Anda di halaman 1dari 26

IMPLEMENTASI

SISTEM RESI GUDANG


dan PASAR LELANG KOMODITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI)
Kementerian Perdagangan RI
Skema Sistem Resi Gudang dalam Tata Niaga Perdagangan Komoditas
dan Pembiayaan Berbasis Komoditas
SRG
• Penurunan permintaan • Skema SRG sebagai instrumen
atau penyerapan manajemen stok dan resiko
• Instrumen manajemen stok fluktuasi harga
komoditas • Pembiayaan usaha dengan
• Harga pasca panen • Penyediaan akses jaminan komoditas
komoditas rendah pembiayaan • Peningkatan daya saing komoditas
• Akses pembiayaan • Peningkatan nilai tambah • Manajemen pasca panen yang
terbatas komoditas memberikan nilai tambah
komoditas
• AksesPermasalahan
Manfaat
pasar terbatas • Ketersediaan akses pasar

SISTEM INFORMASI SRG


Petani/Pedagang
(Pelaku Usaha) RESI GUDANG
value-added process PASAR/INDUSTRI

PEMBIAYAAN
BANK/NON-BANK
GUDANG SRG

KOMODITAS SRG GABAH, BERAS, JAGUNG, KOPI, KAKAO, KARET, GARAM, LADA, PALA, IKAN, BAWANG
(Permendag No. 33/2020) MERAH, ROTAN, KOPRA, TEH, RUMPUT LAUT, GAMBIR, TIMAH, AYAM BEKU KARKAS
Kelembagaan • Badan Pengawas (BAPPEBTI)
 Melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
dalam Sistem Resi Gudang terhadap kegiatan yang berkaitan dengan SRG
 Memberikan persetujuan kepada Pengelola Gudang,
Gudang, LPK dan Pusat Registrasi dalam Sistem Resi
Gudang
Badan
Pengawas • Pengelola Gudang
LEMBAGA Melakukan penyimpanan, pemeliharaan, dan pengawasan
PENJAMIN
barang yang disimpan oleh pemilik barang serta berhak
RESI GUDANG
menerbitkan Resi Gudang.
• Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK)
Pusat
Registrasi SRG Pengelola
Gudang
Melakukan serangkaian kegiatan untuk menilai atau
membuktikan bahwa persyaratan tertentu yang berkaitan
dengan produk, proses, sistem, dan/atau personel terpenuhi.

• Pusat Registrasi
LEMBAGA
KEUANGAN Melakukan penatausahaan Resi Gudang dan Derivatif Resi
Gudang yang meliputi pencatatan, penyimpanan,
BANK / NONBANK
LPK ASURANSI pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan,
pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi

Lembaga Pelaksana Penjaminan


 Melindungi hak Pemegang Resi Gudang dan/atau Penerima
Hak Jaminan
 Memelihara stabilitas dan integritas SRG 3
Skema Subsidi Resi Gudang (S-SRG)

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2009 tentang Skema Subsidi Resi Gudang (SRG).
Untuk pelaksanaan skema Subsidi Resi Gudang tersebut, telah diterbitkan pula Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 66/M-DAG/PER/12/2009 tentang Pelaksanaan Skema Subsidi Resi Gudang
• Tujuan S-SRG : memfasilitasi Petani, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani dan Koperasi untuk
memperoleh pembiayaan dari Bank Pelaksana/LKNB dengan memanfaatkan Resi Gudang sebagai
jaminan/agunan.
• Beban bunga kepada Peserta S-SRG ditetapkan sebesar 6%. Selisih tingkat bunga S-SRG dengan
beban bunga Peserta S-SRG merupakan subsidi Pemerintah.
• Pemerintah memberikan Subsidi Bunga selama masa jangka waktu S-SRG paling lama 6 (enam)
bulan, tidak termasuk perpanjangan jangka waktu pinjaman dan/atau jatuh tempo Resi Gudang.
• Maksimal kredit per individu adalah Rp 75 juta
SEBARAN GUDANG SRG DANA PEMERINTAH PUSAT (APBN / DAK)
Periode 2009 s.d 2020 (124 Gudang di 106 Kabupaten/Kota)
Peran Pemerintah Daerah dalam Pembinaan SRG sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UU No. 9 Tahun 2011

