Anda di halaman 1dari 2

NAMA: PUTU INDRA CAHYADI

NIM: 20101061

Setelah membaca dan memehami materi tersebut, jelaskanlah peran perkembangan sejarah
agama Hindu!

Sejarah agama Hindu yang dimulai sejak peradaban lembah sungai Sindhu di India, Harappa
dan Mahenjodaro, di ketahui bahwa India di masa lalu adalah benua yang sangat besar sebagai
bagian dari belahan dunia khususnya di Asia. Secara umum India menurut Dadjoni (1987) terbagi
menjadi dua kutub kehidupan.
• Pertama adalah India bagian Utara dengan karakter perbedaan tinggi rendah dataran yang
sangat menonjol, hutan yang berada di dataran tinggi, tidak sebanyak di dataran lembah
Shindus dan Gangga. Masyarakat India bagian Utara yang berada di dataran rendah
memungkinkan untuk dapat hidup dengan mengumpulkan hasil hutan dan memiliki
kehidupan lebih baik dari mereka yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan).
• Kedua, India bagian Selatan, datarannya mendekati garis katulistiwa. Dataran yang berlajur
dengan garis katulistiwa biasanya memiliki iklim yang agak panas. Iklim seperti itu pada
umumnya mengakibatkan orang-orang di bagian Selatan ini memiliki warna kulit hitam-
hitam jika dibandingkan dengan mereka yang bermukim di India bagian Utara. Secara umum
masyarakat yang berada di perlintasan katulistiwa memiliki aktivitas pertanian yang baik.
Masyarakat agraris adalah karakter dari peradaban Harappa dan Mahenjodaro (Suwindia,
2012:7).
Banyaknya sisa sisa peninggalan berupa artefak akeologis maupun, antropologis, bahwa
pada suatu ketika peradaban di lebah Indus ini memiliki peradaban yang sangat maju. Hanya saja
karena ada peperangan bangsa Arya, maka peninggalan mejadi tersisih dan lama lama hancur.
Orang-orang yang ada di lembah Indus sesungguhnya memiliki kemiripan dengan orang-orang di
Mesir dan Mesopotamia, yaitu suatu masyarakat yang mendiami satu wilayah dengan sistem
arsitektur yang khas. Di sinilah banyak ditemukan lewat upaya penggalian arkeologis berupa alur
kota dengan jalanjalannya yang sangat teratur.
Beberapa pandangan tentang proses bagimana masuknya pengaruh agama Hindu ke
Indonesia. Menurut Krom dalam Notosusanto (1984), masuknya pengaruh India ke Indonesia
hendaknya tidak dikatakan sebagai upaya peng-Hindu-an Indonesia. Kenapa dikatakan demikian?
Menurutnya, para ahli sesungguhnya ketika itu memandang istilah peng-Hindu-an seolah-olah
sangat ekstrim, karena berkaca pada konsep animisme dan dinamisme serta sistem keyakinan lokal
yang sudah ada ketika itu. Dapat digambarkan bahwa fakta sejarah telah membuktikan bahwa
hampir seluruh wilayah di Indonesia memiliki folklore yang sangat kental sebagai satu local
wisdom dari masing-masing daerah di Indonesia. Menurut Notosusanto,ada dua mainstream yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai proses masuknya pengaruh Hindu ke Indonesia,
antara lain teori ksatriya dan teori vaisya. Budaya Indonesia memiliki peran yang sangat penting
dengan masuknya pengaruh baru budaya India tersebut. Dalam pandangan ini,suatu tradisi dan
budaya tidak akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika masyarakat yang
mendukungnya dalam keadaan tertekan atau paksaan. Proses akulturasi budaya hanya dapat
dilakukan jika satu dengan yang lainnya ada unsur saling memerlukan. Di sanalah akan dapat
terjadi proses saling pengaruhmempengaruhi.
Disamping karena faktor kultur yang ada di India dan Indonesia, penyebaran budaya India
dilakukan oleh golongan Brahmana. Kenapa para Brahmana ini datang ke Indonesia? Kedatangan
kaum brahmana ke Indonesia, dipahami sebagai proses penyuburan budaya India di Indonesia.
Apabila dicermati fenomena tersebut pada dasarnya kaum cendikiawan Indonesia ketika itu tidak
semata-mata menerima, namun lebih pada mentransformasi apa yang diterimanya dan kemudian
memakainya untuk menyuburkan tatanan yang sudah ada di Indonesia. Masuknya kebudayaan
India ke Indonesia dapat membangun kebhinekaan atau keragaman yang merupakan sebuah
kenyataan sekaligus jargon yang harus tetap dipelihara. Fenomena kebhinekaan ini, ditunjukkan
dalam perkembangan sejarah agama Hindu terhadap nilai-nilai budaya di Indonesia yang datang
dari India, seperti Sriwijaya yang dipersatukan melalui nilai-nilai Buddha Mahayana. Demikian
pula Majapahit, dipersatukan melalui agama Siwa-Buddha, dengan kalimat bhineka tunggal ika,
yang artinya berbeda-beda tetapi satu juga. Sampai kini, kata bhineka tunggal ika dipergunakan
sebagai motto yang dapat menyatukan segala macam bentuk perbedaan dan keragaman di
Indonesia dalam spirit kebangsaan.

Anda mungkin juga menyukai