Anda di halaman 1dari 121

BAB II

PERTEMUAN II
PERANCANGAN TATA LETAK LANTAI PRODUKSI
DENGAN ALGORITMA CRAFT DAN GROUP TECHNOLIGY
LAYOUT SERTA PERHITUNGAN MATERIAL HANDLING

2.1. PENDAHULUAN
2.1.1. Latar Belakang Praktikum
1
Perancangan fasilitas poduksi merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh pada kinerja suatu perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tata letak
fasilitas yang kurang baik akan menyebabkan pola aliran bahan yang kurang baik
dan perpindahan bahan, produk, informasi, peralatan dan tenaga kerja menjadi
relatif tinggi yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian produk dan
menambah biaya produksi. Tata letak pabrik (layout) dapat didefinisikan sebagai
tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses
produksi.
2
Algoritma Computerized Relative Allocationof Facilities Technique
(CRAFT) merupakan salah satu metode yang bias digunakan untuk pengaturan tata
letak fasilitas. Algoritma CRAFT merupakan algoritma heuristik yang mengambil
matriks beban aliran antar departemen dan biaya transaksi dengan representasi tata
letak blok sebagai input.
Pada praktikum tata letak lantai produksi pertemuan II yaitu
Perancangan Tata Letak Lantai Produksi dengan Algoritma CRAFT dan Group
Technology Layout serta Perhitungan Material Handling. Perancangan ini
dilakukan mulai dari membuat rancangan awal layout berdasarkan from to chart,

1
Sofyan, Diana Kharani. Syariffudin. 2015. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Dengan
Menggunakan Metode Konvensional Berbasis 5s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke).
Jurnal Teknovasi Volume 02. Nomor 2. ISSN: 2355-701X. hal:27
2
Supriyadi, Dedi Setiawan, Dadi Cahyadi. 2019. Perancangan Ualng Tata Letak Pabrik
Menggunakan Metode Algoritma Computerized Relative Allocation of Facilities Techniques
(Craft). Jurnal Intech Teknik Industri Universitas Serang Jaya Vol 5 No 2 Hal 76

II-1
II-2

membuat rancangan perbaikai layout lantai produksi dengan menggunakan


Algoritma CRAFT melalui Software WinQSB, membuat rancangan perbaikan
layout lantai produksi dengan menggunakan pendekatan Group Technology
Layout, menghitung jarak antar stasiun kerja menggunakan metode aisle distance,
serta menyeleksi dan menghitung material handling yang digunakan dengan
Algoritma Hassan.

2.1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari pelaksanaan praktikum Perancangan Tata Letak Lantai
Produksi dengan Algoritma CRAFT dan Group Technology Layout serta
Perhitungan Material Handling antara lain:
1. Praktikan mampu membuat rancangan awal layout berdasarkan from to chart.
2. Praktikan mampu membuat rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan
menggunakan Algoritma CRAFT melalui Software WinQSB.
3. Praktikan mampu membuat rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan
menggunakan pendekatan Group Technology Layout.
4. Praktikan mampu menghitung jarak antar stasiun kerja menggunakan metode
aisle distance.
5. Praktikan mampu menyeleksi dan menghitung kebutuhan material handling
yang cocok untuk digunakan dalam proses produksi dengan menggunakan
Algoritma Hassan.

2.1.3. Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum Perancangan Tata Letak Lantai Produksi dengan
Algoritma Craft dan Group Technology Layout serta Perhitungan Material
Handling adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui dan memahami cara membuat rancangan awal layout berdasarkan
from to chart.
2. Mengetahui dan memahami cara membuat rancangan perbaikan layout lantai
produksi dengan menggunakan Algoritma CRAFT melalui Software WinQSB.
II-3

3. Mengetahui dan memahami cara membuat rancangan perbaikan layout lantai


produksi dengan menggunakan pendekatan Group Technology Layout.
4. Mengetahui dan memahami cara penentuan jarak antar stasiun kerja
menggunakan metode aisle distance.
5. Mengetahui dan memahami perhitungan kebutuhan material handling yang
cocok untuk digunakan dalam proses produksi dengan menggunakan
Algoritma Hassan.

2.1.4. Metode Praktikum


Pelaksanaan Praktikum Perancangan Tata Letak Lantai Produksi dengan
Algoritma Craft dan Group Technology Layout serta Perhitungan Material
Handling dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut.
1. Perancangan awal layout berdasarkan from to chart.
2. Perancangan perbaikan lantai produksi dengan menggunakan Algoritma
CRAFT melalui Software WinQSB
3. Perancangan perbaikan layout lantai produksi dengan menggunakan
pendekatan Group Technology Layout.
4. Perhitungan jarak antar stasiun kerja dengan menggunakan metode aisle
distance.
5. Perhitungan kebutuhan material handling yang cocok untuk digunakan dalam
proses produksi dengan menggunakan Algoritma Hassan.
II-4

2.2. PENGUMPULAN DATA


2.2.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data terbagi atas dua jenis, yaitu metode
pengumpulan data primer dan sekunder. Pada praktikum pertemuan Perancangan
Tata Letak Lantai Produksi dengan Algoritma CRAFT dan Group Technology
Layout serta Perhitungan Material Handling, data yang digunakan merupakan data
sekunder, dimana data tersebut telah dikumpulkan oleh pihak lain sehingga tidak
perlu lagi dicari oleh praktikan.

2.2.2. Data yang Diperlukan


Data yang diperlukan pada pertemuan II dalam pembuatan produk ragum
yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dan data sekunder yang diperlukan
antara lain:
1. Data primer berupa routing sheet, from to chart yang sudah dibuat pada
pertemuan I
2. Data sekunder berupa data stasiun dan referensi pemilihan jenis material
handling

2.2.3. Perolehan Data


Data yang diperoleh untuk praktikum pertemuan II Perancangan Tata Letak
Lantai Produksi dengan Algoritma Craft dan Group Technology Layout serta
Perhitungan Material Handling antara lain adalah sebagai berikut.
1. Urutan proses pembuatan
Data urutan proses pembuatan diperlukan untuk mengetahui urutan pembuatan
produk awal yang berupa bahan baku hingga produk jadi, yang dilengkapi
dengan jenis mesin yang digunakan dalam setiap proses.
II-5

2. Jenis material handling


Berikut ini merupakan data-data yang dikumpulkan untuk melakukan
perhitungan terhadap kebutuhan material handling.
a. Data Stasiun
Berikut ini merupakan data mengenai stasiun yang terdapat dalam proses
produksi
Tabel 2.1. Data Stasiun
No Simbol Stasiun
1 PM Pintu Masuk
2 D Drilling
3 B Bubut
4 TD Tap & Dies
5 G Gerinda
6 S Sekrap
7 M Milling
8 A Assembly
9 PK Pintu Keluar
Sumber: Pengumpulan Data

b. Jenis Material Handling


Berikut ini merupakan data dari jenis material handling yang akan digunakan.
Tabel 2.2. Material Handling yang Digunakan
No Material Handling Gambar Keterangan

Alat untuk membawa


1. produk dan bahan baku
Dumper Truck
dari satu tempat ke
tempat lain
II-6

Tabel 2.2. Material Handling Yang Digunakan (Lanjutan)


No Material Handling Gambar Keterangan

Alat untuk menjangkau


barang di tempat yang
2. Hydraulic Boom
tinggi kemudian
Lift
mengangkutnya ke
tempat lain

Alat untuk
memindahkan barang
3. Belt Conveyor dari satu tempat ke
tempat lainnya agar bias
diproses secara kontinu

Sumber: Pengumpulan Data

Jenis material handling dapat dilihat pada tabel berikut ini.


Tabel 2.3. Jenis Material Handling
Jenis Material Biaya Operator
No Kapasitas Dimensi (cm) Biaya Awal
Handling per Bulan
1 Dumper Truck 300 Kg 160 x 74 x 82 Rp 20.020.389 Rp 3.329.000
2 Hydraulic Boom Lift 230 Kg 200 x 175 x 532 Rp 85.443.246 Rp 3.329.000
3 Belt Conveyor 200 Kg 100 x 300 Rp 61.491.196 Rp 3.329.000
Sumber: Pengumpulan Data

Rumus – rumus yang digunakan dalam perhitungan material handling:


Total Biaya Operasi = Biaya Operator
Ongkos material handling = Biaya Operasi
Total perpindahan adalah jumlah total perpindahan yang dilakukan dari stasiun a
ke stasiun b selama proses produksi berlangsung.
II-7

Total Biaya
Bi =
Total Perpindahan

Terdapat beberapa informasi yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu


perhitungan biaya operator, jumlah shift operasi adalah 1 shift, jumlah jam kerja per
shift adalah 8 jam, jumlah hari efektif kerja dalam 1 tahun adalah 310 hari dan target
jumlah produksi dalam satu tahun adalah 15.964unit ragum.
Biaya Operator per Bulan
Biaya Operasi =
Jumlah Hari Kerja x Jumlah Jam Kerja x Jarak

Rekapitulasi biaya operator dapat dilihat pada tabel berikut ini.


Tabel 2.4. Biaya Operator
No. Jenis Material Biaya Biaya Biaya
Handling Operator/Bulan Operator/Hari Operator/Jam
1 Dumper Truck Rp 3.329.000 Rp128.864 Rp 16.108
2 Hydraulic Boom Lift Rp 3.329.000 Rp128.864 Rp 16.108
3 Belt Conveyor Rp 3.329.000 Rp128.864 Rp 16.108
Sumber: Pengolahan Data

2.3. PENGOLAHAN DATA


2.3.1. Perancangan Awal Layout Lantai Produksi Berdasarkan From to
Chart
Langkah-langkah perancangan awal layout lantai produksi adalah sebagai
berikut:
1. Perhitungan luas area stasiun
Berikut ini adalah data jumlah kolom dan baris tiap mesin:
Tabel 2.5. Jumlah Kolom dan Baris Setiap Mesin
Mesin Panjang Lebar
Sekrap 12 10
Drilling 12 11
Gerinda 12 9
Tap and Dies 12 11
Bubut 19 16
Milling 21 12
Assembly 10 10
Sumber: Pengolahan Data
II-8

Perhitungan luas area dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini:
Luas Area Sekrap = (Panjang x Skala) x (Lebar x Skala)
= (12 x 20) x (10 x 20)
= 48.000 cm2
Perhitungan total luas area dapat dilakukan dengan rumus berikut ini:
Total Luas Area Gerinda = Luas Area x Jumlah Mesin
= 48.000 cm2 x 2
= 96000 cm2
= 9,60 m2
Rekapitulasi perhitungan luas area tiap mesin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.6. Perhitungan Kebutuhan Area Stasiun
Total Luas
Luas Jumlah Total Luas Luas Area
Part Panjang Lebar Area Stasiun
Area mesin Area (cm2) Terbesar
(m2)
Sekrap 240 200 48000 2 96000 9,60 21,12
Drilling 240 220 52800 4 211200 21,12 21,12
Gerinda 240 180 43200 2 86400 8,64 21,12
Tap and Dies 240 220 52800 2 105600 10,56 21,12
Bubut 380 320 121600 1 121600 12,16 21,12
Milling 420 240 100800 1 100800 10,08 21,12
Assembly 200 200 40000 2 80000 8,00 21,12
Sumber: Pengolahan Data

Nilai allowance area stasiun adalah sebesar 80%. Maka, perhitungan luas area dapat
dilakukan dengan rumus berikut ini:
Luas Area Terpilih = Luas Area Terbesar x (1 + Allowance)
= 21,12 x (1 + 0,8)
= 38,02
Luas Area Stasiun = √Luas Area Terpilih

= √38,02
= 6,17 ≈ 7
2. Perhitungan Luas Lantai Produksi
Perhitungan luas lantai produksi dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai
berikut:
II-9

Luas Lantai Produksi = Luas Area TerpilihxJumlah Stasiun Kerja


= 38,02 x 9
= 342,18
Luas Lantai Produksi + Allowance = Luas Lantai Produksi x (1 + Allowance)
= 342,18 x (1 + 0,8)
= 615,92
Luas Lantai Produksi Teoritis = √Luas Lantai Produksi Perhitungan

= √615,92
= 24,82
Luas Lantai Produksi Aktual = 25

Susunan mesin pada layout dilakukan berdasarkan urutan from to chart


yang terpilih pada pertemuan 1, yaitu from to chart alternatif 2 karena memiliki
penalty point yang terkecil. Urutan mesin pada from to chart alternatif 2 adalah
Pintu Masuk – Sekrap – Drilling – Gerinda – Tap and Dies – Bubut – Milling –
Assembly – Pintu Keluar.
Maka susunan layout awal dapat dilihat pada gambar berikut ini.
II-10

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.1. Layout Awal
II-11

2.3.2. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal


Berikut merupakan titik koordinat setiap stasiun kerja berdasarkan layout
awal.

