PENDAHULUAN
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Belian_sentiu (diunduh pada tanggal 20 September 2020)
Sentiu penuhi kepada Uwokng, sekaligus ia diberikan keahlian sebagai Pemeliatn
atau Dukun bagi orang-orang yang sakit.2
Cerita rakyat ini merupakan ide untuk sumber karya, Belian Sentiu yang pada
umumnya dikenal sebagai ritual pengobatan, penata akan mencoba mewujudkan
dalam bentuk garapan dengan konsep koreografi yang berbeda pada Tari Belian
Sentiu yang sudah ada. Yaitu tari berpasangan dengan tipe tari dramatik. Penata
membentuk koreografi dengan bentuk garapan kreasi, tetapi masih mempertahankan
nafas tradisi/originalitas yang melalui beberapa tahap pembentukan koreografi.
Semoga dengan adanya karya ini mampu ikut melestarikan cerita rakyat ini dan juga
sebagai referensi ke masyarakat banyak terutama bagi generasi muda yang belum
tahu banyak tentang pengetahuan budaya lokal.
Beberapa Tari tradisional Benuaq yang cukup terkenal adalah Tari Gantar,
Tari Ngelewai, dan Tari Belian. Tiga esensi dari tarian ini menjadi sumber acuan
gerak penata untuk menemukan gerak-gerak baru dan menuangkannya ke dalam
karya tari.
Mengenai Covid-19 yang sedang dialami oleh seluruh dunia dan Indonesia
termasuk salah satunya, saat ini belum kunjung mengalami pemulihan keseluruhan
dan mengakibatkan terbatasnya panggung pertunjukan begitupun dengan pelakunya,
maka penata menyesuaikan kondisi yang ada dengan tidak melibatkan individu yang
banyak di dalam karya. Menjadi sebuah tantangan baru untuk penata untuk
menciptakan karya yang berbeda jauh dari ekspektasi awal, mulai dari pemilihan
penari, mengatur jadwal latihan, hingga pemilihan tempat latihan dan tempat pentas.
2
Wawancara dengan Ipong Dale (60). 21 September 2018. Pukul 10.00 WITA. Selaku ketua adat
Masyarakat Dayak Benuaq di daerah Mangkuraja kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara.
B. Rumusan Ide Penciptaan
2. Manfaat
a. Meningkatkan kemampuan mencipta dan menata gerak tari pedalaman
Dayak Benuaq Kalimantan Timur. Kedalam koreografi duet.
b. Meningkatkan kemampuan menari secara duet atau berpasangan.
c. Menginspirasi penata tari muda dan menjadikan referensi untuk karya tari
duet khususnya dengan materi kesenian Dayak Benuaq.
d. Sebagai pijakan untuk karya penata selanjutnya.
D. Tinjaun Sumber
1. Sumber Lisan
Pada tanggal 21 September 2018 Penata mengunjungi Sanggar seni Pokan
Takaq di Mangkuraja 6, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Bertemu beberapa
tokoh masyarakat dan mewawancari beberapa narasumber yang juga sebagai
masyarakat asli suku dayak benuaq adalah Ipong Dale, ketua adat di Mangkuraja
(60) dan Ibu Hamida (48) selaku pendiri dan pelaku seni yang memiliki Sanggar
Seni Pokan Takaq. Mewawancarai dengan mengajukan beberapa pertanyaan
seputar sejarah Belian Sentiu dan perkembangannya, bentuk ritual serta para
pelaku ritualnya.
Penata melakukan wawancara lewat komunikasi telepon kepada Erik Estrada
(24) seorang pelaku seniman dengan fokus mengembangkan budaya Benuaq,
beliau adalah masyarakat asli suku Dayak Benuaq yang juga dikenal sebagai
penari belian sentiu dan sering menarikan dalam beberapa acara besar.
Wawancara dilakukan dengan empat hari berturut mulai pada tanggal 6 – 10
maret 2021. Dalam wawancara penata memmpertanyakan seputar pelrsyaratan
dan pelaksanaan dan ritual Belian Sentiu.
2. Sumber Tercetak
Koreografi; Bentuk Teknik dan Isi, 2016, Tulisan dari Y Sumandiyo Hadi.
Dengan buku ini penata memahami cara menyusun koreografi dengan
memanfaatkan aspek-aspek koreografi dan juga focus terhadap bagaimana
menghadirkan “Isi” dalam sebuah koreografi.
Perbendaharaan Kebudayaan Kalimantan Timur oleh Bagian Humas
Setwilda TK. II Kutai. Buku ini berisi tentang keanekaragam kebudayaan
Kalimantan Timur salah satunya ialah ritual pengobatan Beliatn yang dilakukan
oleh beberapa suku Dayak.
