonesia

untuk memasok bijih nikel ke Jepang, karena bisnis Filipina dengan Jepang lebih

kepada produk Nikel Oksida Sinter. Namun secara periodik porsi ekspor Filipina ke

Market Brief: HS75 Nickel 21


Jepang meningkat dibanding ekspor Indonesia ke Jepang.

Filipina juga memiliki cadangan Nikel nomor dua terbesar di dunia setelah kanada

dengan potensi nikel sebanyak 500.000 Ton. Tetapi hal tersebut bukan sentimean

negatif bagi produksi Nikel di Indonesia, karena pada bulan Maret 2017 Filipina

mulai menutup sejumlah tambang penghasil nikel terbesar di negaranya sendiri,

yang menyumbang hingga 50% total produksi nikel di Filipina.

Hal tersebut bermula ketika Presiden Rodrigo Duterte melakukan survei ke Kota

Surigao dan menyaksikan kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan

nikel. Melihat hal itu, Duterte menyatakan dukungan terhadap penutupan tambang

nikel di Filipina selatan. Dari 23 tambang yang ditutup oleh Menteri Lingkungan

Regina Lopez, 7 diantaranya berada di Provinsi Surigao del Norte, dan 7 lainnya

berada di dekat Pulau Dinagat. Hampir semua tambang itu menghasilkan nikel.

Penutupan tambang-tambang besar tersebut diperkirakan akan mengurangi pasokan

nikel hingga 50% dari produksi biasanya.

Keputusan Rodrigo tersebut tentunya mengejutkan beberapa negara yang

merupakan mitra perdagangan nikel dengan Filipina. Pasalnya, nikel merupakan

salah satu komoditas penghasil devisa terbesar di negara tersebut, dengan

penutupan tambang tersebut tentunya akan mengurangi pendapatan negara serta

menganggu keadaan negara lumbung padi tersebut.

Oleh karena itu, sentimen positif tentunya beralih ke penambangan nikel di

Market Brief: HS75 Nickel 22


Indonesia. Seperti diketahui, residen Joko Widodo mengesahkan Peraturan

Pemerintah Nomor 1 tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan

Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Pertambangan Mineral dan Batubara.

Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut, telah diterbitkan dua Peraturan Menteri

ESDM, yang salah satunya ialah Permen ESDM no.6/2017 tentang Tata Cara dan

Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar

Negeri Hasil Pengolahan dan Permurnian. Dalam beleid baru itu, tercantum

peraturan perihal rencana penjualan ke luar negeri yang memuat salah satunya jenis

dan jumlah mineral logam yang telah memenuhi batasan minimum

pengolahan/nikel dengan kadar <1,7%.

Keluarnya peraturan ini tentunya akan semakin meningkatkan ekspor negara

Indonesia ke luar negeri, akibat dikuranginya batas minimum kadar nikel yang

boleh diekspor.

4.3.2. Australia

Peran Australia sangat kecil untuk trading Nikel dengan Jepang karena kontrak

perdagangan Australia lebih besar ke Cina. Penambangan nikel di Australia dimiliki

oleh perusahaan swasta sehingga produksinya lebih kepada keseimbangan neraca

balik modal (break even point), dan tentunya sangat sensitif kepada harga nikel.

Tambang nikel terbesar di Australia berada di Kambalda, Australia Barat dengan

produksi tambang 80.000 ton per tahun, tentunya masih jauh dibandingkan

Market Brief: HS75 Nickel 23


produksi Indonesia.

BHP Biliton, perusahaan tambang yang mengelola tambang di Kambalda,

menyebutkan tahun 2016 merupakan periode yang cukup berat untuk penambangan

nikel karena penurunan harga yang cukup dalam. Namun produksi akan tetap

berjalan untuk keberjalanan perusahaan.

4.3. Peran Indonesia dalam Ekspor Produk HS0302 ke Jepang

4.3.1. Kekuatan Indonesia

Untuk produksi Nikel, Indonesia menguasai pasar Asia dengan volume ekspor

mencapai 168 ribu ton pada tahun 2016. Khusus untuk produk HS 7501, produksi

nya mencapai 98 ribu ton, yang memposisikan Indonesia menjadi produser kedua

terbesar di dunia setelah Kanada.