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.2. Titik Koordinat Setiap Stasiun Kerja

2.3.2.1. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal dengan Metode
Aisle Distance
Berikut merupakan perhitungan jarak untuk setiap stasiun kerja di lantai
produksi. Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part badan ragum
dapat dilihat pada Tabel 2.7. berikut ini.
II-12

Tabel 2.7. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Badan Ragum
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
e-f 8 8,5 9 12,5 4 100 400
PM G 2700
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-h 13,5 16,5 9 16,5 4,5 100 450
G D 1700
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
D S 1700
h-f 9 16,5 9 12,5 4 100 400
f-S 9 12,5 4,5 12,5 4,5 100 450
S-f 4,5 12,5 9 12,5 4 100 400
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
S D 1650
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
D M 3500
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-o 17,5 12,5 17,5 8,5 4 100 400
o-p 17,5 8,5 17,5 4,5 4 100 400
p-M 17,5 4,5 21,5 4,5 4 1000 400
M-p 21,5 4,5 17,5 4,5 4 100 400
p-o 17,5 4,5 17,5 8,5 4 100 400
M A 1600
o-n 17,5 8,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit tetap
dapat dilihat pada Tabel 2.8. berikut ini.
II-13

Tabel 2.8. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Penjepit Tetap
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
PM S 1900
e-f 8 8,5 9 12,5 4 100 400
f-S 9 12,5 4,5 12,5 4,5 100 450
S-f 4,5 12,5 9 12,5 4 100 400
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
S D 1650
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
D TD 1700
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-TD 13,5 16,5 13,5 12,5 4 100 400
TD-j 13,5 12,5 13,5 16,5 4 100 400
TD G 800
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit tetap
dapat dilihat pada Tabel 2.9. berikut ini.
Tabel 2.9. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Penjepit Berjalan
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
PM S 1900
e-f 8 8,5 9 12,5 4 100 400
f-S 9 12,5 4,5 12,5 4,5 100 450
II-14

Tabel 2.9. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Penjepit Berjalan (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
S-f 4,5 12,5 9 12,5 4 100 400
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
S D 1650
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
D TD 1700
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-TD 13,5 16,5 13,5 12,5 4 100 400
TD-j 13,5 12,5 13,5 16,5 4 100 400
TD G 800
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit tetap
dapat dilihat pada Tabel 2.10. berikut ini.
Tabel 2.10. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Papan Penjepit Tetap
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
e-f 8 8,5 9 12,5 4 100 400
PM G 2700
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-h 13,5 16,5 9 16,5 4,5 100 450
G D 1700
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
II-15

Tabel 2.10. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Papan Penjepit Tetap (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
D S 1700
h-f 9 16,5 9 12,5 4 100 400
f-S 9 12,5 4,5 12,5 4,5 100 450
S-f 4,5 12,5 9 12,5 4,5 100 450
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
S G 1700
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part papan penjepit
berjalan dapat dilihat pada Tabel 2.11. berikut ini.
II-16

Tabel 2.11. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Papan Penjepit Berjalan
Jarak Sub
Stasiun Stasiun Jarak
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnnya total
Awal Tujuan Koordinat
(cm) (cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
e-f 8 8,5 9 12,5 4 100 400
PM G 2700
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-h 13,5 16,5 9 16,5 4,5 100 450
G S 1700
h-f 9 16,5 9 12,5 4 100 450
f-S 9 12,5 4,5 12,5 4,5 100 400
S-f 4,5 12,5 9 12,5 4 100 400
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
S D 1650
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
D G 1700
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data
II-17

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part dudukan ulir
dapat dilihat pada Tabel 2.12. berikut ini.
Tabel 2.12. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Dudukan Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
PM S 1900
e-f 8 8,5 9 12,5 4 100 400
f-S 9 12,5 4,5 12,5 4,5 100 450
S-f 4,5 12,5 9 12,5 4 100 400
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
S D 1650
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
D M 3500
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-o 17,5 12,5 17,5 8,5 4 100 400
o-p 17,5 8,5 17,5 4,5 4 100 400
p-M 17,5 4,5 21,5 4,5 4 1000 400
M-p 21,5 4,5 17,5 4,5 4 100 400
p-o 17,5 4,5 17,5 8,5 4 100 400
o-n 17,5 8,5 17,5 12,5 4 100 400
M TD 2400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
k-j 17,5 16,5 13,5 16,5 4 100 400
j-TD 13,5 16,5 13,5 12,5 4 100 400
TD-j 13,5 12,5 13,5 16,5 4 100 400
TD G 800
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data
II-18

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part ulir dapat dilihat
pada Tabel 2.13. berikut ini.
Tabel 2.13. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
PM B e-o 9 8,5 17,5 8,5 8,5 100 850 2700
o-p 8,5 17,5 17,5 4,5 4 100 400
p-B 17,5 4,5 13,5 4,5 4 100 400
B-p 13,5 4,5 17,5 4,5 4 100 400
p-o 17,5 4,5 8,5 17,5 4 100 400
o-e 8,5 17,5 9 8,5 8,5 100 850
B D e-f 9 8,5 9 12,5 4 100 400 3300
f-h 9 12,5 9 16,5 4 100 400
h-i 9 16,5 9 20,5 4 100 400
i-D 9 20,5 4,5 20,5 4,5 100 450
D-i 4,5 20,5 9 20,5 4,5 100 450
i-h 9 20,5 9 16,5 4 100 400
D G 1700
h-j 9 16,5 13,5 16,5 4,5 100 450
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part pemutar ulir
dapat dilihat pada Tabel 2.14. berikut ini.
II-19

Tabel 2.14. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal pada Part
Pemutar Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 9 3,5 5,5 100 550
c-e 9 3,5 9 8,5 5 100 500
PM B e-o 9 8,5 17,5 8,5 8,5 100 850 2700
o-p 8,5 17,5 17,5 4,5 4 100 400
p-B 17,5 4,5 13,5 4,5 4 100 400
B-p 13,5 4,5 17,5 4,5 4 100 400
p-o 17,5 4,5 8,5 17,5 4 100 400
o-n 8,5 17,5 17,5 12,5 4 100 400
B G 2400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
k-j 17,5 16,5 13,5 16,5 4 100 400
j-G 13,5 16,5 13,5 20,5 4 100 400
G-j 13,5 20,5 13,5 16,5 4 100 400
j-k 13,5 16,5 17,5 16,5 4 100 400
G A 1600
k-n 17,5 16,5 17,5 12,5 4 100 400
n-A 17,5 12,5 21,5 12,5 4 100 400
A-n 21,5 12,5 17,5 12,5 4 100 400
n-k 17,5 12,5 17,5 16,5 4 100 400
A PK 1700
k-l 17,5 16,5 21,5 16,5 4 100 400
l-PK 21,5 16,5 21,5 21,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data
II-20

2.3.3 Pemilihan Material Handling Layout Awal dengan Menggunakan


Algoritma Hassan
Berikut merupakan contoh perhitungan jarak untuk part badan ragum dari
Pintu Masuk (PM) ke departemen gerinda (G)
Sub Total Jarak G-D = 2700 cm
= 27 m
Berikut ini adalah rekapitulasi jarak dari masing-masing part.
Tabel 2.15. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak
No. Perpindahan Part Jarak(m)
1 Badan Ragum 27
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 27
3 Papan Penjepit Berjalan 27
4 Penjepit Tetap 19
5 PM-S Penjepit Berjalan 19
6 Dudukan Ulir 19
7 Ulir 27
PM-B
8 Pemutar Ulir 27
9 Badan Ragum 17
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 17
11 Badan Ragum 17
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 17
13 Badan Ragum 16,5
14 Penjepit Tetap 16,5
15 S-D Penjepit Berjalan 16,5
16 Papan Penjepit Berjalan 16,5
17 Dudukan Ulir 16,5
18 Badan Ragum 35
D-M
19 Dudukan Ulir 35
20 Penjepit Tetap 17
D-TD
21 Penjepit Berjalan 17
22 Penjepit Tetap 8
23 TD-G Penjepit Berjalan 8
24 Dudukan Ulir 8
25 S-G Papan Penjepit Tetap 17
26 G-S Papan Penjepit Berjalan 17
II-21

Tabel 2.15. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak (Lanjutan)

No. Perpindahan Part Jarak(m)


27 Papan Penjepit Berjalan 17
D-G
28 Ulir 17
29 M-TD Dudukan Ulir 24
30 B-D Ulir 33
31 B-G Pemutar Ulir 24
32 M-A Badan Ragum 16
33 Penjepit Tetap 16
34 Penjepit Berjalan 16
35 Papan Penjepit Tetap 16
36 G-A Papan Penjepit Berjalan 16
37 Dudukan Ulir 16
38 Ulir 16
39 Pemutar Ulir 16
40 Badan Ragum 17
41 Penjepit Tetap 17
42 Penjepit Berjalan 17
43 Papan Penjepit Tetap 17
A-PK
44 Papan Penjepit Berjalan 17
45 Dudukan Ulir 17
46 Ulir 17
47 Pemutar Ulir 17
Sumber: Pengumpulan Data

Adapun perhitungan yang dilakukan dalam seleksi material handling


adalah sebagai berikut.
Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada
iterasi 1.
Tabel 2.16. Data Material Handling yang Digunakan
Jenis Material Biaya
No Kapasitas Dimensi (cm) Kecepatan Biaya Awal
Handling Operator/Bln
1 Dumper Truck 300 Kg 160 x 74 x 82 92 m/menit Rp 20.020.389 Rp 3.329.000
2 Hydraulic Boom Lift 230 Kg 200 x 175 x 532 87 m/menit Rp 85.443.246 Rp 3.329.000
3 Belt Conveyor 200 Kg 100 x 300 75 m/menit Rp 61.491.196 Rp 3.329.000
Sumber: Pengumpulan Data
II-22

Dari tabel tersebut dapat dilakukan perhitungan biaya operasi dan waktu
operasi dari setiap perpindahan. Berikut contoh perhitungan biaya operasi dan
waktu operasi untuk part badan ragum pada garis PM – G menggunakan material
handling Dumper Truck.
Upah operator/bulan
Biaya Operasi =
Hari Kerja per bulan x Shift x Jarak
3.329.000
=
25,83 x 7 x 27
= 681,82
Jarak
Waktu Operasi =
Kecepatan MH
27
=
92
= 0,293
Hasil Perhitungan waktu dan biaya operasi tiap material handling dapat
dilihat pada perhitungan tabel 2.17. sebagai berikut ini.
Tabel 2.17. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 1
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Badan Ragum 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
Papan Penjepit
3 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
Berjalan
4 Penjepit Tetap 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
5 PM-S Penjepit Berjalan 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
6 Dudukan Ulir 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
7 Ulir 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
PM-B
8 Pemutar Ulir 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
9 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
11 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
13 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
14 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
15 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
16 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan

II-23
17 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Tabel 2.17. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 1 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
18 Badan Ragum 35 525,98 0,38 525,98 0,402 525,98 0,467
D-M
19 Dudukan Ulir 35 525,98 0,38 525,98 0,402 525,98 0,467
20 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-TD
21 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
22 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
23 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
24 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
25 S-G Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Papan Penjepit
26 G-S 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
Papan Penjepit
27 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-G Berjalan
28 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
29 M-TD Dudukan Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
30 B-D Ulir 33 557,86 0,359 557,86 0,379 557,86 0,44
31 B-G Pemutar Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
32 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
33 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
34 G-A Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213

II-24
35 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Tabel 2.17. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 1 (Lanjutan)

Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor


Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
36 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
37 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
38 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
39 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
40 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
41 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
42 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
43 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
A-PK Papan Penjepit
44 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
45 Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
46 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
47 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 883,5 50638,59 9,605 50638,59 10,147 50638,59 11,784
Sumber: Pengolahan Data

II-25
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 1 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.18. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 1
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 47 9,605 10 Rp200.203.890 50638,59 Rp200.254.529 Rp4.260.734,65
Truck
Hydraulic
2 47 10,147 11 Rp939.875.706 50638,59 Rp939.926.345 Rp19.998.432,86
Boom Lift
Belt
3 47 11,784 12 Rp737.894.352 50638,59 Rp737.944.991 Rp15.700.957,25
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 2.

II-26
Tabel 2.19. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 2
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Badan Ragum 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
Papan Penjepit
3 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
Berjalan
4 Penjepit Tetap 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
5 PM-S Penjepit Berjalan 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
6 Dudukan Ulir 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
7 Ulir 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
PM-B
8 Pemutar Ulir 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
9 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
11 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
13 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
14 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
15 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
16 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan

II-27
17 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Tabel 2.19. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 2 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
18 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-TD
19 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
20 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
21 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
22 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
23 S-G Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Papan Penjepit
24 G-S 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
Papan Penjepit
25 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-G Berjalan
26 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
27 M-TD Dudukan Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
28 B-D Ulir 33 557,86 0,359 557,86 0,379 557,86 0,44
29 B-G Pemutar Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
30 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
31 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
32 G-A Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
33 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213

II-28
Tabel 2.19. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 2 (Lanjutan)

Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor


Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
34 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
35 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
36 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
37 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
38 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
39 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
40 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
41 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
A-PK Papan Penjepit
42 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
43 Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
44 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
45 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 813,5 49586,63 8,845 49586,63 9,343 49586,63 10,85
Sumber: Pengolahan Data

II-29
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 2 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.20. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 2
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 45 8,845 9 Rp180.183.501 49586,63 Rp180.233.088 Rp4.005.179,73
Truck
Hydraulic
2 45 9,343 10 Rp854.432.460 49586,63 Rp854.482.047 Rp18.988.489,93
Boom Lift
Belt
3 45 10,85 11 Rp676.403.156 49586,63 Rp676.452.743 Rp15.032.283,17
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 3.

