Temu 5 Pemeriksaan Tidak Merusak

5 PENGUJIAN TIDAK MERUSAK
1
PERAWATAN PESAWAT
Pengujian Tidak Merusak

Tujuan Pengujian
 M’berikan data/informasi rutin utk
kualitas suatu produk (controlling the quality
of materials)  Pengujian Komersial.
 M’ngembangkan informasi yg lbh baru
atau lbh baik dari material’s yg tlh diketahui
karakteristiknya, ataupun mengembangkan
material’s baru (Development of new
materials and devices)  Penelitian
Materials.
 M’peroleh pengukuran akurat dari sifat’s
fundamental atau konstanta fisik 
Pengukuran Scientific (Scientific
Measurement).
2
PERAWATAN PESAWAT 2021
Penjelasan Tujuan Pengujian

Pengujian Komersial Pengujian Sientific
 Riks tk penerimaan (acceptability)  Segala jenis pengujian yg bertujuan
material bdsk spesifikasi pengadaan sbg akumulasi yg teratur dan reliable
(purchase). mengenai sifat’s dasar dan berguna bagi
 Kontrol/pengendalian proses produksi material yg pd akhirnya didedikasikan
atau manufaktur. bagi kepentingan analisis yg akurat ttg
perilaku material dan bagi kepentingan
Penelitian Material desain yg efisien.
 M’butuhkan tingkat kehati-hatian,
 M’peroleh pemahaman baru dari suatu kesabaran dan kepresisian yg tinggi.
material yg tlh diketahui.
 Menemukan sifat’s material baru.
 Mengembangkan standar’s yg bermakna
dari kualitas produk ataupun prosedur’s
pengujian.
3
Kesamaan
Percobaan (Experiment) Arti /
Pengujian (Test) Maksud ?
Percobaan
 Hasil msh b’sifat tidak pasti.
 Penelaahan lebih dlm akan dicoba
utk ditemukan.
Pengujian
 Mengindikasikan adanya prosedur yg
tlh disusun.
 Batasan hasil yg ingin dicapai telah
didefinisikan.
4
Pengujian VS Percobaan
 Umumnya percobaan, terutama dgn skala yg besar,

mengikutsertakan byk pengujian’s scr rutin.
 Laboratorium’s uji umumnya b’fungsi sbg institusi
penelitian eksperimental maupun badan penguji.
 Walaupun tujuan, cara pandang dan metode pelaks
uji mungkin berbeda antara keduanya, byk prosedur’s
detail yg betul’s sama dipakai.
5
Klasifikasi Pengujian
A. Bdsk Tempat
 Kondisi kerja yg sulit dan b’bahaya,
1. Pengujian Di Lapangan batasan wkt dan kondisi cuaca yg sangat
(In Situ / field test). bervariasi  hasil yg kurang presisi.
2. Pengujian Di Laboratorium Peralatan yg lbh lengkap ttp blm

tentu m’berikan data yg lbh akurat
(Laboratory test). atau presisi.
Manakah yg lebih penting ?

In Situ atau Laboratory Test ?
6
Klasifikasi Pengujian
B. Bdsk Metode Umum dan Interpretasi Data

1. Pengujian skala penuh (full size/scale) pd struktur, bagian struktur
atau komponen.
2. Pengujian model dari struktur, bagian struktur/komponen.
3. Pengujian pd benda uji yg diambil dari produk jadi.
4. Pengujian pd benda uji yg diambil dari material awal/hasil proses
hulu.
C. Bdsk Mampu Guna Material/Parts Stlh Diuji
1. Pengujian Merusak (Destructive/Mechanical Testing).
2. Pengujian Tidak Merusak (Non Destructive Testing)
7
Inspeksi / Pemeriksaan Material
Inspeksi dan Pengujian Apakah sama maksudnya ?
 Pengujian  Performance fisik dari pekerjaan operasional utk