Dapat dilihat pada gambar 10, jaring perdagangan nikel diseluruh dunia

menunjukan volume perdagangan yang sangat besar antara Indonesia dan Jepang

untuk produk nikel. Volumenya mencapai 111.404 ton, diikuti oleh ekspor Australia

yang hanya 18 ribu ton. Volume transaksi nikel antara Jepang dan Indonesia

merupakan volume terbesar di dunia, yang menguatkan fakta bahwa mitra utama

perdagangan nikel Indonesia adalah Jepang. Volume terbesar kedua adalah Kanada

ke Amerika Serikat dengan jumlah 77 ribu ton.

Untuk jaring perdagangan Asia, negara pesaing seperti Australia lebih memilih

untuk menguatkan mitra dagang dengan Cina. Sementara produksi nikel dari New

Market Brief: HS75 Nickel 24


Caledonia lebih dikhususkan pada re-ekspor Australia ke Cina dan Eropa.

Gambar 11; Jaring Perdagangan Nikel di Seluruh Dunia

Sumber:

Nakajima et al (2017). https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2017.02.049

Selain kekuatan mitra dagang, Indonesia masih memiliki cadangan nikel yang

cukup untuk ekspor nikel. Berdasarkan data Neraca Sumber Daya Mineral dari

Badan Geologi Nasional, tahun 2012, cadangan nikel di Indonesia sebesar

1.028.645.978 ton. Potensi terbesar ada di pulau Sulawesi dengan cadangan sebesar

529.224.638 ton (terbukti: 79.870.000 ton).

Market Brief: HS75 Nickel 25


Gambar 12; Cadangan Tambang Nikel di Indonesia

Sumber: Survei Geologi ESDM, 2012

4.3.2. Kelemahan Indonesia

Dibandingkan Negara lainnya, kelemahan Indonesia adalah ketergantungan tinggi

pada ekspor raw material seperti bijih nikel. Ekspor produk HS7501 memiliki nilai

tambah yang kecil sehingga langkah yang perlu dilakukan adalah meningkatkan

konsentrat pemurnian bijih nikel sehingga dapat diatas 7%. Sejauh ini ekspor bijih

nikel memiliki konsentrat rendah dikarenakan biaya pemurnian cukup tinggi.

Langkah lain untuk menutupi kelemahan Indonesia dalam ekspor produk nikel

adalah pengolahan bijih nikel menjadi produk lan yang memiliki nilai tambah.

Seperti mengubah bentuk bijih nikel menjadi plat nikel (HS7506), kawat nikel

(HS7505), bubuk nikel (HS7504) atau pipa (HS7507). Mengubah nikel menjadi

produk lain juga dapat menjadi pilihan, seperti stainless steel (HS72),

nikel-cadmium, dan logam campuran nikel lainnya.

Market Brief: HS75 Nickel 26


4.3.3. Regulasi Impor

Subbab berikut membahas kebijakan impor, hambatan tarif dan non tarif, standar

kualitas dan persyaratan sertifikasi dan pengemasan serta pelabelan produk.

4.3.3.1. Kebijakan Impor Produk HS7501 di Jepang

Berdasarkan buku panduan impor produk yang diterbitkan oleh Japan External

Trade Organization (JETRO), tidak ada regulasi yang mengatur impor barang

tambang seperti pengecekan cukai, penjualan, pelabelan, dan pengaturan spesifikasi

barang. Prosedur standar (deklarasi impor) yang harus diikuti saat barang masuk ke

Jepang adalah:

1. Melengkapi import declaration: Penjelasan mengenai kuantitas dan nilai barang

impor.

2. Kejelasan Declarant: Biasanya broker cukai sebagai declarant sebagai wakil

importir.

3. Kelengkapan dokumen, yang terdiri dari:

a. Invoice

b. Bill of lading atau Air waybill

c. Certificate of Origins (mengikuti aturan WTO, dan form A certificate of

origins jika negara mitra dagang memiliki tarif preferensi)

d. List packing, deskripsi kargo, sertifikat asuransi (jika dibutuhkan)

e. Lisensi, sertifikat dan lain-lain jika dibutuhkan

f. Penjelasan detil jika barang dikenai bebas cukai

g. Slip cukai (jika barang dikenai cukai).

Untuk informasi lebih jelas, dapat mengunjungi website bea cukai Jepang:

http://www.customs.go.jp/english/passenger/index.htm.

Market Brief: HS75 Nickel 27


Untuk barang tambang, regulasi lebih ditekankan kepada ekspor oleh negara

pengekspor. Peraturan untuk ekspor nikel diatur oleh Pemerintah Indonesia dalam

Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 01/M-DAG/PER/1/2017 tentang Ketentuan

Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian.