II-30
Tabel 2.21. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 3
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
1 PM-G 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
Berjalan
2 Penjepit Tetap 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
3 Penjepit Berjalan 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
4 Dudukan Ulir 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
5 Ulir 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
PM-B
6 Pemutar Ulir 27 681,82 0,293 681,82 0,31 681,82 0,36
7 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
G-D
8 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
9 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-S
10 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
11 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
12 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
13 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
14 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
15 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
16 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-TD

II-31
17 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Tabel 2.21. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 3 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
18 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
19 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
20 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
21 S-G Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Papan Penjepit
22 G-S 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
Papan Penjepit
23 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-G Berjalan
24 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
25 M-TD Dudukan Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
26 B-G Pemutar Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
27 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
28 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
29 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
30 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
31 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
32 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
33 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213

II-32
34 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Tabel 2.21. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 3 (Lanjutan)

Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor


Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
35 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
36 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
37 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
38 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
A-PK Papan Penjepit
39 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
40 Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
41 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
42 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 726,5 47665,13 7,9 47665,13 8,344 47665,13 9,69
Sumber: Pengolahan Data

II-33
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 3 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.22. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 3
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 42 7,9 8 Rp160.163.112 47665,13 Rp160.210.777 Rp3.814.542,31
Truck
Hydraulic
2 42 8,344 9 Rp768.989.214 47665,13 Rp769.036.879 Rp18.310.401,88
Boom Lift
Belt
3 42 9,69 10 Rp614.911.960 47665,13 Rp614.959.625 Rp14.641.895,84
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handiling pada iterasi 4.

II-34
Tabel 2.23. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 4
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Penjepit Tetap 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
2 PM-S Penjepit Berjalan 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
3 Dudukan Ulir 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
4 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
G-D
5 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
6 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-S
7 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
8 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
9 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
10 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
11 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
12 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
13 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-TD
14 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
15 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
16 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
17 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107

II-35
18 S-G Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Tabel 2.23. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 4 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
19 G-S 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
Papan Penjepit
20 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-G Berjalan
21 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
22 M-TD Dudukan Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
23 B-G Pemutar Ulir 24 767,05 0,261 767,05 0,276 767,05 0,32
24 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
25 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
26 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
27 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
28 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
29 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
30 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
31 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
32 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
33 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
A-PK
34 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227

II-36
35 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Tabel 2.23. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 4 (Lanjutan)

Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor


Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
36 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
37 A-PK Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
38 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
39 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 645,5 45619,67 7,021 45619,67 7,414 45619,67 8,61
Sumber: Pengolahan Data

II-37
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 4 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.24. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 4
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 39 7,021 8 Rp160.163.112 45619,67 Rp160.208.732 Rp4.107.916,20
Truck
Hydraulic
2 39 7,414 8 Rp683.545.968 45619,67 Rp683.591.588 Rp17.527.989,43
Boom Lift
Belt
3 39 8,61 9 Rp553.420.764 45619,67 Rp553.466.384 Rp14.191.445,74
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 5.

II-38
Tabel 2.25. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 5
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 PM-S Dudukan Ulir 19 968,91 0,207 968,91 0,218 968,91 0,253
2 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
G-D
3 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
4 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-S
5 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
6 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
7 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
8 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
9 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
10 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
11 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-TD
12 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
13 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
14 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
15 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
16 S-G Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Papan Penjepit
17 G-S 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227

II-39
Berjalan
Tabel 2.25. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 5 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
18 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-G Berjalan
19 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
20 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
21 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
22 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
23 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
24 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
25 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
26 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
27 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
28 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
29 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
30 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
31 A-PK Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Papan Penjepit
32 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
33 Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227

II-40
34 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Tabel 2.25. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 5 (Lanjutan)

Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor


Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
35 A-PK Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 559,5 42147,75 6,085 42147,75 6,426 42147,75 7,464
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 5 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.26. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 5
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
1 Dumper Truck 35 6,085 7 Rp140.142.723 42147,75 Rp140.184.871 Rp4.005.282,02
Hydraulic
2 35 6,426 7 Rp598.102.722 42147,75 Rp598.144.870 Rp17.089.853,42
Boom Lift
3 Belt Conveyor 35 7,464 8 Rp491.929.568 42147,75 Rp491.971.716 Rp14.056.334,74
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 6.

II-41
Tabel 2.27. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 6
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
2 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
3 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
4 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
5 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
6 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-TD
7 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
8 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
9 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
10 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
11 S-G Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Papan Penjepit
12 G-S 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
Papan Penjepit
13 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
D-G Berjalan
14 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
15 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
16 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213

II-42
G-A
17 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Tabel 2.27. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 6 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
18 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
19 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
G-A
20 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
21 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
22 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
23 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
24 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
25 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
26 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
A-PK Papan Penjepit
27 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
28 Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
29 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
30 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 472,5 36847,24 5,138 36847,24 5,428 36847,24 6,303
Sumber: Pengolahan Data

II-43
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 6 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.28. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 6
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 30 5,138 6 Rp120.122.334 36847,24 Rp120.159.181 Rp4.005.306,04
Truck
Hydraulic
2 30 5,428 6 Rp512.659.476 36847,24 Rp512.696.323 Rp17.089.877,44
Boom Lift
Belt
3 30 6,303 7 Rp430.438.372 36847,24 Rp430.475.219 Rp14.349.173,97
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk material handling pada iterasi 7.

II-44
Tabel 2.29. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 7
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
2 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
3 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
4 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
5 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
6 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
7 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
8 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
9 D-G Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
10 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
11 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
12 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
13 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
14 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
15 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
16 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
17 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213

II-45
Tabel 2.29. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 7 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
18 Badan Ragum 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
19 Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
20 Penjepit Berjalan 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
21 Papan Penjepit Tetap 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
A-PK Papan Penjepit
22 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
23 Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
24 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
25 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 387,5 31432,74 4,213 31432,74 4,453 31432,74 5,168
Sumber: Pengolahan Data

II-46
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 7 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.30. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 7
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 25 4,213 5 Rp100.101.945 31432,74 Rp100.133.378 Rp4.005.335,11
Truck
Hydraulic
2 25 4,453 5 Rp427.216.230 31432,74 Rp427.247.663 Rp17.089.906,51
Boom Lift
Belt
3 25 5,168 6 Rp368.947.176 31432,74 Rp368.978.609 Rp14.759.144,35
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 8.

II-47
Tabel 2.31. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 8
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Badan Ragum 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
2 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
3 S-D Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Papan Penjepit
4 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
5 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
6 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
7 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
8 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
9 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
10 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
11 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
12 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
13 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
14 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
15 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
16 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213

II-48
Tabel 2.31. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 8 (Lanjutan)
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
Papan Penjepit
17 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Berjalan
18 A-PK Dudukan Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
19 Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
20 Pemutar Ulir 17 1082,9 0,185 1082,9 0,195 1082,9 0,227
Total 302,5 26018,24 3,288 26018,24 3,478 26018,24 4,033
Sumber: Pengolahan Data

II-49
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 8 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.32. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 8
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 20 3,288 4 Rp80.081.556 26018,24 Rp80.107.574 Rp4.005.378,71
Truck
Hydraulic
2 20 3,478 4 Rp341.772.984 26018,24 Rp341.799.002 Rp17.089.950,11
Boom Lift
Belt
3 20 4,033 5 Rp307.455.980 26018,24 Rp307.481.998 Rp15.374.099,91
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 9.

II-50
Tabel 2.33. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 9
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Penjepit Tetap 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
2 Penjepit Berjalan 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
S-D Papan Penjepit
3 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
Berjalan
4 Dudukan Ulir 16,5 1115,71 0,179 1115,71 0,19 1115,71 0,22
5 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
6 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
7 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
8 M-A Badan Ragum 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
9 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
10 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
11 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
12 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
13 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
14 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
15 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Total 218 20570,93 2,369 20570,93 2,508 20570,93 2,905
Sumber: Pengolahan Data

II-51
Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 9 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.
Tabel 2.34. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 9
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 15 2,369 3 Rp60.061.167 20570,93 Rp60.081.738 Rp4.005.449,20
Truck
Hydraulic
2 15 2,508 3 Rp256.329.738 20570,93 Rp256.350.309 Rp17.090.020,60
Boom Lift
Belt
3 15 2,905 3 Rp184.473.588 20570,93 Rp184.494.159 Rp12.299.610,60
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan seleksi material handling pada iterasi 10.

II-52
Tabel 2.35. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 10
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
2 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
3 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
4 Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
5 Penjepit Berjalan 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
6 Papan Penjepit Tetap 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Papan Penjepit
7 G-A 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Berjalan
8 Dudukan Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
9 Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
10 Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Total 136 14957,51 1,479 14957,51 1,564 14957,51 1,812
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 10 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.

II-53
Tabel 2.36. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 10
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 10 1,479 2 Rp40.040.778 14957,51 Rp40.055.736 Rp4.005.573,55
Truck
Hydraulic
2 10 1,564 2 Rp170.886.492 14957,51 Rp170.901.450 Rp17.090.144,95
Boom Lift
Belt
3 10 1,812 2 Rp122.982.392 14957,51 Rp122.997.350 Rp12.299.734,95
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan perhitungan untuk seleksi material handling pada iterasi 11.

II-54
Tabel 2.37. Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 11
Dumper Truck Hydraulic Boom Lift Belt Conveyor
Jarak Biaya Waktu Biaya Waktu Biaya Waktu
No. Perpindahan Part
(m) Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi Operasi
(Cij) (Wij) (Cij) (Wij) (Cij) (Wij)
1 Penjepit Tetap 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
2 TD-G Penjepit Berjalan 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
3 Dudukan Ulir 8 2301,15 0,087 2301,15 0,092 2301,15 0,107
4 G-A Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
5 G-A Pemutar Ulir 16 1150,58 0,174 1150,58 0,184 1150,58 0,213
Total 56 9204,61 0,609 9204,61 0,644 9204,61 0,747
Sumber: Pengolahan Data

Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi dari seleksi material handling iterasi 11 dengan mempertimbangkan total jarak, biaya, dan
jumlah peralatan.

II-55
Tabel 2.38. Rekapan Perhitungan Seleksi Material Handling Iterasi 11
Total
Total Jumlah Jumlah
No. Tipe MH Pembulatan Biaya Awal Biaya Total Biaya Bi
Perpindahan Waktu
Operasi
Dumper
1 5 0,609 1 Rp20.020.389 9204,61 Rp20.029.594 Rp4.005.918,72
Truck
Hydraulic
2 5 0,644 1 Rp85.443.246 9204,61 Rp85.452.451 Rp17.090.490,12
Boom Lift
Belt
3 5 0,747 1 Rp61.491.196 9204,61 Rp61.500.401 Rp12.300.080,12
Conveyor
Sumber: Pengolahan Data

II-56
II-57

2.3.4. Rancangan Perbaikan Layout Lantai Produksi dengan Algoritma


CRAFT
Rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan algoritma CRAFT
dilakukan dengan menggunakan software WinQSB. Berikut ini adalah gambar
layout awal yang digunakan dalam pengolahan data menggunakan algoritma
CRAFT:

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.3. Layout Awal

Langkah-langkah melakukan rancangan perbaikan layout lantai produksi


dengan metode algoritma CRAFT adalah sebagai berikut:
1. Dibuka aplikasi Facility Location and Layout (FLL)

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.4. Aplikasi Facility Location and Layout

2. Klik File > New Problem


II-58

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.5. Menu New Problem

3. Dimasukkan informasi pada windows yang muncul seperti gambar berikut,


kemudian klik OK.

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.6. Menu Problem Spesification
II-59

4. Dimasukkan informasi pada tabel sesuai dengan From to Chart terpilih dan
Initial Layout yang terlampir berdasarkan titik rectilinier rancangan layout
awal.