Kalimantan Utara: Sulawesi Tengah:


1 Gudang Kalimantan Selatan: 2 Gudang
Aceh : 7 Gudang Kalimantan Barat: 3 Gudang
2 Gudang Sulawesi Utara:
2 Gudang
Sulawesi Barat:
Kalimantan Tengah: 2 Gudang
2 Gudang Gorontalo:
Sumatera Utara : 3
Gudang 3 Gudang

Maluku:
1 Gudang
Sumatera Barat : 5
Gudang

Papua:
1 Gudang
Sulawesi Selatan:
12 Gudang
Sumatera Selatan: 3
Gudang
NTT : Sulawesi Tenggara:
1 Gudang 5 Gudang
Bengkulu : Lampung : Jawa Barat : DI Yoyakarta :
1 Gudang 7 Gudang 14 Gudang 1 Gudang
Operasional Berkelanjutan
Banten : Jawa Tengah : Jawa Timur : NTB: Operasional Berkelanjutan, sebagian
3 Gudang 15 Gudang 23 Gudang 4 Gudang terhenti
Sumber: BAPPEBTI Belum Operasional
SKEMA SISTEM RESI GUDANG
Sistem Informasi RG Terintegrasi Online & Real Time
Sistem Informasi
Resi Gudang / IS-WARE
AGUNAN KE BANK/LKNB
PUSAT REGISTRASI
Asuransi

Resi JUAL-BELI
PETANI / GUDANG
PEDAGANG Gudang -PASAR LELANG
PENGELOLA
GUDANG -Jual Langsung

Uji Mutu

LPK DISIMPAN/
TANDA KEPEMILIKAN
BARANG

PENJAMINAN
SISTEM RESI GUDANG
LEMBAGA PELAKSANA PENJAMINAN
SKEMA I:
SISTEM RESI GUDANG Di Barito Kuala

Pelunasan Kredit

PENGELOLA PEMBELI
GUDANG SRG
Pengajuan Kredit
Penyimpanan Barang dengan jaminan Resi
(Ketika harga turun) Gudang

Penjualan Barang
(Ketika harga sudah membaik)

Terbit
Resi Gudang PASAR
LELANG
KOMODITAS
(PLK)

Pemanfaatan Kredit
untuk Biaya Produksi
Release Instruction RG
SKEMA II:
SISTEM RESI GUDANG 7
PETANI KOPERASI PRIMER KOPERASI SEKUNDER RESI GUDANG
Di Makassar (Anggota Kospermindo) (Kospermindo PG SRG)

1 3 4 Pembiayaan
5
Bone, Takalar, Makassar 70% dari nilai
resi gudang
Jeneponto, Nunukan dikirim ke
Koperasi
Primer
KONTRAK Pe
Kospermindo kirim
DENGAN 2
m
ba
ya 8 barang ke Industri
INDUSTRI ra
n Ba
2
PT ASIA MINA Tr 0% ran
an d g d
PT AGARINDO sfe ar it
r k i n eri
e K ilai ma
op pen Ind
er ju us
as al tr
i P an i,
rim d
er i
9 Industri melakukan Pembayaran DP
sebesar 80% dari nilai penjualan ke
BJB

Keterangan
6
1. Petani anggota koperasi primer mengirimkan rumput laut ke Koperasi 5. Resi gudang yang diagunkan ke Bank BJB dan mendapat pembiayaan sebesar
Primer 70% dari nilai resi gudang disalurkan ke koperasi primer, koperasi primer
2. Koperasi Primer butuh kepastian pasar dan harga sedangkan industri membagikan ke anggota yang menyimpan
butuh kepastian stok bahan baku yang berkualitas dalam jumlah besar 6. Sesuai kontrak yang disepakati dan stok terpenuhi, industri membayar uang muka
sehingga terjadi kontrak jual beli sebesar 80% dari nilai penjualan untuk melunasi pinjaman S-SRG ke Bank BJB
3. Kospermindo berperan sebagai pengelola gudang yang memastikan dan sisanya ditransfer ke pemilik barang (anggota koperasi primer)
kualitas barang yang disimpan di Gudang SRG (Quality Control) , 7. Bank BJB mengeluarkan Release Instruction terhadap resi gudang yang telah
fasilitasi pembiayaan dan logistik lunas
4. Kospermindo menerbitkan resi gudang sebagai surat berharga sesuai 8. Kospermindo mengirimkan rumput laut ke industri
nama penyimpan 9. Setelah barang diterima industri, sisa pembayaran 20% dari nilai penjualan
dibayarkan ke koperasi primer, koperasi primer membagikan ke anggota dan
membayar biaya penyimpanan dan logistik ke kospermindo
SKEMA III:
SISTEM RESI GUDANG Pembayaran Sisa Pembelian 30% 7 IMPORTIR KOPI
PETANI
Di Aceh Tengah
Mitra
EKSPORTIR/
1 Pemasaran Kopi
PENGELOLA
GUDANG SRG
- Kepastian stok kopi
- Harga menyesuaikan pasar

