Anda di halaman 1dari 2

Charistie Jesiella (25000120120065)

A FKM 2020
TUGAS DASAR EPIDEMIOLOGI
BRADFORD HILL CRITERIA
Sir Austin Bradford Hill (1897 - 1991) merupakan seorang pelopor dalam bidang
statistikmedia dan epidemiologi Inggris. Tulisannya yang berjudul "The Environment and
Disease: Association or Causation" menghasilkan Bradford Hill Criteria akan menjelaskan
kondisi minimal yang diperlukan dalam membangun hubungan kausalitas antara dua faktor
sebagai cara untuk menentukan hubungan kausalitas antara faktor tertentu (Armitage, 2001).
Misalnya, kebiasaan merokok dengan hubungan penyakit paru-paru. Kriteria Hill membentuk
dasar penelitian epidemiologi modern, yang menentukan hubungan kausal ilmiah antara agen
penyakit dan banyak penyakit yang menimpah manusia.
Brandford Hill menetapkan 9 kriteria yang ia tetapkan untuk membentuk dasar
evaluasi yang digunakan dalam semua penelitian ilmiah modern, yaitu:
1. Kekuatan asosiasi
Hal ini secara umum dapat dilihat dengan tingginya insiden penyakit dengan
keterpaparan kausa dalam masyarakat. Dalam penelitian besarnya hubungan ini
dinyatakan dalam Relative Risk (RR). Semakin kuat asosiasi, maka semakin sedikit
hal tersebut dapat merefleksikan pengaruh dari faktor etiologis lainnya.
Contoh: merokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru dibandingkan yang
tidak merokok.
2. Konsistensi
Konsisten hasil penelitian walaupun penelitian sejenis dilakukan pada waktu dan
tempat yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bersifat
kausalitas. Kriteria konsistensi bersifat mutlak untuk menunjukkan suatu penelitian
yang bersifat kausalitas.
Contoh: Penelitian yang dilakukan di Surabaya tahun 2015 tentang kelompok perokok
dan tidak perokok memiliki nilai RR sebesar 4 dan tahun 2017 sebesar 5.
Disimpulkan bahwa perokok merupakan faktor risiko terjadinya penyakit paru-paru.
3. Spesifisitas dari asosiasi
Merupakan kemampuan satu variabel bebas menjadi faktor risiko dari berbagai
macam penyakit. Ada hubungan yang melekat antara spesifisitas dan kekuatan yang
mana semakin akurat dalam mendefinisikan penyakit dan penularannya, akan semakin
kuat hubungan yang dimati.
Contoh: Rokok merupakan faktor risiko kanker paru-paru, faktor risiko jantung
koroner, dan faktor risiko stroke.
4. Hubungan temporal
Menunjukkan bahwa penyebab (esposure) mendahului (hasil) secara berurutan.
Kriteria temporal bersifat mutlak untuk menunjukkan bahwa penelitian bersifat
kausalitas. Merupakan kemampuan untuk medirikan kausa dugaan bahkan pada saat
efek sementara masih diperkirakan.
Contoh: Penyakit kanker paru pada seseorang didahului oleh merokok selama 5 tahun.
5. Tahapan biologis
Paparan yang semakin kuat menyebabkan seseorang dalam waktu singkat dapat
menderita penyakit itu lebih cepat. Kriteria ini bersifat mutlak untuk menunjukkan
suatu penelitian bersifat kausalitas.
Charistie Jesiella (25000120120065)
A FKM 2020
Contoh: A merokok setiap hari sebanyak 2 batang setelah 5 tahun mengidap kanker
paru-paru dan B merokok setiap hari sebanyak 5 batang setelah 2 tahun mengidap
kanker paru-paru.
6. Biologic plausibility (masuk akal)
Melalui biologi dapat dijelaskan runtutan kejadian suatu penyakit (tidak bertentangan
dengan ilmu biologi). Kriteria ini bersifat mutlak untuk menunjukkan penelitian
memiliki hubungan kausalitas.
Contoh: Penyakit kanker paru-paru diawali dengan asap rokok yang memiliki kadar
nikotin yang masuk ke paru-paru. Nikotin yang masuk merusak epitel dan regerasi
terus menerus. Kejadian terus menerus menyebabkan sel epitel lepas kontrol dan
terjadilah kanker paru-paru.
7. Koherensi
Koherensi pada perjalanan penyakit, biologi, dan epidemiologi sehingga pada
akhirnya memberikan pemahaman yang sama. Namun, kriteria ini bukan merupakan
syarat mutlak penelitian dinyatakan sebagai kausalitas.
Contoh: Merokok dapat menyebabkan penyakit kanker paru-apru yang sesuai dengan
riwayat alamiah penyakit, biologi dan epidemiologi.
8. Bukti eksperimen
Bantuan kekuatan hubungan kausalitas dapat diperoleh dengan medical record trial,
intervensi, dan studi para hewan. Hal ini berguna untuk menyimpulkan kausaltias
dimana demonstrasi dalam kondisi terkontrol merubah kausa bukaan untuk nilai yang
besar.
Contoh: Tembakau yang dioleskan pada telinga kelinci dari waktu ke waktu dapat
menyebabkan kanker. Dimana tar pada tembakau merupakan bahan karsinogen.
9. Analogi
Tidak semua situasi dapat menggunakan kriteria analogi sebagai pendukung
hubungan kausalitas, Kriteria ini kurang tepat karena tidak spesifik mengingat mampu
mencetuskan banyak gagasan analogis.
Contoh: Pemberian tar dengan menggunakan tikus menunjukkan adanya huubungan
kausal tetapi tidak dapat dicoba pada manusia langsung.

Daftar pustaka:
Armitage, P. (2001). Austin Bradford Hill. In Statisticians of the Centuries.
https://doi.org/10.1007/978-1-4613-0179-0_99

Anda mungkin juga menyukai