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.7. Data From to Chart dan Initial Layout

5. Diklik Solve and Analyze > Solve the Problem

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.8. Menu Solve the Problem

6. Dipilih opsi seperti pada gambar berikut dan klik OK.

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.9. Menu Functional Layout Solution
II-60

7. Hasil iterasi layout dengan algoritma CRAFT dapat dilihat pada gambar berikut
ini.

Sumber: Software WinQSB


Gambar 2.10. Hasil Iterasi Layout dengan Algoritma CRAFT

Tampilan layout dengan menggunakan algoritma CRAFT dapat dilihat pada


gambar berikut ini.
II-61

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.11. Tampilan Layout dengan Algoritma CRAFT

2.3.5. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT


Berikut merupakan titik koordinat setiap stasiun kerja berdasarkan layout
awal.
II-62

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.12. Titik Koordinat Stasiun Kerja Layout CRAFT

Berikut merupakan perhitungan jarak untuk setiap stasiun kerja di lantai


produksi. Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part badan ragum
dapat dilihat pada Tabel 2.39. berikut ini.
II-63

Tabel 2.39. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Badan Ragum
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
PM G 2700
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 4,5 100 450
G D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
D S 1700
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
f-S 12,5 16 12,5 20,5 4,5 100 450
S-f 12,5 20,5 12,5 16 4,5 100 450
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
S D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
D M f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3350
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-M 8,5 3,5 4,5 3,5 4 100 400
M-n 4,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
M A 800
n-A 8,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data
II-64

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit tetap
dapat dilihat pada Tabel 2.40. berikut ini.
Tabel 2.40. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Penjepit Tetap
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
PM S 1900
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
f-S 12,5 16 12,5 20,5 4,5 100 450
S-f 12,5 20,5 12,5 16 4,5 100 450
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
S D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
D TD 1750
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-TD 16,5 11,5 12,5 11,5 4 100 400
TD-j 12,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
TD G 800
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit berjalan
dapat dilihat pada Tabel 2.41. berikut ini.
II-65

Tabel 2.41. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Penjepit Berjalan
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
PM S 1900
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
f-S 12,5 16 12,5 20,5 4,5 100 450
S-f 12,5 20,5 12,5 16 4,5 100 450
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
S D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
D TD 1750
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-TD 16,5 11,5 12,5 11,5 4 100 400
TD-j 12,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
TD G 800
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part papan penjepit
tetap dapat dilihat pada Tabel 2.42. berikut ini.
II-66

Tabel 2.42. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Papan Penjepit Tetap
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
PM G 2700
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 4,5 100 450
G D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
D S 1700
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
f-S 12,5 16 12,5 20,5 4,5 100 450
S-f 12,5 20,5 12,5 16 4 100 400
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
S G 1650
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part papan penjepit
berjalan dapat dilihat pada Tabel 2.43. berikut ini.
II-67

Tabel 2.43. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Papan Penjepit Berjalan
Jarak Sub
Stasiun Stasiun Jarak
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnnya total
Awal Tujuan Koordinat
(cm) (cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
PM G 2700
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 4,5 100 450
G S 1650
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
f-S 12,5 16 12,5 20,5 4 100 400
S-f 12,5 20,5 12,5 16 4,5 100 450
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
S D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
D G 1700
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part dudukan ulir
dapat dilihat pada Tabel 2.44. berikut ini.
II-68

Tabel 2.44. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Dudukan Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
PM S 1900
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
f-S 12,5 16 12,5 20,5 4,5 100 450
S-f 12,5 20,5 12,5 16 4,5 100 450
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
S D 1700
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
D M f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3350
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-M 8,5 3,5 4,5 3,5 4 100 400
M-n 4,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
M TD e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400 3350
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-TD 16,5 11,5 12,5 11,5 4 100 400
TD-j 12,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
TD G 800
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data
II-69

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part ulir dapat dilihat
pada Tabel 2.45. berikut ini.
Tabel 2.45. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
PM B 1900
e-k 8,5 16 8,5 11,5 4,5 100 450
k-B 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
B-k 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
k-e 8,5 11,5 8,5 16 4,5 100 450
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
B D 2500
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-i 16,5 16 20,5 16 4 100 400
i-D 20,5 16 20,5 20,5 4,5 100 450
D-i 20,5 20,5 20,5 16 4,5 100 450
i-h 20,5 16 16,5 16 4 100 400
D G 1700
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part pemutar ulir
dapat dilihat pada Tabel 2.46. berikut ini.
II-70

Tabel 2.46. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT pada
Part Pemutar Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 21,5 8,5 21,5 5 100 500
c-e 8,5 21,5 8,5 16 5,5 100 550
PM B 1900
e-k 8,5 16 8,5 11,5 4,5 100 450
k-B 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
B-k 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
k-e 8,5 11,5 8,5 16 4,5 100 450
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
B G 2500
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 4,5 100 450
j-G 16,5 11,5 20,5 11,5 4 100 400
G-j 20,5 11,5 16,5 11,5 4 100 400
j-h 16,5 11,5 16,5 16 5 100 500
h-f 16,5 16 12,5 16 4 100 400
G A f-e 12,5 16 8,5 16 4 100 400 3400
e-k 8,5 16 8,5 11,5 5 100 500
k-n 8,5 11,5 8,5 3,5 8 100 800
n-A 8,5 3,5 12,5 3,5 4 100 400
A-n 12,5 3,5 8,5 3,5 4 100 400
n-k 8,5 3,5 8,5 11,5 8 100 800
k-e 8,5 11,5 8,5 16 5 100 500
e-f 8,5 16 12,5 16 4 100 400
A PK 4300
f-h 12,5 16 16,5 16 4 100 400
h-j 16,5 16 16,5 11,5 5 100 500
j-p 16,5 11,5 16,5 3,5 8 100 800
p-PK 16,5 3,5 21,5 3,5 5 100 500
Sumber: Pengolahan Data
II-71

Rekapitulasi perpindahan dan jarak pada layout CRAFT dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.47. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout CRAFT
No. Perpindahan Part Jarak(m)
1 Badan Ragum 27
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 27
3 Papan Penjepit Berjalan 27
4 Penjepit Tetap 19
5 PM-S Penjepit Berjalan 19
6 Dudukan Ulir 19
7 Ulir 19
PM-B
8 Pemutar Ulir 19
9 Badan Ragum 17
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 17
11 Badan Ragum 17
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 17
13 Badan Ragum 17
14 Penjepit Tetap 17
15 S-D Penjepit Berjalan 17
16 Papan Penjepit Berjalan 17
17 Dudukan Ulir 17
18 Badan Ragum 33,5
D-M
19 Dudukan Ulir 33,5
20 Penjepit Tetap 17,5
D-TD
21 Penjepit Berjalan 17,5
22 Penjepit Tetap 8
23 TD-G Penjepit Berjalan 8
24 Dudukan Ulir 8
25 S-G Papan Penjepit Tetap 16,5
26 G-S Papan Penjepit Berjalan 16,5
27 Papan Penjepit Berjalan 17
D-G
28 Ulir 17
29 M-TD Dudukan Ulir 33,5
30 B-D Ulir 25
31 B-G Pemutar Ulir 25
32 M-A Badan Ragum 8
II-72

Tabel 2.47. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout CRAFT (Lanjutan)

No. Perpindahan Part Jarak(m)


33 Penjepit Tetap 34
34 Penjepit Berjalan 34
35 Papan Penjepit Tetap 34
36 G-A Papan Penjepit Berjalan 34
37 Dudukan Ulir 34
38 Ulir 34
39 Pemutar Ulir 34
40 Badan Ragum 43
41 Penjepit Tetap 43
42 Penjepit Berjalan 43
43 Papan Penjepit Tetap 43
A-PK
44 Papan Penjepit Berjalan 43
45 Dudukan Ulir 43
46 Ulir 43
47 Pemutar Ulir 43
Sumber: Pengolahan Data

2.3.6. Perhitungan Ongkos Material Handling Layout CRAFT


Dalam melakukan perhitungan ongkos material handling layout CRAFT
dilakukan dengan menghitung frekuensi pemindahan bahan terlebih dahulu.
Frekuensi pemindahan bahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Berat part x Quantity per Day
Frekuensi Pemindahan =
Kapasitas Material Handling
Perhitungan frekuensi pemindahan pada badan ragum adalah sebagai
berikut:
Berat part x Quantity per Day
Frekuensi Pemindahan =
Kapasitas Material Handling
3,675 x 52
=
300
= 0,637 ≈ 1
II-73

Rekapitulasi perhitungan frekuensi pemindahan dapat dilihat pada tabel


berikut ini.
Tabel 2.48. Rekapitulasi Perhitungan Frekuensi Pemindahan
Perpindah Material Berat Part Kapasitas
No. Part Frekuensi
an Handling / Day MH
1 Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
2 PM-G Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 32,76 300 1
Papan Penjepit
3 Dumper Truck 32,76 300 1
Berjalan
4 Penjepit Tetap Dumper Truck 54,6 300 1
5 PM-S Penjepit Berjalan Dumper Truck 54,6 300 1
6 Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
7 Ulir Dumper Truck 54,6 300 1
PM-B
8 Pemutar Ulir Dumper Truck 43,68 300 1
9 Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
G-D
10 Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 32,76 300 1
11 Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
D-S
12 Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 32,76 300 1
13 Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
14 Penjepit Tetap Dumper Truck 54,6 300 1
15 S-D Penjepit Berjalan Dumper Truck 54,6 300 1
Papan Penjepit
16 Dumper Truck 32,76 300 1
Berjalan
17 Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
18 Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
D-M
19 Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
20 Penjepit Tetap Dumper Truck 54,6 300 1
D-TD
21 Penjepit Berjalan Dumper Truck 54,6 300 1
22 Penjepit Tetap Dumper Truck 54,6 300 1
23 TD-G Penjepit Berjalan Dumper Truck 54,6 300 1
24 Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
25 S-G Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 32,76 300 1
Papan Penjepit
26 G-S Dumper Truck 32,76 300 1
Berjalan
Papan Penjepit
27 Dumper Truck 32,76 300 1
D-G Berjalan
28 Ulir Dumper Truck 54,6 300 1
29 M-TD Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
30 B-D Ulir Dumper Truck 54,6 300 1
II-74

Tabel 2.48. Rekapitulasi Perhitungan Frekuensi Pemindahan (Lanjutan)


Perpindah Material Berat Part Kapasitas
No. Part Frekuensi
an Handling / Day MH
31 B-G Pemutar Ulir Dumper Truck 43,68 300 1
32 M-A Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
33 Penjepit Tetap Dumper Truck 54,6 300 1
34 Penjepit Berjalan Dumper Truck 54,6 300 1
Papan Penjepit
35 Dumper Truck 32,76 300 1
Tetap
G-A Papan Penjepit
36 Dumper Truck 32,76 300 1
Berjalan
37 Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
38 Ulir Dumper Truck 54,6 300 1
39 Pemutar Ulir Dumper Truck 43,68 300 1
40 Badan Ragum Dumper Truck 191,1 300 1
41 Penjepit Tetap Dumper Truck 54,6 300 1
42 Penjepit Berjalan Dumper Truck 54,6 300 1
Papan Penjepit
43 Dumper Truck 32,76 300 1
Tetap
A-PK
Papan Penjepit
44 Dumper Truck 32,76 300 1
Berjalan
45 Dudukan Ulir Dumper Truck 81,9 300 1
46 Ulir Dumper Truck 54,6 300 1
47 Pemutar Ulir Dumper Truck 43,68 300 1
Sumber: Pengolahan Data

Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan ongkos material


handling pada layout CRAFT yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
berikut ini:
OMH = Biaya Angkut per Meter x Jarak Perpindahan x Frekuensi Perpindahan
Perhitungan OMH pada part badan ragum dengan perpindahan dari Pintu
Masuk ke Mesin Gerinda adalah sebagai berikut:
OMH = Biaya Angkut per Meter x Jarak Perpindahan x Frekuensi Perpindahan
= 17,97 x 27 x 1
= 485,19
Perhitungan ongkos material handling untuk part badan ragum dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
II-75

Tabel 2.49. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Badan Ragum


Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM G Dumper Truck 27 1 17.97 485,19
G D Dumper Truck 17 1 17.97 305,49
D S Dumper Truck 17 1 17.97 305,49
S D Dumper Truck 17 1 17.97 305,49
D M Dumper Truck 33,5 1 17.97 601,995
M A Dumper Truck 8 1 17.97 143,76
A PK Dumper Truck 43 1 17.97 772,71
Total 162,5 7 125.79 2920,125
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part penjepit tetap dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.50. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Penjepit Tetap
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM S Dumper Truck 19 1 17.97 341,43
S D Dumper Truck 17 1 17.97 305,49
D TD Dumper Truck 17,5 1 17.97 314,475
TD G Dumper Truck 8 1 17.97 143,76
G A Dumper Truck 34 1 17.97 610,98
A PK Dumper Truck 43 1 17.97 772,71
Total 138,5 6 107.82 2488,845
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part penjepit berjalan dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.51. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Penjepit Berjalan
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM S Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
S D Dumper Truck 17 1 17,97 305,49
D TD Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
TD G Dumper Truck 8 1 17,97 143,76
II-76

Tabel 2.51. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Penjepit Berjalan


(Lanjutan)
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
G A Dumper Truck 34 1 17,97 610,98
A PK Dumper Truck 43 1 17,97 772,71
Total 138,5 6 107,82 2488,845
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part papan penjepit tetap


dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.52. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Papan Penjepit
Tetap
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM G Dumper Truck 27 1 17,97 485.19
G D Dumper Truck 17 1 17,97 305.49
D S Dumper Truck 17 1 17,97 305.49
S G Dumper Truck 16.5 1 17,97 296.505
G A Dumper Truck 34 1 17,97 610.98
A PK Dumper Truck 43 1 17,97 772.71
Total 154,5 6 107,82 2776,365
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part papan penjepit berjalan


dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.53. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Papan Penjepit
Berjalan
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM G Dumper Truck 27 1 17,97 485.19
G S Dumper Truck 16.5 1 17,97 296.505
S D Dumper Truck 17 1 17,97 305.49
D G Dumper Truck 17 1 17,97 305.49
G A Dumper Truck 34 1 17,97 610.98
A PK Dumper Truck 43 1 17,97 772.71
Total 154,5 6 107,82 2776,365
Sumber: Pengolahan Data
II-77