2
Pembiayaan 70% 5 6
Pembayaran Hutang
Penyimpanan Kopi
Petani 70%

4 Diagunkan

3
8

Diterbitkan Resi Gudang


Keterangan
1. Petani bermitra dengan Pengelola Gudang SRG/Eksportir untuk 5. Bank menyalurkan pembiayaan kepada petani melalui S-SRG sebesar 70% dari
memasarkan kopinya dan Pengelola Gudang SRG/Eksportir butuh nilai Resi Gudang
kepastian kopi yang berkualitas untuk diekspor sehingga dapat 6. Pengelola Gudang SRG/eksportir membeli kopi petani sesuai harga pasar dan
menghindari pinalti dari importir kewajiban petani terhadap Perbankan dilunasi oleh pihak Pengelola Gudang
2. Petani menyimpan kopinya di Gudang SRG SRG/eksportir
3. Pengelola Gudang SRG menerbitkan Resi Gudang 7. Pembayaran sisa pembelian kopi ditransfer langsung oleh Pengelola Gudang
4. Petani membawa Resi Gudang ke Perbankan untuk mendapatkan SRG/eksportir ke rekening petani
pembiayaan 8. Barang (kopi) di Gudang SRG diekspor oleh Pengelola Gudang SRG/eksportir
Perkembangan Transaksi SRG
(Periode 2015 – 2019)

Nilai Transaksi Resi Gudang


120000000000

100000000000

80000000000

60000000000

40000000000

20000000000

0
2015 2016 2017 2018 2019

Dalam 5 tahun terakhir, nilai transaksi Resi Gudang cukup berfluktuatif. Setelah sempat mengalami trend
penurunan di tahun 2016 dan 2017, pada 2 tahun terakhir nilai transaksi SRG menunjukkan pertumbuhan positif.
Pada tahun 2019, pertumbuhan nilai Resi Gudang yang diterbitkan tercatat tumbuh sebesar 11% dibandingkan
dengan tahun 2018. 10
Pemanfaatan SRG per Komoditas
TOTAL 2008 -2019
Komoditi
Jumlah Resi Volume (ton) Nilai (Rp) Pembiayaan (Rp)
0% 0% 1% 0%
1% 4%
7
% GABAH 2,741 84,421.60 449,582,650,552 265,182,414,146
Gabah
1
Beras BERAS 264 12,119.09 103,459,628,500 55,402,009,700
1
%
Jagung
JAGUNG 158 7,603.59 28,238,519,594 12,261,678,100
Kopi
Rumput Laut KOPI 88 1,382.57 92,861,089,187 58,816,801,063
Kakao
RUMPUT LAUT 84 4,634.34 47,904,915,000 25,850,149,800
Rotan
Garam -
KAKAO 1 3.14 78,500,000
7
Lada
6 -
% ROTAN 3 31.16 264,548,000

GARAM 10 701.73 977,498,000 70,000,000


Secara Kumulatif 2008 – 2019, Volume
Pemanfaatan SRG didomonasi oleh LADA 47 157.43 8,282,381,200 927,508,000
komoditas Gabah (76%)
Sumber: BAPPEBTI (2019)
TOTAL 3,396 111,054.65 731,649,730,033 418,510,560,809
11
RUANG LINGKUP PENGAWASAN SRG