menentukan hasil pengukuran kuantitatif sifat’s material.
 Inspeksi  Pengamatan proses dan produk manufaktur/
konstruksi dlm rangka memastikan tercapainya kualitas yg
diinginkan.
8
Inspeksi / Pemeriksaan Material
Inspeksi dan Pengujian TUJUANNYA ?
 Pengujian  bertujuan utk menentukan kualitas material itu

sendiri, m’dptkan fakta tanpa memandang implikasi hasil.
 Inspeksi  bertujuan utk mengontrol kualitas melalui penerapan
sejumlah kriteria dan melibatkan penolakan sejumlah material
dgn kualitas di bawah standar.
9
Pemeriksaan Tidak Merusak

(Non Destructive Testing)
10
Pemeriksaan Tidak Merusak
(Non Destructive Testing)
Definisi
NDT atau Non Destructive Testing (Uji Tak Rusak) adalah salah satu metode
pengujian yang dapat dilakukan pada suatu material, komponen, struktur, atau
mengukur beberapa karakteristik tanpa harus merusak material atau komponen
yang di uji tersebut.
Memeriksa atau mengukur tanpa

membahayakan/merusak material uji
11
Keuntungan Metode NDT

 Tidak Mengganggu Proses Produksi.
 Waktu Pelaksanaan Yang Cepat.
 Dapat Mencegah Kegagalan SuatuProduksi.
 Biaya Yang Relatif Murah.
12
PEMERIKSAAN TIDAK MERUSAK
( NDT )
Tujuan : Menemukan Cacat Evaluasi  Keputusan
( Bentuk, Letak, Ukuran )
Cacat (Pada Las) : - Retak
- Bercak Pori
- Slag; IP; Lack Of Fusion; dsb.
NDT dapat dimanfaatkan untuk perawatan komponen
yg sering digunakan (menentukan cacat) :
- Retak  Kelelahan; Penuaan
- Retak  Korosi
- Penipisan  Korosi; Erosi; Abrasi
13
Penggunaan NDT
 Flow Detection and Evaluation
 Leak Detection
 Location Determination
 Dimensional Measurements
 Structure and Microstructure Characterization
 Estimation of Mechanical and Physical Properties
 Stress (Strain) and Dynamic Response Measurements
 Material Sorting and Chemical Composition Determination
14
NDT dapat digunakan :

NDT dapat diaplikasikan pada setiap langkah produksi
atau juga pada saat penggunaan dari suatu komponen
􀂄 Membantu dalam pengembangan suatu produk
􀂄 Untuk memilih/mensortir material
􀂄 Untuk memonitor, mengimprove/meningkatkan atau mengendalikan proses
pembuatan suatu material/komponen.
􀂄 Untuk memverifikasi proses yang sesuai telah dilakukan dengan baik seperti
perlakuan panas.
􀂄 Untuk memverifikasi perakitan yang sesuai telah dilakukan
􀂄 Untuk memeriksa kerusakan pada saat service/penggunaan
15
6 Methods NDT
 VISUAL INSPECTION
 LIQUID PENETRANT TESTING
 MAGNETIC PARTICLE TESTING
 EDDY CURRENT TESTING
 ULTRASONIC TESTING
 RADIOGRAPHIC TESTING
16
Visual Inspection
Metode pemeriksaan dasar dan
umum dilakukan.
Alat yang digunakan :
 Fiberscopes,
 Borescopes,
 Magnifying glasses and mirrors.
 Robotic crawlers permit
 Observation in hazardous or tight areas,
such as air ducts, reactors, pipelines.
 Portable video inspection
 Unit with zoom allows inspection of large
tanks and vessels, railroad tank cars, sewer
lines.
17
18
19
Liquid Penetrant Test

