Anda di halaman 1dari 7

Red Queen

Good night thinkerian (Karena sewaktu aku


membuat review ini bulan sudah meninggi). Kali ini aku
mau review buku dengan genre yang belum pernah
kubaca sebelumnya. Aku suka buku sejak aku kecil.
Tapi aku ga pernah baca genre buku Novel Fantasi
(Dystopia) sebelumnya.
Aku lebih sering membaca buku genre self
improvement, filsafat, biografi, referensi, dan beberapa
novel romance ringan. Aku ga pernah berpikir untuk
membaca novel fantasi genre dystopia sebelumnya.
Alasannya karena ku pikir genre ini akan sangat
membosankan dengan cerita dongeng-dongeng fairytale
didalamnya, atau mungkin cerita ketimpangan di dalam
lingkup kerajaan lengkap dengan bubuhan romansa
antara putri dan pangeran.
Aku mengikuti beberapa Bookstagram dan
nonton Vlog beberapa bookish yang merekomendasikan
berbagai macam bacaan. Beberapa dari mereka dengan
sangat antusias merekomendasikan karangan anyar
VICTORIA AVEYARD yang merupakan salah satu
penulis bestseller versi New York Times. Pada awalnya
aku menghiraukan sequel RED QUEEN karya
VICTORIA AVEYARD ini setiap ada yang
merekomendasikan. Tentu saja karena aku tidak
menyukai genrenya.
Pada akhir tahun 2019 ini entah kenapa aku
tertarik untuk mencoba membaca novel fantasi ini.
Bermula setelah aku menamatkan Prekuel MAZE
RUNNER karya JAMES DASHNER.
Sebelumnya aku menganggap membaca buku
fiksi merupakan kegiatan membuang waktu karena aku
tidak akan memperoleh manfaat darinya. Lagi pula
kebanyakan novel fiksi tidak bisa dicerna dan diterima
nalar logika. Terlalu banyak rekaan yang dilebih-
lebihkan didalamnya dan sangat berbeda dengan dunia
nyata. Untuk orang yang begitu mengutamakan nalar dan
sangat memegang asas manfaat sepertiku, tentu saja itu
bukan pilihan yang tepat.
Namun entah kenapa aku justru semakin tertarik
membaca sequel Red Queen ini setelah membaca
beberapa review dan ratingnya di Goodreads. Pada
kesempatan OOTB mizan diakhir tahun di mana ada
banyak diskon yang menggiurkan, aku memutuskan
untuk membeli buku ini.
Buku ini adalah buku pertama yang aku baca
ditahun 2020. Sekarang aku bertekad untuk
menamatkan sequelnya ditahun ini juga.
Aku tau sudah terlalu banyak basa-basi
membosankan yang aku sampaikan. Aku akan langsung
memulai review buku ini. Kalian benar-benar harus
membaca buku ini. Ini sangat keren.

Judul : Red Queen


Pengarang : Victoria Aveyard
Genre : Novel Fantasi-Dystopia
Penerjemah : Nuraini Mastura
Penerbit : Noura (PT. Mizan Publika

SINOPSIS (SECARA UMUM)


