Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH PANCASILA

KONSEP DAN URGENSI


PANCASILA SEBAGAI
SISTEM ETIKA
Peter Maretto (03061282025023)
Firdha Azizah (03061282025058)

Dosen : Dra. Syafrina Lamin, M.Si (196211111991022001)


01
ETIKA
" Ethos"
yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala
sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan
hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri
seseorang maupun masyarakat. (TIM PENYUSUN RISTEKDIKTI,
2016)
Pengertian Etika Politik
Pancasila
Secara sederhana Politik adalah Suatu kegiatan untuk
mencapai cita-cita yang berhubungan dengan kekuasaan.
Etika politik Pancasila adalah suatu proses pengambilan
keputusan dan kebijakan lainnya yang harus dijiwai oleh nilai-
nilai Pancasila, karena Pancasila mempunyai nilai yang sangat
fundamental sebagai dasar falsafah Bangsa Indonesia
sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945.Etika Pancasila
adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu,
dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima
nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam
semua aspek kehidupannya. (TIM PENYUSUN RISTEKDIKTI,
2016)
02

Urgensi Pancasila
Sebagai Sistem Etika
Etika Pancasila sangatlah diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sebab berisikan tuntunan nilai-nilai moral yang hidup.
Namun, diperlukan kajian kritis-rasional terhadap nilai-nilai moral yang hidup
tersebut agar tidak terjebak ke dalam pandangan yang bersifat mitos. Jika etika
Pancasila tidak dilaksanakan dengan baik maka akan banyak masalah yang
ditimbulkan yang tentunya dapat merusak perkembangan suatu negara, karena
pastinya, jika kita tidak mengamalkan etika Pancasila, dengan mudah pengaruh negatif
akan masuk kedalam diri kita.
Alasan Perlunya Pancasila
Sebagai Sistem Etika
Pancasila sebagai sistem etika tidak muncul langsung
begitu saja, tentunya ada proses tertentu sampai
Pancasila dianggap tepat dan pantas sebagai sistem etika.
Pancasila sebagai sistem etika diperlukan dalam
kehidupan politik untuk mengatur sistem penyelenggaraan
negara. Berikut alasan mengapa Pancasila sangat
diperlukan sebagai sistem etika :
2. Korupsi masih
1. Dekadensi/ merajalela karena 3. Kurangnya rasa
kemerosotan moral para penyelenggara
perlu berkontribusi
yang melanda negara tidak
dalam pembangunan
kehidupan memiliki rambu-
melalui pembayaran
masyarakat rambu normatif
pajak.
dalam menjalankan
tugasnya.

4. Pelanggaran hak-hak asasi 5. Kerusakan lingkungan yang


manusia (HAM) dalam berdampak terhadap berbagai
kehidupan bernegara di aspek kehidupan manusia,
Indonesia ditandai dengan seperti kesehatan, kelancaran
melemahnya penghargaan penerbangan, nasib generasi
seseorang terhadap hak pihak yang akan datang, global
lain. warming, perubahan cuaca, dan
lain sebagainya.
Dasar Pemikiran Pancasila
Sebagai Sistem Etika
Sumber Historis
ORDE BARU ORDE REFORMASI
ORDE LAMA
Pancasila sebagai sistem Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem
etika masih berbentuk tenggelam dalam hirukpikuk
etika disosialisasikan melalui
sebagai Philosofische perebutan kekuasaan yang
penataran P-4 dan
Grondslag atau menjurus kepada pelanggaraan
diinstitusionalkan dalam
Weltanschauung. etika politik. Salah satu bentuk
wadah BP-7. Ada banyak butir
Artinya,nilai-nilai Pancasila pelanggaran etika politik adalah
187 Pancasila yang dijabarkan
belum ditegaskan ke dalam abuse of power, baik oleh
dari kelima sila Pancasila
sistem etika, tetapi nilai-nilai penyelenggara negara di
sebagai hasil temuan dari
moral telah terdapat legislatif, eksekutif, maupun
para peneliti BP-7.
pandangan hidup masyarakat. yudikatif.
Sumber Sosiologis
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika dapat
ditemukan dalam kehidupan masyarakat berbagai etnik di
Indonesia. Misalnya, orang Minangkabau dalam hal
bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh pembuluh,
bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi mutiara
kearifan lokal yang bertebaran di bumi Indonesia ini
sehingga memerlukan penelitian yang mendalam.
Sumber Politis
Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam
norma- norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan
berbagai peraturan perundangan-undangan di Indonesia. Hans
Kelsen mengatakan bahwa teori hukum itu suatu norma yang
berbentuk piramida. Norma yang lebih rendah memperoleh
kekuatannya dari suatu norma yang lebih tinggi. Semakin tinggi
suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya,
semakin rendah kedudukannya, akan semakin konkrit norma
tersebut Pancasila sebagai sistemetika merupakan norma tertinggi
(Grundnorm) yang sifatnya abstrak, sedangkan perundang-
undangan merupakan norma yang ada di bawahnya bersifat konkrit.
SILA 1 " KETUHANAN 11

YANG MAHA ESA"


CARA PENGAMALAN

a. Manusia Indonesia b. Hormat c. Saling d. Tidak


percaya dan takwa menghormati dan menghormati memaksakan
kepada Tuhan Yang bekerja sama kebebasan suatu agama dan
201 Maha Esa sesuai antarpara menjalankan ibadah kepercayaan
dengan agama dan pemelukagama dan sesuai dengan kepada orang lain
kepercayaannya para penganut agama dan
masing-masing kepercayaan yang kepercayaannya.
menurut dasar berbeda-
kemanusiaan yang bedasehingga
adil dan beradab. terbina kerukunan
hidup.
SILA 2 "Kemanusiaan yang Adil 11

dan Beradab"
CARA PENGAMALAN

•a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban asasi
antarsesama manusia sesuai dengan harkat dan martbatnya sebagai mahlukTuhan
Yang Maha Esa.
b. Saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. •g. Berani
membela kebenaran dan keadilan. •h. Bangsa Indonesia
merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Oleh karena itu, dikembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerja samadengan bangsa lain
SILA 3 " Persatuan 11

Indonesia"
CARA PENGAMALAN

a. Menempatkan b. Rela c. Cinta tanah d. Bangga e. Memajukan


persatuan, kesatuan, berkorban air dan sebagai pergaulan
kepentingan, untuk bangsa. bangsa demi
keselamatan bangsa kepenting Indonesia dan persatuan dan
dan bernegara di an bangsa bertanah air kesatuanbang
atas dan Indonesia. sa yang
kepentinganpribadi negara. berbhineka
atau golongan. tunggal ika.
SILA 4 "Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam
11

Permusyawaratan dan Perwakilan"


CARA PENGAMALAN

a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yangsama
dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakatYang Maha Esa.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
e. Dengan itikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil putusanmusyawarah
f. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
g. Putusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
YangMaha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran
dankeadilan, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
SILA 5 "Keadilan Sosial Bagi 11

Seluruh Rakyat Indonesia"


CARA PENGAMALAN

a. Mengembangkan b. Bersikap adil. d. keseimbangan e. Bersama-sama


perbuatan yang luhur antara hak dan berusaha mewujudkan
yang mencerminkan c. Menghormati hak- kewajiban. kemajuan yang merata
sikap dan suasana hak orang lain. dan berkeadilan
kekeluargaan sosial.
dankegotongroyongan
.

Anda mungkin juga menyukai