Liquid Penetrant Testing adalah salah satu metode
pemeriksaan dengan menggunakan Chemical Penetrant.
Dan digunakan untuk pemeriksaan cacat (discontinuity)
yang terbuka ke permukaan (open surface) dan pada
material yang tidak berpori (non porous).
20
Liquid Penetrant Test
 Penetrant Testing, or PT, is

a nondestructive testing
method that builds on the
principle of Visual Inspection.
 PT increases the “seeability”
of small discontinuities that
the human eye might not be
able to detect alone.
21
Keuntungan Methode
Dye Penetrant Test.
 Dapat diaplikasikan pada semua material non porous
dan yang tidak menyerap.
 Proses sederhana dan tidak diperlukan latihan yang
intensif.
 Aplikasi yang terlokalisir.
 Mudah untuk dibawa.
 Dibandingkan dengan metode NDT lain, lebih
ekonomis.
22
Keterbatasan/kekurangan metode
Dye Penetrant Testing
1. Tidak dapat memeriksa material berpori.
2. Permukaan harus bersih dan bebas dari cat, coating, minyak dan
kontaminasi yang dapat menutupi celah/cacat atau cacat harus
terbuka ke permukaan;
3. Permukaan yang kasar menyebabkan kesulitan saat pembersihan
sisa penetrant;
4. Beberapa material (plastik dan karet) mungkin dapat dapat
terpengaruh oleh penetran yang berbahan dasar minyak;
5. Sangat tergantung pada keahlian operator; dan
6. Beberapa produk penetrant dapat menyebabkan iritasi terhadap
kulit jika digunakan terus menerus jika tidak mengunakan alat
proteksi yang sesuai.
23
Tipe Liquid Penetrant Test
1. Type I : Flurescent Dye Penetrant Test.

2. Type II : Visible Dye Penetrant Test.
3. Type III : Dual Dye Penetrant Test.
24
Metode Dye Penetrant Test
1. Water Washable Dye Penetrant Test.

2. Post Emulsified (Lipophilic).
3. Solvent Removable.
4. Post Emulsified (Hydrophilic).
25
Prosedur Dye Penetrant Test
 Pre Cleaning
 Penggunaan Liquid Penetrant Test.
 Dwell Time.
 Pembersihan Liquid Penetrant Test pada permukaan benda uji.
 Penggunaan Developer
 Evaluasi dan interpretasi.
26
Aplikasi Penetrant
1. Clean & Dry Component

2. Apply Penetrant 4. Apply Developer 6. Post Clean Component
3. Remove Excess 5. Visual Inspection
27
Wet Visible Penetrant Application
28
Fluorescent Penetrant Application
29
Contoh Hasil Pengerjaan DPT
30
Magnetic Particle Testing
Magnetic Particle Testing adalah jenis pengujian

/ pengetesan yang digunakan untuk mengetes
material yang mudah di magnet (ferromagnetic)
dan mampu untuk mendeteksi cacat yang
terbuka ke permukaan dan subsurface (dekat
dengan permukaan).
31
Metode Magnetic Particle Testing
 Berdasarkan jenis serbuk yg digunakan.

 Berdasarkan waktu penaburan serbuk.
 Berdasarkan induksi medan magnetisasi.
32
Bdsk Jenis Serbuk Digunakan

 Teknik serbuk kering (fluorescent/visible).
 Serbuk kering lebih sensitif untuk permukaan
horisontal dan tidak ada angin kencang.
 Teknik serbuk basah (fluorescent/visible). Meskipun
kurang sensitif dibandingkan serbuk kering, serbuk
basah lebih menguntungkan pada pemakaian
dilapangan terbuka, posisi benda uji tegak maupun
horisontal serta pemakaian didalam air.
33
Bdsk Wkt Penaburan Serbuk

 Teknik kontinyu
Serbuk ditaburkan pada saat medan induksi sedang
diberikan pada benda uji.
 Teknik Residual
Serbuk diberikan pada saat medan magnetisasi
dimatikan.
34
Bdsk Induksi Medan Magnetisasi

Circular Magnetisasi
35
Bdsk Induksi Medan Magnetisasi

Longitudinal Magnetisasi
YOKE FIXED COIL
36
Magnetic Particle Testing Equipment
37
Demagnetisasi
 Demagnetisasi adlh
p’hilangan sisa medan magnet
(residual magnetism) stlh
pengerjaan magnetisasi.
 Demagnetisasi bisa dilakukan

dgn arus searah dan arus
bolak-balik.
38
Keuntungan Methode Magnetic Particle Test
 Relatif cepat dan murah.