Perhitungan ongkos material handling untuk part dudukan ulir dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.54. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Dudukan Ulir
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM S Dumper Truck 19 1 17,97 341.43
S D Dumper Truck 17 1 17,97 305.49
D M Dumper Truck 33,5 1 17,97 601.995
M TD Dumper Truck 33,5 1 17,97 601.995
TD G Dumper Truck 8 1 17,97 143.76
G A Dumper Truck 34 1 17,97 610.98
A PK Dumper Truck 43 1 17,97 772.71
Total 188 7 125,79 3378,36
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part ulir dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.55. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Ulir
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM B Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
B D Dumper Truck 25 1 17,97 449,25
D G Dumper Truck 17 1 17,97 305,49
G A Dumper Truck 34 1 17,97 610,98
A PK Dumper Truck 43 1 17,97 772,71
Total 138 5 89,85 1545.42
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part pemutar ulir dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.56. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Pemutar Ulir
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM B Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
B G Dumper Truck 25 1 17,97 449,25
II-78

Tabel 2.56. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Pemutar Ulir


(Lanjutan)
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
G A Dumper Truck 34 1 17,97 610,98
A PK Dumper Truck 43 1 17,97 772,71
Total 121 4 71,88 2174,37
Sumber: Pengolahan Data

Rekapitulasi ongkos material handling pada layout CRAFT masing-


masing part dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.57. Rekapitulasi Ongkos Material Handling pada Layout CRAFT
Part Material Handling Total OMH
Badan Ragum Dumper Truck 2920,125
Penjepit Tetap Dumper Truck 2488,845
Penjepit Berjalan Dumper Truck 2488,845
Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 2776,365
Papan Penjepit Berjalan Dumper Truck 2776,365
Dudukan Ulir Dumper Truck 3378,36
Ulir Dumper Truck 2479,86
Pemutar Ulir Dumper Truck 2174,37
Total 21483,135
Sumber: Pengolahan Data

2.3.7. Rancangan Perbaikan Layout Lantai Produksi dengan Group


Technology Layout
Dalam membuat rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan
group technology layout dibutuhkan perhitungan frekuensi perpindahan barang.
Frekuensi perpindahan barang bergantung pada volume produksi dan kapasitas
peralatan pemindahan bahan yang digunakan. Adapun rumus untuk menghitung
frekuensi perpindahan barang adalah sebagai berikut:
Berat Part x Quantity/Day
Frekuensi perpindahan/hari =
Kapasitas Material Handling

Total frekuensi perpindahan/tahun = Frekuensi Perpindahan/Hari x Hari Kerja


Tabel hasil perhitungan frekuensi perpindahan dapat dilihat pada tabel 2.69.
berikut.
Tabel 2.58. Perhitungan Frekuensi Perpindahan
Kapasitas
Material Jumlah
No Dari Ke Part Material Frekuensi/Hari Frekuensi/Tahun Total
Handling Material
Handling
Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310
1 PM G Papan Penjepit Tetap DT 32,76 300 Kg 1 310 930
Papan Penjepit Berjalan DT 32,76 300 Kg 1 310
Penjepit Tetap DT 54,60 300 Kg 1 310
2 PM S Penjepit Berjalan DT 54,60 300 Kg 1 310 930
Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310
PM B Ulir DT 54,60 300 Kg 1 310
3 620
Pemutar Ulir DT 43,68 300 Kg 1 310
Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310
4 G D 620
Papan Penjepit Tetap DT 32,76 300 Kg 1 310
Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310
5 D S 620
Papan Penjepit Tetap DT 32,76 300 Kg 1 310
Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310
Penjepit Tetap DT 54,60 300 Kg 1 310
6 S D Penjepit Berjalan DT 54,60 300 Kg 1 310 1550
Papan Penjepit Berjalan DT 32,76 300 Kg 1 310
Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310
Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310
7 D M 620
Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310
Penjepit Tetap DT 54,60 300 Kg 1 310
8 D TD 620
Penjepit Berjalan DT 54,60 300 Kg 1 310

II-79
Tabel 2.58. Perhitungan Frekuensi Perpindahan (Lanjutan)
Kapasitas
Material Jumlah
No Dari Ke Part Material Frekuensi/Hari Frekuensi/Tahun Total
Handling Material
Handling
Penjepit Tetap DT 54,60 300 Kg 1 310
9 TD G Penjepit Berjalan DT 54,60 300 Kg 1 310 930
Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310
10 S G Papan Penjepit Tetap DT 32,76 300 Kg 1 310 310
11 G S Papan Penjepit Berjalan DT 32,76 300 Kg 1 310 310
Papan Penjepit Berjalan DT 32,76 300 Kg 1 310
12 D G 620
Ulir DT 54,60 300 Kg 1 310
13 M TD Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310 310
14 B D Ulir DT 54,60 300 Kg 1 310 310
15 B G Pemutar Ulir DT 43,68 300 Kg 1 310 310
16 M A Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310 310
Penjepit Tetap DT 54,60 300 Kg 1 310
Penjepit Berjalan DT 54,60 300 Kg 1 310
Papan Penjepit Tetap DT 32,76 300 Kg 1 310
17 G A Papan Penjepit Berjalan DT 32,76 300 Kg 1 310 2170
Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310
Ulir DT 54,60 300 Kg 1 310
Pemutar Ulir DT 43,68 300 Kg 1 310
Badan Ragum DT 54,60 300 Kg 1 310
930
18 A PK Penjepit Tetap DT 54,60 300 Kg 1 310
Penjepit Berjalan DT 54,60 300 Kg 1 310

II-80
Tabel 2.58. Perhitungan Frekuensi Perpindahan (Lanjutan)
Kapasitas
Material Jumlah
No Dari Ke Part Material Frekuensi/Hari Frekuensi/Tahun Total
Handling Material
Handling
Papan Penjepit Tetap DT 32,76 300 Kg 1 310
Papan Penjepit Berjalan DT 32,76 300 Kg 1 310
18 A PK Dudukan Ulir DT 81,90 300 Kg 1 310 1550
Ulir DT 54,60 300 Kg 1 310
Pemutar Ulir DT 43,68 300 Kg 1 310
Sumber: Pengolahan Data

II-81
II-82

2.3.7.1. Pembentukkan Group Technology Layout dengan Metode Rank Order


Clustering (ROC)
Pembentukan sel manufaktur group technology layout dengan
menggunakan metode Rank Order Clustering (ROC) dilakukan dengan
menghitung decimal equivalents bagi semua komponen dan mesin. Perhitungan ini
sendirinya akan memberikan nilai bagi komponen dan mesin yang akan diurutkan
sekaligus membentuk kelompok mesin sel. Setiap kelompok mesin sel diatur tata
letaknya dengan tujuan penyusunan layout baru masing-masing kelompok mesin
sel. Berikut adalah langkah-langkah pembentukkan group technology layout
dengan metode Rank Order Clustering (ROC), yaitu:
1. Membuat matriks insiden part-mesin berdasarkan urutan proses produksi. Jika
part X dikerjakan menggunakan mesin Y maka matriks diisi dengan nilai 1 dan
jika tidak maka diisi dengan nilai 0. Matriks insiden pada proses pembuatan
produk ragum dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.59. Matriks Insiden
Komponen
Mesin
BR PT PB PPT PPB DU U PU
S 1 1 1 1 1 1
D 1 1 1 1 1 1 1
G 1 1 1 1 1 1 1
TD 1 1 1
B 1 1
M 1 1
A 1 1 1 1 1 1 1 1
Sumber: Pengolahan Data

2. Menentukan bobot biner dengan rumus BWj = 2m-j untuk masing-masing kolom
j dari matriks indikator komponen mesin dan menghitung nilai desimal
ekuevalen (DE) dari bobot biner untuk setiap kolom. Hasil penentuan bobot
biner dan perhitungan desimal ekuevalen (DE) dapat dilihat pada tabel berikut.
II-83

Tabel 2.60. Penentuan Bobot Biner dan Perhitungan Desimal Ekuevalen


(DE)
Komponen
Mesin BR PT PB PPT PPB DU U PU DE
27 26 25 2 4
23 22 21 20
S 1 1 1 1 1 1 252
D 1 1 1 1 1 1 1 254
G 1 1 1 1 1 1 1 191
TD 1 1 1 100
B 1 1 3
M 1 1 132
A 1 1 1 1 1 1 1 1 255
Sumber: Pengolahan Data

3. Mengurutkan baris matriks insiden berdasarkan nilai desimal ekuevalen (DE)


terbesar hingga terkecil. Berikut merupakan tabel matriks insiden yang sudah
diurutkan.
Tabel 2.61. Pengurutan Baris Matriks Insiden Berdasarkan Nilai DE
Komponen
Mesin BR PT PB PPT PPB DU U PU DE
27 26 25 2 4
23 22 21 20
A 1 1 1 1 1 1 1 1 255
D 1 1 1 1 1 1 1 254
S 1 1 1 1 1 1 252
G 1 1 1 1 1 1 1 191
M 1 1 132
TD 1 1 1 100
B 1 1 3
Sumber: Pengolahan Data

4. Menghitung nilai desimal ekuevalen (DE) dari bobot biner untuk setiap baris
pada matriks insiden. Berikut merupakan tabel yang berisi hasil perhitungan
nilai DE pada setiap baris.
II-84

Tabel 2.62. Perhitungan Nilai DE pada Tiap Baris


Komponen
Mesin
BR PT PB PPT PPB DU U PU
6
A 2 1 1 1 1 1 1 1 1
D 25 1 1 1 1 1 1 1
S 24 1 1 1 1 1 1
G 23 1 1 1 1 1 1 1
M 22 1 1
TD 21 1 1 1
B 20 1 1
DE 124 114 122 120 120 126 105 73
Sumber: Pengolahan Data

5. Mengurutkan kolom matriks insiden dari kiri ke kanan insiden berdasarkan nilai
desimal ekuevalen (DE) terbesar hingga terkecil. Berikut merupakan hasil
pengurutan kolom matriks.
Tabel 2.63. Pengurutan Kolom Berdasarkan Nilai DE
Komponen
Mesin
BR PT PB PPT PPB DU U PU
6
A 2 1 1 1 1 1 1 1 1
D 25 1 1 1 1 1 1 1
S 24 1 1 1 1 1 1
G 23 1 1 1 1 1 1 1
M 22 1 1
TD 21 1 1 1
B 20 1 1
DE 126 124 122 120 120 114 105 73
Sumber: Pengolahan Data

6. Melakukan pengulangan sampai urutan baris dan kolomtidak berubah lagi. Jika
urutan tidak berubah maka iterasi dihentikan dan dapat ditentukan kelompok
part-mesin berdasarkan hasil terakhir. Berikut merupakan hasil dari matriks
terakhir.
II-85

Tabel 2.64. Hasil Akhir Matriks Insiden


Komponen
Mesin
BR PT PB PPT PPB DU U PU
6
A 2 1 1 1 1 1 1 1 1
D 25 1 1 1 1 1 1 1
S 24 1 1 1 1 1 1
G 23 1 1 1 1 1 1 1
M 22 1 1
TD 21 1 1 1
B 20 1 1
DE 126 124 122 120 120 114 105 73
Sumber: Pengolahan Data

7. Membagi mesin sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan pada langkah
sebelumnya. Jika terdapat mesin yang sama digunakan pada lebih dari 1
kelompok maka dilakukan pembagian mesin yang lebih dari 1 kedalam
kelompok mesin yang terbentuk. Berikut merupakan tabel yang berisi
pembagian mesin.
Tabel 2.65. Pengelompokkan Mesin
Kelompok Komponen (Part) Mesin yang Dibutuhkan
Badan Ragum, Penjepit
Tetap, Penjepit Berjalan,
Mesin A(1), D(3), S(2), G(1),
I Papan Penjepit Tetap,
M(1), TD(2)
Papan Penjepit Berjalan,
Dudukan Ulir
II Ulir, Pemutar Ulir Mesin A(1), D (1), G(1), B(1)
Sumber: Pengolahan Data

Hasil pembagian mesin berdasarkan jumlah mesin yang lebih dari 1 kedalam
kelompok mesin adalah sebagai berikut.
a. Mesin drilling terdiri dari 4 unit yang digunakan untuk 6 jenis part pada
kelompok I dan 1 jenis part pada kelompok II. Maka mesin drilling
dimasukkan pada kelompok II sebanyak 1 unit karena hanya 1 part yang
menggunakan mesin drilling pada kelompok II dan pada kelompok I jenis
produk yang memakai mesin drilling lebih banyak.
II-86

b. Mesin gerinda terdiri dari 2 unit yang digunakan untuk 5 jenis part pada
kelompok I dan 2 jenis part pada kelompok II. Maka 1 unit mesin gerinda
dimasukkan pada kelompok II karena kedua kelompok membutuhkan mesin
gerinda untuk part nya.
c. Meja Assembly terdiri dari 2 unit unit yang digunakan untuk 6 jenis part
pada kelompok I dan 2 jenis part pada kelompok II. Maka 1 unit meja
Assembly dimasukkan pada kelompok II karena kedua kelompok
membutuhkan meja Assembly untuk part nya.