PENGAWASAN
SRG
TEMUAN MODUS PELANGGARAN PELAKSANAAN SRG DI LAPANGAN

Bagian tengah tumpukan Mengeluarkan barang yang masih


disisipi meja, agar terlihat dalam status penjaminan di Bank
penuh sesuai data

Menerbitkan resi gudang fiktif


Menjual barang milik petani yg status atau Mencatatkan jumlah barang
Resi Gudangnya masih AKTIF pada RG tidak sesuai (lebih besar)

Asuransi tidak melindungi seluruh


Mencantumkan harga melebihi barang
harga pasar dengan tujuan untuk
mendapatkan pembiayaan yang
lebih besar Resi Gudang telah jatuh tempo
namun masih dalam status
Penjaminan di Bank
PASAR LELANG KOMODITAS
BAPPEBTI – KEMENTERIAN PERDAGANGAN

12 Juni 2020
PENGANTAR PASAR LELANG

Pasar Pasar
Umum Lelang

Komoditas

Unsur Lelang: 1) penjualan, pembelian, atau pemanfaatan barang atau jasa


melalui mekanisme penentuan pemenang; 2) terbuka untuk umum;
3) penawaran secara kompetitif dalam waktu tertentu; 4) Didahului
publikasi
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
KELEMBAGAAN DALAM PASAR LELANG KOMODITAS
Badan Pengawas (BAPPEBTI)
• Regulasi
Badan • Pembinaan & Pengawasan
Pengawas • Koordinasi Antar Lembaga
• Pengembangan Sistem Pasar Lelang Terpadu (SPLT)

Penyelenggara
• Pendaftaran & Perluasan Keanggotaan
• Penyelenggaraan PLK
• Koordinasi dengan Lembaga Kliring /Penjaminan

PLK
Lembaga
Penyeleng- Kliring & • Pelaporan
gara
Penjaminan Lembaga Kliring/Penjaminan

• Kerjasama dengan Penyelenggara PLK


• Melakukan penjaminan atas transaksi yang terjadi

Dinas Provinsi
Dinas
• Pembinaan Penyelenggara & Pelaku di daerah
Provinsi • Pengawasan di daerah
• Pemantauan Realisasi
• Dukungan Regulasi Daerah 16

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


POSISI PENYELENGGARA PASAR LELANG

Badan Pengawas
Lembaga Kliring dan
Penjaminan

PT KBI PT ACCH
Penjual

Penyelenggara
Pembeli

LKP LAIN*)

*) Lembaga Kliring dan


Petani, Pedagang, Penjaminan yang
produsen mendapatkan persetujuan
Bappebti

Sistem Lelang
Pemilik
Resi Gudang
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
PESERTA PASAR LELANG KOMODITAS DAN
KOMODITI YANG DILELANGKAN

PESERTA LELANG KOMODITI AGRO

• Petani • Pabrikan • Swalayan


• Kelompok Tani • Pedagang • Eksportir
• Koperasi • Industri • Perantara
Perdagangan
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
PERSETUJUAN KELEMBAGAAN
PASAR LELANG KOMODITAS 2020

DINAS PERDAGANGAN
PENYELENGGARA
No. MELALUI DANA  No. No. SWASTA
REVITALISASI
DEKONSENTRASI
1 Aceh 1 Kop PL Lelang Jawa Barat 1 PT. Meukat Komuditi Gayo
2 Sumatera Utara 2 PT Puspa Agro 2 PT. Ipasar Indonesia
3 Riau 3 Koperasi Puskompas 3 PT. Asia Commodity Marketplace
4 Jambi 4 Koperasi Wira Agri Aneka Jaya 4 PT. Pos Indonesia (Persero)
5 Lampung 5 PT Grafika Jaya Sumbar 5 PT. Pasar Komoditas Jakarta
6 Banten 6 PT. Bahtera Komoditi Indonesia
7 Yogyakarta 7 PT. Asia Pacific Commodity Market
8 Bali No. LEMBAGA KLIRING & PENJAMINAN
9 NTB 1 PT Kliring Berjangka Indonesia
10 Sulawesi Utara 2 PT Asia Commodity Clearing House
11 Sulawesi Tenggara
12 Gorontalo