 Dapat Mendeteksi cacat permukaan dan sub
permukaan
 Portable dan dapat disesuaikan untuk benda uji
yg kecil maupun yg besar.
 Indikasi yg dihasilkan langsung pd permukaan
benda uji.
39
Keterbatasan Methode Magnetic Particle Test
 Hanya dpt m’deteksi cacat pd material ferromagnetic.

 Sensitivitas menurun karena adanya cat/coating pd
permukaan benda uji.
 Sering terjadi salah interpretasi karena adanya indikasi
non relevant. Misalnya : Permukaan yg kasar, perbedaan
seksi, desain lasan, perbedaan permeabilitas, magnetic
writing.
40
Ultrasonic Test
 Ultrasonic adalah suatu teknik inspeksi yang
serba guna.
 Digunakan untuk pengujian produk metal dan
non metal seperti : lasan, forging, casting,
pelat, tubing, plastik dan keramik.
 Ultrasonic mempunyai kelebihan dlm
pendeteksian diskontinuity sub permukaan.
41
Prinsip Kerja Ultrasonic Test

 Ultrasonic adlh proses pengaplikasian suara ultrasonik thdp benda
uji dan menentukan kemulusan , ketebalan atau sifat-sifat fisik.
Suara adlh fibrasi dan memiliki suatu rentangan frekfensi. Manusia
hanya dpt m’dengar vibrasi ( suara ) sampai dgn 20.000 Hz.
 Cara kerja Ultrasonic Test adlh Energi listrik menyebabkan kristal
tranduser berekspansi dan m’kerut m’bentuk / m’hasilkan vibrasi
mekanis dan dpt m’konversikan energi mekanis mjd energi listrik.
Makanya transducer dpt mengirim dan menerima energi. Energi
diteruskan oleh transducer dpt berupa pulsa listrik dan dikuatkan
dan ditampilkan pd CRT sbg pulsa.
42
Sistem Ultrasonic Test

 Pulse Echo  Through Transmission
43
Metode Ultrasonic Test

 Contact  Immersion
44
Ultrasonic Vibration (Gelombang Ultrasonic)
 Longitudinal wave.
 Shear Wave.
 Surface Wave.
 Plate Wave.
45
Blok Referensi Standard
46
Tampilan Indikasi UT
47
Kelebihan Metode UT
 Kemampuan penetrasi yg dlm, shg dpt m’deteksi

cacat yg sangat kecil.
 Keakuratan lebih tinggi dibandingkan dgn methode
NDT lainnya dlm menentukan orientasi dan posisi
cacat yg didalam.
– Pemeriksaan dapat dilakukan dari satu sisi.
– Tidak berbahaya terhadap personil dan lingkungan.
48
Keterbatasan Metode UT
 Pengoperasian scr manual m’syaratkan perhatian scr penuh dan

dioperasikan oleh tehnisi yg berpengalaman.
 Diperlukan pengetahuan teknis yang intensif.
 Benda yang bentuknya tidak beraturan, permukaan yg kasar sangat
sulit dilakukan uji ultrasonic test.
 Cacat yang dekat ke permukaan kemungkinan tidak terdeteksi.
 Couplant diperlukan utk m’transformasikan suara ke dlm benda uji.
 Standard referensi diperlukan utk standarisasi dan utk p’bandingan
cacat.
49
RADIOGRAPHIC TESTING
Methode pengujian radiografi adlh suatu metode bdsk