2.3.8. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group Technology


Perhitungan jarak antar stasiun kerja group technology layout dilakukan
dengan menggunakan metode hollier. Kedekatan ditentukan oleh rasio from dan to
dari frekuensi pemindahan bahan. Berikut ini adalah langkah-langkah penentuan
from to ratio tahap, yaitu:
1. Pembuatan From to Chart Kelompok Mesin I
Berikut ini adalah matriks from to chart kelompok mesin I, yaitu:
Tabel 2.66. From to Chart Kelompok Mesin I
A D S G M TD Total
A 0 0 0 0 0 0 0
D 0 0 620 310 620 620 2170
S 0 1550 0 310 0 0 1860
G 1550 620 310 0 0 0 2480
M 310 0 0 0 0 0 310
TD 0 0 0 620 0 0 620
Total 1860 2170 930 1240 620 620 7440
Sumber: Pengolahan Data

2. Pembuatan From to Ratio Kelompok Mesin I


Nilai rasio merupakan perbandingan nilai from dan to. Berikut ini adalah
hasil rasio kelompok mesin I, yaitu:
II-87

Tabel 2.67. From to Ratio Kelompok Mesin I


Mesin From To Ratio Rank
A 0 1860 0 4
D 2170 2170 1 1
S 1860 930 2 3
G 2480 1240 2 2
M 310 620 0,5 6
TD 620 520 1 5
Sumber: Pengolahan Data

3. Pembuatan From to Chart Kelompok Mesin II


Berikut ini adalah matriks from to chart kelompok mesin I, yaitu:
Tabel 2.68. From to Chart Kelompok Mesin II
A D G B Total
A 0 0 0 0 0
D 0 0 310 0 310
G 620 0 0 620 1240
B 0 310 310 0 620
Total 620 310 620 620 2170
Sumber: Pengolahan Data

4. Pembuatan From to Ratio Kelompok Mesin II


Berikut ini adalah hasil rasio kelompok mesin II, yaitu:
Tabel 2.69. From to Ratio Kelompok Mesin II
Mesin From To Ratio Rank
A 0 620 0 4
D 310 310 1 3
G 1240 620 2 1
B 620 620 1 2
Sumber: Pengolahan Data
II-88

Maka layout lantai produksi dengan menggunakan group technology


layout dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.13. Layout Lantai Produksi dengan Group Technology
Layout
II-89

2.3.8. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group Technology


Berikut merupakan titik koordinat setiap stasiun kerja berdasarkan layout
awal.

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.14. Titik Koordinat Stasiun Kerja Layout Group
Technology

Berikut merupakan perhitungan jarak untuk setiap stasiun kerja di lantai


produksi. Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part badan ragum
dapat dilihat pada Tabel 2.70. berikut ini.
II-90

Tabel 2.70. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Badan Ragum
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-f 8,5 6,5 8,5 11,5 5 100 500
PM G f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400 2450
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
G D j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300 1550
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
D S 1850
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-S 6 20,5 6 22,5 2 100 200
S-n 6 22,5 6 20,5 2 100 200
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500
S D 1850
j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
D M 3350
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-M 16,5 20,5 16,5 14 6,5 100 650
M-p 16,5 14 16,5 20,5 6,5 100 650
M A p-o 16,5 20,5 13 20,5 3,5 100 350 1200
o-A 13 20,5 13 22,5 2 100 200
II-91

Tabel 2.70. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Badan Ragum (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
A PK p-q 16,5 20,5 17,5 20,5 1 100 100 1750
q-r 17,5 20,5 17,5 17,5 3 100 300
r-y 17,5 17,5 21,5 17,5 4 100 400
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit tetap
dapat dilihat pada Tabel 2.71. berikut ini.
Tabel 2.71. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group
Technology pada Part Penjepit Tetap
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-f 8,5 6,5 8,5 11,5 5 100 500
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
PM S 2750
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-S 6 20,5 6 22,5 2 100 200
S-n 6 22,5 6 20,5 2 100 200
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500
S D 1850
j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
D TD 1150
h-i 8,5 15,5 9,5 15,5 1 100 100
i-TD 9,5 15,5 9,5 18 2,5 100 250
II-92

Tabel 2.71. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Penjepit Tetap (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
TD-i 9,5 18 9,5 15,5 2,5 100 250
i-h 9,5 15,5 8,5 15,5 1 100 100
TD G h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300 1100
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
G A 1900
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-A 13 20,5 13 22,5 2 100 200
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-q 16,5 20,5 17,5 20,5 1 100 100
A PK q-r 17,5 20,5 17,5 17,5 3 100 300 1750
r-y 17,5 17,5 21,5 17,5 4 100 400
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit berjalan
dapat dilihat pada Tabel 2.72. berikut ini.
Tabel 2.72. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group
Technology pada Part Penjepit Berjalan
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-f 8,5 6,5 8,5 11,5 5 100 500
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
PM S 2750
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-S 6 20,5 6 22,5 2 100 200
II-93

Tabel 2.72. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Penjepit Berjalan (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
S-n 6 22,5 6 20,5 2 100 200
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500
S D 1850
j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
D TD 1150
h-i 8,5 15,5 9,5 15,5 1 100 100
i-TD 9,5 15,5 9,5 18 2,5 100 250
TD-i 9,5 18 9,5 15,5 2,5 100 250
i-h 9,5 15,5 8,5 15,5 1 100 100
TD G h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300 1100
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
G A 1900
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-A 13 20,5 13 22,5 2 100 200
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-q 16,5 20,5 17,5 20,5 1 100 100
A PK q-r 17,5 20,5 17,5 17,5 3 100 300 1750
r-y 17,5 17,5 21,5 17,5 4 100 400
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part penjepit tetap
dapat dilihat pada Tabel 2.73. berikut ini.
II-94

Tabel 2.73. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Papan Penjepit Tetap
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-f 8,5 6,5 8,5 11,5 5 100 500
PM G f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400 2450
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
G D j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300 1550
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
D S 1850
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-S 6 20,5 6 22,5 2 100 200
S-n 6 22,5 6 20,5 2 100 200
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
S G l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500 1200
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
G A 1900
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-A 13 20,5 13 22,5 2 100 200
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-q 16,5 20,5 17,5 20,5 1 100 100
A PK q-r 17,5 20,5 17,5 17,5 3 100 300 1750
r-y 17,5 17,5 21,5 17,5 4 100 400
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
Sumber: Pengolahan Data
II-95

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part papan penjepit
berjalan dapat dilihat pada Tabel 2.74. berikut ini.
Tabel 2.74. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group
Technology pada Part Papan Penjepit Berjalan
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-f 8,5 6,5 8,5 11,5 5 100 500
PM G f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400 2450
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
G S j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500 1200
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-S 6 20,5 6 22,5 2 100 200
S-n 6 22,5 6 20,5 2 100 200
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500
S D 1850
j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
D G h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300 1550
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
G A 1900
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-A 13 20,5 13 22,5 2 100 200
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-q 16,5 20,5 17,5 20,5 1 100 100
A PK 1750
q-r 17,5 20,5 17,5 17,5 3 100 300
r-y 17,5 17,5 21,5 17,5 4 100 400
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
Sumber: Pengolahan Data
II-96

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part dudukan ulir
dapat dilihat pada Tabel 2.75. berikut ini.
Tabel 2.75. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group
Technology pada Part Dudukan Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
PM-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-f 8,5 6,5 8,5 11,5 5 100 500
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
PM S 2750
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-S 6 20,5 6 22,5 2 100 200
S-n 6 22,5 6 20,5 2 100 200
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500
S D 1850
j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300
h-f 8,5 15,5 8,5 11,5 4 100 400
f-D 8,5 11,5 4,5 11,5 4 100 400
D-f 4,5 11,5 8,5 11,5 4 100 400
f-h 8,5 11,5 8,5 15,5 4 100 400
h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
D M 3350
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-M 16,5 20,5 16,5 14 6,5 100 650
M-p 16,6 14 16,5 20,5 6,5 100 650
p-o 16,5 20,5 13 20,5 3,5 100 350
o-n 13 20,5 6 20,5 7 100 700
n-l 6 20,5 5,5 20,5 0,5 100 50
M TD 2900
l-j 5,5 20,5 5,5 15,5 5 100 500
j-h 5,5 15,5 8,5 15,5 3 100 300
h-i 8,5 15,5 9,5 15,5 1 100 100
i-TD 9,5 15,5 9,5 18 2,5 100 250
TD-i 9,5 18 9,5 15,5 2,5 100 250
i-h 9,5 15,5 8,5 15,5 1 100 100
TD G h-j 8,5 15,5 5,5 15,5 3 100 300 1100
j-k 5,5 15,5 3,5 15,5 2 100 200
k-G 3,5 15,5 3,5 18 2,5 100 250
II-97

Tabel 2.75. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Dudukan Ulir (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
G-k 3,5 18 3,5 15,5 2,5 100 250
k-j 3,5 15,5 5,5 15,5 2 100 200
j-l 5,5 15,5 5,5 20,5 5 100 500
G A 1900
l-n 5,5 20,5 6 20,5 0,5 100 50
n-o 6 20,5 13 20,5 7 100 700
o-A 13 20,5 13 22,5 2 100 200
A-o 13 22,5 13 20,5 2 100 200
o-p 13 20,5 16,5 20,5 3,5 100 350
p-q 16,5 20,5 17,5 20,5 1 100 100
A PK 1750
q-r 17,5 20,5 17,5 17,5 3 100 300
r-y 17,5 17,5 21,5 17,5 4 100 400
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part ulir dapat dilihat
pada Tabel 2.76. berikut ini.
Tabel 2.76. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group
Technology pada Part Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
Pm-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-t 8,5 6,5 15 6,5 6,5 100 650
PM B 2300
t-u 15 6,5 20 6,5 5 100 500
u-v 20 6,5 20,5 6,5 0,5 100 50
v-B 20,5 6,5 20,5 3,5 3 100 300
B-v 20,5 3,5 20,5 6,5 3 100 300
v-u 20,5 6,5 20 6,5 0,5 100 50
B D 1050
u-t 20 6,5 15 6,5 5 100 500
t-D 15 6,5 15 8,5 2 100 200
II-98

Tabel 2.76. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Ulir (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
D-t 15 8,5 15 6,5 2 100 200
t-e 15 6,5 8,5 6,5 6,5 100 650
D G 1800
e-c 8,5 6,5 8,5 3,5 3 100 300
c-G 8,5 3,5 15 3,5 6,5 100 650
G-c 15 3,5 8,5 3,5 6,5 100 650
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
G A e-t 8,5 6,5 15 6,5 6,5 100 650 2400
t-u 15 6,5 20 6,5 5 100 500
u-A 20 6,5 9,5 20 3 100 300
A-u 9,5 20 20 6,5 3 100 300
u-v 20 6,5 20,5 6,5 0,5 100 50
v-w 20,5 6,5 22,5 6,5 2 100 200
A PK 2150
w-x 22,5 6,5 22,5 17,5 11 100 1100
x-y 22,5 17,5 21,5 17,5 1 100 100
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan jarak antar stasiun lantai produksi pada part ulir dapat dilihat
pada Tabel 2.77. berikut ini.
Tabel 2.77. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group
Technology pada Part Pemutar Ulir
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
Pm-c 3,5 3,5 8,5 3,5 5 100 500
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
e-t 8,5 6,5 15 6,5 6,5 100 650
PM B 2300
t-u 15 6,5 20 6,5 5 100 500
u-v 20 6,5 20,5 6,5 0,5 100 50
v-B 20,5 6,5 20,5 3,5 3 100 300
II-99

Tabel 2.77. Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology pada Part Pemutar Ulir (Lanjutan)
Jarak
Stasiun Stasiun Jarak Sub Total
Garis X1 Y1 X2 Y2 Skala Sebenarnya
Asal Tujuan Koordinat (cm)
(cm)
B-v 20,5 3,5 20,5 6,5 3 100 300
v-u 20,5 6,5 20 6,5 0,5 100 50
u-t 20 6,5 15 6,5 5 100 500
B G 2450
t-e 15 6,5 8,5 6,5 6,5 100 650
e-c 8,5 6,5 8,5 3,5 3 100 300
c-G 8,5 3,5 15 3,5 6,5 100 650
G-c 15 3,5 8,5 3,5 6,5 100 650
c-e 8,5 3,5 8,5 6,5 3 100 300
G A e-t 8,5 6,5 15 6,5 6,5 100 650 2400
t-u 15 6,5 20 6,5 5 100 500
u-A 20 6,5 9,5 20 3 100 300
A-u 9,5 20 20 6,5 3 100 300
u-v 20 6,5 20,5 6,5 0,5 100 50
v-w 20,5 6,5 22,5 6,5 2 100 200
A PK 2150
w-x 22,5 6,5 22,5 17,5 11 100 1100
x-y 22,5 17,5 21,5 17,5 1 100 100
y-PK 21,5 17,5 21,5 21,5 4 100 400
Sumber: Pengolahan Data

Rekapitulasi perpindahan dan jarak pada layout Group Technology dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.78. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout Group Technology
No. Perpindahan Part Jarak(m)
1 Badan Ragum 2450
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 2450
3 Papan Penjepit Berjalan 2450
4 Penjepit Tetap 2750
5 PM-S Penjepit Berjalan 2750
6 Dudukan Ulir 2750
7 Ulir 2300
PM-B
8 Pemutar Ulir 2300
9 Badan Ragum 1550
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 1550
11 Badan Ragum 1850
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 1850
II-100

Tabel 2.78. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout Group Technology


(Lanjutan)

No. Perpindahan Part Jarak(m)