Seperti genre novel dystopia kebanyakan, novel
ini menceritakan perbedaan dan ketimpangan yang
terdapat di dua belah pihak/dua kubu/dua golongan
darah (Mungkin bisa dibilang begitu). Antara Perak dan
Merah. Kekuasaan dan kekuataan di sisi perak,
kelemahan dan kemiskinan di sisi merah.
Kaum perak terlahir memiliki darah yang
berwarna perak dan memiliki berbagai kekuatan dan
keahlian aneh yang tidak mungkin bisa kita lihat di dunia
nyata, mengesankan. Mereka adalah pemimpin,
bangsawan, dan orang memiliki kuasa atas yang lemah
(si merah). Kaum merah adalah manusia biasa yang tidak
memiliki keistimewaan. Mereka adalah rakyat jelata
yang bertugas melayani kaum perak.
Norta adalah sebutan bagi dunia fairytale dalam
cerita ini. Tempat dimana kaum perak dan kaum merah
hidup. Tempat dimana ketimpangan itu ada. Tempat
dimana perang juga terjadi sepanjang abad. Tempat
dimana pusat teknologi dibangun. Tempat dimana
pemberontakan revolusi terjadi. Dan yang bisa sedikit
menghibur itu adalah tempat dimana kisah romansa juga
terjadi.
Mare Barrow, adalah gadis pencuri yang tinggal
di kota kumuh, dan akan segera dikirim ke medan perang
(mirip wajib militer di korea). Mereka yang tidak
memiliki pekerjaan akan dikirimkan ke medan perang
saat berusia cukup. Itu peraturan yang sudah ditetapkan,
dan abang-abangnya sudah lebih dulu menghadapi
peraturan keji itu. Tidak seperti adik perempuannya dan
juga sahabatnya yang akan tetap tinggal di desa karena
mereka memiliki pekerjaan.
Mare sangat putus asa ketika musibah menimpa
dirinya, dimana dia kaget ketika mendengar kabar bahwa
sahabatnya, Kilron tidak lagi memiliki pekerjaan dan
akan segera dikirim ke medan perang. Dia tidak bisa
menerima keadaan itu, dia sangat menyayangi
sahabatnya dan tidak ingin membuatnya menderita. Mare
mencari cara untuk menyelamatkan sahabatnya itu.
Namun jauh dari dugaannya dia mengalami nasib buruk.
Usahanya gagal dan meruntuhkan masa depannya
sendiri.
Suatu peristiwa membuat Mare terbangun
sebagai kaum perak. Tidak… dia tetap seorang merah
namun karena suatu kejadiaan membuat Mare harus
berpura-pura menjadi seorang perak guna membalaskan
dendamnya. Dia akan membalaskan penderitaan yang
dialaminya, keluarganya, dan juga Kilorn sahabatnya
sejak kecil. Mare tergabung dalam kelompok
revolusioner untuk memperjuangkan kebebasan dan
kesetaraan. Namun disela usahanya untuk membalaskan
demdamnya, kisah romansa itu hadir.
Mare terjebak akan perasaannya. Kebutuhan dan
keinginannya bertentangan. Dua pangeran itu Cal dan
Maven membuatnya lemah juga kuat. Cinta dan
penghianatan mewarnai kisah Mare dalam usaha balas
dendamnya.
Bagaimana selanjutnya..? Cinta atau revolusi
yang akan dipilih oleh Mare..? Akankah Mare
melupakan penderitaan yang sudah dialami dirinya dan
orang-orang yang ia sayangi demi cinta..? Atau Mare
memilih untuk mengorbankan perasaanya..?

MY HONEST REVIEW
Aku harus mengatakan sekali lagi, ini benar-
benar hebat. Ceritanya, plotnya, tokohnya, semuanya,
yang ada di dalam buku ini benar-benar hebat. Aku
membutuhkan waktu 2 hari untuk menyelesaikan buku
setebal 500 halaman ini. Dan aku benar-benar
menikmatinya. Seolah waktu berhenti dan aku tersedot
ke dalam lubang hitam yang membawaku kadalam
kehidupan Norta. Cara penulis menggambarkan cerita
dan keadaan seolah-olah membuatku merasa bahwa aku
sedang menonton kejadian secara live. Dan itu benar-
benar menyenngkan. Setiap peperangan, kesakitan, dan
pertumpahan darah seolah terasa nyata. Aku seperti
merasakan pedang menggores kulitku, juga merasakan
kisah romansa yang manis juga tragis didalamnya.
Ini tidak seperti kebanyakan karangan lainnya,
ini berbeda. Lebih nyata dan lebih menyentuh. Kalian
tidak akan merasa membuang waktu untuk membaca
cerita ini. Memang benar buku ini akan segera difilmkan,
tetapi percayalah, membacanya akan jauh lebih
mengesankan. Kita bisa mengarang imajinasi liar kita
sendiri, menjadi sutradara dalam filmnya, atau bahkan
menjadi pemeran dalam cerita itu. Selain itu Plot Twist
yang terdapat di cerita ini benar-benar luar biasa.
Mengesankan. Kalian tidak akan percaya dengan alur
ceritanya, dan yang paling mengesankan kalian tidak
tahu harus percaya pada siapa.
Aku menceritakan semuanya secara jujur, aku
benar-benar kagum. Ini salah satu karya yang tidak boleh
dilewatkan. Aku yakin kalian juga akan menyukainya.
Saat ini aku sedang membaca suquel keduanya GLASS
SWORD, mungkin membutuhkan waktu lebih lama
karena tentu saja aku memiliki pekerjaan lain. Namun
aku akan menggunakan waktu dengan baik dan akan
segera membagi review dengan kalian…

Thinkerian, kalau kalian sudah membaca buku


ini, aku dengan senang hati membuka diri untuk
berdiskusi atau sekedar berbincang-bincang. Aku adalah
fans Cal dan juga Farley. Entah kenapa sampai saat
membaca GLASS WORD aku menyukai karakter
Farley. Mari berteman dan berdiskusi sebagai sesama
penyuka buku dan kegiatan membaca. Kalian bisa
meninggalkan jejak dengan menuliskan sesuatu di kolom
komentar atau menghubungi akun instagram ku
@thinkerian. Senyum hangat dari ku untuk kalian
semua.

Anda mungkin juga menyukai