Adapun poin-poin penting terkait ekspor nikel adalah sebagai berikut:

1. Produk dalam bentuk raw material yang belum sesuai dengan batas

minimum pemurnian dilarang ekspornya.

2. Perusahaan penambang nikel boleh mengekspor dengan ketentuan:

a. Telah memanfaatkan nikel dengan kadar <1.7%

sekurang-kurangnya 30% dari total kapasitas input fasilitas dan

pemurnian nikel yang dimiliki.

b. Telah/sedang membangun fasilitas pemurnian (smelter) baik secara

sendiri atau bekerja sama dengan pihak lain.

3. Produk tambang hanya boleh diekspor hingga tanggal 11 januari 2022.

4. Ekspor produk hanya boleh dimiliki perusahaan yang memiliki Ijin Usaha

Produksi (IUP) yang bersertifikat clear and clean.

5. Ekspor dapat dilaksanakan apabila memperoleh persetujuan dari menteri

setelah verifikasi dan penelusuran teknis.

6. Eksportir wajib melakukan laporan ekspor kepada kemendag secara

periodik dengan tembusan KemenESDM, kemudian disampaikan secara

elektronik ke http://inatrade.kemendag.go.id.

Market Brief: HS75 Nickel 28


4.3.3.2. Hambatan Tarif dan non-tarif

Tidak ada tarif (free tariff) untuk impor produk HS7501 dari Indonesia ke Jepang.

Sejauh ini juga belum ada hambatan non-tarif yang mengganggu impor Jepang untuk

produk HS7501 ke Jepang, seperti tidak adanya impor kuota dan perlindungan produk

HS7501 asal Jepang (Trade Protection).

Hambatan non-tarif lebih kepada pembatasan ekspor nikel yang diberlakukan oleh

pemerintah Indonesia sendiri melalui Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2017

tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, dan kebijakan

turunan lainnya yang berkaitan dengan pembatasan ekspor nikel.

4.3.3.3. Standar Kualitas, Persyaratan Sertifikasi, Pengemasan dan Pelabelan

<Standar Kualitas>

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 01/M-DAG/PER/1/2017 tentang

Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian, hanya

produk bijih nikel dengan konsentrat <1,7% Ni yang boleh diekspor keluar Indonesia.

<Sertifikasi>

Nikel yang diekspor harus mendapatkan persetujuan ekspor, sertifikasi dan verifikasi

teknis dari Kementerian Perdagangan c.q Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri

Kementerian Perdagangan. Detil prosedur untuk mendapatkan sertifikasi dan

persetujuan ekspor dapat dilihat dengan mengunjungi website Direktorat Jenderal

Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan RI

(http://ditjendaglu.kemendag.go.id).

Market Brief: HS75 Nickel 29


<Pelabelan>

Tidak ada prosedur pelabelan khusus untuk produk bijih nikel.

4.3.3.4. Asosiasi Produk dan Profil Importir

Perusahaan Jepang lebih memilih untuk mengadakan direct procurement untuk produk

HS7501. Berikut ini list perusahaan untuk disasar sebagai target ekspor produk nikel

(HS7501):

Nama Perusahaan Market Kontak

Capital

Mitsui Co Ltd JPY 2.89T Menara BCA 51st Floor, Grand

Indonesia Jl.M.H. Thamrin

No.1,Jakarta 10310,Indonesia

Telp: (62-21) 29856234

Nippon Steel & JPY 2.35T Sentral Senayan II 201-2C Ground

Sumitomo Metal floor, Jalan Asia Afrika No. 8,

Gelora Bung Karno – Senayan, Jakarta

Pusat 10270, Indonesia

Telp: (62-21) 29039210

Sumitomo metal mining JPY 857M 11-3, Shimbashi 5-chome Minato-ku,

Co Ltd Tokyo 105-8716, Japan (Shimbashi

Sumitomo Building)

Phone : 81-3-3436-7705

Nippon Yakin Kogyo JPY 33.55 M San-ei Bldg., 1-5-8, Kyobashi,

Market Brief: HS75 Nickel 30


Nama Perusahaan Market Kontak

Capital

Co Ltd Chuo-ku, Tokyo 104-8365 Japan

Web: www.nyk.co.jp

Pacific Metal JPY 68.9 M Sentral Senayan II, 15th. Floor Jl. Asia

Afrika No.8,

Jakarta 10270, Indonesia

4.4. Saluran Distribusi Produk HS7501

Disebabkan proses pembelian produk HS7501 dilaksanakan melalui direct

procurement, oleh karena itu distribusi produk HS7501 dilaksanakan melalui kontrak

pengiriman nikel antara perusahaan pengimpor dan pengekspor. Sebagai contoh, PT

Vale Indonesia menjual seluruh produksi nikel melalui kontrak penjualan jangka

panjang (long-term option). Kontrak ini dapat dijual kembali atau diambil sepenuhnya

oleh perusahaan pemegang saham (Sumitomo Metal Mining Corp) untuk menyerap

seluruh produksi nikel sesuai kontrak dalam jangka tertentu.

