Anda di halaman 1dari 14

Sistem Resi Gudang: Penguatan

Efisiensi Rantai Pasok Komoditas


dan Stabilisasi Harga
Komoditas Pangan

Literasi Sistem Resi Gudang (SRG)


Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
SISTEM RESI GUDANG (SRG) | UU No. 9 Tahun 2006

SISTEM INFORMASI SRG

PETANI Uji Mutu dan


Asuransi
PASAR/INDUSTRI
RESI GUDANG

GUDANG SRG
PEMBIAYAAN
Pengelola Gudang SRG BANK/NON-BANK

RESI GUDANG (Warehouse Receipt)


Dokumen/surat bukti kepemilikan barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan oleh Pengelola Gudang tertentu (yang telah
mendapat persetujuan dari BAPPEBTI, KEMENDAG)

SISTEM RESI GUDANG (Warehouse Receipt System)


Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi Resi Gudang

1. UU No. 9 Tahun 2006 3. Permendag No. 14 Tahun 2021


Tentang Sistem Resi Gudang diubah dengan UU No. 9 Tahun 2011; Tentang Barang dan Persyaratan Barang yang dapat Disimpan
2.PP No. 36 Tahun 2007 dalam Sistem Resi Gudang
Tentang Pelaksanaan UU No. 9 Tahun 2006 Tentang SRG 4. Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2009
diubah dengan PP No. 70 tahun 2013; Tentang Skema Subsidi Resi Gudang
Permasalahan utama pelaku pertanian di Indonesia

Minimnya akses pembiayaan petani ke lembaga keuangan sehingga marak praktik ijon
Akses • Minimnya aset tetap untuk dijaminkan sehingga petani kesulitan mendapatkan modal kerja bertani
• Petani juga menghadapi kesulitan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Pembiayaan • Akses pembiayaan untuk usaha budidaya dan pasca budidaya yang terbatas, petani tergantung sistem ijon

Minimnya pendampingan serta kelembagaan petani


• Pendampingan petani yang kurang efektif dalam membantu meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
Kelembagaan hasil panen
• Sistem kelembagaan petani yang belum kuat untuk meningkatkan daya tawar petani

Pola umum rantai pasok yang panjang dan dominasi kekuatan pemain tengah sektor pertanian di Indonesia
membuat tingginya harga akhir a.l :
• Pasar Gabah yang bersifat oligopsonistik (banyak penjual, sedikit pembeli dan dominan)
Rantai Pasok • Pasar Beras yang bersifat oligopolistik (sedikit penjual dan dominan, banyak pembeli)
• Konsumen akhir mengeluhkan tingginya harga di tingkat konsumen
• Para prosesor/exportir sering mengeluhkan kesulitan mendapatkan kepastian bahan baku

Petani tidak memiliki akses fasilitas pasca panen untuk tunda jual sehingga mendapatkan harga yang lebih
Pengelolaan tinggi
• Petani tidak memiliki akses menyimpan hasil panen di gudang sehingga minim daya tawar
Pasca Panen • Petani kesulitan akses dan pembiayaan & pasar untuk mendapatkan harga yang kompetitif saat panen raya

Terbatasnya informasi ketersediaan stok pangan, harga dan sebaran komoditas


• Belum adanya jaringan informasi yang dapat memberikan informasi ketersediaan stok & informasi harga
Informasi komoditas
• Minimnya data yang dapat diandalkan untuk membuat kebijakan pengendalian stok dan inflasi yang efektif
https://lokadata.id
/artikel/harga-
beras-bertahan-
gabah-merosot
SRG SEBAGAI INSTRUMEN STABILISASI HARGA

Pola fluktuasi harga komoditas


pangan mengikuti ketersediaan Komoditas Pangan
barang, yang biasanya dipengaruhi
SRG sebagai instrumen oleh kondisi panen raya
pengendali harga dan PDB

manajemen stok
komoditas pangan PANEN RAYA TIDAK PANEN / MUSIM TANAM
/ PACEKLIK
SRG