Komposisi Tari; Dances composition, the Basic Elements, 1986, Tulisan dari
La Meri (Russel Meriwether Hughes). Dengan buku ini penata memahami
elemen-elemen dasar untuk membentuk sebuah komposisi tari.
Ruang Pertunjukan dan Berkesenian oleh Hendro Martono. Dalam Buku ini
ditemukan tentang penjelasan dan pemilihan tentang ruang pentas.
Antropologi Tari: Dalam Perspektif Indonesia oleh Dr. Sumaryono, MA.
Buku ini berisi tentang Antropologi Tari, Hubungan Tari dengan Manusia, Studi
Tentang Gaya Seni Tari, dan lain-lain
3. Videografi
Video dokumenter “Belian Sentiyu, Pengobatan Tradisional Benuaq” oleh
Yayasan Media dan Seni Yogyakarta. Diunduh pada tanggal 31 Desember 2019 di
Kanal Youtube Jabatin Bangun. Video ini adalah sebuah video dokumenter dan
wawancara dengan narasumber Lukas seorang pemuka adat masyarakat Dayak
Benuaq, beliau menjelaskan seputar tentang persyaratan dan persiapan dalam
pelaksanaan ritual Belian sentiu.
Video “Tarian Belian Sentiu” oleh Sanggar Seni Datuq Sekolaq Darat. diunduh
di Kanal Youtube Kalep Kurniawan Channel pada tanggal 1 November 2019.
Dalam video ini sebuah pertunjukan Tari Belian Sentiu dengan formasi 5 penari
dengan visual dukun/Pemeliatn lengkap mengenakan pakaian khas Pemeliatn
berupa bawahan rok tanpa memakai atasan tertutup, mengenakan kalung
Jurokgn, juga memakai ikat penutup kepala dari kain. Dan aplikasi janur kuning
sebagai penghias dan juga menggunakan property rangkaian janur dipegang oleh
kedua tangan,. Dalam video ini nampak satu penari yang memakai warna
pakaian/rok yang berbeda yaitu warna merah sedangkan yang lain berwarna
putih.
Video “Pawang Beliatn Generasi Terakhir” oleh Kanal Youtube Ukir Mandau
Dayak. diunduh pada tanggal 9 Februari 2021. Dalam video ini seorang Host
memperkenalkan sosok tua yang dijelaskannya adalah seorang generasi
Pemeliatn terakhir.
Video “Tari Belian Sentiyu” oleh Kanal Youtube Manusia Ajaib, diunduh pada
tanggal 4 November 2019. Dalam video ini memperlihatkan pertunjukan tari
dengan formasi penari 10 orang diantaranya 5 penari pria dan 5 penari wanita.
Dengan gerak tari yang dinamis diiringi pola musik yang monoton didominasi
oleh kelentangan.
Video “Asal usul Beliant Bawo” di kanal Youtube Empu Gelollw, di Unduh
pada tanggal 21 Agustus 2020. Dalam video ini Seorang pria dikenal dengan
sapaan empu Gelollw juga seorang pengrajin besi/pembuat Mandau senjata khas
Dayak, menjelaskan tentang asal usul Beliant Bawo. Namun cerita yang
disampaikan adalah bukan sebenarnya asal usul Beliant bawo melainkan Belian
Sentiu.
BAB II
2. Tema
3. Judul Tari
3
Jacqueline Smith, Dance composition Guide for Teacher (Yogyakarta:Ikalasti Yogyakarta,1985) 23.
4. Tipe Tari
Tipe tarian pada karya tari ini yaitu tipe dramatik atau diartikan
sebagai gagasan yang dikomunikasikan dengan melibatkan banyak konflik
yang kuat, dinamis dan banyak ketegangan antara seseorang atau dengan
orang lain, juga pengembangan gerak tertentu.4 Penggarapan, karya ini
menggunakan tipe tari dramatik dengan memunculkan tokoh atau karakter
serta menggunakan alur mundur dan anti klimaks.
4
Jacqueline Smith, Dance composition Guide for Teacher (Yogyakarta:Ikalasti
Yogyakarta,1985) 27.
dengan teknik Lifting juga pola lantai yang berpindah-pindah. Pada
adegan ini berdurasi 2 menit.
d. Adegan keempat yaitu akhir tarian yang anti klimaks. Adegan
visualisasi kehidupan Sentiu dan Lise hingga akhir adegan yaitu Lise
meninggal dunia karena sakit. Suasana pada adegan ini yaitu dinamis
berangsur melambat dengan suasana haru. Pada adegan akhir ini
berdurasi 3 menit.