Market Brief: HS75 Nickel 31


BAB V

STRATEGI PERDAGANGAN

Sebagai Negara yang kaya akan sumberdaya alam, Indonesia diakui Jepang sebagai

market leader untuk produk nikel. Berdasarkan informasi produk HS7501 yang sudah

dijelaskan sebelumnya, berikut beberapa strategi perdagangan yang dapat dilakukan

untuk memaksimalkan ekspor produk ke Jepang.

a. Relaksasi Ekspor Nikel

Permasalahan utama perdagangan nikel antara Jepang dan Indonesia adalah

pelarangan ekspor nikel berkonsentrat tinggi ke Jepang oleh pemerintah Indonesia.

Namun kebijakan ini tidak perlu dipandang buruk karena saat ini Indonesia tengah

berusaha untuk meningkatkan mutu ekspor produk demi meningkatkan devisa

negara. Kebijakan ini tentunya akan mendorong masuknya investasi perusahaan

Jepang untuk membangun smelter nikel di Indonesia. Dengan pembangunan

smelter nikel diharapkan menumbuhkan lapangan kerja dan mendorong

peningkatan mutu ekspor produk dari olahan nikel.

Khusus produk nikel berkonsentrat rendah (<1.7%), teknologi smelter di Indonesia

belum mampu memurnikan nikel hingga mendapatkan nikel murni. Oleh karena itu,

nikel jenis ini dapat diekspor ke Jepang untuk dimurnikan.

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah revisi pelarangan ekspor periodenya

cukup lama, hingga 2022. Hal ini dapat melemahkan minat produsen nikel untuk

Market Brief: HS75 Nickel 32


memacu produksinya. Oleh karena itu, mempercepat pelarangan ekspor dapat

dilaksanakan jika harga nikel mulai menunjukan strong rebound.

b. Menentukan Strategi Operasional Pemasaran

Strategi operasional yang akan diterapkan karena harus sesuai dengan pola dasar

bauran pemasaran (marketing mix) yang dikenal dengan istilah 6-P yaitu price,

promotion, place, power of government, dan power of parliament.

c. Pengembangan Teknologi Penambangan

Penambangan nikel merupakan jenis produksi padat modal. Untuk meningkatkan

profit perusahaan untuk memacu ekspor, efisiensi produksi dan penurunan biaya

marjinal sangat penting ditengah melemahnya harga nikel. Langkah yang dapat

dilaksanakan adalah mempererat kerjasama teknologi antara perusahaan Jepang dan

Indonesia untuk mengefisienkan produksi nikel.

d. Pemilihan Trading Partner

Trading partner yang terpercaya merupakan salah satu faktor keberhasilan eksportir

untuk kesuksesan. Trading partner ini merupakan importir yang berada di Jepang

yang nantinya membantu mengurus ijin impor, survey pasar, mencari buyer, dan

mengurangi hambatan komunikasi. Tentunya pemilihan trading partner harus

berdasarkan trust dan track record trading partner itu sendiri.

e. Renegosiasi Kerjasama Perdagangan

Untuk ekspor dan impor nikel, perjanjian kerjasama Indonesia dan Jepang diatur

Market Brief: HS75 Nickel 33


dalam IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). Regulasi impor

untuk produk nikel oleh Jepang dari Indonesia persis sama dengan regulasi ekspor

nikel Indonesia yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No.

01/M-DAG/PER/1/2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil

Pengolahan dan Pemurnian. Dalam perkembangannya perjanjian ini tengah

dinegosiasikan kembali karena pihak Jepang berkeberatan dengan pelarangan

ekspor nikel oleh Indonesia.

f. Pengembangan Sistem Promosi

Sistem promosi yang digunakan musti dipertimbangkan dengan matang, salah

satunya media promosi yang akan dipakai. Media promosi yang dapat digunakan,

di antaranya pameran dagang internasional (trade fairs), baik di dalam negeri

maupun di luar negeri, membuat brosur dan dikirimkan kepada calon pembeli,

melakukan pemasaran di media cetak dan elektronik. Selain itu, dapat melalui

Atase Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia. Indonesia Trade Promotion Center

(ITPC), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) dan

Lembaga Penunjang Ekspor (LPE).