pengamatan perbedaan tingkat penyerapan dari suatu
penyinaran radiasi pd suatu bahan/objek, atau dgn kata lain
bayangan fotografik dihasilkan oleh lewatnya sinar gamma atau
sinar x melalui benda uji ke film. Perubahan yg dihasilkan pada
emulsi film dicuci utk m’hasilkan radiographic transparency
(radiograph).
50
SKETCH RADIOGRAPHIC TESTING
51
MACAM-MACAM SUMBER RT
 Sinar X
 Sinar Gamma : Ir-192, Co-60, Se-75
52
MACAM-MACAM SUMBER RT
 Sinar X
 Sinar Gamma : Ir-192, Co-60, Se-75
53
FILM RT
 Film adalah butiran-butiran silver bromide pada

kedua sisi emulsi. Ukuran butiran film menentukan
kecepatan film waktu penyinaran. Makin besar
butiran makin cepat film dan waktu penyinaran
lebih pendek.
 Untuk pemakaian material uji tebal digunakan film
lebih cepat.
54
55

Temu 5 Pemeriksaan Tidak Merusak

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Temu 5 Pemeriksaan Tidak Merusak

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

5 PENGUJIAN TIDAK MERUSAK

Pengujian Tidak Merusak

Penjelasan Tujuan Pengujian

 Umumnya percobaan, terutama dgn skala yg besar,

2. Pengujian Di Laboratorium Peralatan yg lbh lengkap ttp blm

Manakah yg lebih penting ?

B. Bdsk Metode Umum dan Interpretasi Data

Inspeksi / Pemeriksaan Material

Inspeksi dan Pengujian Apakah sama maksudnya ?

 Pengujian  Performance fisik dari pekerjaan operasional utk

Inspeksi / Pemeriksaan Material

Inspeksi dan Pengujian TUJUANNYA ?

 Pengujian  bertujuan utk menentukan kualitas material itu

Pemeriksaan Tidak Merusak

Memeriksa atau mengukur tanpa

Keuntungan Metode NDT

NDT dapat digunakan :

Liquid Penetrant Test

Liquid Penetrant Test

 Penetrant Testing, or PT, is

Tipe Liquid Penetrant Test

1. Type I : Flurescent Dye Penetrant Test.

Metode Dye Penetrant Test

1. Water Washable Dye Penetrant Test.

Prosedur Dye Penetrant Test

1. Clean & Dry Component

3. Remove Excess 5. Visual Inspection

Wet Visible Penetrant Application

Fluorescent Penetrant Application

Contoh Hasil Pengerjaan DPT

Magnetic Particle Testing

Magnetic Particle Testing adalah jenis pengujian

Metode Magnetic Particle Testing

 Berdasarkan jenis serbuk yg digunakan.

Bdsk Jenis Serbuk Digunakan

Bdsk Wkt Penaburan Serbuk

Bdsk Induksi Medan Magnetisasi

Bdsk Induksi Medan Magnetisasi

Magnetic Particle Testing Equipment

 Demagnetisasi bisa dilakukan

Keuntungan Methode Magnetic Particle Test

 Relatif cepat dan murah.

Keterbatasan Methode Magnetic Particle Test

 Hanya dpt m’deteksi cacat pd material ferromagnetic.

Prinsip Kerja Ultrasonic Test

Sistem Ultrasonic Test

Metode Ultrasonic Test

Ultrasonic Vibration (Gelombang Ultrasonic)

Blok Referensi Standard

 Kemampuan penetrasi yg dlm, shg dpt m’deteksi

 Pengoperasian scr manual m’syaratkan perhatian scr penuh dan

Methode pengujian radiografi adlh suatu metode bdsk

 Film adalah butiran-butiran silver bromide pada

Anda mungkin juga menyukai