Produksi Meningkat Produksi Menurun


Stok Melimpah Stok Berkurang
Permintaan stabil /
Penyerapan Stabil cenderung meningkat

Supply > Demand JUAL Supply < demand


Harga Anjlok Harga Meningkat
EQUILIBRIUM
RANTAI PASOK KOMODITAS PANGAN DI INDONESIA

POLA DISTRIBUSI PERDAGANGAN


Badan Pusat Statistik (BPS), 2019

Komoditas Beras Komoditas Gula Pasir


Rantai Utama (3 rantai) : Rantai Utama (4 rantai) :
Produsen - Pedagang Grosir - Pedagangan Ecer - Konsumen Akhir Produsen – Distributor - Pedagang Grosir - Pedagang Eceran -
Perpanjangan Rantai (6 Rantai) : Konsumen Akhir
Produsen – Pedagang Pengepul – Distributor – Agen – Pedagang Perpanjangan Rantai (6 Rantai) :
Grosir – Pedagang Eceran/Supermarket – Konsumen Akhir Produsen – Distributor – Sub Distributor – Agen – Pedagang Grosir
Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) : 20,83% – Pedagang Eceran – Konsumen Akhir
Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) : 33,18%

Optimalisasi Pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG)


Komoditas Bawang Merah
memberikan peluang terciptanya rantai pasok yang
Rantai Utama (3 rantai) : lebih efisien dan mengurangi terjadinya potensi
Produsen - Pedagang Pengepul - Pedagangan Ecer - Konsumen Akhir perpanjangan rantai perdagangan;
Perpanjangan Rantai (7 Rantai) : Pedagang retail dapat secara langsung membeli komoditas
Petani – Distributor - Sub Distributor – Agen - Pedagang Pengepul - dari petani/pemilik barang yang disimpan di Gudang SRG
Pedagang Grosir - Pedagang Eceran - Konsumen Akhir; Atau dengan harga dan mutu yang lebih;
Petani - Pedagang Pengepul – Distributor - Sub Distributor – Agen -
Di sisi lain, petani juga diuntungkan dengan perolehan
Pedagang Grosir - Pedagang Eceran - Konsumen Akhir
Margin Perdagangan dan Pengangkutan (MPP) : 35,73% harga jual yang kompetitif
ALUR PEMANFAATN SRG

Pasar / Industri dapat mengakses komoditas secara langsung


kepada petani / pemilik barang dari Gudang SRG

SISTEM INFORMASI SRG

PETANI Uji Mutu dan


Asuransi
PASAR/INDUSTRI
RESI GUDANG

GUDANG SRG
PEMBIAYAAN
Pengelola Gudang SRG BANK/NON-BANK

20 KOMODITAS DALAM SRG | Permendag No. 14 Tahun 2021


Gabah Lada Gambir Ikan
Beras Karet Teh Pala
Jagung Rumput Laut Kopra Ayam Karkas Beku
Kopi Rotan Timah Gula Kristal Putih
Kakao Garam Bawang Merah Kedelai
SRG sebagai instrumen Nilai
Tambah Komoditi
Melalui sarana/fasilitas penunjang
Komoditi
di Gudang SRG, komoditas bahan baku
dapat diolah lebih lanjut
sehingga menjadi produk siap edar
Proses
dengan nilai jual yang lebih baik Produksi

Komoditi
barang jadi
DUKUNGAN PEMERINTAH, BUMN DAN SWASTA
DALAM RANTAI PASOK KOMODITAS PERTANIAN

PEMERINTAH, BUMN,
SWASTA

Pra Tanam / Panen & Penyimpanan Distribusi dan


Produksi Pasca Panen & Pembiayaan Pemasaran
• Asuransi Pertanian • Pergudangan
• Akses Benih • Linkage dengan Pasar
• Pembiayaan Modal • Jaminan mutu
• Distribusi Pupuk • Off taker
Usaha • Pendampingan • SISTEM RESI
• Pendampingan • SISTEM RESI GUDANG
• Sarana pasca panen GUDANG
Key success factors pelaksanaan SRG di Indonesia
Sarana & Prasarana
Gudang SRG yang memadai;
Infrastruktur & Akses
Ke Gudang yang baik