Market Brief: HS75 Nickel 34


BAB VI

INFORMASI PENTING

6.1. TPO dan/atau Kedutaan Jepang di Indonesia


Kedutaan Besar Jepang Jakarta Konsulat Jenderal Jepang – Medan
Duta Besar: Tanizaki YASUAKI Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro
Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat No. 18, Medan, Sumatera Utara,
10350, Indonesia Indonesia
Tel: (62-21) 3192-4308 Tel: (62-61) 457-5193
Fax: (62-21) 3192-5460 Fax: (62-61) 457-4560
Web: www.id.emb-jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang – Jakarta Konsulat Jenderal Jepang –Makassar
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat Konsul Jenderal: Masaki TANI
10350, Indonesia Jl. Jenderal Sudirman No. 31,
Tel: (62-21) 3192-4308 Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Fax: (62-21) 315-7156 Tel: (62-411) 871-030, 872-323
Fax: (62-411) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang –Surabaya Konsulat Jenderal Jepang –Denpasar
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa Konsul Jenderal: Noboru NOMURA
Timur, Indonesia Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,
Tel: (62-31) 503-0008 Denpasar, Bali, Indonesia
Fax: (62-31) 503-0037 Tel: (62-361) 227-628
Fax: (62-361) 265-066

6.2. Perwakilan Indonesia di Jepang


KBRI Tokyo
Duta Besar: Arifin Tasrif
Atase Perdagangan: Faried Wirawan Rachmad
5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan
Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697
Website: www.kbritokyo.jp
KJRI Osaka
Konsul Jendral: Wisnu Edi Pratignyo
Nakanoshima Intes Building 22 F, 6-2-40 Nakanoshima, Kita-ku, Osaka 530-0005,
Japan

Market Brief: HS75 Nickel 35


Telepon: (816) 6449-9898
Fax: (816) 6449-9892
Website: www.indonesia-osaka.org
Email: kjri-osaka@indonesia-osaka.org
ITPC Osaka
Kepala: Hotmida Purba
Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim
Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan
Telepon: (816) 6947-3555
Fax: (816) 6947-3556
Website: www.itpc.or.jp
Email: itpc.osaka@kemendag.or.id

6.3. Kamar Dagang Jepang


Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ)
3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan
Telepon: (813) 3283-7523
Fax: (813) 3216-6497
Website: www.tokyo-cci.or.jp
Email: kokusai@tokyo-cci.or.jp
Fukuyama Chamber of Commerce & Industry
2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan
Telepon: (818) 4921-2345
Fax: (818) 4922-0100
Website: www.fukuyama.or.jp/e
Email: cci@fukuyama.or.jp
Hiroshima Chamber of Commerce & Industry
44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan
Telepon: (818) 2222-6610
Fax: (818) 2211-0108
Website: www.hiroshimacci.or.jp
Kawasaki Chamber of Commerce & Industry
11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan
Telepon: (814) 4211-4111
Fax: (814) 4211-4118

Market Brief: HS75 Nickel 36


Website: www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce & Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan
Telepon: (817) 5212-6450
Fax: (817) 5255-0428
Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e
Email: shinkou@kyo.or.jp
Osaka Chamber of Commerce & Industry
2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan
Telepon: (816) 6944-6400
Fax: (816) 6944-6293
Website: www.osaka.cci.or.jp/e
Okinawa Chamber of Commerce & Industry
15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan
Telepon: (819) 8938-8022
Fax: (819) 8938-2755
Website: www.okinawacci.or.jp
Email: info@okinawacci.or.jp
Nagahama Chamber of Commerce & Industry
10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan
Telepon: (817) 4962-2500
Fax: (817) 4962-8001
Website: www.nagahama.or.jp
Email: cci@nagahama.or.jp

6.4. Daftar Pameran Terkait Produk di Jepang

3rd Metal Osaka- Highly Functional Metal Expo Osaka

The show gathers a wide range of highly-functional metal materials and processing

equipment, testing/analysis equipment, recycling technologies, etc.

Tanggal: Sep. 20 (Wed) - 22 (Fri), 2017. 10:00-18:00 (last day until 17:00)

Tempat: INTEX Osaka, Japan

Tipe: Annual Exhibition

Market Brief: HS75 Nickel 37

Anda mungkin juga menyukai