13 Badan Ragum 1850
14 Penjepit Tetap 1850
15 S-D Penjepit Berjalan 1850
16 Papan Penjepit Berjalan 1850
17 Dudukan Ulir 1850
18 Badan Ragum 3350
D-M
19 Dudukan Ulir 3350
20 Penjepit Tetap 1150
D-TD
21 Penjepit Berjalan 1150
22 Penjepit Tetap 1100
23 TD-G Penjepit Berjalan 1100
24 Dudukan Ulir 1100
25 S-G Papan Penjepit Tetap 1200
26 G-S Papan Penjepit Berjalan 1200
27 Papan Penjepit Berjalan 1550
D-G
28 Ulir 1800
29 M-TD Dudukan Ulir 2900
30 B-D Ulir 1050
31 B-G Pemutar Ulir 2450
32 M-A Badan Ragum 1200
33 Penjepit Tetap 1900
34 Penjepit Berjalan 1900
35 Papan Penjepit Tetap 1900
36 G-A Papan Penjepit Berjalan 1900
37 Dudukan Ulir 1900
38 Ulir 2400
39 Pemutar Ulir 2400
40 Badan Ragum 1750
41 Penjepit Tetap 1750
42 Penjepit Berjalan 1750
43 Papan Penjepit Tetap 1750
A-PK
44 Papan Penjepit Berjalan 1750
45 Dudukan Ulir 1750
46 Ulir 2150
47 Pemutar Ulir 2150
Sumber: Pengolahan Data
II-101

2.3.9. Perhitungan Ongkos Material Handling Layout Group Technology


Perhitungan ongkos material handling untuk part badan ragum dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.79. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Badan Ragum
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM G Dumper Truck 24,5 1 17,97 440,265
G D Dumper Truck 15,5 1 17,97 278,535
D S Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
S D Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
D M Dumper Truck 33,5 1 17,97 601,995
M A Dumper Truck 12 1 17,97 215,64
A PK Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
Total 140 7 125,79 2515,8
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part penjepit tetap dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.80. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Penjepit Tetap
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM S Dumper Truck 27,5 1 17,97 494,175
S D Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
D TD Dumper Truck 11,5 1 17,97 206,655
TD G Dumper Truck 11 1 17,97 197,67
G A Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
A PK Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
Total 105 6 107,82 1886,85
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part penjepit berjalan dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
II-102

Tabel 2.81. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Penjepit Berjalan


Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM S Dumper Truck 27,5 1 17,97 494,175
S D Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
D TD Dumper Truck 11,5 1 17,97 206,655
TD G Dumper Truck 11 1 17,97 197,67
G A Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
A PK Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
Total 105 6 107,82 1886,85

Perhitungan ongkos material handling untuk part papan penjepit tetap


dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.82. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Papan Penjepit
Tetap
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM G Dumper Truck 24,5 1 17,97 440,265
G D Dumper Truck 15,5 1 17,97 278,535
D S Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
S G Dumper Truck 12 1 17,97 215,64
G A Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
A PK Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
Total 109 6 107,82 1958,73
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part papan penjepit berjalan


dapat dilihat pada tabel berikut ini.
II-103

Tabel 2.83. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Papan Penjepit


Berjalan
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM G Dumper Truck 24,5 1 17,97 440,265
G S Dumper Truck 12 1 17,97 215,64
S D Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
D G Dumper Truck 15,5 1 17,97 278,535
G A Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
A PK Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
Total 107 6 107,82 1922,79
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part dudukan ulir dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.84. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Dudukan Ulir
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM S Dumper Truck 27,5 1 17,97 494,175
S D Dumper Truck 18,5 1 17,97 332,445
D M Dumper Truck 33,5 1 17,97 601,995
M TD Dumper Truck 29 1 17,97 521,13
TD G Dumper Truck 11 1 17,97 197,67
G A Dumper Truck 19 1 17,97 341,43
A PK Dumper Truck 17,5 1 17,97 314,475
Total 156 7 125,79 2803,32
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part ulir dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
II-104

Tabel 2.85. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Ulir


Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM B Dumper Truck 23 1 17,97 413,31
B D Dumper Truck 10,5 1 17,97 188,685
D G Dumper Truck 18 1 17,97 323,46
G A Dumper Truck 24 1 17,97 431,28
A PK Dumper Truck 21,5 1 17,97 386,355
Total 97 5 89.85 1743,09
Sumber: Pengolahan Data

Perhitungan ongkos material handling untuk part pemutar ulir dapat


dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.86. Perhitungan Ongkos Material Handling Part Pemutar Ulir
Stasiun Stasiun Jarak OMH
Material Handling Frekuensi Total OMH
Awal Tujuan (m) (Rp/m)
PM B Dumper Truck 23 1 17,97 413,31
B G Dumper Truck 24,5 1 17,97 440,265
G A Dumper Truck 24 1 17,97 431,28
A PK Dumper Truck 21,5 1 17,97 386,355
Total 93 5 71,88 1671,21
Sumber: Pengolahan Data

Rekapitulasi ongkos material handling pada layout group technology


masing-masing part dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.87. Rekapitulasi Ongkos Material Handling pada Layout Group
Technology
Part Material Handling Total OMH
Badan Ragum Dumper Truck 2515,8
Penjepit Tetap Dumper Truck 1886,85
Penjepit Berjalan Dumper Truck 1886,85
Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 1922,79
Papan Penjepit Berjalan Dumper Truck 1922,79
Dudukan Ulir Dumper Truck 2803,32
Ulir Dumper Truck 1743,09
Pemutar Ulir Dumper Truck 1671,21
Total 16352,7
Sumber: Pengolahan Data
II-105

2.3.10. Perbandingan Layout Perbaikan


Perbandingan layout perbaikan dilakukan terhadap layout CRAFT dan
layout group technology. Perbandingan kedua layout tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 2.88. Perbandingan Layout CRAFT dan Layout Group Technology
Layout Group
Layout CRAFT
Technology
Part Total Jarak Total Total Jarak Total
Perpindahan OMH Perpindahan OMH
(m) (Rp) (m) (Rp)
Badan Ragum 162,5 2920,125 140 2515,8
Penjepit Tetap 138,5 2488,845 105 1886,85
Penjepit Berjalan 138,5 2488,845 105 1886,85
Papan Penjepit Tetap 154,5 2776,365 107 1922,79
Papan Penjepit Berjalan 154,5 2776,365 107 1922,79
Dudukan Ulir 188 3378,36 156 2803,32
Ulir 138 2479,86 97 1743,09
Pemutar Ulir 121 2174,37 93 1671,21
Total 1195,5 21483,135 910 16352,7
Sumber: Pengolahan Data

Dari tabel diatas diketahui bahwa pada layout CRAFT memiliki total
perpindahan sebesar 119,5 m dengan total ongkos material handling sebesar
Rp21.483,135. Sedangkan pada layout group technology memiliki total
perpindahan sebesar 910 m dengan total ongkos material handling sebesar
Rp16.352,7. Oleh karena itu layout yang terpilih adalah dengan menggunakan
group technology layout.
II-106

2.4. ANALISIS DAN EVALUASI


2.4.1. Analisis
2.4.1.1. Analisis Perancangan Awal Layout Lantai Produksi Berdasarkan
From to Chart
Berdasarkan perhitungan from to chart, alternatif yang terpilih adalah
alternatif 2. Urutan mesin pada from to chart alternatif 2 adalah Pintu Masuk –
Sekrap – Drilling – Gerinda – Tap and Dies – Bubut – Milling – Assembly – Pintu
Keluar. Lalu dilakukan perhitungan luas area stasiun yaitu sebesar 7 m2 dan luas
lantai produksi sebesar 25 m2. Perancangan layout awal dapat dilihat pada gambar
berikut ini.

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.15. Layout Awal

2.4.1.2. Analisis Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal


Perhitungan jarak antar stasiun pada layout awal dilakukan dengan
menentukan titik koordinat dari masing-masing stasiun dan perpindahannya
terlebih dahulu. Perhitungan jarak dilakukan dengan menggunakan metode aisle
II-107

distance. Rekapitulasi perhitungan jarak pada stasiun kerja layout awal dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.89. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak pada Layout Awal
No. Perpindahan Part Jarak(m)
1 Badan Ragum 27
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 27
3 Papan Penjepit Berjalan 27
4 Penjepit Tetap 19
5 PM-S Penjepit Berjalan 19
6 Dudukan Ulir 19
7 Ulir 27
PM-B
8 Pemutar Ulir 27
9 Badan Ragum 17
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 17
11 Badan Ragum 17
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 17
13 Badan Ragum 16,5
14 Penjepit Tetap 16,5
15 S-D Penjepit Berjalan 16,5
16 Papan Penjepit Berjalan 16,5
17 Dudukan Ulir 16,5
18 Badan Ragum 35
D-M
19 Dudukan Ulir 35
20 Penjepit Tetap 17
D-TD
21 Penjepit Berjalan 17
22 Penjepit Tetap 8
23 TD-G Penjepit Berjalan 8
24 Dudukan Ulir 8
25 S-G Papan Penjepit Tetap 17
26 G-S Papan Penjepit Berjalan 17
II-108

Tabel 2.89. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak pada Layout Awal


(Lanjutan)

No. Perpindahan Part Jarak(m)


27 Papan Penjepit Berjalan 17
D-G
28 Ulir 17
29 M-TD Dudukan Ulir 24
30 B-D Ulir 33
31 B-G Pemutar Ulir 24
32 M-A Badan Ragum 16
33 Penjepit Tetap 16
34 Penjepit Berjalan 16
35 Papan Penjepit Tetap 16
36 G-A Papan Penjepit Berjalan 16
37 Dudukan Ulir 16
38 Ulir 16
39 Pemutar Ulir 16
40 Badan Ragum 17
41 Penjepit Tetap 17
42 Penjepit Berjalan 17
43 Papan Penjepit Tetap 17
A-PK
44 Papan Penjepit Berjalan 17
45 Dudukan Ulir 17
46 Ulir 17
47 Pemutar Ulir 17
Sumber: Pengumpulan Data

2.4.1.3. Analisis Pemilihan Material Handling Layout Awal dengan


Menggunakan Metode Algoritma Hassan
Dalam pemilihan material handling, terdapat 3 jenis material handling
yang digunakan. Jenis-jenis material handling tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
II-109

Tabel 2.90. Data Material Handling yang Digunakan


Jenis Material Biaya
No Kapasitas Dimensi (cm) Kecepatan Biaya Awal
Handling Operator/Bln
1 Dumper Truck 300 Kg 160 x 74 x 82 92 m/menit Rp 20.020.389 Rp 3.329.000
2 Hydraulic Boom Lift 230 Kg 200 x 175 x 532 87 m/menit Rp 85.443.246 Rp 3.329.000
3 Belt Conveyor 200 Kg 100 x 300 75 m/menit Rp 61.491.196 Rp 3.329.000
Sumber: Pengumpulan Data

Kemudian dilakukan perhitungan waktu dan biaya operasi dari masing-


masing alat tersebut dan dilakukan iterasi sebanyak 11 kali. Dari hasil iterasi
diperoleh bahwa jenis material handling yang terpilih adalah dumper picker dengan
total biaya sebesar Rp20.029.594.

2.4.1.4. Analisa Rancangan Perbaikan Layout Lantai Produksi dengan


Algoritma CRAFT
Perancangan layout lantai produksi dengan Algoritma CRAFT dilakukan
dengan menggunakan software WinQSB. Data yang digunakan dalam perancangan
ini adalah data from to chart alternatif 2 dan data layout awal. Hasil dari
perancangan perbaikan layout lantai produksi dengan Algoritma CRAFT dapat
dilihat pada gambar berikut ini.