5
Y. Sumandiyo Hadi, Koreografi Bentuk-teknik-isi (Yogyakarta:Cipta Media,2016) 59.
a. Penari
Dalam karya ini menggunakan penari berjumlah dua orang yaitu
pria untuk karakter Sentiu dan wanita untuk karakter Lise. Penari dengan
kematangan dalam aksinya sangat dibutuhkan dalam karya duet ini, penari
dituntut agar bisa menyampaikan dan mengekspresikan gerak dan makna
dengan baik. Pemilihan peran berdasarkan karakter dalam cerita lebih
selektif dengan pertimbangan kemampuan ketubuhan, fisik, keunikan, rasa
hingga teknik yang dikuasai. untuk pemilihan karakter Lise yang menjadi
pasangan duet dengan karaktrer Sentiu yang dilakukan sendiri oleh penata,
ialah ditujukan pilihannya kepada Novita Ainun S,sn (22) berstatus alumni
Mahasiswa dengan memiliki tinggi lebih rendah dari karakter Sentiu yang
diharapkan bisa menjalankan peran dengan baik.
b. Musik Tari
Karya ini menggunakan musik MIDI (Musical Instrument Digital
Interface) pemilihan beberapa instrument untuk menciptakan musik yang
tetap merepresentasikan budaya Benuaq. Dengan pemilihan alunan suling
untuk menginterpretasikan perasaan sedih dilengkapi dengan tabuhan
gendang serta kelentangan dengan irama khas Benuaq.
Penata juga menghadirkan musik eksternal yaitu lantunan mantra
dilakukan oleh penata/penari pria dengan karakter Sentiu atau si Pemeliatn
(dukun). Composer untuk musik dalam karya ini penata mempercayakan
kepada Ilham Saputra S,pd ialah seorang pemusik yang saat ini juga masih
aktif di dalam organisasi seni.
d. Tempat pentas
Seniman seni pertunjukan dapat secara kreatif menciptakan dan
memanfaatkan ruang-ruang publik. Ruang merupakan sesuatu yang mati,
tetapi ruang dapat memberi stimulus terhadap pengembangan gagasan
yang tak terhingga sesuai kemampuan seniman.6
Tempat pentas yang digunakan sebagai ruang menari merupakan
non konvensional yang berarti tidak di panggung pertunjukan. Dan tempat
pementasan atau pengambilan video dilakukan di sebuah tempat yang
dikelilingi oleh pepohonan dengan imajinasi dan suasana Hutan yang sejuk
Dan tempat pementasan berada di Air Terjun Bukit Biru Tenggarong,
Kutai Kartanegara. Pepohonan dan air terjun menjadi pendukung visual
sebagai suasana yang coba dibangun oleh penata. Disesuaikan dengan
Kisah sentiu yang hidup ditengah hutan bersama Lise, dan juga air adalah
bagian dari kisah dimana Sentiu menenggelamkan mayat lise disuatu
danau, walaupun bagian dari kisah itu tidak dimunculkan dalam adegan.
6
Hendro Martono, Ruang Pertunjukan dan Berkesenian (Yogyakarta:Cipta Media,2012)95-
102.
Air terjun Bukit Biru dinilai adalah pilihan tepat untuk tempat pementasan
karya ini.
e. Tata Cahaya
Dengan konsep pementasan outdoor dan dilakukan pada siang hari
koreografi ini menggunakan cahaya alami yaitu matahari sebagai
penerangan.
BAB III
PROSES PENCIPTAAN TARI
menarikan tarian Beliatn Sentiu itu sendiri dan berlanjut dengan rasa
Kisah Sentiu menjadi inspirasi penata untuk membuat suatu karya tari
dramatik dengan melibatkan dua orang penari atau tari duet, dengan
alasan untuk fokus terhadap 2 karakter utama yaitu Sentiu dan Lise.
2. Improvisasi
7
Y. Sumandiyo Hadi, Koreografi Bentuk-tekknnik-isi (Yogyakarta:Cipta Media,2016) 69.
mencoba mentransfer gerak kepada penari, dan yang menjadi tantangan
3. Komposisi
tata rias dan kostum, musik, serta pemilihan lokasi yang tentunya selaras
dengan konsep dan tema. Pembentukan karya tari ini tidak terlepas dari
aspek ruang, waktu dan tenaga. Permainan pola lantai, tempo gerak dan
4. Evaluasi.
8
Y. Sumandiyo Hadi, Koreografi (Bentuk-teknik-isi) (Yogyakarta:Cipta Media,2016) 77.