Menurut arti katanya, kata filsafat dalam Bahasa Indonesia berasal dari
bahasa Yunani “Philosophia” terdiri dari kata Phile artinya Cinta dan Sophia
artinya Kebijaksanaan.
Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang
berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya
Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti hasrat
atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Ada dua pengertian filsafat, yaitu:
Filsafat dalam arti proses dan filsafat dalam arti produk:
a. Filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai pandangan hidup.
b. Filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis.
Dengan demikian Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki ciri khas yang berbeda
dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme, idealisme, rasionalisme,
liberalisme, komunisme dan sebagainya.
Ciri sistem Filsafat Pancasila:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat
dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan utuh atau
satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah maka itu bukan
Pancasila.
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh itu
dapat digambarkan sebagai berikut:
Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan
hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun
masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi
ke generasi yang lain.
Dalam artian ini, etika sama maknanya dengan moral. Etika dalam arti yang luas
ialah ilmu yang membahas tentang kriteria baik dan buruk.
Etika Pancasila
Etika Pancasila adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek kehidupannya.
Etika Pancasila
Pancasila sebagai sistem etika tidaklah muncul begitu saja. Pancasila sebagai sistem etika diperlukan
dalam kehidupan politik untuk mengatur sistem penyelenggaraan negara. Apabila dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara tidak ada sistem etika yang menjadi guidance atau tuntunan
bagi para penyelenggara negara, niscaya negara akan hancur.
Beberapa alasan mengapa Pancasila sebagai sistem etika itu diperlukan dalam
penyelengga raan kehidupan bernegara diIndonesia, antara lain :
1. Dekadensi moral generasi muda.
2. Korupsi para penyelenggaran negara.
3. Kurangnya kontribusi pembayaran pajak.
4. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika
a. Pertama, hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai
penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara harus didasarkan atas nilai-nilai
moral yang bersumber pada norma agama.
b. Kedua, hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan kemanusiaan yang
mengandung implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab sehingga
menjamin tata pergaulan antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai-nilai kemanusiaan
yang tertinggi, yaitu kebajikan dan kearifan.
c. Ketiga, hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai warga bangsa yang
mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok. Sistem etika yang
berlandaskan pada semangat kebersamaan, solidaritas sosial akan melahirkan kekuatan untuk
menghadapi penetrasi nilai yang bersifat memecah belah bangsa.
d. Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat. Artinya, menghargai
diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
e. Kelima, hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem
etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau menekankan pada tujuan
belaka (teleologis), tetapi lebih menonjolkan keutamaan (virtue ethics) yang terkandung dalam nilai
keadilan itu sendiri.
Thanks!
Do you have any questions?