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.16. Tampilan Layout dengan Algoritma CRAFT
II-110

2.4.1.5. Analisis Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT


Perhitungan jarak antar stasiun pada layout CRAFT dilakukan dengan
menentukan titik koordinat dari masing-masing stasiun dan perpindahannya
terlebih dahulu. Perhitungan jarak dilakukan dengan menggunakan metode aisle
distance. Rekapitulasi perhitungan jarak pada stasiun kerja layout CRAFT dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.91. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout CRAFT
No. Perpindahan Part Jarak(m)
1 Badan Ragum 27
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 27
3 Papan Penjepit Berjalan 27
4 Penjepit Tetap 19
5 PM-S Penjepit Berjalan 19
6 Dudukan Ulir 19
7 Ulir 19
PM-B
8 Pemutar Ulir 19
9 Badan Ragum 17
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 17
11 Badan Ragum 17
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 17
13 Badan Ragum 17
14 Penjepit Tetap 17
15 S-D Penjepit Berjalan 17
16 Papan Penjepit Berjalan 17
17 Dudukan Ulir 17
18 Badan Ragum 33,5
D-M
19 Dudukan Ulir 33,5
20 Penjepit Tetap 17,5
D-TD
21 Penjepit Berjalan 17,5
22 Penjepit Tetap 8
23 TD-G Penjepit Berjalan 8
24 Dudukan Ulir 8
25 S-G Papan Penjepit Tetap 16,5
26 G-S Papan Penjepit Berjalan 16,5
27 Papan Penjepit Berjalan 17
D-G
28 Ulir 17
29 M-TD Dudukan Ulir 33,5
II-111

Tabel 2.91. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout CRAFT (Lanjutan)

No. Perpindahan Part Jarak(m)


30 B-D Ulir 25
31 B-G Pemutar Ulir 25
32 M-A Badan Ragum 8
33 Penjepit Tetap 34
34 Penjepit Berjalan 34
35 Papan Penjepit Tetap 34
36 G-A Papan Penjepit Berjalan 34
37 Dudukan Ulir 34
38 Ulir 34
39 Pemutar Ulir 34
40 Badan Ragum 43
41 Penjepit Tetap 43
42 Penjepit Berjalan 43
43 Papan Penjepit Tetap 43
A-PK
44 Papan Penjepit Berjalan 43
45 Dudukan Ulir 43
46 Ulir 43
47 Pemutar Ulir 43
Sumber: Pengolahan Data

2.4.1.6. Analisis Perhitungan Ongkos Material Handling Layout CRAFT


Dalam melakukan perhitungan ongkos material handling terlebih dahulu
dilakukan perhitungan frekuensi dan juga perhitungan total ongkos material
handling. Rekapitulasi perhitungan ongkos material handlig pada layout CRAFT
adalah sebagai berikut.
II-112

Tabel 2.92. Rekapitulasi Ongkos Material Handling pada Layout CRAFT


Part Material Handling Total OMH
Badan Ragum Dumper Truck 2920,125
Penjepit Tetap Dumper Truck 2488,845
Penjepit Berjalan Dumper Truck 2488,845
Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 2776,365
Papan Penjepit Berjalan Dumper Truck 2776,365
Dudukan Ulir Dumper Truck 3378,36
Ulir Dumper Truck 2479,86
Pemutar Ulir Dumper Truck 2174,37
Total 21483,135
Sumber: Pengolahan Data

2.4.1.7. Analisis Rancangan Perbaikan Layout Lantai Produksi dengan


Group Technology Layout
Dalam membuat rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan
group technology layout dibutuhkan perhitungan frekuensi perpindahan barang.
Frekuensi perpindahan barang bergantung pada volume produksi dan kapasitas
peralatan pemindahan bahan yang digunakan. Pembentukan sel manufaktur group
technology layout dengan menggunakan metode Rank Order Clustering (ROC)
dilakukan dengan menghitung decimal equivalents bagi semua komponen dan
mesin. Perhitungan ini sendirinya akan memberikan nilai bagi komponen dan mesin
yang akan diurutkan sekaligus membentuk kelompok mesin sel.
Hasil dari perancangan perbaikan layout lanatai produksi dengan group
technology layout dapat dilihat pada gambar berikut ini.
II-113

Sumber: Pengolahan Data


Gambar 2.17. Layout Lantai Produksi dengan Group Technology
Layout

2.4.1.8. Analisis Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology
Perhitungan jarak antar stasiun pada layout group technology dilakukan
dengan menentukan titik koordinat dari masing-masing stasiun dan perpindahannya
terlebih dahulu. Perhitungan jarak dilakukan dengan menggunakan metode aisle
distance. Rekapitulasi perhitungan jarak pada stasiun kerja layout group technology
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
II-114

Tabel 2.93. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout Group Technology


No. Perpindahan Part Jarak(m)
1 Badan Ragum 2450
2 PM-G Papan Penjepit Tetap 2450
3 Papan Penjepit Berjalan 2450
4 Penjepit Tetap 2750
5 PM-S Penjepit Berjalan 2750
6 Dudukan Ulir 2750
7 Ulir 2300
PM-B
8 Pemutar Ulir 2300
9 Badan Ragum 1550
G-D
10 Papan Penjepit Tetap 1550
11 Badan Ragum 1850
D-S
12 Papan Penjepit Tetap 1850
13 Badan Ragum 1850
14 Penjepit Tetap 1850
15 S-D Penjepit Berjalan 1850
16 Papan Penjepit Berjalan 1850
17 Dudukan Ulir 1850
18 Badan Ragum 3350
D-M
19 Dudukan Ulir 3350
20 Penjepit Tetap 1150
D-TD
21 Penjepit Berjalan 1150
22 Penjepit Tetap 1100
23 TD-G Penjepit Berjalan 1100
24 Dudukan Ulir 1100
25 S-G Papan Penjepit Tetap 1200
26 G-S Papan Penjepit Berjalan 1200
27 Papan Penjepit Berjalan 1550
D-G
28 Ulir 1550
29 M-TD Dudukan Ulir 2900
30 B-D Ulir 1050
31 B-G Pemutar Ulir 2450
32 M-A Badan Ragum 1200
II-115

Tabel 2.93. Rekapitulasi Perpindahan dan Jarak Layout Group Technology


(Lanjutan)

No. Perpindahan Part Jarak(m)


33 Penjepit Tetap 1900
34 Penjepit Berjalan 1900
35 Papan Penjepit Tetap 1900
36 G-A Papan Penjepit Berjalan 1900
37 Dudukan Ulir 1900
38 Ulir 1900
39 Pemutar Ulir 1900
40 Badan Ragum 1750
41 Penjepit Tetap 1750
42 Penjepit Berjalan 1750
43 Papan Penjepit Tetap 1750
A-PK
44 Papan Penjepit Berjalan 1750
45 Dudukan Ulir 1750
46 Ulir 1750
47 Pemutar Ulir 1750
Sumber: Pengolahan Data

2.4.1.9. Analisis Perhitungan Ongkos Material Handling Layout Group


Technology
Dalam melakukan perhitungan ongkos material handling terlebih dahulu
dilakukan perhitungan frekuensi dan juga perhitungan total ongkos material
handling. Rekapitulasi perhitungan ongkos material handlig pada layout group
technology adalah sebagai berikut.
II-116

Tabel 2.94. Rekapitulasi Ongkos Material Handling pada Layout Group


Technology
Part Material Handling Total OMH
Badan Ragum Dumper Truck 2515,8
Penjepit Tetap Dumper Truck 1886,85
Penjepit Berjalan Dumper Truck 1886,85
Papan Penjepit Tetap Dumper Truck 1922,79
Papan Penjepit Berjalan Dumper Truck 1922,79
Dudukan Ulir Dumper Truck 2803,32
Ulir Dumper Truck 1743,09
Pemutar Ulir Dumper Truck 1671,21
Total 16352,7
Sumber: Pengolahan Data

2.4.1.10. Analisa Perbandingan Layout Perbaikan


Dari perhitungan ongkos material handling dari kedua rancangan
diketahui bahwa pada layout CRAFT memiliki total perpindahan sebesar 1195,5 m
dengan total ongkos material handling sebesar Rp21.483,135. Sedangkan pada
layout group technology memiliki total perpindahan sebesar 910 m dengan total
ongkos material handling sebesar Rp16.352,7. Oleh karena itu layout yang terpilih
adalah dengan menggunakan group technology.

2.4.2. Evaluasi
2.4.2.1. Evaluasi Perancangan Awal Layout Lantai Produksi Berdasarkan
From to Chart
Perancangan awal layout lantai produksi berdasarkan from to chart
dilakukan dengan menghitung luas area stasiun dan luas area produksi terlebih
dahulu. Kemudian layout digambarkan dengan menggunakan software AutoCAD
sesuai dengan urutan mesin yang terdapat pada from to chart yang terplih yaitu from
to chart alternatif 2.
II-117

2.4.2.2. Evaluasi Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Awal


Perhitungan jarak antar stasiun kerja layout awal dilakukan dengan
menentukan titik koordinat pada layout tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan
jarak dengan menggunakan metode aisle distance pada masing-masing
perpindahan.

2.4.2.3. Evaluasi Pemilihan Material Handling Layout Awal Menggunakan


Algoritma Hassan
Pemilihan material handling layout awal menggunakan algoritma Hassan
dilakukan dengan iterasi sebanyak 11 kali. Dari hasil iterasi tersebut diperoleh
bahwa jenis material handling yang terpilih adalah dumper picker dengan total
biaya sebesar Rp20.029.594.

2.4.2.4. Evaluasi Rancangan Perbaikan Layout Lantai Produksi dengan


Algoritma CRAFT
Rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan algoritma CRAFT
dilakukan dengan menggunakan software WinQSB. Data yang diperlukan dalam
perancangan dengan algoritma CRAFT adalah titik koordinat layout awal dan nilai
penalty point dari from to chart terpilih.

2.4.2.5. Evaluasi Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout CRAFT


Perhitungan jarak antar stasiun kerja layout CRAFT dilakukan dengan
membuat titik koordinat pada layout yang telah dibuat sebelumnya. Kemudian
dilakukan perhitungan jarak dengan menggunakan metode aisle distance pada
masing-masing perpindahan.

2.4.2.6. Evaluasi Perhitungan Ongkos Material Handling Layout CRAFT


Perhitungan ongkos material handling layout CRAFT dilakukan dengan
menghitung nilai frekuensi dari masing-masing perpindahan terlebih dahulu.
Setelah itu dulakukan perhitingan ongkos material handling pada masing-masing
perpindahan dengan mengalikan jarak, frekuensi dan biaya angkut per meter.
II-118

2.4.2.7. Evaluasi Rancangan Perbaikan Layout Lantai Produksi dengan


Group Technology Layout
Rancangan perbaikan layout lantai produksi dengan group technology
layout dubutuhkan perhitungan frekuensi perpindahan. Lalu dilakukan
pembentukan group technology layout dengan menggunakan metode Rank Order
Clustering (ROC) dan penentuan kedekatan ditentukan oleh rasio from dan to dari
frekuensi pemindahan bahan sehingga diperoleh rank dari masing-masing mesin.

2.4.2.8. Evaluasi Perhitungan Jarak Antar Stasiun Kerja Layout Group


Technology
Perhitungan jarak antar stasiun kerja layout group technology dilakukan
dengan membuat titik koordinat pada layout yang telah dibuat sebelumnya.
Kemudian dilakukan perhitungan jarak dengan menggunakan metode aisle distance
pada masing-masing perpindahan.

2.4.2.9. Evaluasi Perhitungan Ongkos Material Handling Layout Group


Technology
Perhitungan ongkos material handling layout group technology dilakukan
dengan menghitung nilai frekuensi dari masing-masing perpindahan terlebih
dahulu. Setelah itu dulakukan perhitingan ongkos material handling pada masing-
masing perpindahan dengan mengalikan jarak, frekuensi dan biaya angkut per
meter.

2.4.2.10. Evaluasi Perbandingan Layout Perbaikan


Perbandingan layout perbaikan dilakukan dengan membandingkan jarak
perpindahan dan total ongkos material handling pada layout CRAFT dan layout
group technology. Berdasarkan hal tersebut diperoleh bahwa layout group
technology memiliki jarak perpindahan dan ongkos material handling yang lebih
kecil dibandingkan dengan layout CRAFT. Sehingga layout yang terpilih adalah
layout group technology.
II-119

2.5. KESIMPULAN DAN SARAN


2.5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Perancangan Tata
Letak Produksi dengan Algoritma CRAFT dan Group Technology serta
Perhitungan Material Handling adalah sebagai berikut:
1. Perancangan awal layout dilakukan berdasarkan urutan mesin pada from to
chart yang terpilih, lalu dilakukan perhitungan luas area stasiun dan luas lantai
produksi dan digambarkan menggunakan software AutoCAD.
2. Perancangan perbaikan layout lantai produksi dengan algoritma CRAFT
melalui software WinQSB menggunakan data yang diperoleh dari layout awal
yang berupa titik koordinat dan juga penalty point dari from to chart terpilih.
3. Perancangan perbaikan layout lantai produksi dengan menggunakan
pendekatan Group Technology Layout dilakukan dengan metode Rank Order
Clustering (ROC) dan penentuan kedekatan ditentukan oleh rasio from dan to
dari frekuensi pemindahan bahan sehingga diperoleh rank dari masing-masing
mesin.
4. Perhitungan jarak antar stasiun kerja menggunakan metode aisle distance dapat
dilakukan dengan menentukan titik koordinat pada layout untuk menghitung
jarak antar titik.
5. Penyeleksian dan perhitungan kebutuhan material handling yang cocok untuk
digunakan dalam proses produksi dengan menggunakan Algoritma Hassan
dilakukan dengan menghitung waktu operasi dan biaya operasi dari masing-
masing material handling dan dilakukan iterasi. Setelah dilakukannya proses
iterasi maka material handling yang terpilih adalah dumper truck.
II-120

2.5.2. Saran
Adapun saran yang diberikan dari praktikum Perancangan Tata Letak
Produksi dengan Algoritma CRAFT dan Group Technology serta Perhitungan
Material Handling adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya asisten laboratorium mempertahankan metode yang digunakan
dalam membimbing praktikan karena sudah baik dan mudah dimengerti.
2. Sebaiknya praktikan lebih memahami materi praktikum yang sudah diberikan
agar dapat mempermudah saat praktikum dan pengerjaan laporan.
3. Sebaiknya pada modul dilengkapi dengan rumus-rumus yang digunakan
digunakan dalam pengolahan laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Sofyan, Diana Kharani. Syariffudin. 2015. Perancangan Ulang Tata Letak


Fasilitas Dengan Menggunakan Metode Konvensional Berbasis 5s (Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu Dan Shitsuke). Jurnal Teknovasi Volume 02.
Nomor 2. ISSN: 2355-701X.
Supriyadi, Dedi Setiawan, Dadi Cahyadi. 2019. Perancangan Ualng Tata Letak
Pabrik Menggunakan Metode Algoritma Computerized Relative
Allocation of Facilities Techniques (Craft). Jurnal Intech Teknik Industri
Universitas Serang Jaya Vol 5 No 2

Anda mungkin juga menyukai