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


SISTEM PASAR LELANG TERPADU

1. Memperluas jangkauan pasar / tanpa batasan wilayah

2. Kemudahan bertransaksi

3. Penggunaan sistem tidak dikenakan biaya

4. Tanpa tatap muka antara penjual dan pembeli


The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
20
KARAKTERISTIK SISTEM PASAR LELANG TERPADU
NO KATEGORI KARAKTERISTIK
1 Sistem Transaksi Offline, Online, dan Hybrid
2 Integrasi dengan SRG Online (verifikasi cukup memasukkan nomor blanko dan
(IS-WARE) nomor resi ke dalam sistem)
3 Jaringan internet Semua tahapan memerlukan jaringan internet

4 Aplikasi • Akses plk.bappebti.go.id


• Diinstal ke computer
• Download melalui Play Store
5 Mekanisme transaksi • Offline : pembeli datang ke lokasi untuk melakukan
penawaran beli (seperti lelang lukisan)
• Online : melakukan transaksi melalui computer
• Hybrid : menggabungkan antara offline dan online

6 Pergerakan harga Naik

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


TATA CARA MENGIKUTI LELANG
(MEKANISME LAMA : OFFLINE)

Pemandu lelang Apabila terjadi


Peserta Operator memanggil deal, maka
melakukan melakukan input penjual dan penjual dan
pendaftaran data pembeli untuk pembeli
melakukan menandatangani
transaksi kontrak jual beli
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
TATA CARA MENGIKUTI LELANG
(MEKANISME BARU : OFFLINE / ONLINE / HYBRID)
plk.bappebti.go.id

Lelang Offline
Pendaftaran Penyelenggara
Peserta menentukan jadwal
lelang dan jenis
lelang online / offline
/ hybrid
Lelang Online

Verifikasi oleh
Penyelenggara Penyerahan
Lelang Hybrid
jaminan lelang
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
Terima kasih

BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI (BAPPEBTI)

Jl. Kramat Raya 172. Jakarta – 10430


Website : www.bappebti.go.id
Email : rofisa@kemendag.go.id
Fax : 021-31922578
DASAR HUKUM SISTEM RESI GUDANG
1. UU No. 9 Tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang sebagaimana telah diubah dengan UU No. 9
Tahun 2011;
2. PP No. 36 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan UU No. 9 Tahun 2006 Tentang SRG sebagaimana
diubah dengan PP No. 70 tahun 2013;
3. PP No. 1 Tahun 2016 tentang Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang
4. Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
5. Permendag No. 33 Tahun 2020 tentang Persyaratan Barang Yang Dapat Disimpan dalam Gudang
SRG;
6. Peraturan Menteri Keuangan No. 171/PMK.05/2009 tentang Skema Subsidi Resi Gudang;
7. Peraturan Menteri Perdagangan No. 66/M-DAG/PER/12/2009 tentang Pelaksanaan Skema
Subsidi Resi Gudang;
8. Peraturan Kepala Bappebti.
DASAR HUKUM PASAR LELANG
1. UU No. 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
Pasal 12
(1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Pelaku Usaha secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama mengembangkan sarana Perdagangan antara lain Pasar Lelang Komoditas
Pasal 18
(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah melakukan penataan, pembinaan, dan
pengembangan terhadap Pasar lelang komoditas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (1) huruf f.
(2) Ketentuan mengenai penataan, pembinaan, dan pengembangan Pasar lelang komoditas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Presiden.
2. Keputusan Menperindag No. 650/MPP/Kep/10/2004 tentang Ketentuan Penyelenggaraan Pasar
Lelang Dengan Penyerahan Kemudian (Forward) Komoditi Agro;
3. Peraturan Kepala Bappebti Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pasar Lelang
Komoditas Menggunakan Sistem Pasar Lelang Terpadu
4. Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2018 tentang Persetujuan Penyelenggara Pasar Lelang
Komoditas dan 3 Peraturan Bappebti lainnya.
5. Peraturan Bappebti Nomor 6 Tahun 2018 tentang Persetujuan Lembaga Kliring dan Penjaminan
Pasar Lelang Komoditas

Anda mungkin juga menyukai