Ketersediaan Lembaga
Petani/Nelayan

Pengelola Gudang
Sistem & Biaya Administrasi
Dukungan SRG yang efisien
Pemerintah Mandiri &
Pusat & Daerah Kompeten Nilai Tambah SRG
Kemudahan Akses ke
bagi Pemilik &
Lembaga Uji Mutu Pembeli Komoditi

Adanya Kepastian Pembeli

Kemudahan akses
menuju Perbankan

Lembaga Penjamin SRG


PERKEMBANGAN SRG DI INDONESIA TOTAL 2008 -2021*
Komoditi
Jumlah Resi Volume (ton) Nilai (Rp) Pembiayaan (Rp)
GABAH 3.047 89.546,78 483.019.345.772 282.412.439.146
BERAS 318 15.690,39 136.758.678.500 73.962.345.509
GUDANG SRG 164 7.763,39 28.772.039.594 12.261.678.100
o Hingga saat ini terdapat 123 Gudang SRG
JAGUNG
yang dibangun oleh Kemendag yang tersebar KOPI 148 2.433,63 156.746.903.787 98.100.031.063
Non-
Kemenda di 105 Kabupaten/Kota di 25 Provinsi dan RUMPUT LAUT 114 6.743,37 92.504.155.000 50.812.125.800
g; 84 telah dihibahkan ke Pemerintah Daerah KAKAO 1 3,14 78.500.000 -
Kemenda setempat
g; 123 ROTAN 3 31,16 264.548.000 -
o Selain itu, berkembang juga gudang SRG 10 701,73 977.498.000 70.000.000
GARAM
yang dikembangkan oleh pihak swasta dan
LADA 48 159,58 8.406.884.000 927.508.000
pemerintah (Non-Kemendag) dan telah
mendapat persetujuan dari Bappebti TIMAH 45 225,77 55.788.217.626 39.523.603.016
AYAM BEKU 17 74,51 2.132.007.950 1.054.127.810
1 KARKAS
Pusat IKAN 9 208,49 3.610.912.300 2.207.573.490
Registrasi - - - -
GKP
Kedelai - - - -
68
Lembaga
Penilaian TOTAL 3.924 123.581,9 969.059.690.529 561.331.431.934
Kesesuaian
• 61 LPK Uji Mutu 91
• 4 LPK Inspeksi KOMODITAS DALAM SRG
Gudang Pengelola Permendag No. 14 Tahun 2021
• 3 LPK Manajemen
• 27 PT/Perum Gudang Gabah, Beras, Jagung, Kopi, Kakao, Lada, Karet,
Mutu Rumput Laut, Rotan, Garam, Gambir, The, Kopra,
• 55 Koperasi
Timah, Bawang Merah, Ikan, Pala, Ayam Karkas
• 9 BUMD
Beku, Gula Kristal Putih, Kedelai
Sumber: Bappebti
Strategi Pengembangan SRG
Meningkatkan
kesadaran manfaat
SRG

Meningkatkan Sinergi K/L,


Pemprov, Memastikan Key
jumlah Gudang
Success Factors
SRG dari Gudang Pemda, BUMN, dipenuhhi
yang ada Swasta

Mengoptimalkan
Gudang SRG
Pemda
SRG |
UU No. 9 Tahun 2006 jo.
UU No. 9 Tahun 2011
Instrumen pembiayaan yang bertujuan untuk mendukung terwujudnya
kelancaran produksi dan distribusi barang dalam sistem perdagangan

Alternatif Pembiayaan dengan jaminan


Resi Gudang

Manajemen Stok / Tunda Jual

Efisiensi Mata Rantai Perdagangan

Stabilisasi Stok dan Harga Komoditas


Terima kasih

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI (BAPPEBTI)

Jl. Kramat Raya 172. Jakarta – 10430


Website : www.bappebti.go.id
Email : rofisa@kemendag.go.id
Fax : 021-31922578

Anda mungkin juga menyukai